Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu jenjang satuan

pendidikan formal yang mengutamakan pengembangan kemampuan dan

keterampilan siswa pada bidang tertentu. SMK Swasta Kampus Padangsidimpuan

merupakan salah satu SMK yang memiliki program keahlian Tata Busana.

Program ini membekali siswa dengan pengetahuan serta keterampilan khususnya

dibidang busana dengan pelatihan dan penempaan yang bertujuan agar lulusan

kompeten dan siap terjun langsung ke dunia industri busana. Pada program

keahlian ini banyak mata pelajaran yang diberikan, salah satunya ialah Mata

Pelajaran Pembuatan Belahan. Dalam proses pembelajaran tidak semua dapat

berjalan mulus. Berdasarkan hasil observasi ditemukan adanya kesulitan yang

dialami oleh siswa yaitu sarana dan prasarana praktik.

Sarana dan prasarana praktik merupakan komponen penting dalam

pendidikan dan menjadi satu dari delapan standar nasional pendidikan. Begitu

pentingnya sarana dan prasarana pendidikan demi meningkatkan kualitas proses

pembelajaran.

, Menurut Sukirman (2009:28), sarana pendidikan adalah suatu sarana

penunjang bagi proses pembelajaran baik yang begerak maupun tidak bergerak

agar pencapaian tujuan pendidikan berjalan lancar, teratur, efektif,dan efesien,

termasuk didalamnya barang habis pakai maupun yang tidak habis pakai. Sarana

adalah segala jenis peralatan, perlengkapan kerja dan fasilitas yang berfungsi

sebagai alat utama/pembantu dalam pelaksanaan pekerjaan, dan juga dalam dalam

1
rangka kepentingan yang sedang berhubungan terhadap Kemampuan Siswa dalam

Pembuatan Belahan’’.

Menurut Arikunto (1988) : 103) menyatakan bahwa sarana pendidikan

adalah suatu sarana penunjang bagi proses pembelajaran baik yang bergerak

maupun tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan berjalan lancar, teratur,

efektif, dan efesien. Menurut ketentuan umum Permendiknas No. 24 Tahun 2007

yang mengatakan sarana adalah kelengkapan pembelajaran yang dapat dipindah-

pindahkan. Sarana adalah segala jenis peralatan, perlengkapan kerja dan fasilitas

yang berfungsi sebagai alat utama/pembantu dalam melaksanakan pekerjaan, dan

juga dalam rangka kepentingan yang sedang berhubungan dengan organisasi kerja

(Moenir, 1992:119).

Untuk menunjang proses belajar mengajar pada sebuah sekolah tidak

hanya dibutuhkan sarana tetapi juga prasarana pendidikan agar proses belajar

mengajar berjalan dengan efektif dan tujuan pendidikan dapat tercapai secara

maksimal.

Menurut Susilo (199:20) Sarana dan prasarana praktik adalah segala

sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan bahan pelajaran yang dapat

merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga mendorong

terjadinya proses belajar pada siswa.

Sarana dan prasarana praktik berfungsi langsung dalam proses belajar mengajar di

ruang praktik seperti alat-alat peraga, media pembelajaran, dan alat pengajaran.

Adapun tujuan pengelolaan sarana pendidikan menurut Bafadal (2005 :21)

adalah:

1) Mengupayakan agar sarana pendidikan yang tersedia di sekolah benar-benar

2
memenulti kriteria mutu yang dikehendaki

2) Mengupaya kan pengadaan sarana pendidikan melalui sistem perencanaan

dan pengadaan yang hati-hati dan seksama

3) Sarana yang didapat oleh sekolah adalah yang berkualitas, sesuai dengan

kebu tuhan sekolah, dan dengan dana yang efisien

4) Pemakaian sarana pendidikan secara tepat dan efisien

5) Untuk mengupayakan pemeliharaan sarana pendidikan, sehingga

keberadaannya selalu dalam kondisi siap pakai dalam setiap diperlukan oleh

semua personil sekolah

6) Untuk pengadaan, pemeliharaan sarana pendidikan diperlukan dana.

Sarana pendidikan berupa alat praktik yang ada di SMK Swasta Kampus

Padangsidimpuan belum memenuhi standar minimal, dan pengelolaanya masih

kekurangan sumber daya manusia. Kegiatan pengelolaan sarana pendidikan terdiri

dari "Penentuan kebutuhan, proses pengadaan, pemakaian, pencatatan/

pengurusan, dan pertanggung jawaban". Pengelolaan Sarana Dan Prasarana

Praktik Pada Jurusan Tata Busana di SMK Swasta Kampus Padangsidimpuan,

yang dimulai dari: Perencanaan, pengadaan, inventarisasi, penyimpanan,

pemanfaatan, pemeliharaan dan penghapusan. Sarana dan Prasana yang ada

diruangan Praktik khusunya mesin jahit ada 12 mesin jahit, jumlah keseluruhan

siswa kelas X Busana 15 siswa. Dan untuk mengerjakan praktikum pembuatan

belahan siswa dibagi 2-3 siswa dalam satu mesin jahit.

Berdasarkan pra observasi yang dilakukan oleh peneliti pada bulan Januari

2023 diperoleh data bahwa SMK Swasta Kampus Padangsidimpuan pada Jurusan

Tata Busana memiliki keterbatasan jumlah mesin praktik dan buku tentang Tata

3
Busana sehingga belum dapat memenuhi kebutuhan peserta didik dalam kegiatan

belajar mengajar khususnya praktik di sekolah. Tenaga ahli yang dibutuhkan

dalam pelaksanaan pengelolaan sarana dan prasarana di SMK Swasta Kampus

Padangsidimpuan pada jurusan Tata Busana masih kurang khususnya pegawai

laboratorium. Kurangnya pegawai laboratorium yang dipekerjakan untuk

menangani pengelolaan sarana dan prasarana praktik yang rusak maka akan

memerlukan waktu lama untuk memperbaikinya.

Rata - rata nilai mata pelajaran Teknologi Menjahit Pembuatan Belahan

siswa kelas X Busana adalah 75.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian yang membahas tentang ‘’Efektivitas Sarana dan

Prasarana Praktikum Teknologi Menjahit di SMK Swasta Kampus

Padangsidimpuan terhadap Kemampuan Siswa dalam Pembuatan

Belahan’’.

2. Perumusan Masalah

1) Bagaimana evektifitas sarana praktik di SMK Swasta Kampus

Padangsidimpuan terhadap proses belajar mengajar ?

2) Bagaimana evektifitas prasarana praktik di SMK Swasta Kampus

Padangsidimpuan terhadap proses belajar mengajar ?

3) Bagaimana hasil belajar siswa dalam Pembuatan Belahan dengan sarana

dan prasarana yang dimiliki saat ini ?

3. Tujuan Penelitian

4
1) Tujuan Umum

Untuk mendiskripsikan pengelolaan sarana dan prasarana praktik pada

jurusan Tata Busana di SMK Swasta Kampus Padangsidimpuan tahun

2023

2) Tujuan Khusus

a) Untuk mengetahui bagaimana evektifitas sarana praktik di SMK

Swasta Kampus Padangsidimpuan terhadap proses belajar mengajar ?

b) Untuk mengetahui bagaimana evektifitas prasarana praktik di SMK

Swasta Kampus Padangsidimpuan terhadap proses belajar mengajar ?

c) Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa dalam Pembuatan

Belahan dengan sarana dan prasarana yang dimiliki saat ini ?

4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Manfaat Praktis

1) Sebagai bahan rujukan bahan pertimbangan bagi pihak SMK Swasta

Kampus ataupun dalam menentukan orientasi siswa baru agar

memiliki tujuan dan orientasi yang baik. Dan sebagai pembaharuan

kurikulum terutama pada jurusan Tata Busana di SMK Swasta

Kampus Padangsidimpuan.

2) Penelitian ini akan membantu untuk mengetahui apa saja yang

mempengaruhisiswamembekali siswa mempunyai ketrampilan

membuat busana secara perorangan. Ketrampilan ini tentu akan

membekali siswa untuk menciptakan lapangan kerja sendiri setelah

5
lulus SMK. Salah satu kompetensi yang harus dicapai dari mata

pelajaran ini ialah siswa mampu membuat gaun, dan kebaya.

3) Untuk menambah pengalaman dan sarana latihan dalam memecahkan

masalah-masalah yang ada dimasyarakat sebelum terjun dalam dunia

kerja yang sebenarnya. Untuk melatih kemampuan yang dimiliki

peneliti dengan menerapkan dan membandingkan teori yang telah

didapat di bangku kuliah dengan kenyataan yang ada dilapangan.

2. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat memperkaya teori

dan praktek penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan belajar

mengajar. Dan sebagai masukan untuk pembelajaran kedepanya.

Anda mungkin juga menyukai