Anda di halaman 1dari 22

Hubungan Pemanfaatan video pembelajaran daring

terhadap pemahaman materi matematika pada mahasiswa

jurusan matematika di IAIN Lhokseumawe

A. PENDAHULUAN

1. Latar belakang masalah

Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan berbagai

aspek seperti guru atau dosen, siswa atau mahasiswa, dan situasi belajar

yang sedang berlangsung. Pembelajaran memiliki karakteristik proses

mental dan proses kontrutivisme dalam membangun pengetahuan

(Sagala, 2010). Adapun komponen penunjang dalam pelaksanaan

pembelajaran di perguruan tinggi adalah kualitas berpikir dan

pemahaman mahasiswa, kemampuan pengajar, strategi yang digunakan,

media penunjang, sasaran dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Proses pembelajaran akan berjalan optimal apabila interaksi antara

komponen yang terkait berjalan dengan baik.

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan

pada setiap jenjang pendidikan dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-

hari, namun nilainya termasuk salah satu yang selalu mengecewakan,

padahal matematika sebagai ilmu dasar yang memiliki peranan penting

dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta

bermanfaat dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan

jalan mengembangkan kemampuan berpikir logis, rasional, kritis, analitis

dan sistematis.
Permasalahan yang dihadapi dalam dunia pendidikan sekarang adalah

bagaimana pembelajaran yang disampaikan dapat mampu dipahami oleh

siswa, terlebih pada pelajaran matematika. Dalam pembelajaran

matematika, pemahaman matematis merupakan kemampuan yang

sangat penting dan harus dimiliki oleh mahasiswa. Kemampuan

pemahaman matematis adalah salah satu tujuan penting dalam

pembelajaran, memberikan pengertian bahwa materi-materi yang

diajarkan kepada mahasiswa bukan hanya sebagai hafalan, namun lebih

dari itu dengan pemahaman mahasiswa dapat lebih mengerti akan

konsep materi perkuliahan itu sendiri. Pemahaman matematis juga

merupakan salah satu tujuan dari setiap materi yang disampaikan oleh

dosen, sebab dosen merupakan pembimbing

Faktanya masih terdapat mahasiswa yang tidak lulus mata kuliah

matematika wajib. Mahasiswa matematika angkatan 2017 pada mata

kuliah matematika dasar memiliki hasil belajar yang rendah, yaitu terdapat

2 mahasiswa matematika dasar yang tidak lulus dengan nilai D atau E,

dan terdapat 7 mahasiswa yang memiliki nilai C, serta terdapat 2

mahasiswa yang memiliki nilai A. Hal ini terlihat bahwa hasil belajar

matematika dasar pada mahasiswa matematika angkatan 2017 rendah.

Pandemi Covid-19 membuat banyak sektor di kehidupan manusia

terdampak. Tak terkecuali bidang pendidikan. Keputusan pemerintah

yang mendadak dengan meliburkan atau memindahkan proses

pembelajaran dari sekolah menjadi di rumah, membuat kebingungan

banyak pihak. Selain itu, dampak pandemi COVID-19 juga menyebabkan

proses pembelajaran matematika menjadi kurang efektif. Matematika itu


sifatnya abstrak ketika tidak dijelaskan menggunakan media belajar,

maka akan menyebabkan kurangnya pemahaman mahasiswa ketika

diberi penjelasan secara online. Hal tersebut membuat para mahasiswa

bingung bagaimana cara memahami materi dalam pembelajaran

matematika

Disinilah peran dosen sebagai fasilitator dituntut harus bekerja

keras bagaimana menciptakan pembelajaran yang efektif dan menarik

sehingga mahasiswa yang awalnya terbiasa belajar di ruangan juga

menyukai sistem belajar dari rumah. Pemanfaatan teknologi sangat

dibutuhkan untuk pengembangan media dan multimedia pembelajaran

daring, dimana seorang pendidik harus bisa memanfaatkan dan

menggunakan teknologi dengan baik dan benar, sehingga pembelajaran

matematika tetap menyenangkan, seperti halnya membuat video

pembelajaran interaktif maupun animasi yang unik. Dengan demikian

proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan dapat

meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap materi matematika.

Selain itu video pembelajaran bersifat online dan diakses

dengan menggunakan jaringan internet, maka dosen dan maha

siswa menjadi lebih mudah untuk menggunakan media

pembelajaran tersebut. Selain efektif, video pembelajaran tersebut pun

dapat diakses dan diulang kapan dan di mana pun.

Penggunaan media audio visual dipandang tepat untuk memberikan

pemahaman yang bersifat konkret, sehingga mempermudah mahasiswa

menyerap materi yang disampaikan. Materi yang diserap selanjutnya akan

disampaikan kembali oleh mahasiswa melalui teknik berbicara. Oleh


karena itu dengan adanya video pembelajaran online proses pembelajaran

daring dapat berjalan dengan efektif dan efesien serta dapat meningkatkan

pemahaman mahasiswa terhadap materi matematika.

2. Identifikasi masalah

Banyak mahasiswa yang beranggapan bahwa untuk dapat

menyelesaikan soal matematika dengan mudah adalah dengan

cara menghafal rumus-rumus matematika. Kenyataannya,

matematika itu bukanlah pelajaran untuk menghafal rumus, tapi

untuk dapat memecahkan masalah matematika seseorang

memerlukan pemahaman yang lebih mendalam. Rumus matematika

sangat banyak, tidaklah mungkin jika mahasiswa harus

menghafalkan begitu banyak rumus selama mereka belajar

matematika. Kapasitas memori otak manusia terbatas dan jika

mahasiswa lebih menekankan pada hafalan rumus saja yang akan

terjadi adalah mahasiswa akan mudah lupa dengan rumus yang telah

dihafalkan, mahasiswa kesulitan apabila diberikan soal non rutin

yang memerlukan pemahaman dan penalaran matematika,

mahasiswa menjadi tidak senang dengan matematika karena

mereka harus menghafalkan begitu banyak rumus sehingga ketidak

sukaan akan pelajaran matematika semakin bertambah, dan hal

tersebut akan berimbas pada hasil belajar mahasiswa yang tidak

memuaskan.
Berdasarkan pengalaman pribadi peneliti sewaktu di semester V

(lima), proses pembelajaran mata kuliah metode numerik sangatlah

rumit dikarenakan perhitungannya yang hanya menggunakan

perhitungan kalkulator. Hal ini diperkuat dengan rekaman nilai studi

mahasiswa semester ganjil tahun akademik

2016/2017 yang menunjukkan bahwa 68 dari 103 mahasiswa

mendapatkan nilai di bawah dari B. Adapun mengenai nilai rata-rata

yang diperoleh masing-masing kelas masih perlu untuk ditingkatkan.

Gaya belajar mahasiswa dengan metode ajar yang disajikan

dosen berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar

Matematika. Gaya belajar yang dilakukan secara maksimal maka

akan mampu membantu memberi pengaruh terhadap hasil belajar

peserta didik dalam mata pelajaran matematika. Hal ini menunjukkan

bahwa gaya belajar memiliki peran penting. Namun masih terdapat

ketidaksesuaian antara gaya belajar mahasiswa dengan metode ajar

yang disajikan dosen.

Mahasiswa akan lebih sulit dan lambat untuk memahami

materi yang disampaikan jika metode ajar yang diberikan tidak sesuai

dengan gaya belajar mahasiswa. Hingga pada akhirnya terdapat

sebagian besar mahasiswa kurang mampu memahami materi

matematika dalam satu pertemuan.


Pemahaman matematika mahasiswa tergolong rendah

Terdapat mahasiswa yang mendapatkan nilai dibawah rata-rata

Tidak sesuainya gaya belajar mahasiswa dengan metode ajar yang

di sajikan dosen

Sebagian besar mahasiswa kurang mampu memahami materi

matematika dalam 1 pertemuan

3. Rumusan masalah

Adakah hubungan pemanfaatan video pembelajaran daring terhadap

pemahaman materi matematika pada mahasiswa jurusan Matematika di

IAIN Lhokseumawe.

4. Tujuan penelitian

Untuk mengetahui hubungan pemanfaatan video pembelajan daring

terhadap pemahaman materi matematika pada mahasiswa jurusan

Matematika di IAIN Lhokseumawe.

5. Manfaat penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru, dosen, mahasiswa

dan siswa untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa dalam materi

matematika juga memberikan informasi terkait bagaimana pemahaman

materi matematika oleh pelajar.

6. Definisi operasional

Video pembelajaran merupakan salah satu media pendukung pembelajaran

yang dapat membantu mahasiswa memahami materi lebih mudah.


Pemahaman matematika siswa adalah kondisi dimana mahasiswa mampu

menguasai materi matematika yang dapat diukur dengan membagikan

angket.

B. KAJIAN LITERATUR

1. Landasan Teori

A. Video Pembelajaran

Pengertian Video Pembelajaran

Video pembelajaran adalah media untuk

mentrans fer pengetahuan dan dapat digunakan

sebagai bagian dari proses belajar. Lebih interaktif

dan lebih spesifikasi dari sebuah buku atau kuliah,

tutorial berusaha untuk mengajar dengan contoh

dan memberikan informasi untuk menyelesaikan

tugas tertentu.

Berikut beberapa pendapat para ahli terkait video pembelajaran :


Menurut Riyana (2007: 2) video pembelajaran

adalah media yang menyajikan audio dan visual yang

berisi pesan-pesan pembelajaran baik yang berisi konsep,

prinsip, prosedur, teori, aplikasi untuk membantu

pemahaman terhadap suatu materi pembelajaran.

Menurut Susilana dan Riyana (2009: 147) model tutorial

adalah pembelajaran melalui komputer


dimana siswa dikondisikan untuk mengikuti alur

pembelajaran yang sudah terprogram dengan penyajian

materi dan latihan soal. Pendapat di atas dapat

disimpulkan bahwa video tutorial adalah media

pembelajaran yang menyampaikan pesan kepada

mahasiswa berupa audio dan visual yang didalamnya

terdapat materi pembelajaran interaktif sehingga

mahasiswa dapat belajar secara mandiri yang tidak

dibatasi dengan tempat.

Menurut Sukiman menyatakan media video pembelajaran

adalah seperangkat komponen atau media yang mampu

menampilkan gambar sekaligus suara dalam waktu

bersamaan. Sedangkan menurut Cecep Kustandi

mengungkapkan bahwa video adalah alat yang dapat

menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan

konsep-konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan,

menyingkat atau memperlambat waktu dan

mempengaruhi sikap.
Video merupakan serangkaian gambar gerak yang disertai

suara yang membentuk suatu kesatuan yang dirangkai

menjadialur,dengan pesan-pesandidalamnyauntuk

ketercapaian tujuan pembelajaran yang disimpan dengan

proses penyimpanan pada media pita atau disk (Arsyad,

2004:36 dalam Rusman dkk 2011:218).Video merupakan

media audio visual yang menampilkan gerak (Sadiman,

2008:74).
Menurut Heinich, Molenda, Russel 1993:188 dalam
Rusman dkk 2011:218) video dapat diartikan sebagai
berikut: The primary meaning of video is the display of
pictures on a television type screen (the latin word video
literally means “ I see” Any media format that employs a
chatode-ray screen to present the picture portion of the
massege can be reffered to as video. Apabila
diterjemahkan dapat diartikan sebagai tampilan dari
berbagai gambar dalam sebuah televisi atau sejenis layar.
Dalam bahasa latin video diartikan sebagai “ Saya lihat (I
see)” . Setiap format media yang menggunakan sinar
katoda untuk menampilkan bagian gambar dari sebuah
pesan dapat dikategorikan sebagai video.

Dari beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian media,


peneliti dapat menyimpulkan video adalah gambar gerak yang
terdapat seragkaian alur dan menampilkan pesan dari bagian
sebuah gambar untuk tercapainya tujuan pembelajaran.

Video pembelajaran adalah suatu media yang dirancang secara


sistematis dengan berpedoman kepada kurikulum yang berlaku
dan dalam pengembangannya mengaplikasikan prinsip-prinsip
pembelajaran sehingga program tersebut memungkinkan peserta
didik mencemarti materi pelajaran secara lebih mudah dan
menarik. Secara fisik video pembelajaran merupakan program
pembelajaran yang dikemas dalam kaset video dan disajikan
dengan menggunakan peralatan VTR atau VCD player serta TV
monitor.

Karakteristik Media Video

Menurut Cheppy Riyana, untuk menghasilkan

video pembelajaran yang mampu meningkatkan

motivasi dan efektivitas penggunanya maka

pengembangan video pembelajaran harus


memperhatikan karakteristik dan kriterianya.

Karakteristik video pembelajaran yaitu.

1) (kejalasan pesan)

Dengan media video siswa dapat

memahami pesan pembelajaran secara lebih

bermakna dan informasi dapat diterima secara

utuh sehingga dengan sendirinya informasi akan

tersimpan dalam memory jangka panjang dan

bersifat retensi.

2) Stand Alone (berdiri sendiri)

Video yang dikembangkan tidak bergantung

pada bahan ajar lain atau tidak harus digunakan

bersama – sama dengan bahan ajar lain.

3) (bersahabat/akrab dengan
pemakainya)

Media video menggunakan bahasa yang

sedehana, mudah dimengerti, dan menggunakan

bahasa yang umum. Paparan informasi yang


tampil. bersifat membantu dan bersahabat

dengan pemakainya, termasuk kemudahan

pemakai dalam merespon, mengakses sesuai

dengan keinginan.

4) Representasi Isi

Materi harus benar-benar representatif,

misalnya materi simulasi atau demonstrasi. Pada

dasarnya materi pelajaran baik sosial maupun

sain dapat dibuat menjadi media video.

5) Visualisasi dengan media

Materi dikemas secara multimedia terdapat

didalamnya teks, animasi, sound, dan video sesuai

tuntutan materi. Materi-materi yang digunakan

bersifat aplikatif, berproses, sulit terjangkau

berbahaya apabila langsung dipraktikkan,

memiliki tingkat keakurasian tinggi.

6) Menggunakan kualitas resolusi yang tinggi


Tampilan berupa grafis media video

dibuat dengan teknologi rakayasa digital

dengan resolusi tinggi tetapi untuk setiap

system komputer.

7) Dapat digunakan secara klasikal atau individual

Video pembelajaran dapat digunakan oleh

para siswa secara individual, tidak hanya dalam

sekolah, tetapi juga dirumah. Dapat pula

digunakan secara klasikal dengan jumlah siswa

maksimal 50 orang bisa dapat dipandu oleh

guru atau cukup mendengarkan uraian narasi

dari narator yang telah tersedia dalam program.

Penggunaan Video dalam


Pembelajaran

Media video yang dipilih untuk digunakan dalam

aktivitas pembelajaran perlu mempertimbangkan

kurikulum. Pemanfaatan media harus dapat menunjang

aktivitas pembelajaran yang memfasilitasi siswa untuk

mencapai kompetensi yang diinginkan.

Isi informasi dan pengetahuan yang

terdapat dalam program video yang dipilih


sebaiknya baru . Media video yang berisi

informasi dan pengetahuan tentang teknologi komputer

misalnya perlu diperbaharui secara berkala, mengingat

teknologi komputer merupakan teknologi yang

berkembang secara pesat.

Penggunaan media video pembelajaran harus

mampu memfasilitasi siswa dalam mencapai tujuan

pembelajaran. Media audio visual seperti halnya video

dan multimedia dapat digunakan

untuk membantu siswa dalam mempelajari

informasi dan pengetahuan tentang suatu proses atau

prosedur.

Medio video pembelajaran yang akan digunakan,

apapun bentuknya, harus mampu memotivasi siswa

untuk mempelajari isi informasi dan pengetahuan yang

terdapat di dalamnya. Selain berisi informasi dan

pengetahuan yang akurat media video pembelajaran

juga harus menarik sehingga mampu


membuat siswa termotivasi untuk belajar secara

insentif.

Penggunaan program video dalam pembelajaran

harus mampu melibatkan mental siswa dalam

melibatkan proses belajar. Siswa yang terlibat secara

intensif dengan media video dan materi pelajaran yang

ada di dalamnya akan belajar lebih mudah dan mampu

mencapai kompetensi yang diinginkan.

Kualitas teknis program video yang digunakan

untuk keperluan pembelajaran harus dalam keadaan

baik, faktor kebisingan dalam sebuah

program audio akan sangat mengganggu

kelancaran aktivitas pembelajaran. Kualitas gambar

video pembelajaran yang terputus-putus itu juga dapat

merusak perhatian siswa untuk belajar. Faktor

gangguan perlu diminimalkan dalam pemanfaatan

media pembelajaran.

Pada aspek kognitif, video dapat dimanfaatkan untuk

membelajarkan hal-ha yang terkait dengan


pengetahuan dan intelektual siswa. Pada aspek afektif,

program video dapat dimanfaatkan untuk melatih

unsur emosi, empati, dan apresiasi terhadap suatu

aktivitas atau keadaan. Pada mata pelajaran Aqidah

Akhlak misalnya program video dapat digunakan untuk

mempelajarkan topik tentang berperilaku baik.

Program video yang dipilih untuk digunakan

dalam aktivitas pembelajaran sebaiknya dilengkapi

dengan panduan tentang penggunaannya. Panduan

penggunaan media pada umumnya menjelaskan

tentang bagaimana program tersebut digunakan untuk

memfasilitasi proses belajar.

B. Pemahaman Matematika

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang


abstrak, untuk mempelajari matematika perlu memiliki pemikiran
yang jelas secara logika dan bahasa matematika yang mantap.
Dengan demikian maka kegiatan pembelajaran yang
terselenggara akan mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan. Tujuan utama dalam mempelajari matematika yaitu
untuk menyelesaikan suatu masalah yang berkenaan dengan
matematika. Seperti yang dikemukakan oleh Ibrahim dan Suparni
(2012) bahwa “ belajar matematika merupakan suatu usaha
yang dilakukan seseorang berdasarkan kemampuan yang dimiliki
dalam memecahkan masalah matematika” . Semakin baik
kemampuan anak dalam menyelesaikan masalah maka akan
semakin baik pula hasil yang diperoleh.

Pemahaman berasal dari kata “ paham” atau mengerti benar


sedangkan pemahaman merupakan proses agar dapat
memahami (Em

Zul dkk dalam Rofei, 2011:3). Tanpa adanya pemahaman yang


baik maka siswa tentu akan kesulitan mengingat informasi
(Hamzah dan

Muhlisrarini :2014).

Pentingnya pemahaman matematis bukan hanya karena akan

tercapainya sebuah tujuan dalam pembelajaran, namun dapat

membantu siswa dalam memahami setiap konsep secara mendalam

dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan (Pitaloka, Susilo, &

Mulyono, 2013).

Menurut Anderson, Krathwol, Airasian, dan Cruikshank (2001)

seorang siswa dikatakan memiliki kemampuan matematis jika siswa

tersebut dapat mengkonstruksi arti dari sebuah pesan-pesan yang

muncul dalam proses pembelajaran atau proses pengajaran yang

meliputi komunikasi lisan, tulis, dan grafik. Dan seorang siswa dapat

dianggap sudah memilki kemampuan dalam pemahaman matematis

apabila siswa tersebut mampu menghubungkan pengetahuan baru yang ia

peroleh dengan pengetahuan sebelumya yang dimiliki. Berbagai cara

yang dilakukan oleh guru dalam mengemas pembelajaran matematika

agar dapat dipahami siswa, diantaranya dengan menggunakan media

pembelajaran video.

Melalui metode studi literatur ini peneliti bermaksud meneliti “

Apakah penggunaan video interaktif dalam pembelajaran daring dapat


meningkatkan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran matematika?”

. Melalui metode studi literatur ini peneliti ingin melaksanakan literasi dari

berbagai penelitian yang ada tentang penggunaan video interaktif dalam

pembelajaran khususnya pembelajaran daring dalam meningkatkan

pemahaman siswa terhadap matematika.

Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan upaya

mencari referensi teori yang sesuai dan relevan dengan permasalahan

yang diangkat, dibahas dan yang ditemukan penulis di lapangan.

Referensi teori yang terkait dengan penggunaan video interaktif untuk

mengoptimalkan pembelajaran dalam jaringan terhadap pemahaman

siswa telah diperoleh dan dijadikan sebagai alat bantu dalam proses

penelitian.

2. Kajian Terdahulu

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Salma Riayah, Dina

Fakhriyana (2021) diperoleh bahwa penggunaan video interaktif pada

pelajaran matematika sangat berpengaruh dalam upaya mengoptimalkan

pembelajaran secara daring yaitu dapat meningkatkan kemampuan

pemahaman matematis siswa dan meningkatkan prestasi belajar mereka.

Hal ini dibuktikan dengan penelitian terdahulu yang memberikan hasil

bahwa terjadi peningkatan nilai rata-rata siswa yang pembelajarannya

menggunakan video interaktif jika dibandingkan dengan pembelajaran

secara konvensional. Selain itu antusiasme siswa dan motivasi mereka

dalam belajar lebih meningkat dibandingkan dengan pembelajaran

konvensional.
Berdasarkan hasil penelitian Sopi Saniah Trilani, Eyus Sudihartinih (
2022) dapat diketahui bahwa tidak ada mahasiswa yang masuk
kategori sangat butuh media video pembelajaran, semua mahasiswa
dengan kategori butuh, dan satu mahasiswa dengan kategori tidak
butuh. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mahasiswa calon guru
membutuhkan media video untuk pembelajaran matematika di masa
pandemi ini. Namun demikian berdasarkan hasil wawancara
dengan tiga orang mahasiswa calon guru, diketahui bahwa mahasiswa
lebih senang menggunakan aplikasi belajar berbasis yaitu
tetapi ketiga mahasiswa sepakat bahwa mereka akan lebih terbantu
jika diberikan video pembelajaran dan merasa membutuhkan media video
pembelajaran untuk bisa memahami materi dengan baik karena bisa
diputar berulang kali.

Seperti pada pembahasan penelitian yang dilakukan sebelumnya,

Krisna dan Marga (2018) menambahkan bahwa siswa sangat antusias

ketika pembelajaran materi aljabar ditayangkan sebuah video. Siswa dapat

mempelajari dan membuka kembali video yang sudah diberikan guru

secara berulang untuk lebih memahami materi yang ada. Pendapat

demikian diperkuat adanya kuesioner yang telah diberikan kepada

siswa. Respon positif dari kebanyakan siswa membuat pembelajaran

video interaktif menjadi lebih efektif digunakan dalam pembelajarn.

Senada dengan penelitian sebelumnya oleh Nurdin, Ma’ aruf,

Amir, Risnawati, Noviarni, dan Azmi (2019) mengemukakan bahwa

kemampuan pemahaman konsep matematis siswa mengalami

peningkatan ketika menggunakan video berbasis Geogebra jika

dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Hasil penelitian yang

menunjukkan 88,7% siswa pada kelompok eksperimen memperoleh

kenaikan nilai. Video berbasis Geogebra ini telah menjadi variasi media
pembelajaran yang efektif dan efisien, karena menghemat waktu,

memberi kontribusi positif terhadap visualisasi serta menjadikan konsep

yang semula abstrak menjadi konkret. Dengan diberikan video Geogebra

ini, persepsi siswa bahwa materi geometri yang asalnya dianggap sulit

menjadi mudah dipahami.

Dari berbagai pertimbangan, peneliti memilih beberapa artikel


yang relevan terhadap topik yang diambil. Hasil penelitian dari beberapa
jurnal yakni menyatakan bahwa pemanfaatan video pembelajaran dapat
meningkatkan pemahaman mahasiswa dalam memahami materi
pembelajaran matematika.

3. Hipotesis Statistik dan Hipotesis Penelitian

H0 : P > 0 artinya korelasi antara pemanfaatan video pembelajaran daring

dengan peningkatan pemahaman materi matematika bernilai positif

Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Pemanfaatan video

pembelajaran daring dengan pemahaman materi matematika pada

mahasiswa jurusan matematika di IAIN Lhokseumawe

C. METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian :

Kuantitatif (pendekatan asosiatif)

2. Populasi, Sampel Dan Teknik Sampling

Populasi : Semua mahasiswa/i TMA IAIN Lhokseumawe


Sampel : 30 mahasiswa/I TMA IAIN Lhokseumawe

Teknik sampling : simple random sampling ( sampling acak

sederhana)

3. Teknik analisis data :

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian

deskriptif dengan pendekatan survei. Populasi dari penelitian ini semua

mahasiswa tadris matematika angkatan 2018,2019, 2020 dan 2021

sedangkan sampel dari penelitian ini sebanyak 30 orang yang bersedia

mengisi . Objek penelitian adalah pemahaman materi

matematika. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner mengenai

pemanfaatan video dan hubunganya dengan tingkat pemahaman materi

matematika mahasiswa dengan teknis analisis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah menghitung jumlah jawaban responden dari

setiap pernyataan.

D. HASIL PENELITIAN

Hasil yang didapatkan dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh

bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pemanfaatan video

pembelajaran dengan tingkat pemahaman mahasiswa terhadap materi

pembelajaran matematika itu sendiri.

Hal ini dapat terlihat dari hasil survey. Dari 30 sampel yang kami uji,

21 diantaranya merupakan mahasiswa yang seringkali memanfaatkan

video pembelajaran untuk membantu meningkatkan pemahamannya

terhadap materi pembelajaran matematika.


Begitu pula dengan dampak positif yang mereka dapatkan dari

pemanfaatan video pembelajaran yang mereka lihat, sebanyak 23

mahasiswa dari 30 responden atau sekitar 76,7% menyatakan bahwa

video pembelajaran dapat membantu mereka dalam memahami materi.

Dan 20% menyatakan kadang-kadang serta hanya 3,3% yang menjawab

tidak.

Berikut hasil data penelitian yang kami dapatkan, dapat disajikan

dalam bentuk diagram berikut:

Hubungan antara pemanfaatan video pembelajaran

dengan pemahaman materi matematika

Tercapainya pemahaman matematis terhadap siswa merupakan

salah satu tujuan dari proses pembelajaran matematika. Pemahaman


matematis itu sendiri merupakan kemampuan yang dimiliki oleh

seseorang dalam memahami suatu konsep. Selain itu, pemahaman

merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam mengerti

maupun memahami sesuatu, kemudian diingat, serta mampu

mengkomunikasikan apa yang telah diketahuinya dan dapat

memanfaatkan isi yang terkandung didalamnya.

Untuk membuat ketertarikan mahasiswa dalam memahami

setiap materi yang disampaikan, pendidik perlu memutar otak agar

pembelajaran dapat tercerna dengan baik dan mudah ditangkap oleh

mahasiswa. Salah satu solusi alternatif untuk meningkatkan

pemahaman belajar yaitu dengan melakukan alternatif dengan

menonton video pembelajaran secara mandiri, sehingga hal ini

diharapkan mampu meningkatkan pemahaman mahasiswa.

E. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil studi literatur yang dilakukan dapat diambil


simpulan bahwa pemanfaatan video dalam pembelajaran dapat
meningkatkan kemampuan pemahaman mahasiswa khususnya
Mahasiswa Tadris Matematika di IAIN Lhokseumawe pada materi
pembelajaran matematika sesuai dengan hasil survey yang diperoleh. Hal
ini dibuktikan pula dengan penelitian terdahulu yang memberikan hasil
bahwa terjadi peningkatan nilai rata-rata mahasiswa yang
pembelajarannya menggunakan video interaktif jika dibandingkan
dengan pembelajaran secara konvensional. Selain itu antusiasme
mahasiswa dan motivasi mereka dalam belajar lebih meningkat
dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.

Anda mungkin juga menyukai