MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Dasar Umum Seminar Pendidikan
Agama Islam (KU300) yang diampu oleh Prof. Dr. H. Endis Firdaus, M.Ag.
Disusun oleh:
Arif Wahyu Mariyandi 1600149
Iva Rachmawati 1602314
Naufal Taufiqurrahman 1606041
Hendra Fauzi 1606292
Kelompok 7
Pendidikan Teknik Elektro – A 2016
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Seminar Pendidikan
Agama Islam.
Akhir kata, penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat secara khusus
bagi kami dan pembaca pada umumnya.
Kelompok 7
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keinginan untuk terus berdakwah harus menjadi kebiasaan umat
Islam. Hal itu sudah menjadi tanggung jawab moral di kalangan umat
Islam. Berbagai cara telah dilakukan agar dakwah senantiasa tetap berjalan
hingga kini, setelah berselang ratusan tahun sejak dakwah lisan yang
digunakan Rasulullah sampai dakwah saat ini yang menggunakan media
digital.
Salah satu teknologi yang banyak digunakan dalam era ini adalah
ICT (Information and Communication Technology), karena efektivitas
waktu dan penghapusan jarak geografis menjadi kelebihan teknologi
informasi. Adanya teknologi informasi dapat diartikan sebagai sebuah
kesempatan untuk melakukan dakwah yang bersifat menyeluruh.
5
B. Rumusan Masalah
1. Apakah ICT (Information dan Communication Technology)
berpengaruh terhadap perkembangan dakwah?
2. Bagaimana ICT (Information dan Communication Technology)
mempengaruhi perkembangan dakwah?
3. Bagaimana peran ICT (Information dan Communication Technology)
dalam efektifitas perkembangan dakwah?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengaruh ICT (Information dan Communication
Technology) terhadap perkembangan dakwah.
2. Mengetahui bagaimana ICT (Information dan Communication
Technology) mempengaruhi perkembangan dakwah.
3. Mengetahui peran ICT (Information dan Communication Technology)
dalam efektifitas perkembangan dakwah.
E. Sistematika Makalah
BAB I PENDAHULUAN menjelaskan tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai, pendekatan dan metode
pemecahan masalah, lalu sistematika masalah.
6
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Islam dan Teknologi
Tidak seorangpun dapat menyangkal bahwa di dalam Al-Qur’an
tidak hanya diletakkan dasar-dasar peraturan hidup manusia dalam
hubungannya dengan Tuhan sang pencipta, dalam interaksinya sesama
manusia, dan dalam tindakannya terhadap alam di sekitarnya, tetapi juga
dinyatakan untuk apa manusia diciptakan. Di dalam Al-Qur’an disebutkan
juga garis besar tentang kejadian alam semesta, tentang penciptaan
makhluk hidup, termasuk manusia didorong hasrat ingin tahunya, dipacu
akalnya untuk menyelidiki segala apa yang ada di sekelilingnya.
7
Di dalam ayat tersebut dinyatakan bahwa Nabi Daud as diberitahu
oleh Allah SWT tentang pembuatan baju pelindung yang dapat digunakan
dalam pertempuran. Dari pelajaran yang disampaikan Allah kepada Nabi
Daud ini dapat kita lihat perkembangan pembuatan baju besi yang
dirancang khusus untuk para prajurit dalam peperangan yang mereka
hadapi baik itu berupa topi besi, rompi anti peluru dan sebagainya, ini
merupakan pengembangan dari teknologi yang telah berabad-abad Allah
ajarkan kepada nabi-Nya. Begitu juga Nabi Sulaiman as, Allah telah
menundukkan angin baginya, hingga ia dapat melawat ke negeri
sekitarnya. Dari gambaran yang Allah tunjukkan, kita bisa melihat
perkembangannya saat ini
B. Dakwah
Dakwah (Arab: دعوة, da‘wah; "ajakan") adalah kegiatan yang
bersifat menyeru, mengajak dan memanggil orang untuk beriman dan taat
kepada Allah sesuai dengan garis aqidah, syari'at dan akhlak Islam. Kata
dakwah merupakan masdar (kata benda) dari kata kerja da'a yad'u yang
berarti panggilan, seruan atau ajakan.
8
pekerjaan tertentu. Orang yang menyampaikan dakwah disebut "da'i"
sedangkan yang menjadi objek dakwah disebut "mad'u". Setiap Muslim
yang menjalankan fungsi dakwah Islam adalah "da'i".
Para kiai Jawa juga mengemban misi yang sama dengan para
ulama Aceh, yakni mencetak pendakwah. Penting dicatat bahwa saat itu
pendakwah lebih populer dari pada guru agama. Sebagai pendakwah, para
ulama banyak menghabiskan waktunya untuk berkelana menyebarkan
agama Islam. Seperti informasi dakwah Wali Songo dari artefak yang di
tinggalkan dan cerita rakyat secara lisan.
9
ilmiah, di Padang kaum modernis membuat sebuah majalah berbahasa
melayu dengan nama al-Munir, majalah yang didirikan oleh Haji Abdullah
Ahmad ini mengedepankan dakwah purifikatif (pemurnian tauhid) dan
menyuarakan ide-ide metode pembaruan Islam. Dari majalah al-Munir
tersebut, muncul beberapa majalah islam lainnya di Indonesia.
10
LDK adalah lembaga yang bergerak di bidang dakwah Islam ini
muncul pada era tahun 60-an, kampus merupakan inti kekuatannya, dan
warga civitas akademika adalah objek utamanya. Ditinjau dari struktur
sosial kemasyarakatan, mahasiswa dan kampus merupakan satu kesatuan
sistem sosial yang mempunyai peranan penting dalam perubahan sosial
peri-kepemimpinan di tengah-tengah masyarakat. Sedangkan dari potensi
manusiawi, mahasiswa merupakan sekelompok manusia yang memiliki
taraf berpikir di atas rata-rata. Dengan demikian, kedudukan mahasiswa
adalah sangat strategis dalam mengambil peran yang menentukan keadaan
masyarakat pada masa depan. Perubahan masyarakat ke arah Islam terjadi
apabila pemikiran Islam telah tertanam di masyarakat itu. Dengan berbagai
potensi strategis kampus, maka tertanamnya pemikiran Islam di dalam
kampus melalui dakwah Islam diharapkan dapat menyebar secara efektif
ke tengah-tengah masyarakat. (Wikipedia, n.d.)
11
Pada dasarnya ada 2 peranan utama penggunaan ICT (Information
and Communication Technology) dalam kegiatan belajar mengajar,
termasuk dalam kegiatan dakwah, yaitu:
1. Sebagai sumber belajar
ICT khususnya internet seseorang dapat memperoleh jutaan bahkan
miyaran sumber ilmu pengetahuan yang dibutuhkan.
2. Sebagai media pembelajaran
ICT juga dapat dijadikan media atau sarana untuk berkumunikasi
antara seseorang dengan orang lain, antara guru dengan murid, antara
penjual dan pembeli, termasuk juga bagi para da’i dengan mad’u.
(Hanz, 2013)
12
BAB III
PEMBAHASAN
A. Persiapan Penelitian
Penelitian untuk mengetahui bagaimana peranan ICT (Information
and Technology Communication) terhadap Perkembangan Dakwah pada
Mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro A 2016 ini menggunakan metode
kuantitatif, dengan pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dibuat
dalam bentuk tanya jawab. Penyebaran kuesioner dilakukan secara daring,
selama 3 hari untuk mendapatkan data penelitian.
B. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah Mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro A
2016 dengan rincian, populasi sebanyak 40 Mahasiswa Pendidikan Teknik
Elektro A (tanpa 4 orang anggota peneliti). Kemudian untuk menentukan
banyaknya sampel, digunakan teknik sampling Slovin dan penetapan rate
error (batas toleransi kesalahan) sebesar 10%, maka didapatkan jumlah
sampel sebanyak 31 Mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro A yang telah
mengisi kuesioner secara daring.
C. Kuesioner Penelitian
Kuesioner penelitian terlampir pada bagian Lampiran.
D. Hasil Penelitian
Setelah melakukan penelitian yang telah dijabarkan sebelumnya,
dapat disampaikan hasil penelitian sebagai berikut.
13
Responden yang memilih bahwa dakwah itu berarti ajakan atau seruan
kepada jalan kebenaran terdapat 77,4%, sementara 16,1% menyatakan
dakwah dengan pengertian ajakan, dan diartikan sebagai seruan oleh 6,5%.
14
dipungkiri merupakan media dakwah yang cukup efektif juga. Bertatap
muka secara langsung pun dikemukakan oleh beberapa mahasiswa, karena
pada dasarnya sebelum media elektronik muncul, tatap muka secara
langsung merupakan cara dakwah yang efektif dan dakwah secara
konvensional pun harus tetap dilaksanakan. (Fakhruroji & Muhaemin)
15
Gambar 4 Grafik Kemudahan Akses Dakwah dengan ICT
16
Mahasiswa PTE A 2016 menyatakan bahwa sumber dakwah daring yang
banyak didapatkan secara berurutan dari yang terbanyak adalah dari
Instagram (58,1%), website terpercaya (41,9%), Line (32,3%), WhatsApp
(29%), Youtube (12,9%), dan terakhir Twitter (3,2%).
Dakwah dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja melalui berbagai
media dengan pemanfaatan ICT, termasuk sumber-sumber dakwah yang
banyak berpusat di media sosial. (Ariani, 2014)
Pada grafik 5 terlihat bahwa mahasiswa PTE A 2016 memang aktif dalam
penggunaan sosial media khususnya Instagram, karena di Instagram ini
kita lebih mudah untuk mendapatkan postingan-postingan dakwah dari
para pendakwah muda yang disukai oleh para mahasiswa dalam cara
berdakwahnya. Urutan kedua yaitu website terpercaya, selanjutnya
merupakan sumber dakwah daring yang didapatkan dari grup atau chat
yang juga tak kalah populer.
17
Tentu saja hampir setengah mahasiswa mendapatkan konten dakwah
setiap hari, karena penggunaan media sosial pun hampir tak luput dalam
kehidupan sehari-hari, sehingga mahasiswa memanfaatkan media sosial
untuk memperbaiki diri untuk menjadi yang lebih baik lagi.
18
Gambar 8 Grafik Tema Dakwah Daring
Jika dilihat dari keseluruhan data, tema dakwah yang sering dijumpai
mahasiswa PTE A 2016 adalah bertemakan motivasi, kehidupan, dan
ibadah. Banyak diantaranya mahasiswa yang termotivasi ingin berhijrah,
sehingga banyak juga dorongan dakwah media sosial dari pemuka agama
kaum muda yang memotivasi agar para mahaiswa tidak terjerumus pada
hal-hal yang tidak diinginkan atau menentang hukum dan ketentuan Allah
SWT.
19
Gambar 9 Grafik Efektivitas ICT terhadap Perkembangan Dakwah
Mayoritas mahasiswa PTE A 2016 sangat yakin akan peran ICT yang
efektif terhadap perkembangan dakwah, tak dapat dipungkiri bahwa
dengan keberadaan ICT ini mempermudah para pendakwah untuk
berdakwah, mempermudah mahasiswa untuk mencari konten dakwah, juga
memudahkan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan dakwah.
Sesuai dengan pernyataan yang dikutip dari salah satu jurnal bahwa,
perkembangan ICT yang cepat, menawarkan perubahan pada cara
penyampaian atau media dakwah, dari konvensional menuju metode
kontemporer. Dakwah yang dipengaruhi oleh kemajuan teknologi salah
satunya ICT, memungkinkan efisiensi pada waktu pelaksanaan
dibandingkan dengan tatap muka langsung, juga dapat di akses setiap
waktu. Lebih daripada itu, dakwah dengan memanfaatkan teknologi dapat
menyesuaikan dengan pola kehidupan modern. (Arifuddin, 2016)
20
Menurut mahasiswa PTE A 2016, dampak ICT terhadap perkembangan
dakwah ini dirangkum dalam paragraph berikut.
21
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada Mahasiswa PTE A 2016 ini dapat
disimpulkan bahwa:
a. ICT (Information and Communication Technology) mempengaruhi
perkemabangan dakwah.
b. ICT mempengaruhi perkembangan dakwah melalui sumber-sumber
dakwah daring yang mudah diakses, intensitas dakwah daring yang
semakin rutin, kemudian tema dakwah yang didapatkan lebih
menyesuaikan pada kebutuhan masing-masing individu.
c. ICT juga berperan efektif terhadap perkembangan dakwah berdasarkan
penelitian, meskipun tak dapat dipungkiri bahwa ICT juga membawa
dampak negative apabila disalahgunakan oleh penggunanya termasuk
perihal dakwah ini.
B. Saran
a. Diperlukan kehati-hatian dalam menggunakan ICT untuk kepentingan
dakwah, teknologi dapat dengan mudah disalahgunakan oleh oknum-
oknum tertentu.
b. Tidak terbawa oleh provokasi, terlebih dahulu menelusuri konten dan
sumber dakwah apabila melenceng dan menyalahi aturan agama.
c. Pemanfaatan dakwah menggunakan ICT ini harus diiringi dengan
pembelajaran ilmu agama yang dilakukan secara langsung, agar ilmu
yang dimiliki tidak hanya maya melainkan nyata dan benar.
22
DAFTAR PUSTAKA
Ariani, A. (2014). Peran dan Posisi Informasi Teknologi (IT) dalam Dakwah dan
Komunikasi. Alhadharah Jurnal Ilmu Dakwah Vol. 13 No. 25.
Hanz, G. (2013, November 4). Insan Militan. Retrieved September 19, 2018, from
https://insanmilitan.wordpress.com/2013/11/04/pemanfaatan-teknologi-
informasi-dalam-bidang-dakwah/
23
Wikipedia. (n.d.). Wikipedia. (Wikipedia) Retrieved September 18, 2018, from
https://d.wikipedia.org/wiki/Lembaga_Dakwah_Kampus
24
LAMPIRAN
25
26
27