Anda di halaman 1dari 8

LAMPIRAN

Profase (P : 400 x) Metafase ( P: 400x)

Anafase ( 400X) Telofase (400 x)


DISKUSI
Soal Diskusi:
1. Berikut ini adalah larutan yang dipakai untuk praktikum mitosis akar bawang merah:
 Acetokarmin
 Alkohol 70%
 HCL 1N
 FAA
a. Jelaskan fungsi dari masing-masing larutan yang digunakan pada praktikum mitosis!
b. Bagaimana proses biologis kerja dari larutan diatas sehingga dapat menjelaskan fungsi
tersebut?
c. Mengapa konsentrasi alkohol yang dipakai adalah 70%? Jelaskan.

2. a. Mengapa pada praktikum mitosis akar bawang merah bagian akar yang dipakai adalah
tudung akar? Kemukakan pendapat saudara!
b. Apabila bagian akar yang dipakai adalah selain tudung akar, bagaimana hasilnya?

3. Jika ada permasalahan-permasalahan berikut, jelaskan kemungkinan penyebabnya dan


usulkan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut!
a. Pada pengamatan di bawah mikroskop, sel-sel penyebarannya banyak yang bertumpuk-
tumpuk.
b. Warna sel terlalu pekat setelah diwarnai dengan acetocarmin.
c. Warna sel terlalu pucat setelah diwarnai dengan acetocarmin.
d. Pada preparat hanya ditemukan beberapa fase saja dari keseluruhan fase mitosis.

4. Jelaskan alasan dilakukan pemotongan tudung akar pada pukul 00:00!

5. Bila anda harus memilih menggunakan silet baru dan silet berkarat untuk memecah preparat
akar bawang merah, silet manakah yang akan anda gunakan? Apa alasannya? Jelaskan!

6. Terkait dengan ilmu genetika, jelaskan tujuan peristiwa mitosis pada makhluk hidup!

Jawaban Soal Diskusi :

1. a. Fungsi dari larutan –larutan yaitu :


 Acetokarmin digunakan untuk pewarnaan kromosom pada ujung akar bawang
merah.
 Alkhohol 70 % digunakan sebagai penyegar sediaan sel serta pembersih sisa
larutan FAA.
 HCl 1 N digunakan sebaggai faktor pelisis lamela tengah serta penyedia kondisi
asam bagi pewarnaan acetokarmin.
 FAA adalah untuk memfiksasi sel-sel ujung akar bawang merah sehingga dalam
proses pengamatan nanti masih terlihat utuh dan mencegah plasmolisis sel.

b. Proses biologis kerja dari larutan :


Pada saat pemotongan dilakukan pada jam 00.00 WIB, larutan FAA akan menghambat
atau menahan sel dan mencegah kondisi sel dari lisis, plasmolisis, dan sebagainya.
Setelah itu saat akar bawang merah direndam dalam alkohol 70% selama 4 menit,
alkohol akan menetralkan kandungan FAA yang terdapat dalam akar serta
mengembalikan kesegaran sel, selain itu selama perendaman, alkohol juga
mensterilkan mikroba yang mungkin ada dalam akar bawang merah.HCl 1 N akan
memperjelas bagian putih pada tudung akar dan akar bawang yang direndam dengan
HCl akan menjadi lunak. Selain itu, melisiskan lamela tengah,warna merah pada
acetocarmin akan diserap oleh sel-sel akar bawang merah sehingga sel-sel akar bawang
merah yang semula putih akan menjadi berwarna.
c.Alkohol 70% digunakan karena alkohol dalam konsentrasi ini merupakan larutan
desinfektan terbaik atau sebagai larutan yang berfungsi membunuh bakteri/ mikroba
yang mungkin ada di dalam akar bawang sehingga nantinya didapatkan bahan amatan
yang steril.
2. a. Alasan akar bawang yang digunakan adalah tudung akar karena pada tudung akar
merupakan salah satu jaringan yang sel-sel penyusunnya adalah sel-sel somatik, khusus
pada ujung akar terdiri dari sel-sel yang bersifat meristematik, yaitu sel-selnya selalu aktif
membelah, sehingga diharapkan fase-fase mitosis dapat diamati secara lengkap.
b. Apabila yang dipakai bukan bagian tudung akar melainkan bagian jaringan yang sudah
dewasa maka tidak akan nampak peristiwa mitosis terjadi.
3. Kemungkinan penyebabnya dan usulkan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah :
a. Penyebab sel bertumpuk – tumpuk adalah ketidaksesuaian dalam proses mencacah atau
menggunakan metode squash dengan penjetan yang pelan sehingga jaringan belum
sepenuhnya rusak. Solusi yang tepat adalah dengan memperhatian apakah cacahan atau
sediaan yang dipencet susunan selnya sudah tipis atau masih terlalu tebal.
b. Warna sel menjadi terlalu pekat karena pada saat penggerusan, kaca penutup ditekan
terlalu lemah sehingga acetocarmine banyak terkumpul di preparat, bisa juga karena
pemberian acetocarmine yang terlalu banyak sehingga warna merah yang diserap sel
akar bawang merah juga menjadi banyak.
c. Warna sel menjadi terlalu pucat karena pada saat penggerusan, kaca penutup ditekan
terlalu kuat sehingga acetocarmine banyak yang keluar dari kaca penutup, akibatnya
hanya sedikit acetocarmine yang diserap oleh sel akar bawang merah.
d. Pada preparat hanya ditemukan beberapa fase dari semua fase yang ada karena
pemotongan tidak dilakukan tepat pada jam 00.00 WIB karena jika dilakukan
pemotongan lebih dari pukul 00.00 WIB, maka akan sulit menemukan keempat fase
mitosis. Selain itu, dipengaruhi oleh waktu praktikum yang kurang karena pengamatan
bawang memerlukan waktu lama dan ketelitian yang tinggi, serta keterbatasan alat seperti
mikroskop juga dapat mengganggu proses menemukan fase mitosis karena konsentrasi
akan terganggu akibat banyak mahasiswa yang menunggu mikroskop.
4. Pemotongan akar bawang merah dilakukan pada pukul 00.00 WIB, karena pada waktu ini
sel-sel pada daerah meristem titik tumbuh akar sedang aktif membelah. Hal ini dikarenakan
pada ujung akar bawang merah banyak sel yang mengalami aktivitas pembelahan dengan
rentangan 5 menit sebelum dan sesudah pukul 00.00 WIB.
5. Penggunaan silet berkarat karena untuk mencacah sel bawang hingga tipis namun tidak
sampai merusak bentuk sel. Selain itu juga mampu mengefektifan proses penyerapan warna.
Seperti kita ketahui dalam karat besi terdapat Fe Cl2 yang mampu mengoksidasi sehingga
mampu menyerap air pada saat pencacahan dan acetocarmin dapat akan mudah diserap oleh
sel-sel akar bawang merah.
6. Fungsi mitosis yaitu pada penggadaan jumlah sel yang berguna dalam pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup. Karena dalam proses mitosis terjadi proses pembelahan inti
yang berupa gen, kromosom, nuklei dan sentromer yang memperbanyak diri, serta tidak ada
perubahan jumlah kromosom maupun perubahan sifat dari sel induk ke sel anak .
PEMBAHASAN

Pada praktikum kali merupakan praktikum yang bertujuan untuk mengamati


dan mengetahui pembelahan mitosis pada akar bawang merah ( Allium cepa). Akar bawang
merah yang dipilih adalah bagian tudung akar ,karena memiliki sifat meristematik atau
selalu membelah sesuai dengan teori yang telah disampaikan oleh Novel (2010) bahwa
proses mitosis terjadi di dalam sel somatik yang bersifat meristematik, yaitu sel-sel yang
hidup terutama sel-sel yang sedang tumbuh (ujung akar dan ujung batang).Praktikum ini
diawali dengan penumbuhan akar bawang selama kurang lebih 6 hari ,setelah itu dilakukan
pemotongan pada ujung akar atau tudung akar pada waktu jam 00.00 WIB . Pemotongan
dilakukan pada waktu tersebut dikarenakan pada waktu tersebut sel – sel meristematik telah
melakukan pembelahan hal ini sesui dengan teori yang dikemukakan oleh Margono (1973)
bahwa pada ujung akar bawang merah banyak sel yang mengalami aktifitas pembelahan
dengan rentangan 5 menit sebelum dan sesudah pukul 24 malam.
Proses yang dilakukan setelah pemotongan akar adalah perendaman pada
larutan FAA yang membuat selnya tidak lisis. Penggunaan alkhohol untuk membersihkan
sisa FAA dan HCl 1 N untuk melisiskan lamela tengah. Praktikum ini menggunakan metode
squas . Menurut Susanto (2011) metode squash yaitu suatu metode untuk mendapatkan
suatu preparat dengan cara meremas suatu potongan jaringan atau suatu organisme secara
keseluruhan, sehingga didapatkan suatu sediaan yang tipis yang dapat diamati di bawah
mikroskop.
Berdasarkan hasil pengamatan, didadapatkan 4 tahap mitosis yaitu profase
,metafase,anafase dan telofase. Siklus sel adalah periode dari permulaan satu pembelahan
menuju ke permulaan yang lainnya, sedangkan reproduksi seluler adalah proses perputaran
dari pertumbuhan mitosis dan pembelahan sel. Siklus sel terdiri dari interfase dan mitosis.
Interfase itu sendiri terdiri dari tiga fase (G1, S, dan G2). Sedangkan mitosis terdiri dari 5
fase yaitu profase, prometafase, metafase, anafase dan telofase (Suryo, 2007).
Pengamatan sel akar bawang merang pada tahap profase ,terlihat kromatin yang
menebal dan memendek . Pada tahap prophase karakteristik dari selnya menurut Tamarin
(2001) adalah pembentukan spindle mitosis serta pemendekan dan penebalan kromosom
sehingga kromosom individu dapat teramati. Pada tahap ini, membrane nucleus
terdisintegrasi dan nucleolus semakin menghilang (Tamarin, 2001). Tahap selanjutnya yang
ditemukan adalah tahap metafase , pada fase ini terlihat bahwa kromosom berjajar pada
bidang equator. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Tamarin (2001) fase ini
sendiri ditandai dengan kromosom yang tersusun secara acak pada bidang ekuator atau
bagian tengah sel .Tahap berikutnya adalah anafase pada pengamatan akar bawang merah
,tahap ini ditandai dengan kromosom yang mulai terbagi ke arah kutub yang berbeda.
Menurut Snustad (2012), proses pemisahan dari sister chromatids akan berakhir ketika
microtubul menempel di kinetokor, yang merupakan struktur protein terkait dengan
sentromer kromosom diduplikasi, dan memisah materi yang menyatukan sister chromatid
tersebut.
Tahap yang terakhir yaitu pada tahap telofase, hasil pengamatan menunjukkan
pada tahap ini kromosom sudah terbagi dan membentuk lempeng pemisah atau
sekat,menjadi dua sel dan terjadi sitokinesis. Menurut Novel (2010) pada fase ini kromosom
baru telah menyelesaikan pergerakannya menuju kutub dan mulai menyebar di dalam
membran nukleus. Selama tahap ini berlangsung suatu dinding sel baru mulai terbentuk
diantara dua nukleus baru. Menurut Reece (2014), pada tanaman, proses sitokinesis tidak
diikuti dengan pembelahan alur melainkan terbentuk vesikula yang merupakan derivat
kompleks golgi di sepanjang microtubul pada bagian tengah sel, dimana mereka berlekatan
dan membentuk cell plate. Materi dari dinding sel yang dihimpun dalam vesikula tersebut
bersama dengan pertumbuhan sel.
KESIMPULAN
a.Fase-fase mitosis yang ditemukan pada pengamatan akar bawang merah (Allium cepa) adalah
Profase, Metafase, Anafase, dan Telofase.
b.Ciri-ciri yang dapat diamati pada masing-masing fase yang ditemukan adalah:
 Pada tahap profase, kromosom pada inti sel terlihat mengumpul tak beraturan,
kromosom terlihat jelas dan susunannya agak meregang.
 Pada tahap metafase, kromosom terlihat berjajar dan mengumpul ditengah (pada
ekuator).
 Pada anafase nampak kromosom-kromosom homolog berkumpul menuju kutub yang
berlawanan dan terdapat gelendong-gelendong pembelahan.
 Pada telofase nampak adanya lempeng pemisah yang berupa sekat dan terjadi proses
sitokinesis
Daftar Rujukan
Novel SS, Nuswantara S, Syarif S. 2010. Genetika Laboratorium. Jakarta: Trans Info Media.
Snustad. 2012. Principles of Genetics 6th ed. USA: John Wiley and Sons publishing
Tamarin. 2001. Principles of Genetics, Seventh Edition.USA : The McGraw−Hill Companies
Suryo. 2007. Sitogenetika. Yogyakarta: Gadjah mada University Press.
Reece et al. 2010.Campbell Biology Tenth Edition. USA : Pearson Education, Inc

Margono, Hadi. 1973. Pengaruh Colchisin Terhadap Pertumbuhan Memanjang Akar Bawang
Merah (Allium Cepa). Skripsi Tidak Diterbitkan. Malang: IKIP

Susanto HA. 2011. Genetika. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai