dasar matematis yang harus dikuasai oleh peserta didik sekolah menengah.
Hal tersebut dapat terlihat dari hasil keikutsertaan Indonesia dalam asesmen utama
mengukur kemampuan pemecahan masalah siswa dapat dilihat dari hasil tes yang
dilakukan oleh dua studi internasional, yaitu Programme for International Student
(TIMSS).
Indonesia adalah 379 masih jauh di bawah skor rata-rata internasional yakni
masalah soal-soal non rutin. Terbukti dari siswa Indonesia hanya mampu
disediakan oleh PISA. Sementara itu, menurut TIMSS 2015, hasil skor
berdasarkan hasil studi PISA dan TIMSS tersebut diperkuat dengan realita yang
ada di sekolah.
metode dan pendekatan yang digunakan oleh guru di kelas juga mempengaruhi
kemampuan pemecahan masalah siswa. Saat ini guru bukan hanya harus
sekedar PCK. Konsep PCK kemudian diperbaharui oleh Koehler dan Mishra
matematis siswa. Pada zaman globalisasi dengan teknologi yang semakin maju,
menggunakan media berbasis TPACK agar dalam kegiatan belajar mengajar dapat
efektif, salah satunya adalah dengan menyajikan bahan ajar yang berkualitas
pembelajaran, dan simulasi dapat dituangkan pada sebuah bahan ajar yang
berbasis TIK yang mudah digunakan, mampu memuat gambar, teks, animasi,
video serta penilaian hasil belajar yang memungkinkan umpan balik otomatis
modul yang bersifat interaktif, hal ini menyebabkan adanya interaksi antara siswa
dengan fitur-fitur yang tersedia di dalam e-modul tersebut, inilah yang disebut
Ditambah lagi dalam pembelajaran daring, materi matematika yang begitu banyak
harus dipahami oleh siswa namun terkendala pada waktu pembelajaran daring
yang terbilang tidak banyak. Materi Aljabar adalah salah satu materi dalam
matematika yang dirasakan sulit oleh siswa, karena biasanya soal-soal yang
disajikan merupakan soal cerita yang sifatnya kontekstual dan kalimat dalam soal
juga agak panjang. Selain itu, siswa sering mengalami kesulitan dalam
belum adanya sumber ajar yang menarik juga membuat siswa tidak tertarik untuk
yang ada di dalam kehidupan sehari-hari dan sangat penting untuk dipelajari.
Dengan demikian e-modul interaktif bisa menjadi pilihan sebagai sumber belajar
modul interaktif yaitu Canva. E-modul interaktif yang akan dikembangkan dalam
pemutaran video atau melewati (skip) video. Pada selang beberapa menit, video
akan di-pause secara otomatis dan pertanyaan kuis akan dimunculkan sebagai
Dengan demikian, guru dapat mengetahui seberapa lama dan seberapa sering
siswa dalam menonton video pembelajaran serta mencoba untuk menjawab kuis
terjadinya interaksi antara e-modul dengan siswa dan juga siswa dengan guru.
Selain memudahkan siswa untuk belajar secara mandiri, guru juga dapat melihat