Anda di halaman 1dari 11

ISSN 2089-8673 (Print) | ISSN 2548-4265 (Online)

Volume 9, Nomor 2, Juli 2020

ANALISIS KUALITAS E-LEARNING SEBAGAI MEDIA


PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA SMK
Faizatul Amalia1, Rizky Tri Sulistyo2, Nurudin Santoso3, Adam Hendra Brata4
1,2
Sistem Informasi/Pendidikan Teknologi Informasi, Universitas Brawijaya
Malang, Indonesia
3,4
Teknik Informatika/Teknik Informatika, Universitas Brawijaya
Malang, Indonesia

e-mail: faiz_amalia@ub.ac.id1, rizkytri_s@student.ub.ac.id2, nurudin.santoso@ub.ac.id3,


adam@ub.ac.id4

Abstrak
Berkembangnya e-learning mengakibatkan perubahan paradigm menjadi student
centered learning. Perubahan ini tidak seimbang dengan penggunaan e-learning.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas e-learning dari sisi siswa SMK. Jenis
penelitian menggunakan penelitian deskriptif dengan metode survey. Subjek penelitian ini
adalah siswa di SMK yang ada di Kota Malang dengan populasi 32.802 pada tahun ajaran
2018/2019. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang disusun
berdasarkan model McCall. Kuesioner telah divalidasi menggunakan expert judgement
dan dilakukan uji reliabilitas. Hasil dari validasi dan reliabilitas kuesioner dinyatakan
sebagai sebagai kuesioner yang valid dan reliabel. Analisis data yang diperoleh dilakukan
dengan analisis data deskiptif sebagai berikut: (1) correctness, didapatkan hasil sebesar
73%; (2) Reliability dengan nilai rata-rata sebesar 72%; (3) Efficiency dengan nilai sebesar
76%; (4) Integrity dengan nilai rata-rata sebesar 74%; (5) Usability dengan nilai rata-rata
sebesar 76%. Rata-rata yang diperoleh 75% bermakna kualitas e-learning memberikan
dorongan pada siswa dalam menggunakan e-learning sebagai media pembelajaran.

Kata kunci: e-learning, McCall model, siswa SMK, hasil belajar

Abstract
The development of e-learning in the world of education has a big impact on the level of
elementary school to college. This is followed by many e-learning that can be used by
students such as teacher's room, Edmodo, google classroom and many more. More and
more e-learning is used in the learning process, so with this educational paradigm is also
experiencing a shift to student centered learning. But the use of this LMS has not been
said to be maximum, one of which is shown through the lack of interaction in the
discussion forum on the LMS. The existence of this discussion forum aims to determine
the extent to which students actively participate in learning activities through the use of
technology. In this study, this type of research uses descriptive research with survey
methods. The percentage of acceptance of e-learning technology as an alternative
learning media for vocational students in Malang was obtained for the five variables using
the McCall model, including: (1) correctness, the average results obtained from these
three indicators amounted to 73% which are in the high category; (2) Reliability with an
average value of 72% which is in the high category; (3) Efficiency by obtaining an average
value of 76% which is in the very high category; (4) Integrity with an average value of 74%
which is in the high category; (5) Usability with the acquisition of an average value of 76%
which is in the very high category. The average of this variable has a value of 75% which
means the quality of e-learning gives encouragement to students in using e-learning as a
learning medium. The quality of e-learning used in learning produces improved learning
outcomes

Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika : JANAPATI | 217


ISSN 2089-8673 (Print) | ISSN 2548-4265 (Online)
Volume 9, Nomor 2, Juli 2020

Keywords : : e-learning, McCall, vocational student, learning outcomes

PENDAHULUAN
Sebuah negara yang maju ditandai menengah kejuruan. Sekolah Menengah
dengan pendidikan yang berkembang Kejuruan atau biasa disingkat dengan
juga. Salah satu lembaga penilaian SMK menjadi salah satu titik penting
inernasional yaitu PISA (programme for dalam mengupayakan hal tersebut.
International Student Assesment). PISA Karena tujuan dari pendidikan kejuruan ini
melakukan pengukuran dalam bidang adalah menghasilkan SDM yang siap kerja
pendidikan suatu negara yang bertujuan dan dibekali dengan kemampuan dan
untuk mengevaluasi system pendidikan kompetensi di bidangnya. Sehingga
pada tiga bidang yaitu matematika, sains bentuk pendidikan menyesuaikan dengan
dan literasi. Objek pengukuran kompetensi keahlian yang ada dan sesuai
diperuntukkan bagi siswa yang berusia 15 dengan dunia industri (7).
tahun (1). Berdasarkan penilaian PISA Dukungan dari semua bidang
tahun 2018, urutan pendidikan di dibutuhkan oleh sekolah untuk mencapai
Indonesia masih berada pada ranking 72 tujuan tersebut. Aspek sarana prasarana
dengan nilai 371 (1). Makna dari nilai PISA dalam pelaksanaan proses pembelajaran
tersebut bahwa nilai matematika, sains menjadi salah satu bidang. Wujud dari
dan literasi masih rendah. Hal ini menjadi sarana dan prasarana ini seperti tertuang
dorongan bagi dunia pendidikan di pada Peraturan Pemerintah Nomor 34
Indonesia untuk memperbaiki masalah ini. tahun 2018 tentang standar proses
Cara memperbaiki masalah pada pembelajaran yaitu adanya multisumber
literasi adalah dengan memanfaatkan belajar dan pemanfaatan teknologi
teknologi informasi untuk proses informasi dan komunikasi di dalamnya (8).
pembelajaran (2). Bentuk dari Pemanfaatan teknologi yang dapat
pemanfaatan teknologi ini dapat digunakan dalam proses pembelajaran
diupayakan melalui bentuk e-book, sebuah media pembelajaran adalah e-
penggunaan e-learning dalam proses learning.
belajar dan pembelajaran. E-learning Perkembangan e-learning saat ini
diyakini mampu meningkatkan literasi sangatlah tinggi. Hal ini terlihat dengan
sains pada mahasiswa (3), menghasilkan banyaknya aplikasi yang berbasis website
kualitas pembelajaran yang lebih konsisten atau aplikasi berbasis perangkat bergerak
bagi siswa (4), dan menjadi model hingga aplikasi sistem manajemen belajar.
penguatan literasi digital pada tenaga Sebagai contoh adalah ruangguru sebagai
pendidik (5). salah satu media pembelajaran yang
Berkembangnya e-learning dalam bersifat aplikasi atau sistem manajemen
dunia pendidikan memberikan dampak belajar (LMS) (9). Learning management
yang besar pada tingkatan sekolah dasar sistem sendiri merupakan sebuah konsep
sampai dengan perguruan tinggi. Hal ini yang ditarik dari e-learning.
diikuti dengan banyaknya e-learning yang Berdasarkan wawancara yang
dapat digunakan oleh siswa seperti ruang dilakukan terhadap beberapa guru SMK di
guru, Edmodo, google classroom dan Kota Malang, diperoleh bahwa
masih banyak lagi. Semakin banyak e- penggunaan LMS ini telah banyak
learning yang digunakan pada proses diterapkan oleh guru untuk diberikan
belajar, maka dengan ini paradigma selama proses pembelajaran di tingkat
pendidikan juga mengalami pergeseran sekolah menengah kejuruan yang ada di
menjadi student centered learning (6). Kota Malang, Jawa Timur (10). Namun
Pergeseran pendidikan ini juga penggunaan LMS ini belum dikatakan
dialami semua tingkat pendidikan di maksimal, salah satunya ditunjukkan
Indonesia, salah satunya adalah sekolah melalui minimnya interaksi pada forum

Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika : JANAPATI | 218


ISSN 2089-8673 (Print) | ISSN 2548-4265 (Online)
Volume 9, Nomor 2, Juli 2020

diskusi pada LMS. Keberadaan forum memanfaatkan fitur-fitur yang tersedia


diskusi ini bertujuan untuk mengetahui dalam LMS untuk mendapatkan informasi.
sejauh mana siswa berpartisipasi aktif dan mengasah kemampuannya melalui
dalam kegiatan belajar (11) melalui forum diskusi tersebut. Oleh karena itu
sebuah penggunaan teknologi. Sehingga diperlukan adanya kajian mendalam
akan mempermudah siswa dalam tentang analisis permasalahan sekaligus
mengutarakan pemahamannya terhadap mengukur kualitas dari LMS yang
sesuatu hal dan menuangkannya dalam digunakan dalam proses pembelajaran.
bentuk tulisan. Model yang dapat digunakan untuk
Namun hal ini tidak sejalan dengan mengetahui kualitas sebuah teknologi
penerimaan sebuah teknologi oleh adalah dengan McCall. Model McCall
siswanya. Hal ini dikarenakan pada saat merupakan sebuah model yang berfungsi
siswa mampu menerima penggunaan untuk mengetahui kualitas sebuah
sebuah teknologi yang digunakan dalam perangkat lunak. Model ini akan digunakan
proses pembelajaran, maka akan untuk mengetahui faktor apa saja yang
membantu siswa untuk mendukung proses memengaruhi kualitas suatu aplikasi (12).
belajarnya sehari-hari selain di sekolah. Dalam penelitian ini difokuskan pada
Sehingga akan mendorong siswa untuk aplikasi pembelajaran seperti halnya LMS.
Penilaian perangkat lunak menjadi Reliability, merupakan beberapa
bagian yang penting untuk menilai kualitas fungsi mungkin tidak bekerja dalam
dari sebuah perangkat lunak. Hal ini eksekusi pada perangkat lunak, sehingga
bertujuan untuk meningkatkan kinerja dari dianggap tidak tepat. Namun, perangkat
penggunaan perangkat lunak. Terdapat lunak masih bisa diterima oleh pelanggan
beberapa aspek kualitas dari perangkat karena eksekusi yang menyebabkan sistem
lunak yang perlu diperhatikan sehingga gagal mungkin tidak sering terjadi saat
memiliki kinerja yang baik. Salah satu model sistem dikerahkan. Selain itu, mungkin
yaitu McCall yang diperkenalkan pada tahun sesekali pelanggan akan menerima
1977. Model McCall ini terdiri dari 11 faktor kegagalan perangkat lunak tersebut.
kualitas yang dikelompokkan ke dalam tiga Pelanggan mungkin masih menganggap
kategori. Kategori tersebut adalah: Product sistem yang salah dapat diandalkan jika
Operation Factors, Product Revision Factors tingkat kegagalannya sangat kecil dan tidak
dan Product Transition Factors. memengaruhi tujuan/misi mereka.
Faktor operasi produk, terdiri dari: Kesesuaian adalah persepsi pelanggan,
Correctness, Reliability, Efficiency, Integrity dan perangkat lunak yang salah masih
dan Usability. Faktor revisi produk, terdiri dapat dianggap sesuai.
dari: Maintainability, Flexibility, Testability. Efficiency memiliki dua pengertian
Faktor transisi produk, terdiri dari: tentang efisiensi sebuah perangkat lunak.
Portability, Reusability, Interoperability. McCall mengartikannya sebagai
Berikut penjelasan dari setiap faktor yang penggunaan sumber daya seperti waktu
ada pada ketiga kategori: pemrosesan processor (eksekusi),
Correctness: merupakan tingkat pemakaian media penyimpanan (memori,
pemenuhan program terhadap kebutuhan space, bandwidth). Sedangkan menurut ISO
yang dispesifikasikan dan memenuhi 9126, efisiensi berkaitan dengan hubungan
tujuan/misi pelanggan sudah benar. Sebuah antara kinerja perangkat lunak dan jumlah
perangkat lunak dapat dikatakan benar jika sumber daya yang digunakan.
dapat menghasilkan keluaran yang benar Faktor integritas ini lebih menekankan
untuk setiap kemungkinan masukan oleh kepada keamanan sebuah perangkat lunak.
pengguna, melakukan proses yang Pihak developer harus mampu melihat
seharusnya (tidak kurang dan tidak kebutuhan akan hak akses perangkat lunak
berlebihan), dan secara formal harus bisa tersebut pada setiap penggunanya.
dibuktikan secara matematis. Faktor usabilitas ini melihat dari
kemudahan perangkat lunak untuk

Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika : JANAPATI | 219


ISSN 2089-8673 (Print) | ISSN 2548-4265 (Online)
Volume 9, Nomor 2, Juli 2020

digunakan dan dipelajari. Usability menjelaskan secara kuantitatif


mempunyai unsur akademis seperti kecenderungan, sikap atau opini dari
psikologis, ergonomi, dan human factors. sejumlah orang yang berada pada satu
Maintainability adalah kemudahan dari wilayah tertentu. Tahapan penelitian dapat
perangkat lunak untuk dipelihara, seperti dilihat pada gambar 1.
memperbaiki kerusakan, menemukan Langkah pertama pada penelitian ini
kebutuhan baru, membuat pemeliharaan dilakukan dengan penggalian permasalahan
selanjutnya lebih mudah, mengatasi dengan melakukan observasi ke lapangan
lingkungan yang berubah. Sebuah dan melalui wawancara dengan siswa
perangkat lunak dikatakan dapat dipelihara terkait penggunaan media pembelajaran
jika koreksi dari minor bugs memerlukan alternatif yaitu e-learning. Observasi
usaha yang kecil. dilakukan kepada siswa yang menggunakan
Flexibility adalah kemudahan dalam e-learning.
membuat perubahan yang dibutuhkan Langkah berikutnya adalah
akibat perubahan lingkungan (McCall) serta menentukan konsep untuk pelaksanaan
melakukan modifikasi kode untuk penelitian survey dan kegiatan memperoleh
memfasilitasi perubahan yang telah referensi tentang e-learning dan siswa di
ditentukan. SMK di Kota Malang, model McCall,
Testability merupakan kemampuan penyusunan instrument penelitian. Selain
perangkat lunak untuk diuji. Selain itu itu, diperlukan sebuah kajian pustaka dari
testability adalah derajat yang dimiliki penelitian-penelitian sebelumnya yang
sebuah sistem untuk memfasilitasi kriteria dapat mendukung temuan dari penelitian ini.
pengujian dan performansi dari pengujian Selanjutnya penentuan populasi yang
tersebut untuk mengukur sejauh mana akan digunakan pada penelitian. Objek
kriteria tersebut dipenuhi. penelitian ini adalah siswa SMK di Kota
Perangkat lunak dikatakan portable Malang pada tahun ajaran 2018/2019.
jika biaya untuk memindahkannya (transport Teknik sampling diperlukan pada penelitian
dan adaptasi) ke lingkungan yang baru lebih ini untuk dapat mewakili populasi tersebut.
kecil jika dibandingkan dengan biaya untuk Teknik sampling yang tepat pada penelitian
membangun perangkat lunak tersebut dari ini adalah purposive random sampling yaitu
awal. dengan cara menentukan siswa yang
Reusability adalah properti dari memiliki karakteristik dari SMK namun
perangkat lunak yang memungkinkan pengambilan sampelnya acak. Hal ini
perangkat lunak atau modul-modulnya terlihat dengan sampel dari siswa yang
digunakan kembali untuk sistem lain. Suatu digunakan berasal dari SMK yang ada di
perangkat lunak dikatakan reusable yang kota Malang dari beberapa jurusan.
baik jika modul-modulnya dapat digunakan Instrument penelitian dalam penelitian
kembali untuk aplikasi lainnya. ini adalah kuesioner. Dasar pembuatan
Interoperability adalah kemampuan kuesioner ini berasal dari model McCall.
suatu perangkat lunak untuk bekerja Pemilihan model ini dikarenakan tujuan
dengan perangkat lainnya tanpa mengalami penelitian adalah mengukur kualitas sebuah
kesulitan perangkat lunak berdasarkan factor yang
muncul. Factor-faktor tersebut diantaranya
METODE Correctness, Reliability, Efficiency, Integrity
Pada penelitian ini, jenis penelitian dan Usability. Faktor revisi produk, terdiri
menggunakan penelitian deskriptif. dari: Maintainability, Flexibility, Testability.
Penelitian deskriptif memiliki definisi sebagai Faktor transisi produk, terdiri dari:
bentuk penelitian yang menggambarkan Portability, Reusability, Interoperability.
fenomena yang ada, baik bersifat alamiah Kuesioner ini telah melalui proses validasi
ataupun rekayasa manusia (13). konstruk oleh tiga ahli dan dilakukan analisis
Rancangan penelitian yang digunakan menggunakan perangkat lunak SPSS.
adalah penelitian survey yang akan

Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika : JANAPATI | 220


ISSN 2089-8673 (Print) | ISSN 2548-4265 (Online)
Volume 9, Nomor 2, Juli 2020

Rumus yang digunakan melakukan menggunakan tabel dari Krejcie dengan


validasi adalah Pearson. Berdasarkan nilai sample sejumlah 380 apabila populasi
rxy dan hasil korelasi yang dihasilkan sebesar 40000 (15). Karena siswa yang
adalah 3,25 yang memiliki nilai lebih besar akan dibagikan kuesioner adalah siswa
dari t-tabel sehingga pertanyaan dari SMK dari jurusan IT atau yang lainnya.
kuesioner dinyatakan valid sebagai Untuk menunjang kegiatan
instrumen penelitian. pelaksanaan, diperlukan sebuah instrument
Instrumen tersebut kemudian penelitian. Dalam kegiatan ini, instrument
dilakukan pengujian reliabilitas dan yang digunakan adalah kuesioner yang
menghasilkan nilai 0,821 yang memiliki disusun berdasarkan McCall Model. Model
reliabilitas sangat tinggi. ini berfungsi untuk menguji kualitas
Pada tahapan ini, peneliti dan tim perangkat lunak, yang dalam hal ini
yang disini adalah mahasiswa dari program mayoritas siswa SMK menggunakan
studi Pendidikan Teknologi Informasi, Edmodo. Hasil dari pengumpulan data
mendatangi beberapa sekolah SMK baik tentang e-learning yang digunakan adalah
swasta maupun negeri untuk mengisi sebagai berikut:
kuesioner yang telah divalidasi.
Data yang dihasilkan melalui
kuesioner yang diberikan kepada siswa
SMK di Kota Malang, akan diolah
menggunakan alat bantu yaitu SPSS.
Setelah itu akan dilakukan analisis data
untuk mengetahui kualitas dari e-learning
yang digunakan di sekolah dapat
meningkatkan hasil
Merumuskan masalah dan belajar siswa.
menentukan
tujuan survey

Menentukan konsep

Menggali kepustakaan Gambar 2 E-learning yang Digunakan Siswa SMK

Berdasarkan gambar di atas,


Mengambil sampel diperoleh bahwa e-learning yang paling
banyak digunakan adalah Edmodo atau
sebesar 43%, Ruangguru sebesar 19,2%,
Pembuatan kuesioner McCall
Model
Moodle sebesar 5,6%, Brainly sebesar 4,8%
dan Zenius.net sebesar 3,8%. Instrumen
Pekerjaan lapangan penelitian yang digunakan menggunakan
kisi-kisi yang disajikan pada tabel 1 di
bawah ini:
Pengolahan, analisis data, serta
pelaporan
Tabel 1 Kisi-Kisi Kuesioner Penelitian
Gambar 1 Tahapan Penelitian Indikator-
No Variabel Nomor Butir
indikator
HASIL DAN PEMBAHASAN Completenesss 1, 2, 3
Jumlah populasi siswa SMK di Kota Correctness (Kelengkapan)
Malang yaitu sebesar 32.802 siswa SMK di I
Consistency 4, 5, 6
Kota Malang pada tahun ajaran 2018/2019 (Konsistensi)
Traceability 7, 8
(14). Teknik sampling digunakan untuk (Pelacakan)
mewakili dari populasi tersebut. Teknik Reliability Accuracy 1, 2, 3
sampling yang tepat pada penelitian ini II (Akurasi)
adalah purposive random sampling Error Tolerancy 4

Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika : JANAPATI | 221


ISSN 2089-8673 (Print) | ISSN 2548-4265 (Online)
Volume 9, Nomor 2, Juli 2020

(Toleransi Variabel Persentase


Kesalahan)
Simplicity 5, 6 Completenesss (Kelengkapan) 77%
(Kesederhanaan)
Consistency (Konsistensi) 74%
Efficiency Execution 1, 2
Effiency Traceability (Pelacakan) 72%
III
(Kemudahan
Eksekusi)
Integrity Security 1, 2 Tabel 3 menjelaskan tentang hasil
IV (Keamanan)
persentase pada variabel Correctness
Communicativen 1, 2, 3 dalam McCall Model yang diperoleh setelah
Usability ess
(Komunikatif)
membagikan kuesioner kepada para objek
V Operability 4, 5 penelitian yaitu 380 siswa SMK di Kota
(Operabilitas) Malang. Persentase terbesar berada pada
Training 6, 7 variable completeness yaitu 77% yang
(Pelatihan) berada pada kategori sangat tinggi dan dua
variable lainnya yaitu consistency dan
Instrumen penelitian berupa kuesioner traceability berada pada kategori tinggi
tersebut diberikan untuk memperoleh data dengan nilai sebesar 74% dan 72%.
dari siswa yang menggunakan e-learning Tabel 4 Variabel Reliability
dalam proses belajar dengan menggunakan
pendekatan McCall model. Tabel 2 Variabel Persentase
menunjukkan ringkasan dari penggunaan Accuracy (Akurasi) 76%
McCall model pada siswa SMK di Kota
Error Tolerancy (Toleransi Kesalahan) 69%
Malang.
Tabel 2 Ringkasan model McCall Simplicity (Kesederhanaan) 75%

Variabel Persentase (%)


Correctness 74% Tabel 4 menjelaskan tentang hasil
Reliability 73% persentase pada variabel Reliability dalam
McCall Model yang diperoleh setelah
Efficiency 76% membagikan kuesioner kepada para objek
Integrity 74% penelitian yaitu 380 siswa SMK di Kota
Malang. Persentase terbesar berada pada
Usability 76% variable accuracy yaitu 76% dan variable
simplicity yaitu 75% yang berada pada
Kuesioner yang telah divalidasi akan
kategori sangat tinggi, sedangkan variable
diberikan kepada beberapa objek penelitian
error tolerance sebesar 69% yang berada
yaitu siswa SMK di Kota Malang.
pada kategori tinggi.
Populasinya sebesar 30.802 siswa SMK Tabel 5 Variabel Efficiency
dan diambil sampel sebesar 380 siswa
secara purposive random sampling. Hal ini Variabel Persentase
dilakukan karena siswa SMK di Kota Execution Effiency 77%
Malang merupakan kelompok yang (Kemudahan Eksekusi)
homogen yaitu sebesar 380 siswa atau
sebesar 100%. Rata-rata nilai yang Tabel 5 menjelaskan tentang hasil
diperoleh dari model McCall ini sebesar persentase pada variabel Efficiency dalam
75% yang berada pada kategori sangat McCall Model yang diperoleh setelah
tinggi. Rincian dari setiap variabel yang ada membagikan kuesioner kepada para objek
pada McCall model ditampilkan pada tabel penelitian yaitu 380 siswa SMK di Kota
berikut ini: Malang. Persentase pada variable
Tabel 3 Variabel Correctnes execution efficiency yaitu 77% yang berada
pada kategori sangat tinggi.

Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika : JANAPATI | 222


ISSN 2089-8673 (Print) | ISSN 2548-4265 (Online)
Volume 9, Nomor 2, Juli 2020

Tabel 6 Variabel Integrity Training (Pelatihan) 75%


Variabel Persentase
Security (Keamanan) 75% Tabel 7 menjelaskan tentang hasil
persentase pada variabel Usability dalam
Tabel 6 menjelaskan tentang hasil McCall Model yang diperoleh setelah
persentase pada variabel Integrity dalam membagikan kuesioner kepada para objek
McCall Model yang diperoleh setelah penelitian yaitu 380 siswa SMK di Kota
membagikan kuesioner kepada para objek Malang. Nilai dari persentase setiap variable
penelitian yaitu 380 siswa SMK di Kota usability yang terdiri dari
Malang. Persentase pada variable security communicativeness menjadi factor yang
yaitu 75% yang berada pada kategori berada pada kategori sangat tinggi dengan
sangat tinggi. nilai persentase sebesar 77%, training
sebesar 76% dan operability sebesar 74%.
Tabel 7 Variabel Usability Hasil belajar siswa dapat diukur
melalui tes yang diberikan sebelum
Variabel Persentase
mendapatkan e-learning dan sesudahnya.
Communicativeness 78% Hasil dari pemberian tes ini dapat dilihat
(Komunikatif)
pada tabel 8 berikut:
Operability (Operabilitas) 75%

Tabel 8 Hasil Belajar Siswa


No Nama Pre-Test Post-Test No Nama Pre-Test Post-Test
1 Cantika Fatimatul Amelia 60 77.607 31 Vemida Ekalestari 62 73.29
2 Mita Ely Suryanti 57.5 77.014 32 Septiana Bela Saputri 70 75.77889
3 EKA WINDI ANGGRAINI 47.5 79.693 33 satrio wicaksono 64 79.23143
SILVIA NORMA
4 Devy yulianianingsih 58.75 76.19 34 ANGELINA 82 80.687
5 Nadila Fatimatuzzahroh 55 77.719 35 WIJI NUR AZIZAH 74 78.39222
6 Vikri 46.25 80.741 36 Wahyu Kharisma 58 71.848
REVINA DWI
7 Nasikhur Roziqin 51.25 80.058 37 PERMATASARI 70 74.191
8 Wahidatul Mahmudah 57.5 75.182 38 Sultan Brilliant Akel 66 75.58
BRILYANDIKA Thesalonika Gabriella
9 ANDHANA 61.25 77.806 39 Dyah Aurera Afandi 78 74.128
10 Winda Pratiwi 50 79.971 40 RIMA SURYANTI 78 79.188
11 Affandi 55 78.54 41 TRIA LUCKY 54 74
SILVINA
12 Givalafita histiayu 60 77.815 42 AMBARWATI 74 79
Shinta Rizqia Lailatul
13 Adella wima m 60 72.428 43 Qodar 72 76
14 Muflihatul Ida Diana 61.25 82.259 44 TICHA 70 79
15 Lola Bakar 55 83.33 45 SITI ROICHAH 50 82
16 Adella wima m 50 75.285 46 Rangga hafidz a 60 84
Vitto Maldinha
17 ika candra dewi 63.75 77.47875 47 Pratama 56 73
18 Budi Kusumawardana 52.5 81.632 48 WAHYU CHIROBI 68 81
MUHAMAD ALFIN
19 Firgy Achmad Zakaria 43.75 76.754 49 FAUZI 70 89
20 Shava Nanda Putri 43.75 76.836 50 Rio Febrian 68 78
21 Rosalinda Azaroh 51.25 75.624 51 Chusnul Chasanah 66 81
Nisryna isnainy
22 VELINDA NURIL IZZA 56.25 82.034 52 meylinda 78 76
23 Ulfa Krisdayanti 55 77.96111 53 Rangga 74 85
24 Sinta Dwi Tristanti 58.75 82.5 54 Luluk Atul Habibah 74 78
WAHYU
25 SHINTA MARDIANA 55 79.215 55 PRATAMA PUTRA 62 80
26 Rizka Lattri 41.25 75.705 56 Antonius Erdie 70 80

Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika : JANAPATI | 223


ISSN 2089-8673 (Print) | ISSN 2548-4265 (Online)
Volume 9, Nomor 2, Juli 2020

Natalionel
27 Lucha 47.5 71.595 57 SOLIHA 54 79
28 Safira Lazuargi 55 78.038 58 Bagus firmansyah 66 82
29 SITI ROICHAH 61.25 77.52 59 Mawartin Tania Sari 64 80
Shinta Agustin Ikhwatul
30 Nadila 58.75 80 60 Indiana pramita sari 61.25 76
Variabel ketiga adalah efficiency yang
Pada penelitian ini, data yang telah berarti bahwa kemudahan dalam eksekusi
diperoleh melalui pembagian kuesioner e-learning yang digunakan sebagai media
selanjutnya akan dibandingkan dengan pembelajaran. Nilai rata-rata diperoleh
tabel normal. Hasil dari perbandingan sebesar 76% yang berada pada kategori
nantinya akan diinterpretasikan dengan sangat tinggi. Pengguna dalam hal ini siswa
penelitian sebelumnya untuk memperoleh merasa mudah dalam menggunakan e-
hasil penelitian sesuai dengan McCall learning untuk membantu proses belajar
model pada siswa di SMK se-Kota Malang. siswa. Kemudahan ini menjadi factor
Variabel pertama dari McCall model kesuksesan sebuah system yang telah
yaitu correctness memiliki tiga indicator dibangun melalui sebuah elearning (19).
yaitu kelengkapan fungsionalitas, Penelitian lain yang dilakukan oleh (20)
kesesuaian informasi serta pelacakan. menjelaskan bahwa aspek efisiensi yang
Ketiga indicator tersebut menghasilkan rata- bernilai paling tinggi pada penggunaan
rata sebesar 73%. Nilai tersebut termasuk system dapat membantu pengguna dalam
ke dalam kategori tinggi. Hal ini berarti mengakses system tersebut.
bahwa correctness merupakan salah satu Variabel berikutnya adalah integrity.
faktor yang membuat siswa menggunakan Pada penelitian ini, diperoleh nilai rata-rata
e-learning karena kelengkapan sebesar 74% yang berada pada kategori
fungsionalitas, kesesuaian informasi serta tinggi. Dalam hal ini, e-learning
pelacakan. Kelengkapan fungsionalitas, menyediakan fitur keamanan dalam
kesesuaian informasi dan pelacakan menggunakannya. Sehingga siswa dapat
merupakan bagian dari proses perancangan menggunakan e-learning tersebut tanpa
dan desain system. Hal ini sesuai dengan merasa takut. Karena dengan adanya
hasil penelitian yang disajikan oleh (16) system yang berkualitas, maka pengguna
bahwasanya desain system dapat juga akan percaya dalam menggunakan
menentukan kualitas dari sebuah produk system tersebut (21).
perangkat lunak. Temuan lainnya yaitu dari Variabel berikutnya adalah usability
(17) bahwa kualitas dari system yang berarti bahwa kemudahan
memberikan dampak terhadap penggunaan penggunaan sebuah teknologi menjadikan
system. pengguna membutuhkan banyak usaha
Variabel kedua yaitu reliability yang dalam memahami dan menggunakannya.
memiliki tiga indikator diantaranya akurasi, Nilai rata-rata diperoleh sebesar 76% yang
toleransi kesalahan, dan kesederhanaan. berada pada kategori tinggi. E-learning yang
Ketiga indikator tersebut menghasilkan rata- digunakan siswa dalam proses belajar
rata sebesar 72%. Nilai tersebut termasuk membuat siswa tidak perlu berusaha dalam
ke dalam kategori tinggi. Hal ini berarti memahaminya. Hal ini dikarenakan e-
bahwa reliability merupakan salah satu learning yang digunakan sangat mudah
faktor yang membuat siswa menggunakan dimengerti sehingga dapat meringankan
e-learning karena e-learning yang dalam menyelesaikan tugas sehari-hari (8)
digunakan memiliki tingkat akurasi yang dan kemudahan penggunaan system
baik, toleransi kesalahan dan membantu pengguna untuk memiliki minat
kesederhanaan yang ditampilkan oleh dalam menggunakan system (22).
system. Akurasi menjadi salah satu factor E-learning merupakan bagian dari
yang dapat membuat pengguna sebuah media pembelajaran yang dapat digunakan
system merasa puas dalam dalam proses pembelajaran. Nilai rata-rata
menggunakannya (18). dari siswa yang ditunjukkan pada tabel 9

Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika : JANAPATI | 224


ISSN 2089-8673 (Print) | ISSN 2548-4265 (Online)
Volume 9, Nomor 2, Juli 2020

menghasilkan kesimpulan bahwa hasil menggunakan data ini untuk merancang


belajar siswa meningkat setelah antarmuka e-learning yang dapat
menggunakan post test yang diberikan. dikembangkan
Temuan ini sesuai dengan hasil penelitian
sebelumnya tentang pemanfaatan media
pembelajaran dalam kegiatan belajar UCAPAN TERIMAKASIH
memberikan pengaruh yang signifikan Terlaksananya penelitian ini
terhadap hasil belajar siswa (23,24). dikarenakan mendapatkan bantuan
Penelitian ini membahas tentang pendanaan dari Fakultas Ilmu Komputer
pemanfaatan elearning sebagai media Universitas Brawijaya dengan nomor
pembelajaran di sekolah kejuruan yang kontrak 2148/UN10F.15/PN/2019.
dapat menunjang hasil belajar siswa. Hal ini Sehingga penulis ingin mengucapkan
dikarenakan elearning dapat diakses kapan terima kasih kepada Fakultas Ilmu
pun dan dimanapun sehingga siswa akan Komputer Universitas Brawijaya sekaligus
dengan leluasa untuk mempelajari materi atas sarana prasarana berupa laboratorium
yang telah diunggah di elearning. Kualitas pembelajaran yang dapat digunakan dalam
yang dimiliki sebuah elearning melalui fitur penyelesaian penelitian ini. Terima kasih
yang diberikan dapat mendukung siswa juga kami sampaikan kepada beberapa
dalam belajar dan melakukan proses sekolah kejuruan yang telah bersedia untuk
evaluasi melalui ulangan yang diberikan pengambilan data.
serta dapat menuangkan pendapatnya
melalui forum yang tersedia pada elearning. REFERENSI
Penelitian ini mendukung penelitian yang
[1] OECD. PISA 2018 results [Internet].
telah dilakukan sebelumnya (25), bahwa
2018. Available from:
kualitas perangkat lunak memengaruhi
https://www.oecd.org/pisa/publicatio
penggunaan perangkat lunak tersebut.
ns/pisa-2018-results.htm
[2] Warsihna J. Meningkatkan Literasi
SIMPULAN
Membaca dan Menulis dengan
Persentase pengukuran kualitas
Teknologi Informasi dan Komunikasi
menggunakan McCall model dari teknologi
(TIK). Kwangsan [Internet].
e-learning sebagai media pembelajaran
2016;4(2):67–80. Available from:
pada siswa SMK di Kota Malang untuk
https://jurnalkwangsan.kemdikbud.g
kelima variabel, antara lain: (1) correctness,
o.id/index.php/jurnalkwangsan/articl
didapatkan hasil rata-rata dari tiga indikator
e/view/84/65
tersebut sebesar 73% yang berada pada
[3] Budiyanto, Moh.; Sudibyo, Elok;
kategori tinggi; (2) Reliability dengan nilai
Qosyim A. Pembelajaran fisika
rata-rata sebesar 72% yang berada pada
dasar menggunakan e-learning
kategori tinggi; (3) Efficiency dengan
untuk meningkatkan literasi sains
pemerolehan nilai rata-rata diperoleh
mahasiswa. J Penelit Pendidik IPA
sebesar 76% yang berada pada kategori
[Internet]. 2018;3(2):82–6. Available
sangat tinggi; (4) Integrity dengan nilai rata-
from: https://journal.unesa.ac.id/
rata yang diperoleh sebesar 74% yang
index.php/jppipa/article/view/4317/2
berada pada kategori tinggi; (5) Usability
369
dengan pemerolehan nilai rata-rata sebesar
[4] Elyas, Hadi A. Penggunaan Model
76% yang berada pada kategori sangat
Pembelajaran E-learning dalam
tinggi. Rata-rata dari variable ini memiliki
Meningkatkan Kualitas
nilai sebesar 75% yang artinya kualitas e-
Pembelajaran. Warta [Internet].
learning memberikan dorongan pada siswa
2018;(56). Available from:
dalam menggunakan e-learning sebagai
http://jurnal.dharmawangsa.ac.id/ind
media pembelajaran. Penelitian berikutnya
ex.php/juwarta/article/view/4/3
bisa dilakukan dengan menambahkan
[5] Setyaningsih RAEPH. Model
variabel lain seperti motivasi belajar dan
Penguatan Literasi Digital Melalui
prestasi belajar. Penelitian berikutnya bisa

Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika : JANAPATI | 225


ISSN 2089-8673 (Print) | ISSN 2548-4265 (Online)
Volume 9, Nomor 2, Juli 2020

Pemanfaatan E-learning. J https://home.kku.ac.th/sompong/gue


ASPIKOM. 2019;3(6):1200–14. st_speaker/KrejcieandMorgan_articl
[6] BSNP. Laporan BSNP 2010 e.pdf
[Internet]. 2010. Available from: [16] Padmakar, Dr. V.; Murthy, B. V.
https://www.bsnp- Ramana; Reddy JM. Empirical
indonesia.org/id/wp- Analysis of McCall’s Quality Factors
content/uploads/2012/04/Laporan- using Analytic Hierarchy Process
BSNP-2010.pdf Agile Perception. Int J Res Appl Sci
[7] Peraturan Pemerintah Nomor 29 Eng Technol [Internet].
Tahun 1990 Tentang Pendidikan 2017;5(VII):185–90. Available from:
Menengah. Indonesia; 1990. https://www.ijraset.com/fileserve.php
[8] Peraturan Pemerintah Nomor 34 ?FID=8732
Tahun 2018 Tentang Standar [17] Purwanto S. S. Pengaruh kualitas
Proses Pembelajaran. Indonesia; sistem, kualitas informasi, dan
2018. kualitas layanan terhadap
[9] Ruangguru. Tentang Ruangguru penggunaan sistem e-learning di
[Internet]. 2020 [cited 2020 Mar 3]. Program Pascasarjana Universitas
Available from: Mercu Buana. Jurnal Manaj. 2017;
https://ruangguru.com/general/about XXI(02):282–305.
[10] Amalia, Faizatul; Brata A. Analisis [18] Ulfah A. Faktor-faktor yang
Tingkat Penerimaan E-learning Memengaruhi Kepuasan Pemakai
sebagai Alternatif Media Akhir Sistem Informasi Akuntansi
Pembelajaran bagi Siswa SMK. [Internet]. Universitas
Malang; 2018. Muhammadiyah Surakarta; 2016.
[11] Sahnun. Efektivitas Metode Diskusi Available from:
Dalam Meningkatkan Hasil Belajar http://eprints.ums.ac.id/42706/16/NA
PKN Materi Menjelaskan Proses SKAH PUBLIKASI.pdf
Pemilu dan Pilkada Pada Siswa [19] Krisdiantoro, Yuyut; Subekti, Imam;
Kelas VI SDN Montong Baan. el- Prihatiningtias YW. Pengaruh
Tsaqafah. 2018;XVII(2):221–38. Kualitas Sistem dan Kualitas
[12] Hidayati, Anita; Oktariza, Elsa; Informasi Terhadap Manfaat Bersih
Rosmaningsih FL. Analisa Kualitas dengan Intensitas Penggunaan
Perangkat Lunak Sistem Informasi sebagai Variabel Mediasi. J Akunt
Akademik Menggunakan McCall. Aktual. 2018;5(2):149–67.
Multinetics [Internet]. 2017;3(1):48– [20] Aziza R.F.A., Hidayat YT. Analisa
53. Available from: usability desain user interface pada
http://jurnal.pnj.ac.id/index.php/multi website tokopedia menggunakan
netics/article/view/1077/pdf metode heuristics evaluation. J
[13] Sukmadinata N. Metode Penelitian Teknokompak. 2019;13(2):7–11.
Pendidikan. Bandung: PT Remaja [21] Widodo, Agus; Putranti HRDN.
Rosdakarya; 2017. Pengaruh kualitas sistem aplikasi
[14] Kementerian Pendidikan dan dan kualitas informasi terhadap
Kebudayaan. Data Peserta Didik kepuasan pengguna sistem aplikasi
[Internet]. Data Pokok Pendidikan rts (rail ticketing system) dengan
Dasar dan Menengah. 2018 [cited kepercayaan sebagai variabel
2018 Aug 20]. Available from: mediasi (studi pada penumpang
http://dapo.dikdasmen.kemdikbud.g “KAI” ekonomi operasi 4 Semarang).
o.id/pd/2/056100 Media Ekonomi dan Manajement
[15] Krejcie, Robert V.; Morgan DW. [Internet]. 2016;31(2):160–81.
Determining sample size for Available from:
research activities. Educ Psychol http://jurnal.untagsmg.ac.id/index.ph
Meas [Internet]. 1970;30:607–10. p/fe/article/view/433/484
Available from: [22] Dewi, Ria Yunita; Yulianeu;

Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika : JANAPATI | 226


ISSN 2089-8673 (Print) | ISSN 2548-4265 (Online)
Volume 9, Nomor 2, Juli 2020

Haryono, Andi Tri; Gagah E. Informasi dan Penggunaan E-


Pengaruh kepercayaan konsumen, learning Terhadap Prestasi Belajar
kemudahan dan kualitas informasi dengan Motivasi Belajar sebagai
terhadap keputusan pembelian Variabel Intervening. J Pendidik dan
secara online dengan minat beli Ekon [Internet]. 2016;5(2):150–7.
sebagai variabel intervening (studi Available from:
pada pengguna situs jual beli http://journal.student.uny.ac.id/ojs/in
bukalapak.com). J Manage dex.php/ekonomi/article/view/3992/3
[Internet]. 2017;3(3). Available from: 670
https://jurnal.unpand.ac.id/index.php [25] Yusuf D. Pengaruh kualitas sistem,
/MS/article/view/845/821 kualitas informasi, dan kualitas
[23] Sutrisno, Valiant Lukad Perdana; pelayanan terhadap penggunaan
Siswanto BT. Faktor-faktor yang sistem dan kepuasan pengguna
Memengaruhi Hasil Belajar Siswa sistem serta pengaruh penggunaan
pada Pembelajaran Praktik sistem dan kepuasan pengguna
Kelistrikan Otomotif SMK di Kota terhadap net benefit SIPKD (studi
Yogyakarta. J Pendidik Vokasi pada OPD Kabupaten Wonogiri).
[Internet]. 2016;6(1):111–20. Jurnal Magisma. 2018;6(2):20–30.
Available from:
https://journal.uny.ac.id/index.php/jp
v/article/view/8118/6872
[24] Darliah L. Pengaruh Kualitas

Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika : JANAPATI | 227

Anda mungkin juga menyukai