Anda di halaman 1dari 42

Implementasi pancasila dalam perbuatan kebijakan negara

dibidang politik dan hankam

Disusun oleh:
Kelompok : 3 (Tiga)

Nama : Dewi Sriyani 06091381924059


Poppy Devina 06091381924054
Neng Vivit 06091381924048

Dosen Pembimbing: Ir. Hj. Maryanah Hamzah, Ms.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019/2020
Pengertian implementasi pancasila

Pedoman umum implementasi pancasila

Tujuan implementasi pancasila

Mempertahankan NKRI dengan persatuan

Peranan mahasiswa mempertahankan negara

Sikap dan perilaku mempertahankan NKRI yang harus


dimiliki setiap generasi
Pengertian Implementasi Pancasila

 Implementasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia


diartikan sebagai pelaksanaan atau penerapan.

 Implementasi adalah sebuah tindakan yang dilakukan


oleh seseorang atau pun sekelompok orang berdasarkan
atas kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya. Tindakan
tersebut juga dilakukan atas dasar perencanaan yang jelas,
serta memiliki tujuan yang jelas pula.
Etimologis Historis Terminologis
Pancasila diambil dari kata Sejarahnya pancasila lebih Dasar yang digunakan
bahasa sankerta di artikan ke arah proses untuk melaksanakan
yakni”panca” yang berarti perumusannya penyelenggaran
lima dan “syila’ yang dibandingkan dari arti pemerintah Negara
berarti sendi alas atau pancasila sesungguhnya. Republik Indonesia.
dasar. Istilah “Pancasila” telah
Sehingga diartikan “dasar menjadi bahasa Indonesia
yang mempunyai lima dan merupakan istilah
unsur” umum diartikan sebagai
dasar Negara Republik.
• Pancasila adalah pandangan hidup bangsa, dasar negara Republik Indonesia, dan
sebagai ideologi nasional. Sebagai pandangan hidup bangsa,Pancasila merupakan
kristalisasi nilai-nilai yang kebenarannya diakui, dan menimbulkan tekad untuk
dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.

• Implementasi pancasila artinya menerapkan pancasila dalam dalam segala aspek


kehidupan bukan hanya diucapkan semata. Sebagai bangsa Indonesia yang berideologi
pancasila,penerapan pancasila juga harus diterapkan dalam bidang politik,pertahanan
dan keamanan
Pedoman Umum Implementasi Pancasila
 Pedoman Implementasi Pancasila Setelah hakikat Pancasila dapat dipahami
secara tepat, benar dan mendalam terutama mengenai konsep, prinsip dan
nilai yang terkandung di dalamnya, maka Pancasila diyakini memiliki
kapasitas yang handal untuk mengarahkan perjuangan mencapai tujuan
nasional bangsa Indonesia.

 Sistem, Struktur dan Strategi Implementasi Pancasila. Setiap upaya untuk


mengimplementasikan Pancasila dalam berbagai bidang kehidupan
berbangsa dan bernegara, pertama-tama perlu didasari oleh pemahaman
terhadap maksud dan tujuannya, selanjutnya apa dan bagaimana
implementasi tersebut diselenggarakan, siapa saja yang terlibat di dalamnya,
dan bagaimana cara yang sebaiknya diterapkan, serta bentuk kelembagaan
yang diperlukan
Tujuan Implementasi Pancasila
 1)Masyarakat memahami secara mendalam konsep, prinsip, dan nilai Pancasila
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

 2) Masyarakat memiliki keyakinan akan ketangguhan, ketepatan, dan kebenaran


Pancasila sebagai ideologi nasional, pandangan hidup bangsa, dan dasar negara
dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

 3) Masyarakat memiliki pemahaman, kemauan dan kemampuan


mengimplementasi-kan Pancasila dalam berbagai bidang kehidupan berbangsa
dan bernegara. b. Sasaran Implementasi Berdasarkan kesepakatan bangsa,
Pancasila adalah dasar negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka
konsekuensinya setiap warganegara harus memahami dan mengimplementasikan
nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila.
1.Implementasi Pancasila dalam Bidang
Politik
Pengertian politik
• politik secara umum adalah sebuah tahapan untuk membentuk atau
membangun posisi-posisi kekuasaan didalam masyarakat yang berguna
sebagai pengambil keputusan-keputusan yang terkait dengan kondisi
masyarakat.
• Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam
masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan,
khususnya dalam negara. Pengertian ini merupakan upaya penggabungan
antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat politik yang dikenal
dalam ilmu politik
Pembangunan dan pengembangan bidang politik harus
mendasarkan pada dasar ontologis manusia. Hal ini di dasarkan
pada kenyataan objektif bahwa manusia adalah sebagai subjek
Negara.
• Kehidupan politik harus benar-benar merealisasikantujuan demi harkat dan
martabat manusia.
• Pengembangan politik Negara terutama dalam proses reformasi dewasa ini
harusmendasarkan pada moralitas sebagaimana tertuang dalam sila-sila
pancasila dam esensinya,sehingga praktek-praktek politik yang menghalalkan
segala cara harus segera diakhir.
Pasal implementasi pancasila dalam bidang politik
Pasal implementasi pancasila dalam bidang politik

• pasal 26, 27 ayat (1), dan pasal 28.


• Pasal-pasal tersebut adalah penjabaran dari pokok-pokok pikiran kedaulatan
rakyat dan kemanusiaan yang adil dan beradap yang masing-masing
merupakan pancaran dari sila ke-4 dan ke-2 pancasila.
Pasal 26 Pasal 27 Pasal 28A-28J

Ayat (1) berbunyi : Ayat (1) berbunyi : Membahas tentang hak asasi
“yang menjadi warga “segala warga negara manusia mulai dari hak
negaranialah orang-orang bersamaan kedudukanya di hidup,hak berkreasi, dan hak
bangsa indonesia asli dan dalam hukum dan hak lainya secara umum
orang-orang bangsa lain yang pemerintahan dan wajib
disahkan dengan undang- menjungjung hukum dan
undang sebagai warga negara. pemerintahan itu dengan tidak
Ayat (2) berbunyi : ada terkecualinya”
“warga negara dan orang
asing yang tinggal di
indonesia”
Pengimplementasian Pancasila Dibidang
Politik

A. Penerapan Sila Pertama (Ketuhanan yang Maha Esa) Pancasila


Dalam Kehidupan Politik

 Sila pertama menandakan bahwa kegiatan politik di Indonesia harus


menjunjung tinggi moral.
Contoh penerapan sila pertama Pancasila dalam bidang politik antara lain:
Untuk calon dewan atau calon presiden dan wakil tidak membeli suara.
Pejabat di semua lapisan tidak melakukan korupsi yang merugikan rakyat.
Tidak menghalalkan segala cara untuk menjatuhkan lawan politik.
Pemerintah tidak boleh memihak atau cenderung aktif pada satu agama/ salah
satu organisasi.
B. Penerapan Sila Kedua (Kemanusiaan yang adil dan beradap) Pancasila
Dalam Kehidupan Politik

• kebijakan politik di Indonesia harus berdasar nilai kemanusiaan. Manusia, dalam hal
ini warga negara adalah komponen terpenting dalam sebuah negara. Oleh karena itu,
sudah seharusnya apabila nilai kemanusiaan dijunjung tinggi dalam semua aspek
kehidupan, termasuk dalam bidang politik.

Beberapa contoh penerapan nilai kemanusiaan dalam kehidupan politik antara lain:
Calon pemimpin atau calon dewan rakyat harus memperhatikan kehidupan rakyatnya.
Negara Indonesia bersifat monodualis, yaitu memfasilitasi peran warga negara sebagai
individu sekaligus sebagai makhluk sosial.
Negara mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban warga negara dalam bidang
politik.
pemerintah harus menegakkan HAM dan melindungi rakyatnya.
C. Penerapan Sila Ketiga( Persatuan Indonesia) Pancasila Dalam Kehidupan
Politik

• NKRI adalah negara yang dibentuk berdasar pada persatuan. Banyak perbedaan yang
harus disatukan untuk menjadi Indonesia. Seperti yang kita tahu, Indonesia mempunyai
beragam agama, suku, dan ras di dalamnya. Oleh kerana itu, tanpa adanya persatuan dari
setiap elemen, beberapa elemen kehidupan tidak akan berjalan baik. Salah satunya adalah
dalam bidang politik.

Berikut contoh pengamalan nilai persatuan dalam bidang politik:


 Memahami perbedaan
 Semua calon pemimpin dilarang saling menjatuhkan.
 Memupuk rasa cinta tanah air dan menjaga nama baik Indonesia dalam kegiatan politik
Internasional.
 Menghargai pendapat orang lain, meski berbeda visi dan misi untuk menjadi pemimpin.
D. Penerapan Sila Keempat (Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan )Pancasila Dalam
Kehidupan Politik

• Sila keempat dalam Pancasila menjadi dasar Indonesia untuk menjadi negara
demokrasi. Hal itu menjadi perwujudan dalam penerapan asas-asas demokrasi
pancasila. Dalam hal ini, Indonesia memberi kebebasan kepada rakyat untuk
mengemukakan pendapat. Selain itu, Indonesia juga sangat menghargai suara
rakyat dalam pengambilan keputusan atau kebijakan politik.
Berikut contoh-contoh yang mencerminkan bahwa dunia politik indonesia menerapkan
sila keempat Pancasila:
 Penerapan pemilihan langsung dalam sistem pemilu di Indonesia.
 Pengambilan kebijakan politik selalu diputuskan dengan sistem musyawarah mufakat
yang melibatkan pimpinan dan perwakilan rakyat.
 Pihak oposisi menghormati dan tetap melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan
sebagai wujud penghormatan pada hasil musyawarah mufakat
E. Penerapan Sila Kelima (Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia) Pancasila Dalam Kehidupan Politik

• Sila kelima yang berbunyi “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat


Indonesia” mempunyai arti yang sangat luas.
Berikut beberapa contoh penerapan nilai pancasila sila ke-5 dalam bidang politik :
 Penetapan kebijakan politik yang lebih menjunjung kepentingan umum dari
pada kepentingan pribadi atau golongan.
 Para pejabat selalu menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban selama
menjalankan tugas nya.
 Tidak menggunakan kekuasaan politik untuk hal – hal yang bersifat pribadi.
 Pemimpin harus berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan sosial.
 Menganggap semua rakyat sama
2. IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM BIDANG
PERTAHANAN dan KEAMANAN (HANKAM)

Pengertian pertahanan Pengertian Keamanan


Pengertian pertahanan Pengertian Keamanan

Upaya untuk menegakkan kedaulatan


negara,mempertahankan keutuhan negara Upaya penegakkan hukum,menjaga
kesatuan RI dan keselamatan segenap bangsa ketertiban masyarakat, melindungi
dari ancaman militer terhadap keutuhan keselamatan dan ketentraman serta ketertiban
bangsa dan negara yng erkaitan dengan hidup anggota masyarakat
fungsinya sebagai aparat.
• Pentingnya ketahanan Nasional bagi bangsa Indonesia,supaya dapat tetap
teguh berdiri sebagai satu kesatuan Negara Indonesiauntuk
menghindarisegala jenis ancaman dan bahaya.
• Ketahanan nasional memiliki salah satu tujuan yaituuntuk menjaga
keamanan dan ketentraman bangsa Indonesia dari segala ancaman dan
bahaya.
• Maka dari itu,penting adanya perlindungan Negara di bidang Pertahanan dan
Keamanan ( HANKAM).
• Dalam prakteknya,HANKAM harus berpedoman berdasarkan nilai-nilai dari
pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan Negara dalam bidang
HANKAM dituangkan dalam pasal 27 ayat(3) yang berbunyi :”setiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”. Dan pasal
30 ayat (1-5)
 1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.
 2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia
dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan
rakyat, sebagai kekuatan pendukung.
 3) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan laut dan
Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi,
dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara.
4) Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga
keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi,
melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.
5) Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara
Republik Indonesia, hubungan dan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan
Kepolisian Negara Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-
syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan
diatur dengan undang-undang.
• Peraturan tentang pertahanan dan keamanan negara diatur dalam
Undang-Undang berikut:
• Undang-Undang No.3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan Negara
• Undang-Undang No.2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara
Republik Indonesia
• Undang-Undang No.34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional
Indonesia
• Pada HANKAM,upaya pertahanan dapat digambarkan sebagai
upaya menghadapi tantangan dari luar (eksternal) yang mana
terutama menjadi tanggung jawab Polri.
• Meskipun upaya penegakkan HANKAM menjadi tanggung jawab
utama dari TNI dan POLRI,tetapi tetapmemerlukan dukungan dan
bantuan dari seluruh masyarakat Indonesia dalam menjalankannya.
• Masyarakat dapat melapor jika dirasa ada suatu hal yang
bertentangan dengan HANKAM supaya dapat segera ditangani.
• HANKAM harus berdasar pada tujuan tercapainya kesejahteraan hidup
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa ( sila pertama & kedua) dan
pada tujuan untuk mewujudkan kepentingan sekuruh warga negara (sila ketiga).
Harus menjamin hak-hak dsar ,persamaan derajat serta kebebasan manusia (sila
keempat),dan untuk mewujudkan keadilan dalm hidup bermasyarakat(sila
kelima).
• Pelaksanaan HANKAM di Indonesia justru bertindak sebaliknya. Melawan
bangsa sendiri bukan hal yang mudah.
• Maka dari itu penerapan nilai pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara harus selalu dipegang teguh supaya hal seperti ini tidak terjadi lagi.
• Dengan demikian pasal tersebut menegaskan perlunya partisipasi seluruh
rakyat dalam pembelaan negara, pertahanan dan keamanan negara.
• Bentuk partisipasi rakyat dalam pembelaan negara yang sudah ada dalam
masyarakat seperti sistem “ronda” atau sistem keamanan lingkungan
(siskamling) yang melibatkan masyarakat secara bergantian, sishankamrata,
dan pembentukan kader bela negara.
• Di beberapa daerah juga terdapat lembaga masyarakat atau adat yang
bertugas menjaga keamanan masyarakat, seperti Pecalang di Bali. Lembaga
ini dibentuk oleh dan dari masyarakat sekitar untuk menjaga keamanan
lingkungan masyarakat
• Dalam penjelasan pasal 37 ayat (1) UU RI Nomor 3 Tahun 2003 dijelaskan,
bahwa pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta
didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
• Sehingga, pembentukan rasa kebangsaan dan cinta tanah air peserta didik
dapat dibina melalui penddikan kewarganegaraan.
• Pembinaan kesadaran bela negara melalui pendidikan kewarganegaraan
dimaksudkan untuk membina dan meningkatkan usaha pertahanan negara
• Sila pertama dan kedua bisa dilihat dari pemberian negara terhadap jaminan
masyarakat untuk menganut kepercayaannya masing-masing yang tetap
berasaskan Ketuhanan Yang Maha Esa.
• Maka dari itu kemanusiaan yang adil dan beradab akan juga tercapai seiring
jaminan untuk bebas dalam berekspresi. Sehingga pemberian hak istimewa
terhadap kelompok tertentu tidak terjadi, karena akan menimbulkan rasa tidak
adil dan akan menyebabkan kecemburuan sosial.
• Sila ketiga tergambar dari persatuan Indonesia yang menjamin hak dasar
persamaan derajat serta kebebasan kemanusiaan. Sesuai fungsi ciri ideologi
pancasila, negara harus hadir disaat persatuan terancam, seperti perseteruan
antar suku yang tidak berujung damai.
• Sila keempat, pembangunan ketahanan sosial jika menemukan masalah harus
berasaskan pemusyawaratan dan perwakilan. Sehingga jalan keluar yang
dipilih merupakan kesepakatan bersama yang bisa diikuti secara
menyeluruh. Hal itu terjadi, tidak akan tercipta ketimpangan dalam
bermasyarakat.
• Sila kelima tergambar jelas pemberian negara yang adil sehingga tercipta
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sehingga masyarakat bisa
keadilan hidup diterima oleh masyarakat dari semua lapisan karena
implementasi pancasila dalam kehidupan sehari-hari terwujud. Tidak adanya
tebang pilih saat proses peradilan, merupakan kunci untuk ketahanan sosial
tercipta.
Mempertahankan NKRI dengan Persatuan
Mempertahankan NKRI dengan Persatuan
Mempertahankan NKRI dengan Persatuan

• Persatuan adalah gabungan (ikatan, kumpulan) beberapa bagian yang sudah bersatu.
Nilai-nilai persatuan harus kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Mengamalkan
nilai persatuan berarti turut mengamal­kan sila ke-3 dalam Pancasila.
• Dalam sila Persatuan Indonesia, manusia Indonesia mampu menempatkan persatuan
dan kesatuan serta kepentingan dan keselamatan negara dan bangsa di atas
kepentingan pribadi ataupun golongan.
• Menempatkan kepen­tingan negara dan bangsa di atas kepen­tingan pribadi
mengartikan bahwa manusia Indonesia sanggup dan rela berkorban untuk kepen­
tingan negara dan bangsa, apabila diperlukan.
• Sikap rela berkorban untuk kepenti­ngan negara dan bangsa tentunya dilandasi
oleh rasa cinta kepada tanah air dan bangsanya, maka dikembangkanlah rasa
kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
• Persatuan dikembangkan atas dasar Bhinneka Tunggal Ika dengan
memajukan pergau­lan demi kesatuan dan persatuan bangsa.
• Agar keutuhan NKRI dapat terjaga maka kita harus melak­sanakan empat
nilai-nilai persatuan dalam kehidupan sehari-hari yang dapat dimulai dari
keluarga hingga ke masyarakat.
• 
•  Pertama nilai-nilai persatuan dalam keluarga.
• Dalam sebuah keluarga, sikap saling membantu dan mengasihi akan melahir­kan
kerukunan dan kebahagiaan keluarga.
• Selalu menyayangi dan membantu anggota keluarga adalah contoh nilai-niai
persatuan yang harus kita laksanakan sehari-hari bersama keluarga di rumah.
• Menjaga persatuan dengan keluarga.
• Sikap senang membantu dapat menumbuhkan rasa saayang, saling menghormati
dan perduli pada keluarga di rumah.
• kedua : nilai-nilai persatuan di seko­lah, Pada kegiatan upacara
bendera di sekolah.
• Persatuan diperlukan untuk mencapai sebuah tujuan, misalnya
kita harus saling membantu saat melakukan piket kelas.
• Kita bertemu dengan banyak teman dan guru di sekolah. Mereka
mungkin saja berasal dari suku, agama, bahasa, dan budaya yang
berbeda serta mempu­nyai sifat yang berbeda dengan kita.
• Ketiga nilai-nilai persatuan antar umat beragama. Agama dan kepercayaan
yang dianut bangsa Indonesia sangat beragam.
• Keane­karagaman ini dapat memengaruhi kehidupan masyarakat. Agar
masyarakat dapat hidup harmonis, maka setiap anggota masyarakat
hendaknya bersikap baik terhadap sesama.
• Sikap yang baik adalah sikap saling menghormati dan menghargai antar
sesama.
• Toleransi bera­gama berarti menghargai agama dan keyakinan orang lain
yang berbeda dengan kita.
• Keempat nilai-nilai persatuan di masyarakat. Kita perlu bergaul
dengan beragam orang di sekitar kita.
• Keberagaman yang ada tidak perlu jadi penghalang untuk
membantu orang lain. Kita harus berpegang pada semboyan
“Bhinneka Tunggal Ika”.
• Ada kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan bersama demi
kepentingan bersama pula.
• Semua nilai-nilai persatuan tersebut sudah tertuang dalam Pancasila, dimana
Pancasila memiliki banyak fungsi dalam kehidupan kita.
• Kebaikan dalam keberagaman budaya Indonesia dirangkum menjadi lima sila
yang dapat mencerminkan perilaku rakyat Indonesia.
• Budaya yang beraneka ragam tidak menjadi penghalang untuk mencapai
persatuan dan kesatuan. Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila
wajib dihayati dan diamalkan seluruh warga negara Indonesia.
• Nilai-nilai tersebut harus dijalankan dalam hubungan dengan Tuhan dan
dengan sesama manusia, baik dilingkungan keluarga, masyarakat sekitar,
maupun negara.
Peranan Mahasiswa Mempertahankan Negara

• Mahasiswa dituntut untuk selalu siaga dan terus mengembangkan


diri guna menjawab tantangan Bangsa dan era globalisasi, demi
terciptanya kehidupan yang lebih baik untuk Indonesia di masa
yang akan datang.
1. Ancaman di dalam negeri
2. Ancaman dari luar negeri
• Potensi yang dimiliki oleh generasi muda diharapkan mampu
meningkatkan peran dan memberikan kontribusi dalam
mengatasi persoalan Bangsa.
• Berbagai gejala sosial dengan mudah dapat dilihat, mulai dari
rapuhnya sendi-sendi kehidupan masyarakat, rendahnya
sensitivitas sosial, memudarnya etika, lemahnya penghargaan
nilai-nilai kemanusiaan, kedudukan dan jabatan bukan lagi
sebagai amanah penederitaan rakyat.
• Tak ada lagi jaminan rasa aman, mahalnya menegakan keadilan
dan masih banyak lagi problem sosial yang kita harus
selesaikan.
• Dalam hal Ketahanan Nasional, Mahasiswa tidak dituntut harus wajib militer guna
mempertahankan Negara ini.
• Peran Mahasiswa dibutuhkan, terutama Mahasiswa teknik. Seorang ahli teknik yang handal
dalam pengembangan dan perawatan sistem pertahanan Negara akan sangat dibutuhkan
demi Ketahanan militer yang baik.
• Pemuda/Mahasiswa memiliki potensi yang besar dalam menyelesaikan persoalan bangsa,
terutama persoalan yang menyangkut Ketahanan Nasional, meski tidak dimungkiri bahwa
persoalan dalam diri pemuda juga banyak. Yang terpenting adalah kesadaran pemuda untuk
mampu merubah dirinya dari obyek pembangunan menjadi subyek pembangunan dan
mampu tampil untuk mendukung Ketahanan Nasional bangsa ini. Persoalan bangsa
memang tidak dapat segera diselesaikan, tetapi setidaknya, dengan membangun kesadaran
bagi pemuda, maka problem Ketahanan Nasional memiliki harapan untuk makin
diperkokoh
• Menurut  fungsi dewan keamanan PBB, Tata Kelola yang Baik diukur dengan delapan
faktor Partisipasi, Rule of Law, Transparansi, Responsiveness, Konsensus Berorientasi,
Keadilan dan Inklusivitas, Efektivitas dan Efisiensi, dan Akuntabilitas.
• Partisipasi mengharuskan semua kelompok, terutama yang paling rentan, memiliki akses
langsung atau perwakilan ke sistem pemerintahan. Ini bermanifestasi sebagai masyarakat
sipil yang kuat dan warga negara dengan kebebasan berserikat dan berekspresi.
• Rule of Law dicontohkan oleh sistem hukum yang tidak memihak yang melindungi 
contoh pelaksanaan ham dan kebebasan sipil semua warga negara, terutama minoritas.
Ini ditunjukkan oleh cabang yudisial independen dan kekuatan polisi yang bebas dari
korupsi.
• Transparansi berarti bahwa warga negara memahami dan memiliki akses ke
sarana dan cara di mana keputusan dibuat, terutama jika mereka secara
langsung dipengaruhi oleh keputusan tersebut.
• Ketanggapan hanya melibatkan bahwa lembaga menanggapi pemangku
kepentingan mereka dalam jangka waktu yang wajar.
• Berorientasi Konsensus ditunjukkan oleh sebuah agenda yang berusaha
memediasi antara berbagai kebutuhan, perspektif, dan harapan dari beragam
warga negara. Keputusan harus dibuat dengan cara yang mencerminkan
pemahaman mendalam tentang konteks historis, budaya, dan sosial
masyarakat.
• Keadilan dan Inklusivitas bergantung pada memastikan bahwa semua anggota
komunitas merasa diikut sertakan dan diberdayakan untuk meningkatkan atau
mempertahankan kesejahteraan mereka, terutama individu dan kelompok yang
paling rentan.
• Efektivitas dan Efisiensi dikembangkan melalui pemanfaatan sumber daya
secara berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Keberlanjutan
mengacu pada memastikan investasi sosial dijalankan dan sumber daya alam
dipertahankan untuk generasi mendatang.
• Akuntabilitas mengacu pada lembaga yang pada akhirnya bertanggung jawab
kepada orang-orang dan satu sama lain. Ini termasuk instansi pemerintah,
masyarakat sipil, dan sektor swasta semuanya saling bertanggung jawab satu
sama lain.
Sikap dan Perilaku Mempertahankan NKRI yang
Harus Dimiliki Setiap Generasi
• Memiliki sifat untuk bisa mempertahankan negara
• Bisa dengan mudah menerapkan dan mengamalkan nilai pancasila
• Memelihara adanya keamanan maupun ketertiban di dalam masyarakat
• Karena NKRI terdiri dari banyak suku jadi harus mampu menjaga persatuan antar suku tidak ada
bentrokan.
• Menghalangi dna mentiadakan sifat separatisme atau ingin memisahkan diri dari NKRI
• Menumbuhkan sikap toleransi yang kuat
• Menjaga kesatuan dan persatuan
• Tidak mempermasalahkan perbedaan yang ada
• Menjaga beragam perbatasan Indonesia
• Tetap menjaga dan mempertahankan keseluruhan pulau yang ada di wilayah Indonesia
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai