Anda di halaman 1dari 24

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN

RUANG MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA PESERTA DIDIK


KELAS V SD NEGERI 1 NGLUNDO KECAMATAN SUKOMORO
KABUPATEN NGANJUK
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Oleh:
ARDHI BAGASKORO
NIM : 858558641

LAPORAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP) PDGK4501

PROGRAM STUDI S1-PGSD


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UPBJJ UNIVERSITAS TERBUKA MALANG
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, karena
hanya atas perkenan-Nya tugas penyusunan laporan Pemantapan Kemampuan
Profesional (PKP) ini dapat diselesaikan.
Penyusunan laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) ini
dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persaratan guna memperoleh gelar
sarjana pendidikan program S1 PGSD pada faultas keguruan dan ilmu pendidikan
Universitas Terbuka.
Pada kesempatan ini diucapkan terimakasih dan penghargaan yang
setulus-tulusnya kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan kelancaran dan kemudahan dalam
penyusunan laporan ini
2. Ibu Dr. LILIK SETIOWATI, M.Si selaku Direktur UPBJJ – UT Malang
3. Bapak MARJO, M.Pd selaku Ketua UT Pokjar Nganjuk.
4. Ibu YUNITA KRISTANTI, M.Pd selaku Dosen Pembimbing.
5. Drs.PUNJUL MARGOMULYANI, S.Pd selaku Kepala Sekolah MI Khadijah
Tegalsari atas ijin yang diberikan sehingga peneliti dapat melakukan
penelitian untuk melengkapi data dalam PTK ini.
6. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak
membantu menyelesaikan proposal ini.
Disadari bahwa proposal ini masih banyak kekurangan, maka diharapkan
tegur sapa, kritik, dan saran-saran, dari berbagai pihak sangat diharapkan.

Nganjuk, MEI 2022

ARDHI BAGASKORO
NIM : 837676433
ABSTRAK

Ardhi Bagaskoro 2022. Menigkatkan Hasil Belajar Matematika Materi


Bangun Ruang Melalui Metode Demonstrasi Pada Peserta didik Kelas V SD
Negeri 1 Nglundo Kecamatan Sukomoro Kabupaten Nganjuk

Kata kunci: hasil belajar, matematika, metode demonstrasi

Masalah yang muncul pada proses kegiatan belajar mengajar peserta didik
kelas 5 di SD negeri 1 Nglundo yakni rendahnya pemahaman materi yang
disampaikan guru dan hasil belajar. Hal ini dikarenakan peserta didik cenderung
pasif, Peserta didik kurang termotifasi, penjelasan materi menggunakan metode
ceramah sehingga Peserta didik menjadi bosan dan berdampak pada menurunya
hasil belajar peserta didik.

Hal ini mengakibatkan 66,6% dari 15 murid yang belum mencapai KKM
yang ditetapkan yaitu 75. Agar dapat mengatasi masalah tersebut perlu daidakan
penelitian. Tujuan penelitian ini adalah Menigkatkan Hasil Belajar Matematika
Materi Bangun Ruang Melalui Metode Demonstrasi Pada peserta didik Kelas V
SD Negeri 1 Nglundo Kecamatan Sukomoro Kabupaten Nganjuk. Tahap
penelitian ini diawali dengan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dokumentasi, tes dan
catatan lapangan.

Hasil ahir menunjukkan bahwa kemampuan peserta didik dalam


memahami materi dengan menggunakan metode demonstrasi pembelajaran
matematika adalah memuaskan dan meningkat. Secara keseluruhan hasil
penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang baik. Hal itu bisa dibuktikan
melalui data yang diperoleh terlihat bahwa pada hasil pra siklus rata-rata peserta
didik hanya mencapai 33,4%, pada siklus I rata-rata murid mencapai 60,9%,
sedangkan pada siklus ke II rata-rata nilai peserta didik mencapai 85,5%. Dari pra
siklus ke siklus I mengalami peningkatan sebesar 27,5% sedangkan siklus I ke
siklus II mengalami peningkatan sebesar 24,6%. Berdasarkan hasil penelitian
dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran
matematika berpengaruh terhadap peserta didik
BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab I ini akan dijelaskan tentang latar belakang, analisa masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat.

A. Latar Belakang Masalah


Salah satu keberhasilan dalam proses pembelajaran yang dilakukan
guru di dalam kelas ialah menggunakan media pembelajaran dan metode
pembelajaran yang tepat dan sesuai, sebab kegiatan belajar mengajar pada
hakekatnya adalah komunikasi. Dalam proses komunikasi ini guru berperan
sebagai komunikator yang akan menyampaikan penjelasan pada peserta didik.
Agar penjelasan itu dapat diterima peserta didik dengan baik maka diperlukan
alat peraga atau media pembelajaran.
Hal ini sesuai seperti yang dikemukakan oleh Hamalik (1989) bahwa
“media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam rangka lebih
mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan Peserta didik dalam
proses pembelajaran”.
Guru merupakan komponen proses yang utama, sebab guru adalah
pelaksana dalam proses pembelajaran. Agar guru mampu melaksanakan tugas
dengan baik, guru harus mampu menguasai berbagai kemampuan. Salah satu
kemampuan yang harus dikuasai adalah mengembangkan diri secara
profesional. Ini berarti guru tidak hanya dituntut menguasai dan menyajikan
materi pelajaran atau tidak hanya mampu mengembangkan potensi
pesertadidik semaksimal mungkin, akan tetapi guru juga dituntu tuntuk
mampu melihat / menilai hasil kinerjanya sendiri. Hal ini dapat dilakukan
melalui Penelitian Tindakan Kelas sesuai dengan pendapat Hopkins (1993)
bahwa : “ Dari segi profesionalisme, penelitian kelas yang dilakukan guru
dipandang sebagai suatu unjuk kerja seorang guru yang profesional”.
Berdasarkan hasil belajar pre test Matematika materi bangun ruang
SD negeri 1 nglundo, kelas V terdapat 6 dari 16 peserta didik atau 37,5 %
peserta didik memiliki nilai hasil belajar diatas KKM dan sisanya 62,5 %
peserta didik memliki nilai hasil belajar dibawah KKM, adapun KKM yang
telah ditetapkan adalah 75. menunjukkan bahwa masih banyak peserta didik
yang belum mampu memahami tentang bangun ruang, hal tersebut dapat
diatasi dengan menggunakan metode pembelajaran demonstrasi.
Metode demonstrasi merupakan salah satu metode pembelajaran
memperagakan dan mempertunjukkan kepada peserta didik tentang suatu
proses, situasi, atau benda tertentu baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan
(Sanjaya dalam Sholihah, 2015:7). Syaiful dalam Syaihun(2013:23)
mengemukakan bahwa metode demonstrasi ini lebih sesuai untuk
mengajarkan bahan-bahan pelajaran yang merupakan suatu gerakan-gerakan,
suatu proses maupun hal-hal yang bersifat rutin. Dengan metode demonstrasi
peserta didik berkesempatan mengembangkan kemampuan mengamati segala
sesuatu yang sedang terlibat atau terjadi dalam suatu proses tersebut serta
dapat mengambil kesimpulan-kesimpulan yang diharapkan. Ciri khas dari
metode demosntrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan
barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara
langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan
pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan.

B. Analisis Masalah
Melalui diskusi dengan teman sejawat terungkap beberapa faktor
penyebab rendahnya tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi
pelajaran, yaitu :
1. Penggunaan alat peraga kurang maksimal.
2. Penjelasan materi menggunaan metode ceramah.
3. Kurangnya pemberian contoh-contoh soal.

C. Rumusan masalah
Dari fokus perbaikan pembelajaran tersebut dijabarkan dalam
pertanyaan penulisan sebagai berikut:
Meningkatkan hasil belajar matematika materi bangun ruang melalui metode
demonstrasi pada peserta didik kelas V SD negeri 1 nglundo kecamatan
sukomoro kabupaten nganjuk semester II tahun ajaran 2021/2022
D. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Sesuai dengan permasalah diatas, Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Meningkatkan hasil belajar pada matematika dengan topik bangun ruang
menggunakan metode demostrasi pada peserta didik kelas V SD negeri 1
nglundo Kecamatan Sukomoro Kabupaten Nganjuk Tahun Pelajaran
2021/2022.
2. Sebagai referensi untuk kegiatan pembelajaran berikutnya.

E. Manfaat Perbaikan Pembelajaran


Adapun tindakan perbaikan pembelajaran ini diharapkan dapat bermanfaat
antara lain:
1. Manfaat bagi Peserta didik
a. Meningkatkan pemaham materi yang diajarkan.
b. Meningkatkan hasil belajar peserta didik terutama pelajaran matematika.
c. Meningkatkan pembelajaran matematika yang menyenangkan.
d. Meningkatkan rasa percaya diri peserta didik akan kemampuannya.

2. Manfaat bagi Guru


Guru akan termotivasi untuk menggunakan media pembelajaran yang
benar.
a. Membantu guru untuk memperbaiki proses pembelajaran dalam upaya
meningkatkan kualitas pembelajaran yang dikelolanya.
b. Meningkatkan keaktifan guru dan mengembangkan pengetahuan serta
ketrampilan.
c. Meningkatkan rasa percaya diri.

3. Manfaat bagi Sekolah


Meningkatkan kualitas pendidikan peserta didik , Khusunya peserta didik
kelas V pada mata pelajaran matematika.
a. Sekolah akan lebih memperhatikan pentingnya menyediakan fasilitas
belajar mengajar secara lebih proporsional.
b. Dapat meningkatkan kualitas sekolah.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Dalam bab kajian pustaka, akan dibahas mengenai, metode demonstrasi,


hasil belajar yang akan diuraikan sebagai berikut.

A. Metode Demonstrasi

Pada bab II ini dibahas tentang pengertian metode demonstrasi,


kelebihan dan kekurangan metode demonstrasi, Langkah-langkah
pembelajaran menggunakan metode demonstrasi yang diuraikan sebagai
berikut.
1. Pengertian Metode Demonstrasi
Metode mengajar merupakan cara atau alat untuk menerapkan
materi pembelajaran dalam proses di kelas. Menurut Sri Anitah
(2019:5.17), metode mengajar merupakan cara yang digunakan guru
dalam membelajarkan Peserta didik agar terjadi interaksi dan proses
belajar yang efektif dalam pembelajaran. Salah metode yang cocok
untuk pembelajaran yang menyenangkan adalah metode demonstrasi.
Metode demonstrasi adalah metode yang memberi penyajian alat peraga
dalam proses pembelajaran baik yang dilakukan oleh guru ataupun
peserta didik. Menurut Sanjaya dalam Ernia (2019:8), metode
demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan
dan mempertunjukan kepada Peserta didik tentang suatu proses, situasi
atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan.
Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari
penjelasan secara lisan oleh guru. Walaupun dalam proses demonstrasi
peran Peserta didik hanya sekedar memperhatikan, akan tetapi
demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih kongkret. Menurut
Sri Anitah (2019:5.25), demontrasi digunakan semata-mata hanya untuk
: (1) mengonkretkan suatu konsep atau prosedur yang abstrak (2)
mengajarkan bagaimana berbuat atau menggunakan prosedur secara
tepat (3) meyakinkan bahwa alat dan prosedur tersebut bias digunakan
(4) membangkitkan minat menggunakan alat dan prosedur.
Berdasarkan beberapa pendapat ahli diatas, maka dapat
disimpulkan metode demonstrasi adalah metode pembelajaran yang
memperlihatkan atau mempergakan kepada peserta didik proses benda
atau alat peraga dari materi yang diajarkan.

2. Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi


Metode demonstrasi memiliki kelebihan dan kekurangan. adapun
kelebihan dari metode demonstrasi Menurut Sri Anitah (2019:5.26), yaitu
(a) Peserta didik-Peserta didik dapat memahami bahan pelajaran sesuai
dengan objek yang sebenarnya, (b) dapat mengembangkan rasa ingin
tahu Peserta didik, (c) dapat melakukan pekerjaan berdasarkan proses
yang sistematis, (d) dapat mengetahui hubungan yang structural atau
urutan objek, (e) dapat melakukan perbandingan dari beberapa objek.
Selain beberapa kelebihan tersebut, metode demonstrasi memiliki
kelemahan yaitu (a) Hanya dapat menimbulkan cara berpikir yang
konkret saja, (b) Jika jumlah peserta didik banyak dan posisi peserta
didik tidak diatur maka demonstrasi tidak efektif, (c) bergantung pada
alat bantu yang sebenarnya, (d) sering terjadi peserta didik kurang berani
dalam mencoba atau melakukan praktik yang didemonstrasikan.

3. Langkah-langkah Metode Demonstrasi


Metode demonstrasi memiliki langkah-langkah yang menjelaskan
cara pelaksanaannya. Menurut Ibid dalam Zulaikhah (2017:20), dalam
metode demonstrasi guru menggunakan struktur dua langkah yaitu
sebagai berikut:
a. Tahap Persiapan
1) Merumuskan tujuan yang harus dicapai oleh Peserta didik setelah
proses demonstrasi berakhir.
2) Menyiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang
dilakukan.

3) Melakukan uji coba demonstrasi.


b. Tahap Pelaksanaan
1) Langkah pembukaan

Mengatur tempat duduk yang memungkinkan semua Peserta


didik dapat memperhatikan dengan jelas, mengemukakan apa
tujuan yang harus dicapai oleh Peserta didik, mengemukakan
tugas-tugas yang harus dilakukan oleh Peserta didik.

2) Langkah pelaksanaan demonstrasi

Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang


merangsang Peserta didik untuk berfikir, ciptakan suasana yang
menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan,
dan berikan kesempatan pada Peserta didik untuk secara aktif
memikirkan lebih lanjut sesuai apa yang dilihat dari proses
demonstrasi itu.

3) Langkah mengakhiri demonstrasi

Guru memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitanya


dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses tejuan pembelajaran.
Guru dan Peserta didik melakukan evaluasi bersama tentang
jalannya proses demonstrasi tersebut.

B. Hakikat Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan suatu ukuran yang menyatakan berhasil atau


tidaknya proses pembelajaran yang dilakukan peserta didik. Menurut Mursell
dalam bukunya Simanjutak dalam Sapardini (2007) hasil belajar merupakan
penguasaan (bahan pelajaran) yang ditimbulkan oleh pemahaman atau
pengertian, atau oleh respon yang dapat masuk akal (intelligible).

Perubahan sebagai hasil dari proses dapat ditunjukkan dalam berbagai


bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, kecakapan,
serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar.
(Sujana dalam Sapardini, 2007). Menurut Mulyono Abdurrahman dalam
Prasetyo (2010:7), hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak
setelah melalui kegiatan belajar.Hasil belajar yang diharapkan adalah Peserta
didik memiliki pengetahuan, ketrampilan dan kecakapan berpikir yang baik.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli diatas, maka dapat disimpulkan


hasil belajar adalah hasil dari pengukuran kemampuan pengetahuan peserta
didik setelah melakukan proses pembelajaran.
BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

Pada BAB III ini akan diuraikan tentang subjek, tempat dan waktu
penelitian serta pihak yang membantu ,desain prosedur perbaikan pembelajaran,)
teknik analisis data, yang akan diuraikan sebagai berikut.

A. Subyek, Tempat Dan Waktu Penelitian Serta Pihak Yang Membantu


1. Subyek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas 5 SD negeri
1 nglundo, Kec. Sukomoro, Kab. Nganjuk tahun pelajaran 2021/2022
Semester 2 yang berjumlah 16 peserta didik, yang terdiri dari 7 peserta
didik laki-laki dan 9 peserta didik perempuan
2. Tempat Penelitian
Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan
penelitian untuk memperoleh data yang di inginkan. Sekolah dijadikan
objek dalam penelitian tindakan kelas adalah SD negeri 1 nglundo
Kecamatan Sukomoro Kabupaten Nganjuk.
3. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan sesuai prosedur penelitan-penelitian
kelas. Yaitu berlangsung dua siklus yaitu: prasiklus dlaksanakan pada 18
april 2022, siklus 1 pada 20 april 2022 dan siklus 2 pada 18 mei 2022
4. Pihak yang Membantu
Dalam penelitian ini dibantu oleh ibu yunita kristanti, M.Pd
sebagai tutor pembimbing dan ibu nyamiati,S.Pd.SD sebagai supervisor
2 beserta bapak Drs. Punjul Margomulyani selaku kepala sekolah.

B. Prosedur Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas Kemmis


(Mc. Niff, 1992). Perbaikan pembelajaran dilaksanakan dalam proses berbeda
yang terdiri dari empat tahap yaitu : a) Merencanakan (planning), b)
Melakukan tindakan
(acting), c) Mengamati (observing), d) Refleksi (reflecting).
Gambar Alur PTK

Perencanaan

Refleksi SIKLUS
I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUSII Pelaksanaan

Pengamatan

Siklusselanjutnya /
dihentikan

C. Deskripsi per Siklus

Dalam pelaksanaan pembelajaran ini kemudian penulis menggunakan


penelitian tindakan kelas setiap siklus yang meliputi 2 siklus, setiap meliputi
kegiatan persiapan, tindakan atau pelaksanaan, observasi, dan refleksi
kemudian dilanjutkan siklus 2 dengan langkah-langkah rencana yang direvisi.
1. Pra Siklus
a. Perencanaan

Pada tahap ini penulis melaksanakan kegiatan pengamatan yang


berkaitan dengan rencana pembelajaran. Tindakan pembelajaran yang
akan dilaksanakan meliputi langkah-langkah sebagai berikut :

1) Merencanakan tindakan dengan menyusun rencana pembelajaran.

2) Melaksana tindakan pembelajaran dalam bentuk penerapan


rencana pembelajaran.

3) Mengamati kegiatan pembelajaran yang berlangsung.

4) Merefleksi hasil tindakan pembelajaran untuk penyempurnaan


tindakan pada siklus selanjutnya.
b. Pelaksanaan

Prosedur pembelajaran pada dasarnya merupakan suatu proses


yang berkelanjutan. Langkah melakukan tindakan dan mengamati
merupakan kegiatan yang berlangsung serentak, akhirnya
pengamatan dilaukan oleh guru bersama teman sejawat pada saat
pelaksanaan pembelajaran.

Adapun langkah–langkah yang akan dilaksanakan mulai dari


kegiatan awal sampai kegiatan akhir sebagai berikut :

1) Mengucapkan salam

2) Kegiatan apresiasi yaitu tanya jawab guru dan Peserta didik


tentang materi yang berkaitan.

3) Penjelasan materi yang akan dipelajari.

4) Peserta didik dibagi menjadi 3 kelompok, setiap kelompok terdiri


dari 9 Peserta didik.

5) Peserta didik melaksanakan kegiatan diskusi kelompok.

6) Pembahasan hasil diskusi.

7) Guru bersama Peserta didik membuat kesimpulan materi.

8) Membagikan lembar evaluasi kepada Peserta didik.

9) Peserta didik mengumpulkan lembar evaluasi

10) Salam penutup.


c. Pengumpulan data/Instrumen

Dalam tahap ini guru memperoleh data hasil belajar peserta


didik dengan menggunakan instrumen sebagai berikut :
Lembar Penilaian Proses Peserta didik

Kelas V SD negeri 1 Nglundo

Perbaikan
No. Nama Peserta didik Ket.
Keaktifan Nilai

1.

2.

3.

4.

5.

= kurang, aktif, + = cukup


6.

aktif, + + = baik / aktif


7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

JUMLAH

RATA-RATA

Persentase Keberhasilan
Lembar Hasil Evaluasi Peserta didik

Kelas V MI SD Negeri 1 Nglundo

Perbaikan Pra siklus

No. Nama Peserta didik Ket.


Nilai
(Tuntas/Tidak Tuntas)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

JUMLAH

RATA-RATA

Persentase Keberhasilan
Keterangan :

T : Tuntas

TT : Tidak Tuntas

Rata-rata hasil evaluasi Peserta didik diperoleh dengan


menggunakan rumus sebagai berikut :

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
Rata-rata =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘

Penilaian ketuntasan belajar Peserta didik diperoleh


menggunakan rumus sebagai berikut:

∑ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟


Persen ( % ) = ∑ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛
× 100%

d. Refleksi

Dalam tahap ini teman sejawat mengamati penulis selama


kegiatan pembelajaran berlangsung. Setelah pembelajaran selesai
penulis bersama teman sejawat menganalisis terhadap hasil yang
telah dicapai oleh Peserta didik mengenai masalah-masalah maupun
kesulitan pada guru dan peserta didik. Dari hasil analisis tersebut
akan dijadikan guru sebagai dasar pelaksanaan perbaikan pada siklus
I.
2. Siklus I
a. Perencanaan

Pada tahap ini penulis melaksanakan kegiatan pengamatan yang


berkaitan dengan rencana pembelajaran. Tindakan pembelajaran yang
akan dilaksanakan meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

1) Merencanakan tindakan dengan menyusun rencana pembelajaran

2) Melaksana tindakan pembelajaran dalam bentuk penerapan


rencana pembelajaran.

3) Mengamati kegiatan pembelajaran yang berlangsung.

4) Merefleksi hasil tindakan pembelajaran untuk penyempurnaan


tindakan pada siklus selanjutnya.
b. Pelaksanaan

Prosedur pembelajaran pada dasarnya merupakan suatu proses


yang berkelanjutan. Langkah melakukan tindakan dan mengamati
merupakan kegiatan yang berlangsung serentak, akhirnya
pengamatan dilaukan oleh guru bersama teman sejawat pada saat
pelaksanaan pembelajaran.

Adapun langkah–langkah yang akan dilaksanakan mulai dari


kegiatan awal sampai kegiatan akhir sebagai berikut :

1) Mengucapkan salam

2) Kegiatan apresiasi yaitu tanya jawab guru dan peserta didik


tentang materi yang berkaitan.

3) Penjelasan materi yang akan dipelajari.

4) Peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok, setiap kelompok terdiri


dari 6 sampai 7 peserta didik.

5) Peserta didik melaksanakan kegiatan diskusi kelompok.

6) Pembahasan hasil diskusi.

7) Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan materi.

8) Membagikan lembar evaluasi kepada peserta didik.

9) Peserta didik mengumpulkan lembar evaluasi

10) Salam penutup.


c. Pengumpulan data/Instrumen

Dalam tahap ini guru memperoleh data hasil belajar Peserta


didik dengan menggunakan instrumen sebagai berikut:
Lembar Penilaian Proses Peserta didik

Kelas V SD negeri 1 Nglundo

Perbaikan
No. Nama Peserta didik Ket.
Keaktifan Nilai

1.

2.

3.

4.

5.

= kurang, aktif, + = cukup


6.

aktif, + + = baik / aktif


7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

JUMLAH

RATA-RATA

Persentase Keberhasilan
Lembar Hasil Evaluasi Peserta didik

Kelas V SD Negeri 1 Nglundo

Perbaikan Pra siklus

No. Nama Peserta didik Ket.


Nilai
(Tuntas/Tidak Tuntas)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

JUMLAH

RATA-RATA

Persentase Keberhasilan
Keterangan :

T : Tuntas

TT : Tidak Tuntas

Rata-rata hasil evaluasi Peserta didik diperoleh dengan


menggunakan rumus sebagai berikut :

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
Rata-rata =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘

Penilaian ketuntasan belajar Peserta didik diperoleh


menggunakan rumus sebagai berikut:

∑ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟


Persen ( % ) = ∑ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛
× 100%

3. Siklus II
a. Perencanaan

Dalam tahap ini penulis melaksankan pengamatan di kelas.


Pada siklus II ini jumlah kelompok yang awalnya hanyak sebanyak 4
kelompok, kemudian ditambah menjadi 8 kelompok. Adanya
perubahan jumlah kelompok diharapkan dapat meningkatkan
keaktifan dan kerjasama siswa.

1) Tindakan perbaikan pembelajaran yang akan dilaksanakan


meliputi langkah-langkah berikut :

2) Merencanakan tindakan dengan menyusun rencana pembelajaran

3) ( RP ).

4) Melaksana tindakan pembelajaran dalam bentuk penerapan


rencana pembelajaran.

5) Mengamati kegiatan pembelajaran yang berlangsung.

6) Merefleksi dari hasil tindakanperbaikan pembelajaran yang sudah


dilaksanakan.

b. Pelaksanaan
Pada siklus II ini, penulis bersama teman sejawat akan
melaksanakan rencan perbaikan menggunakan langkah-langkah
sebagai berikut :

1) Mengucapkan salam

2) Kegiatan apresiasi yaitu tanya jawab guru dan siswa tentang


materi yang berkaitan.

3) Penjelasan materi yang akan dipelajari.

4) Siswa dibagi menjadi 8 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3


smpai 4 siswa.

5) Siswa melaksanakan kegiatan diskusi kelompok.

6) Pembahasan hasil diskusi.

7) Guru bersama siswa membuat kesimpulan materi.

8) Membagikan lembar evaluasi kepada siswa.

9) Siswa mengumpulkan lembar evaluasi yang sudah dikerjakan.

10) Guru memberi penguatan kepada siswa.

11) Salam penutup.


c. Pengumpulan Data/Instrumen

Pada tahap ini, guru memperoleh data hasil evaluasi siswa


dengan menggunakan instrumen sebagai berikut :
Lembar Penilaian Proses Peserta didik

Kelas V SD negeri 1 Nglundo

Perbaikan
No. Nama Peserta didik Ket.
Keaktifan Nilai

1.

2.

3.

4.

5.

= kurang, aktif, + = cukup


6.

aktif, + + = baik / aktif


7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

JUMLAH

RATA-RATA

Persentase Keberhasilan
Lembar Hasil Evaluasi Peserta didik

Kelas V MI SD Negeri 1 Nglundo

Perbaikan Pra siklus

No. Nama Peserta didik Ket.


Nilai
(Tuntas/Tidak Tuntas)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

JUMLAH

RATA-RATA

Persentase Keberhasilan
Keterangan :

T : Tuntas

TT : Tidak Tuntas

Rata-rata hasil evaluasi Peserta didik diperoleh dengan


menggunakan rumus sebagai berikut :

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
Rata-rata =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘

Penilaian ketuntasan belajar Peserta didik diperoleh


menggunakan rumus sebagai berikut:

∑ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟


Persen ( % ) = ∑ 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛
× 100%

Rekapitulasi Penilaian dan Penilaian Evaluasi Peserta didik

Pada Pra siklus, Siklus I dan Siklus II

No. Rekapitulasi Pra siklus Siklus I Siklus II

Keaktifan dan kerjasama


1.
peserta didik

2. Nilai rata-rata evaluasi


Keuntasan belajar peserta
3.
didik

d. Refleksi

Dalam tahap ini teman sejawat mengamati kegiatan perbaikan


pembelajaran yang dilaksanakan oleh penulis pada siklus II. Pada
siklus II kegiatan pembelajaran berlangsung dengan baik dan lancar.
Dari hasil refleksi pada siklus II selanjutnya akan dijadikan sebagai
dasar untuk kajain Pemantapan Kemampuan Profesional.

Anda mungkin juga menyukai