Anda di halaman 1dari 83

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan adalah salah satu usaha sadar manusia untuk mencapai suatu
cita-cita yang lebih tinggi. Baik dalam bentuk pendidikan formal maupun
informal. Berhasil tidaknya suatu program atau jenis pendidikan sangat
dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah strata kehidupan manusia
itu sendiri. Faktor dalam kehidupan dewasa ini sangat dinamis dan kompleks,
sungguh tidak berlebihan apabila terdapat suatu asumsi bahwa semakin tinggi
taraf kehidupan manusia maka semakin tinggi pula tingkat pendidikan yang
diperlukan.
Sebagai gejala adanya kecendrungan untuk memperbaiki mutu
pendidikan, dari dahulu sampai sekarang banyak usaha-usaha baik yang sudah
ada maupun yang akan dijalankan. Hal ini sejalan dengan dengan program
pemerintah sebagaimana yang terdapat dalam ketetapan MPR RI
No.II/MPR/1998 (1998) tentang GBHN yaitu :

“Bahwa titik berat pembangunan diletakkan pada peningkatan mutu


disetiap jenjang dan jenis pendidikan, serta perluasan kesempatan belajar.“

Menurut Soedjadi (1991) menyatakan bahwa tidak salah bila prestasi


belajar dipandang sebagai salah satu indikator bagi motor pendidikan oleh
karenanya prestasi belajar perlu mendapat perhatian yang sangat serius, haruslah
disadari bahwa prestasi belajar adalah bagian dari hasil pendidikan. Mengingat
betapa pentingnya pendidikan tersebut maka perlu untuk menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi. Tepatlah kebijaksanaan pemerintah dalam
menggalakkan atau menggiatkan penyelenggaraan pendidikan di seluruh pelosok
tanah air. Usaha perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan tersebut dilakukan
pemerintah antara lain melalui penataran guru-guru bidang studi pada semua

1
jenjang pendidikan baik menyangkut materi maupun metode pengajaran,
perbaikan atau revisi pendidikan.
Dalam usaha pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, Merakit dan
mengurai komponen elektronika/listrik pada alat penunjang merupakan dasar dari
ilmu yang berkaitan dengan mata pelajaran lain yang diajarkan pada jenjang
pendidikan sekolah menengah kejuruan (SMK), seperti konstruksi beton
bertulang, konstruksi kayu dan baja yang akan dikaji guna mempersiapkan tenaga
terampil dan siap pakai.
SMK Negeri 3 Makassar adalah salah satu dari beberapa sekolah kejuruan
yang ada di kota Makassar. Dimana di dalamnya terdapat Jurusan Pemanfaatan
Tenaga Listrik yang setiap tahunnya menghasilkan lulusan-lulusan dengan
prestasi yang cukup memuaskan. Berdasarkan pengamatan dan pengalaman
penulis yang pernah melaksanakan proses belajar mengajar (PBM) di sekolah
tersebut bahwa beberapa tahun terakhir ini nilai siswa dalam mata pelajaran
merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik pada alat penunjang belum
maksimal bila dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya. Dan hal ini terlihat
pada hasil ujian siswa, dimana jumlah siswa sebanyak 42 orang masih ada yang
nilainya tidak memenuhi mata pelajaran yang ditetapkan oleh sekolah. Adapun
nilai standar yang ditentukan yaitu nilai 7,00 maka siswa baru dinyatakan lulus.
Dengan adanya hal tersebut di atas merupakan tantangan tersendiri bagi guru
maupun ahli pendidikan terutama bagi guru pendidikan Merakit dan mengurai
komponen elektronika/listrik pada alat penunjang untuk dapat memberikan
sumbangan pemikiran dalam upaya meningkatkan prestasi belajar Merakit dan
mengurai komponen elektronika/listrik pada alat penunjang para siswanya secara
optimal khususnya sekolah kejuruan.
Oleh karena itu salah satu usaha yang perlu dilakukan untuk
meningkatkan prestasi belajar Merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik
pada alat penunjang secara optimal dengan jalan memeperbaiki faktor-faktor
mempengaruhi minat belajar. Karena hal ini tidak hanya penting bagi siswa tetapi
juga penting bagi pendidik dalam mengatur dan mengendalikan faktor-faktor

2
yang mempengaruhi minat belajar siswa tersebut. Sedemikian rupa, sehingga
dapat terjadi proses belajar yang optimal serta peningkatan prestasi belajar siswa.
Hal ini dapat dipahami karena yang harus mencapai tujuan adalah siswa dan oleh
karena itu siswalah yang harus belajar.

Memahami minat siswa adalah mata pelajaran merakit dan mengurai


komponen elektronika/listrik pada alat penunjang sangat penting, maka perlu
menciptakan situasi yang tepat sehingga siswa dapat meningkatkan minat
belajarnya. Salah satu faktor yang sering muncul dalam upaya meningkatkan
minat belajar siswa adalah bagaimana mengenal siswa baik dari aspek
karakteristik yang dimilikinya serta bagaimana cara meningkatkan minat
belajarnya.

Berdasarkan hal tersebut peneliti menulis skipsi dengan judul “Studi


Minat dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Merakit Dan Mengurai
Komponen Elektronika/Listrik pada Alat Penunjang Kelas X Listrik C di SMK
Negeri 3 Makassar Tahun 2008-2009 Semester II”.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka yang akan menjadi permasalahan dalam
penelitian ini adalah :

1. Bagaimana gambaran umum SMK 3 Negeri 3 Makassar ?


2. Bagaimana gambaran minat siswa pada mata pelajaran merakit dan mengurai
komponen elektronika/listrik pada alat penunjang di SMK Negeri 3
Makassar?
3. Bagaimana gambaran prestasi belajar pada mata pelajaran merakit dan
mengurai komponen elektronika/listrik pada alat penunjang di SMK 3 Negeri
3 Makassar ?

3
C. Tujuan Penulisan
Penulisan ini bertujuan untuk menjawab masalah-masalah yang telah di
rumuskan diatas secara operasional. Tujuan penulisan adalah :
1. Sebagai sumber informasi mengenai keadaan sekolah di SMK Negeri 3
Makassar.
2. Sebagai masukan kepada guru bidang studi Merakit dan mengurai komponen
elektronika/listrik pada alat penunjang tentang pentingnya minat belajar siswa
terhadap mata pelajaran gambar teknik.
3. Sebagai salah satu bahan rujukan bagi peneliti yang lain dan berkaitan dengan
kegiatan ilmiah serta pentingnya mata pelajaran merakit dan mengurai
komponen elektronika/listrik pada alat penunjang di sekolah khususnya pada
SMK Negeri 3 Makassar.

D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Sebagai sumber informasi mengenai keadaan sekolah di SMK Negeri 3
Makassar.
2. Sebagai masukan kepada guru bidang studi Merakit dan mengurai komponen
elektronika/listrik pada alat penunjang tentang pentingnya manfaat belajar
siswa terhadap pelajaran gambar teknik dengan kompetensi dasar kapasitor
dan transformator.
3. Sebagai salah satu bahan rujukan bagi peneliti yang lain dan berkaitan dengan
kegiatan ilmiah serta pentingnya mata pelajaran merakit dan mengurai
komponen elektronika/listrik pada alat penunjang di sekolah khususnya pada
SMK Negeri 3 Makassar.

E. Ruang Lingkup Penelitian


Karena keterbatasan waktu, maka diperlukan pembatasan masalah yang
meliputi :
1. Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa Kelas X Listrik C Tahun Pelajaran
2008-2009

4
2. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - Maret semester genap tahun
2008 mata pelajaran merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik pada
alat penunjang dengan kompetensi dasar kapasitor dan transformator.
Materi yang disampaikan adalah kompetensi dasar merakit dan mengurai
komponen elektronika/listrik pada alat penunjang

5
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Minat Belajar


Dalam kehidupan sehari-hari antara minat dan perhatian pada umumnya
dianggap sama karena tujuannya cenderung sama dan selalu bergandengan
pengertian minat menurut kamus Bahasa Indonesia.

“Kecendrungan hati yang tinggi terhadap sesuatu gairah dan keinginan-


keinginan sedangkan perhatian adalah sesuatu yang diperhatikan.”

Menurut Winkel dalam Patimah (1986 : 20) minat diartikan sebagai suatu
kecendrungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang atau
hal tertentu dan merasa tenang berkecimpung dalam bidang tersebut. Selanjutnya
Slameto (1995 : 27) mengemukakan bahwa minat adalah kecendrungan yang
tetap untuk memperhatikannya dan mengenang beberapa kegiatan-kegiatan yang
diminati seseorang diperhatikan terus-menerus disertai dengan rasa senang.
Dari pendapat-pendapat tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
minat itu selalu menunjukkan kecendrungan hati, keinginan yang menetap dalam
diri siswa dalam suatu kegiatan dalam bidang tertentu agar merasa tertarik dan
senang melalui kegiatan tersebut. Jika dikaitkan dengan belajar gambar teknik,
maka belajar merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik pada alat
penunjang diartikan sebagai suatu kecendrungan sserta keinginan yang menetap
dalam diri siswa agar merasa senang dan tertarik terhadap mata pelajaran merakit
dan mengurai komponen elektronika/listrik pada alat penunjang. Dengan kata lain
bahwa siswa yang berminat terhadap pelajaran merakit dan mengurai komponen
elektronika/listrik pada alat penunjang akan menunjukkan perhatian yang
menetap disertai dengan rasa senang dan rasa tertarik dalam segala aktivitas yang
berkaitan dengan pelajaran merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik
pada alat penunjang.

6
B. Meningkatkan Minat Belajar Siswa
Beberapa ahli pendidikan berpendapat bahwa cara yang paling efektif
untuk membangkitkan minat pada suatu subjek yang baru adalah menggunakan
minat-minat siswa yang telah ada. Misalnya : siswa menaruh minat pada
pembangunan jembatan yang terbentang panjang atau gedung tinggi yang
menjulang. Sebelum mendirikan bangunan tersebut terlebih dahulu pengajar dapat
menarik perhatian siswa dengan memberikan gambaran kekuatan dan estetika
yang dihasilkan dari bangunan tersebut.
Disamping memanfaatkan minat yang ada menurut Slameto (1995 : 35)
menyarankan agar para pengajar juga berusaha membantu minat-minat yang baru
pada siswa. Hal ini dapat dicapai dengan jalan memberikan informasi pada siswa
mengenai hubungan antara suatu bahan pengajaran yang akan diberikan dengan
bahan pengajaran yang lalu, menguraikan kegunaannya bagi siswa dimasa yang
akan dating. Roijakkers (1981 : 50) berpendapat dalam hal ini dapaat pula dicapai
dengan cara menghubungkan bahan pengajaran dengan suatu berita sensasional
yang sudah diketahui kebanyakan siswa.
Berdasarkan pendapat diatas yaitu bila usaha-usaha mencapai tujuan
pengajaran dapat memakai insentif dalam usaha mencapai tujuan pengajaran.
Insentif merupakan alat yang dipakai untuk membujuk seseorang agar melakukan
sesuatu yang tidak mau melakukannya atau yang tidak dilakukannya diharapkan
pemberian insentif akan memberikan motivasi siswa dan mungkin minat bahan
yang diajarkan muncul.

C. Pengaruh Minat Terhadap Proses Belajar-Mengajar


Berhasil tidaknya proses belajar mengajar dipengaruhi minat yang dimiliki
oleh siswa itu sendiri. Menurut Gestelt dalam Patima (2002 : 20) prinsip-prinsip
belajar adalah : belajar itu berdasarkan keseluruhan, anak yang belajar merupakan
keseluruhan, belajar berkat keinginan, belajar berdasarkan pengalaman, belajar
adalah proses perkembangan, belajar adalah proses kontinyu, belajar lebih
berhasil bila dihubungkan dengan minat, keinginan dari tujuan anak.

7
Pada prinsipnya teori diatas yang menyatakan bahwa belajar lebih berhasil
bila dihubungkan dengan minat, keinginan dan tujuan anak. Hal ini dapat dicapai
apabila pelajaran itu langsung berhubungan apa yang dinyatakan dalam
kehidupan sehari-hari atau apabila mereka tahu dan menerima tujuannya. Disisi
lain minat juga merupakan salah satu penyebab kesulitan belajar dimana seorang
siswa yang tidak berminat mengikuti pelajaran karena kemungkinan belajar tidak
sesuai dengan minat atau mengalami tipe khusus atau karena metode guru yang
tidak mampu menimbulkan minat akibatnya adalah kesulitan belajar sehingga
prestasi yang diinginkan tidak tercapai.

D. Pengertian Prestasi Belajar


Dalam kamus Bahasa Indonesia dan umum (Sastrapraja,1998 : 80)
dikemukakan bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai. (dilakukan atau
dikerjakan). Selanjutnya dalam kamus ilmiah popular (Qahar, 1987 : 71) prestasi
diartikan sebagai apa yang diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan
yang diperoleh dengan jalan usaha dan keuletan kerja.
Prestasi dalam bahasa Inggris disebut Achieventmant (Qahar, 1987 : 90)
yang berarti hasil atau kepandaian.
Dari pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya
prestasi adalah suatu hasil yang dicapai oleh seseorang setelah melakukan suatu
pekerjaan tertentu. Atau dengan kata lain, prestasi adalah hasil dari suatu usaha
yang bertujuan. Secara singkat juga dapat dikemukakan bahwa prestasi adalah
hasil yang dicapai oleh seseorang setelah melakukan usaha berupa kegiatan
belajar. Sedangkan kegiatan belajar adalah bentuk dari tingkah laku belajar yang
merupakan perwujudan nyata dari kemampuan dalam belajar. Oleh karena itu,
maka kesuksesan atau tinggi rendahnya prestasi belajar yang dicapai seseorang
sangat tergantung dari kemampuan pribadi dan usaha atau aktivitas serta
lingkungan belajarnya.
Dalam arti yang luas, konsep prestasi pada dasarnya merupakan hasil kerja
seseorang dalam melalukan dan memecahkan suatu permasalahan. Prestasi juga

8
sering diartikan sebagai kinerja dari suatu usaha baik masalah yang berhubungan
dengan masalah akademik maupun masalah-masalah lainnya. Dengan demikian
dapat dipahami bahwa prestasi merupakan hasil dari usaha atau aktivitas yang
bertujuan menjalankan tugas pokoknya biasanya dilihat dari prestasi yang telah
dicapai oleh sejumlah siswa atau anak didik setelah melalui proses belajar
mengajar.
Belajar merupakan salah satu kebutuhan manusia, sebab dengan belajar
manusia dapat mengatasi berbagai tantangan dan rintangan yang setiap saat
muncul dalam hidupnya. Belajar terjadi karena situasi yang menuntut untuk
senantiasa tanggap. Belajar mengajar pada kematangan individu sebagai hasil dari
pengalaman dan latihan. Kematangan individu yang dimaksud adalah mengarah
kepada yang lebih dari sebelumnya.
Menurut Slameto dalam Haling (2003 : 2) bahwa belajar adalah
perubahan yang mencakup selaruh aspek tingkah laku yang baik. Sedangkan
menurut Faturahman, Sobry (2002 : 6) bahwa belajar adalah suatu proses usaha
yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai
hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu
usaha menguasai hal-hal yang baru dimana dalam belajar ada perubahan dalam
diri seseorang sebagai suatu proses mengarah kepada perubahan pemahaman,
sikap dan keterampilan.
Setelah diuraikan pengertian belajar dan prestasi belajar itu sendiri dengan
berpedoman pada pendapat Suryabrata (1995 : 80) Menerapkan bahwa prestasi
belajar diwujudkan dalam bentuk nilai yang merupakan perumusan terakhir yang
dapat diberikan seseorang pengajar mengenai kemapuan belajar si pembelajar
selama masa tertentu, akibat intraksi dengan lingkungannya.
Dengan demikian, prestasi belajar dalam hal ini merupakan perubahan-
perubahan tingkah laku yang dimaksud itu diwujudkan dalam bentuk lambang
atau angka-angka sehingga pernyataan suatu prestasi belajar dapat pula
dinyatakan dalam bentuk kata-kata misalnya istimewa, baik dan kurang baik.

9
E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi belajar siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai factor, baik
berasal dari dirinya (internal), maupun dari luar (external), prestasi belajar yang
dicapai siswa pada hakekatnya merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor
tersebut. Oleh karena itu, pengenalan guru terhadap faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar siswa penting sekali, demikian pula halnya dengan
siswa itu sendiri.
Menurut Usman (1993 : 10) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar adalah :
1. Faktor yang berasal dari sendiri
a. Faktor jasmani, (fisiologi), baik yang bersifat bawaan maupun yang
diperoleh
b. Faktor psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh
terdiri atas : Faktor intelektual dan Faktor intelektif
2 Faktor yang berasal dari luar
a. Faktor sosial yang terdiri dari, 1) Lingkungan keluarga, 2) Lingkungan
sekolah, 3) Lingkungan masyarakat 4) Lingkungan kelompok
b. Faktor budaya, seperti adapt istiadat, ilmu pengetahuan, teknolgi dan
kesenian
c. Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah dan fasilitas belajar
d. Faktor lingkungan spiritual dan keagamaan
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ditinjau dari
aspek eksternal diklarifikasikan oleh Rosetiyah (1986 : 151-155) yaitu :
1. Yang dari sekolah yaitu : (a) Interaksi guru dengan murid, (b) Cara penyajian,
(c) Hubungan antar murid, (d) Standar pengajaran diatas ukuran, (e) Media
pendidikan, (f) Kurikulum, (g) Keadaan gedung, (h) Waktu sekolah, (i)
Pelaksanaan disiplin, (j) Metode mengajar, (k) Tugas rumah
2. Yang dari masyarakat yaitu : (a) Mass media, (b) Teman bergaul, (c) Cara
hidup di lingkungan

10
3. Yang dari keluarga yaitu : (a) Cara mendidik, (b) Suasana keluarga, (c)
Pengertian orang tua keadaan sosial ekonomi, (d) Latar belakang kehidupan
Lebih jelas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar, baik faktor internal faktor external, dapat dilihat pada uraian berikut ini.
1. Faktor internal
Menurut Usman (1993 : 76) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar, akan dibahas menjadi dua bagian yaitu :
a. Faktor-faktor fisiologi dalam belajar
Keadaan kesehatan tubuh dalam merupakan faktor yang berpengaruh
terhadap proses dan hasil belajar itu sendiri. Orang yang mengalami
gangguan kesehatan misalnya menderita penyakit kurang darah tentu
selalu merasa pusing, kurang gairah dan gangguan lainnya yang
menyebabkan seseorang tidak dapat belajar dengan baik sehingga hasil
belajar tidak baik pula. Selain hal diatas kesiapan fisik yang dalam hal ini
dipusatkan pada alat indera siswa itu sendiri, yaitu peraba, penciuman,
perasa, penglihatan dan pendengaran sangat menentukan proses belajar
siswa. Hal tersebut dapat terjadi karena dalam proses belajar, maka segala
panca indera akan berfungsi seperti : penglihatan dimana seseorang
dalam belajar harus membaca baik-baik materi yang akan dipelajarinya
dimana seseorang, dengan pendengarannya dapat mendengarkan materi
yang akan diberikan oleh guru di kelas.
b. Faktor-faktor fsikologis dalam belajar
Faktor-faktor fsikologis dalam belajar adalah segala faktor yang
merupakan aspek psikologi yang dapat memberikan peranan dalam
inteligensi, bakat, minat dan motivasi.
1. Inteligensi
Inteligensi adalah tingkat kecerdasan yang dimiliki oleh anak.
Keberhasilan seorang anak di sekolah yang terlihat dari prestasi yang
diperlihatkan melalui hasil yang diperoleh dari ulangan maupun
melalui rapor yang secara berkala diberikan pihak sekolah kepada

11
orang tua, antara lain dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan atau
kemampuan yang dimilikinya.
Tingkat inteligensi yang dimiliki setiap orang berbeda
sehingga hal tersebut cukup mempengaruhi kemampuan sesorang
dalam menganalisa sesuatu atau kecepatan dalam berpikir. Keadaan
tersebut sebagian karena faktor keturunan yang disebabkan oleh gen
orang tua yang menurun kepada anaknya, sebagian karena faktor
makanan sehingga mampu mendukung kemampuan berfikir seseorang.
Sehubungan dengan hal tersebut peran orang tua dalam menyediakan
makanan bergizi sangat penting artinya meningkatkan kemampuan
daya tarik berfikir anak.
2. Bakat
Bakat dapat diartikan sebagai daya yang tersedia pada
seseorang yang berhasil dengan baik dalam satu bidang tertentu. Dari
sudut belajar, disamping inteligensi, bakat juga merupakan faktor yang
besar pengaruhnya terhadap proses dalam prestasi belajar seseorang.
Jadi bakat yang dimiliki seseorang merupakan bawaan sejak
lahir dan apabila telah dewasa dapat lebih dikembangkan. Sehubungan
dengan hal tersebut orang tua perlu sedini mungkin mempelajari bakat
yang dimiliki anaknya sehingga dapat dikembangkan.
3. Motivasi
Motivasi adalah salah satu faktor psikologis yang besar
pengaruhnya dalam proses belajar, karena kegiatan belajar tidak akan
mungkin terjadi tanpa adanya motivasi yang ada dalam diri seseorang.
Seseorang, maka sulit bagi dirinya untuk melakukan aktivitas belajar.
Jadi, dengan motivasi maka seseorang akan bergerak untuk melakukan
aktivitas seperti halnya aktivitas belajar.
Peranan motivasi dalam belajar sangat penting karena siswa
dapat belajar secara efisien apabila punya motivasi dalam dirinya,
motivasi yang kuat memberikan kemudahan dalam melakukan

12
kegiatan belajar. Bahkan dapat dikatakan bahwa tanpa motivasi yang
ada dalam diri seorang, maka sulit baginya untuk melakukan aktivitas
seperti halnya aktivitas belajar.
Motivasi belajar pada hakekatnya dipengaruhi oleh dua faktor
internal yang berasal dari dalam diri seseorang dan faktor eksternal
yang merupakan perangsang untuk melakukan aktivitas belajar, seperti
ketersediaan fasilitas belajar, faktor ketenangan dalam belajar.
4. Minat
Minat besar pengaruhnya terhadap proses belajar, bila bahan
yang disajikan atau diberikan tidak sesuai dengan minat siswa, maka
siswa tersebut tidak dapat berkonsentrasi dengan sebaik-baiknya
karena tidak punya daya tarik.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam rangka
memaksimalkan hasil suatu aktivitas, faktor minat yang tumbuh dalam
diri seseorang harus dimaksimalkan karena tanpa adanya minat untuk
melakukan suatu aktivitas seperti halnya aktivitas belajar, maka sulit
bagi seseorang untuk melakukan suatu aktivitas dengan guna dan
berhasil guna.
2. Faktor eksternal
Menurut Rosetiyah (1986 : 43) faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar terdiri dari berbagai hal yaitu :
a. Faktor keluarga
Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa :
cara orang tua mendidik, hubungan antar anggota keluarga, suasana rumah
tangga dan sebagainya.
1. Cara orang tua mendidik anak besar pengaruhnya terhadap belajar
anaknya
Karena keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama.
Keluarga yang sehat besar artinya untuk pendidikan dalam ukuran besar
yaitu pendidikan bangsa, negara dan dunia.

13
Cara orang tua mendidik bisa berupa otoriter atau demokratis atau
perpaduan dari keduanya. Namun demikian, cara yang paling tepat untuk
mendidik anak adalah cara demokratis sehingga hak-hak anak dihargai,
dimana anak-anak diberikan kesempatan untuk berpikir dan bertindak,
namun tetap dalam pengawasan orang tua.
2. Hubungan antar anggota keluarga
Dalam setiap keluarga diharapkan terjadi suatu relasi yang baik. Relasi
antara anggota keluarga yang baik adalah relasi antara orang tua dengan
anaknya. Selain itu relasi anak dengan saudaranya atau relasi dengan
anggota keluarga yang lain pun turut mempengaruhi belajar anak. Wujud
relasi itu misalnya apakah hubungan itu penuh dengan kasih sayang dan
perhatian ataukah sikap acuh tak acuh dan sebagainya.
Agar terjadi hubungan yang baik dalam lingkungan keluarga maka
dalam keluarga dapat dihilangkan yaitu adanya perbedaan pendapat dalam
keluarga tanpa adanya keinginan untuk menyelesaikannya. Sehubungan
dengan hal tersebut, faktor komunikasi memegang peranan penting dalam
rangka menjaga hubungan dalam lingkungan keluarga. Komunikasi
tersebut baik antara orang tua, bapak dan ibu, orang tua dan anak, maupun
anak itu sendiri. Terjadinya komunikasi tersebut dapat terjadi dengan
adanya saling pengertian dari semua pihak dalam keluarga dengan cara
mengetahui posisi masing-masing.
3. Suasana rumah
Suasana rumah dapat menentukan kegiatan belajar anak. Suasana
keluarga dimaksudkan sebagai situasi atau kejadian yang sering terjadi
dalam keluarga, dimana anak berada dalam proses belajar. Suasana juga
termasuk faktor yang disengaja suasana rumah yang tegang, ribut, sering
terjadi cekcok dan pertengkaran dengan anggota keluarga lain dapat
menyebabkan anak menjadi bosan di rumah, akibatnya proses belajar anak
tersebut tidak teratur.

14
Suasana rumah yang aman dan tentram menyebabkan anak dapat betah
tinggal di rumah dan proses belajar anak dapat berjalan sesuai dengan
yang diharapkan. Oleh karena itu dalam menjaga keadaan tersebut,
hendaknya masing-masing dan berupaya menjaga komunikasi dan
hubungan yang harmonis.
b. Faktor sekolah
Faktor sekolah terdiri atas :
1. Metode mengajar
Metode mengajar adalah salah satu cara yang harus dilalui dalam
mengajar. Metode mengajar adalah salah satu cara yang harus dilalui
dalam mengajar. Metode mengajar menyangkut cara menyajikan bahan
pelajaran kepada anak didik atau orang lain agar dapat diterima, dikuasai
dan dikembangkannya.
2. Kurikulum
Kurikulum bisa diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan
kepada siswa. Kegiatan itu sebagian besar adalah menyajikan bahan
pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan mengembangkan bahan
pelajaran, jelasnya bahan pelajaran akan mempengaruhi belajar siswa.
Kurikulum yang kurang baik misalnya kurikulum yang terlalu padat,
kurang diminati oleh siswa sehingga proses belajar-mengajar dalam
ruangan tidak optimal.
3. Relasi guru dan siswa
Proses belajar terjadi antara guru dan siswa. Proses tersebut
mempunyai peranan penting dan proses belajar mengajar itu sendiri. Guru
yang kurang berinteraksi dengan siswa secara akrab dapat mempengaruhi
proses belajar mengajar, juga siswa merasa jauh dari guru. Untuk itu
mencapai tujuan pembelajaran yang ditargetkan maka harus diperhatikan
relasi antar pendidik dan anak didiknya.

15
4. Relasi siswa dengan siswa
Biasanya di dalam kelas sering terjadi persaingan tidak sehat. Ada juga
siswa yang tidak disenangi oleh temannya, mempunyai rasa rendah diri
atau sedang mengalami tekanan-tekanan sehingga akan dihasilkan oleh
temannya yang lain. Akibatnya proses belajar anak tersebut tidak optimal.
Jadi selain relasi guru dan siswa diperhatikan, juga relasi siswa dengan
siswa karena tanpa keduanya target yang ingin dicapai oleh guru dan
siswa tidak akan terwujud.
5. Disiplin sekolah
Disiplin sekolah erat kaitannya dengan hasil siswa dalam proses
belajar. Karena kedisiplinan sekolah yang diatur dalam tertib sekolah
harus dipatuhi. Karena dengan itu dapat membantu siswa dalam mengatur
waktu dan kesempatan belajar yang baik.
Selain itu kedisiplinan yang diatur dalam tata tertib sekolah merupakan
keharusan bagi siswa untuk menjalankannya. Ketika dia melanggar
peraturan tersebut maka pihak sekolah akan memberikan sanksi sesuai
dengan perbuatannya. Tapi hendaknya sanksi yang diberikan kepada
siswa harus bersifat mendidik. Sehingga dengan hal tersebut siswa akan
sadar dengan perbuatannya dan dapat menjadi sebuah motivasi dalam
belajar.
6. Keadaan gedung
Keadaan gedung sekolah harus memenuhi kebutuhan siswa. Dengan
jumlah siswa yang banyak secara variasi karakteristik masing-masing
menuntut keadaan gedung memadai di dalam setiap kelas. Bagaimana
mungkin mereka dapat belajar dengan enak, kalau kelas Xtu tidak
memadai bagi semua siswa.
c. Faktor Masyarakat
Hal-hal yang berkaitan dengan faktor masyarakat dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1) Kegiatan siswa dalam masyarakat

16
Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat menguntungkan
perkembangan pribadinya, tetapi jika mengambil kegiatan masyarakat yang
terlalu banyak misalnya berorganisasi, kegiatan-kegiatan sosial, keagamaan
dalam kegiatan belajarnya akan terganggu, lebih-lebih jika tidak bijaksana
dalam mengatur waktunya.
2) Mass media
Mass media adalah alat pemberi informasi. Yang termasuk dalam mass
media adalah : bioskop, televisi, surat kabar, buku, dan lain-lain. Semuanya itu
ada dan beredar dalam masyarakat. Dengan ketersediaan mass media tersebut
akan membuka peluang bagi siswa untuk memperoleh informasi yang lebih
banyak yang berarti pengetahuan siswa terhadap berbagai hal akan lebih
banyak pula.

F. Strategi peningkatan prestasi belajar siswa melalui proses belajar mengajar


Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara
keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Peristiwa belajar
mengajar banyak bersumber dari berbagai pedoman dan konsep. Oleh karena itu,
perwujudan proses belajar mengajar dapat terjadi dalam berbagai model. Proses
belajar mengajar merupakan proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru
dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi
edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi antara guru dengan siswa
merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar. Interaksi
dalam peristiwa belajar mengajar mempunyai arti yang sangat luas, tidak sekedar
antara guru dengan siswa, tetapi berupa interaksi edukatif dalam upaya
meningkatkan prestasi siswa.
Proses belajar mengajar mempunyai makna dan pengertian yang lebih luas
dari pengertian mengajar. Dalam proses belajar mengajar tersirat adanya suatu
kesatuan kegiatan yang tidak terpisahkan antara siswa yang belajar dengan guru
yang mengajar.

17
Mengajar merupakan suatu perbuatan yang memerlukan tanggung jawab
moril yang cukup berat. Berhasilnya pendidikan pada siswa sangat tergantung
pada pertanggung jawaban guru dalam melaksanakan tugasnya. Mengajar
merupakan suatu pekerjaan atau perbuatan yang merupakan bersifat unik dan
sederhana. Dikatakan unik karena hal ini berkenan dengan manusia yang belajar,
yakni siswa sedangkan yang mengajar adalah guru dan berkaitan erat dengan
manusia didalam masyarakat yang semuanya menunjukkan keunikan.
Dikatakan sederhana karena mengajar dilaksanakan dalam keadaan praktis
dalam kehidupan sehari-hari, mudah dihayati oleh siapa saja. Mengajar pada
prinsipnya membimbing siswa dalam kegiatan belajar mengajar atau mengandung
pengertian bahwa mengajar merupakan suatu untuk mengorganisasi belajar.
Pengertian ini mengandung makna bahwa guru dituntut untuk dapat berperan
sebagai organisasor kegiatan belajar siswa dan juga hendaknya mampu
memanfaatkan lingkungan, baik yang dikelas maupun yang ada diluar kelas yang
menunjukkan kegiatan belajar mengajar untuk meningkatkan prestasi belajar
siswa.
Pemahaman, pengertian, dan pandangan akan banyak mempengaruhi
peranan dan aktivitas guru dalam mengajar. Sebaliknya aktivitas guru dalam
mengajar serta aktivitas siswa dalam belajar sangat tergantung pada pemahaman
guru terhadap konsep mengajar. Mengajar bukan sekedar proses penyampaian
ilmu pengetahuan, melainkan terjadinya interaksi manusiawi dengan berbagai
aspeknya yang cukup kompleks.
Peristiwa belajar mengajar banyak berasal pada berbagai pandangan,
perkembangan pandangan tentang belajar mengajar tersebut banyak mengalami
perubahan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini
terbukti dengan adanya perubahan-perubahan dalam bidang pendidikan. Semuanya
ini menimbulkan tantangan bagi guru untuk senantiasa meningkatkan tugas
peranan dan kompetensinya.

18
G. Alur Siklus Penelitian
Guru sebagai figur yang menduduki posisi sentral dalam meningkatkan
prestasi belajar siswa dan diharapkan dapat merangsang minat belajar siswa karena
minat belajar mempunyai pengaruh secara langsung terhadap peningkatan prestasi
belajar.
Minat belajar siswa yang perlu dirangsang dan diarahkan oleh guru antara
lain semangat mengikuti pelajaran, hadir tepat waktu, memperhatikan penjelasan
guru, mencatat hal-hal yang penting, bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas,
membentuk kelompok belajar dan memanfaatkan sarana perpustakaan karena
semuanya mempunyai pengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar siswa.

Studi Minat dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Merakit
Dan Mengurai Komponen Elektronika/Listrik pada Alat Penunjang
Kelas X Listrik C di SMK Negeri 3 Makassar Tahun 2008-2009
Semester II

Minat belajar

Indikator minat belajar


Faktor berpengaruh  Rajin mengikuti pelajaran
 Keluarga  Memperhatikan penjelasan guru
 Lingkungan  Rajin mencatat hal-hal yang penting
 Guru  Bertanya mengenai hal-hal yang
 Materi pelajaran belum jelas
 Prestasi meningkat

Prestasi belajar siswa

Gambar 1. Model Penelitian Tindakan Kelas

19
20
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action
Research) yang melalui beberapa tahapan-tahapan dan pelaksanaannya meliputi
perencanaan (Planning), tindakan (Action), pengamatan (Observation) dan
refleksi (Reflection).

B. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan Januari -
Maret 2008 dan lokasi penelitian di SMK Negeri 3 Makassar.
Tabel 3.1 Rencana Jadwal Penelitian

Semester Genap
N
Kegiatan Januari Februari Maret
o
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pembuatan
1
Proposal
2 Penelitian
3 Pengolahan data
4 Penulisan Laporan

C. Variabel dan Desain Penelitian


Penelitian ini menggambarkan minat dan prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik pada alat
penunjang di SMK Negeri 3 Makassar. Jadi penelitian ini hanya terdiri dari dua
siklus yang akan menggambarkan tinggi rendahnya minat dan prestasi belajar
siswa.
Dalam penelitian ini apabila frekuensi persentase yang diperoleh untuk
menggambarkan minat belajar dengan menggunakan siklus 1 sedangkan untuk
menggambarkan prestasi belajar siswa menggunakan siklus 2.

21
D. Definisi Operasional Variabel
Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang minat dan prestasi pada
mata pelajaran gaambar teknik yaitu :
1. Minat belajar Merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik pada alat
penunjang adalah keinginan besar belajar, keinginan memberikan perhatian
yang besar terhadap objek pelajaran.
2. Prestasi belajar, yaitu nilai siswa yang diperoleh pada mata pelajaran gambar
teknik.
E. Populasi Sampel
Menurut Tiro (2004 : 3), menyatakan bahwa sampel yaang dipilih
merupakan bagian harus memiliki populasi. Sedangkan menurut Arikunto
(2002 : 112), menyatakan bahwa apabila subjeknya kurang dari 100 tidak perlu
dilakukan penarikan sampel, lebih baik diambil sebagai populasi. Maka sampel
penelitian ini sama dengan jumlah populasinya yaitu 42 orang semua siswa dari
kelas X Listrik Cdi SMK Negeri 3 Makassar tahun 2008/2009. Penelitian ini
menggunakan deskripsi persentase.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka sampel yang diambil atau
digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Listrik Cdi SMK Negeri 3
Makassar tahun 2008/2009.

F. Pengumpulan Data
1. Angket, yaitu instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data
mengenai minat siswa dan hal-hal yang mempengaruhinya. Dalam penelitian
ini, peneliti menggunakan angket dengan mengajukan daftar pertanyaan
secara langsung (tertulis) kepada siswa yang menjadi sampel, untuk
mengetahui tingkat minat belajar yang dialami siswa tersebut.

22
2. Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan
melalui dokumen-dokumen yang tertulis seperti jumlah seperti jumlah siswa
dan hasil belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran gambar teknik.

G. Analisis Data
Dalam rangka mendapatkan gambaran minat pada mata pelajaran merakit
dan mengurai komponen elektronika/listrik pada alat penunjang siswa Jurusan
Pemanfaatan Tenaga Listrik di SMK Negeri 3 Makassar, maka digunakan
analisis deskriptif yang disajikan secara persentase. Hal ini dikemukakan oleh
Sudjono (2005 : 3), yaitu :

∑ fx
P=
N

Keterangan :
P = Persentase
Fx = Frekuensi yang diperoleh setiap responden
N = Jumlah sampel yang diteliti

Setelah data di analisis untuk menarik kesimpulan yang bersifat deskriptif


dari minat dan prestasi belajar maka data dikelompokkan menjadi lima kategori
yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah.

23
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran umum SMK Negeri 3 Makassar


Pendirian SMK Negeri 3 Makassar adalah suatu kesadaran akan
perlunya peningkatan sumber daya manusia, utamanya untuk pembangunan
yang berkelanjutan dan terus terjadinya generasi cita-cita bangsa.
Dalam mengemukakan gambaran umum SMK Negeri 3 Makassar
terlebih dahulu di paparkan letak SMK 3 Makassar, singkat pendiri dan
Pembina, keadaan guru/staff pengajar, keadaan staff administrasi, keadaan
fasilitas dan sarana yang dimiliki.
1. Riwayat singkat pendirian dan letak serta pembina.
SMK Negeri 3 Makassar didirikan pada tahun 1964 dan terletak di
Jalan Bonto te’ne. Pada tahun 1997 sampai SMK Negeri 3 Makassar
dikenal sebagai STM 2 Ujung Pandang. Dan pada tahun 1997 sampai
sekarang berubah nama menjadi SMK Negeri 3 Makassar.
Nama-nama kepala sekolah yang pernah menjabat di SMK Negeri 3
Makassa yaitu:
1. Drs. Suwarno tahun 1964 – 1988
2. Drs. Muh. Asmin tahun 1988 – 1999
3. Drs. Basrun Ponta tahun 1999 – 2003
4. Drs. Ismunandar tahun 2003 – 2006
5. Drs. Rusli Husain tahun 2006 – sekarang
2. Keadaan guru di SMK Negeri 3 Makassar tahun 2008
Saat ini (tahun 2008) SMK Negeri 3 Makassar memiliki guru/staff
pengajar sebanyak 60 orang dari keseluruhan guru yaitu terdiri atas 39
orang laki-laki dan 21 orang perempuan yang membina sejumlah mata

24
pelajaran bidang otomotif, listrik, mesin dan bangunan. Untuk jelasnya
keadaan guru SMK Negeri 3 Makassar dapat dilihat pada Tabel berikut ini
:
Tabel 4.1. SMK Negeri 3 Makassar tahun 2008

KEADAAN
KEADAAN
GURU
GURU TINGKAT
MENURUT
NO MENURUT JUMLAH PENDIDIKAN KET
JENIS
BIDANG
KELAMIN
STUDI
L P D1 D2 D3 S1
1 5 4 Otomotif 9 √
2 3 2 Listrik 5 √
3 6 1 Bangunan 7 √
4 3 1 Mesin 4 √
5 2 1 Fisika 3 √
6 2 2 Kimia 4 √
7 3 2 Matematika 5 √
8 1 2 Agama 3 √
9 3 1 Bhs. Indonesia 4 √
10 2 1 PPKN 3 √
11 - 3 Bhs. Inggris 3 √
12 5 - Olahraga 5 √
13 3 - BP 3 √
14 1 1 Koperasi 2 √
jumla
39 21 60
h
Sumber : Data tata administrasi SMK Negeri 3 Makassar 2008

3. Keadaan staff administrasi di SMK Negeri 3 Makassar


Untuk memperlancar staff administrasi sekolah, staff administrasi
sekolah sangat berperan baik dalam sisi pelayanan kepada staff pengajar
maupun sisi pelayanan kepada siswa dalam rangka memperlancar proses
belajar mengajar sehari-hari. Untuk lebih jelasnya mengenai keadaan staff
administrasi SMK Negeri 3 Makassar dapat dilihat pada Tabel berikut ini.

25
Tabel 4.2. Keadaan staff administrasi di SMK Negeri 3 Makassar tahun 2008
KEADAAN TINGKAT
STAFF PENDIDIKAN
N ADMINISTRASI
JUMLAH KETERANGAN
O MENURUT
D1 D2 D3 S1
JENIS
KELAMIN
1 Laki-laki 5 √
2 perempuan 5 √
JUMLAH 10
Sumber : Data tata usaha SMK Negeri 3 Makassar 2008
4. Keadaan siswa SMK Negeri 3 Makassar
Saat ini (2008) SMK Negeri 3 Makassar memiliki siswa 858 orang
yang terdiri dari 12 kelas dan 4 jurusan yaitu jurusan Bangunan, jurusan
Otomotif, jurusan Mesin, dan jurusan Listrik. Untuk lebih jelasnya
keadaan siswa SMK Negeri 3 Makassar dapat dilihat pada Tabel berikut
ini.
Tabel 4.3. Keadaan siswa SMK Negeri 3 Makassar tahun 2008/2009.
NO JURUSAN KELAS JUMLAH
1 BANGUNAN I 54
II 42
III 35
2 OTOMOTIF I 132
II 90
III 63
3 LISTRIK I 108
II 85
III 90
4 MESIN I 62
II 47
III 50
JUMLAH 12 858

26
Sumber : Data tata usaha SMK Negeri 3 Makassar tahun 2008

5. Keadaan sekolah SMK Negeri 3 Makassar


SMK Negeri 3 Makassar beralamat di Jl. Bonto te’ne yang memiliki
gedung dan fasilitas dan dapat dilihat pada Tabel berikut ini.
Tabel 4.4. Keadaan fasilitas dan sarana di SMK Negeri 3 Makassar tahun
2008/2009
N JUMLAH
JENIS GEDUNG/RUANGAN KETERANGAN
O RUANGAN
1 Ruangan Kepala Sekolah 1
2 Ruangan Tata Usaha 1
3 Ruangan Kelas 18
4 Ruangan Pendidikan 1
5 Ruangan BP/OSIS 1
6 Ruangan Komputer 1
7 Laboratorium 1
8 Perpustakaan 1
9 Aula 1
10 Poliklinik 1
11 Koperasi 1
12 Bengkel Listrik 1
13 Bengkel Mesin 1
14 Bengkel Otomotif 2
15 Bengkel Bangunan 1
16 Tempat Parkir 2
17 WC 1
JUMLAH 36
Sumber : Data tata usaha SMK Negeri 3 Makassar tahun 2008

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian

27
1. Minat belajar pada mata pelajaran merakit dan mengurai komponen
elektronika/listrik pada alat penunjang siswa di SMK Negeri 3 Makassar

Indikator yang digunakan sebagai parameter dalam mengukur minat


belajar siswa pada mata pelajaran merakit dan mengurai komponen
elektronika/listrik pada alat penunjang di SMK Negeri 3 Makassar antara lain :
semangat mengikuti pelajaran, menyimak penjelasan guru dengan baik,
memperhatikan penjelasan guru dengan baik, bertanya mengenai hal-hal yang
belum jelas, membentuk kelompok belajar, dan memanfaatkan sarana
perpustakaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat belajar siswa pada mata
pelajaran ini Skor tertinggi adalah 83 dan skor terendah 44. Dengan demikian
berarti bahwa rentang skor tinggi berada antara 44 – 83. Mengenai data skor
minat siswa pada mata pelajaran ini pada alat penunjang dapat dilihat pada
Tabel berikut ini.
Tabel 4.5. Data tentang minat dan prestasi pada mata pelajaran merakit
dan mengurai komponen elektronika/listrik pada alat penunjang di SMK
Negeri 3 Makassar tahun 2008/2009
N
MINAT BELAJAR (X1) PRESTASI BELAJAR (X2)
O
1 55 60
2 63 80
3 55 50
4 50 35
5 60 45
6 50 72
7 65 75
8 47 73
9 72 75
10 62 90
11 50 40

28
12 62 95
13 63 75
14 66 60
15 57 70
16 61 70
17 64 70
18 55 70
19 63 60
20 57 50
21 59 60
22 65 75
23 56 65
24 57 95
25 54 80
26 56 70
27 65 35
28 75 35
29 69 70
30 73 70
31 62 35
32 69 50
33 70 70
34 60 82
35 83 77
36 65 60
37 62 82
38 54 50
39 71 70
40 69 50

29
41 63 75
42 61 60
Sumber : Olahan data primer tahun 20010

Berdasarkan Tabel tersebut di atas maka sebelum analisa persentase


dilakukan analisa persentase terlebih dahulu dibuat distribusi frekuensi untuk
mengetahui minat siswa pada mata pelajaran merakit dan mengurai komponen
elektronika/listrik pada alat penunjang dari setiap pernyataan sebagai berikut :
Tabel 4.6. Apakah anda bersemangat ketika mengikuti pelajaran ?
Pernyataan Frekuensi Persentase
Selalu 18 42,86
Kadang-kadang 21 50,0
Jarang 1 2,38
Tidak pernah 2 4,76
Jumlah 42 100
Sumber : Olahan data primer tahun 2008

Berdasarkan Tabel 4.6. di atas terdapat 18 (42,86%) siswa yang


menyatakan selalu bersemangat mengikuti mata pelajaran merakit dan
mengurai komponen elektronika/listrik pada alat penunjang, 21 (50,0%)
menyatakan kadang-kadang, 1 (2,3%) menyatakan jarang, 2 (4,76%)
menyatakan tidak pernah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa kadang-kadang
bersemangat dalam mengikuti mata pelajaran merakit dan mengurai komponen
elektronika/listrik pada alat penunjang di SMK Negeri 3 Makassar.
Tabel 4.7. Apakah anda semangat karena guru memberi materi secara jelas ?
Pernyataan Frekuensi Persentase
Selalu 13 30,96
Kadang-kadang 19 45,24
Jarang 5 11,90
Tidak pernah 5 11,90
Jumlah 42 100

30
Sumber : Olahan data primer tahun 2008

Berdasarkan Tabel 4.7. di atas terdapat 13 (30,96%) siswa yang


menyatakan selalu bersemangat dalam mengikuti mata pelajaran merakit dan
mengurai komponen elektronika/listrik pada alat penunjang disebabkan karena
guru memberikan materi secara singkat dan jelas, 19 (45,24%) menyatakan
kadang-kadang, 5 (11,90%) menyatakan jarang, 5 (11,90%) menyatakan tidak
pernah. Hal ini menunjukkan bahwa kadang-kadang siswa selalu bersemangat
dalam mengikuti mata pelajaran merakit dan mengurai komponen
elektronika/listrik pada alat penunjang karena guru memberikan materi secara
singkat dan jelas.

Tabel 4.8. Apakah anda senang dengan metode pengajaran yang di terapkan ?
Pernyataan Frekuensi Persentase
Selalu 22 52,38
Kadang-kadang 14 33,33
Jarang 4 9,52
Tidak pernah 2 4,76
Jumlah 42 100
Sumber : Olahan data primer tahun 2008

Berdasarkan tabel 4.8. di atas terdapat 22 (52,38%) siswa yang


menyatakan selalu senang dengan metode pengajaran yang di terapkan oleh
guru mata pelajaran gambar teknik, 14 (33,33%) menyatakan kadang-kadang,
4 (9,52%) menyatakan jarang, 2 (4,76%) menyatakan tidak pernah. Hal ini
menunjukkan bahwa siswa senang dengan metode yang di terapkan oleh guru
berada pada kategori tinggi.
Tabel 4.9. Apakah anda selalu hadir dalam mengikuti pelajaran ?
Pernyataan Frekuensi Persentase
Selalu 30 71,43

31
Kadang-kadang 12 28,57
Jarang 0 0
Tidak pernah 0 0
Jumlah 42 100
Sumber : Olahan data primer tahun 2008

Berdasarkan tabel 4.9. di atas terdapat 30 (71,43%) siswa yang


menyatakan selalu hadir dalam mengikuti mata pelajaran gambar teknik, 12
(28,57%) menyatakan kadang-kadang, 0 (0%) menyatakan jarang. 0 (0%)
menyatakan tidak pernah. Hal ini menunjukkan bahwa kadang-kadang siswa
hadir dalam mengikuti mata pelajaran merakit dan mengurai komponen
elektronika/listrik pada alat penunjang di SMK Negeri 3 Makassar.
Tabel 4.10. Apakah anda duduk barisan paling depan saat
mengikuti pelajaran ?
Pernyataan Frekuensi Persentase
Selalu 9 21,42
Kadang-kadang 10 23,81
Jarang 13 30,96
Tidak pernah 10 23,81
Jumlah 42 100
Sumber : Olahan data primer tahun 2008
Berdasarkan tabel 4.10. di atas terdapat 9 ( 21,42%) siswa menyatakan
selalu duduk barisan paling depan saat mengikuti mata pelajaran merakit dan
mengurai komponen elektronika/listrik pada alat penunjang, 10 (23,81%)
menyatakan kadang-kadang, 13 (30,96%) menyatakan jarang, 10 (23, 81%)
menyatakan tidak pernah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa jarang yang duduk
barisan paling depan saat mengikuti pelajaran gambar teknik
Tabel 4.11. Apakah anda mendengar pentingnya Merakit dan mengurai
komponen elektronika/listrik pada alat penunjang ?
Pernyataan Frekuensi Persentase

32
Selalu 14 33,33
Kadang-kadang 24 57,14
Jarang 2 4,76
Tidak pernah 2 4,76
Jumlah 42 100
Sumber : Olahan data primer tahun 2008

Berdasarkan tabel 4.11. di atas terdapat 14 (33,33%) siswa yang


mengatakan selalu mendengar penjelasan dari guru tentang pentingnya merakit
dan mengurai komponen elektronika/listrik pada alat penunjang pada dasar
konstruksi bangunan, 24 (57,14%) menyatakan kadang-kadang, 2 (4,76%)
menyatakan jarang, 2 (4,76%) menyatakan tidak pernah. Hal ini menunjukkan
bahwa siswa yang selalu mendengar penjelasan dari guru tentang pentingnya
Merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik pada alat penunjang.
Tabel 4.12. Apakah kaitannya Merakit dan mengurai komponen
elektronika/listrik pada alat penunjang ?
Pernyataan Frekuensi Persentase
Selalu 17 40,48
Kadang-kadang 19 45,24
Jarang 4 9,52
Tidak pernah 2 4,76
Jumlah 42 100
Sumber : Olahan data primer tahunt 2008
Berdasarkan tabel 4.12. di atas terdapat 17 (40,48%) siswa yang
mengatakan selalu mendengar penjelasan dari guru tentang pentingnya merakit
dan mengurai komponen elektronika/listrik pada alat penunjang, 19 (45,24%)
menyatakan kadang-kadang, 4 (9,52%) menyatakan jarang, 2 (4,76%)
menyatakan tidak pernah. hal ini menunjukkan bahwa kadang-kadang siswa
mendengar kaitannya merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik pada
alat penunjang.

33
Tabel 4.13. Apakah anda menyimak dengan baik materi yang diberikan ?
Pernyataan Frekuensi Persentase
Selalu 5 11,90
Kadang-kadang 15 35,71
Jarang 14 33,33
Tidak pernah 8 19,05
Jumlah 42 100
Sumber : Olahan data primer tahun 2008

Berdasarkan tabel 4.13. di atas terdapat 5 (11,90%) siswa yang


menyatakan selalu menyimak dengan baik materi yang diberikan oleh guru, 15
(35,71%) menyatakan kadang-kadang, 14 (33,33%) menyatakan jarang, 8
(19,05%) menyatakan tidak pernah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa kadang-
kadang menyimak materi dengan baik.

Tabel 4.14. Apakah anda mencatat hal-hal penting mengenai materi merakit
dan mengurai komponen elektronika/listrik pada alat penunjang ?

Pernyataan Frekuensi Persentase


Selalu 7 16,67
Kadang-kadang 14 33,33
Jarang 7 16,67
Tidak pernah 14 33,33
Jumlah 42 100
Sumber : Olahan data primer tahun 2008

Berdasarkan tabel 4.14. di atas terdapat 7 (16,67%) siswa yang


menyatakan selalu mencatat hal-hal penting mengenai materi merakit dan
mengurai komponen elektronika/listrik pada alat penunjang yang diberikan oleh
guru, 14 (33,33%) menyatakan kadang-kadang, 7 (16,67%) menyatakan jarang,
14 (33,33%) menyatakan tidak pernah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa

34
kadang-kadang mencatat hal-hal yang penting mengenai materi yang diberikan
oleh guru.
Tabel 4.15. Apakah anda mengerjakan tugas yang diberikan ?
Pernyataan Frekuensi Persentase
Selalu 13 30,95
Kadang-kadang 21 50,00
Jarang 5 11,90
Tidak pernah 3 7,14
Jumlah 42 100
Sumber : Olahan data primer tahun 2008

Berdasarkan tabel 4.15. di atas terdapat 13 (30,95%) siswa yang


menyatakan selalu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dengan
temannya, 21 (50,00%) menyatakan kadang-kadang, 5 (11,90%) menyatakan
jarang, 3 (7,14%) menyatakan tidak pernah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa
kadang-kadang mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dengan temannya.
Tabel 4.16. Apakah anda bertanya mengenai hal-hal yang kurang jelas ?
Pernyataan Frekuensi Persentase
Selalu 23 54,76
Kadang-kadang 11 26,19
Jarang 6 14,29
Tidak pernah 2 4,76
Jumlah 42 100
Sumber : Olahan data primer tahun 2008

Berdasarkan tabel 4.16. di atas terdapat 23 (54,76%) siswa yang


menyatakan sering bertanya kepada guru mata pelajaran merakit dan mengurai
komponen elektronika/listrik pada alat penunjang mengenai hal-hal yang
kurang jelas, 11 (26,19%) menyatakan kadang-kadang, 6 (14,29%) menyatakan
jarang, 2 (4,76%) menyatakan tidak pernah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa
kadang-kadang bertanya kepada guru mengenai hal-hal yang kurang jelas.

35
Tabel 4.17. Apakah penjelasan yang diberikan oleh guru memuaskan ?
Pernyataan Frekuensi Persentase
Selalu 17 40,48
Kadang-kadang 13 30,95
Jarang 5 11,90
Tidak pernah 7 16,67
Jumlah 42 100
Sumber : Olahan data primer tahun 2008

Berdasarkan tabel 4.17. di atas terdapat 17 (40,48%) siswa yang


menyatakan selalu senang dan memuaskan dengan penjelasan yang diberikan
oleh guru merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik pada alat
penunjang sehingga semakin berminat mengikuti mata pelajaran tersebut, 13
(30,95%) menyatakan kadang-kadang, 5 (11,90%) menyatakan jarang, 7
(16,67%) menyatakan tidak pernah. Hal ini menunjukkan bahwa kadang-
kadang penjelasan yang diberikan oleh guru memuaskan sehingga semakin
berminat mengikuti pelajaran.
Tabel 4.18. Apakah anda membawa perlengkapan yang cukup ?
Pernyataan Frekuensi Persentase
Selalu 30 71,43
Kadang-kadang 5 11,90
Jarang 5 11,90
Tidak pernah 2 4,76
Jumlah 42 100
Sumber : Olahan data primer tahun 2008

Berdasarkan tabel 4.18. di atas terdapat 30 (71,43%) siswa yang


menyatakan selalu membawa perlengkapan yang cukup untuk mengikuti
pelajaran merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik pada alat
penunjang di sekolah, 5 (11,90%) menyatakan kadang-kadang, 5 (11,90%)
menyatakan jarang, 2 (4,76%) menyatakan tidak pernah. Hal ini menunjukkan

36
bahwa siswa selalu membawa perlengkapan yang cukup untuk mengikuti
pelajaran di SMK Negeri 3 Makassar.

Tabel 4.19. Apakah anda mempunyai/menyiapkan buku paket merakit dan


mengurai komponen elektronika/listrik pada alat penunjang ?

Pernyataan Frekuensi Persentase


Selalu 3 7,14
Kadang-kadang 14 33,33
Jarang 19 45,24
Tidak pernah 6 14,29
Jumlah 42 100
Sumber : Olahan data primer tahun 2008

Berdasarkan tabel 4.19. di atas terdapat 3 (7,14%) siswa yang


menyatakan selalu mempunyai/menyiapkan buku paket merakit dan mengurai
komponen elektronika/listrik pada alat penunjang dirumah, 14 (33,33%)
menyatakan kadang-kadang, 19 (45,24%) menyatakan jarang, 6 (14,29%)
menyatakan tidak pernah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa yang mempunyai
buku paket dirumah berada pada kategori tinggi.

Tabel 4.20. Apakah anda melanjutkan tugas mata pelajaran ini di rumah ?

Pernyataan Frekuensi Persentase


Selalu 5 11,90
Kadang-kadang 15 35,71
Jarang 13 30,95
Tidak pernah 9 21,43
Jumlah 42 100
Sumber : Olahan data primer tahun 2008

37
Berdasarkan tabel 4.20. di atas terdapat 5 (11,90%) siswa yang
menyatakan selalu melanjutkan tugas merakit dan mengurai komponen
elektronika/listrik pada alat penunjang saat belajar di rumah, 15 (35,71%)
menyatakan kadang-kadang, 13 (30,95%) menyatakan jarang, 9 (21,43%)
menyatakan tidak pernah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa jarang mengulangi
pelajaran merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik pada alat
penunjang saat pulang dirumah.

Tabel 4.21. Apakah anda melengkapi catatan-catatan merakit dan mengurai


komponen elektronika/listrik pada alat penunjang yang belum lengkap ketika
belajar di rumah ?

Pernyataan Frekuensi Persentase


Selalu 3 7,14
Kadang-kadang 4 9,52
Jarang 17 40,48
Tidak pernah 18 42,86
Jumlah 42 100
Sumber : Olahan data primer tahun 2008

Berdasarkan tabel 4.21. diatas terdapat 3 (7,14%) siswa yang


menyatakan melengkapi catatan-catatan, 4 (9,52%) menyatakan kadang-
kadang, 17 (40,48%) menyatakan jarang, 18 (42,86%) menyatakan tidak
pernah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa kadang-kadang melengkapi catatan-
catatan.
Tabel 4.22. Apakah anda menyelesaikan tugasnya ketika di Sekolah ?
Pernyataan Frekuensi Persentase
Selalu 13 30,95
Kadang-kadang 19 45,24
Jarang 7 16,67
Tidak pernah 3 7,14

38
Jumlah 42 100
Sumber : Olahan data primer tahun 2008

Berdasarkan tabel 4.22. di atas terdapat 13 (30,95%) siswa yang


menyatakan menyelesaikan tugasnya ketika di Sekolah, 19 (45,24%)
menyatakan kadang-kadang, 7 (16,67%) menyatakan jarang, 3 (7,14%)
menyatakan tidak pernah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa tidak pernah
menyelesaikan tugasnya ketika di Sekolah.

Tabel 4.23. Apakah anda mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru ?

Pernyataan Frekuensi Persentase


Selalu 11 26,19
Kadang-kadang 19 45,24
Jarang 9 21,43
Tidak pernah 3 7,14
Jumlah 42 100
Sumber : Olahan data primer tahun 2008

Berdasarkan tabel 4.23. di atas terdapat 11 (26,19%) siswa yang


menyatakan selalu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru mata pelajaran,
19 (45,24%) menyatakan kadang-kadang, 9 (21,43%) menyatakan jarang, 3
(7,14%) menyatakan tidak pernah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa yang
sering mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru pada mata pelajaran merakit
dan mengurai komponen elektronika/listrik pada alat penunjang.

Tabel 4.24. Apakah anda belajar kelompok mengerjakan tugas dari guru ?

Pernyataan Frekuensi Persentase


Selalu 7 16,67
Kadang-kadang 5 11,90
Jarang 9 21,43
Tidak pernah 21 50,00

39
Jumlah 42 100
Sumber : Olahan data primer tahun 2008

Berdasarkan tabel 4.24. di atas terdapat 7 (16,67%) siswa yang


menyatakan selalu belajar kelompok untuk mengerjakan tugas merakit dan
mengurai komponen elektronika/listrik pada alat penunjang dari guru, 5
(11,90%) menyatakan kadang-kadang, 9 (21.43%) menyatakan jarang, 21
(50,00%) menyatakan tidak pernah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa tidak
pernah belajar kelompok untuk mengerjakan tugas.
Tabel 4.25. Apakah anda memanfaatkan sarana perpustakaan ?

Pernyataan Frekuensi Persentase


Selalu 2 4,76
Kadang-kadang 5 11,90
Jarang 9 21,43
Tidak pernah 26 61,90
Jumlah 42 100
Sumber : Olahan data primer tahun 2008

Berdasarkan tabel 4.25. di atas terdapat 2 (4,76%) siswa yang


menyatakan selalu memanfaatkan sarana perpustakaan untuk meningkatkan
hasil belajar pada mata pelajaran, 5 (11,90%) menyatakan kadang-kadang, 9
(21,43%) menyatakan jarang, 26 (61,90%) menyatakan tidak pernah. Hal ini
menunjukkan bahwa siswa tidak pernah memanfaatkan sarana perpustakaan
untuk meningkatkan hasil belajar di SMK Negeri 3 Makassar.

Berdasarkan tabel 4.5. di atas maka akan dilakukan analisis persentase


untuk memperoleh gambaran minat dengan membuat distribusi frekuensi
belajar siswa pada mata pelajaran merakit dan mengurai komponen
elektronika/listrik pada alat penunjang di SMK Negeri 3 Makassar.

40
Tabel 4.26. Data distribusi frekuensi tentang minat pada mata pelajaran
merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik pada alat penunjang siswa
jurusan Bangunan di SMK Negeri 3 Makassar tahun 2008.
N MINAT
FREKUENSI (F) Fx
O BELAJAR (X1)
1 44 1 44
2 47 1 47
3 50 2 100
4 54 2 108
5 55 3 165
6 56 2 112
7 57 3 171
8 59 1 59
9 60 2 120
10 61 2 122
11 62 4 248
12 63 3 189
13 64 1 64
14 65 4 260
15 66 1 66
16 69 3 207
17 70 1 70
18 71 1 71
19 72 1 72
20 73 1 73
21 75 1 75
22 83 1 83
JUMLAH 42 2526
Sumber : Olahan data primer tahun 2008
Dari daftar distribusi frekuensi tersebut di atas maka di ketahui :

N = 42

F = 2526

∑F
P =
N

2526
=
42

41
= 60,14

Dengan demikian diketahui skor rata-rata minat belajar siswa yaitu :


Hasil tersebut menunjukkan bahwa skor minat belajar siswa pada mata
pelajaran 60,14. Maka tingkat minat belajar pada mata pelajaran merakit dan
mengurai komponen elektronika/listrik pada alat penunjang berada pada
kategori sedang (51 – 64).
Berdasarkan tabel 4.46. di atas maka akan dilakukan analisis persentase
untuk memperoleh gambaran prestasi belajar siswa pada mata pelajaran merakit
dan mengurai komponen elektronika/listrik pada alat penunjang di SMK Negeri
3 Makassar.

Untuk menyaring minat belajar siswa digunakan 21 soal berarti

Nilai rendah di peroleh 21 x 1 = 21

Nilai tinggi di perolah 21 x 4 = 84

Hal-hal tersebut didasarkan atas item jawaban yang diajukan yaitu :

Selalu memperoleh nilai 4

Kadang-kadang memperoleh nilai 3

Jarang memperoleh nilai 2

Tidak pernah memperoleh nilai 1

Tabel 4.27. Keadaan Minat Belajar Pada Mata pelajaran merakit dan mengurai
komponen elektronika/listrik pada alat penunjang Jurusan Pemanfaatan
Tenaga Listrik SMK Negeri 3 Makassar

No Minat Belajar Interval Frekuensi Persentase


1 Sangat tinggi 79 – 92 1 2,38
2 Tinggi 65 – 78 13 30,95

42
3 Sedang 51 – 64 24 57,14
4 Rendah 37 – 50 4 9,52
5 Sangat rendah 23 – 36 0 0,00
Jumlah 42 100
Sumber : Olahan data angket tahun 2008

Berdasarkan tabel 4.27. Tersebut diatas terdapat 1 (2,38%) dinyatakan


sangat tinggi, 13 (30,95%) dinyatakan tinggi, 24 (57,14%) dinyatakan sedang, 4
(9,52%) dinyatakan rendah, 0 (0%) dinyatakan rendah.

Dari hasil analisa persentase terdapat 24 (57,14%) siswa yang


menyatakan minat belajarnya sedang dan skor minat belajar yang diperoleh
sebesar 60,14 dan berada pada kategori sedang berada pada rentang (59 – 70).

Tabel 4.28. Data ditribusi frekuensi prestasi belajar siswa Jurusan Pemanfaatan
Tenaga Listrik di SMK Negeri 3 Makassar tahun 2008.

PRESTASI FREKUENSI
NO FX
(X2) (F)
1 35 4 140
2 40 1 40
3 45 1 45
4 50 5 250
5 60 6 360
6 65 1 65
7 70 9 630
8 72 1 72
9 73 1 73
10 75 5 375
11 77 1 77
12 80 2 160
13 82 2 164
14 90 1 180
15 95 2 190
JUMLAH 42 2821
Sumber : Olahan data tabel 4.5 tahun 2008

Dari daftar distribusi frekuensi tersebut di atas maka di ketahui :

43
N = 42

F = 2821

Dengan demikian diketahui skor rata-rata prestasi :

∑F
P=
N

2821
=
42

= 67,16

Hasil tersebut menunjukkan bahwa skor prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik pada alat
penunjang 67,16. Dari hasil analisa persentase tersebut apabila dikonsultasikan
dengan berpedoman konservasi yang ada, maka tingkat prestasi pada mata
pelajaran merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik pada alat
penunjang berada pada kategori sedang (51 – 64).

Untuk mengetahui prestasi siswa pada mata pelajaran merakit dan


mengurai komponen elektronika/listrik pada alat penunjang di SMK Negeri 3
Makassar dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.29. Keadaan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata pelajaran merakit dan
mengurai komponen elektronika/listrik pada alat penunjang di SMK Negeri 3
Makassar.
No Prestasi Belajar Interval Frekuensi Persentase
1 Sangat tinggi 83 – 95 3 7,14
2 Tinggi 71 – 82 12 28,57
3 Sedang 59 – 70 16 38,10
4 Rendah 47 – 58 5 11,90
5 Sangat rendah 35 – 46 6 14,29

44
Jumlah 42 100
Sumber : Hasil olahan data tahun 2008

Berdasarkan tabel 4.49. Tersebut diatas terdapat 3 (7,14%) dinyatakan


sangat tinggi, 12 (28,57%) dinyatakan tinggi, 16 (38,10%) dinyatakan sedang, 5
(11,90%) dinyatakan rendah, 6 (14,29%) dinyatakan sangat rendah.
Dari hasil analisa persentase terdapat 16 (38,10%) siswa yang prestasi
belajarnya sedang dan skor prestasi belajar yang diperoleh sebesar 67,16 dan
berada pada kategori sedang berada pada rentang (59 – 70).
C. PEMBAHASAN
Hasil analisis data yang telah dilakukan menunjukkan bahwa minat
belajar merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik pada alat penunjang
siswa di SMK Negeri 3 Makassar skor rata-rata minat yang dicapai sebesar
60,14 berada pada kategori sedang atau berada pada rentang (51 – 64), dengan
tingkat prestasi 67,16 atau berada pada kategori sedang atau berada pada
rentang (59 – 70).
Hasil tersebut diatas memberikan gambaran bahwa minat belajar dalam
mata pelajaran merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik pada alat
penunjang belum maksimal hal ini dapat dilihat pada prestasi belajar yang
dicapai oleh siswa karena prestasi belajar dalam mata pelajaran merakit dan
mengurai komponen elektronika/listrik pada alat penunjang turut ditentukan
oleh minat belajar yang dimiliki oleh siswa.
Minat belajar siswa SMK Negeri 3 Makassar, sesuai indicator yang
ditetapkan yaitu, saat mengikuti pelajaran, indicator yang ada diangket belum
diterapkan secara maksimal oleh siswa SMK Negeri 3 Makassar. Dari data hasil
penelitian. (analisis tabel 4.26 dan tabel 4.28). Minat yang dicapai sebesar 60,14
berada pada kategori sedang atau berada pada rentang (51 – 64).
Prestasi belajar Merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik pada
alat penunjang dari data hasil penelitian tabel (analisis tabel 4.28) yang

45
diketahui melalui penelitian ini menunjukkan skor sebesar 67,16 setelah
dikonsultasikan dengan pedoman konversi berada pada kategori tinggi.
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa minat belajar yang dimiliki
oleh siswa sangat dipengaruhi oleh minat belajar siswa sehingga prestasi belajar
yang diinginkan dapat tercapai.

46
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa minat belajar merakit dan
mengurai komponen elektronika/listrik pada alat penunjang siswa kelas X
Listrik C Jurusan Pemanfaatan Tenaga Listrik di SMK Negeri 3 Makassar
dinyatakan belum maksimal setelah di presentasekan terdapat 60,14
sehingga minat belajarnya dikategorikan sedang.
2. Deskripsi persentase dalam penelitian ini, terdapat 67,16 skor prestasi belajar
sehingga belajarnya belum maksimal hal ini menunjukkan bahwa minat
belajar sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar.

B. SARAN
1. Hendaknya pada guru senantiasa menciptakan suasana yang kondusif serta
merangsang minat siswa dalam belajar.
2. Diharapkan agar siswa kelas X Listrik C di SMK Negeri 3 Makassar agar
lebih memperbaiki dan meningkatkan minat belajar merakit dan mengurai
komponen elektronika/listrik pada alat penunjang mereka agar dapat
meningkatkan prestasi belajar.
3. Dengan melihat minat belajar dan prestasi belajar tersebut tidak memiliki
pengaruh, maka diharapkan agar guru mata pelajaran merakit dan mengurai
komponen elektronika/listrik pada alat penunjang untuk lebih meningkatkan
minat dengan cara memberikan kesempatan kepada siswa membentuk
kelompok belajar agar siswa dapat lebih meningkatkan dalam mengikuti dan
memahami materi pelajaran merakit dan mengurai komponen
elektronika/listrik pada alat penunjang.

47
48
DAFTAR PUSTAKA

Arihunto Suharsini, 1992. Produser Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :


PT. Rhineka Cipta.

Depdikbud, 1998. UUD 1945 P4 GBHN Tap-Tap MPR 1998. Bahan Penataran dan
Bahan Reformasi Penataran. Jakarta : Dikti.

Fatturahman pupu, Surikono sobri, M.Pd. 2006. Strategi belajar mengajar melalui
pemahaman konsep umum dan konsep islami. Bandung : Pro U-Media.

Haling abdul, 2006. Belajar dan pembelajaran. Makassar : Badan penerbitan


Universitas Negeri Makassar.

Poerwadarminta. W.J.S, 1996. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Qamar, 1994. Kamus ilmiah popular. Cet.I. Surabaya : Arkola.

Rosetyah, NK, 1986. Perencanaan Kegiatan Belajar Mengajar Sebagai Salah Satu
Upaya Praktis Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar. Bandung : Bina Aksara.

Sastrapraja, 1988. Kamus pendidikan dan umum. Cet.II. Jakarta : Pustaka Pelajar.

Siti Patimah, 2003. Minat Belajar Stenografi Pada Siswa di SMK YAPTA Kabupaten
Takalar. Karya ilmiah : FEIS Universitas Negeri Makassar.

Slameto, 1987. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Memperngaruhinya. Jakarta :


Rajawali

1995. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rhineka


Cipta.

Soedjadi, 1991. Fleksibilitas Kurikulum Matematika Pemberdayaan penalaran dan


Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya : Program Pasca Sarjana IKIP Surabaya.

Suryabrata, 1995. Pengantar penelitian dalam pendidikan dalam pendidikan.


Surabaya : Usaha Nasional.

49
Sudijono, anas. 2005. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.

Sulipan, DR., Dip. Ed, M.Pd., 2008. Menyusun Karya Tulis Ilmiah. Jakarta :
Tantiarama & Penerbit Eksismedia.

Tiro, M, A, 2004, Dasar-dasar Gambar Kelistrikan. Edisi revisi. Universitas Negeri


Makassar.

Usman, Moh Uzer, 1993, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung
PT. Remaja Rosda Karya.

50
LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 : Intrumen Penelitian

A. Pengantar

Angket ini ditujukan kepada siswa kelas X Listrik C di SMK Negeri 3


Makassar. Angket ini digunakan untuk memperoleh informasi data tentang minat
belajar siswa. Data nantinya akan dipergunakan pada penyusunan karya ilmiah.

B. Indentitas Responden

Nama :

Nis :

Kelas :

C. Petunjuk Pengisian
1. Bacalah setiap pertanyaan berikut ini dengan baik dan teliti sebelum
menjawab.
2. Berilah jawaban dengan membubuhkan tanda checklist (√) pada salah satu
jawaban di dalam kolom yang telah disediakan.

Dimana : S = Selalu

KK = Kadang-kadang

J = Jarang

TP = Tidak Pernah

51
LAMPIRAN 2 : Angket Penelitian Minat Belajar Siswa SMK Negeri 3
Makassar

NO. JAWABAN
PERTANYAAN
URUT S KK J TP
1 Apakah anda bersemangat ketika mengikuti pelajaran
merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik
pada alat penunjang ?
2 Apakah semangat anda dalam mengikuti pelajaran
merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik
pada alat penunjang disebabkan karena guru member
materi secara singkat dan jelas ?
3 Apakah anda senang dengan metode pengajaran yang
diterapkan oleh guru mata pelajaran merakit dan
mengurai komponen elektronika/listrik pada alat
penunjang ?
4 Apakah anda selalu hadir dalam mengikuti pelajaran
Merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik
pada alat penunjang ?
5 Apakah anda duduk barisan paling depan saat
mengikuti pelajaran merakit dan mengurai komponen
elektronika/listrik pada alat penunjang ?
6 Apakah anda mendengar penjelasan dari guru tentang
pentingnya merakit dan mengurai komponen
elektronika/listrik pada alat penunjang ?
7 Apakah anda mendengar kaitannya merakit dan
mengurai komponen elektronika/listrik pada alat
penunjang dengan dasar-dasar kelistrikan ?
8 Apakah anda menyimak dengan baik materi yang
diberikan guru merakit dan mengurai komponen
elektronika/listrik pada alat penunjang ?
9 Apakah anda mencatat hal-hal penting mengenai
materi merakit dan mengurai komponen
elektronika/listrik pada alat penunjang yang
diberikan oleh guru ?
10 Apakah anda mengerjakan tugas yang diberikan ?
11 Apakah anda bertanya kepada guru mata pelajaran
merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik

52
pada alat penunjang mengenai hal-hal yang kurang
jelas ?
12 Apakah jawaban yang diberikan oleh guru merakit
dan mengurai komponen elektronika/listrik pada alat
penunjang memuaskan sehingga anda semakin
berminat mengikuti materi pelajaran tersebut ?
13 Apakah anda membawa perlengkapan yang cukup
untuk mengikuti pelajaran merakit dan mengurai
komponen elektronika/listrik pada alat penunjang di
sekolah ?
14 Apakah anda mempunyai/menyiapkan buku paket
merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik
pada alat penunjang dirumah?
15 Apakah anda melanjutkan tugas ini di rumah ?
16 Apakah anda melengkapi catatan-catatan merakit dan
mengurai komponen elektronika/listrik pada alat
penunjang yang belum lengkap ketika belajar di
rumah ?
17 Apakah anda menyelesaikan tugasnya ketika di
Sekolah ?
18 Apakah anda mengerjakan tugas yang diberikan oleh
guru mata pelajaran merakit dan mengurai komponen
elektronika/listrik pada alat penunjang tersebut ?
19 Apakah anda belajar kelompok untuk mengerjakan
tugas merakit dan mengurai komponen
elektronika/listrik pada alat penunjang dari guru ?
20 Untuk meningkatkan hasil belajar anda pada mata
pelajaran ini, Apakah anda memanfaatkan sarana
perpustakaan ?

LAMPIRAN 3 : Hasil Angket Penelitian Minat Belajar Merakit dan Mengurai


Komponen Elektronika/Listrik pada Alat Penunjang

NO. JAWABAN
PERTANYAAN
URUT S KK J TP
1 Apakah anda bersemangat ketika mengikuti pelajaran 18 21 1 2
Merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik

53
pada alat penunjang ?
2 Apakah semangat anda dalam mengikuti pelajaran 13 19 5 5
merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik
pada alat penunjang disebabkan karena guru member
materi secara singkat dan jelas ?
3 Apakah anda senang dengan metode pengajaran yang 22 14 4 2
diterapkan oleh guru mata pelajaran merakit dan
mengurai komponen elektronika/listrik pada alat
penunjang ?
4 Apakah anda selalu hadir dalam mengikuti pelajaran 30 12 0 0
merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik
pada alat penunjang ?
5 Apakah anda duduk barisan paling depan saat 9 10 13 10
mengikuti pelajaran merakit dan mengurai komponen
elektronika/listrik pada alat penunjang ?
6 Apakah anda mendengar penjelasan dari guru tentang 14 24 2 2
pentingnya merakit dan mengurai komponen
elektronika/listrik pada alat penunjang ?
7 Apakah anda mendengar kaitannya merakit dan 17 19 4 2
mengurai komponen elektronika/listrik pada alat
penunjang dengan dasar-dasar kelistrikan ?
8 Apakah anda menyimak dengan baik materi yang 5 15 14 8
diberikan guru merakit dan mengurai komponen
elektronika/listrik pada alat penunjang ?
9 Apakah anda mencatat hal-hal penting mengenai 7 14 7 14
materi merakit dan mengurai komponen
elektronika/listrik pada alat penunjang yang diberikan
oleh guru ?
10 Apakah anda mengerjakan tugas yang diberikan ? 13 21 5 3
11 Apakah anda bertanya kepada guru mata pelajaran 23 11 6 2
merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik
pada alat penunjang mengenai hal-hal yang kurang
jelas ?
12 Apakah jawaban yang diberikan oleh guru merakit
dan mengurai komponen elektronika/listrik pada alat 17 13 5 7
penunjang memuaskan sehingga anda semakin
berminat mengikuti materi pelajaran tersebut ?
13 Apakah anda membawa perlengkapan yang cukup 30 5 5 2

54
untuk mengikuti pelajaran merakit dan mengurai
komponen elektronika/listrik pada alat penunjang di
sekolah ?
14 Apakah anda mempunyai/menyiapkan buku paket 3 14 19 6
merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik
pada alat penunjang dirumah?
15 Apakah anda melanjutkan tugas ini di rumah ? 5 15 13 9
16 Apakah anda melengkapi catatan-catatan merakit dan 3 4 17 18
mengurai komponen elektronika/listrik pada alat
penunjang yang belum lengkap ketika belajar di
rumah ?
17 Apakah anda menyelesaikan tugasnya ketika di 13 19 7 3
Sekolah ?
18 Apakah anda mengerjakan tugas yang diberikan oleh 11 19 9 3
guru mata pelajaran merakit dan mengurai komponen
elektronika/listrik pada alat penunjang tersebut ?
19 Apakah anda belajar kelompok untuk mengerjakan 7 5 9 21
tugas merakit dan mengurai komponen
elektronika/listrik pada alat penunjang dari guru ?
20 Untuk meningkatkan hasil belajar anda pada mata 2 5 9 26
pelajaran ini, Apakah anda memanfaatkan sarana
perpustakaan ?
LAMPIRAN 4 : Data Hasil Penelitian Minat Dan Prestasi Belajar Siswa Pada
Mata pelajaran merakit dan mengurai komponen
elektronika/listrik pada alat penunjang di SMK Negeri 3
Makassar

NO MINAT BELAJAR (X1) PRESTASI BELAJAR (X2)


1 55 60
2 63 80
3 55 50
4 44 35
5 60 45
6 50 72
7 65 75
8 47 73
9 72 75
10 62 90
11 50 40
12 62 95

55
13 63 75
14 66 60
15 57 70
16 61 70
17 64 70
18 55 70
19 63 60
20 57 50
21 59 60
22 65 75
23 56 65
24 57 95
25 54 80
26 56 70
27 65 35
28 75 35
29 69 70
30 73 70
31 62 35
32 69 50
33 70 70
34 60 82
35 83 77
36 65 60
37 62 82
38 54 50
39 71 70
40 69 50
41 63 75
42 61 60
LAMPIRAN 5 : Data Distribusi Frekuensi Tentang Minat Pada Mata
pelajaran merakit dan mengurai komponen
elektronika/listrik pada alat penunjang Siswa Jurusan
Bangunan di SMK Negeri 3 Makassar Tahun 2008

MINAT
NO BELAJAR FREKUENSI ( F ) Fx
(X1)
1 44 1 44
2 47 1 47
3 50 2 100
4 54 2 108
5 55 3 165

56
6 56 2 112
7 57 3 171
8 59 1 59
9 60 2 120
10 61 2 122
11 62 4 248
12 63 3 189
13 64 1 64
14 65 4 260
15 66 1 66
16 69 3 207
17 70 1 70
18 71 1 71
19 72 1 72
20 73 1 73
21 75 1 75
22 83 1 83
JUMLAH 41 2526
Sumber : Olahan data tabel tahun 2008

LAMPIRAN 6 : Data Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Siswa Jurusan


Pemanfaatan Tenaga Listrik di SMK Negeri 3 Makassar
Tahun 2008
PRESTASI FREKUENSI
NO FX
(X2) (F)
1 35 4 140
2 40 1 40
3 45 1 45
4 50 5 250
5 60 6 360
6 65 1 65
7 70 9 630
8 72 1 72
9 73 1 73
10 75 5 375
11 77 1 77
12 80 2 160
13 82 2 164
14 90 1 180
15 95 2 190
JUMLAH 42 2821

57
LAMPIRAN 7 : Keadaan Minat Belajar Siswa

No Pernyataan Interval Frekuensi Persentase


1 Sangat tinggi 79 – 92 1 2,38
2 Tinggi 65 – 78 13 30,95
3 Sedang 51 – 64 24 57,14
4 Rendah 37 – 50 4 9,52
5 Sangat Rendah 23 - 36 0 0,00
Jumlah 42 100
Sumber : Olahan data angket tahun 2008

LAMPIRAN 8 : Keadaan Prestasi Belajar

No Pernyataan Interval Frekuensi Persentase


1 Sangat tinggi 83 – 95 3 7,14
2 Tinggi 71 – 82 12 28,57
3 Sedang 59 – 70 16 38,10
4 Rendah 47 – 58 5 11,90
5 Sangat Rendah 35 - 46 6 14,29
Jumlah 42 100

58
LAMPIRAN 9 : TABEL ANALISIS ITEM

No. Nomor Item


Skor
Uru
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 total
t
1 3 2 3 4 3 3 4 2 1 3 4 4 3 2 1 2 3 2 1 1 51
2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 1 4 2 3 1 4 3 1 1 58
3 3 4 2 4 1 3 2 3 1 3 2 4 4 2 1 2 2 3 3 1 50
4 1 2 3 3 1 3 1 2 1 2 3 1 4 1 1 1 2 4 1 4 41
5 3 3 3 4 2 3 3 1 1 4 3 4 4 2 2 2 3 3 2 1 53
6 3 2 4 4 1 3 2 1 1 3 1 4 3 1 1 1 3 2 1 1 42
7 3 3 4 4 4 3 4 2 3 3 2 4 3 1 1 2 2 2 4 3 57
8 2 1 1 4 2 2 3 1 1 3 3 4 4 1 1 1 3 2 1 1 41
9 4 3 4 4 2 4 4 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 2 3 67
10 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 2 2 2 59
11 3 2 3 4 1 1 3 2 1 3 4 4 3 2 1 1 3 2 1 1 45
12 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 1 3 4 2 4 2 4 2 1 61
13 3 3 4 4 1 4 1 1 1 4 4 3 4 2 2 1 2 3 1 1 49
14 4 4 4 4 4 3 4 1 3 4 4 4 4 1 1 1 3 4 4 1 62
15 3 3 3 4 2 3 4 2 3 2 4 1 4 2 2 1 3 3 1 1 51
16 4 4 4 3 2 3 3 1 1 4 3 4 2 3 3 2 4 3 1 1 55
17 3 3 4 4 2 3 4 2 3 4 4 3 4 3 4 2 3 2 1 1 59
18 4 4 1 4 2 3 4 1 3 4 4 2 4 2 1 2 2 2 1 2 52
19 4 3 2 4 4 3 3 2 3 3 4 3 4 2 3 1 4 3 1 2 58
20 4 4 4 3 2 3 3 2 2 2 2 4 2 2 3 2 4 3 2 1 54
21 3 1 3 4 2 3 3 2 3 2 4 4 4 3 2 1 3 3 1 2 53
22 3 3 3 4 1 3 4 3 4 3 4 4 4 2 2 1 4 2 1 1 56
23 3 3 3 4 3 4 3 2 2 3 3 1 4 2 2 1 4 3 1 1 52
24 3 3 3 4 3 4 3 2 2 3 3 1 4 2 2 1 4 3 1 1 52
25 3 3 3 3 1 3 3 1 1 3 4 2 4 1 3 1 3 3 3 1 49

59
26 1 3 3 4 4 2 3 2 1 3 1 4 4 2 2 1 4 1 4 1 50
27 4 4 4 3 2 1 4 3 2 1 2 3 4 3 2 1 2 3 4 3 55
28 4 4 3 3 1 3 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 1 4 4 4 68
29 4 1 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 2 2 4 4 3 1 63
30 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 2 4 4 4 2 67
31 3 3 4 3 2 3 2 3 1 1 2 3 4 3 3 2 4 3 2 1 52
32 3 3 3 4 3 4 4 3 2 4 4 2 4 3 4 3 3 4 1 2 63
33 4 4 4 4 3 4 4 3 2 4 4 2 4 3 4 3 3 4 1 2 66
34 4 3 2 3 4 3 4 3 2 1 4 2 4 3 3 2 3 1 1 1 53
35 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 2 72
36 4 3 2 4 4 4 4 3 3 2 4 1 1 4 4 1 1 3 3 3 58
37 3 1 4 4 2 3 4 4 1 3 4 4 4 2 3 3 3 3 2 1 58
38 3 2 4 3 2 4 2 3 1 3 2 4 4 2 2 2 1 3 2 3 52
39 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 2 3 2 3 1 1 2 59
40 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 2 1 4 3 3 1 64
41 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 1 2 3 2 3 3 2 1 59
42 4 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 2 3 4 1 1 57
Sumber : Hasil data angket tahun 2008

60
KARYA TULIS ILMIAH

STUDI MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA


PELAJARAN MERAKIT DAN MENGURAI KOMPONEN
ELEKTRONIKA/LISTRIK PADA ALAT PENUNJANG
KELAS X LISTRIK C DI SMK NEGERI 3 MAKASSAR
TAHUN 2008-2009 SEMESTER II

OLEH

Dra. HANA ANGRIANAH

19580212 198703 2 008

DINAS PENDIDIKAN KOTA MAKASSAR

SMK NEGERI 3 MAKASSAR

61
2008

ABSTRAK

Penelitian karya ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran


dan prestasi belajar siswa pada pelajaran merakit dan mengurai komponen
elektronika/listrik pada alat penunjang Jurusan Pemanfaatan Tenaga Listrik di SMK
Negeri 3 Makassar.

Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X Listrik C Jurusan Pemanfaatan


Tenaga Listrik di SMK Negeri 3 Makassar yang terdiri atas 2 kelas dengan jumlah
siswa sebanyak 42 orang. Karya tulis ilmiah ini merupakan penelitian survey yang
menggunakan analisis deskriptif. Penelitian ini berguna untuk memperoleh gambaran
tentang minat dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran merakit dan mengurai
komponen elektronika/listrik pada alat penunjang Jurusan Pemanfaatan Tenaga
Listrik di SMK Negeri 3 Makassar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat belajar siswa kelas X Listrik C di


SMK Negeri 3 Makassar dinyatakan sedang karena hasil analisis deskriptif
menunjukkan bahwa minat belajar siswa kelas X Listrik C di SMK Negeri 3
Makassar dinyatakan dengan sedang. Nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 60,14 dan
prestasi belajar dinyatakan sedang karena nilai rata-rata yang di peroleh sebesar
67,16.

Kata kunci : Studi Minat, Prestasi Belajar, Merakit, Mengurai Komponen


Elektronika/Listrik & Alat Penunjang.

62
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, hanya dengan
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan
karya ilmiah dengan judul “Studi Minat dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Merakit dan Mengurai Komponen Elektronika/Listrik pada Alat Penunjang
Kelas X Listrik C di SMK Negeri 3 Makassar Tahun 2008-2009 Semester II”,
Penulisan karya ilmiah ini kami susun untuk dipakai dalam bacaan di perpustakaan
sekolah .
Dalam penyusunan karya ilmiah ini penulis banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu terima kasih ucapkan dengan tulus dan sedalam-dalamnya
kepada:
1. Yth. Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar
2. Yth. Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Kota Makassar
3. Yth. Rekan-rekan Guru SMK Negeri 3 Makasar.
4. Semua pihak yang telah banyak membantu sehingga penulisan ini selesai.
Penulis menyadari bahwa penulisan karya ilmiah ini jauh dari sempurna untuk
itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak selalu penulis
harapkan.

Penulis

63
HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

Setelah membaca dan mencermati karya ilmiah yang merupakan ulasan hasil
penelitian yang tidak dipublikasikan tetapi didokumentasikan di perpustakaan SMK
Negeri 3 Makasar hasil karya dari:

Nama : Dra. Hana Agrianah

NIP : 19580212 198703 2 008

Unit Kerja : Guru Produktif Jurusan Teknik Listrik SMK Negeri 3


Makasar

Judul : Studi Minat dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Merakit Dan Mengurai Komponen Elektronika/Listrik pada
Alat Penunjang Kelas X Listrik C di SMK Negeri 3
Makassar Tahun 2008-2009 Semester II

Menyetujui dan mengesahkan untuk diajukan mendapatkan Penetapan Angka


Kredit Kenaikan Pangkat dalam jabatan fungsional guru.

Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 3 Makassar Peneliti,

Dra. Rusli, M.Pd. Dra. Hana Agrianah


NIP : 19650305 198903 1 012 NIP : 19580212 198703 2 008

64
Foto.1 Guru membagi angket kuisener kepada siswa kelas X Listrik C

Foto.2 Guru Menerapkan merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik pada alat
penunjang kepada siswa kelas X Listrik C

Foto.3 Guru menjelaskan cara pengisian angket kepada siswa kelas X Listrik C
65
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Judul .............................................................................................. i
Halaman Pengesahan ....................................................................................... ii
Kata Pengantar ................................................................................................. iii
Abstrak ............................................................................................................. iv
Daftar Isi .......................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1

B. Perumusan Masalah ........................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ............................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ............................................................ 4

E. Ruang Lingkup Penelitian ................................................. 4

BAB II LANDASAN TEORI


A. Pengertian Minat Baca ...................................................... 5

B. Meningkatkan Minat Belajar Siswa.................................... 5

C. Pengaruh Minat Terhadap Proses Belajar-Mengajar.......... 6

D. Pengertian Prestasi Belajar................................................. 8

E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar.......... 12

F. Strategi peningkatan prestasi belajar siswa melalui

proses belajar mengajar...................................................... 16

G. Alur Siklus Penelitian ........................................................ 17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. Jenis Penelitian................................................................... 19

B. Waktu dan Tempat Penelitian............................................. 19

66
C. Variabel dan Desain Penelitian........................................... 19

D. Definisi Operasional Variabel........................................... 19

E. Populasi Sampel ................................................................. 19

F. Pengumpulan Data.............................................................. 20

G. Analisis Data....................................................................... 21

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Gambaran umum SMK Negeri 3 Makassar........................ 22

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian.......................................... 43

C. Pembahasan........................................................................

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan ........................................................................ 45

B. Saran .................................................................................. 45

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

67
DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar Teks Halaman

1 Model Penelitian Tindakan Kelas 18

68
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Tabel Teks

1 Instrumen Penelitian
2 Angket Penelitian Minat Belajar Siswa SMK Negeri 3 Makassar
3 Hasil Angket Penelitian Minat Belajar merakit dan mengurai
komponen elektronika/listrik pada alat penunjang
4 Data Hasil Penelitian Minat Dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata
pelajaran merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik pada
alat penunjang di SMK Negeri 3 Makassar
5 Data Distribusi Frekuensi Tentang Minat Pada Mata pelajaran
merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik pada alat
penunjang Siswa Jurusan Bangunan di SMK Negeri 3 Makassar
Tahun 2008
6 Data Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Siswa Jurusan
Pemanfaatan Tenaga Listrik di SMK Negeri 3 Makassar Tahun 2008
7 Keadaan Minat Belajar Siswa
8 Keadaan Prestasi Belajar
9 Tabel Analisis Item
10 Silabus Kapasitor
11 Silabus Transformator

69
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Negeri 3 Makassar


Mata Pelajaran : Merakit dan Mengurai Komponen
Elektronika/Listrik Pada Alat Penunjang
Standar Kompetensi : Menggunakan Hasil Pengukuran
Kompetensi Dasar : Kapasitor
Kelas/Semester : 1 (Satu) / Genap
Waktu : 3 X 270 Menit
Indikator : 1. Menjelaskan pengertian kapasitansi
2. Menuliskan satuan kapasitansi
3. Menuliskan macam-macam kondesantor
4. Menentukan nilai yang ada pada badan
kondensantor
5. Menyebutkan macam-macam hubungan
kapasitor
6. Menentukan rumus CT (kapasitansi total) dari
hubungan seri kondesator
7. Menghitung CT (kapasitansi total) dari tiga
buah C yang dipararelkan

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Siswa dapat menjelaskan pengertian kapasitansi
 Siswa dapat menuliskan satuan kapasitansi
 Siswa dapat menuliskan macam-macam kondensantor
 Siswa dapat menentukan nilai yang ada pada badan kondensantor
 Siswa dapat menyebutkan macam-macam hubungan kapasitor

70
 Siswa dapat menentukan rumus CT (kapasitansi total) dari hubungan seri
kondesator
 Siswa dapat menghitung CT (kapasitansi total) dari tiga buah C yang
dipararelkan

II. MATERI POKOK PEMBELAJARAN


 Pengertian kapasitansi
 Satuan kapasitansi
 Macam-macam kondesantor
 Gambarkan macam-macam simbol C kondesantor
 Menentukan nilai yang ada pada badan kondesantor
 Macam-macam hubungan kapasitor
 Rumus CT (kapasitas total) dari hubungan seri kondensator
 Menghitung CT (kapasitansi total) dari tiga buah C yang dipararelkan

III. METODE PEMBELAJARAN


 Ceramah
 Tanya jawab
 Demonstrasi
 Evaluasi

IV. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Belajar

1. Kegiatan Awal
a. Salam pembuka dan absensi
b. Menggali pemahaman awal kemampuan siswa tentang Kondensator
c. Mengarahkan siswa kepada materi yang dipelajari pokok kondensator
d. Memotivasi siswa untuk mempelajari tentang kondensator
2. Kegiatan Inti

71
a. Prosedur Pembelajaran
- Tanya jawab mengenai kondensator dan mengaitkan dengan materi yang telah
dimiliki peserta didik sebelumnya.
- Guru memperliatkan macam-macam bentuk kondensator
- Memberi penjelasan pada materi pokok sampai tuntas
- Memberi kesempatan kapada peserta didik untuk bertanya tentang materi yang
telah diajarkan jika belum paham.
- Guru memberikan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta
didik terhadap materi yang diberikan.
b. Pembentukan Kompetensi
- Mengenal dan memahami tentang kondensator dengan memperhatikan bentuk-
bentuk dari kondensator.
- Membentuk rangkuman materi
3. Kegiatan Akhir
- Untuk membentuk dan memantapkan penguasaan materi yang diberikan peserta
didik dapat dilakukan dengan pemberian tugas.
- Penilaian dengan tes lisan maupun tertulis

V. SUMBER PELAJARAN
Sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah :
 Buku modul yang relevan dengan materi pelajaran
 Guru yang berkompeten sebagai narasumber
 Job Sheet

VI. EVALUASI
A. Prosedur Evaluasi
 Pada bagian ini guru-guru melakukan penilaian formatif untuk mengetahui
pengetahuan siswa dalam bentuk soal essai.
B. Pertanyaan
1. Tuliskan pengertian alat ukur kapasitansi !

72
2. Tuliskan satuan kapasitansi !
3. Tuliskan macam-macam kapasitansi !
4. Gambarkan macam-macam simbol C kondensator !
5. Tentukan nilai C 104 yang ada pada badan kondensator !
6. Tuliskan macam-macam hubungan kapasitor !
7. Tuliskan rumus CT (kapasitansi total) dari 3 (tiga) buah C yang dirangkai secara
seri
8. Diketahui tiga buah kapasitor yang di rangkai secara pararel dimana nilainya
masing-masing : C1 = 100 μF; C2 = 200 μF; C3 = 300 μF. Hitunglah nilai
kapasitas keseluruhan dari rangkaian tersebut !

C. Kunci Jawaban
1. Kemampuan kondesantor untuk menyimpan muatannya.
2. Farad (F), μF (micro Farad), μμF (micro-micro Farad).
3. a. Kapasitor bukan elektolit
b. Kapasitor elektrolit
c. Kapasitor yang kapasitasnya dapat diubah-ubah
d. Dua kapasitor variabel dengan satu poros
4.

a b c d

5. 100.000 PF (Piko Farad)


6. Macam-macam hubungan kapasitor yaitu :
a. Hubungan seri kapasitor
b. Hubungan pararel kapasitor
c. Hubungan kombinasi kapasitor

73
1 1 1 1
7. = + +
CT C 1 C 2 C 3
8. Ctot = C1+ C2 +C3
= 100μF +200μF+300
= 600 μF

D. Tabel Penilaian
No. Soal Tingkat Kesulitan Bobot
1 Sedang 15
2 Sulit 20
3 Sedang 15
4 Sulit 20
5 Sulit 30
Jumlah 100

74
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Negeri 3 Makassar


Mata Pelajaran : Merakit dan Mengurai Komponen
Elektronika/Listrik Pada Alat Penunjang
Standar Kompetensi : Menggunakan Hasil Pengukuran
Kompetensi Dasar : Transformator
Kelas/Semester : 1 (Satu) / Genap
Waktu : 2 X 270 Menit
Indikator : 1. Menjelaskan pengertian transformator
2. Menjelaskan prinsip kerja dan fungsi
transformator
3. Menghitung besar perbandingan lilitan
tegangan dan arus

I. TUJUAN PEMBELAJARAN
 Siswa dapat menjelaskan pengertian transformator
 Siswa dapat menjelaskan prinsip kerja dan fungsi transformator
 Siswa dapat menghitung besar perbandingan lilitan tegangan dan arus

II. MATERI POKOK PEMBELAJARAN


 Pengertian transformator
 Menjelaskan prinsip kerja dan fungsi transformator
 Menghitung besar perbandingan lilitan tegangan dan arus

III. METODE PEMBELAJARAN


 Ceramah
 Tanya jawab
 Demonstrasi
 Evaluasi

75
IV. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Belajar

1. Kegiatan Awal
a. Salam pembuka dan absensi
b. Menggali pemahaman awal kemampuan siswa tentang transformator
c. Mengarahkan siswa kepada materi yang dipelajari pokok transformator
d. Memotivasi siswa untuk mempelajari tentang transformator
2. Kegiatan Inti
a. Prosedur Pembelajaran
- Tanya jawab mengenai transformator dan mengaitkan dengan materi yang
telah dimiliki peserta didik sebelumnya.
- Guru memperliatkan jenis-jenis transformator berdasarkan fungsinya
- Memberi penjelasan pada materi pokok sampai tuntas
- Memberi kesempatan kapada peserta didik untuk bertanya tentang materi
yang telah diajarkan jika belum paham
- Guru menanyakan beberapa hal tentang materi yang baru diajarkan
- Guru memberikan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana pemahaman
peserta didik terhadap materi yang diberikan.
b. Pembentukan Kompetensi
- Mengenal dan memahami tentang transformator baik prinsip kerja dan jenis
trafo berdasarkan fungsinya.
- Membentuk rangkuman materi
3. Kegiatan Akhir
- Untuk membentuk dan memantapkan penguasaan materi yang diberikan
peserta didik dapat dilakukan dengan pemberian tugas.
- Penilaian dengan tes lisan maupun tertulis

76
V. SUMBER PELAJARAN
Sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah :
 Buku modul yang relevan dengan materi pelajaran
 Guru yang berkompeten sebagai narasumber
 Job Sheet

VI. EVALUASI
A. Prosedur Evaluasi
 Pada bagian ini guru-guru melakukan penilaian formatif untuk mengetahui
pengetahuan siswa dalam bentuk soal essai.
B. Pertanyaan
1. Jelaskan dengan gambar prinsip kerja transformator !
2. Menuliskan jenis trafo berdasarkan fungsinya dan menuliskan ciri-cirinya !
3. Sebuah trafo mempunyai lilitan primer NP 50 lilit. Berapa jumlah lilitan
sekundernya apabila diketahui tegangan primer Ep = 110 V AC sedangkan
tegangan sekunder Es yang dikehendaki 220 V AC ?
4. Jika sebuah trafo mempunyai lilitan primer NP 50 lilit. Berapa jumlah lilitan
sekunder 800 lilit. Berapakah besararus sekunder Is dan tengangan sekunder Es,
bila tegangan jaring (tegangan primer 110 V), sedangkan setelah arus di ukur arus
primer sebesar 10 A?

C. Kunci Jawaban
1. Setiap trafo prinsip kerjanya sama saja yaitu :
a. Arus bolak balik dalam lilitan primer membangkitkan fluks () dalam intinya.
b. Garis-garis gaya magnit memotong lilitan primer dan lilitan sekunder
c. Tegangan (ggl) di induksier dalam lilitan primer dan sekunder
d. Ep = 4,44 .Np.f.10-8; Es = 4,44 .Ns.f.10-8 Volt
Di mana :
Ep = tegangan yang di induksier pada lilitan primer
Es = tegangan yang di induksier pada lilitan sekunder

77
 = flux (garis-garis gaya magnit)………….Maxwell
Ep = lilitan primer
Es = lilitan sekunder
F = frekuensi abb ………………………….. Hz
2. Jenis-jenis trafo berdasarkan fungsinya yaitu :
 Step Up transformator
Ciri-cirinya adalah :
1) Lilitan sekunder lebih banyak dari pada lilitan primer
2) Tegangan sekunder lebih besar dari pada lilitan primer
3) Mengambil input kecil dan output lebih besar
4) Berguna untuk menaikkan tegangan
 Step Down transformator
Ciri-cirinya adalah :
1) Lilitan sekunder lebih sedikit dari pada lilitan primer
2) Tegangan sekunder lebih kecil dari pada lilitan primer
3) Berguna untuk menurunkan tegangan
 Trafo dengan bermacam-macam tegangan sekunder
Trafo ini disebut trafo daya terdiri dari beberapa tegangan yang berbeda pada
sekundernya
 Trafo kopling (Trafo Penghubung)
Trafo kopling disebut juga trafo penjodoh dimana yang dijodohkan adalah
impedansinya. Penjodohan ini diperlukan karena setiap rangkaian mempunyai
impedansi yang tidak sama, karena itu perlu disamakan agar pemindahan
energi maksimum.
3. Dik : Ep= 110 V
Es = 220 V
Np = 50 lilitan
Dit : Ns= ….?
Peny :

78
Ep Np 110 50
= → + , maka
Es Ns 220 Ns

110 Ns = 220 X 50 = 11000

11000
Ns= =100 lilitan
110

4. Dik : Np = 110 lilit


Ns= 800 lilit
Ep = 110 Volt
Dit : Is = ….?
Es = ….?
Peny :
Ep Np 110 200
= → + , maka
Es Ns Es 800

200 Es = 88000

88000
Es = =440 volt
220

Ternyata Es naik dari : 110 V → 440 V


Is Np 10
= → → 800 Is = 2000
Ip Ns Is
Is = 2,5 A ternyata Is turun dari 10 A → 2,5 A

D. Tabel Penilaian

No. Soal Tingkat Kesulitan Bobot


1 Sedang 15
2 Sulit 20
3 Sedang 15
4 Sulit 20
5 Sulit 30
Jumlah 100

79
80
Lampiran 10 :
SILABUS

Program Keahlian : Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik


Mata Pelajaran : Merakit Dan Mengurai Komponen Elektronika/Listrik pada Alat Penunjang
Kelas/Semester : X / II

MATERI ALOKASI
KOMPETENSI KEGIATAN SUMBER
INDIKATOR PEMBELAJAR PENILAIAN WAKTU
DASAR PEMBELAJARAN BELAJAR
AN ( JAM )
Kapasitor  Menjelaskan  Pengertian  Mengenal dan  Tes tertulis 3 X 270 1. Modul
pengertian kapasitansi memahami tentang  Pratikum Menit 2. Buku –
kapasitansi  Satuan kondensator dengan buku
 Menuliskan kapasitansi memperhatikan referensi
satuan  Macam- bentuk-bentuk dari 3. LCD
kapasitansi macam kondensator. 4. Job sheet
 Menuliskan kondesantor  Membentuk 5. Guru yang
macam-  Gambarkan rangkuman materi berkompete
macam macam-macam n sebagai
kondesantor simbol C narasumber
 Menentukan kondesantor
nilai yang  Menentukan
ada pada nilai yang ada
badan pada badan
kondensantor kondesantor
 Menyebutkan  Macam-
macam- macam
macam hubungan

81
hubungan kapasitor
kapasitor  Rumus CT
 Menentukan (kapasitas
rumus CT total) dari
(kapasitansi hubungan seri
total) dari kondensator
hubungan  Menghitung
seri CT
kondesator (kapasitansi
 Menghitung total) dari tiga
CT buah C yang
(kapasitansi dipararelkan
total) dari
tiga buah C
yang
dipararelkan

82
Lampiran 11 :
SILABUS

Program Keahlian : Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik


Mata Pelajaran : Merakit Dan Mengurai Komponen Elektronika/Listrik pada Alat Penunjang
Kelas/Semester : X / II

MATERI ALOKASI
KOMPETENSI KEGIATAN SUMBER
INDIKATOR PEMBELAJAR PENILAIAN WAKTU
DASAR PEMBELAJARAN BELAJAR
AN ( JAM )
Transformator  Menjelaskan  Pengertian  Mengenal dan  Tes tertulis 2 X 270 6. Modul
pengertian transformator memahami tentang  Pratikum Menit 7. Buku –
transformator  Menjelaskan transformator baik buku
 Menjelaskan prinsip kerja prinsip kerja dan referensi
prinsip kerja dan fungsi jenis trafo 8. LCD
dan fungsi transformator berdasarkan 9. Job sheet
transformator  Menghitung fungsinya. 10. Guru yang
 Menghitung besar  Membentuk berkompete
besar perbandingan rangkuman materi n sebagai
perbandingan lilitan narasumber
lilitan tegangan dan
tegangan dan arus
arus

83

Anda mungkin juga menyukai