Anda di halaman 1dari 6

Tugas

1. Sebutkan fungsi – fungsi pembelahan sel!


2. Apa saja fungsi masing - masing larutan yang digunakan dalam metode
gfpembuatan preparat?
3. Apa saja fungsi masing - masing perlakuan dalam pembuatan preparat?
4. Fase mitosis apa saja yang terlihat di preparat anda? Jelaskan apa yang
terjadi fddalam tiap fase tersebut!
5. Apa fungsi silet berkarat dalam praktikum ini?

Jawaban Tugas
1. Fungsi – fungsi pembelahan sel :
a) Fungsi pembelahan Sel pada makhluk hidup uniseluler atau bersel tunggal
adalah sebagai cara untuk berkembang biak. Contoh makhluk hidup yang
berkembang biak dengan membelah diri: Protozoa, Amoeba, dll.
b) Fungsi pembelahan sel pada makhluk hidup multiseluler atau makhluk
hidup bersel banyak adalah sebagai cara untuk memperbayak sel tubuh
sehingga makhluk hidup yang bersangkutan dapat tumbuh dan
berkembang.
2. Fungsi larutan yang digunakan dalam metode pembuatan preparat :
a) Larutan FAA fungsinya menjaga atau mengawetkan seluruh stuktur sel
sehingga sedapat mungkinberada dalam keadaan sama atau hamper sama
dengan keadaan aslinya pada waktu masih hidup. Penggunaan FAA
tersebut karena penetrasi alkohol dan asam asetat ke dalam jaringan
dapatberlangsung dengan cepat sehingga pematian dan fiksasi dapat
berjalan dengan cepat, juga merupakanlarutan yang stabil dan pengawet
yang baik.
b) Larutan Alkohol 70% berfungsi untuk mensterilisasi preparet atau
menghilangkan kadar alcohol yang masih tersisa/terserap didalam sel atau
jaringan pada ujung akar bawang merah.

15
c) Larutan HCl 1 N berfungsi memperjelas batas antara daerah tudung akar
dengan bagian yang lain karena dengan pemberian larutan ini daerah
tudung akar akan terlihat lebih putih dari pada bagian lainnya.
d) Larutan Acetocarmin adalah larutan pewarna yang digunakan untuk
mewarnai jaringan untuk pemeriksaan dibawah mikroskop. Asitocarmin
merupakan campuran dari carmin dan asam asetat. Carmin merupakan zat
warna alam, zat warna ini diperoleh dari jenis insekta golongan hemiptere
yang disebut coccus cact. Pewarnaan carmin paling banyak digunakan
untuk mewarnai nucleus. Sedangkan Asam asetat merupakan cairan yang
tidak berwarna dengan bawu yang tajam. Asam asetat ini memiliki fungsi
untuk mencegah pengerasan dan mengeraskan kromosom (Suntoro, 1983).
3. Fungsi masing-masing perlakuan dalam pembuatan preparat
a) Penumbuhan akar Alium cepa
Pada proses penyiapan ini bawang merah yang digunakan merupakan
bawang merah yang sudah mengalami dormansi, sehingga secara fisiologis ia
sudah siap untuk mulai bertunas jika ditumbuhkan pada media tertentu. Pemilihan
media tumbuh yakni air memiliki beberapa pertimbangan tertentu berdasarkan
keuntungan akhir yang akan didapatkan. Praktikan menggunakan air sebagai
media tumbuh karena dengan menggunakan air maka akar yang dihasilkan akan
menjadi lurus dan diameter akar yang akan didapat relative berukuran lebih besar.
Bentuk akar yang lurus akan memudahkan waktu pengamatan karena biasanya
sel-selnya akan berjajar dengan rapid dan diameter akar yang besar otomatis akan
memiliki kapasitas yang lebih untuk menampung sel dalam jumlah yang relatif
lebih banyak, sehingga akan memudahkan mata praktikan dalam mengamati sel-
sel yang sedang mengalami proses mitosis.
b) Fiksasi akar Alium cepa
Prosedur pertama untuk fiksasai adalah pemotongan ujung akar sepanjang
kurang lebih 1 cm. Kemudian dimasukkan ke dalam botol vlakon yang bersi
larutan FAA. Penggunanan larutan FAA merupakan langkah fiksatif untuk bisa
menghentikan aktivitas seluler dan mengawetkan proses yang terjadi ketika ujung
akar tersebut dipotong. Dengan demikian proses mitosis yang mungkin terjadi

16
pada waktu pemotongan dapat dijebak dalam keadaan terfiksatif sehingga nanti
pada saat pengamatan preparat yang sudah selesai di bawah mikroskop akan
menunjukkan aktivitas sel-sel meristem ujung akar.
Untuk mengamati tahap-tahap pembelahan mitosis dilakukan pemotongan
akar pada saat tengah malam, yaitu pukul 24.00 WIB. Menurut Margono (1973)
hal ini dikarenakan pada ujung akar bawang merah banyak sel yang mengalami
aktifitas pembelahan dengan rentangan 5 menit sebelum dan sesudah pukul 24
malam sehingga diharapkan tahap-tahap mitosis dapat diamati.
Pemotongan bagian ujung akar (pada jam 12 malam) yang kemudian
dilanjutkan dengan perendaman potongan ke dalam larutan FAA. Perendaman
dilakukan agar sel tidak mengalami pembelahan lagi, karena tidak memungkinkan
bagi kami untuk langsung mengamati tahap-tahap mitosis pada tudung akar
bawang merah pada saat itu juga. Larutan FAA merupakan larutan fiksatif yang
dapat menahan sel untuk tidak membelah lagi sehingga tahap-tahap pembelahan
mitosis dapat teramati.
Sebelum pengamatan atau pembuatan preparat, dilakukan dua kali
perendaman dengan perendaman pertama pada alkohol 70% selama dua menit dan
rendaman selanjutnya pada larutan HCL 1N selama lima menit. Perendaman pada
alkohol bertujuan untuk mensterilkan dan membersihkan sisa larutan FAA yang
kemungkinan masih menempel pada potongan akar. Sementara itu, larutan HCL 1
N berfungsi memperjelas batas antara daerah tudung akar dengan bagian yang lain
karena dengan pemberian larutan ini daerah tudung akar akan terlihat lebih putih
daripada bagian lainnya.
c) Pembuatan Preparat
Langakh berikutnya setelah pewarnaan adalah pembuatan preparat ujung
akar Alium cepa yang tepat merupakan daerah pembelahan. Dengan menggunakan
kuas yang telah dibasahi terlebih dahulu, sebuah potongan ujung akar dipindahkan
ke atas gelas benda, kemudian dengan menggunakan silet, ujung dari potongan
ujung akar ini dipotong sepanjang ujung akar yang berwarna paling putih
warnanya jika dibandingkan dengan bagian ujung akar yang lain. Pemilihan
bagian ujung yang memiliki warna paling putih ini untuk dipotong adalah karena

17
pada ujung dari akar tersebut terdapat meristem apikal, yang sebagaimana telah
diketahui tempat terjadinya pembelahan meristematik aktif (pembelahan mitosis).
Setelah pemotongan selesai, gelas penutup ditempatkan di atas obyek (potongan
ujung akar), kemudian secara hati-hati dengan menggunakan ujung kuku untuk
menekan potongan ujung akar tersebut sehingga pada nantinya akan meratakan
sel-sel meristem ujung akar tersebut hingga terpisah satu dengan yang lainnya
sehingga akan mempermudah proses pengamatan praktikan.
d) Pewarnaan preparat
Setelah terlihat jelas perbedaan antara tudung akar dengan bagian akar
yang bukan tudung akar, maka dilanjutkan dengan pemotongan bagian tudung dan
peletakan potongan pada kaca benda yang diikuti dengan pemberian acetocarmin
dan pencacahan tudung akar menggunakan silet berkarat. Pemberian acetocarmin
akan memberikan pewarnaan dan akan mempermudah pengamatan, sementara
pencacahan dengan silet berkarat dapat membantu pengikatan warna yang
dilakukan oleh kromosom karena silet yang berkarat terdapat Fe yang teroksidasi.
Proses selanjutnya setelah pencucian selesai adalah pewarnaan dengan
menggunakan acetocarmin. Dalam proses pewarnaan ini, kumpulan potongan
ujung akar ditempatkan pada salah satu sisi dari petridish. Hal ini untuk
melakukan langkah efisiensi penggunaan pewarna ini, karena
acetocarmin adalah senyawa pewarna untuk kromosom yang bukan merupakan
barang ekonomis sehingga penggunaannya pun harus seefisien mungkin.
e) Mengamati dibawah mikroskop
Setelah melalui beberapa tahapan metode squash tersebut, maka preparat
sudah siap untuk diamati di bawah mikroskop. Preparat yang sudah selesai dibuat
ini secepatnya harus diamati, karena sel ataupun jaringan yang sudah mengalami
berbagai perlakuan seperti yang telah dilakukan tersebut, akan cepat sekali
mengalami kerusakan, sehingga harus segera diamati adakah proses mitosis pada
preparat ujung akar tersebut. Pengmatan yang dilakukan praktikan adalah melihat
tahapan-tahapan pembelahan mitosis. Kemudian melakukan dokumentasi dengan
pemotretan setelah mendapatkan tahapan pembelahan mitosis pada preparat.

18
4. Fase mitosis yang terlihat di preparat
a) Profese
Pada fase ini terjadi perubahan pada nukelaus dan sitoplasma. Benang
kormatin pada nukleus akan memendek dan menebal membentuk kromosom. Tiap
lengan kromosom terduplikasi menjadi dua kromatid yang kembar dan terikat
pada sentromer. Selama fase ini nukleolus dan membran nukleus akan
menghilang. Mendekati akhir profase, terbentuk spindel yang terdiri atas
mikrotubula dan protein. Akhirnya, kromosom ganda akan menempatkan diri
pada area equatorial.
b) Metafase
Kromosom akan tersebar di bidang tengah dari sel. Salah satu ciri khas pada
fase ini adalah kromosom yang tersusun rapi sepanjang bidang equator. Benang
spindel akan terlihat tipis. Kromosom akan menuju ke tengah sel dan berkumpul
pada bidang pembelahan dan menggantuk melalui sentromer.
c) Anafase
Sentromer akan terbelah , dan kedua kromatid akan memisahkan diri lalu
bergerak ke arah kutub sel dari kedua spindel secara berlawanan Pada akhir fase
semua kromatida terledak pada kutub masing- masing. Semua kromosom yang
terbentuk akan berlaku sebagai kromosom baru.
d) Telofase
Pada fase ini terbentuk membran nukleus yang baru, bendang spindel akan
menghilang dan nukleolus dibentuk oleh nucleolar organizer dari sebuah
kromosom. Dengan terbentuknya dua buah nuklei baru, maka dintegah sel terjadi
dinding baru dan terjadi pembelahan sel.
Akan tetapi fase yang didapatkan dalam hasil pengamatan yaitu hanya fase
telofase, karena pada saat mengamati fase-fase tersebut masih belum
mendapatkan hasil yang sempurna yaitu belum mendapatkan gambar semua
tahapan pembelahan sel yang terjadi pada akar Allium cepa. Karena mungkin
kesalahan dalam prosedur kerjanya dan bahan (Acetocarmin) yang kami gunakan
belum bereaksi tepat dengan akar Allium cepa.

19
5. Fungsi silet berkarat dalam praktikum ini
Fungsi dari silet berkarat adalah untuk mencacah akar bawang merah agar
akar tersebut menjadi halus. Selain itu silet berkarat juga berfungsi sebagai
katalisator yaitu mempercepat reaksi tetapi tidak ikut bereaksi.

20

Anda mungkin juga menyukai