Anda di halaman 1dari 4

5 Tahap-Tahap Kebijakan Publik dan

Pelaksanaannya
written by R. Gita Ardhy Nugraha July 4, 2017

Negara Indonesia adalah negara yang menganut paham demokrasi di segala aspek dan bidang. Penganutan

demokrasi yang dilakukan oleh negara Indonesia ditujukan agar masyarakat Indonesia dapat terlibat dalam

proses demokrasi yang terjadi di dalam pemerintahan maupun di dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.

Paham demokrasi yang dianut oleh Indonesia merupakan paham demokrasi Pancasila dimana pada proses

pelaksanaannya memegang teguh nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar negara. Selain itu, pelaksanaan

demokrasi Pancasila juga berpegang teguh pada asas-asas demokrasi Pancasila agar dalam pelaksanaan proses
demokrasi tidak melenceng dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila itu sendiri.

Demokrasi yang bersumber pada Pancasila juga dilakukan oleh Indonesia khususnya oleh pemerintah

Indonesia dalam merancang dan menetapkan suatu kebijakan yang menyangkut harkat hidup orang banyak

sesuai dengan sistem politik demokrasi di Indonesia yang telah dilaksanakan semenjak zaman Indonesia

merdeka. Tahap-tahap kebijakan publik yang menyangkut kepentingan orang banyak ini selanjutnya disebut

dengan kebijakan publik atau public policy. Kebijakan publik yang disusun oleh pemerintah tatap meyakini

akan arti penting dan fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia sehingga nantinya kebijakan

publik yang ditetapkan dapat menjadi kebijakan yang tepat guna yang sesuai dengan harkat dan martabat

masyarakat di Indonesia tanpa terkecuali.

Pengertian Kebijakan Publik

Menurut Leo Agustino, Kebijakan publik sendiri dapat diartikan sebagai rangkaian tindakan atau kegiatan

yang dicetuskan oleh individu, kelompok dalam masyarakat maupun pemerintah di dalam suatu wilayah

tertentu untuk mengatasi hambatan atau keadaaan yang tidak menguntungkan bagi masyarakat wilayah

tersebut. Nantinya, dengan adanya kebijakan publik tersebut, kebijakan ini dapat berguna di dalam masyarakat

untuk mengatasi hambatan atau kendala dalam rangka untuk mensejahterakan kehidupan masyarakat di suatu

wilayah. Selain itu, penentapkan kebijakan publik juga dapat digunakan untuk meminimalisisr

terjadinya konflik sosial dalam masyarakat.

Tahap-tahap kebijakan publikk juga diartikan sebagai suatu pola dimana di dalam pola tersebut terdapat

ketergantungan yang bersifat kompleks terhadap keputusan yang menentukan suatu tindakan yang dibuat oleh

kelompok badan yang dimiliki oleh pemerintah. Arti kebijakan publik yang seperti ini menekankan bahwa

hanya badan yang berwenanglah dalam hal ini adalah pemerintah yang dapat menentukan dan menetapkan
suatu kebijakan publik yang berlaku di dalam kehidupan bermasyarakat. Tentunya kebijakan publik yang

ditentukan untuk dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakatnya didasarkan pada asas-asas pokok

demokrasi di Indonesia agar masyarakat merasa dilibatkan dalam menentukan suatu kebijakan yang nantinya

akan mengatur kehidupan masyarakat itu sendiri.

Berikut beberapa hal yang harus perlu diketahui dalam mengatur segala kebijakan publik:

 Perlu diketahui oleh kita semua, kebijakan publik tidak hanya ditetapkan oleh pemerintah pusat tapi juga
ditetapkan oleh pemerintah daerah dalam rangka mempertimbangkan dan mempertahankan karakteristik
kedaerahan yang dimiliki oleh suatu wilayah. (baca juga: Konsep MEA)
 Dalam menetapkan kebijakan publik yang nantinya diberlakukan di dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara, pemerintah tentunya telah memiliki langkah-langkah atau tahapan tertentu.
 Langkah-langkah atau tahapan tertentu ini dilakukan agar kebijakan publik yang ditetapkan oleh pemerintah
tidak menjadi kebijakan publik yang dikeluarkan karena kepentingan kelompok semata melainkan dapat
menjadi kebijakan yang tepat guna bagi kehidupan masyarakat. (baca juga: Ciri-Ciri Masyarakat Politik)

Proses dilaluinya tahapan dalam menentukan kebijakan publik dapat disebut bahwa pemerintah telah

memenuhi syarat dari ciri-ciri sistem politik demokrasi di Indonesia dimana pemerintah melibatkan elemen

masyarakat dalam menentukan kebijakan publik tersebut. Adapun tahapan yang dilakukan oleh pemerintah

dalam menentukan dan menetapkan suatu kebijakan publik adalah sebagai berikut:

1. Agenda Setting

Agenda setting atau penyusunan agenda adalah tahap-tahap kebijakan publik pertama yang dilakukan oleh

pemerintah dalam menentukan dan menetapkan suatu kebijakan publik yang berlaku di dalam kehidupan

masyarakat. Penyusunan agenda merupakan suatu proses yang sangat baik untuk memaknai apa sebetulnya

yang menjadi kebutuhan prioritas masyarakat. Kebutuhan masyarakat yang dipilih dan ditentukan adalah

kebutuhan masyarakat yang sesuai dengan prioritas masyarakat secara keseluruhan, bukan prioritas masyarakat

secara kelompok ataupun golongan tertentu.

Dalam menentukan prioritas kebijakan, pemerintah dapat menimbang dan melilih aspirasi rakyat yang

disalurkan melalui DPR maupun DPRD sesuai dengan tingkatan wilayahnya agar kedua lembaga tersebut

dapat menjalankan tugas dan fungsinya secara maksimal.  Namun perlu kita ketahui, selain kebijakan publik

dirumuskan dan ditetapkan berdasarkan prioritas, penetapan kebijakan publik juga didasarkan pada urgensi

atau tingkat kepentingan kebijakan tersbut. Bisa saja beberapa kebijakan publik yang dirumuskan masuk dalam

prioritas tetapi tidak masuk ke dalam urgensi atau tingkat kepentingan yang mendesak. (baca juga: Tugas dan

Fungsi DPRD)
2. Policy Formulating

Tahapan kedua yang dilakukan pemerintah dalam merumuskan kebijakan publik adalah policy formulating

atau melakuka formulasi kebijakan. Pokok-pokok permasalahan yang sudah ditentukan dan diramu sedemikian

rupa oleh pemerintah kemudian dibahas secara lebih lanjut di dalam forum khusus untuk menetapkan

kebijakan yang akan berlangsung di dalam negara atau daerah.

Di dalam peramuan atau formulasi kebijakan publik, tentunya akan terjadi dialog atau diskusi diantara

pemangku kebijakan. Oleh karena itu, setiap peserta dialog atau diskusi perlu memperatikan cara

mengemukakan pendapat di muka umum agar proses peramuan yang dilakukan tidak menimbulkan konflik di

antara anggota forum. (baca juga: Jenis-Jenis Pemilu)

Baca juga:

3. Policy Adoption

Policy adoption atau pengadopsian kebijakan merupakan tahapan ketiga yang dilakukan pemerintah dalam

menentukan kebijakan publik yang akan diberlakukan secara umum bagi masyarakat. Adopsi kebijakan ini

mempunyai tujuan secara legimitasi untuk memberikan otorisasi atau kuasa pada jalannya proses dasar

pemerintahan dalam menentapkan kebijakan publik.

Otorisasi atau kuasa yang diberikan kepada pemerintah dimaksudkan agar hanya pemerintahlah yang dapat

melakukan perubahan atau perbaikan di dalam kebijakan publik. Selain itu, dalam tahapan ini, pemerintah juga

dimungkinkan untuk melakukan adopsi kebijakan dari negara lain maupun daerah lain yang dirasa cocok untuk

diterapkan di wilayah negaranya semata-mata sebagai salah satu tindakan untuk cara merawat kemajemukan

bangsa Indonesia.

4. Policy Implementation

Tahapan keempat yang dilakukan oleh pemerintah dalam menentukan atau menetapkan kebijakan publik

adalah policy implementation. Policy implementation atau implementasi kebijakan adalah suatu langkah yang

dapat disebut sebagai langkah penerapan sekaligus langkah uji coba yang dilakukan pemerintah dalam

penerapan kebijakan publik yang perlaku di masyarakat secara luas. Dalam tahapan ini, pemerintah melakukan

perannya sebagai pengawas untuk mengawasi jalannya kebijakan publik yang berlaku di lingkungan

masyarakat.
Sebagai negara yang memegang teguh prinsip-prinisp demokrasi Pancasila, pemerintah juga melibatkan peran

serta masyarakat untuk mengawasi penerapan kebijakan publik yang berlaku di dalam masyarakat. Masyarakat

dipersilahkan untuk memberikan kritik dan saran terhadap kebijakan publik yang ditetapkan. Kritik dan saran

dapat disampaikan oleh masyarakat kepada pemerintah sesuai dengan prosedur yang sesuai dengan hukum dan

undang-undang yang berlaku. (baca juga: Tugas dan Fungsi Komnas HAM)

5. Policy Evaluation

Setelah keempat tahapan dalam menentukan dan memberlakukan kebijakan publik dilakukan, pemerintah juga

masih memiliki langkah terakhir yaitu policy evaluation atau evaluasi kebijakan yang sudah diberlakukan

dalam kurun waktu tertentu. Evaluasi kebijakan publik yang dilakukan oleh pemerintah dapat disebut sebagai

suatu kegiatan yang dilakukan untuk menilai kebijakan publik yang telah dilaksanakan yang menyangkut pada
subtansi, penerapan, dan dampak yang ditimbulkan dari penerapan kebijakan publik itu sendiri. Melalui

tahapan evaluasi inilah pemerintah dapat melakukan perbaikan terhadap kebijakan publik yang berlaku

berdasarkan pengalaman yang telah dilalui selama kebijakan publik tersebut terlaksana.

Demikianlah penjelasan mengenai tahapan-tahapan kebijakan publik yang dilakukan oleh pemerintah dalam

rangka untuk menentukan dan menerapkan kebijakan publik yang berlaku di dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara. Kiranya melalui artikel ini, pengetahuan para pembaca terhadap tahapan-tahapan kebijakan publik

dapat bertambah luas. Semoga bermanfaat bagi para pembaca sekalian.

Tahapan pembuatan kebijakan :


1. Penyusunan agenda : sebuah fase dan proses yang sangat strategis dalam realitas kebijakan publik. Dalam
proses inilah ada ruang untuk memaknai apa yang disebut sebagai masalah publik dan agenda publik perlu
diperhitungkan.
2. Formulasi kebijakan : Masalah yang sudah masuk dalam agenda kebijakan kemudian dibahas oleh para pembuat
kebijakan. Masalah-masalah tadi didefinisikan untuk kemudian dicari pemecahan masalah yang terbaik. Pemecahan
masalah tersebut berasal dari berbagai alternatif atau pilihan kebijakan yang ada.
3. Legimitasi kebijakan : memberikan otorisasi pada proses dasar pemerintahan. Jika tindakan legitimasi dalam suatu
masyarakat diatur oleh kedaulatan rakyat, warga negara akan mengikuti arahan pemerintah.

4. Evaluasi : kegiatan yang menyangkut estimasi atau penilaian kebijakan yang mencakup substansi, implementasi
dan dampak

Anda mungkin juga menyukai