BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan di era digital merupakan pendidikan yang harus
mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi ke dalam
seluruh mata pelajaran yang ada di Sekolah (Munir, 2012). Saat ini,
dunia tengah memasuki era revolusi industri 4.0 dimana teknologi telah
menjadi basis dalam kehidupan bermasyarakat. Peran pendidikan
sangat penting bagi perkembangan dan perwujudan dari individu yang
berpengaruh pada perkembangan teknologi. Meninjau dari
perkembangan teknologi pada saat ini, para pengusaha, peneliti,
pendidik, dan para pemimpin dunia sangat setuju serta mendukung
pendidikan yang berfokus pada keterampilan abad 21 yang berguna
untuk meningkatkan daya saing antar individu (Vockley dan Lang,
2008).
Keterampilan abad ke-21 yang ditekankan pada kurikulum 2013
diharapkan dapat mewujudkan generasi yang produktif, kreatif,
inovatif, afektif, melalui penguatan sikap, keterampilan, dan
pengetahuan yang terintegrasi. Oleh karena itu, peserta didik tidak
cukup belajar hanya pada pengetahuan dasar, namun juga diperlukan
berfikir secara kritis sehingga siswa mampu menganalisis dan
memecahkan masalah secara faktual, dapat bekerja sama dengan orang
lain, dapat berkomunikasi secara lisan maupun tulisan secara efektif,
sehingga mereka dapat bertukar pendapat secara terbuka (Saavedra dan
Opfer, 2012). Pendidikan di abad 21 menuntut setiap individu untuk
memiliki keterampilan baik hard skill maupun soft skill agar dapat terjun
dalam dunia pekerjaan dan siap berkompetisi dengan negara lain.
Menurut Trilling dan Fadel (2009), keterampilan abad 21 ialah Learning
and Innovation Skills yang terdiri dari 4 aspek, yaitu critical thinking and
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana keterlaksanaan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) berbasis Sains Outdoor untuk melatihkan
keterampilan pemecahan masalah pada peserta didik kelas VII SMP?
2. Bagaimana keterampilan pemecahan masalah setelah diterapkan
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbasis Sains
Outdoor pada peserta didik kelas VII SMP ?
3. Bagaimana respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) berbasis Sains Outdoor sebagai upaya untuk melatihkan
keterampilan pemecahan masalah?
9
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini
adalah:
1. Mendeskripsikan keterlaksanaan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) berbasis Sains Outdoor untuk melatihkan
keterampilan pemecahan masalah peserta didik SMP pada materi
pencemaran air.
2. Mendeskripsikan keterampilan pemecahan masalah setelah
diterapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
berbasis Sains Outdoor pada materi pencemaran air.
3. Mendeskripsikan respon peserta didik terhadap kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) berbasis Sains Outdoor sebagai upaya untuk
melatihkan keterampilan pemecahan masalah.
D. Manfaat Penelitian
Berikut ini adalah manfaat yang akan diperoleh
1. Manfaat Teoritis
Dalam penelitian ini didapatkan manfaat yang bersifat teoritis
yaitu dapat dijadikan referensi strategi pembelajaran dengan
menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning berbasis
sains outdoor untuk melatihkan keterampilan pemecahan masalah.
2. Manfaat praktis
a. Bagi guru
Manfaat praktis bagi guru yaitu, penelitian ini diharapkan
dapat menjadi bahan evaluasi guru atau mutu pendidikan terkait
dengan melatihkan keterampilan pemecahan masalah untuk
menjadikan siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran dalam
mencapai tujuan pembelajaran.
10
b. Bagi Siswa
Melatihkan keterampilan pemecahan masalah yang
didalamnya terdapat keterampilan berpikir secara ilmiah, selain
itu dapat digunakan sebagai sarana berlatih bagi siswa untuk
dapat belajar secara mandiri dalam memahami konsep-konsep
IPA.
c. Bagi Sekolah
Dapat memberikan dedikasi untuk meningkatkan kualitas
belajar mengajar disekolah tersebut.
d. Bagi peneliti lain
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan referensi maupun
bahan masukan terhadap kegiatan belajar mengajar dalam
melakukan penelitian selanjutnya.
E. Batasan Penelitian
Batasan penelitian diperlukan agar penelitian yang dilakukan
lebih terarah dan tidak terlalu meluas. Batasan pada penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII-C MTs Negeri 3 Kota
Surabaya.
2. Materi yang diambil dalam penelitian ini berkaitan dengan materi
pencemaran air.
3. Indikator keterampilan pemecahan masalah yang diteliti meliputi :
a. Mengidentifikasi masalah
b. Merumuskan pertanyaan
c. Menyusun solusi pemecahan masalah
d. Menentukan solusi dan melaksanakan penyelesaian
e. Menganalisis hasil penyelesaian
f. Menyimpulkan
11
F. Asumsi
Dalam penelitian ini dapat diasumsikan sebagai berikut :
1. Lembar validasi diisi oleh tiga validator secara objektif.
2. Lembar aktifitas peserta didik diisi oleh enam pengamat secara
objektif.
3. Setiap peserta didik menjawab soal pre-test dan post-test dengan
bersungguh-sungguh dan bekerja secara individu sesuai dengan
kemampuannya sebelum dan sesudah diberikan perlakuan.
4. Peserta didik dianjurkan memberikan tanggapan terkait materi
yang diterangkan guru kepada siswa.
5. Peserta didik mengikuti proses pembelajaran dengan seksama.
6. Hasil tes yang diperoleh merupakan cerminan dari masing-masing
peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran yang sebenarnya.
12
BAB II
KAJIAN TEORI
12
13
Tahapan Keterangan
- Menjelaskan tujuan pembelajaran
- Demonstrasi untuk memunculkan
masalah.
1. Orientasi
- Memotivasi siswa untuk terlibat dalam
aktivitas pemecahan masalah yang
dipilih
- Membantu siswa untuk
mendefinisikan mengorganisasikan
2. Mengorganisasi siswa
tugas belajar yang berhubungan
dengan masalah tertentu.
- Membimbing serta mendorong siswa
dalam mengumpulkan informasi yangs
3. Membimbing penyelidikan sesuai.
individu maupun kelompok - Melaksanakan eksperimen untuk
mendapatkan penjelasan serta
pemecahan masalah.
- Membantu siswa dalam perencanaan
4. Mengembangkan dan karya yang sesuai dengan pemecahan
menyajikan hasil karya masalah tersebut. Contoh dengan
membuat laporan
5. Menganalisis dan - Melakukan evaluasi hasil belajar
mengevaluasi proses mengenai materi yang telah dipelajari
pemecahan masalah dengan cara mempresentasian hasil
kerja tersebut.
18
bisa terjadi dimana saja, di dalam ataupun di luar kelas, bahkan di luar
sekolah. Proses pembelajaran yang dilakukan di luar kelas atau bahkan
di luar sekolah, memiliki arti yang sangat penting bagi perkembangan
berfikir siswa.
Dalam penelitiannya Gruenewald dan Smith (2014) mengatakan
bahwa pembelajaran di luar ruangan telah dipertimbangkan dalam
bidang Pendidikan informal yang ada di kota Thousand Oaks.
Misalnya, pembelajaran di luar ruangan terjadi selama musim panas,
kunjungan lapangan ke taman negara dan cagar alam, atau melalui
kegiatan seperti interpretasi sejarah alam melalui backpacking, arum
jeram, dan sepeda tur. Pembelajaran diluar ruangan adalah suatu
pendekatan yang melibatkan siswa dalam pengaturan pendidikan
formal sebagai pendekatan alternatif sebagai salah satu cara dalam
pengelolaan kelas berbasis outdoor. Pembelajaran diluar ruangan
mengacu pada berbagai dasar teori diantaranya pendidikan berbasis
tempat, pembelajaran ekspedisi, dan pembelajaran pengalaman.
Pembelajaran di luar ruangan dapat diartikan sebagai pembelajaran
dalam konteks luar ruang berdasarkan pengalaman, interaksi dengan
fenomena fisik serta budaya dan sesuai dengan fakta yang terjadi.
Lingkungan sekolah dapat dijadikan sebagai sumber belajar
bagi siswa di sekolah. Contoh dari lingkungan sekolah yang dapat
dijadikan sebagai media pembelajaran yaitu sungai (perairan). Sungai
di MTs Negeri 3 Kota Surabaya merupakan salah satu sungai kecil yang
bersumber dari sungai besar yang ada di Surabaya. Sungai tersebut
digunakan sebagai tempat pembuangan limbah rumah tangga oleh
warga sekitar, selain pembuangan limbah rumah tangga lokasi sungai
yang dekat dengan sekolah membuat sungai tersebut terancam tingkat
kebersihannya, hal tersebut dapat terjadi karena di sekitar sungai
tersebut terdapat banyak pedagang kaki lima yang menyebabkan
timbulnya berbagai macam polutan yang dapat mencemari sungai
22
Indikator Keterangan
- Merumuskan masalah
- Menentukan strategi/cara
pemecahan masalah
Merencanakan penyelesaian
- Menyebutkan prosedur
pemecahan masalah
Sumber : Primadani (2016)
Dari beberapa indikator yang telah dijelaskan oleh
beberapa sumber penelitian yang relevan maka dalam penelitian
ini indikator yang akan dilihat adalah :
1. Mengidentifikasi masalah
2. Merumuskan pertanyaan
3. Menyusun solusi pemecahan masalah
4. Menentukan solusi dan melaksanakan penyelesaian
5. Menganalisis hasil penyelesaian
6. Menyimpulkan
bahan baku air minum, dan sebagai saluran pembuangan air hujan dan
air limbah, bahkan berpotensi sebagai objek wisata.
Air yang sudah tercemar akan mengalami perubahan warna, bau,
dan menyebabkan kematian sebagian atau bahkan seluruh organisme
yang hidup pada air yang sudah tercemar tersebut. Beberapa bahan yang
menyebabkan terjadinya pencemaran air yaitu limbah pabrik, pestisida,
detergen, minyak dan sisa-sisa organisme yang membusuk. Tingkat
pencemaran air dapat dihitung dengan menghitung kadar oksigen pada
air tersebut (Nurhayati, 2013). Pembuangan limbah rumah tangga,
pembuangan detergen, dan sisa-sisa industri. Limbah dari pabrik-pabrik
industri merupakan ancaman yang serius bagi ekosistem air (Karmana,
2008).
1. Ciri-ciri Pencemaran Air
Ciri-ciri pencemaran air dapat dilihat dari parameter fisika,
biologi, dan kimia sebagai berikut (Warlina, 2004) :
a. Fisika
1.) Perubahan suhu air
Parameter ini sangat diperlukan dalam penentuan
karakter limbah, karena menyangkut kecepatan reaksi dan
pengaruhnya terhadap kelarutan suatu gas, bau dan rasa.
Beberapa jenis bakteri populasinya dipengaruhi oleh suhu
dari limbah, dan organisme perairan sangat peka terhadap
perubahan suhu air. Semakin tinggi kenaikan suhu air maka
makin sedikit oksigen yang larut di dalamnya.
Retnowati (2003) menyatakan bahwa suhu yang
berbahaya bagi organisme air berkisar antara 35°C - 40°C.
Untuk mengukur suhu air yang tepat diperlukan alat yang
tepat yaitu thermometer.
35
L. Kerangka Berpikir
Fakta Harapan
1. Model pembelajaran di sekolah masih 1. Model pembelajaran di sekolah
konvensional dengan guru sebagai pusat disesuaikan dengan model
kegiatan pembelajaran pembelajaran yang berfokus pada
2. Hasil study pendahuluan pada siswa siswa yaitu model pembelajaran PBL.
menunjukkan bahwa keterampilan 2. Meningkatkan kemampuan siswa
pemecahan masalah siswa dalam kategori dalam memecahkan permasalahan
kurang sehingga perlu dilatihkan proses yang terjadi disekolah maupun luar
keterampilan pemecahan masalah. sekolah.
Masalah : kurangnya variasi mengajar dalam Proses pembelajaran pada materi pencemaran air,
belum di terapkannya model pembelajaran PBL, serta kurang dilatihkannya kemampuan
pemecahan masalah dalam materi pencemaran air dengan melihat langsung fakta yang terjadi
di lingkungan sekolah
Solusi : Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbasis Sains Outdoor Untuk
Melatihkan Keterampilan Pemecahan Masalah Pada Siswa Kelas VII SMP
BAB III
METODE PENELITIAN
O1 X O2
47
48
E. Prosedur Penelitian
1. Persiapan Penelitian
a. Penyusunan proposal penelitian
b. Melakukan peninjauan ke sekolah yang akan dijadikan sebagai
tempat penelitian.
c. Melakukan observasi kelas secara langsung untuk mendapatkan
informasi terkait penelitian
d. Pembuatan perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus,
RPP, LKPD, dan instrumen penilaian keterampilan pemecahan
50
F. Perangkat Pembelajaran
a. Silabus
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk
setiap bahan kajian mata pelajaran. Isi dan format penulisan silabus
sesuai dengan Kurikulum 2013 Edisi Revisi. Silabus berisi
kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, alokasi waktu dan sumber belajar. Materi yang
digunakan yaitu mengenai Pencemaran Air. Silabus akan ditelaah
terlebih dahulu kepada satu dosen ahli.
b. RPP/ Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RPP ialah rencana pembelajaran yang dikembangkan secara
terperinci dari suatu materi pembelajaran atau tema tertentu yang
mengacu pada silabus. RPP merupakan langkah-langkah yang akan
dilakukan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan yang disusun
dalam skenario kegiatan pada penelitian ini menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning berbasis sains Outdoor dengan
materi pencemaran air. RPP ini akan ditelaah terlebih dahulu kepada
satu dosen ahli.
c. LKS/ Lembar Kerja Siswa
Lembar Kerja Siswa adalah panduan untuk siswa yang digunakan
dalam melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah.
LKS ini berisi serangkaian kegiatan praktikum atau kegiatan
penyelidikan terkait materi pencemaran air untuk melatihkan
keterampilan pemecahan masalah kepada siswa. LKS ini akan
ditelaah kepada satu dosen ahli.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan
untuk mengumpulkan data agar data lebih mudah untuk diolah. Pada
penelitian ini instrumen yang digunakan adalah sebagai berikut :
52
Keterangan :
P = presentase keterampilan proses tiap aspek (%)
F = jumlah skor yang diperoleh pada tiap aspek
Keterampilan
N = jumlah skor ideal (maksimum) untuk tiap aspek
Kemudian presentase tiap aspek yang dicapai dapat dikonversi
dengan kriteria pada Tabel 3.5 berikut:
57
posttest.
% 𝑆𝑓−% 𝑆𝑖
<g>=
% 𝑆𝑚𝑎𝑘𝑠−% 𝑆𝑖
Keterangan :
Sf : skor final (posttest)
Si : skor awal (pretest)
Smaks : skor maksimal
Hasil perhitungan gain ternormalisasi kemudian dikonversikan
sesuai kategori seperti pada tabel berikut ini :
59
(Riduwan, 2012)
Keterangan :
P : presentase jawaban siswa
F : jumlah siswa yang menjawab “ya”
N : jumlah seluruh siswa
Setelah didapatkan presentase hitungnya, dikonversikan pada
tabel berikut ini :