Oleh :
Sayyidatul Fauziyah, S. Pd. I
C. PEMBATASAN MASALAH
Dari identifikasi masalah diatas, penulis membatasi masalah dalam ruang lingkup
penelitian yakni mengenai peningkatan motivasi belajar mata pelajaran fiqih dengan
metode pembelajaran “video based learning” pada siswa kelas IV.
D. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan ruang lingkup masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana perencanaan metode pembelajaran “Video based learning” untuk
meningkatkan motivasi belajar mata pelajaran fiqih siswa kelas IV MINU 07
BALIK TERUS 2 ?
2. Bagaimana pelaksanaan metode pembelajaran “Video based learning” untuk
meningkatkan motivasi belajar mata pelajaran fiqih siswa kelas IV MINU 07
BALIK TERUS 2 ?
3. Bagaimana hasil evaluasi pembelajaran setelah diterapkan metode
pembelajaran “Video based learning” pada mata pelajaran fiqih siswa kelas IV
MINU 07 BALIK TERUS 2 ?
E. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Mengetahui perencanaan metode pembelajaran “Video based learning” untuk
meningkatkan motivasi belajar mata pelajaran fiqih siswa kelas IV MINU 07
BALIK TERUS 2
2. Mengetahui pelaksanaan metode pembelajaran “Video based learning” untuk
meningkatkan motivasi belajar mata pelajaran fiqih siswa kelas IV MINU 07
BALIK TERUS 2
3. Mengetahui hasil evaluasi pembelajaran setelah diterapkan metode
pembelajaran “Video based learning” pada mata pelajaran fiqih siswa kelas IV
MINU 07 BALIK TERUS 2.
F. MANFAAT PENELITIAN
Secara umum hasil dari penelitian ini diharapkan bisa memberikan kontribusi
dalam upaya meningkatkan pembelajaran mata pelajaran pendidikan agama, khususnya
pada kegiatan pembelajaran mata pelajaran Fiqih di kelas IV MINU 07 Balik Terus 2.
Adapun secara detail manfaat yang diharapkan dari penelitian ini di antaranya
adalah:
1. Bagi lembaga (Sekolah)
Penerapan metode pembelajaran “Video based learning” ini diharapkan
menjadi sumbangan pemikiran dan menjadi pijakan dasar untuk
lembaga/sekolah dalam kaitannya menentukan kurikulum dan memberikan
kebijakan dalam pengajaran pendidikan agama.
2. Bagi guru
Penerapan metode ini, diharapkan dapat memberikan masukan kepada para
guru, khususnya guru pendidikan agama, agar tidak begitu monoton dalam
mengajar, dengan menggunakan metode pembelajaran “Video based learning”
dalam proses belajar di kelas, guru pendidikan agama bisa memberikan
kesempatan kepada siswa untuk melihat langsung melalui video pembelajaran
materi Fiqih agar peserta didik betul-betul memahaminya dan benar dalam
pelaksanaan di kehidupan sehari-hari.
3. Bagi peserta didik
Dengan metode pembelajaran “Video based learning” ini diharapkan peserta
didik lebih termotivasi dalam belajar. Terutama dalam pelajaran Fiqih yang
memang membutuhkan praktek dalam penerapannya.
4. Bagi guru sebagai penulis
Memberi manfaat bagi peneliti dan menambah khazanah keilmuan sebagai
guru yang profesional serta mengetahui sampai dimana kemampuan peserta
didik dalam menangkap pelajaran yang telah disampaikan.
G. KERANGKA KONSEPTUAL
Kerangka konseptual dalam penelitian ini adalah :
Guru belum memanfaatkan metode
Kondisi Awal Motivasi belajar siswa rendah
pembelajaran “Video based
Hasil belajar siswa
learning”
belummencapai KKM
Metode belajar masih konvensional
H. HIPOTESIS TINDAKAN
Jika diterapkan Metode Pembelajaran “Video Based Learning” diharapkan dapat
meningkatkan motivasi belajar mata pelajaran Fiqih siswa Kelas IV MINU 07 Balik
Terus 2.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. METODE PEMBELAJARAN
Pembelajaran tidak terjadi seperti “magic” atau sulap. Namun melalui proses
dan banyak hal yang harus diperhatikan seperti penggunaan variasi media dan
beragam metode pembelajaran. Esensi metode adalah alat untuk mencapai tujuan
dengan cara atau prosedur yang terstruktur. Ada bermacam metode yang digunakan
sesuai dengan capaian tujuan belajar apakah kognitif, afektif atau keterampilan.
Dengan kata lain metode dapat dianalogikan seperti memancing ikan dimana Anda
menggunakan umpan yang berbeda sesuai dengan ikannya. Jadi gunakan metode
yang berbeda untuk tujuan pembelajaran yang berbeda.
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan
praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2
Guru dan tenaga kependidikan berkewajiban untuk menciptakan suasana
pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis dan
Peraturan Pemerintah No.19 tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 19
ayat 1. Dalam Peraturan Pemerintah No.19 ayat 1 dinyatakan bahwa proses
pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi
aktif, memberi ruang gerak yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta
psikologi siswa.3
C. MOTIVASI BELAJAR
a. Pengertian motivasi belajar dan macam-macam motivasi
Kata “Motif’ diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu. “Motif” dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam
dan di dalam subyek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai
seuatu tujuan. Motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan).
Berawal dari kata “Motif” maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak
yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila
kebutuhan untuk mencapai tujuan dirasa sangat mendesak.
Tugas guru adalah membangkitkan motivasi anak, sehingga ia mau melakukan
belajar. Motivasi dapat tumbuh dari dalam diri individu. (instrinsik) dan dapat pula
timbul akibat pengaruh dari luar dirinya (eksternal).
1. Motivasi Instrinsik
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat dari dalam diri individu sendiri
tanpa ada paksaan dan dorongan dari orang lain, tetapi atas kemauan
sendiri. Dalam belajar terkandung tujuan menambah pengetahuan.
“Intrinsic motivations are inherent in the learning situation and meet
pupil need and purposes”.
2. Motivasi Ekstrinsik
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar diri individu.
Apakah karena adanya ajakan, suruhan, paksaan dari orang lain sehingga
dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau
belajar.
Untuk dapat membangkitkan motivasi belajar peserta didik, guru hendaknya
berusaha dengan berbagai cara.
Berikut ini ada beberapa cara membangkitkan motivasi ekstrinsik dalam rangka
menumbuhkan motivasi intrinsik :
1. Kompetisi (persaingan, guru berusaha menciptakan persaingan diantara peserta
didiknya untuk meningkatkan prestasi belajar)
2. Pace making, pada awal KBM guru hendaknya menyampaikan trik pada
peserta didik.
3. Tujuan yang jelas untuk mencapai pembelajaran
4. Mengadakan penilaian/tes, pada umumnya peserta didik mau belajar dengan
tujuan mendapat nilai yang baik (Muh Uzer Usman: 1989, 24-25)
b. Teori Motivasi
Menurut seorang ahli ilmu jiwa dalam motivasi ada suatu hierarki, yakni motivasi
itu mempunyai tingkatan-tingkatan dari bawah sampai ke atas yakni:
1) Kebutuhan fisiologis
2) Kebutuhan akan keamanan
3) Kebutuhan akan cinta kasih
4) Kebutuhan untuk mewujudkan diri sendiri
Tingkat yang di atas hanya dapat dibangkitkan apabila telah dipenuhi tingkat
motivasi yang di bawahnya.
c. Bentuk-Bentuk Motivasi
Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsik maupun
ekstrinsik sangat diperlukan.
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan
belajar mengajar di sekolah:
1) Memberikan angka / nilai
2) Memberikan hadiah
3) Terdapat saingan / kompetisi
4) Ego-involment
5) Memberi ulangan
6) Mengetahui hasil
7) Memberi pujian
8) Memberi hukuman
9) Hasrat untuk belajar
10) Minat
4
Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,
1995), h. 78.
hubungannya antara manusia dengan Allah, dan antara sesama manusia dengan
makhluk lainnya. Di mana hal tersebut bersumber dari Al-Qur’an dan hadits.
5
Peraturan Menteri Agama RI No. 02 Tahun 2008 tentang Standar Kelulusan dan Standar
Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah, (Jakarta: Media Pustama Mandiri,
2009), Cet. I, h. 20.
haram, khitan, kurban, serta tata cara pelaksanaan jual beli dan pinjam
meminjam.6
6
Peraturan Menteri Agama RI No. 02 Tahun 2008 tentang Standar Kelulusan dan Standar
Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah, (Jakarta: Media Pustama Mandiri,
2009), Cet. I, h. 23.
7
KMA No 183 Tahun 2019 Tentang Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) dan
Bahasa Arab pada Madrasah, h. 19.
Semester I :
KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2 KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL) (PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
1. Menerima dan 2. Menunjukkan perilaku 3. Memahami 4. Menyajikan pengetahuan
menjalankan ajaran jujur, disiplin, pengetahuan factual factual dalam bahasa
agama yang tanggung jawab, dengan cara yang jelas dan logis,
dianutnya. santun, peduli, dan mengamati dalam karya yang estetis,
percaya diri dalam [mendengar, dalam gerakan yang
berinteraksi dengan melihat,membaca] dan mencerminkan anak
keluarga, teman, dan menanya berdasarkan sehat, dan dalam tindakan
guru. rasa ingin tahu tentang yang mencerminkan
dirinya, makhluk perilaku anak beriman
ciptaan Tuhan dan dan berakhlak mulia.
kegiatannya, dan
benda-benda yang
dijumpainya di rumah
dan di sekolah.
Semester II :
KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2 KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL) (PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
1. Menerima dan 2. Menunjukkan 3. Memahami 4. Menyajikan
menjalankan ajaran perilaku jujur, pengetahuan factual pengetahuan factual
agama yang disiplin, tanggung dengan cara dalam bahasa yang
dianutnya. jawab, santun, mengamati jelas dan logis, dalam
peduli, dan percaya [mendengar, karya yang estetis,
diri dalam melihat,membaca] dalam gerakan yang
berinteraksi dengan dan menanya mencerminkan anak
keluarga, teman, dan berdasarkan rasa sehat, dan dalam
guru. ingin tahu tentang tindakan yang
dirinya, makhluk mencerminkan
ciptaan Tuhan dan perilaku anak beriman
kegiatannya, dan dan berakhlak mulia.
benda-benda yang
dijumpainya di
rumah dan di
sekolah.
KOMPETENSI KOMPETENSI KOMPETENSI KOMPETENSI
DASAR DASAR DASAR DASAR
1.5 Menjalankan shalat 2.5 Menjalankan perilaku 3.5 Menerapkan tata cara 4.5 Mempraktikkan tata
Jum'at sebagai perintah disiplin dalam kehidupan shalat Jum'at cara shalat Jum'at
Allah sehari-hari
1.6 Menjalankan shalat 2.6 Menjalankan perilaku 3.6 Memahami ketentuan 4.6 Mempraktikkan tata
Dhuha sebagai sarana rajin dan semangat dalam shalat Dhuha cara shalat Dhuha
mendekatkan diri kepada menjalankan aktivitas
Allah sehari-hari
1.7 Menerima nilai-nilai 2.7 Menjalankan perilaku 3.7 Memahami ketentuan 4.7 Mempraktikkan tata
yang terkandung dalam ikhlas, rajin dan gigih shalat Tahajjud cara shalat Tahajjud
shalat Tahajjud untuk dalam menjalankan
mendekatkan diri kepada aktivitas sehari-hari
Allah
1.8 Menjalankan shalat 2.8 Menjalankan sikap 3.8 Memahami ketentuan 4.8 Mempraktikkan tata
'Main sebagai ajaran pemaaf dan gotong shalat 'id ain cara shalat `Idain
Islam royong dalam
menjalankan aktivitas
sehari-hari
BAB III
METODE PENELITIAN
8
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru, (Jakarta : PT
Rajawali Pers, 2010), h.41.
Model Penelitian Tindakan Kelas
Perencanaan
Perencanaan
Seperti yang telah dikemukakan, bahwa penelitian yang dilakukan peneliti merupakan
jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang memiliki tahapan-tahapan dalam tiap
siklusnya. Tahapan tersebut meliputi perencanaan, tindakan,
pengamatan/pengumpulan data dan refleksi. Sedangkan prosedur pelaksanaan
perbaikan apabila setelah tindakan siklus I selesai dilakukan dan belum terjadi
peningkatan hasil belajar siswa, maka akan ditindak lanjuti untuk melakukan tindakan
selanjutnya pada siklus II sebagai perbaikan pembelajaran. apabila setelah tindakan
siklus II selesai dilakukan dan belum terjadi peningkatan hasil belajar siswa, maka
akan ditindak lanjuti untuk melakukan tindakan selanjutnya pada siklus III sebagai
perbaikan pembelajaran Jika hasil penelitian telah mencukupi indikator keberhasilan
maka dicukupkan dan dianggap penelitian tindakan kelas berhasil dilaksanakan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
c. NPSN : 60719155
e. Desa/Kelurahan : Balikterus
f. Kecamatan : Sangkapura
g. Kabupaten : Gresik
2. Pra Siklus
Kelas yang dijadikan objek penelitian di MINU 07 Balik Terus 2 yaitu pada kelas
IV yang berjumlah 11 siswa, terdiri dari 5 perempuan dan 6 laki-laki.
Berdasarkan pra siklus yang telah dilakukan dengan observasi mengenai hasil
belajar mata pelajaran Fikih di MINU 07 Balik Terus 2 bahwa masih banyak
siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM, KKM yang ditetapkan adalah 75
hal ini tergambar pada tabel di bawah ini:
Data Hasil Belajar Kelas IV Mata Pelajaran Fikih
KETERANGAN
NO NAMA NILAI
T TT
1 Alaik Hosni Alvian 60 √
2 Indra wani 40 √
3 Khairul tamam 40 √
4 Lailatul Jalila 70 √
5 Misfatul Auliya 65 √
6 Misjuni 40 √
7 Moh. Rub'e Maulidi 60 √
8 Muhammad Erfan 85 √
9 Nadhifatul Munawwarah 85 √
10 Serlin Dewi Ayunda 70 √
11 Siti Auliaul Izza 60 √
Keterangan : T = Tuntas
TT = Tidak Tuntas
Berdasarkan data tersebut maka peneliti menyimpulkan bahwa hasil belajar kelas IV mata
pelajaran Fikih dapat dikatakan masih rendah terbukti dari rata-rata hasil belajar siswa masih
dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), Masalah yang dihadapi kelas IV adalah hasil
belajar yang rendah dikarenakan metode yang digunakan adalah metode ceramah yang hanya
a) Siklus I
1. Perencanaan
Penelitian tindakan siklus 1 Pada mata pelajaran Fikih pada 3.2 Menganalisis
tanda-tanda balig dan konsekuensinya dalam pelaksanaan ibadah. Dilaksanakan
pada hari Senin, 25 Oktober 2021, dengan jumlah peserta didik yang mengikuti
pembelajaran sebanyak 11 peserta didik.
Berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi yang dilakukan tindakan pada siklus I
terhadap hasil belajar Fikih peserta didik kelas IV MINU 07 Balik Terus 2
kecamatan Sangkapura kabupaten Gresik, sebelum melakukan tindakan pada siklus
I, peneliti melakukan persiapan sebagai berikut:
a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Dalam satu siklus dirancang dengan satu kali pertemuan dengan alokasi
waktu 2x35 menit. Perancangan RPP mencakup penentuan: kompetensi dasar,
materi pokok, indikator, skenanrio pembelajaran, media/sumber belajar, dan
penilaian.
Langkah-langkah atau skenario pembelajaran pada siklus I mencakup
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Pendahuluan
Tahap 1: Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa (20 menit)
2. Kegiatan inti
Tahap 2: Menyajikan Informasi (40 menit)
3. Penutup (10 menit)
Tahap 3 : Menyimpulkan dan menutup pembelajaran
b. Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung
Sarana yang perlu dipersiapkan adalah proyektor, laptop, media video, dan
LKPD.
2. Tindakan
Kegiatan pembelajaran pada tindakan siklus 1 ini dilaksanakan sesuai dengan
RPP yang telah disusun. Langkah awal dalam pelaksanaan penelitian, peneliti
langsung menggunakan media. Hal itu dilakukan sebagai tahapan untuk melihat
hasil belajar peserta didik.
Adapun proses pelaksanaan pembelajaran siklus 1 ini adalah sebagai berikut:
Tahap 1: Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa (20 menit)
1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, menanyakan kabar
dan mengecek kehadiran siswa (Comunication)
2. Kelas dilanjutkan dengan berdoa. (Religius)
3. Siswa mengecek kebersihan ruangan dan kerapihan tempat
belajarnya dengan bimbingan guru. (TPACK)
4. Siswa diminta untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari Covid-
19 dan tetap semangat belajar.
5. Siswa disampaikan mengenai materi yang akan dipelajari.
6. Siswa dijelaskan tujuan pembelajaran pada hari ini.
7. Siswa bertanya jawab dengan guru mengenai materi yang sudah
dipelajari pada pertemuan sebelumnya secara sekilas. (Comunication,
Collaboration, Critical Thinking)
8. Siswa menyimak apersepsi dari guru mengenai materi yang akan
disampaikan.
3. Pengamatan
Setelah dilakukan tindakan, maka peneliti melakukan observasi. observasi
dilakukan untuk mengetahui hasil belajar pada pembelajaran fikih. Berikut hasil
observasi dari pembelajaran siklus I.
a) Observasi Guru
Sebagaimana observasi pada siklus I, observasi guru menggunakan
metode centang yang dilakukan oleh teman sejawat sebagai observer. Observer
pada siklus 1 ini dilakukan oleh Kepala Madrasah MINU 07 BALIK TERUS 2
bapak Ach. Basyir, S.Pd.I. dengan hasil sebagai berikut:
Gambar 1
Lembar observasi guru
Dari Tabel observasi diatas dapat disimpilkan bahwa guru telah melaksanakan
proses pembelajaran sesuai yang direncanakan dengan baik.
b) Observasi siswa
Observasi siswa pada siklus 1 menggunakan format penilaian sikap
keterampilan. Hasil observasi adalah sebagai berikut:
Aspek Penilaian Juml
kategor
ah Nilai
No Nama siswa Keaktifan i
skor
Lisa Menden Menul Motor Ment
Visual
n gar is ik al
Cukup
3 2 2 3 4 3 17 2,27
1 Alaik Hosni Alvian Aktif
Kurang
2 2 2 3 1 2 12 1,60
2 Indra wani Aktif
Cukup
2 4 3 2 3 3 17 2,27
3 Khairul tamam Aktif
4 Lailatul Jalila 4 3 4 4 4 3 22 2,93 Aktif
5 Misfatul Auliya 3 3 4 4 3 3 20 2,67 Aktif
Kurang
2 2 2 2 2 2 12 1,60
6 Misjuni Aktif
Cukup
4 3 2 3 3 3 18 2,40
7 Moh. Rub'e Maulidi Aktif
8 Muhammad Erfan 3 3 3 4 3 4 20 2,67 Aktif
Nadhifatul
3 3 4 3 4 3 20 2,67 Aktif
9 Munawwarah
10 Serlin Dewi Ayunda 4 3 4 4 3 3 21 2,80 Aktif
Cukup
4 3 4 3 2 2 18 2,40
11 Siti Auliaul Izza Aktif
jumlah skor
Nilai = x4 = ………
total skor
Keterangan :
Skor Nilai
3,20 – 4,00 Sangat Aktif
2,50 – 3,10 Aktif
1,70 – 2,40 Cukup Aktif
0,90 – 1,60 Kurang Aktif
0,0 – 0,80 Tidak Aktif
Dari table diatas dapat disimpulkan bahwa 5 peserta didik aktif 4 peserta
didik cukup aktif dan 2 peserta didik kurang aktif.
REKAP NILAI HASIL PRETES PADA SIKLUS-1
Kelas/Semester : IV
KKM : 75
KETERANGAN
NO NAMA NILAI
T TT
1 Alaik Hosni Alvian 50 √
2 Indra wani 30 √
3 Khairul tamam 20 √
4 Lailatul Jalila 60 √
5 Misfatul Auliya 50 √
6 Misjuni 20 √
7 Moh. Rub'e Maulidi 45 √
8 Muhammad Erfan 60 √
9 Nadhifatul Munawwarah 60 √
10 Serlin Dewi Ayunda 55 √
11 Siti Auliaul Izza 40 √
Keterangan : T = Tuntas
TT = Tidak Tuntas
REKAP NILAI HASIL POSTES PADA SIKLUS-1
Kelas/Semester : IV
KKM : 75
KETERANGAN
NO NAMA NILAI
T TT
1 Alaik Hosni Alvian 80 √
2 Indra wani 60 √
3 Khairul tamam 60 √
4 Lailatul Jalila 100 √
5 Misfatul Auliya 80 √
6 Misjuni 60 √
7 Moh. Rub'e Maulidi 80 √
8 Muhammad Erfan 100 √
9 Nadhifatul Munawwarah 100 √
10 Serlin Dewi Ayunda 80 √
11 Siti Auliaul Izza 80 √
Keterangan : T = Tuntas
TT = Tidak Tuntas
4. Refleksi
Setelah melakukan proses pembelajaran pada siklus 1 ini dapat dilakukan
refleksi bahwa hasil belajar pada siklus 1 dengan menggunakan media video, hasil
belajar yang diperoleh oleh peserta didik belum 100% tuntas. Berdasarkan hal
tersebut maka pembelajaran pada siklus 1 belum mencapai keberhasilan, salah
satunya dikarenakan kurangnya fokus dan konsentrasi peserta didik dalam proses
pembelajaran pada Mapel fikih, maka peneliti memutuskan untuk melakukan
tindakan pada pembelajaran di siklus 2.
Ada beberapa tindakan yang perlu dilakukan pada siklus 2, terlebih pada
media pembelajaran yang sudah ditentukan. Adapun tindakan yang akan dilakukan
peneliti pada siklus 2 adalah sebagai berikut :
Memberikan arahan dan penjelasan kepada peserta didik memalui video dan
slide powerpoint dengan lebih baik.
Memberikan media video yang lebih interaktif dan menyenangkan.
Mengarahkan Peserta didik agar lebih teliti dan fokus dalam mengerjakan soal.
b) Siklus II
1. Perencanaan
Penelitian tindakan siklus II Pada mata pelajaran Fikih pada KD 4.2
Menganalisis tanda-tanda balig dan konsekuensinya dalam pelaksanaan ibadah,
dengan Indikator pencapaian kompetensi (IPK) 4.2.1 Membuat resolusi diri
dalam menghadapi usia baligh dan 4.2.2 Mempresentasikan resolusi diri yang
dibuat. PTK siklus II ini dilaksanakan pada hari Senin, 08 Nopember 2021,
dengan jumlah peserta didik yang mengikuti pembelajaran sebanyak 11 peserta
didik.
Berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi yang dilakukan tindakan pada siklus
I terhadap hasil belajar Fikih peserta didik kelas IV MINU 07 Balik Terus 2
kecamatan Sangkapura kabupaten Gresik, sebelum melakukan tindakan pada
siklus I, peneliti melakukan persiapan sebagai berikut:
e. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Dalam satu siklus dirancang dengan satu kali pertemuan dengan
alokasi waktu 2x35 menit. Perancangan RPP mencakup penentuan:
kompetensi dasar, materi pokok, indikator, skenanrio pembelajaran,
media/sumber belajar, dan penilaian.
Langkah-langkah atau skenario pembelajaran pada siklus I mencakup
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
4. Pendahuluan
Tahap 1: Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa (20 menit)
5. Kegiatan inti
Tahap 2: Menyajikan Informasi (40 menit)
6. Penutup (10 menit)
Tahap 3 : Menyimpulkan dan menutup pembelajaran
f. Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung
Sarana yang perlu dipersiapkan adalah proyektor, laptop, media video, dan
LKPD.
g. Membuat media pembelajaran
Media yang dibuat adalah media video pembelajaran terkait tanda-tanda
baligh dan konsekuensinya dalam kewajiban syariah
2. Tindakan
Kegiatan pembelajaran pada tindakan siklus II ini dilaksanakan sesuai
dengan RPP yang telah disusun. Langkah awal dalam pelaksanaan penelitian,
peneliti langsung menggunakan media. Hal itu dilakukan sebagai tahapan untuk
melihat hasil belajar peserta didik.
Adapun proses pelaksanaan pembelajaran siklus II ini adalah sebagai
berikut:
a. Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Tahap 1: Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan
mengecek kehadiran siswa (Comunication)
2. Kelas dilanjutkan dengan berdoa. (Religius)
3. Siswa mengecek kebersihan ruangan dan kerapihan tempat belajarnya
dengan bimbingan guru. (TPACK)
4. Siswa diminta untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari Covid-19 dan
tetap semangat belajar.
5. Siswa disampaikan mengenai materi yang akan dipelajari.
6. Siswa dijelaskan tujuan pembelajaran pada hari ini.
7. Siswa diberikan test awal (prestest) untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan siswa.
8. Guru membagi kelompok
b. Kegiatan Inti (40 menit)
Tahap 2: Menyajikan Informasi
1. Siswa memperhatikan video persiapan menghadapi masa baligh.
2. Setelah memperhatikan video pembelajaran, Siswa diberikan
kesempatan untuk menyimpulkan materi dalam video secara lisan.
3. Siswa bertanya jawab mengenai persiapan menghadapi masa baligh
(Comunication, Collaboration, and Critical Thinking)
4. Siswa dijelaskan mengenai persiapan menghadapi masa baligh
5. Siswa menyimak penjelasan mengenai persiapan menghadapi masa
baligh.
6. Siswa bertanya jawab mengenai kesiapannya menghadapi masa
baligh (Comunication, Collaboration, and Critical Thinking)
7. Siswa dijelaskan kegiatan belajar secara berkelompok
8. Siswa dibagikan LKPD mengenai resolusi diri menghadapi masa
baligh
9. Siswa berdiskusi mengenai resolusi diri menghadapi masa baligh
(Comunication, Collaboration, Creativity, and Critical Thinking)
10. Siswa dibimbing untuk memahami dan mengerjakan latihan di LKPD
tersebut (Comunication, Collaboration, Creativity, and Critical
Thinking)
11. Setelah siswa menyelesaikan, hasil di presentasikan pada
kelompoknya masing-masing.
12. Siswa diminta memilih satu orang dalam kelompoknya untuk
mempresentasikan hasil kerjanya didepan kelas.
13. Hasil pekerjaan siswa dianalisis oleh guru sebagai penilaian
ketrampilan (KI-1)
Tahap 3: Evaluasi
Tahap 4: Penghargaan
1. Siswa diberikan penghargaan karena telah mengikuti pembelajaran
dengan baik
3. Pengamatan
Setelah dilakukan tindakan, maka peneliti melakukan observasi. observasi
dilakukan untuk mengetahui hasil belajar pada pembelajaran Fikih. Berikut hasil
observasi dari pembelajaran siklus II.
a) Observasi Guru
Sebagaimana observasi pada siklus II, observasi guru menggunakan
metode centang yang dilakukan oleh teman sejawat sebagai observer.
Observer pada siklus II ini dilakukan oleh Guru MINU 07 BALIK TERUS
2 ibu Murtasiyah. Dengan hasil sebagai berikut :
Gambar Hasil Observasi Guru Siklus II
Dari Tabel observasi diatas dapat disimpulkan bahwa guru telah melaksanakan proses
pembelajaran sesuai yang direncanakan dengan baik.
b) Observasi siswa
jumlah skor
Nilai = x4 = ………
total skor
Keterangan :
Skor Nilai
3,20 – 4,00 Sangat Aktif
2,50 – 3,10 Aktif
1,70 – 2,40 Cukup Aktif
0,90 – 1,60 Kurang Aktif
0,0 – 0,80 Tidak Aktif
Dari table diatas dapat disimpulkan bahwa 2 peserta didik aktif 9 peserta didik cukup
aktif.
REKAP NILAI HASIL PRETES PADA SIKLUS II
Kelas/Semester : IV
Mata Pelajaran : Fikih
KKM : 75
N KETERANGAN
NAMA NILAI
O T TT
1 Alaik Hosni Alvian 30 √
2 Indra wani 30 √
3 Khairul tamam 40 √
4 Lailatul Jalila 50 √
5 Misfatul Auliya 30 √
6 Misjuni 20 √
7 Moh. Rub'e Maulidi 40 √
8 Muhammad Erfan 70 √
9 Nadhifatul Munawwarah 70 √
10 Serlin Dewi Ayunda 60 √
11 Siti Auliaul Izza 50 √
Keterangan : T = Tuntas
TT = Tidak Tuntas
REKAP NILAI HASIL POSTES PADA SIKLUS II
Kelas/Semester : IV
KKM : 75
KETERANGAN
NO NAMA NILAI
T TT
1 Alaik Hosni Alvian 75 √
2 Indra wani 75 √
3 Khairul tamam 75 √
4 Lailatul Jalila 90 √
5 Misfatul Auliya 85 √
6 Misjuni 75 √
7 Moh. Rub'e Maulidi 75 √
8 Muhammad Erfan 95 √
9 Nadhifatul Munawwarah 90 √
10 Serlin Dewi Ayunda 75 √
11 Siti Auliaul Izza 80 √
Keterangan : T = Tuntas
TT = Tidak Tuntas
4. Refleksi
Setelah melakukan proses pembelajaran pada siklus II ini dapat dilakukan
refleksi bahwa hasil belajar pada siklus II dengan menggunakan media video,
hasil belajar yang diperoleh oleh peserta didik sudah 100% tuntas meski dengan
nilai yang pas dengan KKM. Berdasarkan hal tersebut maka pembelajaran pada
siklus II ini belum mencapai keberhasilan, salah satunya dikarenakan kurangnya
fokus dan konsentrasi peserta didik dalam proses pembelajaran pada Mapel fikih,
maka peneliti memutuskan untuk melakukan tindakan pada pembelajaran di siklus
III.
Ada beberapa tindakan yang perlu dilakukan pada siklus III, terlebih pada
media pembelajaran yang sudah ditentukan. Adapun tindakan yang akan
dilakukan peneliti pada siklus III adalah sebagai berikut :
Memberikan arahan dan penjelasan kepada peserta didik memalui video
dan slide powerpoint dengan lebih baik.
Memberikan media video yang lebih interaktif dan menyenangkan.
Mengarahkan Peserta didik agar lebih teliti dan fokus dalam mengerjakan
soal.
Memberikan penyegaran pada siswa sebelum pembelajaran dimulai
c) Siklus III
1. Perencanaan
Penelitian tindakan siklus III Pada mata pelajaran Fikih pada KD 3.3
Menerapkan mandi wajib setelah haid bagi perempuan sesuai syarat dan rukun 3.4
Menerapkan mandi wajib setelah ihtilam (mimpi basah) bagi perempuan sesuai
syarat dan rukun, dengan Indikator pencapaian kompetensi (IPK) 3.3.1 Menelaah
(C4) informasi tata cara bersuci dari hadas besar 3.3.2 Menyimpulkan (C5) tata
cara bersuci dari hadas besar 3.4.1 Menelaah (C4) Hikmah mandi wajib 3.4.2
Menyimpulkan (C5) Hikmah mandi wajib.
PTK siklus III ini dilaksanakan pada hari Senin, 15 Nopember 2021, dengan
jumlah peserta didik yang mengikuti pembelajaran sebanyak 11 peserta didik.
Berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi yang dilakukan tindakan pada siklus II
terhadap hasil belajar Fikih peserta didik kelas IV MINU 07 Balik Terus 2
kecamatan Sangkapura kabupaten Gresik, sebelum melakukan tindakan pada
siklus III, peneliti melakukan persiapan sebagai berikut:
i. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Dalam satu siklus dirancang dengan satu kali pertemuan dengan alokasi
waktu 2x35 menit. Perancangan RPP mencakup penentuan: kompetensi dasar,
materi pokok, indikator, skenanrio pembelajaran, media/sumber belajar, dan
penilaian.
Langkah-langkah atau skenario pembelajaran pada siklus I mencakup
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
7. Pendahuluan(20 menit)
Tahap 1: Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
8. Kegiatan inti(40 menit)
Tahap 2: Menyajikan Informasi
9. Penutup (10 menit)
Tahap 3 : Menyimpulkan dan menutup pembelajaran
j. Mempersiapkan Fasilitas dan Sarana Pendukung
Sarana yang perlu dipersiapkan adalah proyektor, laptop, media video, dan
LKPD.
k. Membuat media pembelajaran
Media yang dibuat adalah media video pembelajaran terkait materi mandi
wajib setelah haid dan ihtilam dan juga tata cara mandi wajib dan hikmah
mandi wajib
l. Membuat format penilaian
2. Tindakan
Kegiatan pembelajaran pada tindakan siklus II ini dilaksanakan sesuai dengan
RPP yang telah disusun. Langkah awal dalam pelaksanaan penelitian, peneliti
langsung menggunakan media. Hal itu dilakukan sebagai tahapan untuk melihat
hasil belajar peserta didik.
Adapun proses pelaksanaan pembelajaran siklus II ini adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Tahap 1: Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
1. Siswa bertanya jawab mengenai hadas, tata cara bersuci dan hikmah
mandi wajib dengan bimbingan guru (Comunication, Critical Thinking )
2. Siswa menyimak materi hadas, tata cara bersuci dan hikmah mandi wajib
dengan bimbingan guru melalui video pembelajaran.
3. Siswa bertanya jawab mengenai hadas, tata cara bersuci dan hikmah
mandi wajib dalam video pembelajaran dengan bimbingan guru
(Comunication, Critical Thinking)
4. Siswa diberikan pertanyaan mengenai Pengertian hadas
5. Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai pengertian hadas (critical
thinking)
6. Siswa diberikan pertanyaan mengenai Rukun mandi wajib
7. Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai Rukun mandi wajib (critical
thinking)
8. Siswa diberikan pertanyaan mengenai sunnah mandi wajib
9. Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai sunnah mandi wajib (critical
thinking)
10. Siswa diberikan pertanyaan mengenai hikmah mandi wajib
11. Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai hikmah mandi wajib (critical
thinking)
12. Siswa dibagikan LKPD mengenai materi hadas, tata cara bersuci dan
hikmah mandi wajib
Tahap 3 : mengorganisir siswa dalam kelompok
1. Guru membagi kelompok
2. Siswa berdiskusi materi hadas, tata cara bersuci dan hikmah mandi
wajib (Comunication, Collaboration, Creativity, and Critical Thinking)
3. Siswa dibimbing untuk memahami dan mengerjakan latihan di LKPD
tersebut (Comunication, Collaboration, Creativity, and Critical Thinking)
4. Selanjutnya, siswa bekerja secara berkelompok
5. Diskusi dan kerja kelompok dipantau oleh guru
6. Setelah siswa menyelesaikan, hasil pekerjaan kelompok dikumpulkan
7. Siswa diminta untuk jujur mengerjakan sesuai kemampuan.
(Integritas)
8. Hasil pekerjaan siswa dianalisis oleh guru sebagai penilaian
3. Pengamatan
Dari Tabel observasi diatas dapat disimpulkan bahwa guru telah melaksanakan proses
pembelajaran sesuai yang direncanakan dengan baik.
b. Observasi siswa
jumlah skor
Nilai = x4 = ………
total skor
Keterangan :
Skor Nilai
3,20 – 4,00 Sangat Aktif
2,50 – 3,10 Aktif
1,70 – 2,40 Cukup Aktif
0,90 – 1,60 Kurang Aktif
0,0 – 0,80 Tidak Aktif
Dari table diatas dapat disimpulkan bahwa 5 peserta didik aktif 6 peserta didik
cukup aktif.
REKAP NILAI HASIL PRETES PADA SIKLUS III
Kelas/Semester : IV
KKM : 75
KETERANGAN
NO NAMA NILAI
T TT
1 Alaik Hosni Alvian 30 √
2 Indra wani 30 √
3 Khairul tamam 40 √
4 Lailatul Jalila 75 √
5 Misfatul Auliya 30 √
6 Misjuni 20 √
7 Moh. Rub'e Maulidi 40 √
8 Muhammad Erfan 75 √
9 Nadhifatul Munawwarah 75 √
10 Serlin Dewi Ayunda 60 √
11 Siti Auliaul Izza 50 √
Keterangan : T = Tuntas
TT = Tidak Tuntas
REKAP NILAI HASIL POSTES PADA SIKLUS III
Kelas/Semester : IV
KKM : 75
KETERANGAN
NO NAMA NILAI
T TT
1 Alaik Hosni Alvian 85 √
2 Indra wani 85 √
3 Khairul tamam 80 √
4 Lailatul Jalila 100 √
5 Misfatul Auliya 90 √
6 Misjuni 75 √
7 Moh. Rub'e Maulidi 80 √
8 Muhammad Erfan 100 √
9 Nadhifatul Munawwarah 100 √
10 Serlin Dewi Ayunda 100 √
11 Siti Auliaul Izza 80 √
Keterangan : T = Tuntas
TT = Tidak Tuntas
4. Refleksi
Setelah melakukan proses pembelajaran pada siklus III ini dapat dilakukan
refleksi bahwa hasil belajar pada siklus III dengan menggunakan media video, hasil
belajar yang diperoleh oleh peserta didik sudah 100% tuntas. Berdasarkan hal
tersebut maka pembelajaran menggunakan media video pada siklus III ini mencapai
keberhasilan. Karenanya media pembelajaran video dapat dijadikan salu satu media
yang efektif untuk menunjang keberhasilan pembelajaran.
C. PEMBAHASAN
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan di dalam
kelas pada saat proses pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar
peserta didik pada mata pelajaran Fikih dengan menggunakan strategi pembelajaran
metode Video based learning, dari hasil penelitian pembelajaran Fikih menggunakan
strategi pembelajaran metode Video based learning hasil belajar yang baik dan
memuaskan. Hal ini mengalami peningkatan dari siklus 1 sampai siklus 3.
Hal ini dibuktikan dengan peningkatan hasil belajar peserta didik selama pembelajaran
berlangsung. Oleh karena itu maka pembelajaran menggunakan metode Video based
learning dapat dikatakan menjadi salah satu solusi untuk mencapai target yang telah
ditentukan. Berdasarkan dari hasil belajar pada siklus I masih banyak peserta didik
yang belum tuntas. Dengan demikian semangat belajar peserta didik kurang maksimal
dan masih banyak yang belum mencapai KKM.
Melihat hasil tersebut, agar dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik maka
peneliti melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan metode
Video based learning. Dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan
hasil belajar peserta didik. Hal ini dapat dilihat dari nilai-nilai tes yang diperoleh
peserta didik disetiap siklusnya pada table berikut:
Hasil Rekapitulasi Nilai-Nilai Antar Siklus
NILAI
NO NAMA Siklus I Siklus II Siklus
III
1 Alaik Hosni Alvian 80 75 85
2 Indra wani 60 75 85
3 Khairul tamam 60 75 80
4 Lailatul Jalila 100 90 100
5 Misfatul Auliya 80 85 90
6 Misjuni 60 75 75
7 Moh. Rub'e Maulidi 80 75 80
8 Muhammad Erfan 100 95 100
9 Nadhifatul Munawwarah 100 90 100
10 Serlin Dewi Ayunda 80 75 100
11 Siti Auliaul Izza 80 80 80
Pada siklus I hasil belajar yang didapat dari 11 peserta didik yang mengikuti
proses pembelajaran hanya 3 yang dinyatakan tidak tuntas dan 8 peserta didik tuntas.
Untuk menilai hasil pengamatan terhadap kegiatan belajar yang selama ini telah
berlangsung, maka peneliti mengkaji ulang data yang diperoleh dan melakukan
penjelasan terlebih dahulu kepada peserta didik tentang metode Video based
learning yang akan diterapkan dalam pembelajaran. Mengingat jumlah peserta didik
yang mencapai KKM belum mencapai target, maka dari itu diperlukan perbaikan
Pada siklus 2 hasil belajar yang di dapat dari 11 peserta didik yang mengikuti
proses pembelajaran seluruh peserta didik tuntas. Dengan nilai yang belum terlalu
baik. Untuk menilai hasil pengamatan terhadap kegiatan belajar yang selama ini telah
berlangsung, maka peneliti mengkaji ulang data yang diperoleh dan melakukan
penjelasan terlebih dahulu kepada peserta didik tentang materi dengan menggunakan
terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik dari 11 peserta didik dinyatakan
tuntas 100%, bahkan hasil nilai semua peserta didik lebih dari KKM yang sudah
ditetapkan. Dapat dilihat dari hasil belajar peserta didik yang sudah meningkat dan
sangat memuaskan yaitu telah melampaui KKM. Hasil pencapaian KKM pada siklus
I, siklus II dan siklus III dapat dilihat dari tabel berikut:
Jumlah
No Pelaksanaan Kategori Persentase
Peserta didik
Tuntas 8 73%
1 Siklus-I
Belum tuntas 3
27%
Tuntas 11
100%
2 Siklus-II
Belum tuntas 0
0%
Tuntas 11
100%
3 Siklus-III
Belum tuntas 0
0%
12
10
6 11 11
8
4
2 3
0 0
0
Terus 2 yang variatif. metode Video based learning ini mengajak peserta didik
untuk aktif dan banyak latihan di kelas. Dalam pembelajaran aktif peserta didik
Dari hasil catatan lapangan, observasi, tes dan dokumentasi yang telah
dilaksanakan, peneliti memperoleh kesimpulan bahwa metode Video based
based learning tidak hanya sampai disini, guru Fikih diharapkan mengadakan
tindak lanjut dari penerapan ini dengan metode Video based learning ataupun
BAB V
A. Kesimpulan
B. Saran