PENDAHULUAN
1
jenjang pendidikan baik menyangkut materi maupun metode pengajaran,
perbaikan atau revisi pendidikan.
Dalam usaha pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, Merakit dan
mengurai komponen elektronika/listrik pada alat penunjang merupakan dasar dari
ilmu yang berkaitan dengan mata pelajaran lain yang diajarkan pada jenjang
pendidikan sekolah menengah kejuruan (SMK), seperti konstruksi beton
bertulang, konstruksi kayu dan baja yang akan dikaji guna mempersiapkan tenaga
terampil dan siap pakai.
SMK Negeri 3 Makassar adalah salah satu dari beberapa sekolah kejuruan
yang ada di kota Makassar. Dimana di dalamnya terdapat Jurusan Pemanfaatan
Tenaga Listrik yang setiap tahunnya menghasilkan lulusan-lulusan dengan
prestasi yang cukup memuaskan. Berdasarkan pengamatan dan pengalaman
penulis yang pernah melaksanakan proses belajar mengajar (PBM) di sekolah
tersebut bahwa beberapa tahun terakhir ini nilai siswa dalam mata pelajaran
merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik pada alat penunjang belum
maksimal bila dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya. Dan hal ini terlihat
pada hasil ujian siswa, dimana jumlah siswa sebanyak 42 orang masih ada yang
nilainya tidak memenuhi mata pelajaran yang ditetapkan oleh sekolah. Adapun
nilai standar yang ditentukan yaitu nilai 7,00 maka siswa baru dinyatakan lulus.
Dengan adanya hal tersebut di atas merupakan tantangan tersendiri bagi guru
maupun ahli pendidikan terutama bagi guru pendidikan Merakit dan mengurai
komponen elektronika/listrik pada alat penunjang untuk dapat memberikan
sumbangan pemikiran dalam upaya meningkatkan prestasi belajar Merakit dan
mengurai komponen elektronika/listrik pada alat penunjang para siswanya secara
optimal khususnya sekolah kejuruan.
Oleh karena itu salah satu usaha yang perlu dilakukan untuk
meningkatkan prestasi belajar Merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik
pada alat penunjang secara optimal dengan jalan memeperbaiki faktor-faktor
mempengaruhi minat belajar. Karena hal ini tidak hanya penting bagi siswa tetapi
juga penting bagi pendidik dalam mengatur dan mengendalikan faktor-faktor
2
yang mempengaruhi minat belajar siswa tersebut. Sedemikian rupa, sehingga
dapat terjadi proses belajar yang optimal serta peningkatan prestasi belajar siswa.
Hal ini dapat dipahami karena yang harus mencapai tujuan adalah siswa dan oleh
karena itu siswalah yang harus belajar.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka yang akan menjadi permasalahan dalam
penelitian ini adalah :
3
C. Tujuan Penulisan
Penulisan ini bertujuan untuk menjawab masalah-masalah yang telah di
rumuskan diatas secara operasional. Tujuan penulisan adalah :
1. Sebagai sumber informasi mengenai keadaan sekolah di SMK Negeri 3
Makassar.
2. Sebagai masukan kepada guru bidang studi Merakit dan mengurai komponen
elektronika/listrik pada alat penunjang tentang pentingnya minat belajar siswa
terhadap mata pelajaran gambar teknik.
3. Sebagai salah satu bahan rujukan bagi peneliti yang lain dan berkaitan dengan
kegiatan ilmiah serta pentingnya mata pelajaran merakit dan mengurai
komponen elektronika/listrik pada alat penunjang di sekolah khususnya pada
SMK Negeri 3 Makassar.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Sebagai sumber informasi mengenai keadaan sekolah di SMK Negeri 3
Makassar.
2. Sebagai masukan kepada guru bidang studi Merakit dan mengurai komponen
elektronika/listrik pada alat penunjang tentang pentingnya manfaat belajar
siswa terhadap pelajaran gambar teknik dengan kompetensi dasar kapasitor
dan transformator.
3. Sebagai salah satu bahan rujukan bagi peneliti yang lain dan berkaitan dengan
kegiatan ilmiah serta pentingnya mata pelajaran merakit dan mengurai
komponen elektronika/listrik pada alat penunjang di sekolah khususnya pada
SMK Negeri 3 Makassar.
4
2. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - Maret semester genap tahun
2008 mata pelajaran merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik pada
alat penunjang dengan kompetensi dasar kapasitor dan transformator.
Materi yang disampaikan adalah kompetensi dasar merakit dan mengurai
komponen elektronika/listrik pada alat penunjang
5
BAB II
LANDASAN TEORI
Menurut Winkel dalam Patimah (1986 : 20) minat diartikan sebagai suatu
kecendrungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang atau
hal tertentu dan merasa tenang berkecimpung dalam bidang tersebut. Selanjutnya
Slameto (1995 : 27) mengemukakan bahwa minat adalah kecendrungan yang
tetap untuk memperhatikannya dan mengenang beberapa kegiatan-kegiatan yang
diminati seseorang diperhatikan terus-menerus disertai dengan rasa senang.
Dari pendapat-pendapat tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
minat itu selalu menunjukkan kecendrungan hati, keinginan yang menetap dalam
diri siswa dalam suatu kegiatan dalam bidang tertentu agar merasa tertarik dan
senang melalui kegiatan tersebut. Jika dikaitkan dengan belajar gambar teknik,
maka belajar merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik pada alat
penunjang diartikan sebagai suatu kecendrungan sserta keinginan yang menetap
dalam diri siswa agar merasa senang dan tertarik terhadap mata pelajaran merakit
dan mengurai komponen elektronika/listrik pada alat penunjang. Dengan kata lain
bahwa siswa yang berminat terhadap pelajaran merakit dan mengurai komponen
elektronika/listrik pada alat penunjang akan menunjukkan perhatian yang
menetap disertai dengan rasa senang dan rasa tertarik dalam segala aktivitas yang
berkaitan dengan pelajaran merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik
pada alat penunjang.
6
B. Meningkatkan Minat Belajar Siswa
Beberapa ahli pendidikan berpendapat bahwa cara yang paling efektif
untuk membangkitkan minat pada suatu subjek yang baru adalah menggunakan
minat-minat siswa yang telah ada. Misalnya : siswa menaruh minat pada
pembangunan jembatan yang terbentang panjang atau gedung tinggi yang
menjulang. Sebelum mendirikan bangunan tersebut terlebih dahulu pengajar dapat
menarik perhatian siswa dengan memberikan gambaran kekuatan dan estetika
yang dihasilkan dari bangunan tersebut.
Disamping memanfaatkan minat yang ada menurut Slameto (1995 : 35)
menyarankan agar para pengajar juga berusaha membantu minat-minat yang baru
pada siswa. Hal ini dapat dicapai dengan jalan memberikan informasi pada siswa
mengenai hubungan antara suatu bahan pengajaran yang akan diberikan dengan
bahan pengajaran yang lalu, menguraikan kegunaannya bagi siswa dimasa yang
akan dating. Roijakkers (1981 : 50) berpendapat dalam hal ini dapaat pula dicapai
dengan cara menghubungkan bahan pengajaran dengan suatu berita sensasional
yang sudah diketahui kebanyakan siswa.
Berdasarkan pendapat diatas yaitu bila usaha-usaha mencapai tujuan
pengajaran dapat memakai insentif dalam usaha mencapai tujuan pengajaran.
Insentif merupakan alat yang dipakai untuk membujuk seseorang agar melakukan
sesuatu yang tidak mau melakukannya atau yang tidak dilakukannya diharapkan
pemberian insentif akan memberikan motivasi siswa dan mungkin minat bahan
yang diajarkan muncul.
7
Pada prinsipnya teori diatas yang menyatakan bahwa belajar lebih berhasil
bila dihubungkan dengan minat, keinginan dan tujuan anak. Hal ini dapat dicapai
apabila pelajaran itu langsung berhubungan apa yang dinyatakan dalam
kehidupan sehari-hari atau apabila mereka tahu dan menerima tujuannya. Disisi
lain minat juga merupakan salah satu penyebab kesulitan belajar dimana seorang
siswa yang tidak berminat mengikuti pelajaran karena kemungkinan belajar tidak
sesuai dengan minat atau mengalami tipe khusus atau karena metode guru yang
tidak mampu menimbulkan minat akibatnya adalah kesulitan belajar sehingga
prestasi yang diinginkan tidak tercapai.
8
sering diartikan sebagai kinerja dari suatu usaha baik masalah yang berhubungan
dengan masalah akademik maupun masalah-masalah lainnya. Dengan demikian
dapat dipahami bahwa prestasi merupakan hasil dari usaha atau aktivitas yang
bertujuan menjalankan tugas pokoknya biasanya dilihat dari prestasi yang telah
dicapai oleh sejumlah siswa atau anak didik setelah melalui proses belajar
mengajar.
Belajar merupakan salah satu kebutuhan manusia, sebab dengan belajar
manusia dapat mengatasi berbagai tantangan dan rintangan yang setiap saat
muncul dalam hidupnya. Belajar terjadi karena situasi yang menuntut untuk
senantiasa tanggap. Belajar mengajar pada kematangan individu sebagai hasil dari
pengalaman dan latihan. Kematangan individu yang dimaksud adalah mengarah
kepada yang lebih dari sebelumnya.
Menurut Slameto dalam Haling (2003 : 2) bahwa belajar adalah
perubahan yang mencakup selaruh aspek tingkah laku yang baik. Sedangkan
menurut Faturahman, Sobry (2002 : 6) bahwa belajar adalah suatu proses usaha
yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai
hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu
usaha menguasai hal-hal yang baru dimana dalam belajar ada perubahan dalam
diri seseorang sebagai suatu proses mengarah kepada perubahan pemahaman,
sikap dan keterampilan.
Setelah diuraikan pengertian belajar dan prestasi belajar itu sendiri dengan
berpedoman pada pendapat Suryabrata (1995 : 80) Menerapkan bahwa prestasi
belajar diwujudkan dalam bentuk nilai yang merupakan perumusan terakhir yang
dapat diberikan seseorang pengajar mengenai kemapuan belajar si pembelajar
selama masa tertentu, akibat intraksi dengan lingkungannya.
Dengan demikian, prestasi belajar dalam hal ini merupakan perubahan-
perubahan tingkah laku yang dimaksud itu diwujudkan dalam bentuk lambang
atau angka-angka sehingga pernyataan suatu prestasi belajar dapat pula
dinyatakan dalam bentuk kata-kata misalnya istimewa, baik dan kurang baik.
9
E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi belajar siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai factor, baik
berasal dari dirinya (internal), maupun dari luar (external), prestasi belajar yang
dicapai siswa pada hakekatnya merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor
tersebut. Oleh karena itu, pengenalan guru terhadap faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar siswa penting sekali, demikian pula halnya dengan
siswa itu sendiri.
Menurut Usman (1993 : 10) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar adalah :
1. Faktor yang berasal dari sendiri
a. Faktor jasmani, (fisiologi), baik yang bersifat bawaan maupun yang
diperoleh
b. Faktor psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh
terdiri atas : Faktor intelektual dan Faktor intelektif
2 Faktor yang berasal dari luar
a. Faktor sosial yang terdiri dari, 1) Lingkungan keluarga, 2) Lingkungan
sekolah, 3) Lingkungan masyarakat 4) Lingkungan kelompok
b. Faktor budaya, seperti adapt istiadat, ilmu pengetahuan, teknolgi dan
kesenian
c. Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah dan fasilitas belajar
d. Faktor lingkungan spiritual dan keagamaan
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ditinjau dari
aspek eksternal diklarifikasikan oleh Rosetiyah (1986 : 151-155) yaitu :
1. Yang dari sekolah yaitu : (a) Interaksi guru dengan murid, (b) Cara penyajian,
(c) Hubungan antar murid, (d) Standar pengajaran diatas ukuran, (e) Media
pendidikan, (f) Kurikulum, (g) Keadaan gedung, (h) Waktu sekolah, (i)
Pelaksanaan disiplin, (j) Metode mengajar, (k) Tugas rumah
2. Yang dari masyarakat yaitu : (a) Mass media, (b) Teman bergaul, (c) Cara
hidup di lingkungan
10
3. Yang dari keluarga yaitu : (a) Cara mendidik, (b) Suasana keluarga, (c)
Pengertian orang tua keadaan sosial ekonomi, (d) Latar belakang kehidupan
Lebih jelas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar, baik faktor internal faktor external, dapat dilihat pada uraian berikut ini.
1. Faktor internal
Menurut Usman (1993 : 76) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar, akan dibahas menjadi dua bagian yaitu :
a. Faktor-faktor fisiologi dalam belajar
Keadaan kesehatan tubuh dalam merupakan faktor yang berpengaruh
terhadap proses dan hasil belajar itu sendiri. Orang yang mengalami
gangguan kesehatan misalnya menderita penyakit kurang darah tentu
selalu merasa pusing, kurang gairah dan gangguan lainnya yang
menyebabkan seseorang tidak dapat belajar dengan baik sehingga hasil
belajar tidak baik pula. Selain hal diatas kesiapan fisik yang dalam hal ini
dipusatkan pada alat indera siswa itu sendiri, yaitu peraba, penciuman,
perasa, penglihatan dan pendengaran sangat menentukan proses belajar
siswa. Hal tersebut dapat terjadi karena dalam proses belajar, maka segala
panca indera akan berfungsi seperti : penglihatan dimana seseorang
dalam belajar harus membaca baik-baik materi yang akan dipelajarinya
dimana seseorang, dengan pendengarannya dapat mendengarkan materi
yang akan diberikan oleh guru di kelas.
b. Faktor-faktor fsikologis dalam belajar
Faktor-faktor fsikologis dalam belajar adalah segala faktor yang
merupakan aspek psikologi yang dapat memberikan peranan dalam
inteligensi, bakat, minat dan motivasi.
1. Inteligensi
Inteligensi adalah tingkat kecerdasan yang dimiliki oleh anak.
Keberhasilan seorang anak di sekolah yang terlihat dari prestasi yang
diperlihatkan melalui hasil yang diperoleh dari ulangan maupun
melalui rapor yang secara berkala diberikan pihak sekolah kepada
11
orang tua, antara lain dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan atau
kemampuan yang dimilikinya.
Tingkat inteligensi yang dimiliki setiap orang berbeda
sehingga hal tersebut cukup mempengaruhi kemampuan sesorang
dalam menganalisa sesuatu atau kecepatan dalam berpikir. Keadaan
tersebut sebagian karena faktor keturunan yang disebabkan oleh gen
orang tua yang menurun kepada anaknya, sebagian karena faktor
makanan sehingga mampu mendukung kemampuan berfikir seseorang.
Sehubungan dengan hal tersebut peran orang tua dalam menyediakan
makanan bergizi sangat penting artinya meningkatkan kemampuan
daya tarik berfikir anak.
2. Bakat
Bakat dapat diartikan sebagai daya yang tersedia pada
seseorang yang berhasil dengan baik dalam satu bidang tertentu. Dari
sudut belajar, disamping inteligensi, bakat juga merupakan faktor yang
besar pengaruhnya terhadap proses dalam prestasi belajar seseorang.
Jadi bakat yang dimiliki seseorang merupakan bawaan sejak
lahir dan apabila telah dewasa dapat lebih dikembangkan. Sehubungan
dengan hal tersebut orang tua perlu sedini mungkin mempelajari bakat
yang dimiliki anaknya sehingga dapat dikembangkan.
3. Motivasi
Motivasi adalah salah satu faktor psikologis yang besar
pengaruhnya dalam proses belajar, karena kegiatan belajar tidak akan
mungkin terjadi tanpa adanya motivasi yang ada dalam diri seseorang.
Seseorang, maka sulit bagi dirinya untuk melakukan aktivitas belajar.
Jadi, dengan motivasi maka seseorang akan bergerak untuk melakukan
aktivitas seperti halnya aktivitas belajar.
Peranan motivasi dalam belajar sangat penting karena siswa
dapat belajar secara efisien apabila punya motivasi dalam dirinya,
motivasi yang kuat memberikan kemudahan dalam melakukan
12
kegiatan belajar. Bahkan dapat dikatakan bahwa tanpa motivasi yang
ada dalam diri seorang, maka sulit baginya untuk melakukan aktivitas
seperti halnya aktivitas belajar.
Motivasi belajar pada hakekatnya dipengaruhi oleh dua faktor
internal yang berasal dari dalam diri seseorang dan faktor eksternal
yang merupakan perangsang untuk melakukan aktivitas belajar, seperti
ketersediaan fasilitas belajar, faktor ketenangan dalam belajar.
4. Minat
Minat besar pengaruhnya terhadap proses belajar, bila bahan
yang disajikan atau diberikan tidak sesuai dengan minat siswa, maka
siswa tersebut tidak dapat berkonsentrasi dengan sebaik-baiknya
karena tidak punya daya tarik.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam rangka
memaksimalkan hasil suatu aktivitas, faktor minat yang tumbuh dalam
diri seseorang harus dimaksimalkan karena tanpa adanya minat untuk
melakukan suatu aktivitas seperti halnya aktivitas belajar, maka sulit
bagi seseorang untuk melakukan suatu aktivitas dengan guna dan
berhasil guna.
2. Faktor eksternal
Menurut Rosetiyah (1986 : 43) faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar terdiri dari berbagai hal yaitu :
a. Faktor keluarga
Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa :
cara orang tua mendidik, hubungan antar anggota keluarga, suasana rumah
tangga dan sebagainya.
1. Cara orang tua mendidik anak besar pengaruhnya terhadap belajar
anaknya
Karena keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama.
Keluarga yang sehat besar artinya untuk pendidikan dalam ukuran besar
yaitu pendidikan bangsa, negara dan dunia.
13
Cara orang tua mendidik bisa berupa otoriter atau demokratis atau
perpaduan dari keduanya. Namun demikian, cara yang paling tepat untuk
mendidik anak adalah cara demokratis sehingga hak-hak anak dihargai,
dimana anak-anak diberikan kesempatan untuk berpikir dan bertindak,
namun tetap dalam pengawasan orang tua.
2. Hubungan antar anggota keluarga
Dalam setiap keluarga diharapkan terjadi suatu relasi yang baik. Relasi
antara anggota keluarga yang baik adalah relasi antara orang tua dengan
anaknya. Selain itu relasi anak dengan saudaranya atau relasi dengan
anggota keluarga yang lain pun turut mempengaruhi belajar anak. Wujud
relasi itu misalnya apakah hubungan itu penuh dengan kasih sayang dan
perhatian ataukah sikap acuh tak acuh dan sebagainya.
Agar terjadi hubungan yang baik dalam lingkungan keluarga maka
dalam keluarga dapat dihilangkan yaitu adanya perbedaan pendapat dalam
keluarga tanpa adanya keinginan untuk menyelesaikannya. Sehubungan
dengan hal tersebut, faktor komunikasi memegang peranan penting dalam
rangka menjaga hubungan dalam lingkungan keluarga. Komunikasi
tersebut baik antara orang tua, bapak dan ibu, orang tua dan anak, maupun
anak itu sendiri. Terjadinya komunikasi tersebut dapat terjadi dengan
adanya saling pengertian dari semua pihak dalam keluarga dengan cara
mengetahui posisi masing-masing.
3. Suasana rumah
Suasana rumah dapat menentukan kegiatan belajar anak. Suasana
keluarga dimaksudkan sebagai situasi atau kejadian yang sering terjadi
dalam keluarga, dimana anak berada dalam proses belajar. Suasana juga
termasuk faktor yang disengaja suasana rumah yang tegang, ribut, sering
terjadi cekcok dan pertengkaran dengan anggota keluarga lain dapat
menyebabkan anak menjadi bosan di rumah, akibatnya proses belajar anak
tersebut tidak teratur.
14
Suasana rumah yang aman dan tentram menyebabkan anak dapat betah
tinggal di rumah dan proses belajar anak dapat berjalan sesuai dengan
yang diharapkan. Oleh karena itu dalam menjaga keadaan tersebut,
hendaknya masing-masing dan berupaya menjaga komunikasi dan
hubungan yang harmonis.
b. Faktor sekolah
Faktor sekolah terdiri atas :
1. Metode mengajar
Metode mengajar adalah salah satu cara yang harus dilalui dalam
mengajar. Metode mengajar adalah salah satu cara yang harus dilalui
dalam mengajar. Metode mengajar menyangkut cara menyajikan bahan
pelajaran kepada anak didik atau orang lain agar dapat diterima, dikuasai
dan dikembangkannya.
2. Kurikulum
Kurikulum bisa diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan
kepada siswa. Kegiatan itu sebagian besar adalah menyajikan bahan
pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan mengembangkan bahan
pelajaran, jelasnya bahan pelajaran akan mempengaruhi belajar siswa.
Kurikulum yang kurang baik misalnya kurikulum yang terlalu padat,
kurang diminati oleh siswa sehingga proses belajar-mengajar dalam
ruangan tidak optimal.
3. Relasi guru dan siswa
Proses belajar terjadi antara guru dan siswa. Proses tersebut
mempunyai peranan penting dan proses belajar mengajar itu sendiri. Guru
yang kurang berinteraksi dengan siswa secara akrab dapat mempengaruhi
proses belajar mengajar, juga siswa merasa jauh dari guru. Untuk itu
mencapai tujuan pembelajaran yang ditargetkan maka harus diperhatikan
relasi antar pendidik dan anak didiknya.
15
4. Relasi siswa dengan siswa
Biasanya di dalam kelas sering terjadi persaingan tidak sehat. Ada juga
siswa yang tidak disenangi oleh temannya, mempunyai rasa rendah diri
atau sedang mengalami tekanan-tekanan sehingga akan dihasilkan oleh
temannya yang lain. Akibatnya proses belajar anak tersebut tidak optimal.
Jadi selain relasi guru dan siswa diperhatikan, juga relasi siswa dengan
siswa karena tanpa keduanya target yang ingin dicapai oleh guru dan
siswa tidak akan terwujud.
5. Disiplin sekolah
Disiplin sekolah erat kaitannya dengan hasil siswa dalam proses
belajar. Karena kedisiplinan sekolah yang diatur dalam tertib sekolah
harus dipatuhi. Karena dengan itu dapat membantu siswa dalam mengatur
waktu dan kesempatan belajar yang baik.
Selain itu kedisiplinan yang diatur dalam tata tertib sekolah merupakan
keharusan bagi siswa untuk menjalankannya. Ketika dia melanggar
peraturan tersebut maka pihak sekolah akan memberikan sanksi sesuai
dengan perbuatannya. Tapi hendaknya sanksi yang diberikan kepada
siswa harus bersifat mendidik. Sehingga dengan hal tersebut siswa akan
sadar dengan perbuatannya dan dapat menjadi sebuah motivasi dalam
belajar.
6. Keadaan gedung
Keadaan gedung sekolah harus memenuhi kebutuhan siswa. Dengan
jumlah siswa yang banyak secara variasi karakteristik masing-masing
menuntut keadaan gedung memadai di dalam setiap kelas. Bagaimana
mungkin mereka dapat belajar dengan enak, kalau kelas Xtu tidak
memadai bagi semua siswa.
c. Faktor Masyarakat
Hal-hal yang berkaitan dengan faktor masyarakat dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1) Kegiatan siswa dalam masyarakat
16
Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat menguntungkan
perkembangan pribadinya, tetapi jika mengambil kegiatan masyarakat yang
terlalu banyak misalnya berorganisasi, kegiatan-kegiatan sosial, keagamaan
dalam kegiatan belajarnya akan terganggu, lebih-lebih jika tidak bijaksana
dalam mengatur waktunya.
2) Mass media
Mass media adalah alat pemberi informasi. Yang termasuk dalam mass
media adalah : bioskop, televisi, surat kabar, buku, dan lain-lain. Semuanya itu
ada dan beredar dalam masyarakat. Dengan ketersediaan mass media tersebut
akan membuka peluang bagi siswa untuk memperoleh informasi yang lebih
banyak yang berarti pengetahuan siswa terhadap berbagai hal akan lebih
banyak pula.
17
Mengajar merupakan suatu perbuatan yang memerlukan tanggung jawab
moril yang cukup berat. Berhasilnya pendidikan pada siswa sangat tergantung
pada pertanggung jawaban guru dalam melaksanakan tugasnya. Mengajar
merupakan suatu pekerjaan atau perbuatan yang merupakan bersifat unik dan
sederhana. Dikatakan unik karena hal ini berkenan dengan manusia yang belajar,
yakni siswa sedangkan yang mengajar adalah guru dan berkaitan erat dengan
manusia didalam masyarakat yang semuanya menunjukkan keunikan.
Dikatakan sederhana karena mengajar dilaksanakan dalam keadaan praktis
dalam kehidupan sehari-hari, mudah dihayati oleh siapa saja. Mengajar pada
prinsipnya membimbing siswa dalam kegiatan belajar mengajar atau mengandung
pengertian bahwa mengajar merupakan suatu untuk mengorganisasi belajar.
Pengertian ini mengandung makna bahwa guru dituntut untuk dapat berperan
sebagai organisasor kegiatan belajar siswa dan juga hendaknya mampu
memanfaatkan lingkungan, baik yang dikelas maupun yang ada diluar kelas yang
menunjukkan kegiatan belajar mengajar untuk meningkatkan prestasi belajar
siswa.
Pemahaman, pengertian, dan pandangan akan banyak mempengaruhi
peranan dan aktivitas guru dalam mengajar. Sebaliknya aktivitas guru dalam
mengajar serta aktivitas siswa dalam belajar sangat tergantung pada pemahaman
guru terhadap konsep mengajar. Mengajar bukan sekedar proses penyampaian
ilmu pengetahuan, melainkan terjadinya interaksi manusiawi dengan berbagai
aspeknya yang cukup kompleks.
Peristiwa belajar mengajar banyak berasal pada berbagai pandangan,
perkembangan pandangan tentang belajar mengajar tersebut banyak mengalami
perubahan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini
terbukti dengan adanya perubahan-perubahan dalam bidang pendidikan. Semuanya
ini menimbulkan tantangan bagi guru untuk senantiasa meningkatkan tugas
peranan dan kompetensinya.
18
G. Alur Siklus Penelitian
Guru sebagai figur yang menduduki posisi sentral dalam meningkatkan
prestasi belajar siswa dan diharapkan dapat merangsang minat belajar siswa karena
minat belajar mempunyai pengaruh secara langsung terhadap peningkatan prestasi
belajar.
Minat belajar siswa yang perlu dirangsang dan diarahkan oleh guru antara
lain semangat mengikuti pelajaran, hadir tepat waktu, memperhatikan penjelasan
guru, mencatat hal-hal yang penting, bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas,
membentuk kelompok belajar dan memanfaatkan sarana perpustakaan karena
semuanya mempunyai pengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar siswa.
Studi Minat dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Merakit
Dan Mengurai Komponen Elektronika/Listrik pada Alat Penunjang
Kelas X Listrik C di SMK Negeri 3 Makassar Tahun 2008-2009
Semester II
Minat belajar
19
20
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action
Research) yang melalui beberapa tahapan-tahapan dan pelaksanaannya meliputi
perencanaan (Planning), tindakan (Action), pengamatan (Observation) dan
refleksi (Reflection).
Semester Genap
N
Kegiatan Januari Februari Maret
o
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pembuatan
1
Proposal
2 Penelitian
3 Pengolahan data
4 Penulisan Laporan
21
D. Definisi Operasional Variabel
Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang minat dan prestasi pada
mata pelajaran gaambar teknik yaitu :
1. Minat belajar Merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik pada alat
penunjang adalah keinginan besar belajar, keinginan memberikan perhatian
yang besar terhadap objek pelajaran.
2. Prestasi belajar, yaitu nilai siswa yang diperoleh pada mata pelajaran gambar
teknik.
E. Populasi Sampel
Menurut Tiro (2004 : 3), menyatakan bahwa sampel yaang dipilih
merupakan bagian harus memiliki populasi. Sedangkan menurut Arikunto
(2002 : 112), menyatakan bahwa apabila subjeknya kurang dari 100 tidak perlu
dilakukan penarikan sampel, lebih baik diambil sebagai populasi. Maka sampel
penelitian ini sama dengan jumlah populasinya yaitu 42 orang semua siswa dari
kelas X Listrik Cdi SMK Negeri 3 Makassar tahun 2008/2009. Penelitian ini
menggunakan deskripsi persentase.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka sampel yang diambil atau
digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Listrik Cdi SMK Negeri 3
Makassar tahun 2008/2009.
F. Pengumpulan Data
1. Angket, yaitu instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data
mengenai minat siswa dan hal-hal yang mempengaruhinya. Dalam penelitian
ini, peneliti menggunakan angket dengan mengajukan daftar pertanyaan
secara langsung (tertulis) kepada siswa yang menjadi sampel, untuk
mengetahui tingkat minat belajar yang dialami siswa tersebut.
22
2. Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan
melalui dokumen-dokumen yang tertulis seperti jumlah seperti jumlah siswa
dan hasil belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran gambar teknik.
G. Analisis Data
Dalam rangka mendapatkan gambaran minat pada mata pelajaran merakit
dan mengurai komponen elektronika/listrik pada alat penunjang siswa Jurusan
Pemanfaatan Tenaga Listrik di SMK Negeri 3 Makassar, maka digunakan
analisis deskriptif yang disajikan secara persentase. Hal ini dikemukakan oleh
Sudjono (2005 : 3), yaitu :
∑ fx
P=
N
Keterangan :
P = Persentase
Fx = Frekuensi yang diperoleh setiap responden
N = Jumlah sampel yang diteliti
23
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
24
pelajaran bidang otomotif, listrik, mesin dan bangunan. Untuk jelasnya
keadaan guru SMK Negeri 3 Makassar dapat dilihat pada Tabel berikut ini
:
Tabel 4.1. SMK Negeri 3 Makassar tahun 2008
KEADAAN
KEADAAN
GURU
GURU TINGKAT
MENURUT
NO MENURUT JUMLAH PENDIDIKAN KET
JENIS
BIDANG
KELAMIN
STUDI
L P D1 D2 D3 S1
1 5 4 Otomotif 9 √
2 3 2 Listrik 5 √
3 6 1 Bangunan 7 √
4 3 1 Mesin 4 √
5 2 1 Fisika 3 √
6 2 2 Kimia 4 √
7 3 2 Matematika 5 √
8 1 2 Agama 3 √
9 3 1 Bhs. Indonesia 4 √
10 2 1 PPKN 3 √
11 - 3 Bhs. Inggris 3 √
12 5 - Olahraga 5 √
13 3 - BP 3 √
14 1 1 Koperasi 2 √
jumla
39 21 60
h
Sumber : Data tata administrasi SMK Negeri 3 Makassar 2008
25
Tabel 4.2. Keadaan staff administrasi di SMK Negeri 3 Makassar tahun 2008
KEADAAN TINGKAT
STAFF PENDIDIKAN
N ADMINISTRASI
JUMLAH KETERANGAN
O MENURUT
D1 D2 D3 S1
JENIS
KELAMIN
1 Laki-laki 5 √
2 perempuan 5 √
JUMLAH 10
Sumber : Data tata usaha SMK Negeri 3 Makassar 2008
4. Keadaan siswa SMK Negeri 3 Makassar
Saat ini (2008) SMK Negeri 3 Makassar memiliki siswa 858 orang
yang terdiri dari 12 kelas dan 4 jurusan yaitu jurusan Bangunan, jurusan
Otomotif, jurusan Mesin, dan jurusan Listrik. Untuk lebih jelasnya
keadaan siswa SMK Negeri 3 Makassar dapat dilihat pada Tabel berikut
ini.
Tabel 4.3. Keadaan siswa SMK Negeri 3 Makassar tahun 2008/2009.
NO JURUSAN KELAS JUMLAH
1 BANGUNAN I 54
II 42
III 35
2 OTOMOTIF I 132
II 90
III 63
3 LISTRIK I 108
II 85
III 90
4 MESIN I 62
II 47
III 50
JUMLAH 12 858
26
Sumber : Data tata usaha SMK Negeri 3 Makassar tahun 2008
27
1. Minat belajar pada mata pelajaran merakit dan mengurai komponen
elektronika/listrik pada alat penunjang siswa di SMK Negeri 3 Makassar
28
12 62 95
13 63 75
14 66 60
15 57 70
16 61 70
17 64 70
18 55 70
19 63 60
20 57 50
21 59 60
22 65 75
23 56 65
24 57 95
25 54 80
26 56 70
27 65 35
28 75 35
29 69 70
30 73 70
31 62 35
32 69 50
33 70 70
34 60 82
35 83 77
36 65 60
37 62 82
38 54 50
39 71 70
40 69 50
29
41 63 75
42 61 60
Sumber : Olahan data primer tahun 20010
30
Sumber : Olahan data primer tahun 2008
Tabel 4.8. Apakah anda senang dengan metode pengajaran yang di terapkan ?
Pernyataan Frekuensi Persentase
Selalu 22 52,38
Kadang-kadang 14 33,33
Jarang 4 9,52
Tidak pernah 2 4,76
Jumlah 42 100
Sumber : Olahan data primer tahun 2008
31
Kadang-kadang 12 28,57
Jarang 0 0
Tidak pernah 0 0
Jumlah 42 100
Sumber : Olahan data primer tahun 2008
32
Selalu 14 33,33
Kadang-kadang 24 57,14
Jarang 2 4,76
Tidak pernah 2 4,76
Jumlah 42 100
Sumber : Olahan data primer tahun 2008
33
Tabel 4.13. Apakah anda menyimak dengan baik materi yang diberikan ?
Pernyataan Frekuensi Persentase
Selalu 5 11,90
Kadang-kadang 15 35,71
Jarang 14 33,33
Tidak pernah 8 19,05
Jumlah 42 100
Sumber : Olahan data primer tahun 2008
Tabel 4.14. Apakah anda mencatat hal-hal penting mengenai materi merakit
dan mengurai komponen elektronika/listrik pada alat penunjang ?
34
kadang-kadang mencatat hal-hal yang penting mengenai materi yang diberikan
oleh guru.
Tabel 4.15. Apakah anda mengerjakan tugas yang diberikan ?
Pernyataan Frekuensi Persentase
Selalu 13 30,95
Kadang-kadang 21 50,00
Jarang 5 11,90
Tidak pernah 3 7,14
Jumlah 42 100
Sumber : Olahan data primer tahun 2008
35
Tabel 4.17. Apakah penjelasan yang diberikan oleh guru memuaskan ?
Pernyataan Frekuensi Persentase
Selalu 17 40,48
Kadang-kadang 13 30,95
Jarang 5 11,90
Tidak pernah 7 16,67
Jumlah 42 100
Sumber : Olahan data primer tahun 2008
36
bahwa siswa selalu membawa perlengkapan yang cukup untuk mengikuti
pelajaran di SMK Negeri 3 Makassar.
Tabel 4.20. Apakah anda melanjutkan tugas mata pelajaran ini di rumah ?
37
Berdasarkan tabel 4.20. di atas terdapat 5 (11,90%) siswa yang
menyatakan selalu melanjutkan tugas merakit dan mengurai komponen
elektronika/listrik pada alat penunjang saat belajar di rumah, 15 (35,71%)
menyatakan kadang-kadang, 13 (30,95%) menyatakan jarang, 9 (21,43%)
menyatakan tidak pernah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa jarang mengulangi
pelajaran merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik pada alat
penunjang saat pulang dirumah.
38
Jumlah 42 100
Sumber : Olahan data primer tahun 2008
Tabel 4.23. Apakah anda mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru ?
Tabel 4.24. Apakah anda belajar kelompok mengerjakan tugas dari guru ?
39
Jumlah 42 100
Sumber : Olahan data primer tahun 2008
40
Tabel 4.26. Data distribusi frekuensi tentang minat pada mata pelajaran
merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik pada alat penunjang siswa
jurusan Bangunan di SMK Negeri 3 Makassar tahun 2008.
N MINAT
FREKUENSI (F) Fx
O BELAJAR (X1)
1 44 1 44
2 47 1 47
3 50 2 100
4 54 2 108
5 55 3 165
6 56 2 112
7 57 3 171
8 59 1 59
9 60 2 120
10 61 2 122
11 62 4 248
12 63 3 189
13 64 1 64
14 65 4 260
15 66 1 66
16 69 3 207
17 70 1 70
18 71 1 71
19 72 1 72
20 73 1 73
21 75 1 75
22 83 1 83
JUMLAH 42 2526
Sumber : Olahan data primer tahun 2008
Dari daftar distribusi frekuensi tersebut di atas maka di ketahui :
N = 42
F = 2526
∑F
P =
N
2526
=
42
41
= 60,14
Tabel 4.27. Keadaan Minat Belajar Pada Mata pelajaran merakit dan mengurai
komponen elektronika/listrik pada alat penunjang Jurusan Pemanfaatan
Tenaga Listrik SMK Negeri 3 Makassar
42
3 Sedang 51 – 64 24 57,14
4 Rendah 37 – 50 4 9,52
5 Sangat rendah 23 – 36 0 0,00
Jumlah 42 100
Sumber : Olahan data angket tahun 2008
Tabel 4.28. Data ditribusi frekuensi prestasi belajar siswa Jurusan Pemanfaatan
Tenaga Listrik di SMK Negeri 3 Makassar tahun 2008.
PRESTASI FREKUENSI
NO FX
(X2) (F)
1 35 4 140
2 40 1 40
3 45 1 45
4 50 5 250
5 60 6 360
6 65 1 65
7 70 9 630
8 72 1 72
9 73 1 73
10 75 5 375
11 77 1 77
12 80 2 160
13 82 2 164
14 90 1 180
15 95 2 190
JUMLAH 42 2821
Sumber : Olahan data tabel 4.5 tahun 2008
43
N = 42
F = 2821
∑F
P=
N
2821
=
42
= 67,16
Hasil tersebut menunjukkan bahwa skor prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik pada alat
penunjang 67,16. Dari hasil analisa persentase tersebut apabila dikonsultasikan
dengan berpedoman konservasi yang ada, maka tingkat prestasi pada mata
pelajaran merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik pada alat
penunjang berada pada kategori sedang (51 – 64).
Tabel 4.29. Keadaan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata pelajaran merakit dan
mengurai komponen elektronika/listrik pada alat penunjang di SMK Negeri 3
Makassar.
No Prestasi Belajar Interval Frekuensi Persentase
1 Sangat tinggi 83 – 95 3 7,14
2 Tinggi 71 – 82 12 28,57
3 Sedang 59 – 70 16 38,10
4 Rendah 47 – 58 5 11,90
5 Sangat rendah 35 – 46 6 14,29
44
Jumlah 42 100
Sumber : Hasil olahan data tahun 2008
45
diketahui melalui penelitian ini menunjukkan skor sebesar 67,16 setelah
dikonsultasikan dengan pedoman konversi berada pada kategori tinggi.
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa minat belajar yang dimiliki
oleh siswa sangat dipengaruhi oleh minat belajar siswa sehingga prestasi belajar
yang diinginkan dapat tercapai.
46
BAB V
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa minat belajar merakit dan
mengurai komponen elektronika/listrik pada alat penunjang siswa kelas X
Listrik C Jurusan Pemanfaatan Tenaga Listrik di SMK Negeri 3 Makassar
dinyatakan belum maksimal setelah di presentasekan terdapat 60,14
sehingga minat belajarnya dikategorikan sedang.
2. Deskripsi persentase dalam penelitian ini, terdapat 67,16 skor prestasi belajar
sehingga belajarnya belum maksimal hal ini menunjukkan bahwa minat
belajar sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar.
B. SARAN
1. Hendaknya pada guru senantiasa menciptakan suasana yang kondusif serta
merangsang minat siswa dalam belajar.
2. Diharapkan agar siswa kelas X Listrik C di SMK Negeri 3 Makassar agar
lebih memperbaiki dan meningkatkan minat belajar merakit dan mengurai
komponen elektronika/listrik pada alat penunjang mereka agar dapat
meningkatkan prestasi belajar.
3. Dengan melihat minat belajar dan prestasi belajar tersebut tidak memiliki
pengaruh, maka diharapkan agar guru mata pelajaran merakit dan mengurai
komponen elektronika/listrik pada alat penunjang untuk lebih meningkatkan
minat dengan cara memberikan kesempatan kepada siswa membentuk
kelompok belajar agar siswa dapat lebih meningkatkan dalam mengikuti dan
memahami materi pelajaran merakit dan mengurai komponen
elektronika/listrik pada alat penunjang.
47
48
DAFTAR PUSTAKA
Depdikbud, 1998. UUD 1945 P4 GBHN Tap-Tap MPR 1998. Bahan Penataran dan
Bahan Reformasi Penataran. Jakarta : Dikti.
Fatturahman pupu, Surikono sobri, M.Pd. 2006. Strategi belajar mengajar melalui
pemahaman konsep umum dan konsep islami. Bandung : Pro U-Media.
Rosetyah, NK, 1986. Perencanaan Kegiatan Belajar Mengajar Sebagai Salah Satu
Upaya Praktis Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar. Bandung : Bina Aksara.
Sastrapraja, 1988. Kamus pendidikan dan umum. Cet.II. Jakarta : Pustaka Pelajar.
Siti Patimah, 2003. Minat Belajar Stenografi Pada Siswa di SMK YAPTA Kabupaten
Takalar. Karya ilmiah : FEIS Universitas Negeri Makassar.
49
Sudijono, anas. 2005. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.
Sulipan, DR., Dip. Ed, M.Pd., 2008. Menyusun Karya Tulis Ilmiah. Jakarta :
Tantiarama & Penerbit Eksismedia.
Usman, Moh Uzer, 1993, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung
PT. Remaja Rosda Karya.
50
LAMPIRAN
A. Pengantar
B. Indentitas Responden
Nama :
Nis :
Kelas :
C. Petunjuk Pengisian
1. Bacalah setiap pertanyaan berikut ini dengan baik dan teliti sebelum
menjawab.
2. Berilah jawaban dengan membubuhkan tanda checklist (√) pada salah satu
jawaban di dalam kolom yang telah disediakan.
Dimana : S = Selalu
KK = Kadang-kadang
J = Jarang
TP = Tidak Pernah
51
LAMPIRAN 2 : Angket Penelitian Minat Belajar Siswa SMK Negeri 3
Makassar
NO. JAWABAN
PERTANYAAN
URUT S KK J TP
1 Apakah anda bersemangat ketika mengikuti pelajaran
merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik
pada alat penunjang ?
2 Apakah semangat anda dalam mengikuti pelajaran
merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik
pada alat penunjang disebabkan karena guru member
materi secara singkat dan jelas ?
3 Apakah anda senang dengan metode pengajaran yang
diterapkan oleh guru mata pelajaran merakit dan
mengurai komponen elektronika/listrik pada alat
penunjang ?
4 Apakah anda selalu hadir dalam mengikuti pelajaran
Merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik
pada alat penunjang ?
5 Apakah anda duduk barisan paling depan saat
mengikuti pelajaran merakit dan mengurai komponen
elektronika/listrik pada alat penunjang ?
6 Apakah anda mendengar penjelasan dari guru tentang
pentingnya merakit dan mengurai komponen
elektronika/listrik pada alat penunjang ?
7 Apakah anda mendengar kaitannya merakit dan
mengurai komponen elektronika/listrik pada alat
penunjang dengan dasar-dasar kelistrikan ?
8 Apakah anda menyimak dengan baik materi yang
diberikan guru merakit dan mengurai komponen
elektronika/listrik pada alat penunjang ?
9 Apakah anda mencatat hal-hal penting mengenai
materi merakit dan mengurai komponen
elektronika/listrik pada alat penunjang yang
diberikan oleh guru ?
10 Apakah anda mengerjakan tugas yang diberikan ?
11 Apakah anda bertanya kepada guru mata pelajaran
merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik
52
pada alat penunjang mengenai hal-hal yang kurang
jelas ?
12 Apakah jawaban yang diberikan oleh guru merakit
dan mengurai komponen elektronika/listrik pada alat
penunjang memuaskan sehingga anda semakin
berminat mengikuti materi pelajaran tersebut ?
13 Apakah anda membawa perlengkapan yang cukup
untuk mengikuti pelajaran merakit dan mengurai
komponen elektronika/listrik pada alat penunjang di
sekolah ?
14 Apakah anda mempunyai/menyiapkan buku paket
merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik
pada alat penunjang dirumah?
15 Apakah anda melanjutkan tugas ini di rumah ?
16 Apakah anda melengkapi catatan-catatan merakit dan
mengurai komponen elektronika/listrik pada alat
penunjang yang belum lengkap ketika belajar di
rumah ?
17 Apakah anda menyelesaikan tugasnya ketika di
Sekolah ?
18 Apakah anda mengerjakan tugas yang diberikan oleh
guru mata pelajaran merakit dan mengurai komponen
elektronika/listrik pada alat penunjang tersebut ?
19 Apakah anda belajar kelompok untuk mengerjakan
tugas merakit dan mengurai komponen
elektronika/listrik pada alat penunjang dari guru ?
20 Untuk meningkatkan hasil belajar anda pada mata
pelajaran ini, Apakah anda memanfaatkan sarana
perpustakaan ?
NO. JAWABAN
PERTANYAAN
URUT S KK J TP
1 Apakah anda bersemangat ketika mengikuti pelajaran 18 21 1 2
Merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik
53
pada alat penunjang ?
2 Apakah semangat anda dalam mengikuti pelajaran 13 19 5 5
merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik
pada alat penunjang disebabkan karena guru member
materi secara singkat dan jelas ?
3 Apakah anda senang dengan metode pengajaran yang 22 14 4 2
diterapkan oleh guru mata pelajaran merakit dan
mengurai komponen elektronika/listrik pada alat
penunjang ?
4 Apakah anda selalu hadir dalam mengikuti pelajaran 30 12 0 0
merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik
pada alat penunjang ?
5 Apakah anda duduk barisan paling depan saat 9 10 13 10
mengikuti pelajaran merakit dan mengurai komponen
elektronika/listrik pada alat penunjang ?
6 Apakah anda mendengar penjelasan dari guru tentang 14 24 2 2
pentingnya merakit dan mengurai komponen
elektronika/listrik pada alat penunjang ?
7 Apakah anda mendengar kaitannya merakit dan 17 19 4 2
mengurai komponen elektronika/listrik pada alat
penunjang dengan dasar-dasar kelistrikan ?
8 Apakah anda menyimak dengan baik materi yang 5 15 14 8
diberikan guru merakit dan mengurai komponen
elektronika/listrik pada alat penunjang ?
9 Apakah anda mencatat hal-hal penting mengenai 7 14 7 14
materi merakit dan mengurai komponen
elektronika/listrik pada alat penunjang yang diberikan
oleh guru ?
10 Apakah anda mengerjakan tugas yang diberikan ? 13 21 5 3
11 Apakah anda bertanya kepada guru mata pelajaran 23 11 6 2
merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik
pada alat penunjang mengenai hal-hal yang kurang
jelas ?
12 Apakah jawaban yang diberikan oleh guru merakit
dan mengurai komponen elektronika/listrik pada alat 17 13 5 7
penunjang memuaskan sehingga anda semakin
berminat mengikuti materi pelajaran tersebut ?
13 Apakah anda membawa perlengkapan yang cukup 30 5 5 2
54
untuk mengikuti pelajaran merakit dan mengurai
komponen elektronika/listrik pada alat penunjang di
sekolah ?
14 Apakah anda mempunyai/menyiapkan buku paket 3 14 19 6
merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik
pada alat penunjang dirumah?
15 Apakah anda melanjutkan tugas ini di rumah ? 5 15 13 9
16 Apakah anda melengkapi catatan-catatan merakit dan 3 4 17 18
mengurai komponen elektronika/listrik pada alat
penunjang yang belum lengkap ketika belajar di
rumah ?
17 Apakah anda menyelesaikan tugasnya ketika di 13 19 7 3
Sekolah ?
18 Apakah anda mengerjakan tugas yang diberikan oleh 11 19 9 3
guru mata pelajaran merakit dan mengurai komponen
elektronika/listrik pada alat penunjang tersebut ?
19 Apakah anda belajar kelompok untuk mengerjakan 7 5 9 21
tugas merakit dan mengurai komponen
elektronika/listrik pada alat penunjang dari guru ?
20 Untuk meningkatkan hasil belajar anda pada mata 2 5 9 26
pelajaran ini, Apakah anda memanfaatkan sarana
perpustakaan ?
LAMPIRAN 4 : Data Hasil Penelitian Minat Dan Prestasi Belajar Siswa Pada
Mata pelajaran merakit dan mengurai komponen
elektronika/listrik pada alat penunjang di SMK Negeri 3
Makassar
55
13 63 75
14 66 60
15 57 70
16 61 70
17 64 70
18 55 70
19 63 60
20 57 50
21 59 60
22 65 75
23 56 65
24 57 95
25 54 80
26 56 70
27 65 35
28 75 35
29 69 70
30 73 70
31 62 35
32 69 50
33 70 70
34 60 82
35 83 77
36 65 60
37 62 82
38 54 50
39 71 70
40 69 50
41 63 75
42 61 60
LAMPIRAN 5 : Data Distribusi Frekuensi Tentang Minat Pada Mata
pelajaran merakit dan mengurai komponen
elektronika/listrik pada alat penunjang Siswa Jurusan
Bangunan di SMK Negeri 3 Makassar Tahun 2008
MINAT
NO BELAJAR FREKUENSI ( F ) Fx
(X1)
1 44 1 44
2 47 1 47
3 50 2 100
4 54 2 108
5 55 3 165
56
6 56 2 112
7 57 3 171
8 59 1 59
9 60 2 120
10 61 2 122
11 62 4 248
12 63 3 189
13 64 1 64
14 65 4 260
15 66 1 66
16 69 3 207
17 70 1 70
18 71 1 71
19 72 1 72
20 73 1 73
21 75 1 75
22 83 1 83
JUMLAH 41 2526
Sumber : Olahan data tabel tahun 2008
57
LAMPIRAN 7 : Keadaan Minat Belajar Siswa
58
LAMPIRAN 9 : TABEL ANALISIS ITEM
59
26 1 3 3 4 4 2 3 2 1 3 1 4 4 2 2 1 4 1 4 1 50
27 4 4 4 3 2 1 4 3 2 1 2 3 4 3 2 1 2 3 4 3 55
28 4 4 3 3 1 3 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 1 4 4 4 68
29 4 1 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 2 2 4 4 3 1 63
30 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 2 4 4 4 2 67
31 3 3 4 3 2 3 2 3 1 1 2 3 4 3 3 2 4 3 2 1 52
32 3 3 3 4 3 4 4 3 2 4 4 2 4 3 4 3 3 4 1 2 63
33 4 4 4 4 3 4 4 3 2 4 4 2 4 3 4 3 3 4 1 2 66
34 4 3 2 3 4 3 4 3 2 1 4 2 4 3 3 2 3 1 1 1 53
35 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 2 72
36 4 3 2 4 4 4 4 3 3 2 4 1 1 4 4 1 1 3 3 3 58
37 3 1 4 4 2 3 4 4 1 3 4 4 4 2 3 3 3 3 2 1 58
38 3 2 4 3 2 4 2 3 1 3 2 4 4 2 2 2 1 3 2 3 52
39 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 2 3 2 3 1 1 2 59
40 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 2 1 4 3 3 1 64
41 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 1 2 3 2 3 3 2 1 59
42 4 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 2 3 4 1 1 57
Sumber : Hasil data angket tahun 2008
60
KARYA TULIS ILMIAH
OLEH
61
2008
ABSTRAK
62
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, hanya dengan
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan
karya ilmiah dengan judul “Studi Minat dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Merakit dan Mengurai Komponen Elektronika/Listrik pada Alat Penunjang
Kelas X Listrik C di SMK Negeri 3 Makassar Tahun 2008-2009 Semester II”,
Penulisan karya ilmiah ini kami susun untuk dipakai dalam bacaan di perpustakaan
sekolah .
Dalam penyusunan karya ilmiah ini penulis banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu terima kasih ucapkan dengan tulus dan sedalam-dalamnya
kepada:
1. Yth. Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar
2. Yth. Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Kota Makassar
3. Yth. Rekan-rekan Guru SMK Negeri 3 Makasar.
4. Semua pihak yang telah banyak membantu sehingga penulisan ini selesai.
Penulis menyadari bahwa penulisan karya ilmiah ini jauh dari sempurna untuk
itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak selalu penulis
harapkan.
Penulis
63
HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
Setelah membaca dan mencermati karya ilmiah yang merupakan ulasan hasil
penelitian yang tidak dipublikasikan tetapi didokumentasikan di perpustakaan SMK
Negeri 3 Makasar hasil karya dari:
Judul : Studi Minat dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Merakit Dan Mengurai Komponen Elektronika/Listrik pada
Alat Penunjang Kelas X Listrik C di SMK Negeri 3
Makassar Tahun 2008-2009 Semester II
Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 3 Makassar Peneliti,
64
Foto.1 Guru membagi angket kuisener kepada siswa kelas X Listrik C
Foto.2 Guru Menerapkan merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik pada alat
penunjang kepada siswa kelas X Listrik C
Foto.3 Guru menjelaskan cara pengisian angket kepada siswa kelas X Listrik C
65
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul .............................................................................................. i
Halaman Pengesahan ....................................................................................... ii
Kata Pengantar ................................................................................................. iii
Abstrak ............................................................................................................. iv
Daftar Isi .......................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1
66
C. Variabel dan Desain Penelitian........................................... 19
F. Pengumpulan Data.............................................................. 20
G. Analisis Data....................................................................... 21
C. Pembahasan........................................................................
B. Saran .................................................................................. 45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
67
DAFTAR GAMBAR
68
DAFTAR LAMPIRAN
1 Instrumen Penelitian
2 Angket Penelitian Minat Belajar Siswa SMK Negeri 3 Makassar
3 Hasil Angket Penelitian Minat Belajar merakit dan mengurai
komponen elektronika/listrik pada alat penunjang
4 Data Hasil Penelitian Minat Dan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata
pelajaran merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik pada
alat penunjang di SMK Negeri 3 Makassar
5 Data Distribusi Frekuensi Tentang Minat Pada Mata pelajaran
merakit dan mengurai komponen elektronika/listrik pada alat
penunjang Siswa Jurusan Bangunan di SMK Negeri 3 Makassar
Tahun 2008
6 Data Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Siswa Jurusan
Pemanfaatan Tenaga Listrik di SMK Negeri 3 Makassar Tahun 2008
7 Keadaan Minat Belajar Siswa
8 Keadaan Prestasi Belajar
9 Tabel Analisis Item
10 Silabus Kapasitor
11 Silabus Transformator
69
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat menjelaskan pengertian kapasitansi
Siswa dapat menuliskan satuan kapasitansi
Siswa dapat menuliskan macam-macam kondensantor
Siswa dapat menentukan nilai yang ada pada badan kondensantor
Siswa dapat menyebutkan macam-macam hubungan kapasitor
70
Siswa dapat menentukan rumus CT (kapasitansi total) dari hubungan seri
kondesator
Siswa dapat menghitung CT (kapasitansi total) dari tiga buah C yang
dipararelkan
Kegiatan Belajar
1. Kegiatan Awal
a. Salam pembuka dan absensi
b. Menggali pemahaman awal kemampuan siswa tentang Kondensator
c. Mengarahkan siswa kepada materi yang dipelajari pokok kondensator
d. Memotivasi siswa untuk mempelajari tentang kondensator
2. Kegiatan Inti
71
a. Prosedur Pembelajaran
- Tanya jawab mengenai kondensator dan mengaitkan dengan materi yang telah
dimiliki peserta didik sebelumnya.
- Guru memperliatkan macam-macam bentuk kondensator
- Memberi penjelasan pada materi pokok sampai tuntas
- Memberi kesempatan kapada peserta didik untuk bertanya tentang materi yang
telah diajarkan jika belum paham.
- Guru memberikan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta
didik terhadap materi yang diberikan.
b. Pembentukan Kompetensi
- Mengenal dan memahami tentang kondensator dengan memperhatikan bentuk-
bentuk dari kondensator.
- Membentuk rangkuman materi
3. Kegiatan Akhir
- Untuk membentuk dan memantapkan penguasaan materi yang diberikan peserta
didik dapat dilakukan dengan pemberian tugas.
- Penilaian dengan tes lisan maupun tertulis
V. SUMBER PELAJARAN
Sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah :
Buku modul yang relevan dengan materi pelajaran
Guru yang berkompeten sebagai narasumber
Job Sheet
VI. EVALUASI
A. Prosedur Evaluasi
Pada bagian ini guru-guru melakukan penilaian formatif untuk mengetahui
pengetahuan siswa dalam bentuk soal essai.
B. Pertanyaan
1. Tuliskan pengertian alat ukur kapasitansi !
72
2. Tuliskan satuan kapasitansi !
3. Tuliskan macam-macam kapasitansi !
4. Gambarkan macam-macam simbol C kondensator !
5. Tentukan nilai C 104 yang ada pada badan kondensator !
6. Tuliskan macam-macam hubungan kapasitor !
7. Tuliskan rumus CT (kapasitansi total) dari 3 (tiga) buah C yang dirangkai secara
seri
8. Diketahui tiga buah kapasitor yang di rangkai secara pararel dimana nilainya
masing-masing : C1 = 100 μF; C2 = 200 μF; C3 = 300 μF. Hitunglah nilai
kapasitas keseluruhan dari rangkaian tersebut !
C. Kunci Jawaban
1. Kemampuan kondesantor untuk menyimpan muatannya.
2. Farad (F), μF (micro Farad), μμF (micro-micro Farad).
3. a. Kapasitor bukan elektolit
b. Kapasitor elektrolit
c. Kapasitor yang kapasitasnya dapat diubah-ubah
d. Dua kapasitor variabel dengan satu poros
4.
a b c d
73
1 1 1 1
7. = + +
CT C 1 C 2 C 3
8. Ctot = C1+ C2 +C3
= 100μF +200μF+300
= 600 μF
D. Tabel Penilaian
No. Soal Tingkat Kesulitan Bobot
1 Sedang 15
2 Sulit 20
3 Sedang 15
4 Sulit 20
5 Sulit 30
Jumlah 100
74
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat menjelaskan pengertian transformator
Siswa dapat menjelaskan prinsip kerja dan fungsi transformator
Siswa dapat menghitung besar perbandingan lilitan tegangan dan arus
75
IV. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Belajar
1. Kegiatan Awal
a. Salam pembuka dan absensi
b. Menggali pemahaman awal kemampuan siswa tentang transformator
c. Mengarahkan siswa kepada materi yang dipelajari pokok transformator
d. Memotivasi siswa untuk mempelajari tentang transformator
2. Kegiatan Inti
a. Prosedur Pembelajaran
- Tanya jawab mengenai transformator dan mengaitkan dengan materi yang
telah dimiliki peserta didik sebelumnya.
- Guru memperliatkan jenis-jenis transformator berdasarkan fungsinya
- Memberi penjelasan pada materi pokok sampai tuntas
- Memberi kesempatan kapada peserta didik untuk bertanya tentang materi
yang telah diajarkan jika belum paham
- Guru menanyakan beberapa hal tentang materi yang baru diajarkan
- Guru memberikan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana pemahaman
peserta didik terhadap materi yang diberikan.
b. Pembentukan Kompetensi
- Mengenal dan memahami tentang transformator baik prinsip kerja dan jenis
trafo berdasarkan fungsinya.
- Membentuk rangkuman materi
3. Kegiatan Akhir
- Untuk membentuk dan memantapkan penguasaan materi yang diberikan
peserta didik dapat dilakukan dengan pemberian tugas.
- Penilaian dengan tes lisan maupun tertulis
76
V. SUMBER PELAJARAN
Sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah :
Buku modul yang relevan dengan materi pelajaran
Guru yang berkompeten sebagai narasumber
Job Sheet
VI. EVALUASI
A. Prosedur Evaluasi
Pada bagian ini guru-guru melakukan penilaian formatif untuk mengetahui
pengetahuan siswa dalam bentuk soal essai.
B. Pertanyaan
1. Jelaskan dengan gambar prinsip kerja transformator !
2. Menuliskan jenis trafo berdasarkan fungsinya dan menuliskan ciri-cirinya !
3. Sebuah trafo mempunyai lilitan primer NP 50 lilit. Berapa jumlah lilitan
sekundernya apabila diketahui tegangan primer Ep = 110 V AC sedangkan
tegangan sekunder Es yang dikehendaki 220 V AC ?
4. Jika sebuah trafo mempunyai lilitan primer NP 50 lilit. Berapa jumlah lilitan
sekunder 800 lilit. Berapakah besararus sekunder Is dan tengangan sekunder Es,
bila tegangan jaring (tegangan primer 110 V), sedangkan setelah arus di ukur arus
primer sebesar 10 A?
C. Kunci Jawaban
1. Setiap trafo prinsip kerjanya sama saja yaitu :
a. Arus bolak balik dalam lilitan primer membangkitkan fluks () dalam intinya.
b. Garis-garis gaya magnit memotong lilitan primer dan lilitan sekunder
c. Tegangan (ggl) di induksier dalam lilitan primer dan sekunder
d. Ep = 4,44 .Np.f.10-8; Es = 4,44 .Ns.f.10-8 Volt
Di mana :
Ep = tegangan yang di induksier pada lilitan primer
Es = tegangan yang di induksier pada lilitan sekunder
77
= flux (garis-garis gaya magnit)………….Maxwell
Ep = lilitan primer
Es = lilitan sekunder
F = frekuensi abb ………………………….. Hz
2. Jenis-jenis trafo berdasarkan fungsinya yaitu :
Step Up transformator
Ciri-cirinya adalah :
1) Lilitan sekunder lebih banyak dari pada lilitan primer
2) Tegangan sekunder lebih besar dari pada lilitan primer
3) Mengambil input kecil dan output lebih besar
4) Berguna untuk menaikkan tegangan
Step Down transformator
Ciri-cirinya adalah :
1) Lilitan sekunder lebih sedikit dari pada lilitan primer
2) Tegangan sekunder lebih kecil dari pada lilitan primer
3) Berguna untuk menurunkan tegangan
Trafo dengan bermacam-macam tegangan sekunder
Trafo ini disebut trafo daya terdiri dari beberapa tegangan yang berbeda pada
sekundernya
Trafo kopling (Trafo Penghubung)
Trafo kopling disebut juga trafo penjodoh dimana yang dijodohkan adalah
impedansinya. Penjodohan ini diperlukan karena setiap rangkaian mempunyai
impedansi yang tidak sama, karena itu perlu disamakan agar pemindahan
energi maksimum.
3. Dik : Ep= 110 V
Es = 220 V
Np = 50 lilitan
Dit : Ns= ….?
Peny :
78
Ep Np 110 50
= → + , maka
Es Ns 220 Ns
11000
Ns= =100 lilitan
110
200 Es = 88000
88000
Es = =440 volt
220
D. Tabel Penilaian
79
80
Lampiran 10 :
SILABUS
MATERI ALOKASI
KOMPETENSI KEGIATAN SUMBER
INDIKATOR PEMBELAJAR PENILAIAN WAKTU
DASAR PEMBELAJARAN BELAJAR
AN ( JAM )
Kapasitor Menjelaskan Pengertian Mengenal dan Tes tertulis 3 X 270 1. Modul
pengertian kapasitansi memahami tentang Pratikum Menit 2. Buku –
kapasitansi Satuan kondensator dengan buku
Menuliskan kapasitansi memperhatikan referensi
satuan Macam- bentuk-bentuk dari 3. LCD
kapasitansi macam kondensator. 4. Job sheet
Menuliskan kondesantor Membentuk 5. Guru yang
macam- Gambarkan rangkuman materi berkompete
macam macam-macam n sebagai
kondesantor simbol C narasumber
Menentukan kondesantor
nilai yang Menentukan
ada pada nilai yang ada
badan pada badan
kondensantor kondesantor
Menyebutkan Macam-
macam- macam
macam hubungan
81
hubungan kapasitor
kapasitor Rumus CT
Menentukan (kapasitas
rumus CT total) dari
(kapasitansi hubungan seri
total) dari kondensator
hubungan Menghitung
seri CT
kondesator (kapasitansi
Menghitung total) dari tiga
CT buah C yang
(kapasitansi dipararelkan
total) dari
tiga buah C
yang
dipararelkan
82
Lampiran 11 :
SILABUS
MATERI ALOKASI
KOMPETENSI KEGIATAN SUMBER
INDIKATOR PEMBELAJAR PENILAIAN WAKTU
DASAR PEMBELAJARAN BELAJAR
AN ( JAM )
Transformator Menjelaskan Pengertian Mengenal dan Tes tertulis 2 X 270 6. Modul
pengertian transformator memahami tentang Pratikum Menit 7. Buku –
transformator Menjelaskan transformator baik buku
Menjelaskan prinsip kerja prinsip kerja dan referensi
prinsip kerja dan fungsi jenis trafo 8. LCD
dan fungsi transformator berdasarkan 9. Job sheet
transformator Menghitung fungsinya. 10. Guru yang
Menghitung besar Membentuk berkompete
besar perbandingan rangkuman materi n sebagai
perbandingan lilitan narasumber
lilitan tegangan dan
tegangan dan arus
arus
83