Anda di halaman 1dari 6

MEDIA AUDIO VISUAL DALAM

PEMBELAJARAN DI KELAS
ANALISIS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM
PEMBELAJARAN TEKNOLOGI PESAWAT SISTEM
TELEKOMUNIKASI DIGITAL DI KELAS

MAKALAH

disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran Teknik Elektro
yang diampu oleh Dr. Tuti Suartini, M. Pd.

oleh:
Olsa Givana
Teguh Pratama Nugraha 1603747
Gani Gunawan 1603853
Muhamad Rafi Anggara 1605527
Robby Fauzan Jaelani 1605762
Ilham Ramadhan 1608212
Kelompok 2 PTE-3A

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang disusun
untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran Teknik Elektro.

Makalah yang berjudul Media Audio Visual dalam Pembelajaran Teknologi


Pesawat Sistem Telekomunikasi Digital ini bermuatan mengenai analisis
penggunaan media audio visual dalam pembelajaran teknologi pesawat sistem
telekomunikasi digital di kelas.

Selama penyusunan makalah ini, kami menghadapi banyak hambatan. Namun


dengan bantuan dari berbagai pihak, hambatan tersebut dapat diatasi sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Untuk itu kami ingin mengucapkan
terima kasih kepada:

1. Orang tua yang senantiasa memberikan dukungan semangat, doa, dan materi
selama proses penyusunan makalah.
2. Ibu Dr. Tuti Suartini, M. Pd., selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Media
Pembelajaran Teknik Elektro.
3. Teman-teman seperjuangan PTE A 2016.
4. dan pihak-pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

Kami menyadari proses penyusunan dan penulisan makalah ini belum


sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat bermanfaat secara khusus bagi
kami dan pembaca pada umumnya.

Bandung, 9 November 2017

Kelompok 2

2
ANALISIS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM
PEMBELAJARAN TEKNOLOGI PESAWAT SISTEM TELEKOMUNIKASI
DIGITAL DI KELAS

A. LATAR BELAKANG
Kegiatan belajar mengajar kurang efektif apabila didalamnya tidak
dibarengi dengan adanya media sebagai pendukug proses kegiatan tersebut.
Karena media pembelajaran merupakan alat untuk menyampaikan materi-
materi kepada siswa dan mempermudah dalam proses pembelajaran.
Seringakali dalam proses pembelajaran terjadi kejenuhan dalam
menyimak materi yang disampaikan oleh guru, hal tersebut berakibat pada
nilai yang menjadi tidak terlalu bagus. Untuk mengatasi hal tersebut agar
tidak terjadi, maka kreativitas dari seorang pendidik harus diperhatikan.
Melalui media pembelajaran proses pembelajaran akan memancing semangat
para siswa. Pada jenjang pendidikan formal menengah, khususnya bagi siswa
SMK yang 60% praktikum; 40% teori, media pembelajaran menjadi tolak
ukur awal antusiasme peserta didik dalam mempelajari suatu mata pelajaran
secara teoritis. Oleh karena itu, pada pengenalan pembelajaran mengenai
Teknologi Pesawat Sistem Telekomunikasi Digital ini, media yang dibuat
bertujuan untuk menarik perhatian siswa untuk mempelajari secara teoritis,
sebelum mengaplikasikannya dengan praktikum.
Adapun jenis media pembelajaran yang dipilih adalah media audio
visual berupa: video; slide presentasi, secara elektronik, dan daya jangkaunya
terbatas. Media tersebut dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan yang akan
diuraikan pada bagian selanjutnya.

B. TUJUAN
Setelah pembelajaran menggunakan media, diharapkan siswa dapat:
1. Memahami konsep dasar perkembangan sistem telekomunikasi.
2. Mengetahui perkembangan sistem telekomunikasi.
3. Mengetahui dan mengenali aplikasi pesawat sistem telkomunikasi digital.

3
C. PERENCANAAN PEMBUATAN MEDIA
Materi mengenai pesawat sistem telekomunikasi digital untuk
kompetensi keahlian Teknik Trasmisi Telekomunikasi dipelajari di Kelas XI
pada mata pelajaran Sistem Telekomunikasi.
KD 3.1 Memahami perkembangan sistem telekomunikasi
KD 4.1 Menyajikan perkembangan sistem telekomuniksai
Kami merencakan pembuatan media ini untuk satu pertemuan di awal,
oleh karena itu materi yang diberikan pun hanya berupa konsep dasar
mengenai perkembangan sistem telekomunikasi yang di dalamnya termuat
materi tentang pesawat sistem telekomunikasi digital sebagai IPK (Indikator
Pencapaian Kompetensi) untuk KD 3.1 sehingga dapat memenuhi aspek
afektif dan kognitif, kemudian contoh-contoh pengaplikasian pesawat sistem
telekomunikasi digital sebagai IPK untuk KD 4.1 sehingga dapat memenuhi
aspek psikomotor.
Pembelajaran ini merupakan orientasi untuk pembelajaran berikutnya,
maka materi pun diajarkan secara induktif (dari umum, ke dasar) agar peserta
didik terlebih dahulu merasa familiar terhadap perkembangan sistem
telekomunikasi yang di dalamnya termuat materi tentang pesawat sistem
telekomunikasi digital.

Rencana media pembelajaran audio visual yang telah dibuat adalah:


a. Aspek afektif (30%)
Video pembelajaran, berupa pengenalan umum mengenai aplikasi
pesawat sistem telekomunikasi digital kemudian pematerian ringan, yang
disertai visual menarik, modern, eye-catching, akan menumbuhkan rasa
ingin memperhatikan dan memahami materi dengan sungguh-sungguh.
Dengan adanya sikap ini, peserta didik setidaknya tidak merasa bosan
dalam belajar.
b. Aspek kognitif (50%)

4
Tentunya aspek kognitif dalam setiap kegiatan pembelajaran memang
bukan merupakan yang utama, tetapi tetap harus ada. Aspek kognitif yang
ada dalam media ini contohnya pengertian, cara kerja, dan
pengaplikasiannya yang tercantum di dalam slide presentasi.
c. Aspek psikomotor (20%)
Penggunaan alat peraga banyak membantu proses pembelajaran
psikomotor bagi peserta didik, dengan mengajak peserta didik
menganalisis dan berinteraksi langsung dengan alat peraga akan memacu
peserta didik untuk mengeksplorasi, bahkan bisa menjadi dorongan bagi
peserta didik untuk membuat alat peraga yang serupa atau mungkin ingin
mengembangkannya sejauh kemampuan yang dimiliki.

D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN


Dengan media audio visual dan alat peraga, kemungkinan besar
sebagian peserta didik dapat memahami pelajaran dengan baik. Hal ini
dikarenakan setiap peserta didik pasti memiliki metode pembelajaran yang
berbeda. Metode pembelajaran yang dimaksud ialah visual, auditorial, dan
kinestetik. Metode belajar secara visual dan auditorial lebih mendominasi,
sedangkan metode belajar kinestetik masih kurang mendominasi. Jadi,
pemahaman peserta didik terhadap pembelajaran bergantung pada media atau
cara pendidik menyampaikan materi tersebut kepada muridnya.
Efektifitas bahan ajar / media pembelajaran yang dibuat (power point,
materi dalam word file, video, gambar bergerak, & alat peraga), masih kurang
sebab terlalu banyak penggunaan jenis media yang bersifat visual, bahkan
hampir seluruh jenis yang dibuat mengandung unsur visual. Akan lebih baik
jika hanya menggunakan salah satu jenis saja, atau menggabungkan beberapa
file dengan format berbeda menjadi satu, sehingga bisa menjadi lebih
menarik.

5
Selanjutnya, dari segi efisiensi format bahan ajar yang dibuat bisa
dikatakan cukup namun belum maksimal. Misalnya dari presentasi dengan
bantuan power point diberikan materi mengenai pengertian, cara kerja, dan
pengaplikasian, lalu dijelaskan dengan bantuan alat peraga, kemudian
ditayangkan lagi dalam video; dari kegiatan ini akan terjadi pengulangan
materi yang disampaikan sehingga kurang efisien dalam hal perhitungan
waktu. Namun sisi baiknya siswa menjadi lebih paham dengan proses
pengulangan ini.
Dari sisi pendidik, penggunaan media ini menguntungkan karena
bersifat praktis. PC, Ms. PowerPoint, sumber ajar, dan motivasi tinggi
menjadi hal utama yang perlu dimiliki, kemudian komunikasi yang berjalan
lebih efektif daripada metode ceramah, karena metode ceramah siswa lebih
cepat mengantuk dan teralihkan perhatiannya. Sedangkan kekurangannya,
menghabiskan waktu yang cukup lama jika belum terbiasa, harus
mengeluarkan biaya jika hasil ingin maksimal, bisa jadi ada miskomunikasi
antara siswa dengan media yang telah dibuat.

Anda mungkin juga menyukai