BERBASIS E-LEARNING
PROPOSAL
Diajukan Oleh:
RAISA NABILA
NIM.190205075
Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Program Studi Pendidikan Matematika
A. Latar Belakang
sebagai alat untuk mempelajari ilmu mata pelajaran lain maupun sebagai mata
suatu keharusan yang tidak dapat ditawar lagi di dalam penataan nalar dan
pengambilan keputusan dalam era persaingan yang semakin kompetitif pada saat
1
Muhammad Daut Siagian, “Kemampuan Koneksi Matematik dalam Pembelajaran
Matematika” MES (Journal of Mathematics Education and Science), Vol.2, No.1, Oktober 2016,
h.60.
0
Zubaidah Amir dan Risnawati, Psikologi Pembelajaran Matematika, (Yogyakarta:
Aswaja Pressindo, 2015), h.8.
tika itu sendiri, baik dari guru maupun siswa sama-sama menjadi pelaku agar terla
sulit oleh sebagian pandangan siswa sehingga cenderung tidak diminati maupun
sehingga tidak bisa mencapai ketuntasan belajar dalam mata pelajaran tersebut.
hal tersebut mdipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya faktor gurunya, siswa,
sekolah.
Dari faktor diatas, dapat kita lihat dari siswanya terlebih dahulu terkadang
tidak semua siswa bisa langsung memahami materi yang diajarkan langsung oleh
menangkap suatu pelajaran. Ada siswa yang cepat ada siswa yang sedang dan ada
ketuntasan belajar siswa sebagai standar pencapaian minimal dalam suatu mata
pelarajaran, yang mana menyebabkan ada siswa yang mencapai ketuntasan belajar
Disini guru berperan sebagai fasilitator belajar didalam kelas yang mana
terlebih lagi bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar tersebut. Salah
satu program yang bisa dibuat dan diberikan untuk memfasilitasi siswa yang
penilai proses dan hasil pembelajaran menyatakan bahwa hasil penilaian otentik
selama ini yang terjadi dilapangan dilakukan dengan ujian ulang tanpa adanya
pembelajaran ulang dan pemberian tugas. Temuan ini juga didukung hasil
evaluasi kegiatan bimtek KTSP tahun 2008 dan 2009 yang dilaksanakan oleh
direktorat pembinaan SMA juga sering ditemukan pendidik melakukan tes ulang
pembelajaran.0
guru hanya memberikan tes ulang atau ujian ulang tanpa membuat perencanaan
yang mana itu tidak efisien terhadap hasil belajar siswa tersebut. Maka perlu
Kita dapat melihat bahwa di negara Taiwan, pendidikan dari tingkat dasar
0
Dian Septa Puspitasari, Supriyono Koes Handayanto, Widianto, “Pengembangan Media
Pembelajaran Remedial dengan Aplikasi Mobile Learning Pokok Bahasan Suhu dan Kalor untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SMA Kelas X”. Jurnal MIPA dan Pembelajarannya, Vol.1,
No.8, 2021, h. 649-654.
learning untuk pembelajaran remedial. Terdapat kelas-kelas khusus yang
dipisahkan untuk para siswa yang memiliki kesulitan dalam mata pelajaran
matematika di sekolah menengah pertama (SMP). Ruangan kelas ini berbeda dari
ruangan kelas biasa karena telah dibekali jaringan internet yang khusus
Hal ini merupakan hasil kerja sama antara pemerintah kabupaten Mioli dan
dalam kelas,sekarang juga dapat dilakukan diluar kelas maupun di luar jam
menggunakan video pembelajaran yang dibuat dengan konteks yang lebih jelas,
dapat ditonton berulang kali dan mengerjakan soal latihan sehingga dapat diingat
visual yang berisi pesan-pesan pembelajaran baik yang berisi konsep, prinsip,
terhadap suatu materi pembelajaran. Video merupakan media yang memuat unsur
audio dan visual, sehingga disebut media audiovisual. Dengan adanya media
audiovisual, siswa dapat melihat tindakan nyata dari apa yang tertuang dalam
media tersebut, hal ini mampu merangsang motivasi belajar siswa. Menurut Putu
0
Esther Tseng, Taiwan Panorama, oktober 2021. Diakses pada tanggal 18 desember 2023
dari situs: https://www.taiwan-panorama.com/id/Articles/Details?Guid=2354dbdf-c3b1-449497a2-
234349ff4629&CatId=9&postname=Akademi%20Junyi%3A Pendampingan%20Teknologi
%20%E2%80%93Inovasi%20Edukasi
Darma Wisada, dkk menyatakan bahwa video pembelajaran sebagai media yang
digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa untuk belajar
melalui penayangan ide atau gagasan, pesan dan informasi secara audio visual. 0
Di era digital ini kita bisa mendapatkan informasi dari mana pun dengan
learning.
dari pendidik ke peserta didik melalui media komputer dan internet. Pada saat ini
maupun masa yang akan datang teknologi e-learning dapat menjadi sebuah solusi
audio, video atau perangkat komputer atau kombinasi dari ketiganya. Dengan kata
jasa teknologi seperti telepon, audio, video tape, transmisi satelite atau computer. 0
0
Putu Darma Wisada, dkk,”Pengembangan Media Video Pembelajaran Berorientasi
Pendidikan Karakter”. Journal of Education Technology. Vol. 3, No.3, Agustus 2019, h.140-146.
0
Aris Budiman, Ardian Arifin, dan Ferry Marlianto,” Pengembangan Media Pembelajaran
Berbasis E-Learning Pada SMK di Pontianak”. Jurnal Nasional Komputasi dan Teknologi Inform
asi. Vol. 2, No. 2, Oktober 2019, h. 133-134.
diprogramkan untuk menjadi materi reinforcement (penguatan) atau remedial bagi
diteliti oleh Dian Septa Puspitasari, Supriyono Koes Handayanto, dan Wijianto
Mobile Learning Pokok Bahasan Suhu dan Kalor untuk Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa SMA Kelas X”. Penelitian tersebut secara umum dapat membantu
Bedanya yang di teliti pada pebelajaran IPA dan peneliti tersebut menggunakan
B. Rumusan Masalah
ialah:
0
Deni Darmawan, Pengembangan E-learning Teori dan Desain, (Bandung: PT Remaja R
osdakarya, 2016), h. 29.
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penilitian
Manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis yang diharapkan dari penilitian ini adalah dapat menamba
pendidikan.
2. Manfaat Praktis
a) Peneliti
b) Guru
Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan dampak positi
f, menjadi masukan bagi guru untuk penggunaan media berupa video pembelajara
MTs
c) Siswa
E. Definisi Operasional
1. Pengembangan
an proses atau konsep matematika lebih fleksibel dalam pemahaman siswa karena
siswa dapat dengan mudah di berbagai tempat dan waktu melalui e-learning. Vide
pat disesuaikan dengan kebutuhan akan dikembangkan oleh peneliti yakni video p
3. Pembelajaran Remedial
ualitas masing-masing siswa dalam menguasai materi pelajaran. Jika setelah dilak
ukan tes perbaikan masih tetap ditemukan siswa yang mengalami kegagalan maka
siswa yang bersangkutan diberikan kegiatan perbaikan berikutnya oleh guru sedan
gkan siswa yang telah tuntas akan diberikan pengayaan untuk memperluas dan me
4. Materi Pembelajaran
Materi relasi dan fungsi merupakan salah satu materi diajarkan di SMP
kelas VIII yang masih mengacu pada0kurikulum 2013. Kompetensi dasar pada m
4.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan relasi dan fungsi dengan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
ibangun oleh guru untuk mengembangkan pola pikir siswa serta meningkatkan pe
0
Maria Waldetrudis Lidi, “Pembelajaran Remedial Sebagai Suatu Upaya dalam
Mengatasi Kesulitan Belajar”. Foundasia, Vol IX No.1, September 2018, h.16
ngetahuan baru. Pembelajaran matematika sangat penting untuk kehidupan kita
pembelajaran matematika itu sendiri, baik dari guru maupun murid sama-sama
menggunakan kalimat lengkap, simbol, tabel, diagram atau media lain untuk
kegiatan-kegiatan matematika.0
0
Ravina Faradilla Syahril, Sehatta Saragih, Susda Heleni, “Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Matematika Menggunakan Model Problem Based Learning pada Materi Barisan dan
Deret untuk Kelas XI SMA/MA”. Jurnal Prinsip Pendidikan Matematika, Vol. 3, No.1, November
2020, h. 9.
diagram, atau media lain agar memudahkan siswa dalam menyelesaikan
B. Media Pembelajaran
aran tujuan pembelajaran dan jenis-jenis, serta kriteria media pembelajaran. Adap
1. Pengertian Media
koran, majalah, radio, televisi, film, poster dan spanduk, yang terletak diantara
ialah proses perubahan dari hasil pembelajaran yang mana mencakup segala aspek
ri batasan mengen ai pengertian media sebagai segala bentuk dan saluran yang dip
media ialah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang mampu
0
Adam Nasution,” Pembelajaran Tematik Berbasis Media Pembelajaran dalam
Meningkatkan Mutu Siswa”. Al-Khair Journal, Vol. 3, No. 1, 2023, h. 131.
menyatakan bahwa media ialah bentuk komunikasi baik itu tercetak, maupun
sesuatu yang digunakan baik itu cetak, audio maupun video agar dapat
pengantar pesan dari pengirim kepada penerima. Dalam dunia pendidikan dan
pembelajaran, media diartikan sebagai alat dan bahan yang membawa informasi
pembelajaran.0
jaran seharusnya dapat membangun komunikasi antara guru dan siswa menjadi le
bih lancar dan dapat dengan mudah0dipahami sehingga poses pembelajaran terseb
ut akan lebih efektif dan efisien. Ada beberapa manfaat dari penggunaan media pe
mbelajaran berdasarkan Isran Rasyid Karo-Karo S.dan Rohani, yaitu: (1) materi d
apat diseragamkan; (2) proses belajar mengajar jauh lebih0jelas dan menarik; (3)
proses belajar mengajar lebih interaktif; (4) efisien dalam waktu dan tenaga; (5) m
inkan untuk dilakukan dimana saja kapan saja; (7) dengan adanya media pembelaj
0
Sapriyah, “Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar”. Prosiding Seminar
Nasional Pendidikan FKIP, Vol. 2, No.1, 2019, h. 470 – 477.
0
Jamil Suprihatiningrum, Strategi Pembelajaran Teori & Aplikasi, (Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media, 2020), h.319.
aran, sikap positif siswa akan tumbuh terhadap materi; (8) mengubah peran guru k
i bisa diseragamkan sehingga dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa m
sebagai berikut:
materi pembelajaran
0
Isran Rasyid Karo-Karo S.dan Rohani. “Manfaat Media dalam Pembelajaran”. Jurnal
Pendidikan &Pendidikan Matematikia UIN-S, Vol. 7,No. 1, Januari-Juni 2018.h. 94-95.
f. Fungsi evaluasi, mampu menilai kemampuan siswa dalam merespon
pembelajaran.0
agar dapat memahami konsep, prinsip, sikap, dan keterampilan tertentu. Dengan
prinsip dan sikap yang lebih abstrak serta menunjukkan langkah nyata dan contoh
bervariasi sehingga mampu merangsang minat siswa untuk belajar. Melalui media
pembelajaran, guru tidak hanya menjelaskan secara lisan, tetapi dapat dilakukan
dengan disertai gambar, video, teks dan suara, media juga dapat digunakan siswa
teknologi. Media dapat menyajikan bentuk yang nyata atau contoh sikap-sikap
maupun keterampilan yang ingin ditanamkan dalam diri siswa. Oleh sebab itu, hal
teknologi.
0
Jamil Suprihatiningrum, Strategi Pembelajaran: Teori & Aplikasi, (Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media, 2020), h.320.
beberapa alat indra secara bersamaan, oleh karena itu hasil belajarnya dapat
bertahan lebih lama daripada sekedar menggunakan satu atau beberapa alat
indera.0
digunakan dan apa-apa saja yang yang dilakukan oleh media sehingga sedikit
kemungkinan guru tidak mampu atau kurang efisien untuk melakukan proses
pembelajaran.
dan merekontruksi suatu peristiwa, objek. Suatu objek yang telah diambil
direpodruksi dengan mudah kapan diperlukan. Ciri ini amat penting terutama bagi
guru karena kejadian, objek yang sudah direkam atau disimpan dapat digunakan
lagi, bahkan peristiwa yang hanya sekali dalam satu atau dalam satu abad dapat
kegiatan siswa dapat di rekam kemudian dianalisis dan dikritik oleh siswa baik
siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar times-
0
Hasnul Fikri, dan Ade Sri Madona, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis
Multimedia Interaktif. (Samudera Biru : Yogyakarta, 2018), h. 12
lapse recording. Ciri manipulative ini sangat memerlukan perhatian khusus karena
Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian dapat
Informasi yang direkam dalam bentuk format media apa saja, dapat di produksi
seberapa kalipun dan siap digunakan secara bersamaan dimanapun atau secara
penyimpanan data, seperti CD, flasdisk dan lain-lain memudahkan bahan tersebut
dapat didistribusikan.0
Canva didirikan oleh melanie perkins pada tahun 2012, canva adalah alat
memodifikasi bagi pemula melalui web. Ada beberapa manfaat dari canva yaitu
menghemat lebih banyak waktu pada perencanaan, memiliki fitur gratis dimana
jika diakses dengan e-mail kampus maupun e-mail pendidik, memiliki kualitas
0
Sapriyah, “Media Pembelajaran..., h. 472-473
gambar yang bagus, dan di operasikan menggunakan PC atau android, maupun
web, dan hasilnya dapat diunduh dalam format jpg dan pdf.0
pemahaman yang lebih baik diantara siswa dengan menyediakan fitur pengiriman
pesan yang berbasis teks ataupun video dan sumber daya pendidikan. Selain itu
meningkatkan konsentrasi siswa dan keterlibatan dalam proses belajar. Desain yan
g menarik dan kreatif dapat membuat materi pembelajaran lebih menarik, memoti
kreativitas guru, melainkan dapat menciptakan proses belajar mengajar yang lebih
0
Andika Guruh Saputra dkk, “Using Canva Application for Elementary School Learning
Media”Journal of Science and Technology. Vol, 2 No.2 April 2022, h.48.
0
Almira Rayyah Shadriah Fahru dkk, “Development of Canva Application-Based
Learning Media on Excretion System in MTS An-Nur Buuts School, Palu” Internnasional Journal
of Social Scince and Human Research, Vol.06, 09 september 2023, h. 5406.
periklanan, pembuatan video, logo, grafis, dan masih banyak lagi desain
lainnya.
c. Aplikasi ini dapat di download secara gratis dalam android maupun laptop.
praktis.
terlebih dahulu.
b. Pada aplikasi ini juga terdapat template, animasi, maupun font yang
Menggunakan aplikasi tidak perlu terlalu mahir karna semua ornga bisa
Aplikasi canva dapat dengan mudah didapatkan, pertama ialah dengan cara
membuka play store, kemudian cara kedua download melalui play store.
b. Membuat akun
maupun laptop langkah selanjutnya membuka aplikasi tersebut disitu akan muncul
pilihan mendaftar melalui google, facebook ataupun tekan lanjutkan dengan e-
mail.
c. Membuat desain
Membuat akun, guru maupun siswa sudah dapat digunakan sesuai dengan
kebutuhan. Aplikasi ini memliki sangat beragam untuk membuat desain, seperti
video, cerita di instragram undangan, logo, poste, iklan promosi, dan lain-lain.
Terdapat template yang menarik di aplikasi tersebut guru maupun siswa dapat
dengan mudah digunakan yaitu dengan cara mengubah tulisan atau mengubar
yang sudah dibuat. Cara menyimpannya yaitu dengan cara klik tanda panah
kebawah yang berada di pojok kanan atas, setelah diklik, desain tersebut sudah
0
Garris Pelangi, “Pemanfaatan Aplikasi Canva Sebagai Media Pembelajaran Bahasa dan
Sastra Indonesia Jenjang SMA/MA” Jurnal Sasindo Unpanm, Vol. 8, No.2, (Desember 2020), h.
94.
Gambar 1.2 Tampilan halaman pertama dan desain canva
D. Model-Model Pengembangan
Menurut (Borg & Gall, 1983) model pengembangan ini menggunakan alur
dan Gall ini memiliki tahap-tahap yang relatif panjang karena terdapat 10 langkah
pelaksanaan:
lalui survei). Studi literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang dika
p tahapan.
angket.
d. Preliminary field testing (ujicoba awal lapangan), yaitu melakukan uji cob
ek.
seluruh siswa
perbaikan tau penyempurnaan terhadap hasil uji coba lebih luas, sehingga
2. Model Pengembangan 4D
syarat-syarat pengembangan
0
Albet Maydiantoro “Model-Model Penelitian Pengembangan (Research and
Development)”, Jurnal Pengembangan Profesi Pendidik Indonesia (jpppi) Universitas Lampung,
Vol.1, No. 2 2021, h.29 – 35.
c. Development (pengembangan) Thiagarajan membagi tahap pengembangan dal
produk.
ADDIE merupakan proses sistematik yang dimulai dari merancang konsep dan
produk baru.
0
Taufik Rusmayana, Model Pembelajaran ADDIE Integrasi Pedati di SMK PGRI
Karisma Bangsa, (Bogor: Whidina Bhakti Persada, 2021), h. 9-11.
d. Implementation (Penerapan) pada tahap 4 dalam pengembangan ADDIE yaitu
tahap uji coba yang bertujuan untuk memperoleh respon terhadap produk yang
ADDIE ialah tahapan penilain pada pengguna produk, sehingga revisi dibuat
sesuai dengan hasil evaluasi atau kebutuhan yang belum terpenuhi pada produk
tersebut.0
dan Evaluasion. Model ADDIE dipilih peneliti karena setiap perpindahan tahapan
pembelajaran peserta didik. Pada tahap ADDIE juga memiliki rincian kegiatan
E. Pembelajaran Remedial
belajar siswa yang diarahkan kepada pencapaian hasil belajar yang optimal
sesuai dengan kemampuan siswa. 0Proses pengajaran remedial ini sifatnya lebih
0
Taufik Rusmayana, Model Pembelajaran…, h. 12
0
Vina halizayanti dkk, ”Pembelajaran Remedial sebagai Upaya Mengurangi Kesulitan
Belajar Matematika Siswa MtsN 2 Banda Aceh di Rumah” Jurnal Riset dan Masyarakat,Vol. 2,
No.2, 2022, h. 185.
khusus karena disesuaikan lagi dengan karakteristik kesulitan belajar yang di ha
dapi murid. Proses bantuan lebih ditekankan pada usaha perbaikan cara mengaja
a bantuan atau kerjasama dengan ahli maupun pihak lain) untuk menciptakan sit
uasi yang memungkinkan individual atau kelompok siswa tertentu lebih mampu
F. E- learning
m yang memungkinkan seseorang intuk belajar dimana saja dan kapan saja. Saat
am media penyampaian bahan ajar atau melalui situs di internet dengan multime
dia (ragam media yang dapat menyampaikan pesan teks, grafik, audio, video, ani
0
Makmun, A.S. (2012). Psikologi Kependidikan: Perangkat Sistem Pengajaran Modul.
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012).
E-learning juga dapat digunakan sebagai salah satu upaya dalam meningka
tkan pengetahuan dan kinerja melalui penggunaan teknologi internet. Siswa yan
g menggunakan e-learning dapat mengontrol isi, urutan laju belajar, waktu dan
a siswa tidak lagi mendapat hasil remedial yang tidak memuaskan, dikarenakan
naan pembelajaran remedial berbasis e-learning. Padahal banyak sekali alat tekn
hal itu akan lebih membuat siswa berminat dan bersemangat dalam melaksanaka
1. Pengertian Relasi
Relasi adalah hubungan antara himpunan dari daerah asal dan daerah
himpunan dari daerah kawan., atau bisa dikatakan himpunan A dan himpunan B
Sama halnya dengan relasi, fungsi juga dapat dinyatakan dalam bentuk
5. Notas fungsi
3 x+ 3. Jadi daerah bayangan x oleh fungsi f ialah 3 x+ 3maka dari itu dapat
Maka f ( x )=ax+ b
Nilai f(0)+f(3) =
Penyelesaian :
= 2(9) - 9 + 1
= 18 - 9 +1
=9+1
= 10
2. Diketahui A ={ 1 , 2, 3 , 4 ,5 } dan B = { 2 , 4 , 6 , 8 , 12 }
penyelesaian :
A = { 1 , 2, 3 , 4 ,5 } dan B = { 2 , 4 , 6 , 8 , 12 }
2x+4
3. Fungsi f ditentukan dengan rumus f(x) = dengan daerrah asal
4−2 x
Penyelesaian :
Sehingga,
2 ( 0 ) +4 4
x=0 maka f (0)= = =1
4−2 ( 0 ) 4
2 ( 1 ) +4 6
x=1 maka f (1)= = =3
4−2 ( 1 ) 2
2 ( 3 ) + 4 10
x=3 maka f ( 3 ) = = =−5
4−2 ( 3 ) −2
H. Penelitian Relevan
mendapat prestasi belajar yang baik dan memotivasi siswa dalam belajar,
video pembelajaran. 0
Terbukti dari dua uji efektifitas yang digunakan, yaitu pertama pada nilai
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SMA Kelas X”, Jurnal Mipa dan Pembelajarannya, Vol.
1,No.8, 2021,h. 649-654.
0
Putu Darma Wisada, I Komang Sudarma , Adr. I Wayan Yuda S, ”Pengembangan Media
Video Pembelajaran Berorientasi Pendidikan Karakter”. Journal of Education Technology, Vol. 3,
No. 3, 2019, h. 140-146.
tinggi. Kedua, persentase siswa yang tuntas sebesar 78% (14 dari 18 siswa
kognitif .0
0
Doni dwiranata, Dewi pramita, & Syahruddin. “ Pengembangan Media Pembelajaran
Matematika Interaktif Berbasis Android pada Materi Dimensi Tiga Kelas X SMA”. Jurnal
Varian, Vol. 3, No. 1, Oktober 2019, h.2.
0
Asep Saeful Hamdi, Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi dalam pendidikan
(Yogyakarta: Deepublish, 2014), h. 16
Gambar 2.1 Model ADDIE
Pada penelitian ini memiliki objek yang akan diteliti. Adapun objek dalam
D. Prosedur Penelitian
kebutuhan yang dilakukan dengan cara wawancara salah satu guru MTsN 1
materi yang diajarkan kurang dikuasai siswa, oleh sebab itu guru harus
mengandalkan metode pemberian tugas, yang mana itu tidak mengobati atau
mendapat perbaikan.
tersebut menyebutkan ada beberapa materi diantaranya ialah materi relasi dan
fungsi. Hal ini terjadi karena materi tersebut sulit dipahami oleh siswa. Guru
dipahami dengan adanya bantuan video pembelajaran tersebut siswa dapat belajar
Tahap ini ialah tahap pembuatan video pembelajaran. Pada tahap ini
dan membuat desain media. Peneliti memilih materi relasi dan fungsi
pertama penilaian ahli diikutu dengan revisi dan uji coba produk
pengembangan tersebut.0
efektif peneliti harus mengambil peran aktif, peneliti dituntut untuk dapat optimal
Pada tahap ini ialah tahap terakhir dari model ADDIE, tahap ini bertujuan
untuk menilai maupun mengevaluasi dari media yang akan dikembangkan, apakah
media tersebut berhasil ataupun tidak yang digunakan dalam proses pembelajaran
0
Robiatul Adawiyah, Rafiantika Megahnia Prihandini, “Pendampingan Pendidik dalam
Pengembangan Meaningfull dan Joyfull Learning Berbasis Mathtrail umtuk Meningkatkan
Literasi Numerasi Siswa menggunakan Model ADDIE”. JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat Indonesian) Vol. 4, No. 1, Februari 2023, h. 18.
dengan angket maupun wawancara untuk mengetahui apakah produk tersebut
validasi dan lembar angket. Berikut ini penjelasan mengenai lembar validasi dan
lembar angket.
1. Lembar validasi
2. Lembar Angket
mengisi data respon peserta didik terhadap produk tersebut. Adapun isi yang
terdapat dalam lembar angket untuk peserta didik berupa angket respon yang
penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Validasi
Validasi merupakan suatu teknik pengumpulan data untuk mengetahui kelayakan
maupun kevalidan suatu produk yang telah di buat oleh peniliti, penilain validator
terdiri dari ahli materi dan media. Ahli validasi media meliputi 2 dosen
2. Angket
Angket merupakan suatu data berupa tangggapan dari siswa terhadap produk yang
akan dibuat oleh peneliti yang dibutuhkan peneliti dalam mengembangkan video
berbasis e-learning yang berkualitas,valid dan praktis. Data validasi dari seluruh
validator setiap lembar validasi diolah dan dihitung dengan nilai kevalidannya
V total ¿
∑ xi x 100 %
skor maksimal
Ket:
Jika hasil validasi tingkat pencapaiannnya > 60 % untuk video yang ingin
dikembangkan dapat dinyatakan valid oleh peneliti ataupun tidak perlu melakukan
belum valid dan peniliti perlu melakukan perbaikan terhadap video pembelajaran
dan tingkat keterlaksanaannya kategori praktis. Hal ini dapat dilihat yaitu dengan
cara menganalisis data0kepraktisan guru diperoleh melalui lembar kepraktisan
berikut ini :
Video pembelajaran dapat dikatakan praktis jika respon guru dan calon
guru yang diperoleh praktis. Jika kriteria tersebut kurang dari kriteria yang