Anda di halaman 1dari 11

Pengembangan Trainer Transporter Robot Dengan Kontrol Dualshock 3 Berbasis ESP32

PENGEMBANGAN TRAINER TRANSPORTER ROBOT MENGGUNAKAN KONTROL


DUALSHOCK 3 BERBASIS ESP32 PADA MATA PELAJARAN PENGENDALI SISTEM
ROBOTIK DI SMK NEGERI 1 TAMBELANGAN

Isfandiar Naufal Farisi Muhammad Syariffuddien Zuhrie


S1 Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Pendidikan Teknik Elektro, Faklutas Teknik,
Universitas Negeri Surabaya Universitas Negeri Surabaya
isfandiar.18023@mhs.unesa.ac.id zuhrie.syarif@unesa.ac.id

Edy Sulistiyo Lilik Anifah


Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Surabaya Universitas Negeri Surabaya
edysulistiyo@unesa.ac.id lilikanifah@unesa.ac.id

Abstrak
Kemajuan pada era industri 4.0 dan teknologi semakin berkembang pesat khususnya pada bidang robotika, dunia
pendidikan diharuskan dapat menyesuaikan perubahan yang ada terlebih pada Sekolah Menengah Kejuruan. Dari
hasil pengamatan yang dilakukan pada keahlian Teknik Elektronika Industri di SMK Negeri 1 Tambelangan,
terdapat beberapa kekurangan media pembelajaran yang di gunakan, tujuan penelitan yang dilakukan yaitu
membuat sebuah media pembelajaran trainer dan modul transporter robot menggunakan kontrol dualshock 3
berbasis ESP32 yang layak untuk digunakan. Tingkat kelayakan media di ketahui dari penilaian terhadap
validitas, praktis, dan efektifnya media. Dengan metode penelitian R&D (Research and Development), desain
penelitian pre-experimental dengan rancangan One-Shot Case Study. Pengujian media dilakukan pada 20 peserta
didik kelas XII TEI SMK Negeri 1 Tambelangan. Penilaian kevalidan, trainer di kategorikan sangat valid dengan
presentase 92,63%, modul di kategorikan sangat valid dengan presentase 83,64% dan instrumen soal
dikategorikan valid dengan presentas 77,50%. Kepraktisan media pembelajaran mendapat hasil presentase rata-
rata 88,65% dan dapat dikategorikan sangat praktis. Penilaian efektifnya media pembelajaran di dapatkan dari
hasil belajar dan nilai kompetensi siswa dengan rata-rata sebesar 79,50%, Pada uji normalitas dari hasil nilai siswa
berdistribusi normal dengan nilai sig = 0.335 > 0.05 dan pada uji-t diperoleh nilai thitung = 8,779, df = 19 dengan
taraf kepercayaan 95% (α= 0,05) dan nilai ttabel = 1.729. Maka dari hasil tersebut, nilai thitung= 8,779 > ttabel= 1.729
H0 ditolak, yang berarti media pembelajaran Trainer Transporter Robot memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap nilai KKM dan dapat dikategorikan layak untuk di pakai sebagai media pembelajaran.
Kata kunci: Transporter Robot, Trainer, Modul, ESP32.
Abstract
Progress in the industrial era 4.0 and technology is growing rapidly, especially in the field of robotics, the world
of education is required to be able to adapt to existing changes, especially in Vocational High Schools. From the
results of observations made on the expertise of Industrial Electronics Engineering at SMK Negeri 1
Tambelangan, there are several shortcomings of the learning media used, the purpose of the research is to make a
trainer learning media and a robot transporter module using dual shock 3 control based on ESP32 which is feasible
to use. The level of media feasibility is known from an assessment of the validity, practicality, and effectiveness
of the media. With the research method R&D (Research and Development), pre-experimental research design
with One-Shot Case Study design. Media testing was conducted on 20 students of class XII TEI SMK Negeri 1
Tambelangan. validity assessment, the trainer is categorized as very valid with a percentage of 92.63%, the module
is categorized as very valid with a percentage of 83.64% and the question instrument is categorized as valid with
a percentage of 77.50%. The practicality of learning media gets an average percentage of 88.65% and can be
categorized as very practical. The assessment of the effectiveness of learning media is obtained from learning
outcomes and student competency scores with an average of 79.50%. In the normality test, the results of the
students' scores are normally distributed with sig = 0.335 > 0.05 and in the t-test, the t-test is obtained = 8.779, df
= 19 with 95% confidence level (α= 0.05) and t table value = 1.729. So from these results, the value of t count = 8,779
> ttable = 1,729 H0 is rejected, which means that the Trainer Transporter Robot learning media has a significant
influence on the KKM value and can be categorized as feasible to use as a learning medium.
Keywords: Transporter Robot, Trainer, Module, ESP32.

293
Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 11 Nomor 02 Tahun 2022, 293-303

PENDAHULUAN belajar mengajar baik bagi pengajar dan peserta


Perkembangan industri era 4.0 saat ini didik agar memahami dan menunjang
sangat berkembang maju, khususnya dunia kemampuan para peserta didik kegiatan belajar
robotika dimana robot dapat membantu mengajar. Diharapkan media tersebut
manusia dalam mengerjakan beberapa menambah minat dan bakat serta bermanfaat
pekerjaan. Tentunya pada dunia industri saat ini dalam kehidupan bermasyarakat sehari hari.
harus dimulai dari pendidikan, pendidikan Media pembelajaran yaitu merupakan alat
harus mengikuti era perkembangan jaman yang digunakan sebagai media penyampaian
tersebut agar tidak tertinggal akan majunya era informasi tertentu kepada peserta didik. Pada
industri digitalisasi saat ini. Pada era sekarang, pendidikan media digunakan sebagai alat yang
robot di harapkan dapat digunakan dan bekerja dapat digunakan oleh tenaga pendidik atau
sama dalam membantu pekerjaan umum pengajar untuk menyampaikan informasi
manusia, oleh karena itu, Pendidikan harus bisa terkait materi pembelajaran kepada peserta
beradaptasi dengan hal tersebut (Lanz dkk., didik. Menurut Azhar Asyad (2014:3) Media
2019). Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang sendiri berawal dari bahasa latin “medius”
penting bagi kita semua, kemajuan tersebut yang berarti tengah, perantarara atau pengantar.
tentunya harus adanya kemajuan sumber daya Dalam dunia pendidikan, menurut para ahli
manusia yang mumpuni, agar meraih kemajuan Gerlach & Ely (dalam Arsyad, 2011:3)
tersebut salah satu cara melakukan peningkatan menyatakan bahwa “media secara garis besar
kualitas pendidikan manusia lewat pendidikan. dapat di katakan bahwa manusia, media atau
Pendidikan bukan hanya sekedar meningkatkan suatu hal yang mampu peserta didik peroleh
kemampuan akademik, non akademik pun juga yaitu pengetahuan, keterampilan diri dan
turut andil dalam kemajuan pendidikan. sikap”. Dengan interaksi yang dilakukan
Pendidikan akademik saat ini tentu ada dengan bantuan media pembelajaran dapat
berbagai macam masalah dalam kegiatan membantu dan mempermudah peserta didik
tersebut salah satunya proses belajar mengajar dalam memahami materi terkait yang
pada peserta didik yang kesulitan menerima disampaikan oleh pengajar secara efektif.
materi atau hal yang disampaikan oleh tenaga (Sadiman, 2010). Dari beberapa pernyataan
pendidik atau guru seperti pernyatan yang para ahli terkait media tersebut, media
dirujuk dari (Sabri,1995:88). diharuskan dapat memberikan dan mengantar
Adanya faktor-faktor terkait yang sebuah informasi agar mencapai tujuan
mempengahuri dan menghambat peserta didik khususnya dalam bidang pendidkan, agar
dalam memahami materi pada kegiatan belajar peserta didik dapat memahami aspek terkait
mengajar di sekolah, baik kendala yang terlihat media pembelajaran tersebut.
maupun tidak terlihat, salah satu nya yaitu Pada lembaga pendidikan formal khususnya
media ajar yang kurang mumpuni dalam Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) terdapat
kegiatan proses belajar mengajar khususnya beberapa kompetensi dasar yang harus dapat
pada Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) yang dicapai peserta didik, hal itu telah diterapkan
dimana merupakan lembaga pendidikan yang pada peserta didik di Sekolah Menengah
dikhususkan sebagai sekolah penghasil sumber Kejuruan Negeri 1 Tambelangan. Pada SMK
daya manusia yang siap kerja dan menghadapi Negeri 1 Tambelangan merupakan sekolah
era digital saat ini tentunya perlunya fasilitas yang terdapat kelas atau jurusan Teknik
yang mumpuni agar dapat mencetak sumber Elektronika Industri (TEI) yang dimana pada
daya manusia yang unggul. Upaya jurusan tersebut terdapat mata pelajaran
memudahkan siswa menerima pembelajaran Pengendali Sistem Robotik (PSR) pada kelas
terkait pengetahuan dan keterampilan peserta XII TEI. Pada jurusan tersebut khususnya mata
didik, diperlukannya sebuah alat bantu media pelajaran Pengendali Sistem Robotik (PSR)
pengajaran untuk memudahkan kegiatan pihak sekolah terkendala dengan minimnya

294
Pengembangan Trainer Transporter Robot Dengan Kontrol Dualshock 3 Berbasis ESP32

fasilitas atau media ajar yang digunakan permasalahan yang ada serta menambah ilmu
sebagai penunjang mata pelajaran tersebut. dan pemahaman yang baru pada ranah kognitif
Pada observasi yang dilakukan, peserta didik dan psikomotorik pada SMK Negeri 1
belum memahami tentang materi tentang Tambelangan.
robotika seperti mikrokontroler khususnya Tujuan dari penelitian yang dilakukan untuk
transporter robot dimana robot tersebut membuat media belajar berbentuk sebuah
menggunakan kontrol yang berbeda yaitu trainer transporter robot dengan kontrol
dengan Dualshock 3 atau joystick Playstation 3 dualshock 3 berbasis ESP32 layak digunakan
yang dimana bagaimana bisa joystick PS 3 sebagai media pembelajaran pada SMK Negeri
dapat digunakan sebagai kontrol robot 1 Tambelangan dengan bukti bahwa (1) Media
transporter. Dikarenakan kurangnya pembelajaran trainer dan modul valid
pengembangan transporter robot dalam dunia digunakan. (2) Media pembelajaran trainer dan
pendidikan serta kemajuan teknologi, dengan modul praktis digunakan. (3) Media
adanya sebuah media pembelajaran pembelajaran trainer dan modul efektif
“Pengembangan Trainer Transporter Robot digunakan.
Dengan Kontrol Dualshock 3 berbasis ESP32 Berikut adalah penelitian yang pernah
Sebagai Media Pembelajaran pada mata dilakukan sebelumnya.
pelajaran Pengendali Sistem Robotik Di SMK 1. Pada tahun 2019, Rizzal Aulia Ramadhan
Negeri Tambelangan”. Menurut Buditjahjanto melakukan penelitian dengan judul
Dkk (2020), Robot dapat digunakan menjadi “Pengembangan Trainer Robot
suatu media pembelajaran yang dapat memberi Transporter Dengan Aplikasi Android
dampak lebih pada siswa dalam memahami Berbasis Arduino Untuk Mata Pelajaran
pelajaran dan materinya dengan perolehan Mikroprosesor dan Mikrokontroller Di
dampak yang signifikan. Dengan adanya media SMK Negeri 1 Driyorejo” dengan metode
robot memberikan pengaruh baik bagi siswa. R&D ADDIE dengan tingkat valditias
Menurut Budiharto dkk (2017), dengan adanya trainer 95,94%dan validitas jobsheet
media robot membuat siswa lebih santai di ikuti 95,09%, sehingga layak digunakan pada
dengan fokus membuat dampak baik bagi mata pelajaran mikroprosesor dan
pembelajaran. mikrokontroller pada SMK Negeri 1
Setelah dilakukannya observasi pada SMK Driyorejo.
Negeri 1 Tambelangan, dilanjutkannya 2. Pada tahun 2021, Widad Nizom Fahmi
penelitian untuk menghasilkan media melakukan penelitian dengan judul
pembelajaran berbentuk trainer transporter “Pengembangan Trainer Robot
robot dengan kontrol dualshock 3 berbasis Transporter Dan Pemadam Api Line
ESP32 yang layak digunakan sebagai media Follower Berbasis Arduino Nano Pada
pembelajaran pada SMK Negeri 1 Mata Pelanaran Pengendali Sistem
Tambelangan. Robotik Di SMK Negeri 1 Tambelangan”,
Rumusan masalah pada penelitian ini dengan metode R&D dengant tingkat
menggunakan tiga kriteria meliputi: (1) validitas trainer 90,6%, validitas buku ajar
Kevalidan trainer transporter robot dan Modul 80,1%, penilaian instrumen soal sebesar
sebagai media pembelajaran. (2) Kepraktisan 75,0% dan hasil kepraktisan sebesar
tranier transporter robot dan Modul sebagai 86,3%. Sehingga layak digunakan pada
media pembelajaran. (3) Keefektifan trainer mata pelajaran pengendali sistem robotik
dan modul transporter robot dengan kontrol pada SMK Negeri 1 Tambelangan.
dualshock 3 berbasis ESP32. Pada rumusan
Trainer transporter robot menggunakan
masalah tersebut diharapkan penelitian terkait
ESP32 sebagai mikrokontroller yang
trainer transporter robot dengan kontrol
digunakan sebagai kontrol utama pada robot,
dualshock3 berbasis ESP32 mampu mengatasi

295
Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 11 Nomor 02 Tahun 2022, 293-303

ESP32 sendiri sudah dilengkapi Bluetooth dan


Wi-fi sebagai konektivitas yang dapat
digunakan. Robot transporter menggunakan
dua motor DC dan dua buah roda sebagai
aktuator serta 2 buah servo sebagai gripper atau
capit untuk mengambil barang. Robot bergerak
dengan menggunakan kontroller berupa Gambar 2. Kontroller Dualshock 3 atau
Dualshock 3 atau biasa disebut Joystick Joystick Playstation 3 yang digunakan.
Playstation 3. Joystick menggunakan
Modul transporter robot memiliki 4
konektivitas bluetooth agar dapat terhubung
jobsheet yang digunakan peserta didik untuk
dengan ESP32. Terdapat komponen tambahan
mengetahui cara penggunaan trainer tersebut.
seperti buzzer dan led indikator yang akan
Jobsheet tersebut antara lain, yaitu:
dikombinasikan dengan sensor tegangan untuk
1. Mengoneksikan Dualshock3 pada ESP32
mengetahui tingkat tinggi rendahnya baterai
dan Membuat Program Menampilkan
pada robot dan baterai pada joystick serta
Output Tombol Dualshock3 pada LCD
dilengkapi dengan LCD 16 x 2 I2C sebagai
16x2 I2C
tempat menampilkan indikator yang
2. Pemrograman Sensor Tegangan dan
disediakan.
Menampilkan nilai Output pada LCD 16x2
Kelebihan dari menggunakan joystick
I2C
playstation 3 yaitu fleksibel dengan algoritma
3. Wiring dan Pemrograman Aktuator Servo
program yang mudah dipahami serta
Sebagai Gripper/Capit Menggunakan
menggunakan aplikasi Arduino IDE dengan
Kontrol Dualshock 3 Pada Transporter
bahasa C yang dapat mudah dimengerti.
Robot.
Berikut ini merupakan bentuk fisik dari Trainer
4. Wiring dan Pemrograman Rangkaian
trainer transporter robot, desain hardware dan
Aktuator Motor DC Capit Menggunakan
kontroler Dualshock 3 atau Joystick Playstation
Kontrol Analog Dualshock 3 Pada
3 yang digunakan.
Transporter Robot

METODE
Metode Penelitian
Penelitian menggunakan jenis metode
penelitian dan pengembangan atau R&D
(Research and Development). Metode ini
memiliki 10 tahapan yang dilakukan namun
tahapan yang digunakan hanya 7 saja, tahap
terakhir yaitu tahap analisis dan pelaporan.
Penelitian ini menghasilkan produk berupa
trainer transporter robot dengan kontrol
dualshock 3 berbasis ESP 32 yang akan di uji
coba pada lingkup yang terbatas yaitu pada
peserta didik kelas XII SMK Negeri 1
Tambelangan pada mata pelajaran pengendali
sistem robotik dengan memperhatikan
kevalidan, kepraktisan dan keefektifan pada
trainer. Tahapan pada penelitian R&D yang
Gambar 1. Bentuk Fisik dan Desain Hardware digunakan peneliti sebagai berikut:
Trainer Transporter Robot.

296
Pengembangan Trainer Transporter Robot Dengan Kontrol Dualshock 3 Berbasis ESP32

Instrumen Penilaian
Instrumen penilaian pada penelitian ini
meliputi (1.) Lembar Vadliasi, Trainer, dan
Modul; (2) Lembar angket responden peserta
didik; (3) Penilaian peserta didik pada aspek
pengetahuan (kognitif) dan keterampilan
(psikomotorik).
Teknik Analisis Data
Untuk mengetahui tingkat kelayakan trainer
Gambar 3. Tahapan Metode Penelitian sebagai media pembelajaran dan modul,
Research and Development (R&D) di dilakukan penilaian oleh para ahli media
Lakukan. dengan angket responden terhadap trainer dan
Desain Penelitian modul serta angket responden yang dinilai
Dalam Penelitian yang dilakukan dengan peserta didik terhadap trainer dan modul.
memakai desain Pre-experimental design Penilaian Validator
dengan rancangan one shot case study, Penilaian yang dilakukan oleh validator
penelitian ini hanya terdapat satu variabel untuk mengetahui dan menentukan tingkat
kelompok dan tidak dibandingkan dengan kevaliditasan media kelayakan media
kelompok lain, untuk pembanding sendiri pembelajaran transporter robot dengan skala 1
menggunakan nilai kompetensi setelah sampai 4 pada Tabel 1 kelayakan sebagai
menggunakan trainer dan modul yang di ujikan berikut
dengan nilai standar KKM pada mata pelajaran
Tabel 1. Skala Penilaian Validator
pengendali sistem robotik SMK Negeri 1
Tambelangan. Paradigma desain One-shot case Bobot Nilai Kriteria Penilaian
study seperti dibawah ini: 4 Sangat Baik
3 Baik

X O
2 Kurang Baik
1 Tidak Baik
(Sumber: Riduwan, 2015:13)
Gambar 4. Desain Penelitian One-Shot Case
Study. Setelah mendapat data lembar validasi
(Sugiyono, 2015:110) dengan skala seperti Tabel 1 kemudian
Keterangan menentukan nilai yang didapat dari hasil
X = Perlakuan (treatment) yang diberikan pada validator dengan menggunakan rumus berikut
satu variabel (Independen Varibel) dengan
menggunakan media pembelajaran (1)
Trainer Transporter Robot dengan kontrol
Dualshock3 Berbasis ESP 32.
O = Hasil nilai belajar siswa setelah Treatment.
Metode Pengumpulan Data (Sumber: Riduwan, 2015:14)
Pengumpulan data dilakukan beberapa Setelah mendapatkan hasil dari jumlah
metode atau teknik yang digunakan. Berikut jawaban nilai validator, selanjutnya
metode yang di gunakan pada pengumpulan menentukan jumlah presentase jawaban
data. Metode yang akan di gunakan, yaitu: (1). validator agar mengetahui tingkat kevalidan
Observasi dengan lembar penilaian kebutuhan dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
(2) Validasi produk (3) Angket responden dan
(2)
(4) Tes Hasil Belajar berupa tes pilihan ganda
dan tes kinerja. (Sumber: Riduwan, 2015:13)

297
Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 11 Nomor 02 Tahun 2022, 293-303

Hasil dari presentase jawaban validator Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik
kemudian disesuaikan dengan tabel rentang Untuk mengetahui kevalidan dan
kriteria kevalidan pada Tabel 2 di bawah. kepraktisan dari trainer dan modul sebagai
Tabel 2. Rentang Kriteria Kevalidan media pembelajaran kelas XII Teknik
Presentase (%) Kategori Elektronika Industri SMK Negeri 1
82% s.d 100% Sangat Valid Tambelangan dari segi ranah kognitif dan
63% s.d 81% Valid psikomotorik, yaitu menghitung nilai peserta
44% s.d 62% Kurang Valid didik dalam ranah kognitif atau pengetahuan
25% s.d 43% Tidak Valid menggunakan rumus sebagai berikut.
(Sumber: Sugiyono, 2015:305) 𝑏
Nk = 𝑛 x 100(Skor Jawaban Benar) (4)
Penilaian Angket Responden
Penilaian yang dilakukan peserta didik Keterangan:
terhadap kepraktisan trainer dan modul secara Nk = Nilai Kognitif (Pengetahuan)
kualitatif, penilaian dilakukan dengan mengisi b = Skor Perolehan Siswa
angket respon dengan bobot nilai seperti Tabel n = Skor Maksimal Soal
3 dibawah ini. Untuk mengetahui nilai psikomotorik
Tabel 3. Skala Penilaian Responden (Keterampilan) peserta didik dalam
pemahaman materi terkait trainer dan modul,
Bobot Nilai Kriteria Penilaian
digunakan rumus sebagai berikut.
4 Sangat Baik
𝑏
3 Baik Np = x 100 (Skor Jawaban Benar) (5)
𝑛
2 Kurang Baik Keterangan:
1 Tidak Baik Np = Nilai Psikomotorik (Keterampilan)
(Sumber: Riduwan, 2015:13) Setelah mendapat hasil perhitungan nilai
Setelah mendapat data penilaian angket kognitif dan psikomotorik, kemudian mencari
respon dari peserta didik dengan skala seperti nilai rata-rata dengan menggunakan rumus
Tabel 3 kemudian menentukan nilai angket sebagai berikut.
responen peserta didik dengan rumus yang Nk+Np
Nt = (6)
sama seperti penilaian validator, yaitu sebagai 2
berikut. Keterangan:
Nt = Nilai total kompetensi peserta didik

(3) Dari perolehan nilai siswa mengenai


pemahaman media pembelajaran trainer dan
modul, kemudian di lakukannya uji normalitas
terlebih dulu baru melakukan Uji-t untuk
(Sumber: Riduwan, 2015:14) membuktikan nilai signifikan yang diperoleh
Selanjutnya mendapatkan nilai presentase peserta didik menggukan media pembelajaran
menggunakan rumus seperti validator, menentukan trainer dan modul Transporter robot dengan
tingkat kevalidan pada tabel 4 dibawah ini. kontrol dualshock 3 berbasis ESP32. Kemudian
Tabel 4. Rentang Kriteria Kevalidan nilai dibandingkan dengan nilai populasi yaitu
Presentase (%) Kategori nilai KKM yang ada pada SMK Negeri 1
82% s.d 100% Sangat Valid Tambelangan yaitu dengan nilai KKM 70.
63% s.d 81% Valid Mengetahui keputusan yang sesuai dan
44% s.d 62% Kurang Valid diperoleh menggunakan perhitungan Uji-t
25% s.d 43% Tidak Valid statstik sebagai berikut.
(Sumber: Sugiyono, 2015:305)

298
Pengembangan Trainer Transporter Robot Dengan Kontrol Dualshock 3 Berbasis ESP32

Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1


diterima
Jika thitung < ttabel maka H0 diterima dan H1
ditolak
Dari Hasil Uji-t di hipotesiskan sesuai
dugaan sementara yaitu H0 = Tidak adanya
pengaruh rerata hasil belajar dan nilai peserta
didik menggunakan media pembelajaran
trainer transporter robot dengan kontrol
Gambar 6. Bentuk Transporter Robot dan
dualshock 3 berbasis ESP32 terhadap nilai
kontroller Dualshock 3.
KKM pada SMK Negeri 1 Tambelangan dan
H1= Adanya pengaruh rerata hasil belajar dan
nilai kompetensi peserta didik menggunakan
media ajar trainer transporter robot dengan
kontrol dualshock 3 berbasis ESP32 terhadap
nilai minimum atau KKM pada SMK Negeri 1
Tambelangan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Produk
Penelitian terkait media pembelajaran untuk
meningkatkan Pengetahuan, keterampilan,
minat, dan pemahaman peserta didik dalam
pembelajaran maka pada penelitian yang
dilakukan menghasilkan produk berupa Trainer
transporter robot menggunakan kontrol Gambar 7. Desain Cover pada Modul.
dualshock 3 berbasis ESP32 sebagai media
Hasil Validasi Produk
pembelajar pada mata pelajaran sistem
Validasi dilakukan oleh tiga validator atau
pengendali robotik di SMK Negeri 1
para ahli media dengan ketentuan dua pengajar
Tambelangan. Pada trainer terdapat sebuah
atau dosen ahli Teknik Elektro Universitas
robot transporter berbasis ESP32, kontroler
Negeri Surabaya dan satu pengajar jurusan Elin
robot berupa dualshock 3 atau joystick
(Elektronika Industri) di SMK Negeri 1
Playstation 3 dan modul yang digunakan
Tambelangan dengan lembar penilaian validasi
sebagai pelengkap media pembelajaran.
untuk memvalidasi Trainer, Modul
Berikut merupakan rupa atau bentuk produk
Pembelajaran dan instrument penilaian.
dari trainer dan modul yang dihasilkan.
Validasi yang dilakukan pada Trainer
Transporter Robot dilakukan oleh ahli media,
terdapat dua aspek yang di nilai, yaitu aspek isi
dan konstruksi trainer. Untuk hasil validasi isi
trainer mendapatkan presentase sebesar 90,63
% dan hasil validasi pada konstruksi trainer
transporter robot mendapatkan presentase
sebesar 94,64 %. Setelah mendapatkan kedua
hasil tersebut, rata-rata presentase total yang
diperoleh dari validasi trainer sebesar 92,63 %.
Sehingga dari hasil rata-rata validasi trainer
Gambar 5. Bentuk Box Trainer. yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa

299
Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 11 Nomor 02 Tahun 2022, 293-303

tingkat kevalidan trainer transporter robot 1 Tambelangan, terdapat dua aspek penilaian
menggunakan kontrol dualshock 3 berbasis yaitu pada aspek kognitif dan aspek
ESP32 dikategorikan sangat valid. Hasil grafik psikomotorik, hasil validasi yang diperoleh
validasi trainer terdapat pada Gambar 8. pada aspek kongitif presentase 80,00 %, dan
hasil validasi pada aspek psikomotorik
memperoleh presentase sebesar 75,00%. Rata-
rata total yang diperoleh pada validasi
instrumen soal mendapat presentase sebesar
77,50% sehingga instrumen soal yang
digunakan untuk menguji peserta didik
dikategorikan valid untuk di ujikan. Hasil
grafik validasi instrumen soal terdapat pada
Gambar 10.
Gambar 8. Grafik Hasil Validasi Trainer.
Validasi yang dilakukan pada modul
Transporter Robot yang dilakukan oleh ahli
media, pada penilaian validasi terdapat lima
aspek penilaian, yaitu aspek isi, konstruksi,
materi, soal, dan bahasa yang ada pada modul.
Untuk hasil validasi isi modul mendapatkan
presentase sebesar 87,50 %, hasil konstruksi
modul mendapat presentase sebesar 85,71 %,
hasil validasi materi modul mendapat
Gambar 10. Grafik Hasil Validasi Instrumen
presentase sebesar 85,00 %, hasil validasi pada
Soal.
konstruksi soal mendapat presentase sebesar
80,00 %, dan hasil validasi pada bahasa Hasil Kepraktisan Produk
mendapatkan presentase sebesar 80,00 %. rata- Untuk mengetahui kepraktisan produk yaitu
rata presentase total yang diperoleh pada melakukan penilaian angket respon kepada
validasi modul sebesar 83,64 %. Sehingga peserta didik sebagai tolak ukur tingkat
dapat disimpulkan, tingkat kevalidan modul kepraktisan produk atau media pembelajaran
transporter robot menggunakan kontrol trainer dan modul transporter robot
dualshock 3 berbasis ESP32 dikategorikan menggunakan kontrol dualshock 3 berbasis
sangat valid. Hasil grafik validasi modul ESP32.
terdapat pada Gambar 9. Hasil untuk kepraktisan trainer transporter
robot memperoleh presentase sebesar 88,54 %,
dan hasil penilaian untuk kepraktisan modul
transporter robot memperoleh presentase
sebesar 88,75%. Rata-rata presentase total yang
diperoleh untuk trainer dan modul transporter
robot menggunakan kontrol dualshock 3
berbasis ESP32 sebesar 88,65%. Sehingga
disimpulkan, trainer dan modul transporter
robot menggunakan kontrol dualshock 3
berbasis ESP32 dikategorikan sangat valid.
Gambar 9. Grafik Hasil Validasi Modul. Hasil grafik angket respon peserta didik
Berikutnya validasi instrumen soal yang terdapat pada Gambar 11.
dilakukan oleh guru atau pengajar SMK Negeri

300
Pengembangan Trainer Transporter Robot Dengan Kontrol Dualshock 3 Berbasis ESP32

untuk uji normalitas yang dilakukan


menggunakan taraf kepercayaan sebesar 95%
(α = 0,05), dan jumlah responden atau df
sebanyak 20 peserta didik. Pada table 5 terdapat
dua tabel yaitu tabel Kolmogorov-Smirnova dan
Shapiro-Wilk, dikarenakan responden yang
diujikan berjumlah 20 atau kurang dari 50
responden maka tabel yang digunakan adalah
Shapiro-Wilk. Dasar keputusan yang diambil
dari uji normalitas ini, yaitu (1) jika Sig. > 0,05
Gambar 11. Grafik Hasil Angket Respon data atau sampel berdistribusi normal, (2) jika
Peserta Didik Sig. < 0,05 maka data atau sampel tidak
berdistribusi normal. Pada tabel 5, nilai Sig.
Hasil Keefektifan Produk
bernilai 0,335 yang dimana nilai tersebut lebih
Tingkat keefektifan media pembelajaran
dari (0,335>0,05). Dari hasil yang didapat,
transporter robot di dapat dari hasil kompetensi
dapat ditarik kesimpulan bahwa data atau
peserta didik kelas XII TEI SMK Negeri 1
sampel yang diperoleh berdistribusi normal dan
Tambelangan pada ranah kognitif dan
data siap dilakukan uji-t.
psikomotorik yang telah dilakukan dengan
mengetahui hasil perbedaan pada rata-rata Uji-T
peserta didik dengan nilai minimal atau KKM Uji-t pada analisa data atau sampel yang
yang ditetapkan oleh pihak SMK Negeri 1 diteliti untuk mengetahui apakah data yang
Tambelangan, diperlukannya analisa diteliti memiliki perbandingan dengan rata-rata
menggunakan analisa uji normalitas dan uji-t. populasi yang telah ada dengan bantuan
software SPSS. Rata-rata populasi yang
Uji Normalitas
digunakan adalah nilai KKM yang digunakan
Sebelum melakukan analisa dengan uji-t,
pada SMK Negeri 1 Tambelangan. Berikut
yaitu melakukan uji normalitas untuk
merupakah hasil analisis perhitungan uji-t
mengetahui bagaimana hasil data yang akan di
dengan bantuan software SPSS.
uji-t layak atau tidak. Untuk melakukan uji
normalitas menggunakan bantuan Software Tabel 6. Hasil Uji-T One Sample Statistic
atau aplikasi komputer bernama SPSS One-Sample Statistics
(Statistical Product and Service Solution). Std. Std. Error
Tabel 5 dibawah merupakan hasil uji normalitas N Mean Deviation Mean
yang telah dilakukan. Hasil 20 79.50 4.83953 1.08215
Tes 00
Tabel 5. Hasil Uji Normalitas
Belajar
Tests of Normality
Pada Tabel 6 terkait hasil uji-t one-sample
Kolmogorov-
statistic, analisa yang dihasilkan bahwa rata-
Smirnova Shapiro-Wilk
rata (mean) yang diperoleh peserta didik terkait
Stati Statisti
nilai haisl kompetensi sebesar 79.5000 dengan
stic df Sig. c df Sig.
jumlah responden sebanyak 20 peserta didik,
Hasil .191 20 .054 .948 20 .335 hasil yang diperoleh sesuai atau sama dengan
Tes
hasil rata-rata yang dilakukan perhitungan
Belaj
dengan software Microsoft excel yaitu 79,50%.
ar
Yang berarti rata-rata nilai akhir kompetensi
Pada uji normalitas yang telah dilakukan siswa kelas XII TEI SMK Negeri 1
berdasarkan Tabel 5 diatas, dapat diketahui Tambelangan memenuhi kriteria ketuntasan
minimal (KKM) sebesar 70. Untuk mengetahui

301
Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 11 Nomor 02 Tahun 2022, 293-303

perbandingan pengaruh media pembelajaran transporter robot menggunakan kontrol


yang diteliti terhadap hasil kompetensi peserta dualshock 3 berbasis ESP32, dapat ditarik
didik kelas XII TEI SMK Negeri 1 kesimpulan yaitu media trainer transporter
Tambelangan dilihat pada hasil pengujian Uji- robot memenuhi beberapa aspek diantaranya:
T One-sampe test pada tabel.7 berikut. (1) Tingkat kevalidan trainer dan modul yang
divalidasi oleh 3 validator ahli mediadengan
Tabel 7. Hasil Uji-T One-Sample Test
hasil rata-rata kevalidan pada trainer dengan
One-Sample Test presentase sebesar 92,63% dengan tingkat
Test Value = 70 kevaldian yaitu sangat valid, hasil rata-rata
95% kevalidan pada modul dengan presentase
Confidence sebesar 83,64% dengan tingkat kevalidan yaitu
Mea Interval of sangat valid, dan hasil rata-rata kevalidan
Sig. n the instrument soal mendapat presentase sebesar
(2- Diff Difference 77,50% dengan tingkat kevalidan yaitu vaild.
Dengan begitu trainer, modul, dan instrumen
taile eren Lowe Uppe
pembelajaran dapat digunakan sebagai media
t df d) ce r r
pembelajaran. (2) Tingkat kepraktisan trainer
Hasil 8.7 19 .000 9.50 7.235 11.76 transporter robot menggunakan kontrol
Tes 79 000 0 50 dualshock 3 berbasis ESP32 yang didapat dari
Belajar
hasil analisis terhadap angket respon yang
Pada tabel 7. Hasil Uji-T One-Sample Test diberkan kepada siswa mendapatkan presentase
memperoleh nilai thitung sebesar 8.779 dan sebesar 88,65% dan dapat dikategorikan trainer
perolehan sig.(2-tailed) senilai 0.000 dengan transporter robot menggunakan kontrol
taraf kepercayaan 95% (α = 0,05) dan df dualshock 3 berbasis ESP32 sangat praktis
bernilai 19 dikarenakan jumlah responden atau untuk digunakan dalam pembelajara. (3)
peserta didik berjumlah 20 atau hanya satu Tingkat Keefektifan trainer transporter robot
kelompok (n-1) maka diperoleh nilai ttabel = menggunakan kontrol dualshock 3 berbasis
1.729. Berdasarkan dasar pengambilan ESP32 diperoleh dengan melakukan analisa
keputusan jika perbandingan hasil dari thitung dan pengujian normalitas serta uji-t dengan
dengan ttabel. Jika hasil thitung > ttabel maka H0 sampel hasil belajar kompetensi siswa dengan
ditolak dan H1 diterima, jika hasil thitung < ttabel aspek kognitif (pengetahuan) dan psikomotorik
maka H0 diterima dan Ha ditolak. Menurut hasil (keterampilan). Nilai rata-rata siswa yang
Uji-t yang telah dilakukan dengan hasil analisa didapat sebesar 79,50% dengan total peserta
yaitu nilai thitung= 8,779 > ttabel= 1.729. Dari didik sebanyak 20 siswa dan nilai yang
hasil tersebut, sesuai dari dasar pengambilan dibandingkan adalah nilai KKM yang
keputusan yaitu H0 ditolak dan H1 diterima. ditetapkan sekolah sebesar 70. Hasil yang
Sehingga media pembelajaran trainer didapat dalam melakukan uji normalitas yaitu
transporter robot menggunakan kontrol data atau sampel terdistribusi normal, jika data
dualshock 3 berbasis ESP32 berpengaruh normal langkah selanjutnya dilakukannya uji-t.
signifikan terhadap kompetensi peserta didik hasil data yang didapat setelah uji-t yaitu thitung=
kelas XII TEI SMK Negeri 1 Tambelangan 8,779 > ttabel= 1.729. dengan demikian dapat
terhadap nilai KKM yang ditetapkan pada SMK disimpulkan bahwa media pembelajaran
Negeri 1 Tambelangan. trainer transporter robot menggunakan kontrol
dualshock 3 berbasis ESP32 signifikan
PENUTUP
terhadap kompetensi peserta didik kelas XII
Simpulan
TEI SMK Negeri 1 Tambelangan terhadap nilai
Menurut hasil dari penelitian yang telah usai
KKM yang ditetapkan pada SMK Negeri 1
dilakukan pada media pembelajaran trainer
Tambelangan.

302
Pengembangan Trainer Transporter Robot Dengan Kontrol Dualshock 3 Berbasis ESP32

Saran Fahmi, Widan Nizom & Muhammad


Penelitian yang dilakukan telah Syariffuddien Zuhrie. 2021.”
menghasilkan sebuah media pembelajaran yang Pengembangan Trainer Robot
bisa dipakai siswa untuk menambah Ilmu dalam Transporter dan Pemadam Api Line
bidang elektronika maupun robotika, Follower Berbasis Arduino Nano
menambah minat dan wawasan peserta didik. Sebagai Media Pembelajaran Pada
Dengan adanya media pembelajaran trainer Mata Pelajaran Sistem Pengendali
transporter robot menggunakan kontrol Robotik di SMK Negeri 1
dualshock 3 berbasis ESP32 diharapkan Tambelangan”. Jurnal Pendidikan
mampu memberikan pengalaman belajar yang Teknik Elektro UNESA, 10 (2), 123-113.
berbeda, menambah minat dan wawasan
Lanz, M., Pieters, R., & Ghabcheloo, R. (2019).
peserta didik dalam mengemban ilmu.
“Learning environment for robotics
Penelitian yang dilakukan tentu masih saja
education and industry-academia
adanya kekurangan baik yang telah diketahui
collaboration”. Procedia Manufacturing,
maupun tidak, diharapkanya kritikan, masukan
31, 79–84.
dan saran yang dapat membangun agar
penelitian ini agar lebih baik dari sebelumnya. Riduwan. 2015. Dasar-Dasar Statistika.
Saran yang dapat diberikan yaitu terkait pada Bandung: Alfabeta.
modul ajar terdapat beberapa kekurangan Riduwan. 2015. Skala Pengukuran Vadiabel-
seperti kurangnya materi dan penjelasan variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.
mendalam terkait robot yang digunakan dan
berdampak pada penelitian yang telah Ramadhan, Rizzal Aulia & Puput Wanarti
dilakukan serta diharapkannya antusias peserta Rusimamto. 2019. “Pengembangan
didik agar media pembelajaran yang digunakan Trainer Transporter Robot Dengan
dapat lebif efektif lagi dalam penggunaanya. Aplikasi Android Berbasis Arduino
Unutk Mata Pelajaran Mikroprosesor
DAFTAR PUSTAKA dan Mikrokontroller di SMK Negeri 1
Driyorejo”. Jurnal Pendidikan Teknik
Alisuf, Sabri M. 1995. Psikologi Pendidikan, Elektro UNESA, 8(3), 363-367.
Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 88.
Sadiman, A. 2010. Media Pendidikan. Raja
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran, Grafindo
Jakarta: Raja Grafindo Persada, 15.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan
Arsyad, Azhar. 2014. Media Pembelajaran, (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
Jakarta: Raja Grafindo Persada, 17. R&D). Bandung: Alfabeta.
Buditjahjanto, I Gusti Putu Asto., Rizki C. A., Sirmayanti dkk. 2021. “Rekayasa Sistem
Suprianto, Bambang. (2020). Kendali Gripper Melalui Robot
“Developing Robot Transporter Transporter Menggunakan WiFI Module
Learning Media to Learn ESP8266”. InCom Tech: Jurnal
Microcontroller”. Jurnal Pendidikan Telekomunikasi dan Komputer, 11(1),
Vokasi, 10(3), 270-281. 51-64.
Budiharto, W., Cahyani, A. D., Rumondor, P. Universitas Negeri Surabaya. 2020
C., & Suhartono, D. (2017). “EduRobot: Template_Ejournal_Unesa. Surabaya:
Intelligent Humanoid Robot with Natural Kampus Unesa, Universitas Negeri
Interaction for Education and Surabaya.
Entertainment”. Procedia Computer
Science, 116, 564–570.

303

Anda mungkin juga menyukai