Anda di halaman 1dari 7

METODOLOGI PENELITIAN

Pengembangan Video Animasi Pembelajaran Berbasis Multimedia


Dosen Pengajar : Euis Oktavianti, S.Si., M. Ti

Oleh:
Aria Pratama 4616040003
TMD-4

Program Studi Teknik Multimedia Digital


Jurusan Teknik Informatika dan Komputer
Politeknik Negeri Jakarta
Depok
2018
BAB I
1. PENDAHULUAN

Belajar merupakan kegiatan alami manusia yang dilakukan sejak lahir sampai akhir
hayat. Manusia cenderung akan belajar untuk mengenal dirinya dan lingkungan sekitarnya
sejak lahir. Terdorongnya rasa ingin tahu semenjak belajar dikarenakan manusia memiliki
akal pikiran yang menyebabkan manusia ingin memahami apa yang dipelajari. Umumnya
dengan belajar manusia kerap kali menggunakan berbagai indera dengan membaca, melihat.
mendengarkan, mengamati lingkungan, konsultasi, dan lain sebagainya. Seiring
berkembangnya zaman, dalam mencapai tujuan belajar manusia membuat perangkat bantu
menggunakan bantuan teknologi dalam menunjang proses pembelajaran. Melalui Teknologi
Informasi manusia dipermudah dalam memperoleh hal-hal yang dibutuhkan terutama dalam
bidang multimedia.

Cakupan multimedia disini masih sangat luas karena pada dasarnya multimedia telah
menembus ke berbagai sektor diantaranya sektor hiburan, perdagangan, perkantoran,
pendidikan, dan sebagainya guna mengenalkan atau mengedukasi masyarakat umum sebagai
pengamatnya. Berkaitan dengan multimedia, bidang pendidikan juga merupakan salah satu
sektor yang cukup erat dalam menggunakan multimedia. Sebagai media pembelajaran yang
efektif bagi siswa karena telah mengkombinasi berbagai elemen seperti teks, audio, grafik,
animasi, dan video. Namun, pasalnya pengaplikasian multimedia seperti ini belum banyak
diterapkan oleh sekolah-sekolah di Indonesia. Padahal dengan adanya unsur multimedia
dalam pembelajaran dapat menciptakan ruang belajar yang kondusif bagi guru atau pengajar
serta lebih mengingkatkan rasa ingin tahu juga ketertarikan bagi siswa sehingga ikut berperan
dalam pembentukan karakter siswa itu sendiri.

Umumnya manusia lebih cenderung dapat memahami pembelajaran yang sifatnya visual
ketimbang audio. Karena perkara tersebut ada baiknya penggunaan media pembelajaran
berbasis multimedia di tiap-tiap Sekolah Dasar di Jakarta ada diterapkan untuk menunjang
pemahaman mengenai pelajaran yang sedang diajarkan. Multimedia bisa menghasilkan
pembelajaran yang sifatnya audio, visual, bahkan audio-visual. Siswa mungkin masih merasa
sulit dalam memahami kegiatan belajar di kelas sebelumnya karena terkadang penyampaian
materi dari guru kurang menarik minat belajar siswa atau materi yang diajarkan selalu
berpatokan pada buku yang kemudian membuat siswa tersebut merasa malas untuk
membacanya. Dari sini peran multimedia dibutuhkan karena selain untuk mengedukasi,
multimedia juga dapat menghibur bahkan menaikan potensi semangat belajar siswa. Dalam
bentuk video ilustrasi atau video pembelajaran inilah sekiranya siswa dapat lebih semangat
untuk belajar karena menampilkan animasi dan grafik yang ringan dan mudah dipahami
lewat bantuan teks serta audio terkait dengan mata pelajaran yang dipelajari disekolah
tersebut.
2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan permasalahan yang diuraikan diatas, ada dua pertanyaan penelitian yang
bisa dirumuskan:

1. Bagaimana cara siswa agar mau memperhatikan video pembelajaran saat video
dimulai?
2. Bagaimana video pembelajaran dalam bentuk animasi ini bisa memberikan solusi
yang tepat bagi siswa?
3. Seberapa besar video pembelajaran ini bisa menyelesaikan masalah siswa dalam
memahami kegiatan belajar dikelas?
4. Berapa besar dampak(baik) yang dihasilkan setelah siswa melalui kegiatan belajar
menggunakan video animasi ini?
5. Adakah kekurangan atau bahakan dampak buruk yang dihasilkan setelah belajar
menggunakan video?
6. Berapa tingkat kenaikan dari pemahaman rata-rata siswa?

3. BATASAN MASALAH

Video pembelajaran berbentuk animasi ini ditujukan bagi siswa sekolah dasar kelas
V(lima) Karena pada tingkat tersebut siswa lebih udah menyerap ilmu dan rata-rata sudah
memiliki kemauan belajar dan atau mengenal pelajaran dengan baik meski tak sedikit pula
siswa yang masih belajar dengan bermalas-malasan. Selain itu, pada tingkat tersebut siswa
juga harus benar-benar diarahkan untuk mau belajar karena masih sangat perlunya bimbingan
dari orangtua maupun guru atau wali kelas. Rancangan animasi 2D ini bersifat sederhana
karena menampilkan animasi yang mudah dicerna oleh siswa.

4. TUJUAN

Diharapkan dengan adanya video pembelajaran berbentuk animasi dapat menjadikan


siswa aktif untuk bertanya, dapat memahami pelajaran lebih jauh karena disajikan dalam
bentuk video yang dikemas secara ringan. Selain itu dapat meningkatkan efektifitas belajar
bagi siswa karena membuat siswa tidak cepat merasa bosan saat belajar. Video yang
ditampilkan nantinya berdasarkan materi terkait pelajaran yang biasanya kurang disenangi
oleh kebanyakan siswa seperti Matematika, Bahasa Inggris, dan IPA(Ilmu Pengetahuan
Alam).
Video yang diberikan dalam pelajaran contohnya mengenai pecahan, desimal, bangun-
bangun ruang dan perhitungannya, dan sebagainya dalam pelajaran Matematika. Dalam
pelajaran Bahasa Inggris, siswa disajikan video mengenai spelling, grammar, story telling
dan sebagainya yang kemudian akan diikuti dengan bantuan guru. Sedangkan untuk pelajaran
IPA akan ditampilkan pembelajaran mengenai hukum newton, rangka, gaya, proses
fotosintesis pada tumbuhan, dan sebagainya. Intinya video yang diberikan akan sesuai
dengan materi pelajaran yang diberikan. Video animasi disini dimaksudkan untuk menunjang
siswa lebih memahami materi yang diberikan dibuku pelajaran apabila siswa mengalami
kesulitan belajar. Jadi siswa masih tetap harus menggunkan buku sebagai pedoman belajar.

5. MANFAAT

Dapat membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran yang dianggap rumit oleh
kebanyakan siswa melalui perantara berupa video animasi pembelajaran sesuai dengan
pelajaran yang terkait sehingga dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan
kondusif bagi guru dan siswa.

6. METODE PENELITIAN
6.1. Metode Pengumpulan Data
6.1.1. Metode Interview
Metode pengumpulan data ini dilakukan dengan cara wawancara secara
langsung terhadap pihak yang terkait seperti guru dan walikelas yang yang mana
mengajarkan ketiga mata pelajaran tersebut.
6.1.2. Metode Literatur
Metode pengumpulan data ini dilakukan dengan cara studi pustaka dengan
membaca referensi dari internet dan buku-buku terkait bagaimana cara
memberikan pembelajaran animasi berupa video yang baik kepada anak-anak
sekolah dasar.
6.2. Analisis User
Menentukan siapa sasaran yang dituju untuk mendapat media bantu ini. Disini
sasaran user yang ditujukan ialah untuk siswa Sekolah Dasar kelas V.
6.3. Analisis Kebutuhan User
Kebutuhan siswa ialah materi-materi pelajaran yang mudah dipahami berdasarkan
bahan ajar yang digunakan oleh guru. Video pembelajaran dilengkapi dengan simulasi
tentang perhitungan untuk memperjelas dalam melakukan pemahaman terhadap
langkah-langkah penyelesaian, selain itu siswa juga membutuhkan latihan yang disertai
dengan pembahasan serta evaluasi untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi
yang disampaikan tersebut.
6.4. Analisis Kebutuhan Sistem
Dalam memenuhi kebutuhan user, video animasi ini memiliki beberapa materi yang
dilengkapi dengan contoh soal dan pembahasannya. Latihan dan evaluasi juga
dilakukan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah memahami pembelajaran
tersebut.

REVIEW JURNAL

No Referensi Ringkasan Komentar


1. Rancang Bangun A. Masalah Penggunaan media
Media Pembelajaran Guru masih banyak mengalami seperti in terbilang baik
Berbasis Multimedia kesulitan dalam penyampaian karena dapat memberikan
Interaktif Konsep Gaya materi Fisika yaitu pada konsep pengetahuan lebih yang
Pada Mata Pelajaran gaya. Hal ini disebabkan karena tidak diberikan oleh guru
Fisika SMK Kelas VIII. banyaknya materi dan kurangnya mata pelajaran terhadap
ISSN 2303-0755. alat bantu guru dalam penyampaian siswa. Rancangan video
November 2014. materi gaya. Gaya adalah suatu yang ditampilkan juga
tarikan atau dorongan yang menarik karena
memiliki arah. Ketika mempelajari mengusung konsep hukum
gaya, siswa akan dikenalkan Newton pada pelajaran
mengenai konsep, teori dan Fisika. Sebenarnya
hukumhukum gaya (Hukum pelajaran mengenai
Newton). Hal tersebut bersifat Hukum Newton disini
abstrak atau nyata sehingga sulit sudah mulai dipelajari
dibayangkan. Untuk itu diperlukan sejak kelas 5 SD. Jadi
pembuktian dengan visualisasi sudah samngat membantu
dalam pembelajarannya yang dalam menyelesaikan
selama ini hanya sekedar dengan permasalahan siswa dalam
penjelasan atau alat peraga yang memahami pelajaran
konvensional. dikelas

B. Tujuan
Untuk memberikan pemahaman
lebih lanjut kepada siswa mengenai
pelajaran Fisika lewat media
pembelajaran berbasis multimedia
interaktif

C. Metode
Metode Pengembangan Sistem
Sistem yang dibangun dalam
penelitian ini menggunakan model
pengembangan system sekuensial
linier yang bersifat sistematis dan
berurutan serta Diagram Alir
Penelitian atau dalam bentuk
flowchart

2. Aplikasi Multimedia A. Masalah Metode pembelajaran


Pembelajaran Tentang Dari hasil kuisioner dengan 20 seperti ini sudah cukup
Memori Menggunakan mahasiswa yang pernah mengambil baik karena masiswa dapat
Adobe Flash. e-ISSN: mata kuliah Organisasi dan memahami mata kuliah
2338-5197 Arsitektur Komputer, 60% Arsitektur Komputer
menyebutkan bahwa materi memori khususnya materi tentang
ini merupakan salah satu materi memori sehingga dengan
yang sukar untuk dipahami, hal ini multimedia ini mahasiswa
disebabkan karena sistemdapat menyelesaikan studi
pembelajarannya masih bersifat kasus dalam model antrian.
klasikal dalam artian bahwa hanya Upaya ini baiknya juga
sebatas menggunakan Power Point diterapkan pada tingkat
saja. sekolah dasar karena
masih terdapat polemik
B. Tujuan yang serupa yaitu
Oleh karena itu akan dirancang kurangnya pemahaman
dan dibuat sebuah media siswa dalam memahami
pembelajaran mengenai materi suatu pelajaran.
tersebut. Perancangan media
pembelajaran materi memori
berbasis multimedia ini dirancang
dan dibangun dengan harapan dapat
membantu para mahasiswa dalam
mempelajari materi tersebut.

C. Metode
Metode yang digunakan ialah
metode literatur, metode interviev,
dan metode kuesioner
3. Pengembangan Video A. Masalah Penggunaan media video
Pembelajaran Penjelasan materi secara pembelajaran yang
Memperbanyak verbalistis oleh guru tanpa diterapkan sudah baik
Tanaman Dengan menggunakan media seringkali karena dapat memberikan
Sambung Pucuk Untuk diterima oleh siswa dengan visualisasi yang jelas bagi
Siswa SMK. ISSN berbagai persepsi yang ber-beda. siswa saat belajar
2088-205X Metode demonstrasi memiliki mengenai memperbanyak
kelemahan, yaitu hanya jelas tanaman dengan sambung
disaksikan oleh siswa yang dekat pucuk melalui
sedangkan siswa yang posisinya penyampaian gambar yang
jauh dari demonstrator sulit bergerak menyerupai
menyaksikan dengan jelas apa yang gambar asli(animasi), efek
didemonstrasikan. suara dan grafis berupa
tulisan sebagai objek
B. Tujuan penjelas dalam pelajaran
Media yang diasumsikan tepat tersebut.
untuk memenuhi kebutuhan
tersebut adalah media video yang
memadukan unsur audio dan visual.
Media video didesain untuk
mengaktifkan siswa dalam
berdiskusi dan praktik. Siswa
dalam pembelajaran aktif
menyaksikan tayangan video,
berdiskusi, dan melakukan praktik
sebagai upaya guru yang berfungsi
sebagai fasilitator dalam
membelajarkan siswa.

C. Metode
Pengembangan media video
diawali dengan need assesment di
sekolah yang digali dari siswa,
sarana dan prasarana, guru,
kurikulum, dan sosial budaya
masyarakat. Hasil analsis tersebut
dituangkan ke dalam sebuah
rancangan pengembangan yang
meliputi naskah pengembangan
video, RPP, silabus, dan rencana
produksi serta pascaproduksi video.

Anda mungkin juga menyukai