Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

KOMUNIKASI DATA

“NETWORK LAYER - LOGICAL ADDRESSING”

DISUSUN OLEH:
Wahyu Djuddah (1929041013)

Dosen Pembimbing:
Ayu Tri Wardani, S.Pd., M.Pd.

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

PENDIDIKAN TENIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada penyusun sehingga telah berhasil ınenyelesaikan Makalah
ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “NETWORK LAYER -
LOGICAL ADDRESSING” untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Komunikasi Data
Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Saya menyadari bahwa masih ada kekurangan dari makalah ini baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami menerima segala saran
dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata, penyusun sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita.

Rantepao, 05 Desember 2021

Wahyu Djuddah

2
DAFTAR ISI

SAMPUL ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 5
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................ 5
1.4 Manfaat Penulisan .......................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian IP (Internet Protocol).................................................. 6
2.1.1 Layanan yang ditawarkan oleh Protokol IP ....................... 7
2.1.2 Datagram IP ........................................................................... 9
2.2 IPv4 Address ................................................................................... 10
2.2.1 Alamat Unicast IP versi 4 ..................................................... 12
2.2.2 Alamat Multicast IP versi 4 .................................................. 14
2.2.3 Alamat Broadcast IP versi 4 ................................................. 15
2.3 IPv6 Address ................................................................................... 18
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ...................................................................................... 21
3.2 Saran ................................................................................................ 22
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 23

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komunikasi secara umum dapat di dapat di artikan sebagai sebuah h artikan
sebagai sebuah hubungan timbal ubungan timbal balik antara penyampai
(pengirim) dan penerima pesan informasi yang memiliki tujuan tertentu . Dalam
komunikasi suatu yang dikirim disebut sebagai data, data adalah bagian dari
informasi yang digunakan dalam komunikasi, yang di sampaikan dari sumber
menuju penerima informasi itu. Komunikasi data adalah proses pengiriman dan
penerimaan data atau informasi dari dua atau lebih device (alat seperti komputer,
laptop , printer,dll) yang terhubung kedalam sebuah jaringan jaringan data di
sampaikan sampaikan dalamsinyal dalamsinyal analog setelah setelah data
sampai di receiver receiver data di ubah menjadi sinyal digital agar dapat di
pahami oleh device yang digunakan.
Dalam dunia komunikasi kita sering mengenal istilah jaringan. Jaringan itu
sendiri dapat mempermudah kita dalam menghubungkan suatu PC dengan PC
yang lainnya. Untuk menghubungkan PC 1 dengan PC 2 maka diperlukan
jaringan tanpa kabel dan jaringan menggunakan kabel. Dalam kedua proses
tersebut diperlukan tahap dalam memudahkan menghubungkan antar PC
tersebut, yaitu dengan menggunakan TCP/IP. TCP/IP (singkatan dari
Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah standar komunikasi data
yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari
satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet.
Internet protocol adalah huruf „IP‟ yang ada di TCP/IP itu. IP merupakan
protocol yang mendasari pembangunan jaringan-jaringan TCP/IP pada
umumnya, dan internet pada khususnya. Internet protocol yang digunakan saat
ini kebanyakan merupakan ip versi 4. Alamat IP (Internet Protocol Address)
adalah deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai

4
alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. Panjang
dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4) dan 128-bit (untuk IPv6) yang
menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis
TCP/IP. Internet Assigned Numbers Authority (IANA) yang mengelola alokasi
alamat IP global.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Wired LAN dan jenis-jenisnya?
2. Apa yang dimaksud dengan Wireless LAN dan jenis-jenisnya?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui defenisi dari Wired LAN dan jenis-jenisnya
2. Mengetahui defenisi dari Wireless LAN dan jenis-jenisnya
1.4 Manfaat Penulisan
Dengan adanya makalah ini, saya berharap nantinya makalah ini dapat menjadi
ilmu pengetahuan kepada kita semua mengenai materi Wired Lans-Ethernet &
Wireless Lans serta penjelasannya.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Internet Protocol (IP)


Protokol Internet (Inggris Internet Protocol, disingkat IP) adalah protokol
lapisan jaringan (network layer dalam OSI Reference Model) atau protokol lapisan
internetwork (internetwork layer dalam DARPA Reference Model) yang
digunakan oleh protokol TCP/IP untuk melakukan pengalamatan dan routing paket
data antar host-host di jaringan komputer berbasis TCP/IP. Versi IP yang banyak
digunakan adalah IP versi 4 (IPv4) yang didefinisikan pada RFC 791 dan
dipublikasikan pada tahun 1981, tetapi akan digantikan oleh IP versi 6 pada
beberapa waktu yang akan datang.
Protokol IP merupakan salah satu protokol kunci di dalam kumpulan protokol
TCP/IP. Sebuah paket IP akan membawa data aktual yang dikirimkan melalui
jaringan dari satu titik ke titik lainnya. Metode yang digunakannya adalah
connectionless yang berarti ia tidak perlu membuat dan memelihara sebuah sesi
koneksi. Selain itu, protokol ini juga tidak menjamin penyampaian data, tetapi hal
ini diserahkan kepada protokol pada lapisan yang lebih tinggi (lapisan transport
dalam OSI Reference Model atau lapisan antar host dalam DARPA Reference
Model), yakni protokol Transmission Control Protocol (TCP).
Internet protocol adalah huruf “IP‟ yang ada di TCP/IP itu. IP merupakan
protocol yang mendasari pembangunan jaringan-jaringan TCP/IP pada umumnya,
dan internet pada khususnya. Internet protocol yang digunakan saat ini kebanyakan
merupakan ip versi 4.
IP address digunakan sebagai alamat dalam hubungan antar host di internet
sehingga merupakan sebuah sistem komunikasi yang universal karena merupakan
metode pengalamatan yang telah diterima di seluruh dunia. Dengan menentukan
IP address berarti kita telah memberikan identitas yang universal bagi setiap

6
interadce komputer. Jika suatu komputer memiliki lebih dari satu interface
(misalkan menggunakan dua ethernet) maka kita harus memberi dua IP address
untuk komputer tersebut masing-masing untuk setiap interfacenya..
2.1.1 Layanan yang ditawarkan oleh Protokol IP
a. IP menawarkan layanan sebagai protokol antar jaringan (inter-network),
karena itulah IP juga sering disebut sebagai protokol yang bersifat routable.
Header IP mengandung informasi yang dibutuhkan untuk menentukan rute
paket, yang mencakup alamat IP sumber (source IP address) dan alamat IP
tujuan (destination IP address). Anatomi alamat IP terbagi menjadi dua
bagian, yakni alamat jaringan (network address) dan alamat node (node
address/host address). Penyampaian paket antar jaringan (umumnya
disebut sebagai proses routing), dimungkinkan karena adanya alamat
jaringan tujuan dalam alamat IP. Selain itu, IP juga mengizinkan
pembuatan sebuah jaringan yang cukup besar, yang disebut sebagai IP
internetwork, yang terdiri atas dua atau lebih jaringan yang dihubungkan
dengan menggunakan router berbasis IP.
b. IP mendukung banyak protokol klien, karena memang IP merupakan
"kurir" pembawa data yang dikirimkan oleh protokol-protokol lapisan yang
lebih tinggi dibandingkan dengannya. Protokol IP dapat membawa
beberapa protokol lapisan tinggi yang berbeda-beda, tetapi setiap paket IP
hanya dapat mengandung data dari satu buah protokol dari banyak protokol
tersebut dalam satu waktu. Karena setiap paket dapat membawa satu buah
paket dari beberapa paket data, maka harus ada cara yang digunakan untuk
mengidikasikan protokol lapisan tinggi dari paket data yang dikirimkan
sehingga dapat diteruskan kepada protokol lapisan tinggi yang sesuai pada
sisi penerima. Mengingat klien dan server selalu menggunakan protokol
yang sama untuk sebuah data yang saling dipertukarkan, maka setiap paket
tidak harus mengindikasikan sumber dan tujuan yang terpisah. Contoh dari
protokol-protokol lapisan yang lebih tinggi dibandingkan IP adalah

7
Internet Control Management Protocol (ICMP), Internet Group
Management Protocol (IGMP), User Datagram Protocol (UDP), dan
Transmission Control Protocol (TCP).
c. IP mengirimkan data dalam bentuk datagram, karena memang IP hanya
menyediakan layanan pengiriman data secara connectionless serta tidak
andal (unreliable) kepada protokol-protokol yang berada lebih tinggi
dibandingkan dengan protokol IP. Pengirimkan connectionless, berarti
tidak perlu ada negosiasi koneksi (handshaking) sebelum mengirimkan
data dan tidak ada koneksi yang harus dibuat atau dipelihara dalam lapisan
ini. Unreliable, berarti IP akan mengirimkan paket tanpa proses pengurutan
dan tanpa acknowledgment ketika pihak yang dituju telah dapat diraih. IP
hanya akan melakukan pengiriman sekali kirim saja untuk menyampaikan
paket-paket kepada hop selanjutnya atau tujuan akhir (teknik seperti ini
disebut sebagai "best effort delivery"). Keandalan data bukan merupakan
tugas dari protokol IP, tetapi merupakan protokol yang berada pada lapisan
yang lebih tinggi, seperti halnya protokol TCP.
d. Bersifat independen dari lapisan antarmuka jaringan (lapisan pertama
dalam DARPA Reference Model), karena memang IP didesain agar
mendukung banyak komputer dan antarmuka jaringan. IP bersifat
independen terhadap atribut lapisan fisik, seperti halnya pengabelan,
pensinyalan, dan bit rate. Selain itu, IP juga bersifat independen terhadap
atribut lapisan data link seperti halnya mekanisme Media access
control (MAC), pengalamatan MAC, serta ukuran frame terbesar. IP
menggunakan skema pengalamatannya sendiri, yang disebut sebagai "IP
address", yang merupakan bilangan 32-bit dan independen terhadap skema
pengalamatan yang digunakan dalam lapisan antarmuka jaringan.
e. Untuk mendukung ukuran frame terbesar yang dimiliki oleh teknologi
lapisan antarmuka jaringan yang berbeda-beda, IP dapat melakukan
pemecahan terhadap paket data ke dalam beberapa fragmen sebelum

8
diletakkan di atas sebuah saluran jaringan. Paket data tersebut akan dipecah
ke dalam fragmen-fragmen yang memiliki ukuran maximum transmission
unit (MTU) yang lebih rendah dibandingkan dengan ukuran datagram IP.
Proses ini dinamakan dengan fragmentasi ([[Fragmentasi paket
jaringan|fragmentation). Router atau host yang mengirimkan data akan
memecah data yang hendak ditransmisikan, dan proses fragmentasi dapat
berlangsung beberapa kali. Selanjutnya host yang dituju akan menyatukan
kembali fragmen-fragmen tersebut menjadi paket data utuh, seperti halnya
sebelum dipecah.
f. Dapat diperluas dengan menggunakan fitur IP Options dalam header IP.
Fitur yang dapat ditambahkan contohnya adalah kemampuan untuk
menentukan jalur yang harus diikuti oleh datagram IP melalui
sebuah internetwork IP.
Ethernet asli dibuat pada tahun 1976 di Xerox's Palo Alto Research
Center (PARC). Sejak itu, telah melalui empat generasi:Ethernet Standar
(10kan Mbps), Ethernet cepat (100Mbps), Gigabit Ethernet (1 Gbps), dan
Ethernet Sepuluh Gigabit (10 Gbps), seperti yang ditunjukkan pada Gambar di
bawah ini. Kami membahas secara singkat semua generasi ini dimulai dengan
Ethernet Standar (atau tradisional) pertama.
2.1.2 Datagram IP
Paket-paket data dalam protokol IP dikirimkan dalam bentuk datagram.
Sebuah datagram IP terdiri atas header IP dan muatan IP (payload), sebagai
berikut:
a. Header IP: Ukuran header IP bervariasi, yakni berukuran 20 hingga 60
byte, dalam penambahan 4-byte. Header IP menyediakan dukungan untuk
memetakan jaringan (routing), identifikasi muatan IP, ukuran header IP dan
datagram IP, dukungan fragmentasi, dan juga IP Options.
b. Muatan IP: Ukuran muatan IP juga bervariasi, yang berkisar dari 8 byte
hingga 65515 byte.

9
Format Datagram IP
2.2 IPv4 Address
Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis
pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang
menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara
teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya
4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256
(didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal
dari alamat IP versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari
nol sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah
256x256x256x256=4.294.967.296 host. sehingga bila host yang ada diseluruh
dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6.
IPv4 yang merupakan pondasi dari Internet telah hampir mendekati batas
akhir dari kemampuannya, dan IPv6 yang merupakan protokol baru telah
dirancang untuk dapat menggantikan fungsi IPv4. Motivasi utama untuk
mengganti IPv4 adalah karena keterbatasan dari panjang addressnya yang hanya
32 bit saja serta tidak mampu mendukung kebutuhan akan komunikasi yang
aman, routing yang fleksibel maupun pengaturan lalu lintas data.
Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:
a. Unicast Address
Merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan
yang dihubungkan ke sebuah internetwork IP. Alamat Unicast digunakan

10
dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one. Pada Unicast address ini
terdiri dari :
1) Global, address yang digunakan misalnya untuk address provider atau
address geografis.
2) Link Local Address adalah address yang dipakai di dalam satu link saja.
Yang dimaksud link di sini adalah jaringan lokal yang saling
tersambung pada satu 7 level. Address ini dibuat secara otomatis
oleh host yang belum mendapat address global, terdiri dari 10+n
bit prefix yang dimulai dengan "FE80" dan field sepanjang 118-n
bit yang menunjukkan nomor host. Link Local Address digunakan pada
pemberian IP address secara otomatis.
3) Site-local, address yang setara dengan private address, yang dipakai
terbatas di dalam site saja. Address ini dapat diberikan bebas, asal
unik di dalam site tersebut, namun tidak bisa mengirimkan packet
dengan tujuan alamat ini di luar dari site tersebut.
b. Broadcast Address
Merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP
dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam
komunikasi one-to-everyone.
c. Multicast Address
merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa
node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast
digunakan dalam komunikasi one-to-many.
Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik
(dotted-decimal notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit.
Dalam beberapa buku referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap
oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255 (meskipun
begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai).

11
Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan
subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:
1) Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang
digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host
berada. Template:BrSemua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang
sama harus memiliki alamat network identifier yang sama. Network
identifier juga harus bersifat unik dalam sebuah internetwork. Alamat
network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255.
2) Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan
khusus untuk mengidentifikasikan alamat host di dalam jaringan. Nilai host
identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam
network identifier di mana ia berada.
2.2.1 Alamat Unicast IP versi 4
Dalam RFC 791, alamat Unicast IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa
kelas, dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya yang
menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam oktet
pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-order bit), tapi untuk lebih mudah
mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi
desimal.

12
Kelas Oktet
Oktet
Alamat pertama Digunakan oleh
pertama (biner)
IP (desimal)
Alamat unicast untuk jaringan skala
Kelas A 1–126 0xxx xxxx
besar
Alamat unicast untuk jaringan skala
Kelas B 128–191 1xxx xxxx
menengah hingga skala besar
Alamat unicast untuk jaringan skala
Kelas C 192–223 110x xxxx
kecil

Kelas D 224–239 1110 xxxx Alamat multicast (bukan alamat unicast)

Direservasikan;umumnya digunakan
Kelas E 240–255 1111 xxxx sebagai alamat percobaan (eksperimen);
(bukan alamat unicast)

a. Kelas A
Dirilis Alamat-alamat unicast kelas A diberikan untuk jaringan skala besar.
Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0
(nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat
sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir)
merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126
jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127
tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication
(IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.
b. Kelas B
Alamat-alamat unicast kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah
hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B
selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet
pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet
terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384
network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.

13
c. Kelas C
Dipublikasikan Alamat IP unicast kelas C digunakan untuk jaringan berskala
kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai
biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan
membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan
merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152
buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.
d. Kelas D
Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, sehingga
berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu
diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat
digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat
pada bagian Alamat Multicast IPv4.
e. Kelas E
Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat "eksperimental" atau
percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama
selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat
yang dapat digunakan untuk mengenali host.IP kelas D disediakan hanya untuk
alamat-alamat IP multicast, sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit
pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya
digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk
lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.
2.2.2 Alamat Multicast IP versi 4
Alamat IP Multicast (multicast IP address) adalah alamat yang
digunakan untuk menyampaikan satu paket kepada banyak penerima. Dalam
sebuah intranet yang memiliki alamat multicast IPv4, sebuah paket yang
ditujukan ke sebuah alamat multicast akan diteruskan oleh router ke
subjaringan di mana terdapat host-host yang sedang berada dalam kondisi
"listening" terhadap lalu lintas jaringan yang dikirimkan ke alamat multicast
tersebut. Dengan cara ini, alamat multicast pun menjadi cara yang efisien untuk

14
mengirimkan paket data dari satu sumber ke beberapa tujuan untuk beberapa
jenis komunikasi. Alamat multicast didefinisikan dalam RFC 1112.
Alamat-alamat multicast IPv4 didefinisikan dalam ruang alamat kelas D, yakni
224.0.0.0/4, yang berkisar dari 224.0.0.0 hingga 239.255.255.255. Prefiks
alamat 224.0.0.0/24 (dari alamat 224.0.0.0 hingga 224.0.0.255) tidak dapat
digunakan karena dicadangkan untuk digunakan oleh lalu lintas multicast
dalam subnet lokal.
Daftar alamat multicast yang ditetapkan oleh IANA dapat dilihat pada situs
IANA.
2.2.3 Alamat Broadcast IP versi 4
Alamat broadcast IP versi 4 digunakan untuk menyampaikan paket-
paket data "satu-untuk-semua". Jika sebuah host pengirim yang hendak
mengirimkan paket data dengan tujuan alamat broadcast, maka semua node
yang terdapat di dalam segmen jaringan tersebut akan menerima paket tersebut
dan memprosesnya. Berbeda dengan alamat IP unicast atau alamat IP multicast,
alamat IP broadcast hanya dapat digunakan sebagai alamat tujuan saja,
sehingga tidak dapat digunakan sebagai alamat sumber.
Ada empat buah jenis alamat IP broadcast, yakni network broadcast,
subnet broadcast, all-subnets-directed broadcast, dan Limited Broadcast. Untuk
setiap jenis alamat broadcast tersebut, paket IP broadcast akan dialamatkan
kepada lapisan antarmuka jaringan dengan menggunakan alamat broadcast
yang dimiliki oleh teknologi antarmuka jaringan yang digunakan. Sebagai
contoh, untuk jaringan Ethernet dan Token Ring, semua paket broadcast IP
akan dikirimkan ke alamat broadcast Ethernet dan Token Ring, yakni 0xFF-FF-
FF-FF-FF-FF.
a. Network Broadcast
Alamat network broadcast IPv4 adalah alamat yang dibentuk dengan
cara mengeset semua bit host menjadi 1 dalam sebuah alamat yang
menggunakan kelas (classful). Contohnya adalah, dalam NetID

15
131.107.0.0/16, alamat broadcast-nya adalah 131.107.255.255. Alamat
network broadcast digunakan untuk mengirimkan sebuah paket untuk
semua host yang terdapat di dalam sebuah jaringan yang berbasis kelas.
Router tidak dapat meneruskan paket-paket yang ditujukan dengan alamat
network broadcast.
b. Subway Broadcast
Alamat subnet broadcast adalah alamat yang dibentuk dengan cara
mengeset semua bit host menjadi 1 dalam sebuah alamat yang tidak
menggunakan kelas (classless). Sebagai contoh, dalam NetID
131.107.26.0/24, alamat broadcast-nya adalah 131.107.26.255. Alamat
subnet broadcast digunakan untuk mengirimkan paket ke semua host dalam
sebuah jaringan yang telah dibagi dengan cara subnetting, atau
supernetting. Router tidak dapat meneruskan paket-paket yang ditujukan
dengan alamat subnet broadcast.
Alamat subnet broadcast tidak terdapat di dalam sebuah jaringan yang
menggunakan kelas alamat IP, sementara itu, alamat network broadcast
tidak terdapat di dalam sebuah jaringan yang tidak menggunakan kelas
alamat IP.
c. All-subnets-directed broadcast
Alamat IP ini adalah alamat broadcast yang dibentuk dengan mengeset
semua bit-bit network identifier yang asli yang berbasis kelas menjadi 1
untuk sebuah jaringan dengan alamat tak berkelas (classless). Sebuah paket
jaringan yang dialamatkan ke alamat ini akan disampaikan ke semua host
dalam semua subnet yang dibentuk dari network identifer yang berbasis
kelas yang asli. Contoh untuk alamat ini adalah untuk sebuah network
identifier 131.107.26.0/24, alamat all-subnets-directed broadcast untuknya
adalah 131.107.255.255. Dengan kata lain, alamat ini adalah alamat
jaringan broadcast dari network identifier alamat berbasis kelas yang asli.
Dalam contoh di atas, alamat 131.107.26.0/24 yang merupakan alamat

16
kelas B, yang secara default memiliki network identifer 16, maka
alamatnya adalah 131.107.255.255.
Semua host dari sebuah jaringan dengan alamat tidak berkelas akan
menengarkan dan memproses paket-paket yang dialamatkan ke alamat ini.
RFC 922 mengharuskan router IP untuk meneruskan paket yang di-
broadcast ke alamat ini ke semua subnet dalam jaringan berkelas yang asli.
Meskipun demikian, hal ini belum banyak diimplementasikan.
Dengan banyaknya alamat network identifier yang tidak berkelas, maka
alamat ini pun tidak relevan lagi dengan perkembangan jaringan. Menurut
RFC 1812, penggunaan alamat jenis ini telah ditinggalkan.
d. Limited Broadcast
Alamat ini adalah alamat yang dibentuk dengan mengeset semua 32 bit
alamat IP versi 4 menjadi 1 (11111111111111111111111111111111 atau
255.255.255.255). Alamat ini digunakan ketika sebuah node IP harus
melakukan penyampaian data secara one-to-everyone di dalam sebuah
jaringan lokal tetapi ia belum mengetahui network identifier-nya. Contoh
penggunaanya adalah ketika proses konfigurasi alamat secara otomatis
dengan menggunakan Boot Protocol (BOOTP) atau Dynamic Host
Configuration Protocol (DHCP). Sebagai contoh, dengan DHCP, sebuah
klien DHCP harus menggunakan alamat ini untuk semua lalu lintas yang
dikirimkan hingga server DHCP memberikan sewaan alamat IP
kepadanya.
Semua host, yang berbasis kelas atau tanpa kelas akan mendengarkan
dan memproses paket jaringan yang dialamatkan ke alamat ini. Meskipun
kelihatannya dengan menggunakan alamat ini, paket jaringan akan
dikirimkan ke semua node di dalam semua jaringan, ternyata hal ini hanya
terjadi di dalam jaringan lokal saja, dan tidak akan pernah diteruskan oleh
router IP, mengingat paket data dibatasi saja hanya dalam segmen jaringan
lokal saja. Karenanya, alamat ini disebut sebagai limited broadcast.

17
2.3 IPv6 Address
IPv6 (Internet Protocol versi 6) adalah sebuah protokol internet yang digunakan
untuk melakukan pengalamatan dan routing paket data antar perangkat-perangkat
di dalam jaringan berbasis TCP/IP. IPv6 merupakan generasi terbaru yang
sebelumnya adalah IPv4.
Protokol internet ini dikembangkan oleh IETF (Internet Engineering Task
force). Mungkin belum terlalu banyak untuk penggunaan IPv6 namun seiring
perembangan teknologi dan keterbatasan ruang pengalamatan dari IPv4, secara
data penggunaan IPv6 semakin meningkat dari setiap tahunnya.
Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat
yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat), IPv6 memiliki panjang
128-bit. IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya
tidak sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga
implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja. IPv6, yang
memiliki panjang 128-bit, memiliki total alamat yang mungkin hingga 2128=3,4 x
1038 alamat. Total alamat yang sangat besar ini bertujuan untuk menyediakan
ruang alamat yang tidak akan habis (hingga beberapa masa ke depan), dan
membentuk infrastruktur routing yang disusun secara hierarkis, sehingga
mengurangi kompleksitas proses routing dan tabel routing.
Sama seperti halnya IPv4, IPv6 juga mengizinkan adanya DHCP Server sebagai
pengatur alamat otomatis. Jika dalam IPv4 terdapat dynamic address dan static
address, maka dalam IPv6, konfigurasi alamat dengan menggunakan DHCP Server
dinamakan dengan stateful address configuration, sementara jika konfigurasi
alamat IPv6 tanpa DHCP Server dinamakan dengan stateless address configuration.
Seperti halnya IPv4 yang menggunakan bit-bit pada tingkat tinggi (high-order
bit) sebagai alamat jaringan sementara bit-bit pada tingkat rendah (low-order bit)
sebagai alamat host, dalam IPv6 juga terjadi hal serupa. Dalam IPv6, bit-bit pada
tingkat tinggi akan digunakan sebagai tanda pengenal jenis alamat IPv6, yang

18
disebut dengan Format Prefix (FP). Dalam IPv6, tidak ada subnet mask, yang ada
hanyalah Format Prefix.
Selain struktur yang berbeda antara IPv4 dan IPv6, mekanisme
pengalamatannya juga berbeda. Untuk IPv6 dikenal dengan istilah IPv6
Autoconfiguration. Dan dari sini juga dibagi menjadi 2 jenis metode,
yaitu Stateless Mechanism & Stateful Mechanism.
Secara sederhananya perbedaan dengan IPv4 diantaranya adalah:
 Tidak ada subnet masks
 Tidak ada alamat Broadcast
 Tidak memerlukan DHCP Server (Stateless Mechanism - Host/Client dapat
melakukan konfigurasi otomatis IPv6 Address dan gateway dengan melakukan
soliciting/obtain dari router melaui RS (Router Solicitation) dan RA (Router
Advertisement)
 Dapat menggunakan MAC Address dari perangkat host untuk mendefinisikan
Host/Interface ID (EUI-64)
 Tidak memerlukan NAT untuk End to End Communication
Selain mekanisme pengalamatan yang berbeda, antara IPv4 dan IPv6 juga
memiliki perbedaan pada 'packet header'. Perbedaannya adalah jumlah dari Basic
Header pada paket data. Untuk IPv4 terdapat 10 basic header field sedangkan pada
IPv6 terdapat 6 basic header field.
a. Jenis-jenis Alamat IPv6
IPv6 mendukung beberapa jenis format prefix, yakni sebagai berikut:
1) Alamat Unicast, yang menyediakan komunikasi secara point-to-point,
secara langsung antara dua host dalam sebuah jaringan.
Alamat unicast IPv6 dapat diimplementasikan dalam berbagai jenis alamat,
yakni:
• Alamat unicast global
• Alamat unicast site-local
• Alamat unicast link-local

19
• Alamat unicast yang belum ditentukan (unicast unspecified address)
• Alamat unicast loopback
• Alamat Unicast 6to4
• Alamat Unicast ISATAP
2) Alamat Multicast, yang menyediakan metode untuk mengirimkan sebuah
paket data ke banyak host yang berada dalam group yang sama. Alamat
ini digunakan dalam komunikasi one-to-many.

20
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Protokol Internet (Inggris Internet Protocol, disingkat IP) adalah protokol lapisan
jaringan (network layer dalam OSI Reference Model) atau protokol lapisan
internetwork (internetwork layer dalam DARPA Reference Model) yang digunakan
oleh protokol TCP/IP untuk melakukan pengalamatan dan routing paket data antar
host-host di jaringan komputer berbasis TCP/IP. Versi IP yang banyak digunakan
adalah IP versi 4 (IPv4) yang didefinisikan pada RFC 791 dan dipublikasikan pada
tahun 1981, tetapi akan digantikan oleh IP versi 6 pada beberapa waktu yang akan
datang.
Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis
pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang
menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis
dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296
host di seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit)
dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamat IP versi 4
tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host
yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host. sehingga bila
host yang ada diseluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau
IPv6.
IPv6 (Internet Protocol versi 6) adalah sebuah protokol internet yang digunakan
untuk melakukan pengalamatan dan routing paket data antar perangkat-perangkat di
dalam jaringan berbasis TCP/IP. IPv6 merupakan generasi terbaru yang sebelumnya
adalah IPv4.

21
3.2 Saran
Penyusun mengharapkan agar makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca semua,
terutama bagi penyusun sendiri. Kepada para pembaca, penyusun memohon maaf
apabila terdapat kekurangan dan kekeliruan bagi makalah ini. Penyusun banyak
berharap kepada para pembaca yang budiman agar memberikan kritik dan saran yang
membangun agar bisa menjadi motivator supaya penyusun lebih baik dari yang
sebelumnya. Kami sadari tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam
penyusunan makalah ini, dikarenakan terbatasanya pengetahuan dan kurangnya
rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan makalah ini.

22
DAFTAR PUSTAKA
Citra Web (https://citraweb.com/artikel_lihat.php?id=212) diakses 07 Desember 2021
Nurul Aisyah (https://aisnrl.wordpress.com/2013/03/13/wired-lan-dan-wireless-lan/)
diakses 23 November 2021.

23

Anda mungkin juga menyukai