FISIOLOGI TUMBUHAN
PRAKTIKUM IV
NIM : H041171518
LABORATORIUM BOTANI
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
BAB I
PENDAHULUAN
I. 1 Latar Belakang
memiliki prinsip kerja yang sama, yaitu fase diam dan fase gerak. Semua tipe
kromatografi terdiri atas fase diam (berupa padat atau cair yang diletakkan
pada benda padat), dan fase gerak (cair atau gas). Fase gerak mengalir melalui
bidang datar) yaitu bentuk kertas. Pada kromatografi kertas, kertas saring
sebagai fase diam. Fase cair yang digunakan adalah solvent tertentu yang sesuai
dengan komponen yang akan dipisahkan. Pada kromatografi kertas, solut dalam
analit akan terelusi atas dasar konsep partisi, dimana solut akan terdistribusi
diantara fase gerak dan fase diam sesuai dengan kelarutan relatif diantara
Adapun waktu percobaan ini adalah Rabu, 24 Oktober 2018 pada pukul
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Pigmen
dengan panjang gelombang tertentu. Warna hijau pada daun berasal dari
dalam plastid serta dalam vakuola. Tipe-tipe plastid yaitu kloroplas, kromoplas,
dan leukoplas. Kloroplas berwarna hijau sebagai akibat adanya pigmen klorofil
yang lebih banyak. Kromoplas berwarna kuning, jingga, atau merah karena
pada jaringan yang tidak terkena cahaya. Warna hijau ditimbulkan oleh klorofil
merah, tetapi ditutupi oleh klorofil. Karotenoid akan tampak jika hanya terdapat
sedikit atau tidak ada klorofil sama sekali. Untuk terjadinya fotosintesis,
energi dalam bentuk elektron yang tereksitasi pada berbagai pigmen harus
disalurkan ke pigmen pengumpul energi yang disebut sebagai pusat reaksi. Ada
terdapat dua macam pusat reaksi pada membran tilakoid, keduanya merupakan
terdiri dari dua jenis klorofil hijau, yaitu klorofil a (pigmen berwarna hijau) dan
Variasi warna dan corak dalam satu daun dapat dipelajari dengan
struktur mesofil. Variasi warna pada daun disebabkan oleh adanya pigmen
klorofil, karotenoid dan antosianin dalam jaringan daun. Daun yang memiliki
warna dan corak yang bervariasi memiliki struktur anatomi yang berbeda
(Hasidah, 2017).
Istilah klorofil berasal dari bahasa Yunani yaitu chloros artinya hijau dan
phyllos artinya daun. Istilah ini diperkenalkan pada tahun 1818, dan pigmen
adalah pigmen pemberi warna hijau pada tumbuhan, alga dan bakteri
primer jenuh yang mempunyai daya afinitas yang kuat terhadap O2 dalam proses
merah dan biru. Sifat kimia klorofil, antara lain (1) tidak larut dalam air,
melainkan larut dalam pelarut organik yang lebih polar, seperti etanol dan
kloroform; (2) inti Mg akan tergeser oleh 2 atom H bila dalam suasana asam,
Kloroplas adalah organel sel tanaman yang mempunyai membran luar, membran
dalam, ruang antar membran dan stroma. Permukaan membran internal yang
disebut tilakoid akan membentuk kantong pipih dan pada posisi tertentu akan
granum yang terdapat pada kloroplas disebut grana. Tilakoid yang memanjang
dan menghubungkan granum satu dengan yang lain di dalam stroma disebut
lamela. Stroma merupakan rongga atau ruang dalam kloroplas dan berisi air
beserta garam-garam yang terlarut dalam air. Klorofil terdapat di dalam ruang
asam nukleat dan molekul organik lainnya. Klorofil menyerap cahaya yang
berupa radiasi elektromagnetik pada spektrum kasat mata (visible). Cahaya
matahari mengandung semua warna spektrum kasat mata dari merah sampai
violet, tetapi tidak semua panjang gelombang diserap dengan baik oleh klorofil.
Klorofil dapat menampung cahaya yang diserap oleh pigmen lainnya melalui
(Ai, 2011).
berwarna hijau muda. Klorofil a dan klorofil b paling kuat menyerap cahaya di
bagian merah (600700 nm), dan paling sedikit menyerap cahaya hijau (500-600
dimanfaatkan dengan lebih baik. Energi yang diserap oleh klorofil b dan
fotosintesis fase I (reaksi terang) yang terdiri dari fotosistem I dan II, demikian
vitamin terbaik dan penting bagi kesehatan manusia. Klorofil mampu berfungsi
Kurniasih (2010). Daun Caladium diambil dari tiga individu sebagai ulangan.
Masing-masing individu dari berbagai variasi diambil 2 helai daun dan digerus
dilakukan dengan merendam bahan di dalam botol kaca yang berwarna gelap
menjadi 10 ml dengan larutan etanol 96% : HCl 1,5 N (85 : 15) lalu di vorteks.
II.3 Kromatografi
fase gerak dan fase diam, dimana pemisahan terjadi akibat adanya perbedaan
partisi analit dalam fase gerak dan fase diam cair yang tidak bercampur yang
1. Dua jenis teknik kromatografi partisi antara lain adalah (Aulia, 2015):
Kromatograsi fase balik. Teknik ini menggunakan fase gerak yang bersifat
polar dan fase diam besifat non polar atau kurang polar. Pada teknik ini
sampel yang memilki tingkat kepolaran lebih tinggi akan terelusi lebih awal.
2. Kromatografi fase normal. Teknik ini menggunakan fase gerak yang bersifat
kurang polar atau non polar dan fase diam bersifat lebih polar. Pada teknik
ini sampel yang memilki tingkat kepolaran lebih rendah akan terelusi lebih
awal.
kali menggunakan beberapa eluen dengan tingkat kepolaran yang berbeda untuk
mendapatkan pelarut yang mampu memberikan pemisahan yang baik serta noda
zat warna yang bagus. Bercak pada plat KLT dimonitor di bawah lampu UV 254
nm dan UV 365 nm. Penentuan golongan senyawa pada uji KLT dilakukan
yang yang dievaluasi dari ekstrak meliputi uji alkaloid, fenol, terpenoid, dan
METODE PERCOBAAN
III.1 Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah Mortar, Pastle, Kertas
III.2 Bahan
sp., Miyana Coleus hibridus, Puring Codiaeum sp., Jadam Rhoe discolor, Air,
2
3
1. Sumbat tabung
2. Tabung reaksi
3. Pengait
4. Kertas Kromatografi
5. Larutan etanol
tabung, ujung bawah kertas saring menyentuh sedikit larutan. Tabung reaksi
lalu ditutup.
IV.1 Hasil
Coleus hybridus - - -
IV. 2 Pembahasan
krornatografi terdiri atas dua fase yaitu fase diam (berupa cairan atau padat)
dan fase gerak (berupa cairan dan gas). Pemisahan komponen campuran
Menurut teori dalam buku (Campbel dkk., 2002), semua tanaman hijau
mengandung klorofil. Warna daun berasal dari klorofil, yaitu pigmen wrna hijau
yang terdapat di dalam kloroplas. Warna hijau pada kloroplas disebabkan oleh
adanya empat tipe utama pigmen didalamnya yaitu klorofil a, dan klorofil b,
berwarna hijau karena banyak menyerap warna lembayung dan merah dan
memancarkan sinar hijau, selain klorofil juga terdapat xantofil dan karoten.
sampai pada tingkat tertentu, dan warna yang timbul pada warna tersebut adalah
cahaya yang diserap paling sedikit. Pada proses fotosintesis warna yang paling
sedikit diserap adalah warna dengan cahaya hijau, warna inilah tersebar
Klorofil tidak larut dalam air, melainkan larut dalam etanol, methanol,
eter, aseton, bensol dan klorofrom. Untuk memisahkan klorofil a dan klorofil b
kromatografi. Pada teknik kromatografi ini terdapat 2 fase yaitu fase gerak dan
fase diam. Fase gerak terjadi pada larutan tanaman sedangkan fase diam terjadi
saring dimana ia akan meluas membentuk noda yang bulat. Bila noda telah
kering, kertas dimasukkan dalam bejana tertutup yang sesuai dengan satu ujung,
sebagai fasa bergerak (jangan sampai noda tercelup karena berarti senyawa yang
akan dipisahkan akan terlarut dari kertas). Pelarut bergerak melalui serat dari
kertas oleh gaya kapiler dan menggerakkan komponen dari campuran cuplikan
pada perbedaan jarak dalam arah aliran pelarut. Bila permukaan pelarut telah
bergerak sampai jarak yang cukup jauhnya atau setelah waktu yang telah
ditentukan, kertas diambil dari bejana dan kedudukan dari permukaan pelarut
berwarna maka mereka akan terlihat sebagai pita atau noda yang terpisah. Jika
senyawa tidak berwarna harus dideteksi dengan cara fisika dan kimia. Yaitu
Sp. Memiliki pigmen warna hijau tua (klorofil a), hijau muda (korofil b) dan
kuning (karotenoid). Hal ini karena terjadi kesalahan selama praktikum yaitu
kertas saring tercelup dalam pelarut. Pada tanaman Coleus hibridus, terlihat 1
garis warna hijau. Ini membuktikan bahawa tanaman Coleus hibridus memiliki
pigmen warna klorofil sedangkan pada tanaman puring atau Rhoeo discolor,
terlihat ada 2 garis warna yaitu warna kuning (karotenoid) dan warna hijau
warna hijau (klorofil) dan kuning (karotenoid). Namun warna hijau pada
tanaman puring ini ditutupi oleh warna kuning yang bersifat dominan sehingga
warna daun pada tanaman puring kelihatan kuning. Pada tanaman Codeaum sp.
terlihat garis bewarna kuning (karotenoid) pada kertas saring. Ini jelas
V.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat saya tarik dari percobaan ini yaitu terdapat
V.2 Saran
Alen. Y., Agresa. F. L., Yuliandra.Y., 2017. Analisis Kromatografi Lapis Tipis
(KLT) dan Aktivitas Antihiperurisemia Ekstrak Rebung Schizostachyum
brachycladum Kurz (Kurz) pada Mencit Putih Jantan. Jurnal Sains
Farmasi & Klinis. Vol. 3(2) : 147-148
Ai. N. S., Banyo. Y., 2011. Konsentrasi Klorofil Daun Sebagai Indikator
Kekurangan Air Pada Tanaman. Jurnal Ilmiah Sains. Vol. 11(2) : 167-
168
Campbell. N. A., Reece. J. B., Urry. L. A., Cain. M. L., Wasserman. S. A.,
Minorsky. P. V., Jackson. R. B., 2010. Biologi. Penerbit Erlangga.
Jakarta
Iriyani. D., Nugrahani. P., 2014. Kandungan Klorofil, Karotinoid, dan Vitamin
C Beberapa Jenis Sayuran Daun Pada Pertanian Periurban di Kota
Surabaya. Jurnal Matematika, Sains, dan Teknologi. Vol. 15(2) : 85
Maulid. R. R., Layli. A. N., 2015. Kadar Total Pigmen Klorofil dan Senyawa
Antosianin Ekstrak Kastuba (Euphorbia pulcherrima) Berdasarkan Umur
Daun. 225-226