Anda di halaman 1dari 83

SKRIPSI

PENGEMBANGAN E-MODUL MATA KULIAH ALGORITMA DAN


PEMROGRAMAN DASAR PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK
INFORMATIKA DAN KOMPUTER

DEVELOPMENT OF E-MODULES FOR BASIC ALGORITHMS AND


PROGRAMMING COURSES IN INFORMATICS AND COMPUTER
ENGINEERING EDUCATION STUDY PROGRAM

IBNU FARHAN HASRUL


1929041010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Permasalahan pendidikan di Indonesia telah menjadi sorotan bagi

pemerhatinya tanpa terkecuali, termasuk pemerintah yang telah melakukan

berbagai upaya untuk memperbaiki kualitas pendidikan, seperti yang tertuang

dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Pendidikan dianggap sebagai kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan

manusia, dimana melalui pendidikan seseorang dapat belajar, menuntut ilmu, dan

menggunakannya untuk hidup yang lebih baik. Pemerintah sangat memperhatikan

masalah ini dan berusaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui proses

pembelajaran yang berkualitas, termasuk memperbaiki kurikulum, sarana dan

prasarana, kemampuan para pendidik, dan menggunakan strategi pembelajaran

yang baik serta menggunakan media pembelajaran yang sesuai.

Perkembangan teknologi yang semakin canggih menjadi sarana untuk

mencapai tujuan pendidikan yang lebih efektif, itulah sebabnya media

pembelajaran merupakan komponen penting dalam proses belajar dan mengajar.

Istilah media pembelajaran merujuk pada media yang digunakan oleh pendidik

yang mengemban tugas meningkatkan pembelajaan dalam proses belajar

mengajar (Mahmudah, 2018). Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang

digunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim kepada penerima, dan dapat

mempengaruhi pikiran, perasaan, perhatian, dan minat peserta didik dalam belajar.
2

Media pembelajaran yang digunakan sebagai alat dalam proses belajar sangat

penting untuk maningkatkan ketertarikan dan dapat menyerap pelajaran yang

diberikan dengan baik. Jika sarana dan prasarana yang disediakan tidak efektif,

maka kemampuan dalam belajar akan menurun, sebaliknya jika sarana dan

prasarana yang disediakan efektif maka kamampuan belajar akan mengalami

peningkatan.

Kemudian, salah satu media pembelajaran yang sering digunakan dalam

proses pembelajaran yaitu berupa modul. Modul adalah bahan ajar cetak yang

dapat dikerjakan peserta didik secara individu. Modul pembelajaran disusun

secara sistematis dan terarah dengan begitu peserta didik dapat belajar secara

mandiri. Keunggulan modul menurut Kustandi & Darmawan (2020) yaitu

dengan penggunaan modul, kinerja belajar siswa dapat diarahkan untuk mencapai

tujuan pembelajaran karena tujuan pembelajaran yang jelas di atur di dalam modul

itu sendiri, dengan penggunaan modul juga dapat meningkatkan motivasi belajar

siswa disebabkan karena modul yang digunakan harus menarik, mudah dipahami

dan berdasarkan kebutuhan dari peserta didik itu sendiri.

Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, mendorong

tergantikannya teknologi cetak dengan teknologi komputer dalam kegiatan

pembelajaran. Modul yang sebelumnya hanya dalam bentuk cetak, sekarang

ditransformasikan menjadi bentuk elektronik, yang disebut sebagai modul

elektronik atau E-Modul. E-Modul merupakan media pembelajaran yang

berbentuk elektronik yang dapat dijalankan di komputer atau dibaca melalui

perangkat elektronik dan dapat dibuat dengan menggunakan berbagai jenis

software yang

2
3

diperlukan. Modul elektronik atau E-Modul diartikan sebagai media pembelajaran

yang menggunakan komputer untuk menampilkan teks, gambar, grafik, audio,

animasi, dan video dalam proses belajar. E-Modul merupakan media

pembelajaran yang dapat diisi dengan berbagai jenis materi, metode, cara

mengevaluasi serta batasan yang disusun secara teratur dan menarik untuk

mencapai kompetensi yang diinginkan sesuai dengan tingkat kerumitan secara

elektronik. Penelitian yang dilakukan oleh Ricu Sidiq & Najuah (2020)

menyatakan bahwa penggunaan E- Modul dapat membangun, memicu, dan

memperkuat minat mahasiswa untuk belajar secara mandiri serta proses

pembelajaran menjadi lebih efektif dan lebih efisien, sehingga terjadi peningkatan

kualitas dalam pembelajaran.

Universitas Negeri Makassar (UNM) merupakan salah satu lembaga

perguruan tinggi yang ada di Makassar yang didalamnya terdapat Program Studi

Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer (PTIK) yang berada dibawah

naungan Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Informatika dan Komputer. Salah satu

mata kuliah yang dipelajari yaitu Algoritma Dan Pemrograman Dasar.

Bedasarkan analisis awal yang dilakukan di Jurusan Teknik Informatika dan

Komputer Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar pada tanggal 23 Februari

2023 diperoleh informasi data nilai yang diperoleh mahasiswa yang

memprogramkan mata kuliah ini masih banyak yang kurang memuaskan, dimana

dari 166 mahasiswa terdapat 22% mahasiswa yang memperoleh nilai kurang

memusakan pada matakuliah ini, sedangkan mata kuliah Algoritma dan

Pemrograman Dasar ini merupakan mata kuliah yang wajib dilulusi serta

dipahami dengan baik oleh mahasiswa terkhusus di program studi PTIK. Peneliti

3
4
juga

4
5

melakukan wawancara terhadap Mukhlisah (mahasiswa kelas PTIK E 2020) pada

tanggal 23 Januari 2023 di Jurusan Teknik Informatika dan Komputer Universitas

Negeri Makassar. Dikatakan bahwa ketersediaannya E-Modul yang mereka

gunakan pada Mata Kuliah Algoritma dan Pemrograman Dasar belum lengkap,

peneliti juga menanyakan terkait kesulitan dalam proses pembelajaran, kesulitan

yang di alami ialah kurang lengkapnya E-Modul yang serta referensi yang

digunakan dalam pembelajaran, hal itu membuat mahasiswa kesulitan dalam

proses pembelajaran pada Mata Kuliah Algoritma dan Pemrograman Dasar.

Hadirnya E- Modul mata kuliah Algoritma dan Pemrograman Dasar ini

diharapkan dapat meningkatkan penguasaan konsep dan materi terkait dengan

materi mata kuliah tersebut, sehingga akan menunjang dalam pelaksanaan

pembelajaran.

Berdasarkan pada permasalahan tersebut peneliti tertarik untuk

mengembangkan E-Modul mata kuliah Algoritma dan Pemrograman Dasar di

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Jurusan Teknik

Informatika dan Komputer Universitas Negeri Makassar. Adapun untuk

mengembangkan E-Modul, peneliti menggunakan aplikasi flipbook sebagai sarana

pembuatan produk. Diharapkan dengan adanya E-Modul ini dapat meningkatkan

tingkat kemandirian mahasiswa dan memberikan bantuan dalam proses

pembelajaran, sehingga E-Modul ini berguna di bidang pendidikan, khususnya

bagi Jurusan Teknik Informatika dan Komputer.

5
6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah

pada penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana hasil pengembangan E-Modul mata kuliah Algoritma dan

Pemrograman Dasar Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan

Komputer?

2. Bagaimana tanggapan pengguna terhadap E-Modul mata kuliah Algoritma

dan Pemrograman Dasar Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan

Komputer?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan dalam

penelitian ini adalah:

1. Mengetahui hasil pengembangan E-Modul mata kuliah Algoritma dan

Pemrograman Dasar Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan

Komputer.

2. Mengetahui tanggapan penggunan terhadap E-Modul mata kuliah Algoritma

dan Pemrograman Dasar Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan

Komputer.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan serta dapat

6
7

memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan

sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran bagi dunia

pendidikan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan dan menambah

pengalaman dalam proses pembuatan E-Modul.

b. Bagi Lembaga Pendidikan

1) Menjadi salah satu alternatif media dalam pembelajaran pada mata kuliah

Algoritma dan Pemrograman dasar.

2) Menjadi pertimbangan untuk diterapkan di lembaga pendidikan

universitas khususnya Universitas Negeri Makassar.

c. Bagi Mahasiswa

Penelitian ini dapat memberikan alternatif E-Modul pembelajaran yang

efisien dengan pemanfaatan teknologi sebagai sumber acuan dan rujukan

belajar mandiri.

7
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Penelitian dan Pengembangan

Penelitian dan Pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya Research and

Development (R&D) merupakan suatu proses atau langkah-langkah untuk

mengembangkan suatu produk baru, atau menyempurnakan produk yang telah

ada, yang dapat dipertanggung jawabkan. Pranopik (2017) mengemukakan bahwa

pada hakikatnya penelitian pengembangan merupakan penelitian yang bertujuan

untuk membuat suatu produk baru atau mengembangkan produk yang telah ada

menjadi lebih luas lagi dengan kata kunci produk tersebut diuji keefektifannya.

Sedangkan Menurut Sugiyono (2018) metode penelitian dan pengembangan dapat

artikan sebagai cara ilmiah untuk meneliti, merancang, memproduksi dan menguji

kelayakan produk yang telah dihasilkan.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa

penelitian pengembangan atau research and development (R&D) merupakan jenis

penelitian berkenaan dengan pengembangan produk, penyempurnaan produk yang

telah ada serta menguji produk yang telah dihasilkan. Di dalam penelitian R&D

terdapat beberapa model pengembangan diantaranya:


8

a. Borg dan Gall

Model pengembangan ini merupakan bagian dari Research And

Development (R&D) yang dapat diterjemahkan menjadi Penelitian dan

Pengembangan. Menurut Borg & Gall (1998), penelitian R&D dalam pendidikan

meliputi sepuluh langkah, yaknik: (1) Research and Information colletion, (2)

Planning, (3) Develop Preliminary form of Product, (4) Preliminary Field

Testing,

(5) Main Product Revision, (6) Main Field Testing, (7) Operational Product

Revision, (8) Operation Field Testing, (9) Final Product Revision, dan (10)

Dissemination and Implementation.

Adapun beberapa tahap dalam model pengembangan ini, meliputi:

1) Research and information collecting: Penelitian dan pengumpulan informasi

atau data, meliputi analisis kebutuhan, review literature, penelitian dalam

skala terbatas dan persiapan membuat laporan yang terkini.

2) Planning: Melakukan perencanaan yang meliputi pendefenisian keterampilan

yang harus dipelajari, perumusan tujuan yang akan dicapai pada setiap

tahapan, penentuan urutan pembelajaran, dan uji coba kelayakan secara

terbatas.

3) Develop preliminary form a product: Mengembangkan produk awal yang

meliputi penyiapan materi pembelajaran, prosedur/penyusunan buku

pegangan dan evaluasi instrumen.

4) Preliminary field testing: Pengujian lapangan awal dilakukan pada 1 sampai 3

sekolah menggunakan 6 sampai 12 subjek penelitian. Pengumpulan data

dengan wawancara, observasi, kuisioner. Hasilnya selanjutnya dianalisis.


8
9

5) Main product revision: Melakukan revisi utama terhadap produk didasarkan

pada saran-saran pada uji coba lapangan skala kecil.

6) Main field testing: Melakukan uji coba lapangan utama dilakukan pada 5

sampai 15 sekolah dengan 30 sampai 100 subjek. Data kuantitatif tentang

performansi subjek sebelum dan setelah pelatihan dianalisis. Hasil dinilai

sesuai dengan tujuan pelatihan dan dibandingkan dengan data kelompok

kontrol bila memungkinkan

7) Operational product revision: melakukan revisi terhadap produk yang siap

dioperasionalkan berdasarkan saran-saran dari uji lapangan lapangan kedua.

8) Operational field testing: melakukan uji coba lapangan operasional,

dilakukan pada 10-30 sekolah dengan 40-400 subjek penelitian. Data

wawancara, observasi, dan kuisioner dikumpulkan dan dinalisis.

9) Final product revision: Revisi produk akhir berdasarkan saran dan uji

lapangan.

10) Dissemination and implementation: Mendesiminasikan dan

mengimplementasikan produk. Membuat laporan mengenai produk pada

pertemuan profesional dan pada jurnal-jurnal. Bekerjasama dengan penerbit

untuk melakukan distribusi secara komersial, memonitor produk yang telah

didistribusikan guna membantu kendali mutu.

b. Model pengembangan Dick & Carry (1996)

Model pengembangan ini menggunakan istilah ADDIE (Analysis Design,

Development, Implementation, Evaluation,) yaitu:

9
10

1) Analysis: Berkaitan dengan analisis terhadap situasi kerja dan lingkungan

sehingga dapat ditemukan produk apa yang perlu dikembangkan atau analisis

kebutuhan.

2) Design: Merupakan kegiatan perancangan produk sesuai kebutuhan.

3) Development: Kegiatan produksi dan pengujian produk.

4) Implementation: Kegiatan menggunakan produk dalam skala besar untuk

revisi akhir.

5) Evaluation: Kegiatan penilaian apakah setiap langkah kegiatan dan produk

yang telah dibuat sudah sesuai dengan spesifikasi atau belum.

Alur atau tahapan daalam penelitian sesuai dengan model ADDIE dapat

dilihat seperti gambar di bawah ini

Gambar 2. 1 Skema tahapan model ADDIE

c. Model 4-D

Model pengembangan 4-D (Four D) merupakan model pengembangan

perangkat pembelajaran yang dikembangkan oleh Thiagarajan (1974). Model

pengembangan 4D terdiri atas 4 tahap utama yaitu: Define (Pendefinisian), Design

(Perancangan), Develop (Pengembangan), dan Disseminate (Penyebaran).

10
11

Define Desain Development Disseminate

Gambar 2. 2 Skema tahapan model 4D

1) Tahap Pendefinisian (Define)

Tahap pendefinisian bertujuan untuk menentukan dan mendefinisikan

kebutuhan-kebutuhan di dalam proses pembelajaran serta mengumpulkan

berbagai informasi yang berkaitan dengan produk yang akan dikembangkan.

Dalam tahap ini dibagi menjadi beberapa langkah yaitu:

a) Analisa Awal (Front-end Analysis)

Analisis awal dilakukan untuk mengidentifikasi masalah dasar dalam

pengembangan media pembelajaran. Pada tahap ini dimunculkan fakta-fakta dan

alternatif penyelesaian sehingga mempermudah untuk menentukan langkah

pertama dalam pengembangan media pembelajaran yang sesuai untuk diterapkan.

b) Analisa Peserta Didik (Learner Analysis)

Perencanaan awal memerlukan analisis peserta didik dengan cara mengamati

karakteristik peserta didik. Analisis ini dilakukan dengan memperhatikan ciri,

kemampuan, dan pengalaman mahasiswa.

d. Analisa Tugas (Task Analysis)

Analisis tugas bertujuan untuk mengidentifikasi tugas utama yang akan

dilakukan oleh mahasiswa. Analisis tugas terdiri dari analisis terhadap

Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang terkait dengan materi

yang akan dikembangkan melalui media pembelajaran.

11
12

e. Analisa Konsep (Concept Analysis)

Tujuan dari analisis konsep adalah untuk menentukan isi materi dalam media

pembelajaran yang dikembangkan. Analisis ini dibuat dalam bentuk peta konsep

pembelajaran yang digunakan sebagai alat untuk mencapai kompetensi tertentu,

dengan cara mengidentifikasi dan menyusun secara sistematis bagian-bagian

utama materi pembelajaran.

f. Analisa Tujuan Pembelajaran (Specifying Instructional Objectives)

Analisa ini dilakukan untuk menentukan indikator pembelajaran berdasarkan

analisis materi dan analisis kurikulum. Dengan menuliskan tujuan pembelajaran,

peneliti dapat menentukan kajian mana yang ditampilkan di lingkungan

pembelajaran, menentukan kisi-kisi masalah, dan terakhir menentukan sejauh

mana tujuan pembelajaran tercapai.

2) Tahap Perancangan (Design)

Kegiatan yang dilakukan pada tahap perancangan ini adalah:

a) Menyusun kriteria untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik dan

sebagai alat evaluasi setelah implementasi kegiatan.

b) Memilih media pembelajaran yang sesuai dengan materi dan karakteristik

peserta didik.

c) Menyesuaikan bentuk penyajian pembelajaran dengan media pembelajaran

yang digunakan. Misalnya, jika menggunakan media audio visual, peserta

didik akan diajak untuk melihat dan mengapresiasi tayangan tersebut.

d) Melakukan perancangan produk awal perangkat pembelajaran. Perangkat

pembelajaran yang masih besifat konseptual ini diberi penilaian oleh

validator.

12
13

Dalam tahap perancangan, peneliti sudah membuat produk awal (prototype)

atau rancangan produk. Pada konteks pengembangan bahan ajar, tahap ini

dilakukan untuk membuat perangkat pembelajaran sesuai dengan kerangka isi

hasil analisis kurikulum dan materi. Sebelum rancangan (design) produk

dilanjutkan ke tahap berikutnya, maka rancangan produk tersebut perlu

divalidasi.

3) Tahap Pengembangan (Develop)

Tahap pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan media

pembelajaran yang sudah direvisi berdasarkan masukan ahli dan uji coba kepada

peserta didik. Terdapat dua langkah dalam tahapan ini yaitu:

a. Validasi Ahli (expert appraisal)

Tahap validasi ahli ini dilakukan untuk mengevaluasi konten dalam media

pembelajaran sebelum diuji coba. Hasil validasi digunakan untuk melakukan

perbaikan pada produk awal. Media pembelajaran yang telah disusun dinilai

oleh dosen yang ahli dalam bidang materi dan media, untuk menentukan

apakah media tersebut layak digunakan atau tidak. Hasil dari validasi

digunakan untuk meningkatkan kualitas media pembelajaran yang

dikembangkan.

b. Uji Coba Produk (development testing)

Setelah tahap validasi dilakukan uji coba lapangan terbatas untuk

mengetahui hasil penerapan media pembelajaran yang dikembangkan dalam

proses pembelajaran di kelas, termasuk melakukan pengukuran motivasi

13
14

belajar peserta didik dan hasil belajarnya. Hasil dari tahap ini adalah media

pembelajaran yang telah diperbaiki berdasarkan hasil yang diperoleh.

4) Tahap Penyebaran (Disseminate)

Langkah selanjutnya setelah uji coba terbatas dan instrumen telah direvisi

adalah tahap penyebaran (disseminate). Tahap ini bertujuan untuk

menyebarluaskan media pembelajaran.

Berdasarkan model-model pembelajaran yang dipaparkan diatas, peneliti

memilih model 4D sebagai model pengembangaan perangkat pembelajaran ini.

Sebenarnya, model pengembangan tidak hanya model 4D yang biasa digunakan.

Melainkan masih ada beberapa model pengembangan lainnya seperti: model Borg

& Gall, model ADDIE, dan masih banyak lainnya. Pemilihan model

pengembangan 4D ini didasarkan atas pertimbangan bahwa model ini memiliki

langkah yang sistematis dan mudah untuk diaplikasikan dalam suatu penelitian

pengembangan. Serta apabila dalam prosedur pengembangannya dilakukan

dengan baik dan benar, maka akan menghasilkan produk yang baik, karena telah

melewati beberapa proses uji coba serta revisi dari para ahli.

2. Sumber Belajar

a. Defenisi Sumber Belajar

Sumber belajar memiliki peran penting dalam proses pembelajaran.

Ketersediaan sumber belajar yang lengkap, relevan dan terbaru dapat membantu

meningkatkan kualitas pembelajaran di perguruan tinggi. Terlebih mengingat

bahwa pada perguruan tinggi menggunakan sistem belajar orang dewasa

14
15

(andragogy), yang mengharuskan mahasiswa untuk belajar secara mandiri dan

proaktif melalui interaksi dengan sumber belajar. Semakin lengkap sumber belajar

yang tersedia, semakin mudah bagi mahasiswa untuk belajar dan mencapai tujuan

pembelajaran (Rahmadi dkk, 2018).

Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang dapat membantu siswa

untuk mencapai tujuan pembelajaran. Anisah & Azizah (2016) menjelaskan

bahwa sumber belajar merupakan segala jenis sumber daya yang digunakan pada

saat pembelajaran, baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung, untuk

meningkatkan pengetahuan peserta didik sehingga dapat terjadi perubahan dalam

tingkah laku mereka sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan.

Berdasarkan beberapa pendapat mengenai sumber belajar dapat

disimpulkan bahwa sumber belajar merupakan sumber yang dapat digunakan oleh

peserta didik untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman belajar sesuai

dengan tujuan yang ingin dicapai. Sumber belajar merupakan segala jenis sumber

daya yang dapat digunakan baik itu secara langsung maupun tidak langsung, yang

bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan sehingga dapat terjadi perubahan

tingkah laku sesuai dengan tujuan pembelajaran.

b. Unsur-Unsur Sumber Belajar

Pengertian sumber belajar sangatlah luas. Namun secara umum ada

beberapa klasifikasi sumber belajar. Association of Education Communication

Technology (AECT) mengklafikasi sumber belajar ada enam macam yaitu

message, people, materials, device, technique dan setting.

15
16

Enam klafikasi unsur-unsur sumber belajar tersebut dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1) Message (pesan), yaitu informasi atau ajaran yang diteruskan oleh komponen

lain dalam bentuk gagasa, fakta, arti dan kata.

2) People (orang), yaitu manusia yang bertindak sebagai penyimpan,

pengelolah, dan penyaji pesan. Misalnya guru, dosen, tutor, dll.

3) Materials (bahan), yaitu perangkat lunak yang mengandung pesan yang dapat

disajikan melalui penggunaan perangkat keras atau perangkat lunak itu

sendiri. Berbagai jenis program media dapat diklasifikasikan sebagai

materials, seperti transportasi, slide, film, audio, video, modul, majalah,

buku, dan lain-lain.

4) Device (alat), yakni suatu perangkat keras yang digunakan untuk

menyampaikan pesan yang tersimpan dalam bahan. Misalnya overhead

proyektor, slide, video tape, dll.

5) Technique (teknik), yaitu prosedur atau acuan yang dipersiapkan untuk

penggunaan bahan, alat, orang, dan lingkungan untuk menyampaikan pesan.

Misalnya pengajaran terprogram atau modul, simulasi, demonstarasi, tanya

jawab, dll.

6) Setting (lingkungan), yaitu situasi atau kondisi sekitar dimana pesan

disampaikan. Baik lingkungan fisik ataupun non fisik.

Berdasarkan penjelasan diatas, sumber belajar dikategorikan menjadi enam

jenis, yaitu pesan, orang, alat, bahan, teknik dan lingkungan. Berdasarkan hal

tersebut, penelitian ini mengembangkan sebuah sumber belajar berupa modul,

yang

16
17

merupakan salah satu jenis sumber belajar yang termasuk dalam kategori bahan

atau materials.

3. Bahan Ajar

a. Pengertian Bahan Ajar

Bahan ajar merupakan sebuah perangkat yang dikembangkan oleh

pendidik untuk mendukung proses belajar siswa dalam mencapai kompetensi inti

yang diharapkan. Bentuk bahan ajar ini dapat berupa buku, audio, video, atau pun

perangkat komputer yang berisi materi pelajaran. Bahan ajar merupakan segala

sesuatu yang dapat digunakan oleh pendidik dan peserta didik dalam proses

belajar yang dikembangkan dari teknologi cetak, audiovisual, komputer dan

lainnya untuk memenuhi kebutuhan belajar (Cahyadi, 2019).

Bahan ajar merupakan materi pembelajaran yang disusun secara sistematis

berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran untuk memudahkan peserta didik

belajar. Bahan ajar bersifat unik dan spesifik, yang berarti bahan ajar hanya

digunakan untuk sasaran dan proses pembelajaran tertentu serta dirancang

sedemikian rupa untuk mencapai kompetensi tertentu (Magdalena dkk, 2020).

Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar

merupakan segala hal yang digunakan oleh pendidik dan peserta didik untuk

kebutuhan proses pembelajaran baik yang berasal dari produk teknologi cetak,

audiovisual, berbasis komputer maupun teknologi terpadu. Bahan ajar hanya

digunakan untuk sasaran dan proses pembelajaran tertentu serta dirancang

sedemikian rupa untuk mencapai kompetensi tertentu.

17
18

4. Media Pembelajaran

a. Defenisi Media Pembelajaran

Media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang berarti tengah,

perantara, atau penghantar. Dalam bahasa arab, media merupakan perantara atau

pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Jadi, media adalah alat

yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pengajaran (Nurrita, 2018).

Sedangkan Moshinsky (2018) menyatakan bahwa media merupakan suatu alat

atau sarana sebagai perantara untuk menyampaikan bahan pelajaran dari pendidik

kepada peserta didik.

Media pembelajaran sendiri menurut Dwijayani (2019) merupakan alat

atau sarana yang dapat digunakan untuk membantu proses belajar mengajar

sehingga pesan yang ingin disampaikan menjadi jelas dan tujuan pembelajaran

dapat tercapai dengan baik.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa

media merupakan segala alat atau benda yang dapat menyalurkan pesan atau isi

pelajaran sehingga dapat merangsang siswa untuk belajar, sedangkan media

pembelajaran dapat diartikan sebagai sarana atau alat yang dapat digunakan oleh

pendidik untuk membantu proses pembelajaran sehingga pesan serta tujuan yang

ingin dicapai dalam pembelajaran dapat dicapai dengan baik.

b. Fungsi Media Pembelajaran

Nurrita (2018) mengemukakan fungsi dari media pembelajaran meliputi:

18
19

1) Fungsi komunikatif, media pembelajaran digunakan untuk mempermudah

komunikasi antara pemberi pesan dan penerima pesan, sehingga tidak ada

kesulitan dalam menyampaikan bahasa verbal dan menghindari terjadinya

kesalahan persepsi dalam menyampaikan pesan.

2) Fungsi motivasi, media pembelajaran dapat memotivasi peserta didik dalam

belajar. Dengan penggunaan media pembelajaran dapat memudahkan peserta

didik dalam mempelajari materi pelajaran sehingga dapat meningkatkan

gairah siswa untuk belajar.

3) Fungsi kebermaknaan, penggunaan media pembelajaran dapat lebih bermakna.

Dengan penggunaan media pembelajaran bukan hanya meningkatkan

penambahan informasi tatapi juga dapat meningkatkan kemampuan peserta

didik dalam menganalisis dan mencipta.

4) Fungsi penyamaan persepsi. Dengan penggunaan media pembelajaran dapat

menyamakan persepsi antar peserta didik sehingga memiliki pandangan yang

sama terhadap informasi yang di sampaikan.

5) Fungsi individualitas. Dengan latar belakang peserta didik yang beragam,

baik itu pengalaman, gaya belajar, serta kemampuan peserta didik maka

media pembelajaran dapat memenuhi kebutuhan dari setiap peserta individu

yang memiliki minat dan gaya belajar yang berbeda.

19
20

5. Modul Pembelajaran

a. Defenisi Modul Pembelajaran

Modul merupakan bahan ajar cetak yang dapat dikerjakan peserta didik

secara individu. Modul disebut sebagai "courseware individu" karena

mengandung instruksi yang dapat digunakan secara mandiri. Melalui penggunaan

modul, peserta didik dapat belajar tanpa dibimbing oleh guru/pendidik secara

langsung. Modul merupakan sumber belajar yang terdiri dari materi, metode,

batasan, dan jalur penilaian yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk

mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai tingkat kerumitannya (Kosasih,

2021). Adapun Menurut Susanti (2017) modul merupakan bahan ajar yang

dirancang secara khusus, terstruktur, dan terarah yang mengkombinasikan

pembelajaran melalui pengalaman dengan mengatur topik-topik agar dapat

dipelajari secara individual atau dengan bimbingan.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa modul

merupakan salah satu media pembelajaran untuk memudahkan mahasiswa dalam

mempelajari suatu materi secara mandiri yang disusun sedemikian rupa untuk

kepentingan belajar mahasiswa.

b. Fungsi Modul Pembelajaran

Modul berfungsi sebagai bahan ajar mandiri, yang dapat digunakan untuk

menggantikan fungsi pendidik, serta sebagai alat evaluasi, dan sebagai referensi

bagi mahasiswa. Tujuan utama dari pembelajaran menggunakan modul adalah

untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran di sekolah, dengan

20
21

memanfaatkan waktu, dana, fasilitas, dan tenaga secara optimal untuk mencapai

tujuan pembelajaran.

Modul memiliki berbagai manfaat, antara lain:

1) Mahasiswa memiliki kesempatan melatih diri belajar secara mandiri.

2) Belajar menjadi lebih menarik karena dapat dipelajari di luar kelas dan diluar

jam pembelajaran.

3) Berkesempatan menguji kemampuan diri sendiri dengan mengerjakan latihan

yang disajikan dalam modul

c. Karakteristik Modul

Modul memiliki beberapa karakteristik tertentu, misalnya berbentuk unit

pengajaran terkecil dan lengkap, mengandung rangkaian aktivitas belajar yang

dirancang secara sistematis, memuat tujuan belajar yang diformulasikan dengan

jelas dan spesifik, memungkinkan siswa belajar secara mandiri, dan merupakan

realisasi perbedaan individual. Menurut Rahdiyanta (2016) sebuah modul dapat

dikatakan baik dan menarik apabila terdapat karakteristik sebagai berikut:

1) Self Instruction; yaitu mampu membantu peserta didik belajar secara mandiri.

Melalui modul tersebut seseorang atau peserta didik mampu belajar sendiri,

tanpa bergantung pada pihak lain. Untuk memenuhi karakter self instruction,

maka dalam modul harus:

a. Berisi tujuan yang dirumuskan dengan jelas.

b. Memuat materi pembelajaran yang dikemas secara spesifik sehingga peserta

didik dapat mempelajarinya secara tuntas.

21
22

c. Terdapat contoh dan ilustrasi yang mendukung penyampaian materi.

d. Menampilkan soal-soal latihan, tugas dan sejenisnya yang memungkinkan

pengguna memberikan respon dan mengukur tingkat penguasaannya.

e. Kontekstual yaitu materi-materi yang disajikan terkait dengan suasana atau.

konteks tugas dan lingkungan penggunanya.

f. Menggunakan bahasa yang sederhana dan komunikatif.

g. Terdapat rangkuman materi pembelajaran.

h. Terdapat instrumen penilaian/assessment, sehingga peserta didik dapat

melakukan penilaian sendiri.

i. Terdapat instrumen yang dapat digunakan penggunanya mengukur atau

mengevaluasi tingkat penguasaan materi.

j. Terdapat umpan balik atas penilaian, sehingga penggunanya mengetahui

tingkat penguasaan materi, dan tersedia informasi tentang pengayaan atau

referensi yang mendukung materi pembelajaran.

2) Self Contained; keseluruhan materi pembelajaran dari suatu unit kompetensi

atau sub komptensi yang dipelajari terdapat di dalam satu modul secara utuh.

Tujuan dari konsep ini adalah untuk memberikan peluang bagi peserta didik

untuk mempelajari materi pembelajaran secara menyeluruh, karena materi

disatukan dalam satu kesatuan yang utuh.

3) Stand Alone (berdiri sendiri); merupakan karakteristik modul yang tidak

tergantung pada bahan ajar atau media lain. Dengan menggunakan modul,

peserta didik tidak tergantung dan harus menggunakan media yang lain untuk

mempelajari dan atau mengerjakan tugas pada modul tersebut.

22
23

4) Adaptive; Modul hendaknya dapat menyesuaikan terhadap perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi serta fleksibel untuk digunakan. Modul yang

adaptif adalah jika isi materi pembelajaran dapat digunakan dalam jangka

waktu yang lama.

5) User Friendly; modul hendaknya bersahabat dengan pemakainya. Instruksi

dan informasi yang ditampilkan bersifat membantu dan bersahabat dengan

pemakainya, termasuk kemudahan dalam merespon dan mengakses sesuai

dengan keinginan. Penggunaan bahasa yang sederhana, mudah dipahami dan

istilah yang umum digunakan merupakan salah satu bentuk user friendly.

6. Modul Elektronik

Perkembangan teknologi dan informasi saat ini telah menggeser

penggunaan media cetak ke media digital, terutama dalam dunia pendidikan. Hal

ini mendorong pendidik untuk mengintegrasikan perkembangan tersebut dalam

penyajian bahan ajar dalam proses belajar mengajar. Bahan ajar dibuat dalam

bentuk media digital seperti e-modul. E-Modul merupakan versi elektronik dari

sebuah buku cetak yang dapat dibaca menggunakan software khusus pada

perangkat elektronik.

Modul Elektronik (E-Modul) dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk

penyajian bahan belajar mandiri yang disusun secara sistematis dalam unit-unit

pembelajaran terkecil. Dalam E-Modul ini, kegiatan pembelajaran dikaitkan

dengan tautan navigasi yang memungkinkan peserta didik menjadi lebih interaktif

23
24

dengan program. E-Modul dilengkapi dengan video tutorial, animasi, dan audio

untuk memperkaya pengalaman belajar (Arsal dkk, 2019).

Modul elektronik merupakan bahan pembelajaran yang ditujukan untuk

digunakan oleh peserta didik secara mandiri, karena didalamnya terdapat petunjuk

untuk belajar sendiri. Artinya, peserta didik dapat memulai proses belajar tanpa

bantuan dari tutor atau tenaga pendidik lainnya. Modul elektronik dibuat

selengkap mungkin agar peserta didik dapat mengikuti tahapan pembelajaran

sesuai dengan arahan yang diinginkan oleh pendidik (Rahmi, 2018).

Berdasarkan dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa

E- Modul adalah versi elektronik dari modul cetak. E-Modul terdiri dari

sekumpulan konten yang berisi materi pembelajaran seperti teks dan gambar yang

disajikan secara terstruktur, menarik, dan memiliki tingkat interaktifitas tinggi.

Sementara itu, E-Modul berisi materi dalam bentuk informasi digital, seperti teks,

suara, gambar, animasi, dan simulasi.

Berdasarkan penjelasan pengertian modul dan e-modul, tidak ada

perbedaan prinsip pengembangan antara modul konvensional (cetak) dan modul

elektronik. Perbedaan terlihat pada format presentasi fisik. Secara umum, modul

elektronik mengadaptasi komponen-komponen yang terdapat pada modul cetak.

Berikut ini merupakan perbandingan antara modul cetak dengan modul elektronik

dari segi fisik ditunjukkan pada Tabel 2.1

24
25

Tabel 2. 1 Perbandingan Modul Elektronik dan Modul Cetak

Modul Elekronik Modul Cetak


Format elektronik (dapat berupa file .doc,
.exe, .swf, dll) Format berbentuk cetak (kertas)
Ditampilkan menggunakan perangkat
Tampilannya berupa kumpulan kertas
elektronik dan software khusus (laptop, PC,
yang tercetak
HP, Internet)
Tidak menggunakan CD atau memory
card sebagai media penyimpanan
Lebih praktis untuk dibawa datany Berbentuk fisik, untuk
membawa dibutuhkan ruang untuk
meletakan.
Biaya produksi lebih murah Biaya produksi lebih mahal
Tahan lama dan tidak akan lapuk dimakan
Daya tahan kertas terbatas oleh waktu
waktu
Tidak perlu sumber daya khusus untuk
Menggunakan sumber daya tenaga listrik menggunakannya
Dapat dilengkapi dengan audio atau video Tidak dapat dilengkapi dengan audio
dalam penyajiannya atau video dalam penyajiannya
Sumber: (Priyanthi dkk, 2017)

7. Algoritma dan Pemrograman Dasar

Algoritma dapat diartikan sebagai sekumpulan langkah-langkah logis dan

teratur yang digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah. Menurut Kamus

Besar Bahasa Indonesia, Algoritma merupakan urutan logis pengambilan putusan

untuk pemecahan masalah. Kata Logis merupakan kata kunci dalam Algoritma.

Langkah- langkah dalam Algoritma harus logis dan harus dapat ditentukan

bernilai salah atau benar. Algoritma sendiri menurut Maulana dkk (2017)

merupakan metode yang efektif yang diekspresikan sebagai rangkaian terbatas.

Algoritma juga merupakan kumpulan perintah untuk menyelesaikan suatu

masalah.

Dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa algoritma merupakan

sekumpulan langkah, metode, atau perintah yang dapat digunakan untuk

menyelesaikan suatu permasalahan.


25
26

Pemrograman yang dalam bahasa English adalah Programming yang mana

dapat diartikan sebagai proses, cara, dan pembuatan program (Rerung, 2018).

Sedangkan menurut Kadir (2017) pemrograman merupakan proses untuk

menyelesaikan masalah dalam bentuk langkah-langkah penyelesaian yang dapat

dikerjakan oleh komputer hingga ke penerjemahan kode dalam suatu bahasa

pemrograman, sehingga masalah tersebut benar-benar bisa di eksekusi oleh

komputer.

Mata kuliah algoritma dan pemrograman dasar adalah mata kuliah yang

mempelajari tentang konsep, teknik merancang algoritma, dan teknik serta

manipulasi dasar dalam sebuah pemrograman. Adapun materi yang diajarkan

mencakup pengantar algoritma, struktur dasar algoritma, notasi algoritma,

variable, tipe data dasar, operator, tipe data bentukan, string, percabangan dan

perulangan, array, fungsi, dan class. Pada akhir matakuliah diharapkan mahasiswa

dapat merancang sebuah program menggunakan bahasa pemrograman C++

sebagai solusi atas permasalahan tertentu.

B. Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang relevan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

1. A.Yusmalasari (2022), dalam penelitiannya yang berjudul “E-Modul Jaringan

Komunikasi Nirkabel Pada Program Studi Teknik Komputer” Penelitian ini

relevan karena pada penelitian ini memiliki tujuan yang sama yaitu membuat

media pembelajaran berupa E-Modul. Berdasarkan hasil validasi expert yang

dilakukan oleh para ahli materi dan media yang menyatakan bahwa media ini

26
27

berada pada kategori “Sangat Baik” atau sangat layak digunakan. Adapun

perbedaan dari penelitian ini yaitu pada model pengembangannya. Penelitian

ini menggunakan model pengembangan Design Research sedangkan

pengembangan yang akan saya lakukan menggunakan model pengembangan

4D.

2. Nur Asima (2021), dalam penelitiannya yang berjudul “Pengembangan E-

Modul Interaktif Pada Mata Kuliah Komputer Grafis Di Fakultas Teknik

Universitas Negeri Makassar”. Penelitian ini relevan karena pada penelitian ini

memiliki tujuan yang sama yaitu membuat media pembelajaran berupa E-

Modul. Hasil penelitian diketahui bahwa pengembangan media pembelajaran

E-Modul interaktif pada Mata Kuliah Komputer Grafis valid dan layak

digunakan berdasarkan hasil pengujian media oleh validator 1 dengan nilai

persentase 90% dan Validator 2 93%. Adapun perbedaan dari penelitian ini

yaitu pada model pengembangannya. Penelitian ini menggunakan model

pengembangan ADDIE sedangkan pengembangan yang akan saya lakukan

menggunakan model pengembangan 4D.

3. Rini Muzijah, Mustika Wati & Saiyidah Mahtari (2020), dalam penelitiannya

yang berjudul “Pengembangan E-Modul Menggunakan Aplikasi Exe-Learning

untuk Melatih Literasi Sains”. Hasil dari penelitian ini adalah E-Modul yang

dikembangkan layak digunakan untuk melatih literasi sains peserta didik. Hal

ini dapat dilihat dengan meningkatnya hasil pembelajaran setelah

menggunakan E- Modul menggunakan aplikasi exe – learning. Adapun

perbedaan dari penelitian ini yaitu pada aplikasi yang akan di gunakan.

Penelitian ini menggunakan

27
28

aplikasi exe – learning dalam pengembangannya sedangkan pengembangan

yang akan saya lakukan menggunakan aplikasi flipbook.

C. Kerangka Pikir

Berdasarkan perumusan masalah yang telah paparkan sebelumnya, maka

tahapan kerangka berpikir ini bertujuan untuk memperjelas apa saja yang menjadi

sasaran dalam penelitian. Berdasarkan kajian teori di atas dapat disimpulkan

bahwa kerangka berpikir merupakan dasar pemikiran peneliti untuk membuat

penjelasan kepada orang lain, maka peneliti membuat gambaran bagaimana

mempertemukan masing-masing masalah dan membuat kolaborasi dengan

memanfaatkan teknologi sehingga menjadi sebuah solusi bagi permasalahan

tersebut.

28
29

Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Kondisi Awal
Belum lengkapnya E-Modul pada mata kuliah Algoritma dan Pemrograman Dasar

Masalah
Kurangnya pemanfaatan teknologi media elektronik dalam proses pembelajaran mata kuliah Algoritma dan Pemrograman Dasar

Solusi
E-Modul Mata Kuliah Algoritma dan Pemrograman Dasar.

Hasil
Mengetahui hasil pengembangan E- Modul yang di kembangkan.
Mengetahui tanggapan pengguna terhadap E-Modul yang dikembangkan.

Gambar 2. 3 Kerangka Pikir

29
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah Research and Developmment

(R&D). Metode penelitian dan pengembangan atau R&D merupakan metode

penelitian yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk tertentu yaitu E-

Modul Mata Kuliah Algoritma dan Pemrograman Dasar Program Studi

Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Jurusan Teknik Informatika dan

Komputer Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar yang berlangsung

pada bulan Maret – Mei 2023.

C. Model Pengembangan

Model pengembangan yang akan digunakan oleh peneliti yaitu model

pengembangan 4D (Define (Pendefinisian), Design (Perancangan), Develop

(Pengembangan), dan Disseminate (Penyebaran)). Adapun model

pengembangan 4D terdiri atas 4 tahap utama yaitu:


31

Pendefinisian
Analisa Awal
Analisa Peserta Didik
Analisa Konsep
Anailsa Tugas
Perumusan Tujuan Pembelajaran

Perancangan
Penyusunan Acuan
Pemilihan Media
Pemilihan Format
Rancangan Awal

Pengembangan
Penilaian Ahli
Uji Coba Pengembangan

Penyebaran

Gambar 3. 1 Alur Model Pengembangan

31
32

D. Prosedur Pengembangan

1. Pendefinisian (Define)

Tahap awal dalam model pengembangan 4D adalah pendefinisian, tujuan

tahap ini untuk menentukan dan menjelaskan persyaratan yang diperlukan untuk

proses pembelajaran. Pada awal tahap ini, dilakukan analisis untuk menentukan

tujuan pembelajaran dan batasan materi yang akan dikembangkan. Tahap

pendefinisian terdiri dari lima langkah yaitu:

a. Analisa Awal

Pada tahap awal analisis ini, dilakukan pengecekan dan penentuan dasar

masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran di mata kuliah algoritma

dan pemrograman dasar di program studi PTIK JTIK FT UNM, yang menjadi

latar belakang mengapa perlu dilakukan pengembangan. Hasil dari analisis

awal akan memberikan gambaran tentang media yang akan dikembangkan.

b. Analisa Peserta Didik

Analisa peserta didik merupakan kegiatan mengidentifikasi bagaimana

karakteristik peserta didik di Prodi PTIK JTIK FT UNM, termasuk dalam hal

kemampuan akademik, perkembangan kognitif, motivasi dan keterampilan.

Hasil analisa ini digunakan sebagai dasar dalam mengembangkan modul

elektronik mata kuliah algoritma dan pemrograman dasar.

c. Analisa Tugas

Tujuan dari analisa tugas adalah untuk mengidentifikasi tugas utama yang

harus dikerjakan oleh peserta didik di Prodi PTIK JTIK FT UNM, untuk

32
33

mengetahui apa yang telah dicapai dari kompetensi yang telah ditetapkan.

Analisa tugas ini akan mempermudah dalam pemilihan bentuk dan format

media yang akan dikembangkan.

d. Analisa Konsep

Dalam tahap analisa konsep, dilakukan pengidentifikasian konsep utama

yang diajarkan dalam mata kuliah algoritma dan pemrograman dasar untuk

digunakan sebagai sarana dalam mencapai tujuan pembelajaran. Identifikasi

konsep utama kemudian diuraikan dalam bentuk hierarki dan mendetailkan

konsep-konsep individu untuk menentukan yang penting dan tidak relevan.

e. Perumusan Tujuan Pembelajaran

Sebelum menyusun bahan ajar berupa modul, harus ditentukan terlebih

dahulu tujuan dan kompetensi yang akan diajarkan. Ini berguna untuk

mengatur batasan dari pengembangan modul dan menjadi panduan agar

penelitian tetap sesuai dengan tujuan awal saat menulis bahan pembelajaran.

2. Perancangan (Design)

Berdasarkan tahap analisis, maka tahap selanjutnya tahap desain atau

perancangan produk yang meliputi tahapan berikut:

a. Penyusunan Kerangka E-Modul

Sebelum membuat E-Modul peneliti merancang kerangka/tata letak E-

Modul yang akan dikembangkan. setelah E-Modul dikembangkan jika

kerangka dan materi pembelajaran telah terkumpulkan.

b. Pemilihan Media

33
34

Pemilihan media disesuaikan dengan hasil dari analisis konsep dan

disesuaikan dengan karakteristik peserta didik, analisis tugas, analisis tujuan

pembelajaran dan sasaran pengguna.

c. Pemilihan Format

Pemilihan format media dilakukan untuk menyusun isi dari E-Modul

mata kuliah algoritma dan pemrograman dasar yang sesuai dengan materi

pembelajaran dan Rencana Program Semester (RPS). Format yang dipilih

harus memuat gambar dan ringkasan materi yang akan diajarkan oleh dosen.

c. Rancangan Awal

Rancangan awal merupakan proses perancangan E-Modul mata kuliah

algoritma dan pemrograman dasar yang telah dibuat oleh peneliti kemudian

diberi masukan oleh dosen pembimbing, Masukan ini akan digunakan untuk

memperbaiki desain sebelum produksi. Revisi akan dilakukan setelah

menerima saran perbaikan dari dosen pembimbing dan rancangan tersebut

akan diuji melalui tahap validasi.

3. Pengembangan (Develop)

Tahap selanjutnya dalam pengembangan E-Modul dengan model 4D

adalah tahap pengembangan. Tahap pengembangan merupakan tahap yang

bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk pengembangan. Pada penelitian

ini akan mengembangkan E-Modul dengan menggunakan beberapa software

seperti flipbook, Photoshop, dll. Tahap pengembangan ini terdiri dari dua

langkah yaitu:

34
35

a. Penilaian Ahli

Penilaian ahli merupakan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan

saran perbaikan terkait materi. Dalam penelitian ini, media dinilai oleh 4

orang ahli, yang meliputi validasi desain media dan materi. 4 ahli tersebut

terbagi menjadi 2 ahli media dan 2 ahli materi. Harapannya, melalui penilaian

ahli, akan dihasilkan perangkat pembelajaran yang lebih sesuai, efektif, teruji,

dan memiliki teknik yang baik.

b. Uji Coba Produk

Sesudah validasi ahli lalu uji coba guna melihat hasil dari media yang

dikembangkan. Uji coba produk dilakukan melalui 2 cara yakni uji coba

kelompok kecil dan uji coba kelompok besar.

4. Penyebaran (Disseminate)

E-modul pembelajaran algoritma dan pemrograman dasar yang telah

diujikan dan dikatakan layak berdasarkan hasil implementasi akan memasuki

tahap selanjutnya yaitu tahap disseminate. Tahap disseminate dilakukan

dengan cara sosialisasi bahan ajar melalui pendistribusian dalam jumlah

terbatas kepada dosen dan peserta didik di Prodi Pendidikan Teknik

Informatika dan Komputer JTIK FT UNM.

35
36

E. Uji Coba Produk

1. Desain Uji Coba

Kegiatan uji coba merupakan satu kesatuan langkah kegiatan pengembangan

media. Desain uji coba adalah media awal yang telah dihasilkan melalui

beberapa tahap yang telah dilewati dalam prosedur pengembangan yang belum

direvisi. Desain uji coba terbagi menjadi tiga yaitu:

a. Validasi produk oleh ahli

Validasi produk dilakukan oleh ahli materi, dan ahli media untuk

memberikan masukan dan menilai produk awal yang telah dibuat. Selain itu

validasi produk dilakukan untuk memvalidasi produk sebelum dilakukan uji

coba di lapangan. Pelaksanaan validasi media dilakukan dengan cara

menyerahkan produk yang dikembangkan beserta sejumlah angket penilaian

kepada validator untuk menilai layak atau tidaknya produk yang

dikembangkan serta memberikan kritik dan saran perbaikan.

b. Uji Coba Kelompok Kecil.

Uji coba kelompok kecil dilakukan dengan menerapkan media kepada 5

mahasiswa aktif Prodi PTIK. Uji coba dilakukan diluar jam perkuliahan.

Respon dan komentar dari pengguna produk akan menjadi hasil dari uji coba

ini, untuk mengetahui ketepatan produk yaitu praktis dan mudah dipahami.

Hasil dari uji coba akan digunakan untuk bahan revisi produk.

36
37

c. Uji Coba Kelompok Besar

Pada tahap ini E-Modul tersebut diujikan pada mahasiswa aktif yang

pernah memprogramkan mata kuliah algoritma dan pemrograman dasar di

prodi PTIK JTIK FT UNM yang berjumlah 15 orang. Pada pelaksanaan uji

coba ini, peneliti mengumpulkan data dari angket yang diberikan kepada

mahasiswa untuk mengetahui respon setelah menggunakan e-modul. Dari

hasil respon tersebut dapat disimpulkan kelayakan dari E-Modul yang

dikembangkan.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan teknik atau metode yang digunakan

untuk mengumpulkan data. data yang dihasilkan akan akurat jika teknik

pengumpulan yang digunakan oleh peneliti valid. Pada penelitian ini, peneliti

menggunakan teknik pengumpulan data wawancara, dokumentasi, serta angket.

a. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi dalam

kelas, khususnya pada mata kuliah algoritma dan pemrograman dasar untuk

dapat dikembangkan ke dalam sebuah penelitian. Wawancara juga digunakan

untuk mengumpulkan data-data sebagai referensi dalam pengembangan E-

Modul. Hasil dari wawancara akan menjadi data awal yang digunakan dalam

penelitian. Wawancara dilakukan secara langsung dengan dosen yang

mengampu mata kuliah algoritma dan pemrograman dasar.

37
38

b. Dokumentasi

Dokumentasi adalah aktivitas sistematis yang dilakukan dalam melakukan

pencarian, pengumpulan dan penelitian melalui media tertentu untuk

mendapatkan informasi dan pengetahuan yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini,

dokumentasi meliputi silabus, RPS, daftar hadir, daftar nilai, dan lain-lain.

c. Angket

Angket atau kuesioner merupakan pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberikan pertanyaan tentang topik tertentu kepada responden

untuk memperoleh informasi yang diinginkan Instrumen angket yang digunakan

pada penelitian ini berfungsi ntuk memberikan penilaian terhadap E-Modul yang

dikembangkan. Angket diberikan pada ahli media dan ahli materi untuk menilai

kelayakan E-Modul. Angket juga digunakan untuk mengetahui tanggapan

pengguna E-Modul dari sisi peserta didik. Angket akan diberikan kepada

mahasiswa pada uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar.

3. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan selama proses pengembangan E-Modul pada

mata kuliah algoritma dan pemrograman dasar yang berupa angket. Angket

disusun meliputi tiga jenis disesuaikan dengan responden dari penelitian.

Adapun angket tersebut yaitu angket untuk ahli materi, angket untuk ahli media

dan angket untuk peserta didik. Adapun kisi-kisi dari masing-masing instrumen

yang akan digunakan adalah sebagai berikut:

38
39

1) Angket Validasi Ahli Materi

Validasi ahli materi ini dilakukan oleh dosen pengampuh mata

kuliah Algoritma dan Pemrograman Dasar. Instrumen ahli Materi adalah

dalam bentuk angket. Angket instrumen oleh ahli materi dijabarkan sebagai

berikut.

Tabel 3. 1 Kisi-kisi instrumen penilaian untuk ahli materi


No. Aspek Indikator Item Butir
Kejelasan tujuan pembelajaran 1 1
Pengemasan materi pembelajaran 2,3 2
Materi pembelajaran didukung dengan
4,5 2
contoh dan ilustrasi.
Ketersediaan soal-soal dan tugas untuk
6,7 2
mengukur penguasaan peserta didik
Self
1 Bahasa yang sederhana dan
Instruction 8,9 2
komunikatif
Ketersediaan rangkuman materi
10,11,12 3
pembelajaran.
Ketersediaan instrumen 13 1
Ketersediaan Referensi 14 1
Self Memuat seluruh materi pembelajaran
2 15,16 2
Contained sesuai dengan Kompetensi Dasar
Tidak tergantung pada bahan
3 Stand Alone 17,18 2
ajar/media lain
Menyesuaikan iptek, serta
4 Adaptive 19 1
fleksibel/luwes digunakan
Setiap instruksi dan paparan informasi
User
5 bersifat membantu dan bersahabat 20,21 2
Friendly
dengan pemakainya.
Sumber : Data Penelitian yang diolah

2) Angket Validasi Media

Validasi ahli media ini dilakukan oleh dosen ahli dalam media

pembelajaran. Instrumen ahli media adalah dalam bentuk angket, angket

instrumen oleh ahli media dijabarkan sebagai berikut:

39
40

Tabel 3. 2 Kisi-kisi instrumen penilaian untuk ahli media

No Aspek Indikator No Soal Butir


Penggunaan format kertas 1,2, 2
1 Format
Penggunaan tanda-tanda (warna) 3,4, 2
Isi materi pembelajaran 5,6,7,8 4
Naskah, gambar/video 9,10 2
2 Organisasi Antar bab, antar unit dan antar
11 1
paragraf
Antar judul, sub judul dan uraian 12 1
Bagian tampilan 13,14 2
Bagian sampul 15,16 2
3 Daya Tarik Bagian isi e-modul 17,18,19,20 4
Bagian rangkuman dan latihan (quiz) 21,22,23 3
Bagian media 24,25,26,27,28 5
Bentuk dan ukuran huruf 29 1
Bentuk dan Perbandingan huruf antar judul, sub
4 30 1
Ukuran Huruf judul dan isi naskah
Penggunaan huruf kapital 31 1
Ruangan sekitar judul bab dan sub bab 32 1
Ruang (Spasi
5 Ruangan sekitar dan ilustrasi dan
Kosong) 33 1
gambar
Huruf 34,35,36 4
6 Konsistensi
Spasi antar kolom 37,38 2
Sumber : Data Penelitian yang diolah

3) Angket Tanggapan Pengguna

Tabel 3. 3 Kisi-kisi instrumen penilaian untuk pengguna

No Aspek Indikator Item Butir


Kejelasan Tujuan Pembelajaran mater 1 1
1 Materi
Kesesuaian Penggunaan warna setiap judul 2 1
Kejelasan Materi bahasa 3,4,5 3
Kejelasan petunjuk 6 1
2 Media Ke menarikan media e-modul 7,8,9 3
Kemandirian pengguna e-modul 10 1
3 Kemanfaatan Menambah Pemahaman dan motivasi 11,12,13,14 4
Sumber : Data Penelitian yang diolah

40
41

4. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan peneliti untuk menganalisis data yang

terkumpul dari angket adalah analisis kuantitatif. Analisis data kuantitatif

digunakan untuk menganalisis data yang terkumpul dari angket yang

menggambarkan apakah E-Modul pembelajaran yang telah dikembangkan

dinyatakan valid untuk digunakan sebagai media pembelajaran.

a. Analisis Data Validitas Ahli

Data yang digunakan untuk menilai kevalidan E-Modul adalah data

angket dari validator. Pertanyaan dalam instrumen disesuaikan dengan

media yang dikembangkan. Skor yang diperoleh dari angket dianalisis

menggunakan Skala Likert yang terdiri dari beberapa kategori sebagai

berikut:

Tabel 3. 4 Tabel Konversi Skala Likert

Jawaban Skor
Sangat Baik 5
Baik 4
Cukup 3
Tidak Baik 2
Sangat Tidak Baik 1
Sumber : (Sugiyono, 2018)

Analisis data dari angket diperoleh berdasarkan tanggapan para

ahli/pakar yang berupa skor. Dalam analisis ini digunakan perhitungan

berdasarkan rumus sebagai berikut:

𝛴𝑥
𝑃= × 100%
𝛴𝑥ⅈ

41
42

Keterangan :

P : Persentase Kelayakan

∑x : Perolehan Skor

∑xi : Skor Maksimum

Kesimpulan diambil berdasarkan distribusi skor dan presentase yang

telah ditentukan. Tabel 3.5 merupakan tabel presentase kelayakan media.

Tabel 3. 5 Tabel Presentase penilaian kelayakan

Presentase Penilaian Interpretasi


81-100% Sangat layak
61-80% Layak
41-60% Cukup layak
21-40% Kurang layak
<20 % Sangat Tidak layak
Sumber: (Akbar, 2013)

Jika hasil validasi menunjukkan persentase kurang dari 60% maka E-

Modul tersebut dinyatakan kurang layak untuk digunakan pada proses

pembelajaran. Sebaliknya, jika hasil validasi dan uji coba E-Modul

menunjukkan persentase lebih dari 61% maka E-Modul tersebut mendapat

tanggapan positif dari validator serta dapat dinyatakan sangat layak untuk

digunakan sebagai media pembelajaran.

b. Analisis Data Uji Tanggapan Pengguna

Analisis ini dilakukan dengan menggunakan metode kuesioner atau

angket. skala pengukuran Likert yang terdiri dari beberapa kategori sebagai

berikut:

42
43

Tabel 3. 6 Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban

Jawaban Skor
Sangat Baik 5
Baik 4
Cukup 3
Tidak Baik 2
Sangat Tidak Baik 1
Sumber: (Sugiyono, 2018)

Analisis data dari angket diperoleh berdasarkan tanggapan pengguna

yang berupa skor dilakukan dengan menggunakan rumus konversi ke

presentase skor sebagai berikut:

𝛴𝑥 × 100%
𝑃 = 𝛴𝑥ⅈ

Keterangan :

P : Persentase Penilaian

∑x : Perolehan Skor

∑xi : Skor Maksimum

Kriteria validasi yang digunakan dalam validitas penelitian disajikan

pada tabel berikut:

Tabel 3. 7 Persentase penilaian tanggapan

Presentase Penilaian Interpretasi


81-100% Sangat Baik
61-80% Baik
41-60% Cukup Baik
21-40% Kurang Baik
<20% Sangat tidak Baik
Sumber : (Akbar, 2013)

43
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Jurusan Teknik Informatika dan Komputer

Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar. Penelitian dan pengembangan ini

dilakukan dengan mengacu model pengembangan 4-D yang dikembangkan

Thiagarajan. Berikut merupakan deskripsi langkah-langkah pengembangan E-

Modul pembelajaran Algoritma dan Pemrograman Dasar. Tujuan dari penelitian

ini adalah untuk mengetahui kelayakan E-Modul yang telah dikembangkan dan

mengetahui respon pengguna terhadap E-Modul. Sehingga siap untuk digunakan.

adapun hasil penelitian berdasarkan model 4-D sebagai berikut:

1. Define (Pendefinisian)

Tahapan ini peneliti mengumpulkan berbagai informasi yang berkaitan

dengan produk yang akan dikembangkan dan mengidentifikasi permasalahan

dalam pembelajaran yang mendasari pentingnya pengembangan E-Modul

Algoritma dan Pemrograman Dasar di Program Studi Pendidikan Teknik

Informatika dan Komputer Jurusan Teknik Informatika dan Komputer. Pada tahap

pendefinisian ini, dilakukan lima tahap, yaitu:

a. Analisis Awal

Tahapan ini dilakukan untuk mengetahui informasi tentang kondisi dan

fakta serta permasalahan-permasalahan yang terdapat dalam pembelajaran mata


45

kuliah Algoritma dan Pemrograman Dasar di Program Studi Pendidikan Teknik

Informatika dan komputer. Berdasarkan analisis awal yang dilakukan peneliti di

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Teknik Universitas Negeri

Makassar pada tanggal 23 Februari 2023 diperoleh informasi data nilai yang

diperoleh mahasiswa yang memprogramkan matakuliah ini masih banyak yang

kurang memuaskan, dimana dari 166 mahasiswa terdapat 22% mahasiswa yang

memperoleh nilai kurang memusakan pada matakuliah ini, sedangkan matakuliah

Algoritma dan Pemrograman Dasar ini merupakan matakuliah yang wajib dilulusi

serta dipahami dengan baik oleh mahasiswa terkhusus di program studi PTIK.

b. Analisis Peserta Didik

Tahapan ini dilakukan peneliti untuk mengetahui informasi tentang kondisi

dan fakta serta permasalahan-permasalahan yang terdapat pada mahasiswa dalam

proses pembelajaran mata kuliah Algoritma dan Pemrograman Dasar. Mahasiswa

yang dimaksud disini adalah mahasiswa aktif yang pernah memprogramkan mata

kuliah tersebut. Berdasarkan wawancara yang dilakukan terhadap Mukhlisah yang

menyakatakan bahwa kesulitan yang di alami ialah kurang lengkapnya materi

yang serta referensi yang digunakan dalam pembelajaran, hal itu membuat

mahasiswa kesulitan dalam proses pembelajaran pada mata kuliah algoritma dan

pemrograman dasar.

c. Analisis Konsep

Kegiatan yang dilakukan pada langkah ini adalah mengidentifikasi,

merinci, dan menyusun secara sistematis materi-materi utama yang akan dipelajari

peserta didik. Materi pelajaran dalam penelitian ini adalah:

45
46

1) BAB 1 Pengantar Algoritma Dan Pemrograman Dasar

A. Defenisi algoritma dan pemrograman

B. Manfaat Algoritma Dan Pemrograman

C. Contoh Penerapan Algoritma Dan Pemrograman

2) BAB 2 Struktur Dasar Algoritma

A. Jenis Proses Algoritma

B. Syarat Algoritma

C. Tahap Desain Dan Analisis Algoritma

3) BAB 3 Notasi Algoritma

A. Simbol flowchart

B. Syarat Algoritma

C. Tahap Desain Dan Analisis Algoritma

4) BAB 4 Variabel, Konstanta, Dan Operator Dalam C++

A. Variabel

B. Konstanta

C. Operator

5) BAB 5 Tipe Data Dasar Dan Tipe Data Bentukan Dalam C++

A. Defenisi Tipe Data

B. Tipe data dasa

C. Tipe Data Bentukan

6) BAB 6 String Dalam C++

A. Penggunaan String

B. Inisialisasi String

46
47

C. Fungsi-Fungsi String

7) BAB 7 Percabangan dan Perulangan Dalam C++

A. Bentuk Umum IF dan Variasinya

B. Perulangan

8) BAB 8 Array Dalam C++

A. Array

B. Array Satu Dimensi

C. Array Dua Dimensi

9) BAB 9 Fungsi Dalam C++

A. Pengertian Fungsi

B. Struktur Fungsi

C. Parameter Fungsi

D. Fungsi Rekursif

10) BAB 10 Class Dalam C++

A. Pengantar Konsep Class

B. Data Member Class

C. Member Function

D. Object

11) BAB 11 Algoritma Pencarian Dan Pengurutan

A. Serching (Pencarian)

B. Sorting (Pengurutan)

47
48

d. Analisis Tugas

Agar peserta didik dapat mencapai standar kompetensi lulusan, maka

terlebih dahulu harus dilakukan analisis tugas yang dijadikan acuan dalam

merancang tugas yang akan diselesaikan oleh peserta didik. Tugas dalam

pembelajaran ini berupa quiz berbentuk pilihan ganda (Multiple Choice) yang

dianalisis berdasarkan tujuan pembelajaran yang tercantum pada rancangan

program semester (RPS).

e. Analisis Tujuan Pembelajaran

Tahap ini dilakukan perumusan tujuan pembelajaran/indikator tujuan

didasarkan pada analisis konsep dan tugas. Rumusan tujuan pembelajaran yang

ada pada E-Modul yang akan dikembangkan terdapat pada lampiran konsep

modul sesuai RPS.

2. Design (Perancangan)

Tujuan tahapan ini adalah untuk menghasilkan prototype produk yang

akan dikembangkan. Adapun langkah-langkah dalam tahap perancangan ini

adalah:

a. Penyusunan Kerangka E-Modul

1) Judul

Judul modul dituliskan pada halaman sampul dan pada setiap etiket

dituliskan judul materi modul pembelajaran tersebut.

48
49

2) Layout

Layout setiap halaman menggunakan warna dasar putih dengan kombinasi

warna kuning dan hitam. Berikut adalah beberapa layout dari modul yang akan

dikembangkan.

Gambar 4. 1 Layout Sampul Depan Modul

49
50

Gambar 4. 2 Layout Sampul Belakang Modul


Gambar 4.1 di atas menjelaskan bahwa sampul depan terdiri dari logo

institusi, judul, keterangan institusi, dan gambar pendukung yang relevan terkait

materi yang ada pada modul.

Gambar 4. 3 Layout Kegiatan Belajar

50
51

3) Topik

Topik adalah inti utama atau pembahasan dari seluruh kegiatan.

Topik/materi setiap kegiatan.

4) Evaluasi terhadap hasil belajar

Evaluasi terhadap hasil belajar dituangkan dalam bentuk bahan diskusi,

yang merujuk pada tujuan. Penugasan disesuaikan pada responden yaitu

mahasiswa.

b. Pemilihan Media

Pemilihan media dilakukan oleh peneliti dan menentukan media yang tepat

untuk penyajian materi pembelajaran yang sesuai. Dalam hal ini setiap modul

pembelajaran akan dirancang menggunakan beberapa aplikasi sesuai tabel 4.3

berikut.

Tabel 4. 1 Daftar Aplikasi/Media yang digunakan dalam Pembuatan Modul

Nama Aplikasi Kegunaan


Digunakan sebagai media utama
Flip PDF Proffesional
dalam pengembangan E-Modul
Microsoft Word 2019 Pengetikan naskah/draft modul
Merancang desain sampul/cover,
Adobe Photoshop CC 2018 merancang layout dan gambar
pendukung E-Modul
Macromedia Flash 8 Merancang Animasi
Sumber: Data Penelitian yang diolah

c. Pemilihan Format

Pemilihan format modul ini harus memperhatikan mengenai font, spasi,

warna, gambar, dan bentuk yang menarik. Tahapan ini dilakukan untuk

mengetahui informasi tentang isi modul yang digunakan. Font yang digunakan

51
52
adalah Times

52
53

New Roman 14, dengan spasi 1,5. Warna yang digunakan yaitu warna putih

sebagai warna utama serta kombinasi warna kuning dan hitam. Peneliti juga

menambahkan beberapa gambar animasi agar lebih menarik secara visual bagi

pengguna. Tampilan visual yang menarik lebih mampu memikat pengguna

dibandingkan hanya berisi teks saja. Penyusunan materi diorganisasikan secara

sistematis dan berurutan.

d. Rancangan E-Modul

Hasil pengembangan E-Modul pembelajaran Algoritma dan Pemrograman

Dasar yang telah dilakukan dalam penelitian ini dapat ditunjukkan dalam

beberapa gambar tampilan visualisasi dari E-Modul pembelajaran tersebut.

Rancangan awal E-Modul pembelajaran yang akan dikembangkan pada tahap ini

disebut Draft I. Draft I E-Modul ini disusun berdasarkan tahapan pada proses

perancangan yang diulas sebelumnya.

1) Sampul Depan dan Belakang

Gambar 4. 4 Sampul Depan dan Belakang E-Modul

53
54

Halaman sampul bagian depan terdiri dari logo institusi, judul, gambar

pendukung, keterangan institusi dan nama penyusun. Sedangkan sampul bagian

belakang terdiri dari logo dan deskripsi singkat modul.

2) Kata Pengantar, Petunjuk penggunaan dan Daftar isi

Pendahuluan halaman yang meliputi kata pengantar, petunjuk

penggunaan dan daftar isi yang diperuntukkan untuk dosen dan mahasiswa.

Tampilan halaman pendahuluan akan di tunjukkan pada Gambar 4.5, Gambar 4.6,

dan Gambar 4.7.

Gambar 4. 5 Tampilan Kata Pengantar

54
55

Gambar 4. 6 Tampilan Petunjuk Penggunaan

Gambar 4. 7 Tampilan Daftar Isi


3) Tampilan Isi E-Modul

Isi E-Modul meliputi sampul bab dan uraian materi.

55
56

Gambar 4. 8 Tampilan Isi E-Modul


4) Tampilan Video Pembelajaran

Video yang terdapat pada materi E-Modul ini berisi video pembelajaran

yang berguna untuk menambah wawasan peserta didik. Video yang ditampilkan

sesuai dengan materi yang diberikan.

Gambar 4. 9 Tampilan Video Pembelajaran

56
57

5) Tampilan Quiz

Gambar 4. 10 Tampilan Quiz


3. Develop (Pengembangan)

Tahap pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan E-Modul

Algoritma dan Pemrograman Dasar hingga valid dan layak dipakai. Langkah-

langkah yang ditempuh oleh peneliti dalam tahap ini adalah membuat validasi

ahli, revisi produk dan uji coba produk.

a. Validasi Ahli

Validasi dilakukan untuk mengetahui tingkat penilaian E-Modul Algoritma

dan Pemrograman Dasar yang dilakukan dua ahli materi dan dua ahli media.

Validasi dari ahli materi dan ahli media bertujuan untuk mengetahui apakah E-

Modul yang dikembangkan layak digunakan oleh pengguna serta tertujuan untuk

mendapatkan kritik dan saran agar E-Modul yang telah dibuat dapat menjadi lebih

baik.

57
58

1) Analisis Data Validasi Ahli Materi

Validasi dilakukan oleh dua orang validator yang yaitu Bapak Drs. Sugeng

A, M.T. sebagai ahli materi pertama dan Ibu Alifya Nfh, S.Pd.,M.Pd. sebagai ahli

materi kedua. Validasi ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan E-Modul yang

dikembangkan dari segi materi. Data hasil validasi ahli materi dapat dilihat pada

tabel berikut ini:

Tabel 4. 2 Hasil Validasi Ahli Materi

Total Skor
No Aspek Ahli Materi Ahli Materi Jumlah Skor
Pertama Kedua
1 Aspek self instructional 70 66 136
2 Aspek self contained 10 10 20
3 Stand alone 10 10 20
4 Aspek adaptive 5 5 10
5 Aspek user friendly 10 9 19
Jumlah Skor 205
Jumlah Skor yang diharapkan 210
Persentase 97,61%
Kategori : Sangat Layak
Sumber: Data Penelitian yang diolah

Berdasarkan rekapitulasi penilaian hasil uji validasi ahli materi, jumlah

skor total dari aspek self instructional, aspek self contained, aspek stand alone,

aspek adaptive dan aspek user friendly sebesar 205 dan jumlah skor yang

diharapkan berdasarkan jumlah pernyataan pada angket adalah 210. Jadi,

persentase penilaian skor total butir pernyataan dari seluruh aspek adalah =

97,61% dari persentase maksimal 100% sehingga termasuk dalam kategori

“Sangat Layak”.

58
59

Validasi Ahli Materi


100%100%100%
100.00%
99.00%
98.00%

97.14%
97.00%
Persenta

96.00%
95%
95.00%
94.00%
93.00%
92.00%

Aspek selfAspek selfStand alone Aspek adaptive Aspek user


instructionalcontainedfriendly

Gambar 4. 11 Diagram Hasil Validasi Ahli Materi


Berdasarkan gambar 4.10 yaitu hasil validasi ahli materi terdapat 5 aspek

yang menjadi penilaian yaitu aspek self instructional, self contained, stand alone,

adaptive dan user friendly. Rata-rata persentase dari kelima aspek tersebut adalah

97,61% dari persentase maksimal 100%. Berdasarkan kategori yang telah

ditetapkan, hasil tersebut termasuk dalam kategori "Sangat Layak".

2) Analisis Data Validasi Ahli Media

Validasi dilakukan oleh dua orang validator yang yaitu Ibu Alifya Nfh,

S.Pd.,M.Pd. sebagai ahli madia pertama dan Ibu Dr. Sanatang, S.Pd, M.T. sebagai

ahli media kedua. Validasi ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan E-Modul

yang dikembangkan dari segi media. Data hasil validasi ahli media dapat dilihat

pada tabel berikut ini:

59
60

Tabel 4. 3 Hasil Validasi Ahli Media

Skor Ahli Media


No Aspek Ahki Media Ahli Media Jumlah Skor
Pertama Kedua
1 Format 19 19 38
2 Organisasi 38 38 76
3 Daya Tarik 77 77 154
4 Bentuk dan Ukuran Huruf 18 18 36
5 Ruang (Spasi Kosong) 9 9 18
6 Konsistensi 25 25 50
Jumlah Skor 372
Jumlah Skor yang diharapkan 390
Persentase 95.38%
Kategori : Sangat Layak
Sumber: Data Penelitian yang diolah

Berdasarkan rekapitulasi penilaian hasil uji validasi ahli media, jumlah

skor total dari aspek format, aspek organisasi, aspek daya tarik, aspek bentuk dan

ukuran huruf, aspek ruang kosong (spasi), aspek konsistensi, serta aspek rekayasa

perangkat lunak sebesar adalah 372 dan jumlah skor yang diharapkan berdasarkan

jumlah pernyataan pada angket adalah 390. Jadi, persentase penilaian skor total

butir pernyataan dari seluruh aspek adalah = 95.38% dari persentase maksimal

100% sehingga termasuk dalam kategori “Sangat Layak”.

60
61

Validasi Ahli Media


100%
100%
98%
96% 96%
94% 95% 95%
92%
Persenta

90%
88%
86% 90% 90%
84%

FormatOrganisasiDaya Tarik Bentuk dan Ruang (Spasi Konsistensi


UkuranKosong) Huruf

Gambar 4. 12 Diagram Validasi Ahli Media


Berdasarkan Gambar 4.11 yaitu hasil validasi ahli media terdapat 6 aspek

yang menjadi penilaian yaitu aspek seperti format, organisasi, daya tarik, bentuk

dan ukuran huruf, ruang kosong (spasi), dan konsistensi, Rata-rata persentase dari

kelima aspek tersebut adalah 95.38% dari persentase maksimal 100%.

Berdasarkan kategori yang telah ditetapkan, hasil tersebut termasuk dalam

kategori "Sangat Layak".

Berdasarkan hasil validasi dari ahli materi dan ahli media, E-Modul yang

telah dikembangkan dapat dikatakan layak atau valid diterapkan dalam uji coba

dengan persentase rata-rata 96.17% yang termasuk dalam kategori “Sangat

Layak”.

b. Revisi Produk

Revisi produk dilakukan mengacu pada saran, komentar, dan hasil validasi

E-Modul Algoritma dan Pemrograman Dasar oleh ahli materi dan ahli media.

Adapun revisi yang dilakukan adalah:

61
62

1) Revisi Produk Ahli Materi

Penilaian yang dilakukan oleh dua orang validator yaitu dua orang dosen

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer FT UNM yaitu Bapak Drs. Sugeng A,

M.T. sebagai ahli materi pertama dan Ibu Alifya Nfh, S.Pd.,M.Pd. sebagai ahli

materi kedua. Penilaian ahli materi ini bertujuan untuk memperoleh saran dan

kritik dari dosen validator. Saran dan kritik tersebut dijadikan acuan dalam revisi

dan dapat dilihat dalam sajian tabel 4.4 dan 4.5.

Tabel 4. 4 Saran Revisi Produk Ahli Materi

No. Jenis Kekurangan Saran Perbaikan


Bagian Video Pembelajaran Tambahkan Sumber Dari Video
1.
Pembelajaran
Sumber: Data Penelitian yang diolah

Berdasarkan saran dari validator bahwa E-Modul yang di kembangkan

perlu di perbaiki yaitu penambahan sumber dari video pembelajaran. Adapun

tampilan E-Modul sebelum dan sesudah revisi dari validator dapat dilihat pada

tabel 4.5.

62
63

Tabel 4. 5 Revisi Produk Ahli Materi

No. Sebelum Revisi Setelah Revisi


1.

Penambahan sumber pada video pembelajaran

2) Revisi Produk Ahli Media

Penilaian yang dilakukan oleh dua orang validator yaitu dua orang dosen

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer FT UNM yaitu yaitu Ibu Alifya Nfh,

S.Pd.,M.Pd. sebagai ahli madia pertama dan Ibu Dr. Sanatang, S.Pd, M.T. sebagai

ahli media kedua. Penilaian ahli media ini bertujuan untuk memperoleh saran dan

kritik dari dosen validator. Saran dan kritik tersebut dijadikan acuan dalam revisi

dan dapat dilihat dalam sajian tabel 4.6 dan 4.7.

63
64

Tabel 4. 6 Saran Revisi Produk Ahli Media

No. Jenis Kekurangan Saran Perbaikan


1. Bagian Isi Tambahkan Animasi Pada
Flowchat dan contoh sintax
2. Bagian Video Pembelajaran Perbesar Ukuran Video
Pembelajaran
Sumber: Data Penelitian yang diolah

Berdasarkan saran dari validator bahwa E-Modul yang di kembangkan

perlu di perbaiki yaitu penambahan animasi serta ukuran video pembelajaran yang

lebih baik diperbesar. Adapun tampilan E-Modul sebelum dan sesudah revisi dari

validator dapat dilihat pada tabel 4.7.

Tabel 4. 7 Revisi Produk Ahli Media

No. Sebelum Revisi Setelah Revisi


1.

Penambahan Animasi pada flowchart

64
65

Penambahan Animasi Pada Contoh Program


2.

Perubahan ukuran video pembelajaran

65
66

c. Uji Coba Produk

Setelah melakukan proses revisi dan divalidasi oleh validator E-Modul

Algoritma dan Pemrograman Dasar kemudian diterapkan dengan melakukan uji

coba, adapun uji coba yang dilakukan yaitu uji coba kelompok kecil dan uji coba

kelompok besar. Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui respon dan tanggapan

pengguna atau mahasiswa terhadap E-Modul yang telah di kembangkan.

1) Uji Coba Kelompok Kecil

Untuk tujuan perbaikan dan evaluasi E-Modul yang telah dikembangkan,

dilakukan uji coba kelompok kecil terhadap 5 mahasiswa dari Jurusan Teknik

Informatika dan Komputer yang dipilih secara acak sebagai representatif dari

mahasiswa yang pernah memprogram mata kuliah Algoritma dan Pemrograman

Dasar. Uji coba ini dilakukan setelah mahasiswa melihat E-Modul pembelajaran

secara mandiri dan kemudian diberikan kuesioner dalam bentuk skala Likert

untuk mengetahui tanggapan dan respons mereka terhadap E-Modul yang telah di

kembangkan. Hasil dari uji coba kelompok kecil tersebut dapat dilihat dalam tabel

4.8.

Tabel 4. 8 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Kelompok Kecil

Total
No. Responden Materi Media Kemanfaatan Total Persentase
Max
1 R1 26 19 18 63 70 90.00
2 R2 28 19 18 65 70 92.86
3 R3 26 19 18 63 70 90.00
4 R4 29 18 18 65 70 92.86
5 R5 27 19 18 64 70 91.43
Jumlah Total Skor yang Diperoleh 320
Persentase Rata-rata 91.4%
Sumber: Data Penelitian yang diolah

66
67

Berdasarkan rekapitulasi keseluruhan penilaian hasil uji coba kelompok

kecil, E-Modul mendapatkan tanggapan positif dari mahasiswa, adapun angket

yang diberikan berisi 14 item pernyataan, keseluruhan jawaban dalam seluruh

item sebanyak 320 dari 350 nilai ideal yang ditetapkan. Maka dapat dihitung

kualitas penilaian secara keseluruhan dalam bentuk persentase dengan hasil

sebagai berikut.

𝑝 = ∑𝑥
𝑥100%
∑𝑥ⅈ

32
𝑝 = 0 𝑥100% = 91.4%
35
0

Hasil uji coba kelompok kecil menunjukkan bahwa hasil penilaian dari 5

mahasiswa memiliki nilai rata-rata presentase sebesar 91.4% dengan kategori

sangat baik. Selain itu, mahasiswa yang diuji pada uji kelompok kecil juga

memberikan tanggapan/respon positif terkait penggunaan E-Modul Algoritma dan

Pemrograman Dasar.

2) Uji Coba Kelompok Besar

Uji coba kelompok besar dilakukan pada 15 mahasiswa yang pernah

memprogram mata kuliah Algoritma dan Pemrograman Dasar di Jurusan Teknik

Informatika dan Komputer di FT UNM. Sebelum E-Modul ini digunakan, tujuan

dari penggunaannya dijelaskan terlebih dahulu kepada para mahasiswa dan juga

mereka menggunakan E-Modul tersebut sebelum mengisi angket yang diberikan.

Angket tersebut terdiri dari 3 aspek dan 14 pertanyaan untuk memberikan

tanggapan atau respon terhadap E-Modul yang telah di kembangkan, berikut ini

adalah rekapitulasi dari hasil jawaban dari 15 mahasiswa yang telah memprogram
67
68

mata kuliah Algoritma dan Pemrograman Dasar di Jurusan Teknik Informatika

dan Komputer FT UNM.

Tabel 4. 9 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Kelompok Besar

Aspek Total
No Responden Total Persentase
Materi Media Kemanfaatan Max
1 R1 27 19 19 65 70 92.9%
2 R2 29 17 17 63 70 90.0%
3 R3 25 18 19 62 70 88.6%
4 R4 28 19 18 65 70 92.9%
5 R5 26 17 19 62 70 88.6%
6 R6 26 17 18 61 70 87.1%
7 R7 28 19 17 64 70 91.4%
8 R8 27 18 18 63 70 90.0%
9 R9 27 17 17 61 70 87.1%
10 R10 26 17 17 60 70 85.7%
11 R11 25 16 17 58 70 82.9%
12 R12 26 17 18 61 70 87.1%
13 R13 25 17 18 60 70 85.7%
14 R14 28 19 19 66 70 94.3%
15 R15 24 17 17 58 70 82.9%
Jumlah Total Skor yang Diperoleh 929
Persentase Rata-rata 88.5%
Kategori : Sangat Baik
Sumber: Data Penelitian yang diolah

Berdasarkan rekapitulasi keseluruhan penilaian hasil uji coba kelompok

besar, E-Modul mendapatkan tanggapan positif dari mahasiswa, adapun angket

yang diberikan berisi 14 item pernyataan, keseluruhan jawaban dalam seluruh

item sebanyak 929 dari 1050 nilai ideal yang ditetapkan. Maka dapat dihitung

kualitas penilaian secara keseluruhan dalam bentuk persentase dengan hasil

sebagai berikut.

𝑝 = ∑𝑥
𝑥100%
∑𝑥ⅈ

929 1050
𝑝=
68
69

𝑥100% = 88.5%

69
70

Hasil uji coba kelompok besar menunjukkan bahwa hasil penilaian dari 15

mahasiswa memiliki nilai rata-rata presentase sebesar 88.5% dengan kategori

sangat baik. Selain itu, mahasiswa yang diuji pada uji kelompok besar juga

memberikan tanggapan/respon positif terkait penggunaan E-Modul Algoritma dan

Pemrograman Dasar.

Berdasarkan hasil uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar,

E- Modul yang tellah dikembangkan memperoleh respon serta tanggapan yang

baik dari mahasiswa dengan persentase rata-rata 89.21% yang termasuk dalam

kategori “Sangat Baik”.

4. Desseminate (Penyebaran)

Setelah semua tahapan terlewati, maka E-Modul dipublikasikan dan

disebarkan. Pada penelitian ini hanya dilakukan diseminasi terbatas, yaitu dengan

menyebarluaskan dan mempromosikan produk akhir E-Modul Algoritma dan

Pemrograman Dasar secara terbatas kepada Dosen Pengampuh Mata Kuliah

Algoritma dan Pemrograman Dasar.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, telah dihasilkan

sebuah produk akhir dalam bentuk E-Modul pembelajaran untuk mata kuliah

Algoritma dan Pemrograman Dasar. Penelitian ini merupakan jenis penelitian

Research and Development (R&D) dengan menggunakan model 4D (Four-D

Models). Model tahapan pengembangan yang dilakukan yaitu tahapan

70
71

pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan

penyebaran (disseminate).

Proses pengembangan dimulai pada tahap pendefinisian (define), yaitu

proses analisis awal/identifikasi. Proses analisis awal dilakukan oleh peneliti

untuk memperoleh informasi tentang kondisi dan fakta serta permasalahan-

permasalahan dalam pembelajaran yang mendasari pengembangan E-Modul

Algoritma dan Pemrograman Dasar. Peneliti melakukan wawancara dengan salah

satu mahasiswa yang pernah memprogram mata kuliah Algoritma dan

Pemrograman Dasar sebagai informasi awal untuk mengembangkan E-Modul.

Selain itu peneliti juga menganalisis konsep dan analisis tugas yang tujuan

utamanya adalah untuk memperkuat data yang telah diperoleh selama proses

pembuatan E-Modul pembelajaran.

Pada tahap perancangan (design), terdapat beberapa langkah yang perlu

dilakukan, diantaranya adalah penyusunan kerangka E-Modul, pemilihan media,

dan pemilihan format serta perancangan awal E-Modul. Penyusunan kerangka E-

Modul dilakukan untuk merencanakan tata letak atau susunan e-modul yang akan

di kembangkan. Sedangkan pemilihan media dilakukan untuk menentukan

aplikasi apa saja yang akan digunakan dalam merancang desain dari E-Modul.

Setelah menentukan media, peneliti memulai perancangan awal E-Modul serta

mengkonsultasikan rancangan E-Modul dengan pembimbing sehingga mendapat

masukan dan saran untuk tujuan perbaikan dan penyempurnaan.

Tahap pengembangan (develop) bertujuan untuk menghasilkan produk jadi

berupa E-Modul yang telah melalui tahap validasi dan revisi. Validasi yang

71
72

dilakukan oleh validator ahli berguna untuk mengetahui kekurangan atau

kelemahan dari E-Modul. Selanjutnya revisi dilakukan untuk penyempurnaan dan

perbaikan produk. Setelah tahap revisi selesai maka E-Modul diuji cobakan

kepada mahasiswa. Uji coba dilakukan untuk mengetahui respon atau

tanggapan mahasiswa terhadap E-Modul mata kuliah Algoritma dan

Pemrograman Dasar yang telah dikembangkan.

Pada tahap pengembangan dilakukan pengelohan data yang diperoleh dari

para validator dan subjek uji coba. Dengan mengacu pada teknik analisis data

yang telah dilakukan, diperoleh hasil analisis dari masing-masing validator dan

subjek uji coba sebagai berikut.

E-Modul mata kuliah Algoritma dan Pemrograman Dasar yang telah

dikembangkan, dari hasil penelitian dinyatakan sangat layak untuk digunakan

berdasarkan hasil validasi instrumen penelitian berupa validasi materi dan validasi

media. Menurut Ramadhan dan Linda (2021) validasi dirancang untuk mengukur

kelayakan modul elektronik sebelum digunakan dalam proses pembelajaran.

Adapun hasil penelitian berdasarkan tabel validasi materi pada Tabel 4.2

diperoleh nilai total sebesar 205 dan jumlah skor yang diharapkan berdasarkan

jumlah pernyataan pada angket adalah 210 dari nilai maksimal setiap pernyataan

5. Jadi, persentase penilaian skor total butir pernyataan adalah = 205/210 x 100%

= 97,61% dari persentase maksimal 100% sehingga termasuk dalam kategori

“Sangat Layak”. Hal ini juga sesuai dengan pernyataan Kamila dan Ducha (2018)

media pembelajaran berbasis multimedia interaktif atau e-modul dapat

mendukung proses

72
73

pembelajaran dan sangat layak digunakan dalam proses pembelajaran ditinjau dari

aspek validitas.

Tabel validasi media pada Tabel 4.3 diperoleh nilai total sebesar adalah

372 dan jumlah skor yang diharapkan berdasarkan jumlah pernyataan pada angket

adalah 390 dari nilai maksimal setiap pernyataan 5. Jadi, persentase penilaian skor

total butir pernyataan adalah 372/390 x 100%= 95.38% dari persentase maksimal

100% sehingga termasuk dalam kategori “Sangat Layak”. Karena E-Modul berada

pada kategori sangat layak maka E-Modul mata kuliah Algoritma dan

Pemrograman Dasar yang telah dikembangkan dapat digunakan pada tahap

selanjutnya, yaitu uji coba kelompok kecil dan kelompok besar. Namun demikian,

catatan yang diberikan validator perlu dilakukan perbaikan-perbaikan kecil atau

seperlunya sesuai dengan catatan yang diberikan.

Uji coba kelompok kecil melibatkan 5 orang mahasiswa dan uji coba

kelompok besar melibatkan 15 orang mahasiswa program studi PTIK untuk

mengetahui respon atau tanggapan terkait E-Modul Algoritma dan Pemrograman

Dasar. Langkah-langkah analisis ujicoba kelompok kecil dan besar yaitu pertama,

data penilaian dari angket respon mahasiswa dihitung. Setelah itu, skor yang

didapatkan kemudian dianalisis menggunakan presentasi dari Akbar. Hasil

Persentase tersebut kemudian dibandingkan dengan kriteria penilaian kualitas

tertentu. Kriteria yang digunakan dalam penilaian ini disajikan dalam Tabel 3.7.

Pada uji coba kelompok kecil yang dilakukan terhadap mahasiswa

sebanyak 5 orang pada Pogram Studi PTIK Jurusan Teknik Informatika dan

Komputer FT UNM, diperoleh jumlah skor total dari aspek materi, aspek

media, dan aspek

73
74

kemanfaatan e-modul pembelajaran sebesar 91,4%. Sehingga dari hasil tersebut

dapat diketahui bahwa seluruh pernyataan mendapatkan respon yang sangat baik

sehingga termasuk dalam kategori “Sangat Baik”.

Pada uji coba kelompok besar yang dilakukan terhadap mahasiswa

sebanyak 15 orang pada Pogram Studi PTIK Jurusan Teknik Informatika dan

Komputer FT UNM, diperoleh jumlah skor total dari aspek materi, aspek media,

dan aspek kemanfaatan e-modul pembelajaran sebesar 88,5%. Sehingga dari hasil

tersebut dapat diketahui bahwa seluruh pernyataan mendapatkan respon yang

sangat baik sehingga termasuk dalam kategori “Sangat Baik”

Berdasarkan dari pembahasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa E-Modul

mata kuliah Algoritma dan Pemrograman Dasar dapat memenuhi kriteria sebagai

sumber belajar yang layak serta berdasarkan respon atau tanggapan mahasiswa

sebagai pengguna dengan persentase keseluruhan dari uji coba kelompok kecil

dan uji coba kelompok besar sebanyak 89,21% yang mana memenuhi kriteria

sangat baik untuk digunakan di Program Studi Pendidikan Teknik Informatika

dan Komputer Jurusan Teknik Informatika dan Komputer FT-UNM. E-Modul ini

diharapkan dapat membantu kinerja dosen dalam menyampaikan materi dan

mahasiswa dapat belajar secara mandiri.

74
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengembangan E-

Modul Algoritma dan Pemrograman Dasar, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penelitian ini menghasilkan E-Modul mata kuliah Algoritma dan

Pemrograman Dasar Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan

Komputer berbasis flip PDF Proffesional yang dapat diakses di sistem

operasi windows, android dan ios. Hasil kelayakkan berdasarkan validasi

yang dilakukan oleh ahli materi dan ahli media mendapatkan tanggapan

positif. Hasil validasi ahli materi memperoleh persentase sebesar 91,61%

dengan kategori Sangat Layak dan hasil validasi ahli media, media

mendapatkan tanggapan positif dari validator dengan Persentase validitas

diperoleh sebesar 95.38% dengan kategori Sangat Layak. Berdasarkan hasil

validasi dari ahli materi dan ahli media, E-Modul yang telah dikembangkan

dapat dikatakan layak atau valid di terapkan dalam uji coba dengan persentase

rata-rata 96.17% yang termasuk dalam kategori “Sangat Layak”. Sehingga, E-

Modul ini memenuhi kategori sangat layak untuk digunakan sebagai media

pembelajaran.

2. Tanggapan pengguna terhadap E-Modul yang dikembangkan berada pada

kategori “Sangat Baik”. Berdasarkan hasil tanggapan peserta didik dalam uji

coba kelompok kecil diperoleh tanggapan positif dari peserta didik dengan

Persentase sebesar 91,4% dengan kriteria sangat baik, dan Uji coba kelompok
74

besar diperoleh tanggapan positif dari peserta didik dengan Persentase sebesar

88,5% dengan kriteria sangat baik. Berdasarkan hasil uji coba kelompok kecil

dan uji coba kelompok besar, E-Modul yang telah dikembangkan

memperoleh respon serta tanggapan yang baik dari mahasiswa dengan

persentase rata-rata 89.21% yang termasuk dalam kategori “Sangat Baik”.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa berdasarkan respon dan tanggapan

pengguna E-Modul mata kuliah Algoritma dan Pemrograman Dasar layak

digunakan sebagai sumber belajar untuk program studi PTIK JTIK FT UNM

serta tergolong dalam E-Modul pembelajaran yang baik dan berkualitas.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka ada beberapa hal yang

disarankan yaitu sebagai berikut:

1. Bagi Dosen

Bagi dosen disarankan untuk dapat menerapkan E-Modul Algoritma dan

Pemrograman Dasar sebagai salah satu pilihan bahan ajar pada mahasiswa

Jurusan Teknik Informatika dan Komputer pada proses pembelajaran mata

kuliah Algoritma dan Pemrograman Dasar.

2. Bagi Mahasiswa

Disarankan bagi mahasiswa Jurusan Teknik Informatika dan Komputer FT

UNM untuk menggunakan E-Modul Algoritma dan Pemrograman Dasar

secara maksimal agar memahami materi tanpa merasa bosan, serta mahasiswa

juga dapat belajar secara mandiri.

74
75

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

E-Modul Algoritma dan Pemrograman Dasar layak disempurnakan baik dari

segi materi maupun tampilannya. Penelitian yang telah dilakukan belum

mencapai tahap uji efektivitas E-Modul. Oleh karena itu, bagi peneliti

selanjutnya memiliki kesempatan untuk meneliti lebih lanjut mengenai

pengujian efektivitas e-modul dalam pembelajaran.

75
76

DAFTAR PUSTAKA

A.Yusmasari. (2022). E-Modul Jaringan Komunikasi Nirkabel Pada Program


Studi Teknik Komputer. Skripsi Makassar. Universitas Negeri Makassar.

Akbar, S. D. (2013). Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: PT Remaja.


Rosdakarya.

Anisah, A., & Azizah, E. N. (2016). Pengaruh Penggunaan Buku Teks Pelajaran
dan Internet sebagai Sumber Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa pada
Pembelajaran IPS (Eksperimen Kuasi Pada Kelas VII di SMP Negeri 1
Palimanan Kabupaten Cirebon). Jurnal Logika, 18(3), 1–18.
http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/logika/article/viewFile/215/138

Arsal, M., Danial, M., & Hala, Y. (2019). Pengembangan Media Pembelajaran E-
Modul Materi Sistem Peredaran Darah pada Kelas XI MIPA SMAN 6 Barru.
Prosiding Seminar Nasional Biologi VI Harmonisasi Pembelajaran Biologi
Pada Era Revolusi 4.0, 434–442.

Asima, N. (2021). Pengembangan E-Modul Interaktif Pada Mata Kuliah


Komputer Grafis Di Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar. Skripsi
Makassar. Universitas Negeri Makassar.

Borg, W. R., & Gall, M. (1998). Education Research: An Introduction (4th


Edition). New York. Longman Publisher.

Cahyadi, R. A. H. (2019). Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Addie Model.


Halaqa: Islamic Education Journal, 3(1), 35–42.
https://doi.org/10.21070/halaqa.v3i1.2124

Dwijayani, N. M. (2019). Development of circle learning media to improve


student learning outcomes. Journal of Physics: Conference Series, 1321(2).
https://doi.org/10.1088/1742-6596/1321/2/022099

Kadir, A. (2017). Dasar Logika Pemrograman Komputer. Jakarta : PT Elex


Media Komputindo.

Kamila, H. R., & Ducha, N. (2018). Validitas Multimedia Interaktif Model


Tutorial Sistem Peredaran Darah Manusia. Ejournal-Pensa, 06(02), 119–
122.

Kosasih, E. (2021). Pengembangan Bahan Ajar. Bumi Aksara.


https://books.google.co.id/books?id=UZ9OEAAAQBAJ

Kustandi, C., & Darmawan, D. (2020). Pengembangan Media Pembelajaran:


Konsep \& Aplikasi Pengembangan Media Pembelajaran bagi Pendidik di
Sekolah dan Masyrakat. Jakarta: Prenada Media.

76
77

Magdalena, I., Prabandani, R. O., Rini, E. S., Fitriani, M. A., & Putri, A. A.
(2020). Analisis Pengembangan Bahan Ajar. Jurnal Pendidikan Dan Ilmu
Sosial, 2(2), 170–187. https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/nusantara

Mahmudah, S. (2018). Media Pembelajaran Bahasa Arab. An Nabighoh Jurnal


Pendidikan Dan Pembelajaran Bahasa Arab, 20(01), 129.
https://doi.org/10.32332/an-nabighoh.v20i01.1131

Maulana, G. G., Studi, P., & Mesin, T. (2017). Pembelajaran Dasar Algoritma
Dan Pemrograman Menggunakan El-Goritma Berbasis Web. 06, 8–12.

Moshinsky, M. (2018). Manfaat Media Dalam Pembelajaran. Nucl. Phys., 13(1),


104–116.

Muzijah, R., Wati, M., & Mahtari, S. (2020). Pengembangan E-modul


Menggunakan Aplikasi Exe-Learning untuk Melatih Literasi Sains. Jurnal
Ilmiah Pendidikan Fisika, 4(2), 89. https://doi.org/10.20527/jipf.v4i2.2056

Nurrita. (2018). Kata Kunci : Media Pembelajaran dan Hasil Belajar Siswa.
Misykat, 03, 171–187.

Pranopik, M. R. (2017). Pengembangan Variasi Latihan Smash Bola Voli. Jurnal


Prestasi, 1(1), 31–33. https://doi.org/10.24114/jp.v1i1.6495

Priyanthi, K. A., Dr. Ketut Agustini, S.Si, M. S., & Gede Saindra Santyadiputra,
S.T., M. C. (2017). Pengembangan E-Modul Berbantuan Simulasi
Berorientasi Pemecahan Masalah pada Mata Pelajaran Komunikasi Data.
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika.

Rahdiyanta, D. (2016). Teknik Penyusunan Modul Pembelajaran. Academia, 1–14.

Rahmadi, I. F., Khaerudin, K., & Kustandi, C. (2018). Kebutuhan Sumber Belajar
Mahasiswa yang Mendukung Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi
dan Komunikasi di Perguruan Tinggi. JTP - Jurnal Teknologi Pendidikan,
20(2), 120–136. https://doi.org/10.21009/jtp.v20i2.8620

Rahmi, L. (2018). JURNAL TA’DIB, Vol 21 (2), 2018, (Juli -Desember). 21(2),
105–111.

Ramadhan, S., & Linda, R. (2021). Pengembangan E-Modul Berbasis Tiga Level
Representasi Pada Materi Kesetimbangan Kimia untuk Siswa Sekolah
Menengah Atas Kelas XI. Chemistry Education Practice, 4(3), 262–268.
https://doi.org/10.29303/cep.v4i3.2744

Rerung, R. R. (2018). Pemrograman Web Dasar. Deepublish.

Ricu Sidiq, & Najuah. (2020). Pengembangan E-Modul Interaktif Berbasis


Android pada Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar. Jurnal Pendidikan
Sejarah, 9(1),

77
78

1–14. https://doi.org/10.21009/jps.091.01

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kualitatif dan R&D


(27th ed.). Bandung: Alfabeta.: Bumi Aksara.

Susanti, R. (2017). Pengembangan Modul Pembelajaran Pai Berbasis Kurikulum


2013 Di Kelas V Sd Negeri 21 Batubasa, Tanah Datar. JMKSP (Jurnal
Manajemen, Kepemimpinan, Dan Supervisi Pendidikan), 2(2), 156–173.
https://doi.org/10.31851/jmksp.v2i2.1466

Thiagarajan, S., Semmel, D.S., & Semmel, M. I. (1974). Instructional


Development for Training Teachers of Exceptional Children. Leadership
Training Institute/Special Education, University of Minnesota; the Center for
Innovation

78
79

79

Anda mungkin juga menyukai