PENDAHULUAN
agar dapat berjalan dengan efektif, efisien, dan sesuai dengan sasarannya,
1
dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
hak-hak minoritas.
2
.Abraham Lincoln dalam AAGN Ari dwipayanadan ratnawati (2005:97).
yang sama dalam hubungannya antara yang satu dan yang lain. Yang
negara ialah ada atau tidaknya asas-asas demokrasi pada sistem itu, yaitu:
kepentingan umum.
yang dipilih. Karena rakyat ikut serta secara langsung, pemerintah itu
3
Aparat Pemerintah pada tingkat Desa menunjukkan kinerja yang bagus
tentang Desa, pada Pasal 5 dan Pasal 6 mengemukakan bahwa tugas dan
Bila ini dapat terlaksana dengan baik, maka tugas dan kewajiban
yang lainnya sudah dapat terlaksana dengan baik pula. Sebab dalam
(tidak tetap sasaran), selain itu kepala desa Abbokongen tidak mampu
tingkat desa.
4
Hal ini ditandakan dengan adanya pengambilan keputusan sepihak
yang diterapkan oleh kepala desa tanpa adanya musyawarah dan mufakat
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penelitian
desa Abbokongen.
D. Manfaat penelitian
5
kepala desa di desa Abbokongen kecamatan Kulo kabupaten
Sidenreng Rappang.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Implementasi
2004:64).
menyebutkan bahwa:
7
Secara garis besar, beliau mengatakan bahwa fungsi implementasi
outcome hasil akhir kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah. Sebab itu
dikehendaki
8
kemudian output kebijakan dalam bentuk pelaksanaan keputusan dan
Sedangkan Van Meter dan Van Horn (1975), dalam bukunya Leo
9
mendapatkan suatu hasil yang sesuai dengan tujuan atau sasaran
suatu kebijakan.
jelas atau bahkan tidak diketahui sama sekali oleh kelompok sasaran,
10
yakni kompetisi implementor, dan sumber daya financial. Sumber daya
Apabila implementor memiliki disposisi yang baik, maka dia akan dapat
kebijakan. Salah satu dari aspek struktur yang penting dari setiap
yakni prosedur birokrasi yang rumit dan kompleks. Ini pada gilirannya
atau dengan jalan membuat petunjuk lebih lanjut yang ditujukan kepada
11
pelaksana tingkat bawahnya. Jika komunikasi tidak baik maka diskresi ini
daya untuk melaksanakan kebijakan, sikap, dan tanggapan dari para pihak
12
B. Demokrasi
pemerintahan yang dijalankan oleh rakyat, dari rakyat dan untuk rakyat,
suatu rangkaian institusi dan praktek berpolitik yang telah sejak lama
Barat dan beberapa negara bekas jajahan yang memiliki sejarah dan
berbeda.
rakyat, dari rakyat dan untuk rakyat itu diimplementasi dan direalisasi,
sehingga efektif dalam praktek dan dalam kenyataan. Tulisan ini hendak
13
b. Demokrasi Dalam Konsep
Istilah demokrasi berasal dari dua asal kata, yang mengacu pada
yaitu ‘demos’ dan ‘kratos atau kratein’. Menurut artinya secara harfiah
yang dimaksud dengan demokrasi, yaitu demos yang berarti rakyat dan
pemerintahan yang dijalankan oleh rakyat, dari rakyat dan untuk rakyat
(Warren, 1963: 2), warga masyarakat yang telah terkonsep sebagai warga
sekelompok orang)
14
A democratic political system is one in which public politicies are made
on majority basis, by representatives subject to effective popular
control at periodic elections which are conducted on the principle of
political equality and under conditions of political freedom.
pemerintahan.
ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektif
kebebasan politik (Henry B. Mayo, 1960: 70). Dengan kata lain demokrasi
15
adalah sistem pemerintahan yang dibentuk melalui pemilihan umum untuk
rakyat banyak. Harris G. Warrant dalam Our Democracy at Work (1963: 2),
people, by the people, for the people”. Bryan A. Garner dalam Black’s Law
umum dalam melihat suatu negara sebagai negara demokrasi. Dengan kata
16
Konsep demokrasi semula lahir dari pemikiran mengenai hubungan
bernegara antara Abad ke-IV sebelum Masehi sampai Abad ke-VI Masehi.
Pada waktu itu dilihat dari pelaksanaan demokrasi yang dipraktekkan secara
sebelum Masehi, serta beberapa negara kota di Italia pada masa abad
menjadi demokrasi kawasan bangsa, negara, atau negara nasional yang luas
berbeda dengan bentuk dan susunan negara demokrasi pada masa sekarang.
17
Pada negara kota bentuk demokrasi dilakukan secara langsung (direct
bersama-sama (Kusnardi dan Saragih, 1995: 85). Oleh karena itu demokrasi
partisipatif dan tidak mengenal lembaga perwakilan (Dahl, 2001: 16). Pada
Inggris, bahwa Raja mengakui dan menjamin beberapa hak dan ‘previleges’
dan lain-lain. Lahirnya piagam ini, kendati tidak berlaku bagi rakyat jelata,
18
demokrasi. Sebab dari piagam tersebut terlihat adanya dua prinsip dasar,
yakni kekuasaan raja harus dibatasi, dan hak asasi manusia lebih penting
pada teori rasionalistis sebagai ‘social contract’ yang salah satu harapannya
menentukan bahwa dunia ini dikuasai oleh hukum yang timbul dari alam
untuk semua waktu dan semua orang baik raja, bangsawan, maupun rakyat
Dari sini terlihat bahwa teori hukum alam merupakan usaha untuk
dalam suatu asas yang disebut democracy (pemerintahan rakyat). Dua filsuf
besar, John Locke (1632-1704) dari Inggris dan Charles Louis de Secondat,
atas hidup, kebebasan dan hak memiliki (live, liberty, property). Sedangkan
19
harus dipegang oleh organ sendiri yang merdeka, artinya secara prinsip
semua kekuasaan itu tidak boleh dipegang hanya oleh seorang saja.
penting dalam suatu negara bangsa (Strong, 1960: 171). Bentuk lembaga
tetapi dalam tataran praktek sulit dilakukan. Kesulitan ini muncul karena
20
lembaga perwakilan lebih menempatkan sebagai perwakilan politik daripada
representasi yang telah ada. Oleh karena itu, apa yang diputuskan oleh
perwakilan tidak selamanya dapat diterima oleh rakyat. Keadaan ini sering
ideal dan ideologi yang berasal dari Barat. Demokrasi ini kemudian
dan praktek berpolitik yang telah sejak lama dilaksanakan untuk merespon
21
memiliki sejarah dan budaya yang sangat berbeda, demokrasi tersebut
Selain itu rakyat lebih baik apatis dan bijaksana untuk tidak menciptakan
(Walker, 1987: 3). Rakyat dianggap sudah cukup berperan dalam kehidupan
akan menjalankan tugas dan fungsinya secara bebas tanpa dibayangi oleh
22
biasa penting. Inilah sisi gelap dari demokrasi perwakilan, walaupun diakui
d. Konsep Demokrasi Partisipatoris
Demokrasi partisipatoris, menuntut peran aktif berbagai komponen
sistem demokrasi.
agenda yang telah diputuskan secara bersama. Hal ini dilakukan agar
pemerintahan ‘dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat dan bersama
23
langsung ini penting, karena sistem perwakilan rakyat melalui lembaga
politik yang demokratis. Partisipasi ini dapat terjadi dalam dua bentuk, yaitu
Pada akhirnya, pelibatan rakyat secara aktif dalam proses penentuan agenda,
elemen demokrasi lainnya yang mempunyai hak dan kedudukan yang sama
24
dalam penyelenggaraan pemerintahan. Di sinilah arti pentingnya, interest
group, presure group, tokoh masyarakat, pers dan partai politik, ikut ambil
politik ini merupakan kekuatan infra struktur politik yang perlu diberikan
menjadi issue penting dalam konteks global (Craig dan Mayo, 1995: 1).
e. Konsep Partisipasi Demokrasi
Munculnya konsep partisipasi dalam sistem demokrasi sehingga
‘New Left’ sebagai pengaruh dari ‘legitimation crisis’ pada tahun 1960-an.
25
pengambilan keputusan pemerintahan telah menjadi bagian tak terpisahkan
tanpa melihat bentuk, sifat dan hasil dari partisipasi yang dilakukannya.
Dalam definisi tersebut terdapat empat hal pokok, yaitu: (Huntington dan
pemerintahan;
26
Dari definisi partisipasi politik yang di dalamnya mengandung empat
suatu asumsi bahwa yang menjadi dasar demokrasi dan partisipasi adalah
dirinya sendiri yang paling tahu tentang apa yang baik bagi dirinya (Peter L.
adalah kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara yang dapat
27
berupa pengetahuan seseorang tentang lingkungan masyarakat dan politik, serta
menilai pemerintah dapat dipercaya dan dapat dipengaruhi atau tidak (Surbakti,
1999: 144).
dikemukakan adanya empat tipe partisipasi, yaitu: (Jeffry M Paige, dalam Surbakti,
1999: 144)
(apatis);
aktif (pasif).
suatu negara demokrasi pada satu sisi merupakan suatu keniscayaan, namun
28
di sisi yang lain dipertanyakan apakah partisipasi itu dapat dilakukan dalam
apakah pemerintahan yang demokratis itu tergantung pada ada dan tidaknya
masyarakat.
f. Kehidupan Bernegara Yang Demokratis
Pada dasarnya, demokrasi adalah partisipasi seluruh rakyat dalam
menjadi sebuah aturan yang akan mengatur kehidupan seluruh rakyat itu
sendiri. Keterlibatan atau partisipasi rakyat adalah hal yang sangat mendasar
29
sebuah ketetapan yang dihasilkan oleh suatu pemerintahan, tetapi juga
30
Dengan melihat bangsa-bangsa Barat, realisasi membangun warga
Amerika (1776) dan revolusi Perancis (1789) merupakan dua contoh dalam
cita-cita rakyat yang dicanangkan pada masa revolusi itu, ialah ‘liberty,
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara itu adalah warga yang pada
martabat. Ikrar ini menjadi bernilai sebagai hukum dasar yang positif tatkala
31
Memaklumkan secara terbuka persamaan derajat para warga, tanpa
mengenal lagi pemisahan yang diskriminatif antara para “Tuan Baron” yang
pada masa itu dibenarkan untuk dipertuan dan para hamba yang boleh
sebagai warga negara yang sebangsa. Sejumlah hak yang diyakini dan harus
diakui sebagai hak yang melekat secara kodrati pada setiap makhluk
manusia, karena tanpa jaminan hak yang asasi seperti itu keselamatan dan
yang karena bersifat asasi dan kodrati tidak akan dapat dicabut atau boleh
dirampas oleh siapapun yang namanya sesama manusia. Hanya Tuhan Yang
(Wignjosoebroto, Ibid.).
1995: 91-92). Hal lain yang segera terlihat dari paparan demokrasi dalam
32
konstitusi tentang wewenang dan cara bekerjanya kelembagaan negara,
terpusat di tangan seorang raja absolut (monarchy). Gagasan itu antara lain
organ negara yang berbeda. Menurut John Locke agar pemerintah tidak
33
departemen luar negeri masing-masing. Pemisahan kekuasaan ke dalam tiga
pusat kekuasaan, oleh Immanuel Kant kemudian diberi nama ‘trias politica’
negara itu secara bersamaan. Agar ketiga cabang kekuasaan itu dijamin
yang saling mengendalikan satu sama lain yang biasa disebut dengan prinsip
negara.
g. Prinsip-Prinsip Demokrasi.
34
2. tingkat persamaan (kesetaraan) tertentu antara warga
tindakan dan diarahkan pada tujuam tertentu dan menurut Edi Suharto
Menurut Ach. Wazir Ws., et al. (1999: 29) partisipasi bisa diartikan
berbagi dengan orang lain dalam hal nilai, tradisi, perasaan, kesetiaan,
35
tentang alternatif solusi untuk menangani masalah, pelaksanaan upaya
36
dengan cara melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan dan
proyek pembangunan
dominasi
37
karena adanya kesetaraan kewenangan (sharing power) dan
langkah selanjutnya
http://sacafirmansyah.wordpress.com/2009/06/05/partisipasi-masyarakat/html
38
membuat kebijaksanaan/perjanjian dengan semua orang atau badan
luar negeri.
b. Montesquieu (Prancis)
berikut:
Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
39
C. Definisi Kepemimpinan Dan Macam-Macam Gaya Kepemimpinan
a. Pengertian Kepemimpinan
kesamaan.
diinginkan kelompok.
40
dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan
41
Keempat gaya kepemimpinan berdasarkan kepribadian adalah :
Setelah beberapa lama, orang – orang yang datang ini akan kecewa karena
perspektifnya. Banyak orang seringkali melihat dari satu sisi, yaitu sisi
42
Hanya pemimpin dengan kepribadian putih ini yang bisa melihat kedua
menguntungkan lawannya
langkah pemimpin ini. Ketika dia memutuskan suatu tujuan, itu adalah
harga mati, tidak ada alasan, yang ada adalah hasil. Langkah –
tidak pernah peduli dengan cara. Makan atau dimakan adalah prinsip
hidupnya.
43
d. Gaya Kepemimpinan Moralis
Mereka hangat dan sopan kepada semua orang. Mereka memiliki empati
yang tinggi terhadap permasalahan para bawahannya, juga sabar, murah hati
Segala bentuk kebajikan ada dalam diri pemimpin ini. Orang-orang yang
seperti ini sangat tidak stabil, kadang bisa tampak sedih dan mengerikan,
kadang pula bisa sangat menyenangkan dan bersahabat. Jika saya menjadi
D. Kerangka Pikir
Pada dasarnya demokrasi adalah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk
rakyat.
44
SKEMA KERANGKA PIKIR
PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI
FAKTOR BERPENGARUH
1. Komunikasi
2. Sumber Daya
3. Sikap Birokrasi atau Pelaksana
4. Struktur Birokrasi
HASIL
45
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
demokarasi.
berikut :
penelitian deksriptif
46
2. Penelitian Eksplanatory (penjelasan), Yaitu penelitian yang
kepemimpinan.
1. Populasi
47
keluarga di tiga dusun yang ada di Desa Abbokongeng Kecamatan Kulo
orang dari jumlah penduduk. Adapun yang akan dijadikan informan yaitu
2. Sampel
banyak maka dapat ditarik sampel sebanyak 10% Sehingga sampel dalam
D. Variabel Penelitian
48
E. Definisi Operasional Variabel
49
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
2. Quisioner (angket)
3. Interview (wawancara)
yang diteliti.
50
G. Teknik Analisis Data
nilai 4 untuk nilai tertinggi dan nilai 1 untuk nilai terendah kemudian akan
berikut:
51
BAB IV
a. keadaan Geografi
dengan jarak ± 21 km dari ibu kota Kabupaten dan ± 210 dari ibukota
Propinsi.
b. Keadaan Demografi
52
B. Implementasi prinsip-prinsip demokrasi dalam kepemimpinan
masalah yang ingin diatasi, menyebutkan secara tegas tujuan atau sasaran
yang ingin dicapai, dan berbagai cara untuk menstrukturkan atau mengatur
proses implementasinya.
53
demokrasi dalam kepemimpinan Kepala Desa Abbokongeng Kecamatan
berikut ini
Tabel 4:1
Tanggapan responden tentang
Apakah hasil keputusan musrembang berasal dari keinginan masyarakat
54
.“Hasil wawancara yang diperoleh dari beberapa informan
usulkan”
yaitu musyawarah untuk mufakat yang diliat dari sisi formal demokrasi
55
Tabel 4:2
Tanggapan responden tentang
Apaka kepala desa melaksanakan hasil keputusan musrembang sesuai
dengan keinginan warga masyarakat di abbokongeng kecamatan kulo
kabupaten sidenreng rappang
No Alternatif Skor Frekuensi SxF %
1 Selalu 4 78 312 50
dikategorikan selalu. Hal ini dapat dilihat dari.dengan skor rata-rata 3,21
56
Hasil pengamatan di lokasi penelitian menunjukkan bahwa
terkait yang kita putuskan bersama dengan pak desa semua berjalan
lebih baik, maka menurut hemat penulis perlu diminta pendapat responden
57
Tabel 4:3
Tanggapan Responden tentang
Keterlibatan warga masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan jalan tani
di abbokongeng kecamatan kulo kabupaten sidenreng rappang
Sx
No Alternatif Skor Frekuensi %
F
46,1
1 Selalu 4 72 288
5
Kadang- 17,9
2 3 28 84
kadang 4
Tidak 31,4
3 2 49 98
pernah 1
Tidak 16,0
4 1 25 25
tahu 2
Jumlah 174 495 100
Skor Rata-Rata 2,84 %
Persentase rata-rata 71 %
Sumber: Data Primer 2013-80-80
58
demokrasi pancasila yaitu persamaan,keseimbangan hak dengan
59
Tabel 4:4
Tanggapan responden tentang
Kepala desa dalam pelaksanaan pengambilan keputusan melibatan warga
masyarakat di Desa Abbokongeng Kecamatan Kulo Kabupaten Sidrap
N
Alternatif Skor Frekuensi SxF %
o
melibatkan warga terbukti tanggapan responden, Hal ini dapat dilihat dari
60
“Dari hasil wawancara dengan informan yang menyatakan bahwa
Oleh sebab itu menurut hemat penulis perlu diminta keterangan dari
Tabel 4:5
61
Sk Frekuens Sx
No Alternatif %
or i F
62
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi prinsip-
prinsip demokrasi dalam kepemimpinan kepala desa di
Abbokongen Kecamatan Kulo Kabupaten Sidenreng Rappang
pada akhirnya akan mendapatkan suatu hasil yang sesuai dengan tujuan
atau sasaran kebijakan itu sendiri Ketika implementor memiliki sifat atau
atau pelaksana dan struktur organisasi, termasuk tata aliran kerja birokrasi.
63
Tabel 4:6
Tanggapan responden tentang
Apakah kepala desa membeda-bedakan dalam memberi bantuan kepada
masyarakat yang tidak mampu di abbokongeng kecamatan kulo kabupaten
sidenreng
16,
1 Selalu 4 26 104
66
Kadang- 20,
2 3 32 96
kadang 21
Tidak 47,
3 2 74 148
pernah 43
15,
4 Tidak tahu 1 24 24
38
Jumlah 156 372
Skor Rata-Rata 2,38
Persentase rata-rata 59,5
Sumber: Data Primer 2013-80-80
kepada warga masyarakat kepala desa tidak ada perbedaan antar warga
64
demokratis apabila implementor memiliki disposisi yang baik, maka dia
ingin diatasi, menyebutkan secara tegas tujuan atau sasaran yang ingin
65
kecamatan kulo kabupaten sidenreng rappang. Tentang arah kebijakan
Tabel 4:7
Tanggapan responden
Tentang arah kebijakan kepala desa berfihak pada warga masyarakat di
abbokongeng kecamatan kulo kabupaten sidenreng rappang
Frekuens Sx
No Alternatif Skor %
i F
78%
66
kegiatan, sehingga pada akhirnya akan mendapatkan suatu hasil yang
67
Tabel 4:8
Tentang Tanggapan Responden
Apakah program kerja kepala desa dinikmati manfaatnya warga
masyarakat di abbokongeng kecamatan kulo kabupaten sidenreng
Frekuens Sx
No Alternatif Skor %
i F
68
dimiliki oleh kepala desa sangat berpengaruh dalam pelaksanaan hasil
pogram kerja
Tabel 4:9
Tanggapan Responden Tentang
Apakah kepala desa kekurangan sumber daya dalam menjalankan
kebijakan serta roda pemerintahan di Desa Abbokongeng Kecamatan Kulo
Kabupaten Sidenreng Rappang
Frekuens Sx
No Alternatif Skor %
i F
69
Berdasarkan hasil angket dari tabel tersebut diatas menjelaskan
berjalan efektif.
adalah watak dan karakteristik atau sikap yang dimiliki oleh implementor
70
BAB V
A. Kesimpulan
apa yang harus dilakukan. Apa yang menjadi tujuan dan sasaran
71
c. Program kerja kepala desa dinikmati manfaatnya oleh warga Salah
satu dari aspek struktur yang penting dari setiap organisasi adalah
B. Saran
demokrasi
2. Agar pemerintah dalam hal ini kepala desa harapkan agar bisa
72
73