Anda di halaman 1dari 16

BAB II

MENDELISME (PERSILANGAN DIHIBRID)

A. Perkawinan Dihibrid
Selain hanya mempunyai satu sifat beda, individu dapat mempunyai sifat beda
lebih dari satu. Persilangan dua individu yang mempunyai dua sifat beda (dengan
dua alel yang berbeda) disebut dengan Persilangan Dihibrid. Misalnya bentuk
biji kacang kapri (bulat dan keriput), warna (kuning dan hijau), atau ukuran
batang (tinggi dan pendek). Contoh pada hasil percoban Mendel dengan tanaman
ercis, pada bijinya terdapat dua sifat beda, yaitu bentuk biji dan warna biji. Kedua
sifat beda ini ditentukan oleh gen-gen yang berbeda, yaitu sbb.
B = gen untuk biji bulat
b = gen untuk biji keriput
K = gen untuk biji kuning
k = gen untuk biji hijau
Bentuk bulat dan warna kuning adalah dominan. Jika tanaman ercis berbiji bulat-
kuning homozigot (BBKK) disilangkan dengan tanaman ercis berbiji keriput-
hijau (bbkk), maka semua tanaman F1 berbiji bulat-kuning (BbKk). Apabila
tanaman F1 ini dibiarkan menyerbuk sendiri, maka tanaman ini akan membentuk
4 macam gamet baik jantan maupun betina, masing-masing dengan kombinasi
BK, Bk, bK dan bk. Akibatnya dalam F2 diharapkan 4 x 4 = 16 kombinasi, yang
terdiri atas 4 macam fenotip, yaitu:
• Tanaman berbiji bulat-kuning (9/16 bagian),
• Tanaman berbiji bulat-hijau (3/16 bagian),
• Tanaman berbiji keriput-kuning (3/16 bagian)
• Tanaman berbiji keriput-hijau (1/16 bagian).
Dua diantara ke-empat fenotip itu serupa dengan induknya semula, yaitu tanaman
berbiji bulat-kuning dan tanaman berbiji keriput-hijau. Dua fenotip lainnya

BAB 2 MENDELISME (PERSILANGAN DIHIBRID)-RAHMI SUSANTI 23


merupakan hasil baru, yaitu tanaman berbiji bulat hijau dan tanaman berbiji
keriput-kuning.
Data sebenarnya yang didapatkan Mendel pada percobaannya ialah:
315 tanaman berbiji bulat-kuning (BBKK, BBKk, BbKK, BbKk)
108 tanaman berbiji bulat-hijau (BBkk, Bbkk)
101 tanaman berbiji keriput-kuning (bbKK, bbKk)
32 tanaman berbiji keriput-hijau (bbkk)
Angka-angka tersebut di atas menunjukkan suatu perbandingan yaitu:
315 : 108 : 101 : 32, perbandingan ini mendekati 9 : 3 : 3 : 1
Jika diperhatikan dominansinya, misal, bentuk bijinya, maka didapatkan 76,08%
bulat (315 + 108) dan 23,92% keriput (101 + 32). Hal ini menunjukkan
perbandingan yang mendekati 3:1.
Begitu pula mengenai warna bijinya didapatkan 74,82% kuning (315 + 101) dan
25,18% hijau (108 + 32). Apabila hasil dua sifat beda itu dikalikan akan diperoleh
perbandingan 9:3:3:1, yaitu sbb.:
( 3/4 bulat + 1/4 keriput )
( 3/4 kuning + 1/4 hijau )
9/16 bulat-kuning + 3/16 bulat-hijau
3/16 keriput-kuning + 1/16 keriput-hijau
Dapat diambil kesimpulan bahwa: Hasil persilangan dihibrid adalah:
(hasil persilangan monohibrid 1 x hasil persilangan monohibrid II).
Hasil persilangan dihibrid tersebut dapat pula ditunjukkan dengan suatu diagram
persilangan (Gambar 2.1).
P : BBKK X bbkk
(Bulat-kuning) (keriput-hijau)

Gamet : BK bk
F1 : BbKk
(Bulat-kuning)

Macam gamet yang dibentuk :


BK, Bk, bK, bk
BK, Bk, bK, bk

BAB 2 MENDELISME (PERSILANGAN DIHIBRID)-RAHMI SUSANTI 24


F2
BK Bk bK Bk
BBKK BBKk BbKK BbKk
BK Bulat-kuning Bulat-kuning Bulat-kuning Bulat kuning
1 2 3 4
BBKk BBkk BbKk Bbkk
Bk Bulat-kuning Bulat-hijau Bulat-kuning Bulat-hijau
5 6 7 8
BbKk Bbkk bbKK bbKk
bK Bulat-kuning Bulat-kuning Keriput-kuning Keriput-kuning
9 10 11 12
BbKk Bbkk bbKk Bbkk
bk Bulat-kuning Bulat-hijau Keriput-kuning Keriput-hijau
13 14 15 16
Gambar 2.1 Diagram persilangan antara dua tanaman ercis dengan dua sifat beda.

Berdasarkan data hasil percobaannya itu, disusun Hukum Mendel II, disebut
hukum pengelompokan gen secara bebas (The Law of Independet Assortment
of Genes). Hukum ini menyatakan bahwa gen-gen dari sepasang alel memisah
secara bebas ketika berlangsung pembelahan reduksi (meiosis) pada waktu
pembentukan gamet-gamet. Oleh karena itu, pada contoh dihibrid itu terjadilah 4
macam pengelompokan dari dua pasang gen, yaitu :
1. Gen B mengelompok dengan gen K, terdapat dalam gamet BK
2. Gen B mengelompok dengan gen k, terdapat dalam gamet Bk
3. Gen b mengelompok dengan gen K, terdapat dalam gamet bK
4. Gen b mengelompok dengan gen k, terdapat dalam gamet bk.

B. Semidominansi dalam Dihibrid


Dimuka telah diketahui bahwa apabila dominansi nampak penuh, maka
perkawinan dihibrid menghasilkan keturunan dengan perbandingan fenotip
9:3:3:1. Juga telah diketahui bahwa: hasil persilangan dihibrid adalah hasil
persilangan monohibrid I x hasil persilangan monohibrid II.

BAB 2 MENDELISME (PERSILANGAN DIHIBRID)-RAHMI SUSANTI 25


Pada semidominasi (artinya dominansi tidak nampak penuh, sehingga ada
sifat intermedier) maka hasil persilangan monohibrid menghasilkan keturunan
dengan perbandingan 1:2:1. Tentunya mudah dimengerti pada semidominansi,
persilangan dihibrid akan menghasilkan keturunan dengan perbandingan 1:2:1 x
1:2:1 = 1:2:1:2:4:2:1:2:1. Bukti akan kebenaran ini dapat diperhatikan pada
persilangan tanaman bunga pukul empat.
Tanaman bunga pukul empat ada yang berdaun lebar (genotip LL) dan ada
yang berdaun sempit (genotip II), sedangkan yang berdaun sedang bersifat
heterozigot (genotip Ll). Bunganya ada yang berwarna merah (genotip MM),
ada yang putih (genotip mm) dan ada yang merah muda (genotip Mm). Jika
tanaman berdaun sempit bunga putih disilangkan dengan tanaman homozigot
berdaun lebar bunga merah, maka tanaman F1 bersifat intermedier berdaun
sedang dan berbunga merah muda. Tanaman F2 akan memperlihatkan 16
kombinasi dengan perbandingan 1:2:1:2:4:2:1:2:1 (Gambar 2.2)

Perbandingan
Fenotif Genotif
Genotif Fenotif
Lebar - merah LLMM 1 1
Lebar - merah jambu LLMm 2 2
Lebar – putih LLmm 1 1
Sedang – merah LlMM 2 2
Sedang – merah jambu LlMm 4 4
Sedang – putih Llmm 2 2

BAB 2 MENDELISME (PERSILANGAN DIHIBRID)-RAHMI SUSANTI 26


Sempit – merah llMM 1 1
Sempit – merah jambu llMm 2 2
Sempit – putih Llmm 1 1
Gambar 2.2. Persilangan dihibrid (semidominansi)
C. Perkawinan Dihibrid pada Hewan
Pada marmot misalnya, rambut hitam (ditentukan oleh gen C) adalah
dominan terhadap rambut putih (ditentukan oleh gen c). Rambut kasar (ditentukan
oleh gen R) dominan pula terhadap rambut halus (ditentukan oleh gen r). Cara
menurunnya gen-gen tersebut sama dengan contoh pada tanaman, sehingga dalam
F2 akan didapatkan perbandingan 9 hitam kasar : 3 hitam halus : 3 putih kasar : 1
putih halus (Gambar 2.3)

Gambar 2.3 Persilangan Marmot berambut hitam kasar dengan putih halus

Rambut pendek pada Marmot bersifat dominan terhadap rambut panjang (gen
L = untuk pendek, dan gen l = panjang). Jika marmot berambut hitam-pendek
dikawinkan degan marmot berambut putih-panjang, dan dianggap masing-masing
turunan murni, double-homozigot. F1 yang hitam-pendek, dikawinkan sesamanya.
Ratio fenotif F2 : 9 hitam-pendek : 3 hitam-panjang : 3 putih-pendek : 1 putih-
panjang.

D. Perkawinan Dihibrid pada Manusia


Misalnya sifat kidal adalah resesip dan ditentukan oleh gen kd. Sifat normal
adalah dominan (ditentukan oleh gen Kd). Rambut keriting adalah dominan
(ditentukan oleh gen Kr) terhadap rambut normal (lurus) yang ditentukan oleh gen

BAB 2 MENDELISME (PERSILANGAN DIHIBRID)-RAHMI SUSANTI 27


dominan kr. Seperti halnya dengan tumbuhan-tumbuhan dan hewan, maka F2
disinipun akan memperlihatkan perbandingan 9:3:3:1. Tentu saja dalam
kenyataannya akan sulit bahkan tidak akan mendapatkan perbandingan itu,
mengingat bahwa jumlah anak dalam suatu keluarga itu sangat sedikit.
E. Uji Silang (test cross) pada Dihibrid
Marilah kita perhatikan kembali contoh pada tanaman ercis dengan sifat-
sifatnya mengenai bentuk dan warna biji. Seperti diketahui :
B = biji bulat K = warna biji kuning
b = biji keriput k = warna biji hijau
Jika tanaman berbiji bulat–kuning homozigot (BBKK) disilangkan dengan
tanaman berbiji keriput-hijau (bbkk), maka F1 adalah tanaman berbiji bulat-
kuning (BbKk). Pada waktu dilakukan uji silang pada tanaman dihibrid ini
didapatkan keturunan dengan perbandingan 1:1:1:1
P ♀ BBKK (bulat-kuning) x ♂ bbkk (hijau-keriput)

F1 BbKk (bulat-kuning)
F1 di test cross (disilangkan dengan induk homozigot resesif)
BbKk (bulat-kuning) x bbkk (keriput-hijau)
F2: : BbKk = bulat-kuning (25%)
Bbkk = bulat-hijau (25%)
bbKk = keriput-kuning (25%)
bbkk = keriput-hijau (25%)

F. Perhitungan Matematika
Dari pelajaran di muka dapat disusun beberapa rumus untuk diterapkan pada
berbagai kejadian, seperti:
1. Meramal Banyaknya Macam Gamet yang Dapat Dibentuk Hibrid.
Untuk tujuan ini digunakan rumus: 2n .

BAB 2 MENDELISME (PERSILANGAN DIHIBRID)-RAHMI SUSANTI 28


Angka 2 menunjukkan bahwa pada setiap pasang alel akan terjadi dua
macam gamet, sedangkan n menunjukkan jumlah pasangan alel atau
banyaknya sifat beda. Jadi :
- Monohibrid (Aa) menghasilkan 2n = 21 = 2 macam gamet (A dan a)
- Dihibrid (AaBb) menghasilkan 2n = 22 = 4 macam gamet (AB, Ab, aB, ab)
- Berapa macam gamet akan dibentuk oleh individu yang mempunyai
genotip AaBBCcDdEEffGg? (Jawabnya: 24 = 16 macam gamet)
- Berapa macam gamet akan dibentuk oleh individu yang mempunyai
genotip AaBbCcDdEEffGg? (Jawabnya: 25 = 32 macam gamet)
2. Meramal Banyaknya Kombinasi dalam F2
Digunakan rumus: (2n)2 . Jadi :
- Perkawinan monohibrid (Aa x Aa) menghasilkan (2n)2 = (21)2 = 4
kombinasi, ialah: AA, Aa, Aa, aa.
- Perkawinan dihibrid (AaBb x AaBb) menghasilkan (2n)2 = (22)2 = 16
kombinasi.
3. Meramal Banyaknya Fenotipe dalam F2
Digunakan rumus: 2n . Jadi :
- Perkawinan monohibrid (Aa x Aa) menghasilkan 2n = 21 = 2 fenotipe
yang dinyatakan oleh A dan a.
- Perkawinan dihibrid (AaBb x AaBb) menghasilkan 2n = 22= 4 fenotipe
yang dinyatakan oleh AB, Ab, aB, dan ab.
4. Meramal banyaknya individu yang genotip dan fenotipnya persis
hibridnya.
Digunakan rumus: 2n. Jadi :
- Perkawinan monohibrid (Aa x Aa) menghasilkan 2n = 21 = 2 individu
yang persis hibridnya, ialah Aa dan Aa.
- Perkawinan dihibrid (AaBb x AaBb) menghasilkan 2n = 22= 4 individu
yang persis hibridnya, yaitu pada Gambar 3-1 dalam kotak-kotak nomor
4,7,10,13 (jadi dalam kotak-kotak diagonal dari kanan atas ke kiri bawah).
5. Meramal banyaknya individu yang homozigot.

BAB 2 MENDELISME (PERSILANGAN DIHIBRID)-RAHMI SUSANTI 29


Digunakan rumus: 2n. Jadi :
- Perkawinan monohibrid (Aa x Aa) menghasilkan 2n = 21 = 2 individu
homozigot ialah AA dan aa.
- Perkawinan dihibrid (AaBb x AaBb) menghasilkan 2n = 22= 4 individu
homozigot, yaitu pada Gambar 2.1 dalam kotak-kotak nomor 1, 6, 11,16
(jadi dalam kotak-kotak diagonal dari kiri atas ke kanan bawah).
6. Meramal banyaknya kombinasi baru yang homozigot.
Digunakan rumus: 2n – 2. Jadi :
- Perkawinan monohibrid (Aa x Aa) menghasilkan 2n-2 = 21-2 = 0
kombinasi baru yang homozigot.
- Perkawinan dihibrid (AaBb x AaBb) menghasilkan 2n-2 = 22-2 = 2
kombinasi baru yang homozigot, yaitu AAbb dan aaBB.
7. Meramal banyaknya macam genotipe dalam F2
Digunakan rumus: 3n. jadi :
- Perkawinan monohibrid (Aa x Aa) menghasilkan 3n = 31 = 3 macam
genotip, ialah: AA, Aa, dan aa
- Perkawinan dihibrid (AaBb x AaBb ) menghasilkan 3n = 32 = 9 macam
genotip, ialah: AABB, AABb, AaBB, AaBb, AAbb, Aabb, aaBB, aaBb
dan aabb (lihat dan sesuaikan dengan Gambar 2.1).
Tabel 2.1. Hubungan Antara Sifat Beda, Jumlah Gamet, serta Kombinasi Fenotip
dan Genotip

G. Perkawinan Trihibrid

BAB 2 MENDELISME (PERSILANGAN DIHIBRID)-RAHMI SUSANTI 30


Pada perkawinan ini diperhatikan 3 sifat beda. Contohnya pada tanaman
ercis terdapat 3 sifat beda yang masing-masing ditentukan oleh pasangan gen
sebagai berikut:
M = gen untuk warna merah pada bunga
m = gen untuk warna putih pada bunga
K = gen untuk warna kuning pada biji
k = gen untuk warna hijau pada biji
B = gen untuk bentuk bulat pada biji
b = gen untuk bentuk keriput pada biji
Jika serbuk sari yang berasal dari tanaman berbunga putih, biji hijau-keriput
diberikan kepada putik dari tanaman homozigot berbunga merah, biji kuning-
bulat, maka tanaman F1 berupa suatu trihibrid yang berbunga merah biji kuning-
bulat.
P : ♀ MMKKBB X ♂ mmkkbb
Merah, kuning, bulat putih,hijau,keriput

Gamet ♀: MKB gamet ♂ : mkb


F1 : MmKkBb
Merah, kuning, bulat
Sesuai dengan rumus di muka, tanaman trihibrid ini akan membentuk:
2n = 23 = 8 macam gamet,
yaitu :
Gamet ♂ : MKB, MKb, MkB, Mkb, Mkb, Mkb, mKb, mkB, mkb
Gamet ♀ : MKB, MKb, MkB, Mkb, Mkb, Mkb, mKb, mkB, mkb

Apabila tanaman F1 itu mengadakan penyerbukan sendiri, maka menurut


rumusnya akan menghasilkan F2 yang terdiri dari:

(2n)2 = (23)2 = 64 kombinasi.

Rinciannya sebagai berikut :


27 kombinasi MKB (merah, kuning, bulat) … memiliki 3 gen dominan
9 kombinasi MKb (merah, kuning, keriput
9 kombinasi MkB (merah, hijau, bulat) memiliki 2 gen dominan

BAB 2 MENDELISME (PERSILANGAN DIHIBRID)-RAHMI SUSANTI 31


9 kombinasi mKB (putih, kuning, bulat)
3 kombinasi Mkb (merah, hijau, keriput)
3 kombinasi mKb (putih, kuning, keriput) memiliki 1 gen dominan
3 kombinasi mkB (putih, hijau, bulat)
1 kombinasi mkb (putih, hijau, keriput) … memiliki 0 gen dominan
Totalnya = 64 kombinasi

Jadi perkawinan trihibrid menghasilkan keturunan dengan perbandingan:


27 : 9 : 9 : 9 : 3 :3 : 3 : 1. Angka perbandingan ini dapat juga ditulis sebagai
berikut:
Menunjukkan banyaknya gen dominan

1 x 33 : 3 x 32 : 3 x 31 : 1 x 30

Angka tetap
Angka mengikuti hukum segitiga Pascal

Dengan demikian, maka dengan mudah kita dapat mengetahui bentuk


perbandingan yang akan diperoleh dalam keturunan dari perkawinan hibrid.
Sementara itu, untuk meramalkan atau mengetahui perbandingan fenotip F2
dari suatu hibrid dapat dicari dengan rumus segitiga Paskal. Perhatikan Tabel 2.2
berikut.
Tabel 2.2. Hubungan antara banyaknya sifat beda, gamet, kombinasi F2, fenotip
F2, genotip F2 apabila terdapat dominansi

BAB 2 MENDELISME (PERSILANGAN DIHIBRID)-RAHMI SUSANTI 32


Sebagai contoh:
1. Berapa banyak kombinasi akan diperoleh dalam keturunan dari perkawinan
tetrahibrid dan bagaimanakah bentuk perbandingan dalam keturunan itu?
Jawabannya:
Suatu tetrahibrid mempunyai genotif misalnya: AaBbCcDd.
Perkawinan AaBbCcDd x AaBbCcDd akan menghasilkan
(2n)2 =(24)2 = 256 kombinasi dalam keturunan
Untuk mencari perbandingannya dapat ditempuh jalan sbb:

Menurut hukum segitiga Paskal:

Jadi perbandingan itu berbentuk sbb:


1 x 34 : 4 x 33 : 6 x 32 : 4 x 31 : 1 x 30 atau diuraikan menjadi:
81 : 27 : 27 : 27 : 27 : 9 : 9 : 9 : 9 : 9 : 9 : 3 : 3 : 3 : 3 : 1

BAB 2 MENDELISME (PERSILANGAN DIHIBRID)-RAHMI SUSANTI 33


2. Suatu tanaman bergenotif AaBbCcDdEeFf menyerbuk sendiri. Berapa banyak
kombinasi akan diproleh dalam keturunan dan bagaimanakah benuk
perbandingannya?
Jawabannya:
Tanaman AaBbCcDdEeFf menyerbuk sendiri, berarti ada perkawinan
heksahibrid. Banyaknya kombinasi yang dapat diharapkann dalam keturunan
adalah: (2n)2 = (26)2 = 4096
Perbandingannya dapat dicari sbb:
Menurut hukum segitiga Paskal:
1 1
1 2 1
1 3 3 1
1 4 6 4 1
1 5 10 10 5 1
1 6 15 20 15 6 1

Oleh karena disini ada perkawinan heksahibrid, maka perbandingan dalam


keturunan berbentuk sbb:
1x36 : 6x35 : 15x34 : 20x33 : 15x 32 : 6x31 : 1x30
729 : 243 : 243: 243 : 243: 243 : 243 : 81: 81: 81: 81:81: 81: 81: 81: 81:81: 81: 81:
81: 81:81 : 27: 27 : 27 : 27: 27: 27 : 27 : 27: 27: 27 : 27 : 27: 27: 27 : 27 : 27: 27:
27 : 27 : 27 : 9: 9 : 9: 9: 9 : 9: 9: 9 : 9: 9: 9 : 9: 9: 9 : 9: 3 : 3: 3: 3 : 3 : 3 : 1

H. Alel Kodominan
Kadang-kadang sepasang alel dalam keadaan heterozigot tidak menghasilkan
sifat intermedier, melainkan membentuk sifat baru. Alel demikian disebut Alel
kodominan. Contoh: pada sapi luar negeri Shorthorn dikenal 3 warna, yaitu
merah, coklat dan putih. Cara memberi tanda untuk alel kodominan berbeda dari
biasanya, yaitu sebagai berikut :
➢ Sapi merah mempunyai genotip CRCR
➢ Sapi coklat mempunyai genotip CRCW

BAB 2 MENDELISME (PERSILANGAN DIHIBRID)-RAHMI SUSANTI 34


➢ Sapi putih mempunyai genotif CWCW
Warna coklat bukanlah warna intermedier antara merah dan putih.
Perkawinan dua ekor sapi coklat akan menghasilkan keturunan yang
memperlihatkan perbandingan fenotif : 1 merah : 2 coklat : 1 putih.

P ♀ CRCW x ♂ CRCW
sapi coklat sapi coklat

Gamet ♀ CR, CW ♂ CR, CW

F1 CRCW = sapi merah


CRCW = sapi coklat
CRCW = sapi coklat
CWCW = sapi putih

Gambar 2.3 Persilangan gen dengan alel kodominan


Jika sapi jantan merah kawin dengan sapi betina coklat, dihasilkan sapi F1 dengan
perbandingan fenotif: 1 merah : 1 coklat.
Bagaimanakah perkiraan keturunan F2 apabila sapi-sapi F1 itu diberi
kesempatan kawin secara bebas?
Karena F1 terdiri dari sapi merah dan coklat, tentunya mudah dimengerti bahwa
ada kemungkinan 4 macam perkawinan, yaitu :

1. Sapi jantan merah x sapi betina merah


2. Sapi jantan merah x sapi betina coklat
3. Sapi jantan coklat x sapi betina merah
4. Sapi jantan coklat x sapi betina coklat
Jika semua kemungkinan itu dijumlahkan, maka akhirnya dalam F2 akan
didapatkan keturunan dengan perbandingan fenotif yaitu:
9/16 merah : 6/16 coklat : 1/16 putih.

P ♀ CRCW x ♂ CRCR
Sapi coklat sapi merah

Gamet ♀ CR , CW gamet ♂ CR

BAB 2 MENDELISME (PERSILANGAN DIHIBRID)-RAHMI SUSANTI 35


F1 CR CR = sapi merah dan CR CW = sapi coklat

Tabel 2.3 Hasil perkawinan antara sapi jantan merah dan sapi betina coklat
Macam Banyaknya Keturunan F2
perkawinan perkawinan Merah Coklat Putih
Merah x merah 1/4 1/4 - -
Merah x coklat 1/2 1/4 1/4 -
Coklat x coklat 1/4 1/16 1/8 1/16

Jumlah 9/16 6/16 1/6

Berdasarkan Tabel 2.3 di atas dapat diketahui bahwa jika sapi-sapi F1 dibiarkan
kawin secara bebas, maka dalam F2 diperoleh keturunan dengan perbandingan:
Merah : Coklat : Putih = 9 : 6 : 1

I. Latihan
1. Pada kacang kapri Mendell menemukan biji kuning dominan terhadap hijau
(Y-y) dan biji bulat dominan terhadap keriput (B-b). Jika F1 yang kuning bulat
ditestcross, berapa bagian keturunannya yang hijau bulat?

2. Pada tomat batang tinggi dominan terhadap kerdil (D-d), batang berbulu
dominan terhadap batang licin (H-h). Jika tanaman tomat tinggi-berbulu
ditestcross, didapat turunan 118 tinggi-berbulu, 121 licin-kerdil, 112 tinggi-
licin, 109 kerdil-berbulu. Cari genotif individu yang ditestcross?

3. Pada marmot bulu pendek dominan terhadap bulu panjang (P-p), sedangkan
bulu kuning bersifat kodominan terhadap putih yang hasil hibridnya berwarna
cream. Dikawinkan sesama bulu pendek cream. Berapa bagian yang berbulu
panjang kuning?

4. Kedua orangtua mengecap PTC dan berpigmentasi normal memiliki seorang


anak pria albino dan seorang anak perempuan buta kecap. Kemudian anak
perempuannya menikah dengan pria pengecap yang ibunya buta kecap dan
albino. Buatlah peta silsilah dan tentukan genotif masing-masing?

5. Tidak bertanduk pada sapi dominan terhadap bertanduk (P-p). Warna kulit
merah kodominan terhadap putih, dimana dalam susunan heterozigot berwarna
roan (R-r). Carilah ratio fenotif dari persilangan : PpRR x PpRr

BAB 2 MENDELISME (PERSILANGAN DIHIBRID)-RAHMI SUSANTI 36


6. Pada jagung biji berpati dominan terhadap biji bergula, dana bijji ung dominan
terhadap putih. Jika tanaman double heterozigot diserbuki sendiri terdapat 320
butir biji jagung. Carailah berapa butir bii:
a. Berpati-putih b. bergula-putih c. berpati-ungu d. bergula-ungu

7. Suatu individu P bergenotif ffmm, dan anak-anaknya terdiri dari 4 kelas yang
masing-masing berjumlah 26, 21, 28, dan 25. Genotif P yang satu lagi adalah?

8. Mata coklat (C) dominan terhadap mata biru (c), dan tangan tidak kidal
(normal) dominan terhadap kidal (K-k). Carilah ratio fenotif anak dari orangtua
kidal-bermata coklat x tak kidal mata biru yang ayahnya kidal?

9. Dua individu pentahibrid kawin:


a. Berapa bagian dari keturunannya adalah homozigot
b. Berapa bagian akan mempunyai genotif dan fenotif seperti hibridnya
c. Berapa macam genotif dapat diharapkan dalam keturunan
d. Berapa persen dari keturunan akan mempunyai fenotif untuk 4 gen
dominan
e. Tulislah perbandingan fenotif yang dapat diharapkan dalam keturunan

10. Berapa macam gamet akan dibentuk oleh individu:


a. AABbCcddEeff c. AaBbCcddEEFf
b. AABbccddeeff d. aabbCcDdEeFf

11. Bibir sumbing pada manusia ditentukan oleh gen resesif h, sedangkan alelnya
dominan H menentukan bibir normal. Gen dominan A menyebabkan kulit
berpigmen (normal), alelnya resesif a menyebabkan orang albino (bulai).
Suami istri masing-masing normal mempunyai dua anak, yaitu seorang putrid
normal, tetapi sumbing, dan seorang putra albino tetapi tidak sumbing.
Berapa kemungkinannya bahwa:
a. Anak laki-laki itu pembawa gen untuk sumbing
b. Anak perempuan itu pembawa gen untuk albino

12. Bilamanakh dalam keturunan dari perkawinan dua individu didapatkan


perbandingan fenotif 1:1:1:1:1:1:1:1?

13. Individu AaBbCcDd dikawinkan dengan AabbCCDd, berapa bagian dari


keturunannya akan mempunyai genotif:
a. aabbccdd b. AABBCCDD c. aaBBccDD d. AABBccdd

BAB 2 MENDELISME (PERSILANGAN DIHIBRID)-RAHMI SUSANTI 37


14. Tentukanlah gamet dari invidu di bawah ini:
a. PPQqrr b. PPQqRR c. PpQqRr d. ppQqrr

15. Pada asuatu tanaman dikenal alel kodominan yang mempengaruhi warna
daun lembaga. Genotif CGCG menghasilkan daun lembaga hijau tua, CGCY
hijau muda, CYCY daun lembaga berwarna kuning. Karena yang terakhir ini
tidak mampu membentuk klorofil, maka kecambah tanaman ini tidak lama
tumbuhnya dan mati waktu masih muda.
Tanaman hijau tua diserbuk oleh tanaman hijau muda. Waktu tanaman F1
dibiarkan menyerbuk secara bebas dihasilkan keturunan F2 2400 tanaman
yang dapat tumbuh terus sampai berbunga. Berapakah dari tanaman F2 yang
berupa tanaman berdaun lembaga hijau dan berdaun lembaga hijau muda?

BAB 2 MENDELISME (PERSILANGAN DIHIBRID)-RAHMI SUSANTI 38

Anda mungkin juga menyukai