Anda di halaman 1dari 17

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Surabaya


Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VII/Genap;
Materi : Pencemaran air
Alokasi Waktu : 5 JP (3 pertemuan)

A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.8 Menganalisis terjadinya pencemaran 3.8.1 Menjelaskan pengertian pencemaran
lingkungan dan dampaknya bagi Air
ekosistem. 3.8.2 Mengetahui konsep dari ciri-ciri
pencemaran air secara fisika, kimia,
dan biologi.
3.8.3 Mengetahui jenis polutan yang
menyebabkan air tercemar
3.8.4 Menganalisis faktor penyebab
pencemaran air dan dampak yang di
akibatkan dari pencemaran air bagi
ekosistem dan upaya dalam
mengatasi pencemaran air
4.8 Membuat tulisan tentang gagasan 4.8.1 Mengidentifikasi permasalahan dan
penyelesaian masalah pencemaran di penyebab terkait terjadinya
lingkungan berdasarkan hasil pencemaran air
pengamatan 4.8.2 Menyusun rumusan pertanyaan
terkait dengan permasalahan
pencemaran air
4.8.3 Merancang solusi pemecahan
masalah berdasarkan kajian literatur
4.8.4 Menentukan solusi pemecahan
Masalah.
4.8.5 Melakukan rencana pemecahan
masalah dengan membuat alat
penjernih air sederhana dengan
melakukan percobaan penggunaan
alat tersebut.
4.8.6 Mengevaluasi proses pemecahan
masalah dan menarik kesimpulan.
4.8.7 Menyajikan hasil laporan tentang
penyelesaian masalah pencemaran
yang terjadi sesuai dengan
permasalahan.

C. Tujuan Pembelajaran
Dengan proses pembelajaran Problem Based Learning melalui kegiatan yang dilakukan
diluar kelas (sanis outdoor) serta diskusi kelompok, peserta didik dapat menjelaskan
pengertian dari pencemaran lingkungan (pencemaran air), dapat menjelaskan ciri air yang
tercemar melalui identifikasi permasalahan yang terjadi berdasarkan fakta yang terjadi.
Selain itu peserta didik dapat terampil dalam mengidentifikasi masalah, menyusun
rumusan pertanyaan, dapat menyusun solusi pemecahan masalah, menentukan solusi
pemecahan masalah, dapat membuat alat penjernih air sederhana, dapat menganalisis hasil
pemecahan masalah, serta dapat membuat kesimpulan.

D. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Problem Based Learning
Metode Pembelajaran : Outdoor Study (sains Outdoor), Diskusi Kelompok

E. Media, Alat dan Sumber Belajar


1. Media
Lingkungan sekitar sekolah, LKS pencemaran air,
2. Alat dan Bahan
Kegiatan 1
Alat
a. Thermometer (1 buah)
b. Stopwatch (1 buah)
c. Gelas kimia 100 ml (3 buah)
d. Gelas ukur 100 ml (3 buah)
e. Kertas pH Universal (15 buah)
Bahan
a. Sampel A (air sungai) (30 ml)
b. Sampel B (air kolam) (30 ml)
c. Sampel C (air minum) (30 ml)
Kegiatan 2
Alat
a. botol winkler terang atau botol kaca bening (1 buah)
b. pipet tetes (3 buah)
c. Erlenmeyer (1 buah)
d. Spet (2 buah)
Bahan
a. NaOH (1 buah)
b. Sampel air sungai tercemar (3 buah)
c. Indikator PP (1 buah)
3. Sumber Belajar
a. Buku paket IPA SMP kelas VII kurikulum 2013
b. Lembar kerja siswa
c. Lingkungan sekitar (sungai depan sekolah)
d. Buku pengetahuan lain dan referensi penunjang
e. Handout pencemaran air

F. Materi Pembelajaran
Pencemaran lingkungan merupakan satu dari beberapa faktor yang dapat
memengaruhi kualitas lingkungan. Pencemaran lingkungan merupakan segala sesuatu
baik berupa bahan-bahan fisika maupun kimia yang dapat menganggu keseimbangan
ekosistem. Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat, energi, dan atau komponen lain kedalam lingkungan hidup oleh kegiatan
manusia. Akibatnya kualitas akan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan fungsinya. Menurut UU RI
Nomor 23 Tahun 1997, pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh
kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya.
pencemaran lingkungan terjadi akibat dari kumpulan kegiatan manusia (populasi) dan
bukan dari kegiatan perorangan (individu). Selain itu, pencemaran dapat diakibatkan
oleh faktor alam, contoh gunung meletus yang menimbulkan abu vulkanik. Seperti
meletusnya Gunung Merapi.
Zat yang dapat mencemari lingkungan dan dapat mengganggu kelangsungan
hidup makhluk hidup disebut polutan. Polutan ini dapat berupa zat kimia, debu, suara,
radiasi, atau panas yang masuk ke dalam lingkungan. Pencemaran lingkungan dapat
dibagi menjadi 3 macam diantaranya sebagai berikut:
1. Pencemaran Air
Dalam kehidupan sehari-hari, makhluk hidup selalu membutuhkan
air, termasuk manusia. Air bersih sangat dibutuhkan untuk berbagai
kegiatan, antara lain minum, mandi, mencuci, memasak, dan sebagainya.
Salah satu ciri air bersih adalah tidak tercemar. Air dikatakan tercemar
apabila air itu sudah berubah, baik warna, bau, maupun rasanya. Sesuai
dengan hasil kegiatanmu, air yang tercemar memiliki keasaman yang
berbeda dengan air yang tidak tercemar.
Pencemaran air, yaitu masuknya makhluk hidup, zat, energi atau
komponen lain ke dalam air. Akibatnya, kualitas air turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya. Pencemaran air merupakan kondisi air yang menyimpang
dari sifat-sifat air dari keadaan normal. Kualitas air menentukan
kehidupan di perairan laut ataupun sungai. Apabila perairan tercemar,
maka keseimbangan ekosistem di dalamnya juga akan terganggu. Air
dapat tercemar oleh komponen-komponen anorganik, di antaranya
berbagai logam berat yang berbahaya. Komponen-komponen logam berat
ini berasal dari kegiatan industri.
a. Faktor Penyebab Pencemaran Air
Pencemaran air dapat terjadi pada sumber mata air, sumur, sungai,
rawa-rawa, danau, dan laut. Bahan pencemaran air dapat berasal dari
limbah industri, limbah rumah tangga, dan limbah pertanian.
1. Limbah industry
Dalam pabrik tekstil atau produksi lainnya pasti adanya sisa
pembuangan terakhir, pada proses itulah yang di sebut dengan
limbah. Limbah industri biasanya di tampung dalam wadah yang
sangat besar yang di buat sendiri oleh perusahaan. Akan tetapi
banyak pabrik yang mengalirinya ke sungai akibatnya ekosistem
sungai akan tercemar, ikan-ikan akan mati akibat zat asing yang
terkandung dalam air tersebut.
2. Limbah rumah tangga
Limbah rumah tangga merupakan limbah yang berasal dari hasil
samping kegiatan perumahan. Seperti limbah rumah tangga,
pasar, perkantoran, rumah penginapan (hotel), rumah makan, dan
puing-puing bahan bangunan serta besi-besi tua bekas mesin-
mesin atau kendaraan. Limbah rumah tangga dapat berasal dari
bahan organik, anorganik, maupun bahan berbahaya dan beracun.
Di perairan, sampah mengalami proses penguraian oleh
mikroorganisme. Akibat penguraian tersebut, kandungan oksigen
dalam perairan juga menurun. Menurunnya kandungan oksigen
dalam perairan akan merugikan kehidupan biota di dalamnya.
3. Limbah pertanian
Air limbah pertanian sebenarnya tidak menimbulkan dampak
negatif pada lingkungan. Namun dengan digunakannya fertilizer
sebagai pestisida yang kadangkadang dilakukan secara
berlebihan, sering menimbulkan dampak negatif pada
keseimbangan ekosistem air. Pada sektor pertanian juga dapat
terjadi pencemaran air. Terutama akibat dari penggunaan pupuk
dan bahan kimia pertanian tertentu, seperti insektisida dan
herbisida.
b. Dampak Pencemaran
Pencemaran air dapat memberikan dampak bagi kesehatan
maupun dampak bagi lingkungan yang ada disekitar perairan
tersebut. Adapun dampak dari pencemaran air diantaranya
penurunan kualitas lingkungan, gangguan kesehatan, pemekatan
hayati, mengganggu pemandangan, mempercepat proses kerusakan
benda, serta mempercepat proses kerusan benda
c. Cara Penanggulangan Pencemaran Air
Pengolahan limbah bertujuan untuk menetralkan air dari bahan-
bahan tersuspensi dan terapung, menguraikan bahan (yakni bahan
organik yang dapat terurai oleh aktivitas makhluk hidup),
meminimalkan bakteri patogen, serta memerhatikan estetika dan
lingkungan. Pengolahan air limbah dapat dilakukan sebagai berikut
(Sulistyorini, 2009). Penanggulangan air yang tercemar dapat diatasi
dengan cara pembuatan kolam stabilisasi, IPAL (Instalasi Pengolahan
Air Limbah), pengelohan excreta.
Dalam meminimalisasi sampah hasil limbah rumah tangga
khususnya, dapat dilakukan upaya pengurangan sampah. Hal ini
sebagaimana disebutkan oleh Kistinnah (2009) bahwa cara menangani
limbah cair dan padat diharapkan tidak menyebabkan polusi dengan
prinsip ekologi yang dikenal dengan istilah 4R, yaitu Recycle
(pendaurulangan), Reuse (penggunaan ulang), Reduce (pengurangan
bahan), Repair (pemeliharan).
G. Kegiatan Pembelajaran

Alokasi waktu 5 JP

Kegiatan Sintaks Tahapan Aktivitas Guru Aktivitas siswa Alokasi Tempat


Pembelajaran Pemecahan waktu
Problem Based Masalah
Learning
1. Guru membuka 1. Siswa menjawab salam 15 menit Indoor
pelajaran dengan dari guru dan dalam Didalam
mengucapkan salam dan keadaan siap untuk kelas
mengondisikan kesiapan mengikuti kegiatan
siswa sebelum belajar diawali dengan
Pendahuluan melakukan kegiatan kegiatan berdoa
pembelajaran dengan Bersama.
berdoa Bersama
2. Guru menanyakan 2. Siswa Mendengarkan
kehadiran siswa sambil mengacungkan
tangan.
Fase 1 orientasi 3. Guru menyampaikan 3. Siswa mendengarkan
tujuan pembelajaran dan memperhatikan apa
yang akan dicapai yang disampaikan.
4. Guru menyampaikan 4. Siswa mendengarkan
pentingnya mempelajari dan memperhatikan apa
materi pencemaran yang telah disampaikan
lingkungan serta oleh guru.
menyampaikan rencana
pembelajaran dan
pembagian waktu.

5. Guru menjelaskan 5. Siswa mendengarkan


pengertian dari guru dalam menjelaskan
pencemaran air

6. Guru memberikan 6. Siswa mendengarkan


pengetahuan terkait ciri- guru dalam memberikan
ciri pencemaran air pengetahuan terkait ciri-
secara fisika, kimia, ciri pencemaran air
biologi

7. Guru menjelaskan apa 7. Siswa mendengarkan


itu polutan serta penjelasan dari guru dan
membawa contoh menggolongkan macam-
beberapa macam jenis macam polutan sesuai
polutan serta dengan jenisnya
memberikan kesempatan
peserta didik dalam
menggolongkan jenis
polutan

Inti 8. Guru menampilan 8. Siswa mengamati


gambar terkait sungai gambar terkait sungai
Surabaya yang tercemar Surabaya yang tercemar
mikroplastik. mikroplastik.

9. Guru memberikan 9. Siswa memberikan


kesempatan siswa untuk tanggapan terkait
mengemukakan gambar yang diamati 170 menit
pendapat terkait
penayangan gambar
10. Guru membagikan 10. Siswa menerima lembar
lembar kerja siswa kerja
kepada siswa
11. Guru meminta siswa 11. Siswa membaca LKS
untuk membaca LKS
tersebut
Fase 2 Mengidentifikasi 12. Guru meminta siswa 12. Siswa mengidentifikasi
mengorganisasikan Masalah untuk mengidentifikasi permasalahan yang
siswa untuk belajar permasalahan yang terdapat pada gambar di
terdapat pada gambar di LKS
LKS
13. Guru membagi siswa 13. Siswa berkelompok
menjadi beberapa sesuai dengan perintah
kelompok dengan guru
membagi total siswa ke
dalam 5 kelompok.
14. Guru membimbing 14. Siswa berbaris rapi Sains
siswa keluar kelas untuk keluar kelas menuju ke Outdoor
mengidentifikasi depan sekolah untuk
permasalahan yang mengamati keadaan
terjadi pada sungai sungai. (sains outdoor)
depan sekolah
15. Guru meminta setiap 15. Siswa secara
kelompok untuk berkelompok
melakukan kegiatan melakukan kegiatan
sesuai dengan LKS. sesuai dengan LKS.
16. Guru membimbing 16. Siswa secara kelompok
kelompok untuk mengidentifikasi
memahami studi kasus masalah yang yang
dan mengidentifikasi terdapat pada studi kasus
masalah berdasarkan berdasarkan dengan hasil
pengamatan air sungai pengamatan sungai
yang ada di depan depan sekolah
sekolah (terdapat pada
LKS melalui kegiatan
percobaan/ pengamatan)
Merumuskan 17. Guru membimbing 17. Siswa menuliskan
pertanyaan siswa untuk rumusan pertanyaan
merumuskan pertanyaan yang sesuai dengan studi
sesuai dengan studi kasus.
kasus dari pengamatan
yang dilakukan
Fase 3 Menyusun solusi 18. Guru meminta siswa 18. Siswa menuliskan hasil
membimbing pemecahan menuliskan hasil identifikasi masalah
pengalaman masalah pada LKS.
Individu/ indentifikasi masalah
Kelompok dari studi kasus.
19. Guru meminta siswa 19. Siswa secara
untuk menuliskan berkelompok
beberapa solusi yang menuliskan beberapa
mungkin dilakukan untuk solusi yang mungkin
mengatasi masalah. dilakukan untuk
mengatasi permasalahan
pada LKS.
Fase 4 Menentukan 20. Guru meminta siswa 20. Siswa secara
mengembangkan solusi dan menentukan satu solusi berkelompok
dan menyajikan melaksanakan yang paling tepat untuk menentukan solusi
hasil karya penyelesaian menanggulangi
pemecahan pencemaran air.
masalah
21. Guru meminta setiap 21. setiap kelompok
kelompok melakukan melakukan rencana
rencana penyelesaian penyelesaian masalah
masalah yang telah yang telah dipilih
dipilih dari menyusun
rancangan solusi
Fase 5 Menganalisis 22. Guru meminta setiap 22. Siswa dalam setiap
menganalisis dan hasil kelompok untuk kelompok menganalisis Indoor
mengevaluasi penyelesaian menganalisis hasil hasil penyelesaian solusi
proses pemecahan penyelesaian solusi pemecahan masalah
asalah pemecahan masalah pada lembar kerja siswa
pada lembar kerja siswa
23. Guru meminta setiap 23. Siswa secara
Meninjau kelompok untuk berkelompok
kembali dan mengavaluasi proses mengevaluasi proses
menyimpulkan pemecahan masalah. pemecahan masalah .

24. Guru meminta masing- 24. Siswa secara


masing kelompok untuk berkelompok
menyajikan hasil mempresentasikan hasil
pekerjaannya. kerjanya.
25. Guru meminta 25. Siswa dari kelompok lain
kelompok lain untuk menanggapi presentasi
menanggapi presentasi dari kelompok yang
dari kelompok yang maju.
maju.
26. Guru Bersama siswa 26. Siswa menyampaikan
mengambil kesimpulan kesimpilan pemecahan
pemecahan masalah masalah
dari studi kasus
Penutup 27. Guru memberikan 27. Siswa diharapkan
kesempatan siswa bertanya mengenai hal
untuk bertanya tentang yang belum dipahami
apa yang belum selama proses
dipahami

28. Guru melakukan 28. Siswa mendengarkan


refleksi pemebalajarn dan memperhatikan apa
yang telah yang disampaikan oleh
dilaksanakan guru.

29. Guru meminta siswa 29. Siswa menunjukkan


untuk mempelajari kesiapannya untuk
materi pada pertemuan mempelajari materi
selanjutnya. selanjutnya
30. Guru mengakhiri 30. Siswa berdoa bersama
kegiatan belajar dengan dan menjawab salam
berdoa bersama serta dari guru.
mengucapkan salam.

H. Penilaian
Teknik Penilaian : Tes
Instrumen : lembar pretest dan lembar posttest keterampilan proses sains

Guru Mata Pelajaran Ipa

(Enni Nurjannah)
NIM. 16030654021

Anda mungkin juga menyukai