Kelainan
seperti kepala kecil atau tak memiliki ekor akan mempengaruhi pergerakan sperma. Ini tentu saja
akan mempersulit sel sperma mencapai sel telur..
Morfologi kepala atau head haruslah berbentuk oval, bagian akrosom harus ada dan
menutupi 1/3 bagian kepala sperma, ukuran panjang kepala sperma harus 3-5 mikron,
lebar kepala sperma harus 1/2 atau 1/3 dari panjangnya kepala.
Morfologi badan atau midpiece ukuran harus kurang dari 1/2 lebar kepala, panjangnya 2x
panjang kepala, dan berada pada 1 garis dengan sumbu kepala.
Morfologi ekor atau tail harus memiliki batas jelas dan memiliki panjang ssembilan kali
dari panjang kepala sperma.
Beberapa istilah dalam hasil tes sperma yang dipakai untuk menggambarkan kelainan morfologi
sperma adalah :
Mikro : Morfologi kepala sperma lebih kecil 25% dari kepala sperma normal.
Taper : Morfologi kepala sperma kurus menggambarkan seperti cerutu dan batas
akrosom tidak jelas.
Amorf atau Terato : Morfologi kepala tidak jelas bentuknya batas akrosom tidak jelas
dan umumnya tanpa akrosom.
Round : Morfologi kepala sperma seperti lingkaran dan tidak terdapat akrosom.
Midpiece deffect : Morfologi badan sperma dengan terdapat sisa sitoplasma pada
leher.
Tail deffect : Morfologi ekor sperma melingkar, tertekuk, tajam dan ekor putus.
Nugraha, Y., 2019. Morfologi Sperma Normal & Abnormal Teratozoospermia. Elif Medika