PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Ketenagalistrikan menunjukkan bahwa pola pembelajaran di bidang Instalasi
Motor Listrik (IML) berjalan sangat teoritis tex book oriented dan tidak terkait
dengan lingkungan di mana siswa belajar. Akibatnya siswa sulit memahami
konsep Instalasi Motor Listrik (IML) yang telah dipelajari melalui metode
ceramah dan latihan mengerjakan soal-soal pada gilirannya memotivasi siswa
juga menurun karena mereka merasa tidak medapatkan manfaat dari apa yang
dipelajari. Menurut Hariyanti (2000), memang masih banyak guru yang kurang
mampu membuat perencanaan mengajar dengan baik, kurang terampil
menggunakan media pembelajaran, kurang dapat mengaktifkan siswa dalam
belajar, kurang mampu menentukan metode mengajar yang tepat, dan kurang
menguasai materi yang di ajarkan.
Belajar dari kenyataan diatas maka seorang guru Instalasi Motor Listrik
(IML) harus selalu berusaha meningkatkan kemampuannya baik dalam bidang
pembelajaran maupun dalam bidang pengetahuan Instalasi Motor Listrik (IML)
sebagai bidang studi yang diajarkannya. Lebih-lebih bagi guru mata pelajaran
Instalasi Motor Listrik (IML). Guru Instalasi Motor Listrik (IML) sebagai
fasilitator dan kreator proses belajar mengajar dituntut untuk dapat menguasai
peralatan teknologi dan Komputer, mampu membuat perencanaan mengajar
dengan baik, mampu menentukan media pembelajaran yang tepat serta mampu
menyampaikan materi pembelajaran dengan baik, sehinga dapat menciptakan
suasana pendidikan menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis, sehingga
tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat mudah dicapai.
2
menyenangkan, maka penulis selalu berusaha mengadakan inovasi pembelajaran
mata pelajaran Instalasi Motor Listrik (IML). Salah satu inovasi yang penulis
laksanakan sekarang ini adalah dengan mengadakan penelitian tindakan kelas
dengan mengambil judul “Pemanfaatan Media Proyektor di Bengkel Listrik
Dalam Membimbing Siswa Kelas XII Kompetensi Keahlian Teknik
Pemenfaatan Instalasi Tenaga Listrik (TITL) Mengenai Cara Membuat ladder
Diagram Menggunakan CX.Programer ”. Ini adalah alasan positif sebagai
berikut :
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil dari latar belakang masalah tersebut diatas, maka dalam
karya tulis ini dapat diidentifikasikan rumusan masalah sebagai berikut :
C. Batasan Masalah
Agar pembahasan dalam penelitian ini dapat terfokus, maka diperlukan
pembatasan masalah yang meliputi:
1. Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa kelas XII TITL Smk Negeri 1
Sumberasih.
2. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September dan Oktober semester
ganjil tahun Peajaran 2022/2023.
3. Materi yang di sampaikan adalah pada pokok bahasan KD 3.2 Menafsirkan
Gambar kerja pemasangan dan sirkit Programebel Logic control (PLC) dan
KD.4.2. Menyajikan Gambar rancangan program dan pemasangan sirkit
Programebel Logic Control (PLC).
D. Tujuan Penelitian
1. Bagi Peneliti
a. Memperoleh pengetahuan baru tentang media pembelajaran proyektor
yang dapat mempermudah dalam membimbing siswa dalam praktek cara
membuat ladder diagram menggunakan program CX.Programmer di
bengkel Listrik.
b. Untuk menambah wawasan tentang Karya Tulis Ilmiah mengenai
Penelitian Tindakan Kelas
4
2. Bagi Dunia Pendidikan
a. Untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran mata pelajaran
Instalasi Motor Listrik (IML) di SMK Negeri 1 Sumberasih.
b. Untuk mengembangkan inovasi model pembelajaran
c. Untuk tujuan peningkatan mutu pendidikan
5
BAB II
6
yang mempunyai judul dan legenda (kata-kata penjelasan pada peta ), flim trip
mempunyai caption (kata-kata tercetak pada foto atau ilustrasi).
Materi bukan bacaan membuka kesempatan belajar yang sempat baik
terutama bagi siswa yang secara individual lamban dalam keterampilan
membacanya. Tetapi tentu saja pengguana materi-materi bukan bacaan ini tidak
hanya terbatas untuk siswa yang belum dapat membaca saja. Banyak sekali
materi ini memberikan informasi yang sulit diperoleh melalui bacaan. Banyak
sekali materi ini memberikan informasiyang sulit diperoleh melalui bacaan. Flim
tentang kehidupan suku dani atau asmat di Irian Jaya, atau kehidupan orang laut
dari Riau Kepulauan, misalnya, adalah pengalaman – pengalaman yang tidak
dapat disalin (duplikat) kembali dengan cara dalam ruang kelas.
Materi bukan bacaan adalah alat bantu yang dimaksudkan untuk
memberi arti dan memperkaya pembelajaran semua siswa, baik yang mampu
membaca maupun yang masih sulit membaca. Peta, bagan, grafik adalah alat-
alat yang sanggup memberikan informasi yang sulit untuk dijelaskan dalam
materi cetak bacaan. Pengadaan karya wisata misalnya kunjungan di sebuah
Perusahaan atau Central kerajianan adalah suatu cara untuk memberikan
pengalaman langsung kepada siswa mengenai beberapa aspek masalah yang
sedah di pelajari. Penggunaan flim,flim strip, dan gambar – gambar memberikan
kenyataan (realisme ) dan kelengkapan kepada siswa akan suatu latar belakang
yang sama.
Para ahli (Edgar Dale, Burton, dan Romiszowski) mengemukakan
berbagai jenis media pembelajaran dengan kriteria yang berbeda-beda. Edgar
Dale (1969) mengemukakan jenis media yang terkenal dengan istilah kerucut
pengalaman (The con of experience) yaitu :
1. Pengalaman langsung
2. Pengalaman yang diatur
3. Dramatisasi
4. Demonstrasi
5. Karya wisata
6. Pameran
7. Gambar hidup
7
8. Rekaman, radio, gambar mati
9. Lambing visual dan
10. Lambing verbal
8
No Jenis Media Contoh Media
1 Audio (Suara/Bunyi) Suara Guru, laboratorium bahasa, tape, siaran
radio.
2 Visual (Pandang) Papan Tulis, gambar, Photo, Model/bagan,
Chart, hand-out, buku teks, Film Slide,
Transparasi.
3 Audio visual (pandang – Televisi, Vidio, Film/bioskop
dengar)
4 Touch (sentuhan) Contoh kain (tekstil)
Sumber : Sapriya, Dkk (1999).
9
Media yang tersedia di Sekolah tentu ada yang cukup lengkap, tetapi
tentu ada juga yang sangat minim dan terbatas. Jika minim atau bahkan tidak
tersedia, maka media-media sederhana dapat dibuat sendiri oleh pengajar dengan
bantuan beberapa siswa, misalnya kliping,media grafis,peta, atau gambar.
10
hal yang perlu di perhatikan berkenaan dengan pemilihan media seperti di
kemukakan Jarolimek (Kosasih Djahiri,1979;76) berikut ini :
1. Tujuan intruksional yang ingin dicapai
2. Tingkat usia dan kematangan siswa
3. Kemampuan baca siswa
4. Tingkat kesulitan dan jenis konsep pelajaran tersebut
5. Keadaan / latar belakang pengetahuan atau pengalaman siswa
Kriteria tersebut hamper sejalan dengan pandangan ahli lain bahwa hal-
hal yang diperhatikan dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran
adalah :
a. Tidak ada satu-satunya media yang paling baik untuk semua siswa dan
semua tujuan pembelajaran
b. Penggunaan harus relevan dan konsisten dengan tujuan pembelajaran
c. Media yang digunakan hendaknya cukup dikenal siswa
d. Media hendaknya sesuai dengan sifat pembelajaran
e. Media harus sesuai dengan kemampuan dan pola belajar audience
f. Media hendaknya dipilih secara obyektif, bukan didasarkan oleh karena
kesukaan subyektif
11
Sedangkan yang dimaksud media proyektor disini adalah proyektor yang
digunakan sebagai alat perga atau sebagai media pembelajaran. Caranya yaitu
guru menerangkan atau memberi contoh dengan menggunakan computer atau
laptop. Hasil gambar pada monitor disorotkan dengan menggunakan proyektor
kedalam layar atau papan datar di depan kelas, sehingga pada layar
menghasilkan gambar yang lebih besar sesuai ukuran yang kita kehendaki.
Gambar yang ditransfer dari monitor komputer ke dalam layar tersebut bisa
berupa media teks,tabel,grafis, dan video atau gambar yang bergerak yang
berasalh dari VCD.
Laboratorium berasal dari bahasa inggris Labour yang artinya buruh atau
pekerja atau karyawan. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia yang dikeluarkan
oleh Departemen Pendidikan Nasional, laboratorium adalah ruangan yang
deilengkapi dengan peratlatan untuk mengadakan percobaan,latihan,dan
penelitian. LAB Listrik atau Bengkel listrik adalah ruangan yang didalamnya
dilengkapi dengan beberapa peralatan bidang kelistrikan dan komputer yang
berfungsi untuk kegiatan belajar praktek atau kegiatan penelitian yang
berhubungan dengan teknologi. Sedangkan yang dimaksud laboratorium listrik
(LAB) atau Bengkel Listrik dalam penelitian ini adalah ruang bebas yang berisi
semua bahan dan peralatan tentang teknologi ketenagalistrikan dan komputer
yang digunakan untuk mengajar mata pelajaran produktif ketenagalistrikan dan
segala kegiatan praktikum yang berhubungan dengan ilmu ketenagalistrikan
oleh siswa-siswi SMK Negeri 1 Sumberasih.
12
gambar yang cukup besar sesuai yang kita kehendaki yang memungkinkan dapat
dilihat secara jelas oleh semua orang yang berada dalam satu ruangan. Gambar
yang dihasilkan dari proyektor pada layar yaitu persis sesuai dengan karakter
sumbernya yatu bisa berupa media teks, grafis, atau gambar yang bergerak
(flim).
13
yang ada didepannya. Demikian seterusnya sampai betul-betul jadi tabel sesuai
yang dicontohkan oleh guru.
F. Kerangka Berfikir
14
baru. Media yang baik juga akan mengaktifkan pembelajar dengan memberikan
tanggapan atau umpan balik.
15
XII TITL di SMK Negeri 1 Sumberasih Semester ganjil. Untuk membimbing
siswa cara membuat ladder diagram tersebut guru menggunakan komputer atau
laptop yang dihubungkan dengan proyektor (LCD), dari proyektor disorotkan ke
layar di depan kelas. Dari sini para siswa dapat melihat pada layar di depan kelas
contoh-contoh konkrit cara membuat ladder diagram melalui langkah demi
langkah dan setiap satu langkah yang dicontohkan guru langsung bisa
dipraktekkan oleh para siswa dengan komputer atau laptop yang berada
didepannya. Keuntungan yang lain menggunakan media proyektor ini adalah
karena menggunakan sumber berasal dari komputer, sehingga media proyektor
ini dapat langsung menampilkan semua menu pada CX.Programmer yang
merupakan sumber meteri pembelajaran mata pelajaran Instalasi Motor Listrik
dengan kendali peralatan Programebel logic Control (PLC)
G. HIPOTESIS
Berdasarkan uraian dari kerangka berpikir diatas penulis mempunyai hipotesis
bahwa proses pembelajaran menggunakan media pembelajaran proyektor di
ruang LAB Listrik atau Bengkel listrik dapat meningkatkan minat dan prestasi
belajar siswa kelas XII TITL SMK Negeri 1 Sumberasih pada praktek membuat
lader diagram menggunaan CX.Programmer dalam memprogram peralatan
Programebel Logic Control (PLC).
16
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu mulai bulan September
sampai dengan bulan Oktober. Kegiatan pertama adalah persiapan penyusunan
proposal yang dilaksanakan pada tanggal 3 September 2022, Penulis lanjutkan
dengan penyusunan instrumen dimulai tangggal 10 September sampai dengan 14
September 2022 yang antara lain menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran,
skenario pembelajaran, menyiapkan media yang digunakan, menyusun alat
pengumpul data yang berupa soal ulangan post test dan lembar angket untuk kelas
XII TITL SMK Negeri 1 Sumberasih.
Penelitian tindakan kelas dilakukan pada siswa kelas XII TITL yang
berjumlah 21 siswa, terdiri dari 20 laki-laki dan 1 perempuan, pada hari Selasa 18
September 2022 jam pelajaran ke 1-4 dengan menggunakan media pembelajaran
proyektor, bertempat di dalam ruang LAB Listrik atau Bengkel Listrik SMK Negeri
1 SMK Negeri 1 Sumberasih, meteri yang diajarkan dengan kompetesi dasar KD
3.2 Menafsirkan Gambar kerja pemasangan dan sirkit Programebel Logic Control
(PLC) dan KD.4.2. Menyajikan Gambar rancangan program dan pemasangan sirkit
Programebel Logic Control (PLC).
Pelaksanaan tindakan kelas sengaja penulis pilih pada hari selasa tanggan
18 September 2022 sampai dengan 8 Oktober 2022 dengan alasan bahwa jadwal
mengajar mata pelajaran Instalasi Motor Listrik (IML) yang dilakukan di kelas
XII TITL SMK Negeri 1 Sumberasih pada hari Selasa jam ke 1 sampai jam ke 4.
Berdasarkan Rencana Program Semester pada hari itu materinya memang dengan
kompetensi dasar KD 3.2 Menafsirkan Gambar kerja pemasangan dan sirkit
Programebel Logic Control (PLC) dan KD.4.2. Menyajikan Gambar rancangan
program dan pemasangan sirkit Programebel Logic Control (PLC). Pemilihan
17
waktu dan tempat tersebut dengan tujuan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini
merupakan penelitian proses belajar mengajar yang sesungguhnya yang sesuai
dengan program kalender pendidikan.
2. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di ruang Lab Listrik atau Bengkel Listrik SMK
Negeri 1 Sumberasih. Dengan alasan bahwa memang tujuan penelitian ini adalah
ingin mencari media yang tepat yang dapat digunakan untuk melaksanakan proses
belajar mengajar pelajaran Instalasi Motor Listrik (IML) di ruang LAB Listrik atau
Bengkel Listrik. Sehingga proses belajar mengajar pelajaran Instalasi Motor Listrik
(IML) di ruang LAB Listrik atau Bengkel Listrik dengan menggunakan media
tersebut mampu meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.
B. Desain Penelitian
Pada penelitian ini penulis melaksanakan penelitian dengan jenis Penelitian
Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Prof. Dr. Suwarsih Madya (2007)
memberikan pengertian ruang Penelitian tindakan kelas sebagai berikut :
18
C. Langkah-langkah Penelitian
Pelaksaan penelitian dilaksanakan tiga siklus, dan setiap siklus
dilaksanakan melalui tiga kelompok kegiatan yang meliputi kegiatan perencanaan
tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi atau penilaian dan refleksi.
1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini meliputi penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran (Lampiran 1), membuat skenario pembelajaran, menyusun alat-
alat evaluasi yang berupa soal post test (termasuk dalam RPP), membuat
blangko nilai untuk memasukkan hasil nilai ulangan post test ( Lampiran 2).
Mempersiapkan perangkat media pembelajaran yang berupa media proyektor
(LCD) dan perlengkapannya, dan menyusun blangko angket yang dibagikan
kepada siswa setelah proses belajar mengajar selesai.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus I ini dilaksanakan hari selasa 17
September 2022 sampaia dengan 8 Oktober 2022 jam ke 1 sampai 4 di LAB
Listrik atau Bengkel Listrik SMK negeri 1 Sumberasih. Pelaksanaan tindakan
atau intervensi ini meliputi : mangadakan kegiatan pendahuluan yaitu
mengabsen siswa dan mengadakan apersepsi (tindakan kelas ini merupakan
pertemuan kedua dari KD yang dipresentasikan ini, sehingga perlu diadakan
apersepsi. Dilanjutkan pada kegiatan inti yaitu membimbing siswa mengenai
cara membuat ladder diagram pada PLC menggunakan program
CX.Programmer dengan menggunakan media pembelajaran proyektor dengan
teknik langkah demi langkah sesuai yang telah disusun dalam skenario
pembelajaran. Setiap satu langkah contoh yang disampaikan oleh guru langsung
dipraktekkan oleh siswa dengan prinsip siswa menirukan seperti apa yang
dicontohkan guru yang dapat dilihat pada layar di depan kelas tersebut.
Demikian seterusnya sampai jadilah Program yang bisa menjalankan motor
listrik. Setelah praktek membuat ladder diagram selesai atau jadi, maka
dilanjutkan tahap pelaksanaan penilaian.
19
a. Observasi Penilaian dan Refleksi
Observasi penilaian dan refleksi pembelajaran dilaksanakan dalam
proses pembelajaran dan setelah kegiatan inti pembelajaran. Yaitu dengan cara
melaksanakan ulangan post test dengan soal membuat ladder diagram sederhana
seperti yang tercantum pada lampiran 4. Pada pelaksanaan penilaian ini
dilakukan secara kolaboratif antar guru peneliti dengan cara menilai unjuk kerja
siswa dalam membuat tabel sederhana seperti dalam soal yang dapat dilihat
siswa dilayar di depan kelas (selain dapat meliahat dilayar depan kelas, soal juga
dibagikan kepada semua murid). Penilaian pembelajaran ini meliputi lima aspek
yang antara lain :
1. Menentukan alamat input pada ladder diagram.
2. Menentukan Intruksi pada lader diagram.
3. Menentukan Output pada lader diagram.
4. Menggunakan fasilitas menu CX.Programmer Information.
5. Mengoprasikan simulator untuk mengetahui fungsi input dan output ladder
diagram.
Tiap aspek dinilai dengan skor minimum 0, maksimum 20, sehingga jumlah skor
maksimum adalah 100. Hasil penilaian unjuk kerja tadi dimasukkan kedalam
tebel penilaian yang sudah dipersiapkan peneliti (Lampiran 2). Setelah selesai
mengerjakan soal, lalu tiap-tiap siswa diberi lembaran angket (Lampiran 3)
untuk diisi sendiri-sendiri dan dikumpulkan.
20
BAB IV
A. Siklus Pertama
1. Perencanaan
September 2022 di kelas XII Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) SMK
Perempuan. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses
mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif I dengan
21
mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada siklus I adalah
sebagai berikut:
Pada siklus ini siswa diberikan tugas untuk membuat lader diagram
sederhana sesuai dengan yang ada dalam Lembar Kerja (LK). Pada kegiatan di
siklus ini 80,95 % siswa ( 17 siswa dari jumlah siswa XII Teknik Instalasi Tenaga
Listrik (TITL) sebanyak 21 Siswa) bias menyelesaikan soal tes hasil diatas KKM.
Sedangkan 19,04 % (4 siswa dari 21 siswa) XII Teknik Instalasi Tenaga Listrik
3. Refleksi
kekurangan, sehingga perlu adanya refisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya.
siswa diajak untuk terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang akan
dilakukan.
22
b. Guru perlu mendistribusikan waktu secara baik dengan menambahkan
tugas siswa.
c. Guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi siswa sehingga
B. Siklus Kedua
1. Perencanaan
Pada tahap ini merevisi kekurangan pada siklus pertama. Pada awal
bimbingan lebih baik dari siklus pertama . Dalam siklus kedua ini ditekankan pada
materi :
diagram.
2. Pelaksanaan
September 2022 . Guru dalam hal ini dalam proses pembelajaran lebih menekankan
pada memotivasi siswa untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan lebih jelas
23
langsung dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan. Guru mendistribusikan waktu
Dari hasil tes formatif 5 kriteria nilai diatas didapatkan hasil rata-rata
dan tepat waktu dari jumlah siswa sebanyak 21 siswa) dengan rata-rata nilai 87,8.
3. Refleksi
kekurangan, sehingga perlu adanya refisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya.
24
C. Siklus Ketiga
1. Perencanaan
memperhatikan revisi pada siklus II, sehingga kesalahan atau kekurangan pada
2. Pelaksanaan
kelima kriteria penilaian pada siklus ketiga. Pada siklus ketiga ini didapat nilai
dan bisa mengoperasikan simulator untuk mengetahui fungsi input dan output
25
D. Kuisioner
proyektor di ruang LAB listrik atau Bengkel Listrik SMK Negeri 1 Sumberasih
pada mata pelajaran Instalasi Motor Listrik kelas XII TITL, dengan kompetensi
dasar KD 3.2 Menafsirkan Gambar kerja pemasangan dan sirkit Programebel Logic
oleh 21 siswa kelas XII TITL. Dari isian angket diperoleh data bahwa 100%
responden menyatakan bahwa diberi pelajaran guru dengan media proyektor lebih
jelas dan mudah diingat. Bahwa 100% responden menyatakan bahwa lebih
berminat jika diajar guru dengan media proyektor seperti table dibawah ini.
26
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan :
1. Proses pembelajaran Instalasi Motor Listrik (IML) kelas XII TITL SMK
Negeri 1 Sumberasih dengan Kompetensi Dasar : KD 3.2 Menafsirkan
Gambar kerja pemasangan dan sirkit Programebel Logic control (PLC) dan
KD.4.2. Menyajikan Gambar rancangan program dan pemasangan sirkit
Programebel Logic Control (PLC) yang proses pembelajarannya
dilaksanakan di ruang LAB Listrik atau Bengkel Listrik akan lebih efektif
dan efisien jika menggunakan media pembelajaran proyektor. Hal ini
terbukti kelas XII TITL yang melaksanakan proses pembelajaran dengan
menggunakan media proyektor dari hasil ulangan memperoleh nilai rata-rata
kelas 95,50.
2. Media proyektor sangat bermanfaat untuk meningkatkan minat dan prestasi
belajar siswa di ruang laboratorium komputer terhadap materi pelajaran yang
diajarkan oleh guru, dengan minat yang tinggi maka materi pelajaran akan
lebih mudah dicerna dan diingat, sehingga proses pembelajaran akan lebih
berhasil.
3. Bahwa dalam proses pembelajaran, siswa tidak sekedar melihat dan
mengamati gambar di layar komputer, tetapi mereka juga membaca,
menangkap pesan yang tersirat dalam gambar yang berisi konsep
pembelajaran, menafsirkan, dan menganalisis. Dengan demikian media
proyektor mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep
pembelajaran.
4. Membangun rasa bangga siswa dalam belajar karena memanfaatkan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan rasa bangga akan
27
menimbulkan rasa percaya diri dan lebih memotivasi pada siswa untuk
belajar.
B. Saran-saran
28
DAFTAR PUSTAKA
Dpl.TS Jaka Kritanta, ST, (2000) Dasar-dasar kontrol dengan PLC : PPPGT, VECD
Malang.
Arsyad, Azhar (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Ena, Ouda Teda (2001). Membuat Media Pembelajaran Interaktif dengan Piranti Lunak
Presentasi. ArKKPIel. Diambil pada tanggal 10 Mei 2004 dari :
http://www.ialf.edu/kipbipa/papers/OudaTedaEna.doc.
Fauziah, Dewi Utama (2003). Belajar Mengajat yang Menyenangkan. Solo: Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri.
29
Moreno dan Roxana (1999). Cognitive of Principles of Multimedia Leraning: The Role
of Modality and Contiguity. American Psychology Association, Inc. Journal of
Educational Psychology, 2, 358-368.
Surya, Hendra (2003). Kiat Mengajak Anak Belajar dan Berpretasi. Jakarta: Elex
Media Komputindo.
30
Lampiran 1
Indikator :
1. Peserta didik Manpu Membuat Tabel dengan menggunakan
program pengolah angka (Microsoft Excel)
2. Peserta didik mampu Mengatur tampilan table pada program
pengolah angka (Microsoft Excel).
3. Peserta didik mampu Mengatur tampilan table pada program
pengolah angka (Microsoft Excel).
4. Peserta didik mampu membuat data sederhana dengan table
pada program pengolah angka (Microsoft Excel).
Alokasi Waktu : 2 X pertemuan (4 X 45 menit)
A. Tujuan Pembelajaran
Di akhir pembelajaran Peserta didik mampu :
31
2. Membuat tabel melalui menu tabel.
3. Mengatur lebar kolom dan tinggi baris.
4. Menyisipkan baris atau kolom pada tabel.
5. Menggunakan fasilitas merger cells.
6. Memformat tabel.
7. Membuat data sederhana bertabel.
B. Materi Pembelajaran
1. Praktek cara membuat tabel melalui toolbar formatting.
2. Praktek cara membuat tabel melalui menu tabel.
3. Praktek cara mengatur lebar kolom dan tinggi baris.
4. Praktek cara menyisipkan baris dan kolom pada tabel.
5. Praktek cara menggunakan fasilitas merger cell.
6. Membuat data sederhana bertabel.
C. Metode Pembelajaran
Pendekatan : CTL
Model : Presentasi menggunakan media proyektor dan ditirukan oleh
siswa.
32
2. Kegiatan Inti
Praktek membuat tabel seperti dibawah ini :
DATA SISWA KELAS XII TITL
YANG JARAK RUMAHNYA LEBIH DARI 3 KM
NAMA JENIS KELAMIN JARAK
NO
SISWA LAKI-LAKI PEREMPUAN KIRA-KIRA
1. WAGIMIN L 8 KM
2. WARMIN L 11 KM
3. WAKINEM P 15 KM
4. WAKINO L 30 KM
Skenario Pembelajaran :
NO KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA WAKTU
1. Memberi contoh cara Melihat kelayar tampilan didepan 40’
membuat judul Tabel kelas sambil mendengarkan
keterangan guru.
2. Mengamati siswa yang Mempraktekkan cara membuat
sedang mempraktekkan cara judul tabel
membuat judul table
3. Memberi contoh langkah- Melihat kelayar tampilan didepan
langkah cara membuat tabel kelas sambil mendengarkan
melalui toolbar formating. keterangan guru.
4. Mengamati siswa yang Mempraktekkan cara membuat
sedang mempraktekkan cara tabel melalui toolbar formatting
membuat tabel melalui seperti apa yang sudah dicontohkan
toolbar formatting guru.
5. Memberi contoh langkah- Mendengarkan keterangan guru
langkah cara membuat tabel sambil melihat ke layar.
melalui menu tabel.
6. Mengamati siswa yang Mempraktekkan cara membuat
sedang mempraktekkan cara tabel melalui menu tabel seperti apa
membuat tabel melalui yang sudah dicontohkan guru.
menu tabel.
7. Memberi kesempatan siswa Yang masih keliru atau belum bisa,
yang mau bertanya hal-hal bertanya pada guru. Kemudian
yang belum jelas dari setelah guru memberi contoh,
contoh-contoh yang mempraktekkan lagi.
disampaikan guru, dan guru
mengulanginya lagi.
8. Memberi contoh cara Mendengarkan keterangan guru
mengukur lebar kolom dan sambil melihat ke layar
tinggi baris
9. Mengamati siswa yang Mempraktekkan cara mengukur
sedang mempraktekkan cara lebar kolom dan tinggi baris, seperti
mengukur lebar kolom dan apa yang sudah dicontohkan guru.
33
NO KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA WAKTU
tinggi baris.
10. Memberi contoh cara Mendengarkan keterangan guru
menyisipkan baris atau sambil melihat ke layar.
kolom pada tabel.
11. Mengamati siswa yang Mempraktekkan cara menyisipkan
sedang mempraktekkan cara baris atau kolom pada tabel seperti
menyisipkan baris atau yang dicontohkan guru
kolom pada tabel.
12. Memberi contoh cara Mendengarkan keterangan guru
Menggunakan fasilitas sambil melihat ke layar.
merger cells
13. Mengamati siswa yang Mempraktekkan cara menggunakan
sedang mempraktekkan cara fasilitas merger cells
Menggunakan fasilitas
merger cells
14. Memberi contoh membuat Mendengarkan keterangan guru
data sederhana bertabel sambil melihat ke layar.
15. Memberi kesempatan siswa Yang masih keliru atau belum bisa,
yang mau bertanya hal-hal bertanya pada guru. Kemudian
yang belum jelas dari setelah guru memberi contoh,
contoh-contoh yang mempraktekkan lagi.
disampaikan guru, dan guru
mengulanginya lagi.
16. Memberikan Postest Mengerjakan tugas Postest yang
dengan member tugas siswa diberikan oleh guru. 35’
untuk membuat data
sederhana bertabel seperti
contoh yang diberikan guru.
3. Kegiatan Penutup
Melakukan Postest dengan member tugas siswa untuk membuat data
sederhana bertabel seperti contoh yang diberikan guru.
E. Sumber Balajar
Perangkat KKPI (komputer), buku paket KKPI, lembar kerja, dsb.
F. Penilaian
1. Melalui Postest dengan membuat data sederhana bertabel seperti contoh
yang diberikan oleh guru.
34
Soal Penilaian :
35
Lampiran 2
NILAI HASIL ULANGAN POST TEST KELAS XII TITL SMK N 1
SUMBERASIH DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PROYEKTOR
36
Keterangan aspek yang dinilai : 1. Membuat judul tabel
2. Membuat tabel
3. Menggunakan fasilitas Merger cell
4. Mengatur teks dalam tabel
5. Bentuk tabel lengkap yang sudah jadi
37
Lampiran 3
Lingkarilah salah satu jawaban yang sudah disediakan dalam pertanyaan dibawah ini !
NO PERTANYAAN JAWABAN
Bagaimanakah menurut pendapatmu dalam a. Lebih jelas daan mudah
pelajaran membuat tabel sederhana tadi diingat
guru menerangkan dan membimbing anda b. Sama saja seperti tidak
1. dengan menggunakan media proyektor ? menggunakan media
c. Materi menjadi
membingungkan
38
Lampiran 4
Soal Ulangan
Kompetensi Dasar : Membuat tabel sederhana dan menempatkan teks dengan
menggunakan program Program Pengolah Angka ( Microsoft
Excel)
1. Buatlah Tabel seperti contoh di bawah ini !
39
Lampiran 5
40