Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi seperti saat ini, kemajuan teknologi informasi dan


komunikasi berkembang sangat pesat dan telah memberikan inovasi baru serta
membawa perubahan yang signifikan terhadap berbagai bidang, baik dalam
bidang ekonomi, sosial, budaya maupun dalam dunia pendidikan. Menurut
Siswo Saroso (2005) perkembangan teknologi telah menjanjikan potensi besar
dalam merubah cara seseorang untuk belajar, untuk memperoleh informasi,
menyesuaikan informasi dan sebagainya.
Pada kurikulum KTSP, untuk kelas IX SMP dan XII SMA/SMK, mata
pelajaran tentang teknologi informasi & komunikasi menjadi sebuah materi
wajib. Di SMP dan SMA, materi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK),
sedangkan pada SMK disebut dengan mata pelajaran ketrampilan komputer dan
pengolahan informasi (KKPI). Oleh karena itu, pentingnya mempelajari TIK
dalam proses pembelajaran di sekolah khususnya di kelas adalah guna
membuktikan pada masyarakat bahwa potensi teknologi informasi dan
komunikasi dapat meningkatkan mutu pembelajaran.
Untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan agar pendidikan tidak
tertinggal oleh kemajuan teknologi yang terus berkembang dari waktu ke waktu,
maka perlu adanya penyesuaian terutama beberapa faktor pengajaran disekolah.
Salah satunya adalah media pembelajaran, sehingga guru dapat menyampaikan
materi pelajaran kepada siswa dengan baik, menarik, dan berhasil. Sanaky (2009)
menjelaskan bahwa “ media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan
digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran”. Pendapat tersebut
didukung oleh Daryanto (2010: 157) yang mengemukakan bahwa “media adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke
penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat
serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar terjadi”.

1
Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahawa media pembelajaran
merupakan alat yang digunakan untuk menyampaikan informasi guna
mempermudah dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar memiliki peranan
penting dan tidak bisa dipungkiri keberadaanya. Media dalam proses belajar
mengajar mempunyai banyak jenis, tergantung dari karakteristik media tersebut
dengan tujuan pembelajaran. Adanya pengembangan media pembelajaran sangat
membantu guru dan siswa, terutama kebutuhan siswa dalam pembelajaran.
Seiring kemajuan teknologi, kegiatan pembelajaran sekarang telah berkembang
dan membawa dampak yang baik bagi kemajuan dalam hal penyampaian materi.
Yang pada awalnya materi disampaikan dengan menggunakan ceramah, saat ini
dunia pembelajaran sudah bergerak untuk menggunakan media dalam
penyampaian materi.
Salah satu contoh media pembelajaran adalah media video. Didalam
video terdapat serangkaian kegiatan serta tahapan sehingga siapapun dapat
mengikuti dan mempraktikkan secara langsung dalam proses pembelajaran
mandiri. Menurut Rudi Susilana, & Cepi Riyana (2009: 210) penggunaan media
video akan dapat memberikan pengalaman yang lebih lengkap, jelas, variatif,
menarik serta menyenangkan dibandingkan media yang lainnya, karena pada
saat media digunakan indra dalam diri akan lebih mudah untuk merespon dan
menangkap isi dari media tersebut.
Menurut hasil Peneletian yang dilakukan oleh perusahaan British Audio
Visual Association (1985), menyatukam bahwa 75% pengetahuan diperoleh
melalui indera penglihatan, 13% indera pendengaran, 6% indera sentuhan dan
rabaan dan 6% indera penciuman dan lidah. Sedangkan hasil penelitian yang
dilakukan oleh perusahaan SOVOCOM COMPANY di Amerika dalam Sadiman
(1989: 155-156), tentang kemampuan manusia dalam menyimpan pesan adalah :
verbal (tulisan) 20%, Audio saja 10%, visual saja 20%, Audio visual 50%. Tetapi
jika proses belajar hanya menggunakan metode (a) Membaca saja, maka

2
pengetahuan yang mengendap hanya 10% (b) Mendengarkan saja pengetahuan
yang mengendap hanya 20%. (c) Melihat saja pengetahuan yang mengendap bisa
50%. (d) Mengungkapkan sendiri pengetahuan yang mengendap bisa 80%. (e)
Mengungkapkan sendiri dan mengulang pada kesempatan lain 90%. Dari hasil
diatas guru juga harus pandai dalam mengkombinasikan metode pembelajaran
dengan pembelajaran yang ada. Maka dengan memanfaatkan media video
informasi atau materi yang disampaikan dalam proses pembelajaran bisa diterima
dengan baik oleh siswa.
Berdasarkan observasi di SMP Negeri 8 Salatiga, pembelajaran sering
dilakukan di laboratorium komputer dan pengamatan dilakukan di tiap-tiap kelas
IX SMP Negeri 8 Salatiga. Pembelajaran yang terjadi masih monoton,
penyampaian materi dalam pembelajaran masih menggunakan metode ceramah
dengan bantuan media cetak, berupa buku pegangan guru dan lembar kerja siswa
(LKS). Metode pembelajaran ini mempunyai beberapa kelemahan saat proses
belajar mengajar berlangsung, dengan tingkat pemahaman siswa yang berbeda-
beda saat memahami materi guru harus mengarahkan dan menjelaskan materi
kembali secara berulang-ulang kepada beberapa siswa yang kurang memahami
materi. Dan ini berdampak pada siswa yang sudah paham akan materi tersebut
yang tidak mau mengambil inisiatif untuk mencoba/melanjutkan tanpa bantuan
guru, siswa akan mengalami kejenuhan sehingga siswa cenderung bermain-main
dengan komputer, mengobrol dengan teman sebelahnya dan bahkan mencari
kesibukan lainnya sehingga waktu untuk latihan mereka berkurang. Hal ini
mengakibatkan kurang maksimalnya hasil belajar siswa dalam kegiatan belajar
terutama pada pembelajaran TIK. Oleh karena itu, perlu adanya penggunaan
media yang dapat menghilangkan kejenuhan siswa dalam pembelajaran dan
memudahkan siswa dalam memahami materi. Proses pembelajaran dengan
menggunakan media video tutorial mampu meningkatkan perhatian siswa
didalam pembelajaran TIK, dikarenakan sifat animasi video yaitu menarik.

3
Berdasarkan uraian permasalahan diatas, mendorong untuk meneliti
“Penggunaan video turtorial Dalam Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa kelas
IX Pada Mata Pelajaran TIK di SMP N 8 Salatiga”. Penelitian ini diharapkan
mampu menciptakan pembelajaran yang menarik dan mandiri yang berdampak
pada peningkatan hasil belajar siswa.
1.2. Rumusan Masalah
Dari pembatasan masalah yang telah dilakukan maka masalah dapat
dirumuskan sebagai berikut :
 Bagaimana penggunaan video pembelajaran dapat meningkatan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran TIK ?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan video
pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK.

1.4. Manfaat Penelitian


Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik
secara teoritis ataupun secara praktis bagi semua pihak, diantaranya:
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini memperkuat teori tentang
pembelajaran aktif, pemanfaatan media pembelajaran terutama pada
pembelajaran TIK.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
1) Peneliti dapat melatih diri untuk menerapkan ilmu pendidikan
yang sudah diperoleh dalam perkuliahan guna menambah
pengetahuan dan wawasan serta memperluas wawasan tentang
metode-metode pembelajaran.
2) Peneliti dapat menganalisis penyebab kurang maksimalnya hasil
belajar siswa dalam pembelajaran TIK

4
b. Bagi Guru
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat member masukan
dan referensi media baru yaitu media video sebagai bahan atau sarana
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
c. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat mengurangi kebosanan siswa
dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran TIK
serta memberi pengalaman belajar sehingga mempermudah peserta
didik untuk membangun dan menemukan konsep-konsep dalam
pembelajaran. Sehingga penggunaan media video ini mampu
meningkatkan hasil belajar siswa.
d. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan mampu dijadikan bahan
pertimbangan dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas
pembelajaran di sekolah.
1.5. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas dan untuk memberi arah yang


jelas dalam proses penelitian, sehingga dalam hal ini peneliti perlu melakukan
batasan terhadap masalah yang ada agar penelitian yang dilakukan tidak terlalu
luas dan jelas. Peneliti hanya akan fokus pada masalah penggunaan media video
dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK.
1.6. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi terdiri dari lima bab, dimana garis besar adalah sebagai
berikut :
Bab 1 Pendahuluan. Bab pertama ini membahas latar belakang masalah
dari penggunaan video tutorial dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran TIK, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah dan
sistematika penulisan.

5
Bab 2 Tinjauan Pustaka. Bab kedua membahas tentang teori-teori yang
mendukung untuk melaksanakan penelitian seperti penelitian-penelitian yang
sudah dilakukan sebelumnya mengenai penerapan media video Tutorial.
Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem. Pada bab ini dijelaskan dan
diuraikan mengenai metode yang digunakan dan perancangan sistem yang juga
disertai komponen-komponen kebutuhan dalam penggunaan video tutorial
dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK.
Bab 4 Hasil dan Pembahasan. Bab ini menguraikan tentang peningkatan
hasil belajar siswa di SMP Negeri 8 Salatiga kelas IX.
Bab 5 Kesimpulan dan Saran. Bab terakhir ini berisi tentang kesimpulan
atau ringkasan dari hasil penelitian tentang penggunaan video tutorial dalam
upaya peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK. Serta akan
memberikan saran yang bermanfaat yang dapat dilakukan guna mengembangan
sistem pembelajaran menggunakan Media Video atau media yang lain yang lebih
baik.

Anda mungkin juga menyukai