Anda di halaman 1dari 7

UJIAH AKHIR SEMESTER

MATA KULIAH KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN KEJURUAN

Nama : Andreas Hendra Prakosa

NIM : 20502241016

Prodi : Pendidikan Teknik Elektronika

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Drs. Putu Sudira, M.P.

1. A. Kurikulum yang digunakan sekolah menengah kejuruan dalam menyongsong


revolusi industri 4.0 harusnya kurikulum yang relevan digunakan yang berorientasi
dengan penguasaan IPTEK, selain itu kurikulum yang diterapkan haruslah kurikulum
yang aktuaal dan faktual yaitu kurikulum yang tealh direncanakan untuk dilaksanakan
dalam jangka panjang. Selain akatemik, aspek sikap juga harus diperhatikan dalam
menyusun kurikulum, karena dalam perkembangan teknologi yang pesat, maka
mental dari peserta didik juga akan terkikis. Dari semua kriteria diatas ditujukan
untuk membangun pengetahuan,keterampilan, dan sikap peserta didik sehingga siap
untuk ditempatkan di dunia kerja.
B. Di era revolusi Industri 4.0 semua orang dituntut untuk bisa memecahkan masalah
(kemampuan problem solving) sehingga model pembelajaran di SMK harus melatih
peserta didik untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, salah satu
caranya yaitu dengan metode pembelajaran inovatif. Pada model pembelajaran
inovatif peserta didik dilatih untuk saling berkerja sama dalam hal memecahkan
masalah tanpa melupakan kemampuan individu. Hal ini dimaksudkan karena pada
dunia kerja kemampuan untuk bekerja dalam kelompok sangat diperlukan apalagi di
era industri 4.0 dimana setiap orang dapat terhubung dengan mudah.

2. Berdasarkan standar kelulusan yang terdapat pada lampiran 1 permendikbut no 34


tahun 2018 yaitu
1. beriman, bertakwa, dan berbudi pekerti luhur;
2. memiliki sikap mental yang kuat untuk mengembangkan dirinya
secara berkelanjutan;
3. menguasai ilmu pengetahuan teknologi dan seni serta memiliki
keterampilan sesuai dengan kebutuhan pembangunan;
4. memiliki kemampuan produktif sesuai dengan bidang keahliannya
baik untuk bekerja atau berwirausaha; dan
5. berkontribusi dalam pengembangan industri Indonesia yang
kompetitif menghadapi pasar global.
Maka prinsip yang tepat diterapkan di SMK adalah
1. Pendidikan kejuruan akan efektif apabila disediakan lingkungan belajar yang
sama sesuai dengan masalah yang sama atau merupakan replika / tiiruan terhadap
lingkungan dimana mereka kelak bekerja. Tetapi pada prinsip ini kenyataannya
sangat sulit untuk diterapkan di Indonesia karena memerluka usaha ekstra dan
memerlukan biaya yang besar karena dalam dunia kerja memerlukan alat alat
yang mahal.
2. Pendidikan kejuruan yang efektif hanya dapat diberikan dimana tugas-tugas
latihan dilakukandengan cara, alat dan mesin yang sama seperti yang ditetapkan di
tempat kerja. Sama seperti prinsip sebelumnya, prinsip ini juga sulit untuk
diterapkan secara maksimal, karena menuntut sekolah agar memberikan alat yang
sama digunakan dalam dunia industri, yang pasti alat tersebut memiliki harga
yang mahal.
3. Pendidikan kejuruan akan efektif jika melatih seseorang dalam kebiasaan berpikir
dan bekerja seperti yang diperlukan dalam pekerjaan itu sendiri. Pada penerapan
secara nyata prinsip ini juga sulit diterapkan pada sekolah kejuruan di Indonesia,
karena mayoritas sekolah kejuruan diajar oleh tenaga pendidik yang belum cukup
memiliki pengalaman di bidang industri.
4. Pendidikan kejuruan yang efektif untuk setiap profesi, jabatan atau pekerjaan hany
a dapat diberikan kepada seseorang yang memerlukannya, yang menginginkannya
dan yang mendapat untung darinya. Pada penerapan prinsip ini peserta didik
sebelum masuk ke sekolah kejuruan harus diseleksi terlebih dahulu,baik seleksi
akademis dan seleksi keterampilan apakah peserta didik itu layak memilih jurusan
seperti yang ia mau.
5. Proses pembinaan kebiasaan yang efektif pada siswa akan tercapai jika pelatihan
diberikan pada pekerjaan yang nyata (pengalaman sarat nilai). Pada prinsp ini
peserta didik harus mampu menyelesaikan suatu permasalahan yang ada dengan
diberikan suatu projek untuk diselesaikan.
3. Bagaimana penggunaan model pembelajaran berbasis kompetensi dengan prinsip
pembelajaran seperti di bawah ini dapat dilaksanakan:
a. Berfokus pada ketuntasan penguasaan kompetensi
Prinsip ini bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kopemtensi yang
dibutuhkan di dunia kerja.
b. Tujuan pembelajaran spesifik
Setiap pembelajaran kejuruan memiliki tujuan yang telah ditetapkan yang harus
dicapai oleh lembaga pendidikan tersebut.
c. Penekanan pembelajaran pada unjuk Kerja / Kinerja
Pendidikan kejuruan bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki
kapabilitas di dunia kerja.
d. Pembelajaran lebih bersifat individual
Dalam dunia kerja, skill dari seorang pekerja harusnya tinggi, hal ini bisa dicapai
jika pembelajaran lebih bersifat individual, karena mengurangi ketergantungan
pada kelompok.
e. Terpusat pada siswa
Pendidikan kejuruan berfokus pada siswa agar tujuan pendidikan dapat tercapai.
f. Interaksi Sosial dalam Kelompok
Selain kemampuan individu, dalam dunia kerja kuja diperlukan kemampuan
bekerja secara kelompok, hal ini juga perlu dilatih di sekolah kejuruan
g. Interaksi menggunakan multi metoda
Untuk menghadapi perkembangan teknologi di dunia industri, sekolah kejuruan
harus mengembangkan metode belajar lebih dari satu agar peserta didik lebih
terbiasa dalam menyelesaikan masalah bukan hanya dengan satu cara saja.
h. Aktif melakukan pemecahan masalah otentik dan kontekstual
pembelajaran menekankan kaitan materi yang dielajari untuk menyelesaikan
masalah di kehidupan nyata.
i. Pengajar lebih berfungsi sebagai fasilitator
Pengajar hanya bersifat fasilitator yaitu seseorang yang berfunsi sebagai fasilitas
untuk memperoleh ilmu, tetapi pembelajaran teteap berfokus pada siswa
j. Berorientasi pada kebutuhan individu

balik lagi ke tujuan pendidikan kejuruan yaitu menciptakan tenaga kerja sesuai
dengan kemampuan dan kemauan peserta didik yang telah memilih jurusannya,
maka sekolah harus memenuhi kebutuhan terkait dengan hal pembelajaran dari tiap
individu.

k. Umpan balik langsung

untuk mengetahui peserta didik tersebut sudah baik dalam menyerap ilmu yang telah
diberikan, diperlukan umpan balik langsung baik itu tas secara tertulis, lisan maupun
kuisioner dari tenaga pendidik.

l. Menggunakan modul
untuk mengurangi ketergantuangn dengan tenaga pendidik, peserta didik lebih baik
diberikan modul pembelajaran.
m. Belajar di lapangan (praktek)
kembali lagi kepada tujuan pendidikan kejuruan yaitu menciptakan lulusan yang
memiliki kapabilitas untuk bekerja di dunia industri, maka diperlukan praktik
secara langsung di lapangan.
n. Kriteria penilaian menggunakan patokan (PAP) KKM
untuk mengetahui peserta didik layak atau tidak untuk mencapai tingakat
pendidikan setelahnya diperlukan sebuah kriteria yang disebut dengan KKM atau
kriteris ketuntasan minimal.
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJAAN

Program keahlian Teknik Elektronika

Nama sekolah : SMK HARAPAN BANGSA

Mata Pelajaran : Elektronika Dasar

Pertemuan ke :1

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

Standar kompetansi : mengetahui sejarah,pengertian dan komponen-komponen


elektronika dasar.

Kompetensi dasar : Memahami fungsi dan cara kerja komponen-komponen elektronika.

Indikator : 1. Menjelaskan pengertia elektronika.

2. Menjelaskan fungsi dari komponen-komponen elektronika.

3. Menjelaskan spesifikasi dari komponen-komponen elektronika.

A. Tujuan Pembelajaran

Siswa diharapkan mamtu :

1. Menjelaskan pengertian elektronika.


2. Menjelaskan fungsi dari komponen-komponen elektronika.
3. Menjelaskan spesifikasi dari komponen-komponen elektronika.

B. Materi pembelajaran

Pengenalan elektronika

C. Metode pembelajaran

1. Ceramah

2. Tanya-jawab
D. Kegiatan pembelajaran.

Langkah Kegiatan waktu Penilaian


pendahuluan 1. Saalm dan doa 15
2. Menyapa dan melakukan presensi menit.
3. Memberikan gambaran materi

inti Eksplorasi 60
1. Menjelaskan pengertian elektronika menit.
2. Menjelaskan fungsi dari komponen-
komponen elektronika.
3. Menjelaskan spesifikasi dari komponen-
komponen elektronika.
Elaborasi
1. Guru memberikan pertanyaan dan latihan
sebagai umpan balik untuk mengetahui
apakah murid sudah menyerap materi
dengan baik apa belum.
Konfirmasi
1. Guru dan murid bersama-sama
menyimpulkan materi yang telah dibahas.
Penutup 1. Memberikan motivasi belajar 15
2. Memberikan penugasan berupa PR menit.
3. Memberikan gambaran sekilas materi pada
pertemuan selanjutnya.
4. Menutup pertemuan dengan doa.

E. Alat dan Bahan belajar.

1. modul materi

2. laptop dan proyektor

F. Penilaian.

1. Tugas.
2. Pretest.

3. Ujian.

G. Kriteria Penilaian

Skor maksimal = 100

5. Seorang guru sebaiknya melakukan apersepsi atau penghayatan ide-iden terkai materi
yang akan disampaikan pada saat sebelum memasuki pemaparan materi, agar murid
menjadi tertarik dan memiliki gambaran materi tersebut. Apersepsi dapat dilakukan
seperti memberikan narasi, atau menampilkan video yang berkaitan dengan materi
yang akan disampaikan.

Anda mungkin juga menyukai