Anda di halaman 1dari 9

“EcoSocio : Jurnal Ilmu dan Pendidikan Ekonomi-Sosial” Volume 5, No. 2.

November 2021
ISSN (2597-7806)
ISSN (2597-7814)

PENGEMBANGAN E-MODUL MATA PELAJARAN SARANA DAN


PRASARANA KELAS XII OTKP SMK IPIEMS SURABAYA
E-MODULE DEVELOPMENT OF FACILITIES AND INFRASTRUCTURE SUBJECTS
FOR CLASS XII OTKP SMK IPIEMS SURABAYA

Vigi Astina
Pendidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya
vigi.17080314027@mhs.unesa.ac.id

Siti Sri Wulandari


Pendidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya
sitiwulandari@unesa.ac.id

Abstract

This study aims to develop electronic modules in the subject of facilities and infrastructure and to
determine student responses to the use of electronic modules in the learning process. This research
was conducted using the ADDIE model development research method (analysis, design,
development, implementation, evaluation). The subjects used in this study were students of class
XII OTKP SMK Ipiems Surabaya. In developing this electronic module, the researcher carried out
three expert validations, namely material expert validation, media expert validation and linguist
validation to determine the feasibility of the electronic module. The results obtained in this study
are as follows. 1) The electronic modules that have been prepared are of good quality, but still
need to be improved. 2) student responses to the use of electronic modules in learning are very
good.

Keywords: Teaching Materials, Electronic Modules, Facilities and Infrastructure Subjects

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul elektronik pada mata pelajaran sarana dan
prasarana serta untuk mengetahui respon siswa terhadap penggunaan modul elektronik pada proses
pembelajaran. Pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian
pengembangan model ADDIE (analisis, desain, pengembangan, implementasi, evaluasi). Subjek
yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII OTKP SMK Ipiems Surabaya. Dalam
pengembangan modul elektronik ini, peneliti melakukan tiga validasi ahli yaitu validasi ahli materi,
validasi ahli media dan validasi ahli bahasa untuk menentukan kelayakan modul elektronik. Hasil
yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Modul elektronik yang telah
disiapkan berkualitas baik, namun masih perlu ditingkatkan. 2) respon siswa terhadap penggunaan
modul elketronik dalam pembelajaran sangat baik.
Keywords: Bahan Ajar, Modul Elektronik, Mata Pelajaran Sarana dan Prasarana

PENDAHULUAN Pendidikan berperan penting untuk mendidik


Dalam era globalisasi sekarang ini, dalam anak-anak di tanah air. Mengingat pentingnya
meningkatkan kualitas sumber daya manusia pendidikan, pendidikan ini harus dilakukan
adalah dengan memperhatikan kebutuhan semaksimal mungkin. Salah satunya melalui
masyarakat dan dunia kerja. Salah satu upaya pendidikan vokasi. Menurut (UUSisdiknas, 2003)
yang dilakukan adalah melalui pendidikan. No.20 Bab IV Pasal 15, “Pendidikan vokasi

Vigi Astina: Pengembangan E-Modul Mata Pelajaran Sarana dan Prasarana Kelas XII OTKP SMK Ipiems
Surabaya........ | 126
“EcoSocio : Jurnal Ilmu dan Pendidikan Ekonomi-Sosial” Volume 5, No. 2. November 2021
ISSN (2597-7806)
ISSN (2597-7814)
adalah pendidikan menengah yang yang ada di dunia usaha dan industry, serta
mempersiapkan peserta didik untuk bekerja, mempersiapkan diri untuk lulus, melatih diri
terutama dalam bidang tertentu.” Guna mencapai menjadi warga negara yang produktif, adaptif dan
tujuan pendidikan, lingkungan yang sesuai kreatif.
dengan kondisi dan kebutuhan serta mata kuliah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Ipiems
yang cocok untuk kebutuhan masa depan. Sistem Surabaya adalah salah satu sekolah kejuruan yang
pembelajaran kurikulum 2013 perpusat pada memiliki berbagai macam jurusan salah satunya
siswa, dan diharapkan siswa lebih giat mencari Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran (OTKP).
sumber belajar dalam hal ini. Pada saat ini, guru Jurusan OTKP memiliki beberapa mata pelajaran
juga dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif yang harus ditempuh salah satunya mata pelajaran
dalam proses membuat pembelajaran menjadi OTK Sarana dan Prasarana. Media pembelajaran
menarik. Salah satunya adalah adalah penggunaan yang digunakan di SMK Ipiems Surabaya yaitu
media penunjang pembelajaran. Power Point dan google classroom. Penggunaan
Perkembangan teknologi yang semakin pesat media power point dan google classroom tersebut
telah melahirkan penemuan-penemuan baru, siswa menjadi pasif karena dirasa media tersebut
antara lain teknologi umum dan perkembangan membosankan, sehingga siswa merasa kesulitan
pada teknologi di bidang pendidikan. untuk memahami materi yang telah diajarkan oleh
Pengembangan teknis di bidang pendidikan, guru. Kendala yang dihadapi oleh guru yaitu
seperti pengembangan e-book, jaringan, modul kurangnya inovasi dalam melaksanakan
elektronik, dll. Modul elektronik (e-modul) adalah pembelajaran online.
pengembangan dari modul percetakan digital, Solusi peneliti adalah mengembangkan e-modul
yang telah ditingkatkan dari modul percetakan. sebagai variasi media ajar, di karenakan dalam e-
Suarsana & Mahayukti (2013) berpendapat bahwa modul terdapat materi-materi yang lebih singkat
keunggulan modul elektronik dibandingkan serta terdapat bahasa yang mudah dipahami siswa
modul cetak adalah bersifat interaktif, mudah sehingga memudahkan siswa untuk mempelajari
dinavigasi, memungkinkan gambar, audio dan materi, serta dapat diakses dimanapun dan
animasi ditampilkan/dimuat, serta dilengkapi kapanpun melalui handphone. Hal tersebut di
dengan tes/kuis formatif yang dapat dilakukan dukung oleh hasil penelitian terdahulu yang
secara otomatis. Umpan balik segera. Keunggulan mengembangkan modul elektronik berbasis
lain modul elektronik dalam proses pembelajaran masalah, hasil dari penelitian yang dilakukan
terletak pada tahap pembelajaran berbasis adalah sebagai berikut. 1) Modul elektronik yang
masalah, pengorganisasian peserta didik untuk dihimpun berkualitas baik, namun masih perlu
belajar, mengarahkan penugasan individu dan perbaikan, 2) Penggunaan modul elektronik dapat
kelompok, merumuskan dan menyajikan hasil meningkatkan kemampuan berpikir kritis, 3)
kerja, serta menganalisis dan mengevaluasi proses Reaksi mahasiswa terhadap penggunaan modul
pemecahan masalah. elektronik dalam perkuliahan sangat positif
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan (Suarsana & Mahayukti, 2013). Penelitian
sekolah menengah atas yang setara dengan SMA. terdahulu dengan mengembangkan modul
SMK merupakan sekolah kejuruan yang elektronik berbasis web dengan hasil penelitian
mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjadi yaitu rancangan dan hasil implementasi modul
lulusan yang siap kerja. SMK merupakan adalah elektronik yang dikembangkan untuk topik
satu bentuk pendidikan formal yang berfungsi computer dan jaringan pemrograman web kelas X
sebagai kelanjutan dari Sekolah Menengah pembelajaran berhasil. 2) Hasil yang terdapat
Pertama (SMP), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dalam analisis data respon siswa menunjukkan
atau bentuk lain yang sederajat atau hasil belajar proporsi siswa yang memberikan respon sangat
lanjutan (dianggap setara atau sama dengan SMP baik sebesar 16%, dan proporsi siswa yang
dan MTs), serta menyelenggarakan pendidikan memberikan respon baik sebesar 84%, dan tidak
vokasi pada tingkat menengah. Tujuan ada siswa yang memberikan respon cukup, tidak
dibentuknya SMK adalah untuk mempersiapkan cukup dan sangat kurang. Sementara itu, hasil
dan melatih siswa memasuki dunia kerja dan analisis data respon guru menunjukkan persentase
menumbuhkan sikap professional, guru yang memberikan respon sangat baik adalah
mempersiapkan siswa untuk mampu 100%, dan tidak ada guru yang memberikan
berkecimpung dalam pekerjaan, mampu bersaing, respon baik, cukup, kurang dan snagat kurang
mampu mengembangkan potensi diri, dan (Winaya et al., 2016). Modul elektronik berbasis
mempersiapkan tenaga kerja tingkat menengah web yang dikembangkan telah layak digunakan
untuk mengisi tenaga kerja pasar. Kebutuhan sebagai media pembelajaran fisika SMA dalam

Vigi Astina: Pengembangan E-Modul Mata Pelajaran Sarana dan Prasarana Kelas XII
OTKP SMK Ipiems Surabaya........ | 127
“EcoSocio : Jurnal Ilmu dan Pendidikan Ekonomi-Sosial” Volume 5, No. 2. November 2021
ISSN (2597-7806)
ISSN (2597-7814)
kategori sangat baik. 2) Modul elektronik berbasis buku teks atau bahan ajar dapat membantu
jaringan dapat meningkatkan pencapaian guru/siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar
kemampuan pengetahuan fisika SMA melalui mengajar si kelas. Buku teks masukan dapat
skor pencapaian N-Gain static dan elketrokinetik berupa bahan tertulis maupun buku teks tidak
karegori tinggi (Solihudin JH, 2018). tertulis.
Dalam kegiatan pembelajaran, siswa merupakan Pengertian modul elektronik merupakan
subjek dan objek dalam kegiatan pendidikan. gabungan dari pengertian modul yang berupa
Belajar pada hakikatnya merupakan suatu bahan ajar elektronik (e-book). Modul elektronik
perubahan yang terjadi setelah seseorang adalah suatu bentuk penyajian materi
melakukan aktivitas belajar. “Ketika aktivitas pembelajaran yang disusun secara sistematis
fisik dan mental seseorang semakin intens, menjadi satuan pembelajaran terkecil untuk
pembelajaran dianggap baik.” (Pane & Darwis mencapai tujuan pembelajaran tertentu, dan
Dasopang, 2017). Namun sebaliknya “walaupun disajikan dalam format elektronik. Modul
seseorang dikatakan sedang belajar, namun jika elektronik biasanya mengatur komponen-
aktivitas fisik dan mentalnya rendah, itu artinta komponen yang terdapat pada modul cetak.
dalam aktivitas tersebut tidak benar-benar Modul elektronik (e-modul) merupakan
mengetahui bahwa dirinya terlibat dalam pengembangan modul digital printing, dan
pembelajaran.” (Satria et al., 2017). banyak penyesuaian yang dapat dilakukan dari
Memanfaatkan interaksi antara individu dan modul cetak. Keunggulan modul elektronik jika
lingkungan, sehingga dapat berinteraksi lebih dibandingkan dengan cetak adalah bersifat
baik dengan lingkungan. Biasanya, karena interaktif, memudahkan dalam navigasi,
pengaruh praktik dan pengalaman, belajar memungkinkan gambar, auduo, video dan
merupakan perubahan perilaku yang relative animasi untuk ditamppilkan atau dimuat, serta
konstan. Belajar memang merupakan ciri dilengkapi dengan tes-tes formatif yang dapat
manusia, dana pa bedanya dengan hewan. Belajar dilakukan secara otomatis (Suarsana &
merupakan bagian dari kehidupan manusia, baik Mahayukti, 2013). Sehingga modul elektronik
belajar di sekolah, di kelas, di jalan, atau dalam dapat menjadi sumber balajar selain buku yang
waktu yang tidak dapat diprediksi dapat dapat memudahkan siswa untuk lebih cepat
berlangsung kapan saja dan dimana saja. memahami materi pembelajaran dengan mudah
Berdasarkan beberapa definisi tersebut, dapat karena dapat digunakan dimanapun dan kapanpun
disimpulkan bahwa belajar adalah perilaku yang untuk belajar.
mengubah perilaku indivisu dan lingkungan Keberhasilan pendidikan bergantung pada
sekitarnya sehingga dapat berinteraksi dengan perubahan dan reformasi berbagai komponen
lingkungan sekitarnya dan manambah pendidikan. Unsur-unsur yang mempengaruhi
pengalaman. penyelenggaraan pendidikan yaitu sebagai
“Bahan ajar sangat penting digunakan untuk berikut: kurikulum, sarana prasarana, guru, siswa
menunjang peningkatan kualitas pembelajaran. dan model pengajaran yang benar. Diharapkan
Bahan ajar yang pada dasarnya memiliki peran dengan adanya revisi kurikulum 2013 ini dapat
penting bagi dosen, mahasiswa, dan kegiatan melatih siswa dengan kemampuan penuh
belajar mengajar.” (PutranTO, 2013). sehingga menjadi efisien dan berdaya saing di
Nurdyansyah & Mutala’liah (2015) berpendapat tingkat local, nasional dan global. Susianti et al.,
bahwa buku teks merupakan sekumpulan topik (2015) berpendapat bahwa kurikulum 2013 versi
yang mengacu pada mata kuliah yang digunakan revisi merupakan kurikulum terbaru yang
untuk mencapai standar kompetensi dan digunakan pada tahun ajaran 2016-2017.
kemampuan dasar yang telah ditetapkan. Kurikulum ini merupakan revisi dari kurikulum
Wahyuni (2015) berpendapat bahwa bahan ajar yang sudah ada yaitu Kurikulum 2013. Revisi
dapat diartikan sebagai deskripsi materi tertulis tersebut mencakup peningkatan kontinuitas,
dan non tulis yang disusun secara sistematis proses penilaian yang disederhanakan, dan tidak
untuk menciptakan lingkungan atau suasana yang ada batasan pada proses pembelajaran langsung
memungkinkan siswa untuk belaja. Bahan ajar dan tidak langsung. Zendrato et al., (2018),
merupakan kebutuhan yang mendesak untuk berpendapat bahwa terdapat indikator-indikator
memudahkan pembelajaran. Selain itu bahan ajar kurikulum revisi 2013 yang telah berhasil
juga membantu siswa dalam mencapai dilaksanakan yaitu:
keterampilan dasar yang telah ditentukan (Islami, 1. Memiliki lulusan yang lebih berkualitas,
2018). Sehingga dari beberapa definisi bahan ajar produktif, kreatif dan mandiri,
tersebut dapat disimpulkan bahwa semua jenis 2. Kualitas pembelajaran pada siswa meningkat,

Vigi Astina: Pengembangan E-Modul Mata Pelajaran Sarana dan Prasarana Kelas XII
OTKP SMK Ipiems Surabaya........ | 128
“EcoSocio : Jurnal Ilmu dan Pendidikan Ekonomi-Sosial” Volume 5, No. 2. November 2021
ISSN (2597-7806)
ISSN (2597-7814)
3. Peningkatan efisiensi dan efektivitas METODE PENELITIAN
pengelolaan dan pemanfaatan sumber belajar, Metode yang telah digunakan dalam penelitian ini
4. Lebih banyak perhatian dan partisipasi, adalah metode penelitian dan pengembangan
5. Tanggung jawab sekolah meningkat, (R&D) dengan menggunakan model ADDIE
6. Peningkatan sikap, keterampilan, dan (analisis, design, pengembangan, impolementasi,
pengetahuan siswa, evaluasi). Model ini dipilih karena model ADDIE
7. Mewujudkan pembelajaran yang aktif, biasanya digunakan untuk pengembangan
kreatif, dan menyenangkan (PAKEM), pengajaran. Proses pengembangan produk dengan
8. Menciptakan suasana yang aman, nyaman, menggunakan model ADDIE adalah sebagai
agar pembelajaran dapat berjalan dengan berikut.
damai dan bahagia,
9. Ada evaluasi terus menerus.
Kendala yang dihadapi dalam penerapan
kurikulum revisi 2013 adalah pelatihan yang
masih jarang diterima oleh guru, sumber daya
pelatihan (buku) tidak mencukupi, dan materi
yang dibutuhkan tidak lengkap sehingga
menimbulkan kesulitan. Memberikan bimbingan
pada siswa, serta para siswa yang belum siap
untuk menjalankan Kurikulum 2013 edisi revisi
(Susianti et al., 2015). Sehingga Kurikulum 2013
revisi adalah pemutakhiran dari Kurikulum 2013
sebelumnya dengan menyederhanakan proses Gambar 1: Tahapan Model ADDIE
penilaian dan membatasi proses pembelajaran Sumber: (Suarsana & Mahayukti, 2013)
langsung dan tidak langsung. Dan terdapat
beberapa kendala dalam penerapannya, seperti
a. Tahap Analisis
kurangnya persiapan guru dan siswa untuk
Tahapan pertama dalam pengembangan
implementasi kurikulum versi revisi 2013, serta
model ADDIE antara lain: tahap analisis,
kurangnya bahan ajar untuk mendukung proses
pada tahap analisis ini kegiatan yang
pembelajaran.
dilakukan yaitu menganalisis karakter
“Pengertian dari sarana dan prasarana merupakan
mata pelajaran yang terdapat pada
salah satu tema produktif pada perencanaan
silabus. Mata pelajaran yang digunakan
Administrasi Perkantoran” (Islami, 2018). Tugas
dalam penelitian pengembangan ini yaitu
pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan
mata pelajaran OTK Sarana dan
adalah mengatur sarana dan prasarana pendidikan
Prasarana kelas XII OTKP pada
agar dapat memberikan kontribusi yang terbaik
Kompetensi Dasar 3.15 Menerapkan
dan bermakna bagi proses pendidikan
Pengamanan dan Pemelliharaan Sarana
(Kurniawati & Sayuti, 2013). Sehingga
dan Prasarana.
pengelolaan pada sarana dan prasarana
b. Tahap Design (Perancangan)
pendidikan merupakan kegiatan yang bertujuan
Tahap kedua dalam penelitian
untuk mengatur persiapan segala
pengembangan model ADDIE yaitu
perlengkapan/bahan yang dibutuhkan sekolah
tahap perancangan (design), pada tahap
untuk melaksanakan proses pendidikan.
ini melakukan kegiatan perancangan
Pengelolaan sarana dan prasarana adalah
pembuatan e-modul yaitu dengan
keseluruhan proses perencanaan, pembelian,
penyusunan materi terkait topik Sarana
pemanfaatan, dan pengawasan sarana dan
dan Prasarana kelas XII OTKP serta
prasarana yang digunakan sekolah, yang dapat
pembuatan tugas dan soal-soal latihan
terwujud secara efektif
sebagai penunjang sejauh mana
Dalam penelitian dan pengembangan ini
pemahaman siswa terhadap e-modul
bertujuan untuk mengembangkan modul
yang akan dibuat.
elektronik pada topik sarana dan prasarana serta
c. Tahap Develop (Pengembangan)
untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap
Tahap ketiga dalam penelitian dan
penggunaan modul elektronik pada proses
pengembangan menggunakan model
pembelajaran
ADDIE yaitu tahap pengembangan yang
meliputi persiapan materi, proyek dan
evaluasi. Hasil dari tahap pengembangan

Vigi Astina: Pengembangan E-Modul Mata Pelajaran Sarana dan Prasarana Kelas XII
OTKP SMK Ipiems Surabaya........ | 129
“EcoSocio : Jurnal Ilmu dan Pendidikan Ekonomi-Sosial” Volume 5, No. 2. November 2021
ISSN (2597-7806)
ISSN (2597-7814)
(develop) ini adalah sebuah produk buku Pendahuluan memuat latar belakang, rumusan
teks berupa modul elektroik yang masalah, tujuan, manfaat penelitian, tinjauan
dibangun sesuai dengan kemampuan dan putaka dan metode penelitian. Seluruh teks pada
tujuan pembelajaran yang terdapat dalam pendahuluan, bahasan utama, penutup, dan daftar
silabus OTK Sarana dan Prasarana kelas pustaka menggunakan Times New Roman ukuran
XII OTKP, dan dilengkapi dengan 10, spasi 1. Template ini dibuat menggunakan MS
angket untuk mengevaluasi respon siswa Komponen Skor Skor Persentase
terhadap pembelajaran. Penilaian Maksimum Perolehan
d. Tahap Implementation (Implementasi)
Kualitas 60 56 93%
Tahap keempat penelitian dan
materi
pengembangan menggunakan model
pembelajaran
ADDIE yaitu tahap impelemtasi, pada
tahap implementasi ini peneliti Isi 30 30 100%
menindaklanjuti hasil dari produk e- Keterbacaan 50 37 74%
modul yang telah tervalidasi oleh para Tampilan 75 52 69,3%
ahli di bidangnya. Validasi yang Total 215 175 84,15%
diperlukan yaitu 3 orang validator Word 2007 dan disimpan dalam format .docx MS
diantaranya 1 validator ahli di bidang Word 2007. Artikel ditulis pada kertas A4 dengan
materi yang akan mengukur tingkat jumlah halaman 10-15 halaman. Seluruh
kelayakan materi dalam modul komponen jurnal telah dispesifikasi untuk tiga
elektronik, 1 orang validator ahli di alasan: (1) kemudahan penggunaan template
bidang bahasa yang akan mengukur untuk memformat jurnal, (2) penyesuaian
tingkat kelayakan tata bahasa yang otomatis dengan ketentuan elektronik yang
digunakan, dan 1 orang validator ahli mempermudah kompilasi file, dan (3)
media yang akan mengukur tingkat Kenyamanan tampilan pada jurnal apotema.
kelayakan dari segi tampilan pada modul
elektronik. Pada tahap ini peneliti
menindaklanjuti hasil dari validasi oleh
para validator serta memberikan saran
dan komentar pada peneliti perihal
modul elektronik. pada tahap ini peneliti BAHASAN UTAMA
juga menerapkan e-modul pada siswa Hasil
kelas XII OTKP di SMK Ipiems Secara ringkas, hasil penelitian ini dirangkum
Surabaya pada saat pembelajaran mata
pelajaran OTK Sarana dan Prasarana. Metode Indeks Pencapaian Hasil
e. Tahap Evaluation (Evaluasi) Penelitian Pencapaian
Tahap kelima pada penelitian Mengemb Proses Kualitas modul Kualitas
pengembangan model ADDIE yaitu angkan pengembang elektronik modul
tahap evaluasi, pada tahap evaluasi ini modul an modul minimal dalam elektronik
peneliti melakukan evaluasi pada e- elektronik elektronik kategori baik yang
modul serta melihat tanggapan siswa dengan dikembangk
terhadap e-modul ini dengan cara model an baik
memberukan angket kepada siswa. pengembang
Serta menerima dan menerapkan saran an ADDIE
yang diberikan oleh validator, dan Tanggapa Pemberian Respon siswa Respon
memperbaiki kesalahan yang terdapat n siswa suevei terhadap siswa dalam
dalam modul elektronik. kuisioner pelaksanaan kategori baik
pembelajaran
minimal dalam
kategori baik
sebagai berikut.
Tabel 1: Ringkasan hasil penelitian
Secara lebih rinci, hasil kajian tersebut diuraikan
di bawah ini.
a. Kualitas E-Modul (Modul Elektronik)

Vigi Astina: Pengembangan E-Modul Mata Pelajaran Sarana dan Prasarana Kelas XII
OTKP SMK Ipiems Surabaya........ | 130
“EcoSocio : Jurnal Ilmu dan Pendidikan Ekonomi-Sosial” Volume 5, No. 2. November 2021
ISSN (2597-7806)
ISSN (2597-7814)
Verifikasi modul elektronik melibatkan 3 dipahami, Ketepatan pemilihan bahasa dalam
orang ahli dibidangnya, yaitu 1 ahli menguraikan materi baik, Kalimat yang dipakai
materi yaitu guru mata pelajaran Sarana sederhana dan langsung ke sasaran, Kebenaran
dan Prasarana akan mengevaluasi isi/keaslian konsep, kedalaman materi, literasi
materi untuk pencapaian kompetensi, kejelasan
kualitas mataeri pada e-modul, 1 ahli
materi/konsep, aktualisasi materi, dan sistematika
media yaitu salah satu dosen Universitas penyajian logis berada pada kategori baik,
Negeri Surabaya akan mengevaluasi Kesesuaian standar kompetensi dan kompetensi
kualitas tampilan pada e-modul dan 1 dasar, kejelasan petunjuk belajar, ketepatan
ahli bahasa yaitu guru Bahasa Indonesia memilih materi, pemberian latihan, pemberian tes
akan mengevaluasi kualitas tata bahasa formatif, kesesuaian soal dengan materi,
dan ejaan pada e-modul. adapun hasil ketersediaan kunci jawaban, dan kejelasan
penilaian pada setiap komponen dari rumusan soal berada pada kategori sangat baik,
masing-masing ahli yaitu ahli materi,ahli Ketersediaan tujuan pembelajaran, kejelasan
media dan ahli bahasa adalah sebagai tujuan pembelajaran, ketersediaan kegiatan
belajar, dan tingkat kesulitan soal berada pada
berikut.
kategori baik.
Table 2: Kualitas e-modul
Kelemahan: Ukuran gambar yang kurang
Komponen Skor Skor Persentase proporsional dan pemilihan warna cover yang
Penilaian Maksimum Perolehan kurang cerah, Terdapat kesalahan penulisan ejaan,
huruf besar kecil yang perlu diperbaiki.
Di akhir evaluasi, tiga orang ahli memberikan
Kualitas 60 56 93% saran untuk mendia yang dievaluasi. Tiga ahli
verifikator mengemukakan bahwa modul
materi
elektronik masih perlu ditingkatkan agar layak
pembelajaran digunakan sebagai bahan ajar utama, sehingga
harus dilakukan perbaikan terutama untuk
melengkapi kesalahan yang tertera pada modul
Isi 30 30 100% elektronik.
b. Tanggapan Siswa
Keterbacaan 50 37 74% E-modul tersebut diujicobakan kepada
siswa kelas XII OTKP SMK Ipiems
Surabaya dengan jumlah siswa 34.
Tampilan 75 52 69,3%
Tanggapan siswa terhadap e-modul
dalam pembelajaran mata pelajaran
Total 215 175 84,15% sarana dan prasarana diukur dengan
menggunakan angket dan perolehan hasil
sebagai berikut.
Total skor yang diperoleh adalah 175 poin dan Tabel 3. Tanggapan siswa
skor tertinggi 215 poin. Jika skor diubah menjadi Ukuran Data Nilai
sistem persen, nilai modul elektronik adalah Skor maksimal 2.380
84,15%. Berdasarkan standar yang telah Skor perolehan 1.971
ditetapkan, dapat disimpulkan bahwa modul Rata-rata 140,78
elektronik termasuk dalam kategori baik. Ada Persentase 82,81%
beberapa keleihan dan kekurangan pada modul Hasil Sangat baik
elektronik, sebagai berikut. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan maka
Kelebihan: Keserasian tulisan dengan cover baik, rata-rata tanggapan siswa terhadap penggunaan e-
Kejelasan gambar pada e-modul baik dan jelas, modul mata pelajaran OTK Sarana dan Prasarana
Relevansi gambar dengan materi baik, Gambar pada proses pembelajaran berada pada kategori
sesuai dengan konsep e-modul, Jenis dan ukuran sangat baik.
huruf mudah dibaca, Ketepatan letak teks dan
ukuran e-modul baik, Penggunaan istilah-istilah Pembahasan
telah sesuai dengan konsep pada pokok bahasan Penelitian ini adalah penelitian pengembangan,
e-modul, Bahasa yang digunakan dalam modul pelaksanaan pengembangan meliputi beberapa
elektronik lugas, komunikatif, jelas dan mudah tahap, seperti tahap analisis, tahap perancangan,

Vigi Astina: Pengembangan E-Modul Mata Pelajaran Sarana dan Prasarana Kelas XII
OTKP SMK Ipiems Surabaya........ | 131
“EcoSocio : Jurnal Ilmu dan Pendidikan Ekonomi-Sosial” Volume 5, No. 2. November 2021
ISSN (2597-7806)
ISSN (2597-7814)
tahap pengembangan, tahap implementasi, dan digunakan, dan bermandaat bagi siswa sebagai
tahap evaluasi. sumber belajar (Ula & Fadila, 2018)
Hasil penelitian terdahulu yang dikemukakan oleh Tahap keempat yaitu tahap implementation
(Ruli Dwi Nastiti, Noor Fadiawati, Nina (penerapan), dikuatkan pada penelitian
Kadaritna, 2012) menyatakan bahwa hasil dari sebelumnya oleh (Suarsana & Mahayukti, 2013)
tahap analisis kebutuhan yaitu studi kurikulum agar e-modul yang dihasilkan dapat berkualitas
yang diperoleh pemetaan SK-KD analisis konsep, dan cukup valid untuk digunakan maka
silabus dan RPP. Pada tahap ini peneliti memerlukan beberapa kali uji coba. Pada tahap
menganalisis mata pelajaran serta kompetensi ini produk e-modul diuji cobakan langsung pada
dasar yang ada dalam silabus mata pelajaran pembelajaran. Berdasarkan ahsil verifikasi dari
sarana dan prasarana. Dalam kompetensi dasar masing-masing ahli, peneliti telah melakukan
tersebut peneliti mengambil salah satu KD yang perbaikan lebih lanjut, antara lain: Kesalahan
sesuai atau yang dapat diginakan sebagai acuan dalam penulisan ejaan dan huruf besar kecilnya
untuk membuat atau menyusun e-modul. Peneliti yang perlu diperbaiki, Tampilan gambar bisa
menggunakan KD 3.15 yaitu Menerapkan diatur lebih menarik agar tidak terlalu monoton,
Pengamanan dan Pemeliharaan Sarana dan Perbaikan cover yang lebih menarik dan
Prasarana Kantor. Peneliti memilih KD tersebut penggunaan warna yang cerah.
dengan beberapa pertimbangan diantaranya, Tahap kelima yaitu tahap evaluation (evaluasi),
pertama perolehan bahan materi lebih mudah, pada penelitian terdahulu masukan dari para ahli
kedua dengan menggunakan KD tetrsebut siswa dan praktisi pendidikan disunting sebagai acuan
dapat lebih memahami cara-cara dalam revisi, selain itu juga pengisian angket validasi
pemeliharaan dan pengamanan sarana dan akan menentukan kelayakan e-modul untuk dapat
prasarana kantor secara sistematis sehingga diujicobakan kepada peserta didik (Ula & Fadila,
diharapkan dikemudian hari apabila siswa berada 2018). Tahap ini peneliti memperbaiki kesalahan
dalam dunia kerja dapat dengan mudah untuk yang ada dan menambahkan kekurangan-
menerapkan kegiatan pengamanan dan kekurangan yang ada pada modul elektronik,
pemeliharaan sarana dan prasarana kantor sehingga modul elektronik yang dihasilkan
tersebut. memiliki kualitas dan efektifitas yang cukup
Tahap kedua adalah tahap desain, tahap ini untuk digunakan, sehingga modul elektronik
peneliti menyusun e-modul mata pelajaran sarana perlu dilakukan pengujian modul elektronik. Uji
dan prasarana KD yang telah dipilih. coba dillaksanakan selama pembelajaran di SMK
Penyusunana e-modul mulai dari cover e-modul, Ipiems Surabaya pada mata pelajaran OTK
bagian isi hingga bagian penutup. Pada tahap Sarana dan Prasarana Kelas XII. Tanggapan
perancangan ini peneliti juga memberikan latihan siswa terhadap pembelajaran menggunakan
soal beserta instrument penilaian dan angket modul elektronik sangat baik. Hal tersebut
respon siswa. Pada tahap ini modul dan menandakan bahwa mereka dapat dengan mudah
instrument penelitian telah dibuat sehingga memahami materi-matrei yang terdapat dalam e-
dihasilkan e-modul produk. modul serta mamapu mnegerjakan latihan-latohan
Tahap ketiga merupakan tahap pengembangan, soal yang terdapat di dalam e-modul tersebut.
pada tahap ini peneliti mengembangkan modul
elektronik untuk pengamanan dan pemeliharaan
sarana dan prasarana kantor. Setelah produk e-
modul diproduksi, akan dievaluasi oleh tenaga
ahli dibidangnya. Dilihat dari hasil evaluasi,
modul elektronik yang dikembagkan disii
memiliki banyak kelebihan dan kekurangan.
Secara keseluruhan, modul elektronik yang
dihasilkan memiliki kualitas yang baik. Artinya
modul elektronik memenuhi syarat kelayakan dari
segi isi, bahasa dan tampilan. Hal ini terbukti
dalam penelitian sebelumnya yang
megembangkan modul interaktif menggunakan
learning content development system pada materi
listrik dinamis, hasil uji eksternal memperlihatkan
modul interaktif dinilai menarik, mudah

Vigi Astina: Pengembangan E-Modul Mata Pelajaran Sarana dan Prasarana Kelas XII
OTKP SMK Ipiems Surabaya........ | 132
“EcoSocio : Jurnal Ilmu dan Pendidikan Ekonomi-Sosial” Volume 5, No. 2. November 2021
ISSN (2597-7806)
ISSN (2597-7814)
PENUTUP Ruli Dwi Nastiti, Noor Fadiawati, Nina
Kesimpulan Kadaritna, C. D. (2012). DEVELOPMENT
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan MODULE OF REACTION RATE BASED
dapat disimpulkan sebagai berikut: pertama ON MULTIPLE REPRESENTATIONS Ruli
modul elektronik yang disusun berkualitas baik Dwi Nastiti 1 , Noor Fadiawati 2 , Nina
dan siap untuk diujicobakan namun masih perlu Kadaritna 2 , Chansyanah Diawati 4
adanya revisi untuk penyempurnaan e-modul. Pendidikan Kimia Universitas Lampung. 1–
kedua tanggapan siswa terhadap pelaksanaan e- 15.
modul adalah sangat baik. Satria, egar santoso Ga., Saindra, santyadiputra
G., & Gede, hendra divayana D. (2017).
Saran Pengembangan e-modul berbasis model
Beberapa saran yang dapat disampaikan pembelajaranproblem based learning pada
mengenai masalah ini sebagai berikut. materi administrasi jaringan kelas XII
Penggunaan modul elektronik dalam teknik jaringan. Kumpulan Artikel
pembelajaran membutuhkan persiapan yang Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika,
matang terutama pada saat mempersiapkan 6, 62–72.
lingkungan belajar. Serta diperlukan penelitian https://doi.org/https://dx.doi.org/10.23887/k
lebih lanjut, terutama untuk memahami dampak armapati.v6i1.9269
penggunaan modul elektronik untuk membantu Solihudin JH, T. (2018). Pengembangan E-Modul
pembelajaran Berbasis Web Untuk Meningkatkan
Pencapaian Kompetensi Pengetahuan Fisika
Pada Materi Listrik Statis Dan Dinamis
Sma. WaPFi (Wahana Pendidikan Fisika),
DAFTAR PUSTAKA 3(2), 51.
Islami, B. I. (2018). PENGEMBANGAN https://doi.org/10.17509/wapfi.v3i2.13731
MODUL BERBASIS PORTOFOLIO Suarsana, I. M., & Mahayukti, G. A. (2013).
MATA PELAJARAN SARANA DAN Pengembangan E-Modul Berorientasi
PRASARANA KELAS XI APK Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan
SEMESTER GANJIL DI SMK Keterampilan Berpikir Kritis Mahasiswa.
MUHAMMADIYAH 1 TAMAN. Jurnal Jurnal Nasional Pendidikan Teknik
Pendidikan Administrasi Perkantoran, Informatika (JANAPATI), 2(3), 193.
6(20). https://doi.org/10.23887/janapati.v2i3.9800
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.p Susianti, R., Sakdiah, & Nazarussin. (2015).
hp/JPAPUNESA/article/view/24474 PERSEPSI GURU EKONOMI TERHADAP
Kurniawati, P. I., & Sayuti, S. A. (2013). KURIKULUM 2013 EDISI REVISI SMA
Manajemen Sarana Dan Prasarana Di Smk NEGERI BANDA ACEH. 1(1), 197–200.
N 1 Kasihan Bantul. Jurnal Akuntabilitas http://www.journal.unsyiah.ac.id/JED/articl
Manajemen Pendidikan, 1(1), 98–108. e/view/14551
https://doi.org/10.21831/amp.v1i1.2331 Ula, I. R., & Fadila, A. (2018). Pengembangan E-
Nurdyansyah, & Mutala’liah, N. (2015). Modul Berbasis Learning Content
Pengembangan Bahan Ajar Modul Ilmu Development System Pokok Bahasan Pola
Pengetahuan Alambagi Siswa Kelas IV Bilangan SMP. Desimal: Jurnal
Sekolah Dasar. Program Studi Pendidikan Matematika, 1(2), 201.
Guru Madrasa Ibtida’iyah Fakultas Agama https://doi.org/10.24042/djm.v1i2.2563
Islam Universitas Muhammadiyah UUSisdiknas. (2003). UNDANG-UNDANG
Sidoarjo, 41(20), 1–15. REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20
Pane, A., & Darwis Dasopang, M. (2017). Belajar TAHUN 2003 TENTANG SISTEM
Dan Pembelajaran. FITRAH:Jurnal Kajian PENDIDIKAN NASIONAL. 1, 6–8.
Ilmu-Ilmu Keislaman, 3(2), 333. https://doi.org/10.16309/j.cnki.issn.1007-
https://doi.org/10.24952/fitrah.v3i2.945 1776.2003.03.004
PutranTO, H. (2013). pengembangan e-modul Wahyuni, S. (2015). Pengembangan Petunjuk
online instalasi listrik, Pemasangan, DAN Praktikum Ipa Untuk Meningkatkan
keamanan INSTALASI PADA Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Smp.
PENDIDIKAN JARAK JAUH. Jurnal Pengajaran Matematika Dan Ilmu
TEKNOLOGI DAN KEJURUAN, 36(1), Pengetahuan Alam, 6(1), 196.
63–74. https://doi.org/10.18269/jpmipa.v20i2.585

Vigi Astina: Pengembangan E-Modul Mata Pelajaran Sarana dan Prasarana Kelas XII
OTKP SMK Ipiems Surabaya........ | 133
“EcoSocio : Jurnal Ilmu dan Pendidikan Ekonomi-Sosial” Volume 5, No. 2. November 2021
ISSN (2597-7806)
ISSN (2597-7814)
Winaya, I. K. A., Darmawiguna, I. G. M., &
Sindu, I. G. P. (2016). Pengembangan E-
Modul Berbasis Project Based Learning
Pada Mata Pelajaran Pemrograman Web
Kelas X Di Smk Negeri 3 Singaraja. Jurnal
Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan, 13(2),
198–211. https://doi.org/10.23887/jptk-
undiksha.v13i2.8527
Zendrato, W., Sarumaha, A., Studi, P., Ekonomi,
P., Studi, P., Matematika, P., & Riset, K.
(2018). Persepsi Guru Mata Pelajaran
Peminatan Sosial Terhadap Implementasi
Kurikulum 2013 Revisi Di Sma Negeri 1
Telukdalam. Jurnal Education
Development, 6(1), 52–59.
http://journal.ipts.ac.id/index.php/ED/article
/view/654

BIOGRAFI PENULIS
Penulis 1
Vigi Astina
Pendidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas
Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya

Penulis 2
Siti Sri Wulandari
Pendidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas
Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya

Vigi Astina: Pengembangan E-Modul Mata Pelajaran Sarana dan Prasarana Kelas XII
OTKP SMK Ipiems Surabaya........ | 134

Anda mungkin juga menyukai