Anda di halaman 1dari 11

ISSN 2252-9063

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika


(KARMAPATI)
Volume 5, Nomor 2 , Tahun 2016

Pengembangan E-Modul Berbasis Project


Based Learning Pada Mata Pelajaran
Pemrograman Web Kelas X di SMK
Negeri 3 Singaraja
I Kadek Adi Winaya1, I Gede Mahendra Darmawiguna2, I Gede Partha Sindu3
Pendidikan Teknik Informatika
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Bali

E-mail : ikadekadiwinaya@gmail.com1, igd.mahendra.d@undiksha.ac.id2, partha.sindu@undiksha.ac.id3

Abstrak - Penelitian ini bertujuan (1) Untuk The method that used in this research was research
merancang dan mengimplementasikan Pengembangan E- and development by ADDIE development model. The subjects
modul Berbasis Project Based Learning pada Mata of the study were all of the students and the teachers of X grade
Pelajaran Pemrograman Web Kelas X di SMK Negeri 3 of Computer and Networking Engineering department of SMK
Singaraja. (2) Untuk mengetahui respon siswa dan guru Negeri 3 Singaraja in the academic year 2016/2017. To know
terhadap Pengembangan E-modul Berbasis Project Based the students and the teachers response toward the e-module
Learning pada Mata Pelajaran Pemrograman Web Kelas X obtained was collected by questionnaires method.
di SMK Negeri 3 Singaraja. The results has showed that: 1) The design and
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian implementation of e-module that was developed on the web
ini adalah penelitian dan pengembangan. dengan model programming for the students of X grade of Computer and
pengembangan ADDIE. Subjek penelitian ini yaitu siswa Networking Engineering department of SMK Negeri 3
kelas X Teknik Komputer dan Jaringan dan guru mata Singaraja by using model Project Based Learning was
pelajaran Pemrograman Web di SMK Negeri 3 Singaraja successfully applied according the several test
tahun ajaran 2016/2017. Untuk mengetahui respon siswa dan
guru terhadap e-modul diperoleh dengan menggunakan that has done before, 2) The results of the data analysis of
metode angket. students response have indicated that the percentage of 16%
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Hasil were good, the precentage of good were 84%, and no student
rancangan dan implementasi e-modul yang telah response was for moderate, deficient, nor very deficient.
dikembangkan pada mata pelajaran pemrograman web Besides, the results of the teachers response data analysis
untuk siswa kelas X Teknik Komputer dan Jaringan dengan showed that the percentage of 100% for very well response and
menggunakan model pembelajaran Project Based Learning no teacher gave for good, moderate, deficient, nor very
di SMK Negeri 3 Singaraja dinyatakan berhasil diterapkan deficient.
berdasarkan beberapa uji yang dilakukan. 2) Hasil analisis
data respon siswa menunjukkan bahwa persentase siswa Keywords: E-Module, Web Programming, Project Based
yang memberikan respon sangat baik sebesar 16%, Learning Model,
persentase siswa yang memberikan respon baik sebesar
84%, dan tidak ada siswa yang memberikan respon cukup, I. PENDAHULUAN
kurang, maupun sangat kurang. Sedangkan hasil analisis
data respon guru menunjukkan bahwa persentase guru yang
memberikan respon sangat baik sebesar 100%, dan tidak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
ada guru yang memberikan respon baik, cukup, kurang, merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan
maupun sangat kurang. formal yang menyelenggarakan pendidikan
. kejuruan pada jenjang menengah sebagai lanjutan
Kata kunci: E-Modul, Pemrograman Web, Model Project
Based Learning, dari SMP, MTs atau bentuk lain yang sederajat.
SMK memiliki tujuan untuk mempersiapkan
AbstractThe purposes of this research were (1) To peserta didik untuk bekerja sesuai dengan bidang
design and implement of the Development of E-module based kompetensi yang di kuasainya. Secara garis besar
the Project Based Learning on the Web Programming Subject
of the X grade of SMK Negeri 3 Singaraja. (2) To know the tujuan lain di selenggarakannya sekolah kejuruan
students and the teachers response toward the Development of adalah untuk mebekali lulusan dengan kompetensi
E-module based of Project Based Learning on the Web yang berguna bagi karir dan kehidupan
Programming Subject in X grade of SMK Negeri 3 Singaraja. bermasyarakat.
ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume, Nomor , Juli 2016

SMK Negeri 3 Singaraja merupakan salah mencari materi di internet karena kurang lengkap
satu SMK di Kabupaten Buleleng yang tetap dan terperincinya modul atau sumber belajar yang
menggunakan Kurikulum 2013 karena sudah 3 telah diberikan. Dari permasalahan tersebut mereka
semester menggunakan kurikulum ini. SMK Negeri memerlukan suatu wadah untuk mengakses materi
3 Singaraja memiliki sepuluh (10) kompetensi pembelajaran dimana sudah terangkum keseluruhan
keahlian, salah satunya adalah Kompetensi materi yang harus mereka pelajari khususnya dalam
Keahlian Teknik Komputer Jaringan. Teknik mata pelajaran pemrograman web agar proses
Komputer Jaringan adalah program keahlian yang pembelajaran menjadi semakin baik dan efektif
mempelajari tentang komputer dan jaringan serta bisa dipelajari dimana saja dan kapan saja.
komputer, dari proses perancangan, perakitan, Berdasarkan hasil analis angket yang diberikan
perawatan sampai keamanan sistem komputer dan kepada siswa kelas X Teknik Komputer dan
jaringan komputer, sehingga semua mata pelajaran Jaringan sebanyak 94 responden dengan presentase
kejuruan yang disajikan dalam kurikulum diarahkan sebanyak 82,98% menyatakan setuju dan 17,02%
pada hal tersebut di atas. Di dalam kompetensi menyatakan kurang setuju yang sebagian besar
keahlian teknik komputer jaringan terdapat mata dikarenakan malas dalam membaca modul
pelajaran khusus yaitu mata pelajaran produktif, elektronik atau situs lainnya. Dari angket guru yang
dimana selama menempuh mata pelajaran produktif diberikan kepada I Kadek Dwi Sucipta selaku guru
siswa harus mencapai kompetensi-kompetensi yang dari mata pelarajaran pemrograman web
telah ditetapkan oleh sekolah. Salah satu mata menyatakan sangat perlu dikembangkannya e-
pelajaran produktif yang terdapat pada kompetensi modul untuk mempermudah siswa belajar yang
Keahlian Teknik Komputer Jaringan adalah mata bersifat sistematis dan terurut dari dasar sampai
pelajaran Pemrograman Web. Mata pelajaran tingkat lanjut.
Pemrograman Web bertujuan memberikan Salah satu bahan ajar yang efektif, efisien
pemahaman dan penguasaan pengetahuan serta dan mengutamakan kemandirian siswa adalah
keterampilan tentang konsep format teks halaman bahan ajar berupa modul. Modul merupakan suatu
web, format tabel halaman web, multimedia pada cara pengorganisasian materi pelajaran yang
halaman web, hyperlink halaman web, formulir memperhatikan fungsi pendidikan[1]. Artinya,
halaman web, style halaman web, teknik melalui modul suatu pembelajaran diharapkan
pemrograman halaman web, pengolahan input mampu membawa peserta didik pada kompetensi
user. Berdasarkan standar isi mata pelajaran dasar yang diharapkan.
produktif SMK yang menekankan pada Adanya perkembangan teknologi informasi
kemandirian siswa dan pemberian pengalaman sangat berpengaruh besar pada proses belajar
belajar langsung, maka dalam pembelajaran mengajar. Dimana tekonologi informasi sering
pemrograman web diperlukan sebuah media yang digunakan sebagai sarana atau alat dalam
dapat mendukung aktivitas siswa dalam menyampaikan kegiatan belajar. Salah satu
mempelajari pemrograman web sehingga siswa penerapan teknologi informasi dalam kegiatan
dapat belajar mandiri tanpa harus bergantung pada pembelarajan yaitu modul elektronik (e-modul).
guru mata pelajaran dalam mengembangkan bakat Seperti perubahan bahan ajar yang awalnya
dan potensi yang dimiliki. berbentuk cetak menjadi elektronik. Hal ini karena
Berdasarkan observasi awal yang telah sifat modul yang dirancang khusus untuk sarana
dilakukan di SMK Negeri 3 Singaraja dengan belajar mandiri. Keberadaan media pembelajaran
menggunakan angket karakteristik siswa yang ini pada akhirnya dapat menunjang dan melengkapi
dibagikan kepada seluruh siswa kelas X TKJ SMK peran guru sebagai satu-satunya sumber informasi
Negeri 3 Singaraja sebanyak 94 responden serta di bagi peserta didik.
sertai sedikit wawancara, didapatkan beberapa Dimana dalam proses pembelajaran
permasalahan diantaranya dalam proses pemrograman web kelas X di SMK N 3 Singaraja
pembelajaran setelah pemberian materi guru menggunakan model pembelajaran berbasis proyek
langsung ke praktikum tidak menjelaskan terlebih (Projeck Based Learning). Pembelajaran berbasis
dahulu materi yang diberikan, selain itu siswa proyek adalah suatu model pembelajaran yang
belum dapat mengerti dengan benar apa yang melibatkan suatu proyek dalam proses
diajari oleh guru karena lumayan cepat dalam pembelajaran. Proyek yang dikerjakan oleh siswa
mengajar, dan permasalahan lain siswa sering dapat berupa proyek perseorangan atau kelompok
ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume, Nomor , Juli 2016

dan dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu


secara kolaboratif, menghasilkan sebuah produk,
yang hasilnya kemudian akan ditampilkan dan II. KAJIAN TEORI
dipresentasikan. Munculnya model pembelajaran A. Modul Ajar
berbasis Proyek (Project Based Learning) Modul adalah suatu proses pembelajaran
berangkat dari pandangan konstruktivism yang mengenai suatu satuan bahasan tertentu yang
mengacu pada pembelajaran kontekstual[3]. disusun secara sistematis, operasional dan terarah
Demikian pembelajaran berbasis proyek merupakan untuk digunakan oleh peserta didik, disertai dengan
metode yang menggunakan belajar kontekstual, pedoman penggunaan untuk para pengajar[6]. Modul
dimana para siswa berperan aktif untuk merupakan suatu cara pengorganisasian materi
memecahkan masalah, mengambil keputusan, pelajaran yang memperhatikan fungsi pendidikan[1].
meneliti, mempresentasikan, dan membuat Artinya, melalui modul suatu pembelajaran
dokumen. Pembelajaran berbasis proyek dirancang diharapkan mampu membawa peserta didik pada
untuk digunaklan pada masalah kompleks yang kompetensi dasar yang diharapkan. Strategi
diperlukan siswa dalam melakukan investigasi dan pengorganisasian materi pembelajaran pada modul
memahaminya. Beberapa keuntungan dari mengandung squencing yang mengacu pada
pembelajaran berbasis proyek antara lain sebagai pembuatan urutan penyajian materi pelajaran, dan
berikut: (a)Increased motivation, (b)Increased synthe sizing yang mengacu pada upaya untuk
problem-solving ability, (c)Improved library menunjukkan kepada peserta didik keterkaitan
research skills, (d)Increased collaboration, dan (e) antara fakta, konsep, prosedur dan prinsip yang
Increased resource-management skills [4]. terkandung dalam materi pembelajaran[1]. Untuk
Terkait dengan penelitian yang dilakukan merancang materi pem belajaran, terdapat lima
Dita Resti Andika Sari tahun 2015 tentang Tingkat kategori kapabilitas yang dapat dipelajari oleh
kesiapan implementasi E-Learning di SMKN 3 peserta didik, yaitu (1) informasi verbal, (2)
Singaraja dalam hal psychological readiness, keterampilan intelektual, (3) strategi kognitif, (4)
sosiological readiness, environmental readiness, sikap, dan (5) keterampilan motorik. Strategi
human resources readiness, financial readiness, pengorgani sasi an materi pembelajaran terdiri dari
technological skill (aptitude) readiness, equipment tiga tahapan proses berpikir, yaitu (1) pembentukan
readiness, dan content readiness dengan konversi konsep, (2) intepretasi konsep, dan (3) aplikasi
tingkat pencapaian presentase 76% < X 100% prinsip. Strategi-strategi tersebut memegang
dalam kategori sangat siap, presentase 51% < X peranan sangat penting dalam mendesain
76% dalam kategori siap, presentase 26% < X pembelajaran.
51% dalam kategori kurang siap, dan presentase 0%
X 26% dengan kategori tidak siap. Secara B. E-modul (Modul Elektronik)
umum dapat dikatakan siap, dimana kesiapan Modul elektronik merupakan alat atau sarana
implementasi e-learning bagi guru adalah sebesar pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-
78.02% dengan kategori sangat siap, bagi siswa batasan dan cara 3 mengevaluasi yang dirancang
adalah sebesar 71.99% dengan kategori siap, dan secara sistematis dan menarik untuk mencapai
bagi pegawai adalah sebesar 72.27% dengan kompetensi yang diharapkan. E-modul adalah
kategori siap. Rata-rata persentase dari masing- bagian dari electronic based e-learning yang
masing responden adalah 74,09%. Itu artinya pembelajarannya memanfaatkan teknologi
sebagian besar warga SMK Negeri 3 Singaraja informasi dan komunikasi, terutama perangkat
yaitu guru, siswa dan pegawai berada pada kategori berupa elektronik. Artinya tidak hanya internet,
siap dalam mengimplementasi e-learning[5]. melainkan semua perangkat elektronik seperti film,
Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan video kaset, OHP, slide, LCD projector,tape set.[3]
utama dari penelitian ini adalah untuk E-modul merupakan media pembelajaran yang
mengembangkan bahan ajar berupa e-modul bersifat self-instructional yang hanya memuat satu
berbasis Project Based Learning pada Mata materi pembelajaran. Kemandirian siswa lebih
Pelajaran Pemrograman Web Kelas X di SMK diutamakan dalam pemanfaatan e-modul. Salah satu
Negeri 3 Singaraja. Yang di harapkan mampu mata pelajaran yang membutuhkan kemandirian
menangani permasalahan yang di hadapi guru dan adalah mata pelajaran produktif[7].
siswa dalam proses pembelajaran.
ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume, Nomor , Juli 2016

Perkembangan media informasi saat ini mulai dikerjakannya baik secara kelompok ataupun
mengalami masa transisi dari media cetak mandiri dengan catatan tidak menyimpang
berangsur beralih menjadi media digital. Hal ini dari tugas yang diberikan guru.
berdampak pada dunia pendidikan, terutama dalam 2) Perancangan langkah-langkah penyusunan
hal penyajian bahan ajar. Penyajian bahan ajar tidak jadwal pelaksanaan proyek
hanya terbatas batas media cetak saja, akan tetapi Peserta didik merancang langkah-langkah
sudah memanfaatkan media digital. Salah satu kegiatan penyelesaian proyek dari awal
bentuk penyajian tersebut adalah e-book. Buku sampai akhir beserta pengelolaannya.
elektronik atau e-book merupakan versi elektronik Kegiatan perancangan proyek ini berisi aturan
sebuah buku cetak, dibaca menggunakan perangkat main dalam pelaksanaan tugas proyek,
elektronik dan software pembuka khusus. pemilihan aktivitas yang dapat mendukung
tugas proyek, pengintegrasian berbagai
C. Model Pembelajaran Project Based Learning kemungkinan penyelesaian tugas proyek,
Pembelajaran berbasis proyek adalah suatu perencanaan sumber/bahan/alat yang dapat
pendekatan pendidikan yang efektif yang berfokus mendukung penyelesaian tugas proyek, dan
pada kreatifitas berfikir, pemecahan masalah, dan kerja sama antara anggota kelompok.
interaksi antara siswa dengan kawan sebaya mereka 3) Penyusunan jadwal pelaksanaan proyek
untuk menciptakan dan menggunakan pengetahuan Peserta didik dibawah pendampingan guru
baru. Khususnya ini dilakukan dalam konteks melakukan penjadwalan semua kegiatan yang
pembelajaran aktif, dialog ilmiah dengan supervisor telah dirancangnya. Berapa lama proyek itu
yang akti sebagai peneliti [8]. harus diselesaikan tahap demi tahap.
Pembelajaran berbasis proyek adalah suatu 4) Penyelesaian proyek dengan fasilitasi dan
model pembelajaran yang melibatkan suatu proyek monitoring guru
dalam proses pembelajaran. Proyek yang dikerjakan Langkah ini merupakan langkah
oleh siswa dapat berupa proyek perseorangan atau pengimplementasian rancangan proyek yang
kelompok dan dilaksanakan dalam jangka waktu telah dibuat. Aktivitas yang dapat dilakukan
tertentu secara kolaboratif, menghasilkan sebuah dalam kegiatan proyek diantaranya adalah
produk, yang hasilnya kemudian akan ditampilkan dengan a) membaca, b) meneliti, c) observasi,
dan dipresentasikan. Pelaksanaan proyek dilakukan d) interview, e) merekam, f) berkarya seni, g)
secara kolaboratif dan inovatif, unik, yang berfokus mengunjungi objek proyek, atau h) akses
pada pemecahan masalah yang berhubungan internet. Guru bertanggung jawab memonitor
dengan kehidupan siswa. Pembelajaran berbasis aktivitas peserta didik dalam melakukan tugas
proyek merupakan bagian dari metoda instruksional proyek mulai proses hingga penyelesaian
yang berpusat pada pebelajar. proyek. Pada kegiatan monitoring, guru
Munculnya model pembelajaran berbasis membuat rubric yang akan dapat merekam
Proyek (Project Based Learning) berangkat dari aktivitas peserta didik dalam menyelesaikan
pandangan konstruktivism yang mengacu pada tugas proyek
pembelajaran kontekstual[5]. Pembelajaran berbasis 5) Penyusunan laporan dan presentasi/publikasi
proyek merupakan pembelajaran yang inovatif yang hasil proyek
menekankan pada kegiatan kompleks dengan tujuan Hasil proyek dalam bentuk produk, baik itu
pemecahan masalah dengan berdasar pada kegiatan berupa produk karya tulis karya seni, atau
inkuiri. Hal itu sesuai dengan tujuan pembelajaran karya teknologi/prakarya dipresentasikan
di sekolah yaitu siswa dapat memecahkan masalah dan/atau dipublikasikan kepada peserta didik
dalam kehidupan sehari-hari[8]. yang lain dan guru atau masyarakat dalam
Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran bentuk pameran produk pembelajaran.
berbasis proyek adalah sebagai berikut [9] : 6) Evaluasi proses dan hasil proyek
1) Penentuan proyek
Pada langkah ini, peserta didik menentukan Guru dan peserta didik pada akhir proses
tema/topik proyek berdasarkan tugas proyek pembelajaran melakukan refleksi terhadap aktivitas
yang diberikan oleh guru. Peserta didik dan hasil tugas proyek. Proses refleksi pada tugas
diberikan kesempatan untuk proyek dapat dilakukan secara individu maupun
memilih/menentukan proyek yang akan kelompok. Pada tahap evaluasi, peserta didik diberi
ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume, Nomor , Juli 2016

kesempatan mengemukakan pengalamannya selama diinstal pada Windows, Mac, dan berbagai distro
menyelesaikan tugas proyek yang berkembang Linux yang dapat menjalankan PHP dan
dengan diskusi untuk memperbaiki kinerja selama mendukung database bertipe SQL (MySQL,
menyelesaikan tugas proyek. Pada tahap ini juga Postgre, Oracle, ataupun Microsoft Oracle SQL
dilakukan umpan balik terhadap proses dan produk Server). Moodle merupakan produk yang sangat
yang telah dihasilkan. aktif dan cepat perkembangannya. Seiring
perkembangannya, banyak fungsi-fungsi baru yang
D. Mata Pelajaran Pemrograman Web ditambahkan.
Pemrograan Web adalah salah satu mata
pelajaran wajib paket keahlian Teknik Komputer F. Kerangka Berpikir
Dan Jaringan yang harus dicapai oleh siswa SMK.
Mata pelajaran Pemrograman Web bertujuan
memberikan pemahaman dan penguasaan
pengetahuan serta keterampilan tentang konsep
format teks halaman web, format tabel halaman
web, multimedia pada halaman web, hyperlink
halaman web, formulir halaman web, style halaman
web, teknik pemrograman halaman web,
pengolahan input user.
Berdasarkan struktur kurikulum, mata
pelajaran Pemrograman Web disampaikan di kelas
X semester 1 (satu) dan semester 2 (dua) masing-
masing 4 jam pelajaran. Untuk semester 1 topik
materi pembelajaran menekankan pada format teks
halaman web, format tabel halaman web,
multimedia pada halaman web, hyperlink halaman
web, formulir halaman web. Sedangkan untuk
semester 2 topik materi pembelajaran menekankan
pada style halaman web, teknik pemrograman Gambar 1 Kerangka Berpikir E-modul
halaman web, pengolahan input user. Dalam tabel 1 Pemrograman Web
dijelaskan tentang Kompetensi Inti, Kompetensi
Dasar, dan Materi Pokok yang akan digunakan Berdasarkan observasi di SMK N 3
dalam e-modul Pemrograman Web. Singaraja kelas X TKJ pada mata pelajaran
Pemrograman Web siswa sering mencari materi di
E. MOODLE internet karena kurang lengkap dan terperincinya
Moodle merupakan salah satu paket software modul atau sumber belajar yang telah diberikan,
untuk membuat suatu pelatihan-pelatihan berbasis dalam proses pembelajaran setelah pemberian
web dan internet yang biasa disebut sebagai materi guru langsung ke praktikum tidak
Learning Management System (LMS) / Course menjelaskan terlebih dahulu materi yang diberikan,
Management System (CMS) / Virtual Learning dan siswa belum dapat mengerti dengan benar apa
Management (VLE). Moodle disediakan secara yang diajari oleh guru karena lumayan cepat dalam
gratis dan bebas digunakan karena merupakan mengajar.
software open sourch (dibawah lisensi GNU Dengan permasalahan seperti itu maka
Public). Kata moodle awalnya merupakan peneliti pengembangkan e-modul berbasis project
kependekan dari Modulator Object-Oriented based learning pada mata pelajaran Pemrograman
Dynamic Learning Environment, walaupun pada Web guna membantu guru dan siswa dalam
awalnya huruf M kependekan dari kata Martins mengatasi permasalahan dalam proses
yang berasal dari Martin Dougiamas sang pembuat pembelajaran. selain itu juga proses pembelajaran
moodle. Maksud dari modular disini adalah para menjadi berfokus pada siswa. Berikut merupakan
developer di seluruh dunia dapat mengembangkan gambar dari kerangka berpikir.
serta menciptakan module-module baru untuk
menambah fungsional moodle. Moodle dapat
ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume, Nomor , Juli 2016

III. METODOLOGI PENELITIAN Alat


Metode penelitian yang digunakan pada Jenis Pengumpu Sumber
No Metode
penelitian ini adalah metode penelitian dan Data lan Data Data
pengembangan. Selain itu, Sukmadinata (2010)
juga menyatakan penelitian dan pengembangan Guru
adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk Mata
mengembangkan produk yang telah ada, yang dapat Informasi Pelajaran
tentang Wawanca Simulasi
dipertanggung jawabkan.produk tersebut tidak 1 Observasi
sumber ra Digital di
selalu berbentuk benda atau perangkat keras belajar SMK
(hardware), seperti buku, modul, alat bantu Negeri 2
pembelajaran dikelas atau laboratorium, tetapi bisa Singaraja
juga perangkat lunak (software), seperti program Informasi
computer pengolah data, pembelajaran dikelas, proses Siswa
perpustakaan atau laboratorium, ataupun model- pembelaja kelas X
2 Kuisioner Angket
model pendidikan, pembelajaran, pelatihan, ran Tata Boga
bimbingan, evaluasi, manajemen, dan lain lain. simulasi 5
Model pengembangan yang digunakan digital
Ahli isi,
untuk mengembangkan e-modul berbasis project
ahli
based learning pada mata pelajaran pemrograman Kevalidan desain
web adalah model pengembangan ADDIE. 3 Kuisioner Angket
e-modul pembelaja
Pemilihan model ini didasari atas pertimbangan ran dan
bahwa model ini dikembangkan secara sistematis ahli media
dan berpijak pada landasan teoretis desain Respon
pembelajaran. Model ini disusun secara terprogram siswa
Siswa
dengan urutan-urutan kegiatan yang sistematis terhadap
kelas X
dalam upaya pemecahan masalah belajar yang 4 e-modul Kuisioner Angket
Tata Boga
yang
berkaitan dengan sumber belajar yang sesuai 5
dikemban
dengan kebutuhan dan karakteristik pebelajar. gkan
Model ini terdiri atas lima langkah, yaitu: (1)
analisis (analyze), (2) perancangan (design), (3)
Metode wawancara digunakan untuk
pengembangan (development), (4) implementasi menggali informasi tentang materi yang diajarkan
(implementation), dan (5) evaluasi (evaluation).
pada mata pelajaran Pemrograman Web yang
Secara visual tahapan ADDIE Model dapat dilihat tertuang dalam bentuk silabus dalam Tabel 1 dan
pada Gambar 1.
untuk mendapatkan informasi tentang sumber
belajar yang ada di sekolah. Angket Karakteristik
Pelajar digunakan untuk mencari informasi tentang
ketertarikan siswa terhadap pelajaran Pemrograman
Web. Sedangkan angket kevalidan modul dan
respon siswa digunakan untuk tahap validasi yang
dilakukan oleh para ahli serta untuk mengetahui
respon siswa terhadap e-modul yang
dikembangkan.

Berikut merupakan penjelasan tentang


teknik analisis data yang digunakan dalam
Gambar 1 Tahapan Model ADDIE [10] penelitian ini.
Pada tahap pengumpulan data ini data a) Analisis data kevalidan E-modul
yang dikumpulkan berupa informasi mengenai Analisis data kevalidan e-modul adalah untuk
sumber belajar, karakteristik siswa serta respon mengetahui perkembangan e-modul yang telah
guru dan siswa terhadap pengembangan e-modul. dibuat apakah sudah memenuhi kriteria
Berikut merupakan teknik pengumpulan data dalam berdasarkan penilaian validator yang ditunjuk
bentuk tabel. dengan menggunakan lembar validasi ahli, hasil
Tabel 1 Teknik Pengumpulan Data dari validasi ahli yang menjadi dasar dan
pertimbangan dalam melakukan revisi dimana
yang ditunjuk sebagai ahli adalah Dosen yang
ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume, Nomor , Juli 2016

berspesifikasi Magister (S2) di Jurusan Hasil penilaian dari uji perorangan, uji kelompok
Pendidikan Teknik informatika Undiksha. kecil dan respon siswa dikonversikan dengan
b) Analisis data respon siswa dan Guru menggunakan pedoman seperti yang disajikan pada
Analisis respon siswa dan guru bertujuan unuk Tabel 2.
mengetahui bagaiamana respon dari siswa Tabel 2 Konversi Tingkat Pencapaian
terhadap pengembangan e-modul. Hasil Tingkat Kualifikasi Keterangan
penilaian untuk uji perorangan dan uji Pencapaian
kelompok kecil dihitung dengan menggunakan 90% - 100% Sangat Baik Tidak perlu
persamaan 1 dan persamaan 2. direvisi
Persentase = 75% - 89% Baik Sedikit Direvisi
( )
X 100%..(1) 65% - 74% Cukup Direvisi

Secukupnya
Untuk presentase keseluruhan subyek dapat
55% - 64% Kurang Banyak Hal
dihitung dengan menggunakan persamaan 2
yang Direvisi
Persentase = 0 - 54% Sangat Diulang

..(2) Kurang Membuat
Produk

IV. PEMBAHASAN (implementation), dan (5) evaluasi (evaluation).


Pengembangan e-modul mata pelajaran Tahap Kelima adalah tahap terakhir dalam
Pemrograman Web dimaksudkan sebagai pengembangan e-modul pemrograman web yaitu
pemahaman dasar siswa dalam pengembangan web tinjauan ahli dan uji coba e- modul.
yang nantinya menjadi dasar untuk mata pelajaran Tahap pertama dalam pengembangan e-
pemrograman web selanjutnya. Dari hasil analisis modul ini adalah menentukan mata pelajaran yang
sumber belajar yang dilakukan, siswa belum menjadi objek pengembangan, dalam penelitian ini
menggunakan e-modul dalam proses pembelajaran. adalah mata pelajaran Pemrograman Web.
Dengan demikian pengembangan e-modul Tahap kedua dalam pengembangan bahan
pemrograman web sangat diperlukan khususnya ajar pemrograman web berbasis Project Based
pada Program Keahlian Teknik komputer dan Learning ini adalah analisis kebutuhan. Analisis
Jaringan kelas X di SMK Negeri 3 Singaraja. kebutuhan merupakan kegiatan menganalisis materi
Pengembangan e-modul pemrograman web dalam mata pelajaran dari silabus untuk
bertujuan untuk membantu siswa dalam memahami memperoleh informasi modul yang dibutuhkan
mata pelajaran pemrograman. Dalam siswa dalam mempelajari kompetensi yang telah
pengembangan e-modul pemrograman web diprogramkan. Pada tahap ini menentukan
menggunakan model pembelajaran Project Based kebutuhan-kebutuhan yang dilakukan terkait
Learning agar siswa menghasilkan suatu proyek di permasalahan yang ditentukan pada tahap pertama.
akhir pembelajaran serta pembelajaran dapat Analisis kebutuhan yang dilakukan adalah
berpusat pada siswa. menganalisis media pembelajaran yang sesuai
Sesuai dengan paparan hasil penelitian, dengan pebelajar. Media yang digunakan adalah
berikut ini diuraikan pembahasan yang dilakukan media berupa e-modul berbasis Moodle. Hal ini
peneliti. Pembahasan difokuskan pada penyajian dikarenakan e-modul berbasis Moodle yang akan
dan analisis data serta revisi yang dilakukan dikembangkan mampu memantau perkembangan
terhadap produk pengembangan. Tahap pertama pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.
menentukan mata pelajaran yang menjadi objek Tahap ketiga adalah tahap pengembangan
penelitian yaitu mata pelajaran Pemrograman Web. media menggunakan model ADDIE. Pada tahap ini
Tahap kedua yaitu menganalisis kebutuhan dari adalah tahap perancangan hingga pembuatan media
mata pelajaran pemrograman web. Tahap ketiga berupa e-modul, tahap ini meliputi analisis kondisi
adalah proses pengembangan draft, yaitu (a) pembelajaran, analisis use case diagram dan
analisis kondisi pembelajaran, (b) langkah activity diagram, perancangan (design), meliputi
pengembangan, dan (c) Langkah Pengukuran Hasil penyusunan rancangan antarmuka tampilan e-
Belajar dimana tahap ini tidak dilakukan oleh modul, pengembangan rancangan antarmuka,
peneliti. Tahap Keempat pengembangan media membuat hak akses masuk ke halaman mata
menggunakan model ADDIE, yang meliputi (1) pelajaran, menyusun tampilan masing-masing
analisis (analyze), (2) perancangan (design), (3) pengguna (admin, guru dan siswa), mengatur
pengembangan (development), (4) implementasi
ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume, Nomor , Juli 2016

tampilan kegiatan pembelajaran, serta menerapkan Selanjutnya implementasi yang meliputi


modul ke sistem e-modul. evaluasi ahli desain pembelajaran, evalauasi ahli
Tampilan halaman utama dari e-modul media, uji perorangan, uji kelompok kecil, uji
setelah melakukan login disajikan pada Gambar 1. respon guru dan uji coba lapangan.
Hasil penilaian ahli isi berdasarkan angket
sudah dinyatakan sesuai, hal tersebut mengindikasi
materi yang ada di dalam e-modul layak untuk
digunakan dalam pembelajaran Pemrograman Web.
Beberapa masukan dari ahli isi seperti
menambahkan alokasi waktu dalam e-modul yang
disesuaikan dengan silabus telah dilakukan
perubahan agar modul valid dari segi isi
pembelajaran.
Hasil penilaian ahli desain pembelajaran
terhadap e-modul pemrograman web berdasarkan
Gambar 1 Tampilan Halaman Utama angket sudah dinyatakan sesuai, hal tersebut
mengindikasi materi yang ada di dalam e-modul
Hasil pengembangan halaman login dapat dan tahapannya layak untuk digunakan dalam
dilihat pada Gambar 2. pembelajaran Pemrograman Web. Dari evaluasi ahli
desain seperti menambahkan feedback pada setiap
tes formatif, menambahkan gloarium pada setiap
kegiatan pembelajaran, dan perubahan kisi-kisi dan
angket telah dilakukan perubahan agar modul valid
dari segi desain pembelajaran.
Hasil ahli media pembelajaran terhadap e-
modul pemrograman web sudah dinyatakan sesuai.
Dari evaluasi ahli media, ada beberapa saran yang
diberikan seperti bahasa yang digunakan mesti
ringan dan disesuaikan dengan perkembangan
peserta didik, tahapan pada e-modul PJBL baiknya
Gambar 2 Hasil Pengembangan halaman Login
ditulis eksplisit, peneliti konsultasikan lagi dengan
Hasil pengembangan halaman kegiatan ahli media dengan perubahan yang telah dibuat dan
belajar dapat dilihat pada Gambar 3. diterima sehingga e-modul telah valid dari segi
media.
Subjek uji perorangan adalah tiga orang
siswa kelas X TKJ1. Dari hasil angket uji coba
yang diisi oleh masing-masing siswa,semua siswa
memberikan tanggapan baik, dan tidak ada siswa
yang memberikan tanggapan cukup, kurang
maupun sangat kurang. Jika dikonversikan kedalam
tabel konversi termasuk dalam kategori baik dan
layak untuk dilanjutkan.
Setelah dikonversi dengan tabel konversi,
presentase tingkat pencapaian isi e- modul yaitu
83,16% berada pada kualifikasi baik. Namun
dilihat dari hasil pencapaian, masih terdapat
16,84% untuk dilakukan revisi, jadi peniliti
melakukan revisi lewat saran dari responden.
Konversi pencapaian dapat dilihat pada Tabel 3.

Gambar 3 Hasil Pengembangan Halaman Kegiatan Pembelajaran


ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume, Nomor , Juli 2016

Tabel 3 Konversi Pencapaian Berdasarkan rekapitulasi penilaian dari


Konversi Persentase (%) Jumlah masing-masing responden yang terlihat pada Tabel
tingkat Responden 4.7 memperlihatkan penilaian yang diberikan oleh
pencapai (orang) siswa adalah sangat baik 58,3%, baik 10%,
an Baik cukup 0%, kurang 0%, dan sangat kurang 0%.
Sangat 0% 0
Hal ini mengindikasi bahwa pengembangan e-
Baik 100% 3 modul mata pelajaran pemrograman web
menunjukan keberhasilan yang dibuktikan dengan
Cukup 0% 0 terbantunya siswa dalam hal pemrolehan sumber
Kurang 0% 0 belajar.

Sangat Kurang 0% 0 Setelah uji coba kelompok kecil selesai


dilanjutkan dengan uji respon guru. Hasil respon
Berdasarkan Rekapitulasi penilaian dari guru terhadap e-modul mata pelajaran
masing-masing responden yang terlihat pada Tabel pemrograman web menunjukkan tanggapan sangat
4.6 memperlihatkan penilaian yang diberikan oleh baik terhadap penggunaan e-modul dengan
siswa adalah sangat baik 0%, baik 100%, cukup tanggapan dua orang sangat baik dan layak untuk
0%, kurang 0%, dan sangat kurang 0%. Penilaian dilanjutkan.
ini sejalan dengan rerata skor seluruh responden
Setelah dikonversi dengan tabel konversi,
yang diperoleh pada analisis yang dilakukan pada
presentase tingkat pencapaian e- modul yaitu 100
Lampiran 19. Hal ini mengindikasi bahwa
% berada pada kualifikasi sangat baik. Rata-rata
pengembangan e-modul mata pelajaran
responden memberikan skor 5 dan 4, tidak ada
pemrograman web menunjukan keberhasilan yang
responden yang memberikan skor 3, 2, dan 1.
dibuktikan dengan terbantunya siswa dalam hal
Konversi pencapaian dapat dilihat pada Tabel 6.
pemerolehan sumber belajar.
Setelah uji perorangan selesai dan direvisi, Tabel 6 Konversi Penilaian pada Respon Guru
maka dilanjutkan dengan uji kelompok kecil. Uji Konversi Jumlah
kelompok kecil dilakukan oleh 12 (dua belas) orang tingk Persentase (%) Res
siswa kelas X TKJ1. Dari hasil angket uji coba at pon
kelompok kecil yang diisi oleh masing-masing penca den
siswa didapatkan kategori sangat baik dan satu Sangatpaian
Baik 100% 2 (ora
siswa dengan kategori baik dan layak untuk ng)
dilanjutkan. Baik 0% 0
Setelah dikonversi dengan tabel konversi, Cukup 0% 0
presentase tingkat pencapaian e- modul yaitu 90 %
berada pada kualifiasi sangat baik. Namun dilihat Kurang 0% 0
dari hasil pencapaian, masih terdapat 10% untuk
dilakukan revisi, jadi peniliti melakukan revisi Sangat Kurang 0% 0
lewat saran dari responden. Rata-rata responden
memberikan skor 5 dan 4 dari 6 responden. Berdasarkan rekapitulasi penilaian dari
Konversi pencapaian dapat dilihat pada Tabel 4. masing-masing responden memperlihatkan
penilaian yang diberikan oleh guru adalah sangat
Tabel 4 Konversi penilaian pada Uji Coba baik 100%, baik 0%, cukup 0%, kurang 0%, dan
Kelompok Kecil sangat kurang 0%. Penilaian ini sejalan dengan
Konv Jumlah Responden rerata skor seluruh responden yang diperoleh pada
Persentase analisis yang dilakukan pada Tabel 4.8. Hal ini
ers (orang)
(%) mengindikasi bahwa pengembangan e-modul mata
i
pelajaran pemrograman web menunjukan
Sangattin
Baik 58,3% 7 keberhasilan yang dibuktikan dengan terbantunya
gk
Baik at 41,7% 5 siswa dalam hal pemrolehan sumber belajar.
pe Kemudian dilanjutkan dengan uji respon
Cukup 0% 0 siswa. Subjek uji respon siswa adalah siswa kelas X
nc
Kurangap 0% 0 TKJ Program Keahlian Teknik Komputer dan
Jaringan yang berjumlah 25 orang. Hasil angket
Sangataia 0% 0 terhadap seluruh siswa kelas X TKJ1 menunjukkan
Kurangn
bahwa e- modul pemrograman web mendapatkan
ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume, Nomor , Juli 2016

respon baik dan hanya 5 siswa memberikan respon dan siswa diharapkan dapat belajar secara mandiri
sangat baik . di sekolah maupun di rumah.
Setelah dikonversi dengan tabel konversi, V. SIMPULAN
presentase tingkat pencapaian e-modul yaitu
sangat baik 16%, baik 84% , cukup 0%, kurang Berdasarkan hasil analisis data dan
0%, dan sangat kurang 0%. Rata-rata responden pembahasan pada penelitian ini, maka dapat
memberikan skor 5, 4, 3, dan 2 tidak ada diambil simpulan sebagai berikut.
responden yang memberikan skor 1. Konversi Hasil rancangan dan implementasi e-modul
tingkat pencapaian pada uji respon siswa disajikan yang telah dikembangkan pada mata pelajaran
pada Tabel 5. pemrograman web untuk siswa kelas X Teknik
Komputer dan jaringan dengan menggunakan
Tabel 5 Konversi Pencapaian pada Uji Respon model pembelajaran Project Based Learning di
Siswa SMK Negeri 3 Singaraja dinyatakan berhasil
Jumlah diterapkan berdasarkan 1) uji ahli isi mata
Konver Persentase (%) pelajaran, 2) uji desain pembelajaran, dan 3) uji
si Re
spo media pembelajaran yang telah dilakukan. Desain
tingk yang dilakukan sebelumnya sesuai dengan e-modul
SangatatBaik 16% nd 4
en yang dikembangkan, diantaranya tentang rancangan
Baik penc 84% (or21 fitur yang digunakan seperti Page, Forum,
apai Assignments, File, dan Quizzes.
Cukupan 0% an 0
g) Berdasarkan respon siswa pada e-modul
Kurang 0% 0 mata pelajaran pemrograman web berbasis Project
Based Learning untuk kelas X Kompetensi
Sangat Kurang 0% 0 Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan di SMK
Berdasarkan rekapitulasi penilaian dari Negeri 3 Singaraja, didapatkan rata-rata respon
masing-masing responden yang terlihat pada Tabel siswa sebesar 82,6% dalam hal kesesuaian
4.9 memperlihatkan penilaian yang diberikan oleh tampilan, kemudahan penggunaan e-modul,
siswa adalah sangat baik 16%, baik 84%, cukup motivasi terhadap siswa dan isi konten. Jika
0%, kurang 0%, dan sangat kurang 0%. Penilaian dikonversikan ke dalam tabel konversi tingkat
ini sejalan dengan rerata skor seluruh responden pencapaian termasuk pada kategori baik.
yang diperoleh pada analisis yang dilakukan Sedangkan untuk respon guru terhadap e-modul
penulis. Hal ini mengindikasi bahwa didapatkan rata-rata respon sebesar 94% dalam hal
pengembangan e-modul mata pelajaran kemudahan penggunaan e-modul, antusias siswa,
pemrograman web menunjukan keberhasilan yang dan pengajaran menggunakan e-modul. Jika
dibuktikan dengan terbantunya siswa dalam hal dikonversikan ke dalam tabel konversi tingkat
pemrolehan sumber belajar. pencapaian termasuk pada kategori sangat baik.
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat Berdasarkan pengamatan penulis di
disimpulkan bahwa hasil penelitian menunjukkan lapangan, terdapat beberapa hal yang dapat
penilaian kelayakan e-modul pemrograman web dijadikan bahan pertimbangan untuk ditindak
berdasarkan ahli isi termasuk kategori sangat layak, lanjuti, yaitu:
ahli desain pembelajaran termasuk kategori layak, Produk e-modul pemrograman web berbasis
ahli media termasuk kategori layak, dan uji coba Project Based Learning di SMK Negeri 3 Singaraja
lapangan terhadap guru dan siswa termasuk dalam yang dikembangkan belum sampai pada tahap
kategori sangat baik. Maka dari penilaian tersebut pengukuran hasil belajar akhir siswa dengan e-
dapat disimpulkan bahwa e-modul pemrograman modul. Oleh karena itu, terbuka bagi para peneliti
web berbasis Project Based Learning layak lain untuk mengkaji lebih jauh pengukuran hasil
digunakan untuk sumber belajar untuk SMK Negeri belajar akhir siswa menggunakan e-modul ini.
3 Singaraja kompetensi keahlian Teknik Komputer
dan Jaringan kelas X, dan diharapkan mampu
membantu kinerja guru dalam proses pembelajaran
dalam pelatihan bagi guru TK, SMP, SMA dan SMK
tanggal 12-14 Januari 2014, di Kecamatan Nusa Penida
Kabupaten Klungkung. Singaraja: Undiksha.
REFERENSI [2] Khamdi, W. (2008). Project-Based Learning: Pendekatan
Pembelajaran Inovatif. Malang: Universitas Negeri
[1] Santyasa, I. W. (2009). Metode Penelitian Pengembangan Malang.
dan Teori Pengembangan Modul. Makalah disajikan
ISSN 2252-9063
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
(KARMAPATI)
Volume, Nomor , Juli 2016

[3] Dimhad. (2014). Penggunaan E-Modul Interaktif Melalui


Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep Sistem Saraf, Kemampuan Generik
Sains Dan Berpikir Kritis. Retrieved Januari 20, 2016,
from http://dimhad13.110mb.com/buku6/a.pdf
[4]Moursund,D.1997. Project: Road a Head (ProjectBased Lear
ning)http://www.iste.org/reseacrh/roadahead/pbl.html. diak
ses pada 23 November2013
[5] Sari, D. R. (2015). Tingkat Kesiapan E-learning (E-learning
Readiness). Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan
Teknik Informatika, 7.
[6] Education, I. (2008). Modular Instruction. Retrieved Januari
20, 2016, from http://primasoft.wordpress.com/ 2 0 0 8 / 0
3 / 3 1 /mo d u l a r -i n s t r u c t i o n - p emb e l a j a r a n
-menggunakan-modul/
[7] Moh Fausih, D. T. (2015). Pengembangan Media E-Modul
Mata Pelajaran Produktif Pokok Bahasan Instalasi
Jaringan Lan (Local Area Network) Untuk Siswa Kelas
XI Jurusan Teknik Komputer Jaringan Di Smk Nengeri 1
Labang Bangkalan Madura. 1.
[8] Laviatan, T. (2008). InnovativeTeachingand Assessment
Method: QBIand Project Based Learning.
MathematicsEducati, 105-116.
[9] Fathurohman, M. (2015). Model-Model Pembelajaran
Inovatif. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
[10] Anglada, D. (2007). An Introduction to Instructional
Design: Utilizing a Basic Design Model. Retrieved 1 25,
2016, from http://www.pace.edu/ctlt/newsletter

Anda mungkin juga menyukai