Anda di halaman 1dari 6

Pembelahan mitosis merupakan proses yang menghasilkan dua sel anak yang identik.

Pada pembelahan mitosis ini mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui
pembelahan inti secara berturut-turut, jumlah kromosom ini tetap pada setiap spesies, pada
sel akar bawang merah sendiri yang terbentuk berisi 16 kromosom. Mitosis sendiri
hanya terjadi pada bagian makhluk hidup yang masih tumbuh,yaitu pada jaringan
embrional, pada tumbuhan mitosis terjadi pada ujung akar, ujung batang dan lingkaran
kambium.
Pada praktikum ini alat yang digunakan terdiri dari mikroskop yang digunakan untuk
mengamati ujung akar bawang merah (Allium cepa) yang sudah dipotong, kaca benda
dan kaca penutup digunakan untuk meletakan preparat yang akan diamati, sebelum
mengamati praktikan harus menekan terlebih dahulu ujung akar bawang merah yang sudah
diletakan diantara kaca benda dan kaca penutup secara perlahan dengan mengetuknya,
selanjutnya terdapat lampu spiritus yang digunakan untuk melewatkan preparat agar preparat
dapat menyerap zat perwrna yang akan digunakan, serta pipet dan piset yang digunakan
untuk mengambil cairan alcohol 70% dan HCl 1 N,dan pinset untuk mengambil akar bawang
merah keluar dari botol ampul, kemudian terdapat silet untuk memotong ujung akar pada
bawang merah (Allium cepa), sedangkan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini
yaitu ujung akar bawang merah (Allium cepa), alcohol 70% dan HCl 1
N yang digunakan untuk melunakkan akar bawang merah tersebut, selanjutnya ada FAA
yang digunakan untuk menghentikan aktivitas mitosis dan mempertahankan kondisi sel-sel
akar bawang sebagaimana saat praktikan memotongnya dan Acetocarmin sebagai pewarna
yang akan diteteskan dalam preparat agar preparat dapat terlihat dengan jelas serta kertas
hisap untuk menyerap HCl dan alcohol yang digunakan untuk merendam bawang merah
dalam gelas arloji.
Langkah kerja praktikum Mitosis ini terdapat tiga tahap yaitu tahap persiapan,
tahap pelaksanaan, serta tahap pengamatan. Pada tahap persiapan ini dilakukan di rumah,
sedangkan untuk tahap pelaksanaan dan tahap pengamatan di lakukan di laboratorium.

15
Tahap persiapan merupakan tahapan pertumbuhan akar tanaman bawang merah
(Allium cepa) dan pemotongan akar bawang merah (Allium cepa). Penumbuhan akar
dilakukan didalam gelas plastik yang berisi air selama 1 minggu (7 hari). Cara melakukannya
yaitu dengan menusuk bagian tengah bawang merah secara horisontal sedemikian rupa
sehingga hnaya bagian akarnya saja yang menyentuh air. Kemudian dilakukan
pemotongan ujung bawah akar pada malam hari sebelum praktikum yaitu pukul
00.00 – 00.15 WIB.
Bawang merah (Aliium cepa) yang dibawa di praktikum ini terlihat sudah tumbuh
akar yang cukup panjang. Pemotongan ujung akar bawang merah seharusnya dilakukan
sebelum praktikum dimulai, namun hal ini tidak dilakukan. Pemotongan ujung akar
bawang merah baru dilakukan ketika jam praktikum yang selanjutnya di Dengan
dipotongnya akar bawang pada jam praktikum tersebut diharapkan potongan akar yang
mengandung banyak sel-sel yang sedang melakukan aktivitas mitosis. Ujung akar bawang
merah yang dipotong sepanjang 1 cm dari ujung. Setelah itu, memindahkan potongan -
potongan akar bawang merah tersebut ke dalam botol ampul berisi FAA, fungsi dari FAA
ini adalah untuk menghentikan aktivitas mitosis dan mempertahankan kondisi sel-sel akar
bawang.
Tahap pelaksanaan meliputi pembuatan preparat dan pengamatan fase – fase
mitosis di bawah mikroskop. Untuk pembuatan preparat dilakukan dengan cara
mengambil potongan ujung akar bawang merah (Allium cepa) dari botol ampul
menggunakan pinset. Kemudian memindahkanya ke dalam gelas arloji dan menambahkan
alkohol 70% selama 2 menit. Tujuan menambahkan alkohol yaitu untuk menyegarkan
kembali sel-sel akar bawang yang sudah dimasukkan kedalam botol ampul berisi FAA
serta melunakkannya agar mudah dalam pemotongan ujung akar bawang merah sendiri.
Setelah merendam potongan ujung akar bawang merah (Allium cepa) di alkohol
70% selama 2 menit, larutan alkohol 70% tersebut dihisap dengan kertas hisap agar
alkohol tidak terdapat lagi di ujung akar bawang merah (Allium cepa) kemudian
menambahkan larutan HCl 1 M dan merendamnya selama 5 sampai 10 menit. Tujuan
menambahkan larutan HCl 1 M adalah untuk memudahkan dalam memotong tudung akar
bawang merah (Allium cepa). Pemberian HCl ini dapat memperjelas batas tudung akar
dengan sel-sel diatasnya, tudung akar akan terlihat lebih putih dibandingkan bagian lain
dari akar bawang merah (Allium cepa), serta terlihat runcing, pemberian HCl ini juga
dapat melunakkan dinding sel sehingga memudahkan dalam memotong. Setelah 5 – 10 menit
berlalu, potongan ujung akar bawang merah (Allium cepa) tersebut diambil dari

16
gelas arloji dan memotong bagian ujung (tudung akar) serta meletakkannya pada kaca benda.
Langkah selanjutnya yaitu menetesi bagian ujung (tudung akar) yang telah dipotong
tadi dengan larutan acetocarmin. Acetocarmin adalah pewarna, yang berfungsi untuk
memberi pigmen kepada sel-sel akar bawang sehingga mudah untuk mengamati ketika
dibawah mikroskop. Langkah selanjutnya adalah mencacahnya dengan silet berkarat
dan menutupnya dengan kaca penutup. Sebelum diamati dibawah mikroskop langkah
berikutnya yaitu melewatkan preparat tersebut diatas lampu spiritus, tujuan dari melewatkan
preparat diatas spiritus adalah agar penyerapan warna lebih cepat dan lebih terlihat jelas
ketika pengamatan. Selanjutnya menggilasnya dengan jempol atau ujung pensil yang
tumpul, dan kemudian baru dapat diamati dibawah mikroskop.

Tahap pengamatan ini dilakukan setelah semua tahap pelaksanaan telah selesai
semua. Pengamatan ini dilakukan dibawah mikroskop dengan mengatur perbesaran
tertentu sehingga nanti dapat diamatai pembelahan sel yang jelas.
Proses yang terjadi selama mitosis dibagi menjadi 4 tingkat atau fase yaitu
profase, metaphase, anaphase dan telofase. lama waktu yang digunakan untuk
menyelesaikan fase-fase tersebut sangat beragam tergantung pada tipe sel, spesies dan
suhu. Antara mitosis yang pertama dan mitosis selanjutnya terdapat fase interfase, Saat
interfase sel tidak membelah melainkan aktif melakukan metabolisme untuk pertumbuhan
dan pembentukan energi untuk pembelahan mitosis berikutnya, selama interfase terjadi
sintesa zat zat baru dan pengumpulan energy sebanyak-banyaknya. Sebagai akibat dari
sintesa yang terjadi secara terus menerus sel ini bertambah volume dan massanya, sebagai
akibat dari pertambahan volume ini sel-sel mengalami keadaan yang tidak seimbang,
pertambahan volume sel akan mengakibatkan pertambahan luas permukaan sel dan
intinya. Jumlah antara volume, inti, dan luas permukaan sel yang tidak seimbang ini
mendorong sel untuk melakukan pembelahan.
Pengamatan pembelahan mitosis yang terjadi pada ujung akar bawang merah (Allium
cepa ) yang dilakukan dibawah mikroskop ini menggunakan perbesaran 4 X 10. Dengan
memilih ujung akar bawang merah (Alliium cepa) karena pada ujung akar terjadi
pertumbuhan primer, pada ujung akar terdapat jaringan meristem yang selalu aktif dalam
melakukan pembelahan. Pembelahan yang terjadi pada ujung akar bawang merah (Allium
cepa) dapat diamati dengan menggunakan mikroskop, karena merupakan pembelahan
mitosis maka tahapan-tahapan dalam pembelahan yang dapat terlihat ada empat tahapan
yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase.

17
Berdasarkan data hasil pengamatan tahap pertama yang dapat terlihat adalah tahap
profase. Profase adalah tahapan pertama dalam proses pembelahan sel secara mitosis. Pada
pengamatan yang kami lakukan pada sel-sel meristematis ujung akar bawang merah, pada
proses ini terlihat bahwa selnya berwarna keruh dan inti sel tidak terlihat jelas. Pada saat
belum memasuki tahap profase, di dalam masih terlihat dengan jelas inti selnya. Namun pada
saat profase, inti sel tidak telihat dengan jelas karena sudah mengalamai peruraian atau
terjadi pelenyapan nukleolus dan membran inti. Pada pengamatan kami, dalam tahap ini
terlihat bahwa di dalam sel terlihat benang-benang yang yang pada ujungnya terputus satu
sama lain. Benang-benang tersebut berbentuk lengkung namun berjajar melintang. Arahnya
dari atas ke bawah dan ujung memusat pada kutub-kutubnya. Setengah dari jumlah benang
melengkung ke satu sisi dan benang yang lain melengkung pada satu sisi yang lain. Benang-
benang tersebut menebal sehingga terlihat jelas bentuk dan arahnya.
Menurut literatur, Pada fase profase terjadi pemadatan (kondensasi) dan penebalan
kromosom. kromosom menjadi memendek dan menjadi tebal, bentuknya memanjang dan
letaknya secara random di tengah – tengah sel, terlihat menjadi dua untai kromatid yang
yang letaknya sangat berdekatan dan dihubungkan oleh sebuah sentromer. Mendekati
akhir profase, nukleolus dan membran nukleus menghilang dan terbentuk benang –
benang spindel.pada mula tahap profase inti telihat keruh. Kemudian terjadi pelenyapan
membran inti dan nukleolus. Lalu butir kromatin membentuk benang-benang yang tidak
teratur dan semaki lama benang-benang tersebut menebal dan menjadi rangkap. Atau bisa
di katakan bahwa benang-benang kromatin akan berubah menjadi kromosom. Lalu
kromosom tersebut akan mengganda menjadi dua kromatid tetapi masih melekat dalam
satu sentromer. Pada akhir profase, benang tersebut terputus dan berbentuk batang yang
disebut dengan kromonema. Pada kromonema kaya akan nukleoprotein yang sering
disebut kromomer. Kromomer berfungsi sebagai pembawa gen. Pada kromosom terdapat
lekukan (sentromer). Namun pada pengamatan kami, tidak terlihat adanya sentromer.
Yang terlihat hanyalah penggabungan dua benang dan kemudian menjadi kromatida.
Kemudian ada pula fase metafase. Metafase adalah tahap mitosis setelah fase profase
selesai. Metafase terbagi menjadi dua, yaitu prometafase (metafase awal) dan tahap
metafase akhir. Namun pada pengamatan kali ini kami hanya menemukan sel yang
mangalami sedang tahap metafase awal atau prometafase, dan tidak menemukan tahap
metafase akhir.

18
Dalam tahap prometafase ini, terlihat adanya adanya penghancuran membran inti,
yaitu membran yang membungkus inti sel. Sehingga terlihat dengan jelas bahwa pada tepi
nukleus terdapat benang-bengang kecil yang putus-putus mengelilingi inti sel. Ini adalah
membran inti yang mengalami penghancuran sehingga terlihat seperi benang yang putus-
putus.
Menurut literatur pada subfase ini, dimulai dengan penghancuran membran inti
menjadi vesikel-vesikel membran kecil (seperti RE). Hal ini karena selubung nukleus
terfragmentasi dan tersebar dalam sitoplasma sehingga gelendong pembelahan dapat
memasuki nukleus dan berinteraksi dengan kromatid.
Selama periode prometafase ini kromosom terus berkondensasi serta berangsur-
angsur memendek dan menebal hingga siap untuk bermitosis. Berkas gelendong pembelahan
memanjang dari setiap kutub tepat ke bagian tengah sel (bidang ekuator). Pada saat ini
setiap kromatid telah memiliki struktur khusus yang disebut kinetokor yang terletak di
daerah sentromer. Kinetokor adalah suatu struktur yang terdiri dari protein dan bagian
spesifik dari DNA kromosom pada sentromer. Sebagian gelendong pembelahan melekat
pada kinetokor. Hal ini menyebabkan kromosom mulai melakukan gerakan.
Mikrotubul kinetor terlihat dan menempel pada mikrotubul polar, dan kromosom
mulai bergerak. Ketika kinetokor kromosom ditangkap oleh mikrotubala, kromosom
tersebut mulai bergerak ke arah kutub asal mikrotubala. Namun demikian pada saat
gelendong pembelahandari kutub yang berlawanan menangkap kinetokor kromosom
sehingga terjadi tarik-menarik dari ke dua kutub masing-masing secara aktif.
Kemudian setelah fase prometafase, ada tahap metafase akhir. Namun kami tidak
menemukan sel yang mengalami tahap ini. Menurut literatur, pada tahap metafase akhir
yaitu setiap individu kromosom yang telah menjadi dua kromatid bergerak menuju bidang
equator. Benang – benang gelendong melekat pada sentromer setiap kromosom. Terjadi
kondensasi dan penebalan yang maksimal pada fase ini. Sehingga kromosom terlihat lebih
pendek dan tebal dibandingkan pada fase lainnya. Selain itu, kromosom juga terlihat
sejajar di tengah -tengah equator. Pada subfase ini, kegiatan tarik-menarik antar gelendong
pembelahan berakhir. Kromatid menetap tepat di tengah-tengah bidang pembelahan atau
di bidang ekuator. Sentromer dari setiap kromosom membuat formasi sebaris tepat pada
bidang pembelahan. Sementara itu kedudukan gelendong pembelahan non kinetokor
tumpang tindih. Gelendong pembelahan non kinetokor adalah mikrotubula yang tidak
menempel pada kinetokor sentromer kromosom.

19
Pada pengamatan ini tidak telihat adanya tahap metafase akhir karena
dimungkinkan tahap itu belum terlihat. Selain itu karena kami mengamati sel secara random,
bukan terfokus pada satu sel saja.
Dalam praktikum ini, ditemukan pula fase anaphase. Pada tahap anafase, serat-
serat gelendong putus pada pertautan kromosom-kromosom, menyebabkan sentromer-
sentromer berpisah. Serat-serat gelendong memendek, pada waktu memendek ini, serat- serat
itu menyeret satu kromatid dari tiap kromosom asal ke arah ujung sel yang berlawanan
oleh sentromer yang menjadi dua, yang masih tetap tertaut pada serat-serat. Karena sekarang
merupakan benang-benang tunggal dengan sentromer-sentromernya sendiri, maka kromatid-
kromatid itu sekarang disebut kromosom.
Selain anaphase, kami juga menemukan keadaan sel pada fase telofase. Telofase pada
pengamatan ini mulai terlihat tampak pada mikroskop dengan perbesaran 4X10
walaupun tidak terlalu jelas, pada fase ini pembelahan telah selesai dan fase ini merupakan
fase terakhir dalam pembelahan mitosis, Pada telofase awal yang terlihat nampak adanya
dinding pemisah yang berupa sekat yang belum sempurna yang memisahkan kromosom-
kromosom yang telah mencapai kutub. Sekat belum sempurna dan sel belum benar-benar
terpisah tetapi tanda akan terbentuknya dua sel sudah mulai tampak. Dan pada telofase akhir
sel terlihat benar-benar telah utuh. Dinding sel terlihat jelas dan kromosom yang tebal
nampak berkumpul di tengah. Sel telah terbagi menjadi dua sel anakan, masing- masing
memiliki inti yang mengandung 4 kromosom yang tebal berkulpul ditengah dengan
bahan genetik yang sama dengan induknya

Pembelahan yang terus berlangsung pada akar bawang ini (Allium cepa) terjadi
pada sel somatis (sel tubuh). Semua makhluk bersel banyak dan membiak secara seksual
tergantung dari pembelahan sel. Meskipun setiap makhluk terjadi mulai dari sebuah sel
tunggal yang disebut zigot, akan tetapi pembesaran dan perbanyakan dari sel tunggal itu
sangat diperlukan agar makhluk itu mencapai ukuran yang semestinya. Pembelahan
mitosis ini termasuk bagian dari pembelahan sel yang lengkap yaitu pembelahan inti sel yang
disebut dengan kariokinesis.
Pada pengamatan pembelahan mitosis ini terlihat kromosom yang sama
panjangnya. Dua kromosom yang panjang adalah serupa satu sama lain, demikian pula yang
pendek. Satu pasang kromosom yang serupa dinamakan kromosom homolog. Jadi sel yang
mengandung 4 kromosom yang terlihat dalam praktikum ini memiliki dua pasang kromosom
homolog.

20

Anda mungkin juga menyukai