Disusun Oleh :
E. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk meningkatkan hasil belajar
siswa sekaligus membantu siswa kelas V SDN Darussalam dalam memahami
materi Penyajian Data. Secara khusus tujuan yang ingin dicapai dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui:
Efektivitas penggunaan video pembelajaran matematika pada materi pelajaran
Penyajian Data
Cara meningkatkan hasil belajar siswa melalui video pembelajaran
menganalisis dampak media video pembelajaran matematika
Peningkatann hasil belajar siswa pada materi Penyajian Data
F. MANFAAT HASIL PENELITIAN
1. Bagi Siswa
Dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran yang dapat digunakan untuk
meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap materi pelajaran
Penyajian Data pada mata Pelajaran Matematika.
2. Bagi Guru
Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan pendekatan pembelajaran
yang tepat pada materi penyajian data.
3. Bagi Sekolah
Sebagai masukan dan dasar pemikiran untuk mengoptimalkan
pembelajaran matematika sesuai dengan pendekatan yang tepat.
G. KAJIAN PUSTAKA
A. HAKIKAT HASIL BELAJAR SISWA
Untuk mengetahui perkembangan sampai di mana hasil yang telah
dicapai oleh seseorang dalam belajar, maka harus dilakukan evaluasi.
Untuk menentukan kemajuan yang dicapai maka harus ada kriteria
(patokan) yang mengacu pada tujuan yang telah ditentukan sehingga dapat
diketahui seberapa besar pengaruh strategi belajar mengajar terhadap
keberhasilan belajar siswa. Hasil belajar siswa menurut W. Winkel (dalam
buku Psikologi Pengajaran 1989:82) adalah keberhasilan yang dicapai oleh
siswa, yakni prestasi belajar siswa di sekolah yang mewujudkan dalam
bentuk angka.
Menurut Winarno Surakhmad (dalam buku, Interaksi Belajar
Mengajar, (Bandung: Jemmars, 1980:25) hasil belajar siswa bagi
kebanyakan orang berarti ulangan, ujian atau tes. Maksud ulangan tersebut
ialah untuk memperoleh suatu indek dalam menentukan keberhasilan
siswa.
Menurut Purwanto (2011:46) hasil belajar adalah perubahan
perilaku yang terjadi setelah mengikuti pembelajaran sesuai dengan tujuan
pendidikan dalam domain kognitif, afektif dan psikomotorik. Dalam
domain kognitif diklasifikasikan menjadi kemampuan hapalan,
pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Dalam domain
afektif hasil belajar meliputi level penerimaan, partisipasi, penilaian,
organisasi, dan karakterisasi. Sedang domain psikomotorik terdiri dari
level persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan
kompleks dan kreativititas. Menurut Arsyad (2005 : 1) pengertian hasil
belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang
mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan,
keterampilan, atau sikapnya. Perubahan diarahkan pada diri peserta didik
secara terencana, baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan, maupun
sikap. Menurut Aqib (2010:51) hasil belajar berupa perubahan perilaku,
baik yang menyangkut kognitif, psikomotorik, maupun afektif. Karena
menurut Driscoll dalam Smaldino (2011:11) belajar didefinisikan sebagai
perubahan terus menerus dalam kemampuan yang berasal dari pengalaman
pembelajar dan interaksi pembelajar dengan dunia.
Menurut Dimyati (2006:20) pengertian hasil belajar merupakan
suatu puncak proses belajar. Hasil belajar tersebut terjadi terutama berkat
evaluasi guru. Hasil belajar dapat berupa dampak pengajaran dan dampak
pengiring. Dampak pengajaran adalah hasil belajar peserta didik yang
dapat diukur dengan segera atau secara langsung. Dampak pengiring
adalah hasil belajar peserta didik yang tampak secara tidak langsung atau
merupakan transfer hasil belajar. Kedua dampak tersebut bermanfaat bagi
guru dan peserta didik.
Menurut Sudjana (2009:22) hasil belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman
belajarnya. Hasil belajar terbagi menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif,
ranah afektif dan ranah psikomotorik. Ketiga ranah tersebut menjadi
obyek penilaian hasil belajar. Di antara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah
yang paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan
dengan kemampuan para peserta didik dalam menguasai isi bahan
pengajaran.
Dari uraian di atas disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
perubahan tingkah laku peserta didik yang terjadi setelah mengikuti
pembelajaran. Perubahan tersebut meliputi aspek kognitif (kemampuan
hapalan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi), afektif
(penerimaan, partisipasi, penilaian, organisasi, dan karakterisasi) dan
psikomotorik (persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa,
gerakan kompleks dan kreativititas). Hasilnya dituangkan dalam bentuk
angka atau nilai.1
Dari definisi di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa hasil
belajar adalah prestasi belajar yang dicapai siswa dalam proses kegiatan
belajar mengajar dengan membawa suatu perubahan dan pembentukan
tingkah laku seseorang. Untuk menyatakan bahwa suatu proses belajar
dapat dikatakan berhasil, setiap guru memiliki pandangan masing-masing
sejalan dengan filsafatnya. Namun untuk menyamakan persepsi sebaiknya
kita berpedoman pada kurikulum yang berlaku saat ini yang telah
disempurnakan, antara lain bahwa suatu proses belajar mengajar tentang
suatu bahan pembelajaran dinyatakan berhasil apabila tujuan pembelajaran
khususnya dapat dicapai.
Menurut Hamzah B. Uno & Nina Lamatenggo (2011: 135), kelebihan Video
Pembelajaran :
1. video dapat memanipulasi waktu dan ruang sehingga siswa dapat diajak
melanglang buana ke mana saja walaupun dibatasi dengan ruang kelas.
2. Video juga dapat menampilkan objek-objek yang terlalu kecil, terlalu
besar, berbahaya, atau bahkan tidak dapat dikunjungi oleh siswa.
3. Kemampuan media video juga dapat diandalkan pada bidang studi yang
mempelajari keterampilan motorik dan melatih kemampuan kegiatan.
Cecep Kustandi (2013: 64), keuntungan apabila menggunakan media video dalam
pembelajaran, yaitu:
1. ukuran tampilan video sangat fleksibel dan dapat diatur sesuai dengan
kebutuhan,
2. video bahan ajar non cetak yg kaya informasi dan lugas karena dapat sampai
ke hadapan siswa secara langsung,
3. video menambah suatu dimensi baru terhadap pembelajaran.
Tabel Kontingensi
Tabel kontingensi merupakan bagian dari tabel baris kolom, akan tetapi
tabel ini mempunyai ciri khusus, yaitu untuk menyajikan data yang terdiri
atas dua faktor atau dua variabel, faktor yang satu terdiri atas b kategori dan
lainnya terdiri atas k kategori, dapat dibuat daftar kontingensi berukuran b x
k dengan b menyatakan baris dan k menyatakan kolom. Contoh Banyak
Murid Sekolah Di Daerah Antah Menurut Tingkat Sekolah Dan Jenis
Kelamin Tahun 2016.
Tabel Silang
Tabel Data hasil penelitian yang berupa perhitungan frekuensi pemunculan
data juga dapat disajikan ke dalam bentuk tabel silang. Tabel silang dapat
hanya terdiri dari satu variable tetapi dapat juga terdiri dari dua variable.
Tergantung pertanyaan atau keadaan yang ingin dideskripsikan. Dengan
demikian, pemilihan penyajian data ke dalam tabel silang satu atau dua
variable akan tergantung dari data yang diperoleh. Tabel silang satu variable
digunakan untuk menggambarkan data dengan menampillkan satu
karakteristiknya saja. Misal jumlah keseluruhan. Sementara tabel silang dua
variable digunakan untuk menggambarkan data dengan menampilkan dua
karakteristiknya.
Selain hal tersebut diatas, penyususnan tabel juga dapat tujuan penelitian
tertentu, misalnya berdasarkan waktu, wilayah, keadaan atau frekuensi :
Selain hal tersebut diatas, penyususnan tabel juga dapat tujuan penelitian
tertentu, misalnya berdasarkan waktu, wilayah, keadaan atau frekuensi :
Berdasarkan Waktu (time serie)
Menyusun data dengan berdasarkan waktu maka pertimbangan waktu
menjadi pokok atau menjadi pertimbangan utamanya
Berdasarkan Wilayah
Menyajikan data dengan cara ini, dasar utamanya penyusunannya dalah
menggunakan wilayah atau regional atau daerah sebagai acuannya.
J. BIAYA PENELITIAN
Dalam penelitian diperlukan biaya administrasi antara lain :
K. PERSONALIA PENELITIAN
Identitas tim peneliti serta perannya dalam penelitian ini adalah :
L/
No Nama Peran dalam penelitian
P
1 Hj. Aam Lomrah, S.Pd, MM P Kepala Sekolah
2 Nurwati, S.Pd P Teman Sejawat
L. DAFTAR PUSTAKA
TIM-FKIP UT,. 2013. Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP).
Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.
M. LAMPIRAN – LAMPIRAN
a. Instrumen Penelitian
1. Curriculum Vitae semua peneliti
2. Surat Keterangan Kepala Sekolah