Anda di halaman 1dari 21

ASESMEN

NUMERASI

Rahmah Zulaiha

PUSAT ASESMEN DAN PEMBELAJARAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PERBUKUAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2
Contoh Soal dan Capaian Siswa Indonesia
1 2 3 4

74,1%

39,2%

56,5% 9%
13,2%

23%
3
me-Matematika-kan Masalah

Provinsi A B C D
DKI JAKARTA 19.01 19.72 16.9 42.25
JAWA BARAT 16.02 27.99 15.12 37.72
JAWA TENGAH 15.83 22.43 20.18 39.05
DI YOGYAKARTA 14.57 15.89 13.25 52.32
JAWA TIMUR 15.09 17.85 19.01 44.7
SULAWESI UTARA 22.83 28.61 12.72 24.57
SULAWESI TENGAH 20.09 30.14 16.89 29.22
MALUKU 19.39 28.48 21.21 23.64
PAPUA 21.14 28.05 18.29 25.61
KALIMANTAN UTARA 22.37 28.95 22.37 22.37
4
NUMERASI
Kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika
untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang
relevan untuk individu sebagai warga negara Indonesia dan dunia.

KONTEN
Bilangan, meliputi representasi, sifat urutan, dan operasi beragam jenis bilangan (cacah,
bulat, pecahan, desimal).
Pengukuran dan geometri, meliputi mengenal bangun datar hingga menggunakan volume
dan luas permukaan dalam kehidupan sehari-hari. Juga menilai pemahaman peserta didik
tentang pengukuran panjang, berat, waktu, volume dan debit, serta satuan luas
menggunakan satuan baku.

Data dan ketidakpastian, meliputi pemahaman, interpretasi serta penyajian data maupun
peluang.
Aljabar, meliputi persamaan dan pertidaksamaan, relasi dan fungsi (termasuk pola bilangan),
serta rasio dan proporsi.
5
LEVEL KOGNITIF
Pemahaman, memahami fakta, prosedur serta alat matematika.
Penerapan, mampu menerapkan konsep matematika dalam situasi nyata yang
bersifat rutin.
Penalaran, bernalar dengan konsep matematika untuk menyelesaikan masalah
bersifat non rutin.

Badu menggunakan Badu menggunakan


Ali menggunakan kalkulator miliknya kalkulator miliknya untuk
kalkulator untuk untuk menentukan menentukan hasil dari 50 +
50+25 =….
menentukan hasil hasil dari 50 + 25. 25. Tetapi tombol 5 pada
dari 50+25, namun ia Tetapi tombol 5 pada kalkulator Badu rusak. Badu
Petani A memanen bermaksud meminjam
salah memencet kalkulator Badu
50 jeruk, sedangkan kalkulator Ali. Ali
angka 25 menjadi 35. rusak. Bilangan apa
petani B memanen mengatakan bahwa Badu
Apakah yang harus sajakah yang dapat
25 jeruk. Berapakah tetap dapat menggunakan
dilakukan untuk digunakan Badu
banyak seluruh kalkulator rusak miliknya.
mendapatkan hasil untuk memproleh
jeruk yang Apakah Ali benar?
penjumlahan yang hasil yang sama
dipanen? Jelaskan alasanmu!
seharusnya? dengan 50+25?
6

SITUASI RUTIN
7

SITUASI TIDAK RUTIN


8

SITUASI TIDAK RUTIN


9

KONTEKS

Personal, berkaitan dengan kepentingan diri secara


pribadi.

Sosial Budaya, berkaitan dengan kepentingan


antarindividu, budaya, dan isu kemasyarakatan.

Saintifik, berkaitan dengan isu, aktivitas, serta fakta


ilmiah baik yang telah dilakukan maupun futuristic.
10

BENTUK SOAL

Objektif
Pilihan Ganda (hanya 1 jawaban benar)

Pilihan Ganda Kompleks (jawaban benar lebih dari 1)

Menjodohkan
Isian Singkat (angka, nama/benda yang sudah fixed)

Non- Objektif (uraian)


11
Kaidah Penulisan Soal Pilihan Ganda

1 Soal sesuai dengan indikator.


2 Soal tidak menyinggung SARAPPPPK (suku, agama, ras,
antargolongan, produk, politis, pornografi, pornoaksi, dan kekerasan).
3 Pilihan jawaban homogen dan logis
4 Setiap soal mempunyai satu jawaban benar.
5 Soal dirumuskan secara jelas dan tegas.
6 Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban berupa pernyataan yang
diperlukan saja.
7 Soal tidak memberikan petunjuk ke arah jawaban yang benar.
8 Soal tidak mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda.
9 Panjang rumusan pilihan jawaban relatif sama.
12
Kaidah Penulisan Soal Pilihan Ganda

10 Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal
jelas dan berfungsi.
11 Pilihan jawaban tidak mengandung pernyataan “Semua pilihan jawaban
di atas salah/benar.”.
12 Pilihan jawaban disusun berdasarkan urutan besar kecilnya angka atau
kronologis waktunya.
13 Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya.
14 Soal menggunakan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.
15 Soal menggunakan bahasa yang komunikatif.
16 Soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat.
17 Pilihan jawaban tidak mengulang kata/frasa yang bukan merupakan
satu kesatuan pengertian.
13
Kaidah Penulisan Soal Benar – Salah
1 Soal sesuai dengan indikator.
2 Soal tidak menyinggung SARAPPPPK (suku, agama, ras, antargolongan, produk,
politis, pornografi, pornoaksi, dan kekerasan).
3 Semua soal harus terkait dengan stimulus.
4 Soal tidak menggunakan kata: terpenting, selalu, tidak pernah, hanya, sebagian
besar, dan kata-kata lain yang sejenis.
5 Soal harus jelas, dan pasti benar atau pasti salah (tidak menggunakan ungkapan atau
kata yang bermakna tidak pasti seperti sebaiknya, umumnya, dan kadang-kadang)

6 Tidak menggunakan kalimat langsung dari teks.


7 Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal jelas dan
berfungsi.
8 Soal menggunakan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.
9 Soal menggunakan bahasa yang komunikatif.
10 Soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat.
14

Kaidah Penulisan Soal Isian

1 Soal sesuai dengan indikator.


2 Soal tidak menyinggung SARAPPPPK (suku, agama, ras, antargolongan,
produk, politis, pornografi, pornoaksi, dan kekerasan).
3 Semua soal harus terkait dengan stimulus.
4 Soal menuntut jawaban singkat dan pasti (kata, frase, angka, atau simbol)
5 Tidak menggunakan kalimat langsung dari buku teks.
6 Soal tidak memberikan petunjuk ke arah jawaban yang benar.
7 Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal
jelas dan berfungsi.
8 Soal menggunakan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.
9 Soal menggunakan bahasa yang komunikatif.
10 Soal tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat.
Kaidah Penulisan Soal Uraian 15

1 Soal sesuai dengan indikator.


2 Soal tidak menyinggung SARAPPPPK (suku, agama, ras, antargolongan, produk,
politis, pornografi, pornoaksi, dan kekerasan).
3 Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan (ruang lingkup) harus jelas.
4 Rumusan kalimat soal atau pertanyaan harus menggunakan kata-kata tanya atau
perintah yang menuntut jawaban terurai, seperti: mengapa, uraikan, jelaskan,
bandingkan, hubungkan, tafsirkan, buktikan, hitunglah.
5 Petunjuk cara mengerjakan soal harus jelas.
6 Pedoman penskoran jelas.
7 Hal‑hal lain yang menyertai soal seperti tabel, gambar, grafik, peta, atau yang
sejenisnya, harus disajikan dengan jelas dan berfungsi.
8 Soal menggunakan bahasa yang sederhana.
9 Rumusan soal tidak menggunakan kata-kata/kalimat yang menimbulkan penafsiran
ganda atau salah pengertian.
10 Soal menggunakan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.
11 Soal menggunakan bahasa yang komunikatif.
16

Pedoman Penskoran

Panduan atau petunjuk yang menjelaskan tentang:


1. Batasan atau kata-kata kunci atau konsep untuk melakukan penskoran
terhadap soal-soal uraian objektif;
2. Kemungkinan-kemungkinan jawaban yang diharapkanuntuk soal uraian
objektif atau kriteria jawaban yang digunakan untuk melakukan penskoran
terhadap soal-soal uraian non-objektif.
3. Pedoman pemberian skor untuk setiap soal uraian harus disusun segera
setelah penyusunan soalnya.
17

Pedoman Penskoran

Kode 2 Jawaban benar dan langkah penyelesaian benar


Kode 1 Jawaban benar dan langkah penyelesaian sebagian benar
atau
langkah penyelesaian benar tetapi hasil akhir salah

Kode 0 Jawaban salah


Kode 9 Tidak menjawab
19

LK 1
Hal yang
Proses Kognitif
Nomor Karakteristik Bentuk dan dapat Prediksi
Konten Soal dan
Soal Stimulus Ragam Soal Diadaptasi/ Permasalahan
Alasannya
Menginspirasi
20

LK 2

Nomor Proses Analisis Penyebab


Konten Permasalahan
Soal Kognitif Kesalahan
21

LK 3

Nomor Analisis Penyebab Wujud Contoh Strategi/


Konten
Soal Kesalahan Pemecahan Alternatif Strategi

Anda mungkin juga menyukai