ABSTRAK
METODOLOGI PENELITIAN
Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode
penelitian tindakan kelas (classroom action
Kampuh Pipih research) yakni merupakan suatu
Dinamakan kampuh pipih karena pencermatan terhadap kegiatan yang
bentuk kampuh dipipihkan. Ciri kampuh sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
pipih yaitu terdapat 2 jahitan mesin. suatukelas (Arikunto, 2010). Tujuan utama
Menurut Muliawan (2003), kampuh pipih dari penelitian tindakan kelas adalah untuk
digunakan pada pakaian bayi, pakaian pria, memecahkan permasalahan nyata yang
dan pada tempat dimana kampuh terjadi di kelas dan meningkatkan kegiatan
haruspipih. Lebar kampuh yang nyata guru dalam pengembangan
dibutuhkan 1 cm dan selesai menjadi 0,5 profesinya.
cm. Menjahit kampuh pipih dengan cara Kemmis dan Mc Taggart (dalam
menjahit 2 lembar potongan kain tepat Arikunto, 2010) mengembangkan model
pada garis pola, lalu lipatkan tepi kampuh penelitian tindakan yang terdiri dari 4
selebar 0.5 cm, lalu setik/ jahit tepi komponen sebagai langkah dalam siklus
kampuh. yakni perencanaan (planning), tindakan
(action), pengamatan (observation), dan
refleksi, namun pada langkah tindakan
(action) dan pengamatan (observation)
disatukan sebagai satu kesatuan. Hasil dari
Kampuh Sarung pengamatan ini kemudian disajikan
Sesuai dengan namanya, kampuh ini sebagai dasar langkah berikutnya, yaitu
digunakan untuk menjahit sarung. Motif
bahan sarung biasanya berbentuk kotak-
SILUET | Jurnal Pendidikan Tata Busana Page 35
refleksi yakni mencerminkan apa yang siswa dapat dikatakan telah tuntas belajar
sudah terjadi. jika hasil belajar siswa mencapai nilai
75,00. Dalam hal ini, tes yang diberikan
adalah tes menjahit macam-macam
kampuh, antara lain kampuh balik, kampuh
pipih, dan kampuh sarung. Untuk memberi
nilai terhadap hasil belajar siswa dapat
dicari menggunakan rumus:
DS = x 100%
Keterangan :
DS = daya serap
T = jumlah skor yang diperoleh
T1 = jumlah skor total (Arikunto,
2011)
Dengan kriteria:
0 DS 75 : siswa belum tuntas belajar
75 DS 100 : siswa tuntas belajar
Selanjutnya dapat juga diketahui
ketuntasan belajar siswa secara klasikal
telah tercapai dilihat dari hasil persentase
siswa yang sudah tuntas dalam blajar yang
dirumuskan sebagai berikut:
Penelitian ini akan dilaksanakan di
SMK Negeri 1 Stabat, Jl. K.H. Wahid PKK= x 100%
Hasyim, Stabat pada siswa kelas X Keterangan :
program keahlian Tata Busana Tahun PKK = presentase ketuntasan klasikal
Ajaran 2016/ 2017 semester genap yang
HASIL PENELITIAN DAN
dilaksanakan pada bulan Januari – Februari
PEMBAHASAN
2017. Subjek dalam penelitian ini adalah
Pada tes awal (pre test) jumlah siswa
siswa kelas X BB2 SMK Negeri 1 Stabat
yang mendapat nilai tuntas sebanyak 16
yang berjumlah 35 orang. Objek penelitian
orang atau sekitar 45,71% dan yang
ini adalah peningkatan hasil belajar melalui
mendapat nilai tidak tuntas sebanyak 19
media pembelajaran berupa video tutorial
orang atau sekitar 54,29% dari jumlah
membuat macam-macam kampuh.
seluruh siswa 35 orang dengan rata-rata
Instrumen dan Teknik Pengumpulan nilai 77,61. Berdasarkan jumlah siswa
Data yang tuntas maupun tidak tuntas tersebut
Dalam penelitian ini, instrumen yang dapat diketahui bahwa masih banyak siswa
akan digunakan adalah lembar pengamatan yang belum memahami materi pokok
atau observasi untuk mengamati hasil membuat macam-macam kampuh atau
membuat macam-macam kampuh. kemampuan siswa dalam membuat
Teknik Analisis Data macam-macam kampuh masih terolong
Berdasarkan Kriteria Ketuntasan rendah sehingga perlu dilakukan tindakan
Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah, pada proses belajar mengajar yaitu dengan