OLEH:
O11115002
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Susu segar adalah susu murni yang diperoleh sebagai sekresi normal yang tidak
mendapatkan perlakuan apapun kecuali proses pendinginan dan tanpa mempengaruhi
kemurniannya dan diperoleh dari pemerahan hewan sehat secara kontinyu dan sekaligus, susu
segar harus memenuhi syarat-syarat tertentu agar aman dikonsumsi dan digunakan untuk
proses pengolahan selanjutnya. Kadar protein di dalam air susu rata-rata 3,20% yang terdiri
atas : 2,70% kasein (bahan keju), dan 0,50% albumen dan 26,50% dari bahan kering air susu
adalah protein. Didalam air susu juga terdapat globulin dalam jumlah sedikit. Protein didalam
air susu juga merupakan penentu kualitas air susu sebagai bahan konsumsi (Hariono et al.,
2011). Kadar protein dalam susu sapi segar minimal 2.7% (Hariono et al., 2011), sedangkan
kadar protein pada susu kambing yaitu 2.90% (Chandan et al., 2007).
Protein merupakan komponen makro molekul utama yang dibutuhkan makhluk hidup.
Fungsi protein lebih diutamakan untuk sintesis protein-protein baru sesuai kebutuhan tubuh.
Protein susu merupakan kelompok molekul yang sangat heterogen, terdiri dari lima kategori
yaitu kasein, protein whey, protein globul lemak susu, enzim dan protein minor lainnya.
Protein susu bukan hanya berfungsi sebagai asupan kecukupan gizi, tetapi juga fungsi lainnya.
Bahkan, susu mengandung berbagai senyawa bioaktif dengan sifat khusus yang terkait dengan
perkembangan, pertumbuhan dan kelangsungan hidup bayi (Susanti dan Hidayat, 2016).
Kasein merupakan komponen utama protein yang ditemukan pada susu sapi dimana
terhitung sebesar 70-80% dari total protein dan jenis protein ini yang bertanggung jawab
memberikan warna puth pada susu. Di dalam kasein terdapat protein yang kompleks dan
mengandung beberapa jenis mineral dan fosfor. Protein kasein adalah jenis protein yang lepas
secara berkala (time-release) karena sifatnya yang lamban dicerna. Jenis pretein ini efektif
untuk mencegah katabolisme atau penyusutan otot. Whey merupakan salah satu komponen
utama dari susu sapi selain kasein, dimana sebesar 20% protein dari susu sapi adalah whey
(Suprayitno dan Sulistiyati, 2017).
Sifat protein yaitu memiliki molekul yang sangat besar, sehingga mudah sekali mengalami
perubahan bentuk fisik maupun aktivitas biologis. Banyak factor yang menyebabkan
perubahan sifat alamiah protein misalnya panas, asam, basa, pelarut organik, pH, garam,
logam berat, maupun sinar radiasi radioaktif. Denaturasi protein adalah berubahnya susunan
ruang/lantai polipeptida suatu molekul protein. Pada suhu 55-75°C menyebabkan sebagian
besar protein terdenaturasi (Suprayitno dan Sulistiyati, 2017).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses biosintesis protein pada susu?
2. Apa saja bahan baku yang terlibat dalam biosintesis protein?
3. Apa saja organ yang terlibat dalam proses biosintesis protein?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui proses biosintesis protein pada susu
2. Untuk mengetahui bahan baku yang terlibat dalam biosintesis protein
3. Untuk mengetahui organ yang terlibat dalam proses biosintesis protein
BAB II
PEMBAHASAN
Biosintesis protein merupakan proses pengikatan asam amino melalui proses transkripsi
RNA dan DNA hingga menghasilkan suatu rantai peptida atau protein yang terjadi pada
ribosom sel. Adapun sumber utama bahan pembentuk protein yaitu peptide-peptida, protein
plasma dan asam amino bebas.
DAFTAR PUSTAKA
Aryulina, Diah., Choirul Muslim., Syalfinaf manaf dan Endang W. Winarni. 2004. Biologi 2.
Erlangga : Jakarta.
Chandan, R.C. 2007. Milk composition, physical and processing characteristics. In: YH Hui
(Ed), R. C Chandan, S. Clak, N. Cross and J. Dobbs. Handbook of Food Product
Manufacturing. John Wiley and Interscience Publisher: New York.
Hariono, Budi., Sutrisno., Kudang Boro Semina dan Rarah Ratih A Maheswari. 2011. Uji
Sifat Fisika Dan Kimia Susu Sapi Dan Susu Kambing Yang Dipapar Dengan
Ultraviolet Sistem Sirkulasi. IPB: Bogor.
Suprayitno, Eddy dan Titik Dwi Sulistiyati. 2017. Metabolisme Protein. UB Press: Malang.
Susanti, R. dan E. Hidayat. 2016. Profil Protein Susu dan Produk Olahannya. Jurnal MIPA.
Vol. 39, No. 2, Hal. 98-106.