Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan mempunyai nilai penting bagi kemajuan bangsa Indonesia.

Kemajuan suatu bangsa merupakan cita-cita besar yang harus diperjuangkan.

Mohammad Ali (2009: 129), menyampaikan bahwa pendidikan merupakan suatu

proses pada suatu bangsa dalam mempersiapkan generasi mudanya untuk

menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi tujuan hidup secara efektif dan

efisien agar mereka dapat memberikan kontribusi terbaik bagi kemajuan bangsa.

Hal ini memberikan gambaran bahwa pendidikan memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap kemajuan suatu bangsa.

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi sumber

daya manusia (SDM) yang luar biasa. Pendidikan merupakan sarana untuk

meningkatkan kualitas SDM Indonesia. Usaha peningkatan kualitas SDM

Indonesia memerlukan perhatian khusus sehingga memperoleh hasil yang optimal

untuk kemajuan bangsa Indonesia. Terkait dengan pembangunan SDM yang

berkualitas, dijelaskan bahwa pembangunan sumber daya menusia memiliki

(SMK). Peranan penggunaan-penggunaan aplikasi ilmu pengetahuan dan

teknologi dalam mendukung proses pembelajaran di SMK erat kaitannya dengan

salah satu usaha manusia dalam mempermudah pekerjaannya. Selain itu

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga banyak diaplikasikan dalam

industri modern, sehingga SMK sebagai salah satu penghasil sumber daya

1
2

manusia (SDM) dituntut untuk berusaha mengikuti perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang ada.

Berdasarkan pengalaman yang dilakukan pada saat pelaksaan magang,

SMK Negeri 5 Medan telah menerapkan Kurikulum 2013. Untuk mata pelajaran

peran yang sangat penting dalam mewujudkan manusia Indonesia yang maju dan

mandiri sehingga mampu berdaya saing dalam era globalisasi (Mohammad Ali,

2009: 6).

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sedikit banyak

mempengaruhi proses pembelajaran yang terjadi di sekolah menengah kejuruan

ini, perubahan kurikulum dari KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) ke

Kurikulum 2013 tersebut tentunya mempengaruhi berbagai aspek. Salah satu

permasalahan yang timbul dengan adanya kurikulum 2013 di SMK adalah

munculnya beberapa mata pelajaran produktif baru pada kompetensi keahlian

sehingga para guru sedikit kewalahan dalam mempersiapkan bahan ajar yang

valid dan efktif.

Berdasarkan uraian diatas, maka perlu ada solusi agar proses

pembelajaran pada mata pelajaran Intalasi Tenaga Listrik lebih efektif. Salah satu

solusi yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah membuat bahan

pembelajaran yang valid, praktis, dan efektif untuk mendukung kegiatan praktik

peserta didik. Bahan pembelajaran yang dimaksud disini yaitu bahan ajar secara

garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari

peserta didik dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah

ditentukan. Beracuan pada silabus yang telah ditetapkan disekolah serta

didasarkan dari saran guru berkaitan dengan mata pelajaran praktik tersebut,
3

salah satu bahan ajar yang efektif digunakan dalam kegiatan praktik sebaiknya

berupa jobsheet pembelajaran sebagai penunjang kegiatan praktik bagi peserta

didik.

Pengembangan bahan ajar disusun untuk menjadi salah satu refrensi yang

akan mendukung perkembangan peserta didik agar ada keseimbangan antara

kebutuhan jasmani dan rohani (Aliangga Kusumam dkk, 2016). Hamalik (2008:

220) dalam Aliangga Kusumam dkk (2016) mengatakan bahwa di dalam

pengembangan bahan ajar berbagai aspek-aspek yang dapat jadi patokan, antara

lain: (1) Konsep adalah suatu ide atau gagasan, (2) Prinsip adalah suatu kebenaran

dasar sebagai titik tolak untuk berbuat atau melaksanakan sesuatu, (3) Fakta

adalah sesuatu yang telah terjadi atau yang telah dikerjakan atau dialami, (4)

Proses adalah serangkaian dari perubahan, gerakan- gerakan perkembangan, (5)

Nilai adalah suatu pola, ukuran atau merupakan suatu tipe atau model, (6)

Keterampilan adalah kemampuan berbuat sesuatu yang baik.

Bahan ajar yang cocok digunakan untuk kegiatan praktik adalah bahan

ajar berupa bahan ajar cetak yaitu jobsheet. Agus Sulistiyanto (2013) menjelaskan

bahwa jobsheet adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh

siswa, petunjuk, langkah-langkah, untuk menyelesaikan tugas. Jobsheet yang baik

untuk pembelajaran menurut Diklat/Bimtek KTSP DEPDIKNAS dalam Jumargo

dkk, 2011:59 haruslah memiliki: (1) Judul, nama kompetensi/subkomptensi, (2)

Peralatan, alat/mesin yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pembelajaran

kompetensi tersebut, (3) Menguji pemahaman, (4) Arah, mengapa

kompetensi/subkompetensi itu diajarkan, tonjolkan keefektifan jobsheet ini.


4

Model job sheet yang baik berdasarkan kritrianya, diantaranya adalah: (1)

kompetensi, (2) alat dan kelengkapan, (3) prosedur keselamatan kerja, (4)

langkah-langkah kerja, (5) gambar kerja, dan (6) hasil kerja. Berdasarkan

pendapat para ahli yang telah dibahas, untuk menghasilkan jobsheet yang baik

dapat dirumuskun kedalam aspek-aspek kelayakan jobsheet. Kelayakan materi

meliputi aspek: (1) kelayakan isi, (2) kebahasaan, (3) sajian, dan (4) kemanfaatan.

Kelayakan media meliptui aspek: (1) tampilan, (2) kemudahan penggunaan, (3)

konsistensi, (4) format, dan (5) kegrafikan.

Maka dari itu, peneliti mengambil judul “Pengembangan Jobsheet Pada

Pembelajaran Instalasi Penerangan Listrik Di SMK Negeri 5 Medan ” guna

memudahkan siswa dan guru dalam melaksanakan praktik pada mata pelajaran

Instalasi Penerangan Listrik dan siswa mampu mencapai kompetensi Instalasi

Penerangan Listrik.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah yang telah

dikemukakan dapat didefinisikan beberapa permasalahan sebagai berikut :

a. Lembar kerja praktik atau job sheet pada buku kurikulum 2013 belum

sesuai dengan kondisi kesiapan sarana dan prasarana yang ada di

sekolah.

b. Guru masih kesulitan dalam menyusun job sheet instalasi penerangan

listrik sesuai dengan kurikulum yang baru.

c. Belum dikembangkannya bahan ajar baru dalam bentuk cetak. Sehingga,

siswa masih susah untuk dapat belajar secara mandiri.


5

1.3. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti membatasi masalah yaitu sebagai berikut :

a. Materi yang dikembangkan adalah job sheet Teknik Instalasi

Penerangan Listrik KD 3.1 dan KD 3.2 sebagai media pembelajaran

praktik siswa kelas XI semester 1 di SMK Negeri 5 Medan.

b. Menguji kelayakan job sheet Instalasi Penerangan Listrik.

1.4. Perumusan Masalah

a. Bagaimana langkah-langkah mengembangkan job sheet praktik teknik

instalasi penerangan listrik untuk kelas XI di SMK Negeri 5 Medan?

b. Bagaimana kelayakan job sheet teknik instalasi penerangan listrik

untuk kelas XI di SMK Negeri 5 Medan?

1.5. Tujuan Penelitian

a. Melakukan langkah-langkah pengembangan job sheet teknik instalasi

penerangan listrik untuk kelas XI di SMK Negeri 5 Medan

b. Mengetahui kelayakan job sheet teknik instalasi penerangan listrik

untuk kelas XI di SMK Negeri 5 Medan

1.6. Manfaat Penelitian

1. Bagi Guru

a. Membantu guru dalam proses pembelajaran teknik kerja

instalasi penerangan listrik.


6

b. Mempermudah guru dalam merencanakan kegiatan praktik.

c. Mempermudah guru dalam menyiapkan media praktikum.

d. Mempermudah guru dalam mengkondisikan siswa

saat melaksanakan praktikum.

e. Menambah motivasi guru agar lebih giat dalam berkreasi.

2. Bagi Sekolah Menengah Kejuruan

a. Memberikan sumbangan bagi khasanah penelitian disekolah

sebagai upaya meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

b. Menambah koleksi karya job sheet sebagai media pembelajaran

praktik pada mata pelajaran instalasi penerangan listrik.

3. Bagi siswa

a. Mempermudah siswa dalam memahami maksud dan tujuan

pelaksanaan praktikum.

b. Membantu siswa dalam mengkaitkan teori yang didapatkan

dalam kegiatan praktikum.

c. Siswa dapat belajar praktik secara mandiri dengan

menggunakan job sheet tersebut.

d. Membantu siswa dalam meningkatkan kompetensi

keterampilan pada mata pelajaran instalasi penerangan listrik

Anda mungkin juga menyukai