b. Jurnal 2
Pemanfaatan Video Pembelajaran Berbasis Geogebra Untuk Meningkatkan
Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa Smk
Latar belakang Penulisan artikel ini yaitu temuan penulis tentang kurangnya
pengetahuan serta pemahaman siswa mengenai konsep matematika. Temuan
tersebut juga telah di publikasikan oleh PISA (Programme for International Student
Assessment). Temuan lain yang membuat siswa sulit mengetahui dan memahami
konsep matematika yaitu karena konsep matematika dipandang abstrak, sehingga
banyak siswa menganggap matematika itu sulit. Oleh karenanya , penulis
menawarkan solusi yang dapat membantu siswa mengetahui dan memahami konsep
matematika yang abstrak dengan visualisasi video pembelajaran.
c. Jurnal 3
Penggunaan Multimedia Berbasis Video Untuk Meningkatkan Pemahaman
Siswa Pada Kompetensi Kejuruan Teknik Mesin
Penulis melakukan penelitian dengan judul tersebut di atas dilatar belakangi
oleh pentingnya metode dan strategi dalam belajar. Metode dan strategi tersebut
dapat disalurkan kepada siswa melalui adanya media pembelajaran. Sebelum
adanya perkembangan tekhnologi seperti saat ini, media ajar yang sering digunakan
yaitu yang bersifat cetakan. Tentu saja dengan memanfaatkan media cetak, akan
terdapat beberapa kekurangan dalam penyampaian materi, misanyalnya dalam
menyampaikan konsep yang abstrak. Oleh karenanya, penulis menawarkan media
pembelajaran berbasis tekhnologi yaitu dalam hal ini media video.
d. Jurnal 4
Efektivitas Model Flipped Classroom Menggunakan Video Pembelajaran
Matematika Terhadap Pemahaman Konsep
Latar belakang dari penulisan artikel ini yaitu rendahnya kemampuan siswa
dalam memahami konsep dari materi pelajaran. Dari hal itu, penulis menawarkan
metode atau strategi belajar menggunakan flipped classroom berbantu video
pembelajaran.
e. Jurnal 5
Video Eksperimen Dan Animasi Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep
Kimia
Dalam jurnal ke 5 ini, penulis dilatar belakangi oleh adanya materi kimia yang
tidak nyata, seperti perilaku partikel-partikel penyusun zat (mikroskopis) dan
penggunaan lambang ki-mia (simbol) cenderung lebih sulit disajikan. Kondisi ini
menimbulkan kesulitan dari sebagian guru mentransformasikan konsep-konsep
kimia secara utuh kepada siswa.
3. Tujuan penelitian
Jurnal 1.
Untuk mengetahui pengaruh video pembelajaran dalam meningkatkan hasil
belajar siswa?
Jurnal 2
Untuk mengetahui efektivitas penggunaan video pembelajaran berbasis
geogebra dalam meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa?
Jurnal 3
Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan pemahaman siswa dalam
penggunaan multimedia berbasis video setelah melakukan proses pembelajaran
Jurnal 4
Untuk mengetahui pengaruh model Flipped Classroom terhadap kemampuan
pemahaman konsep matematis
Jurnal 5
Untuk meningkatkan pemahaman konsep kimia siswa pada aspek makroskopis,
mikroskopis, dan simbolis melalui pembelajaran menggunakan video eksperimen
dan animasi?
4. Kerangka berfikir
Jurnal 1
Dalam artikel ini, penulis memili proses berfikir. Proses berfikir dari penulis dimulai
dari pelaksanaan observasi awal yang menemukan banyaknya media pembelajaran
yang tidak digunakan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas khususnya media video
pembelajaran. Selain itu penulis juga mendapati bahwasannya anak usia sekolah dasar
pada rentang usia 6-13 tahun sangat menyukai menonton video. Hal ini dapat
dimanfaatkan guru untuk menggunakan media video dalam kegiatan belajar bersama
siswa.
Peranan video dalam konteks bertambahnya pengetahuan anak memerlukan
pengamatan yang lebih mendalam terutama tentang pengaruh-pengaruh yang
ditimbulknnya, mengingat kelebihan dari video, mengatasi keterbatasan jarak dan
waktu, mampu menggambarkan peristiwa-peristiwa masa lalu dalam waktu yag
singkat, pesan yang disampaikan cepat dan mudah di singkat, mengembangkan pikiran
dan pendapat siswa, mengembangkan imajinasi peserta didik.
Berdasarkan hasil refleksi terayata sebagian besar masalah yang terjadi diakibatkan
karena dalam proses belajar mengajar guru hanya menggunakan metode pengajaran
konvensional dengan metode ceramah, padahal di MIN Kroya sendiri terdapat fasilitas
yang cukup memadai untuk melakukan pembelajaran berbasis IT. Sehingga dengan
menggunakan pembelajaran berbasis IT diharapkan hasil belajar pelajaran IPA diatas
nilai KKM
Hasil belajar
meningkat menurun
Jurnal 2, 3, dan 4
Kerangka berfikir penelitian ini yaitu dimulai dari pemahaman konsep siswa
yang masih rendah. Artinya, setiap siswa wajib memiliki kemampuan pemahaman
konsep yang baik agar dapat menyelesaikan persoalan dalam pembelajaran. Pada
kenyataannya, masih banyak siswa di Indonesia yang masih lemah dalam memahami
konsep pembelajaran misalnya matematika. Faktor yang memberikan pengaruh
terhadap rendahnya penguasaan siswa Indonesia di bidang matematika ialah
matematika yang bersifat abstrak, sehingga banyak siswa yang menganggap
matematika sulit, membingungkan, bahkan menakutkan. Dari sini penulis mencoba
menawarkan solusi untuk memecahkan permasalahan tersebut.
Solusi yang ditawarkan yaitu penggunaan video pembelajaran untuk
menggambarkan atau menampilkan konsep-konsep yang abstrak. Video memiliki
beberapa keunggulan, yaitu menciptakan kemandirian belajar, komunikatif dan dapat
diulang, menampilkan sesuatu dengan detail dan kompleks, dapat diulang, diperlambat,
bahkan diperbesar dan membandingkan antara dua atau lebih adegan secara bersamaan.
Selanjutnya penulis melakukan penelitian menggunakan metode kuasi
eksperimen. Subjek ujicoba atau sampel penelitian yang digunakan yaitu 2 kelompok
siswa yang di ajarkan dengan menggunakan media berbeda. 1 kelompok siswa di
ajarkan materi menggunakan video pembelajaran berbasis geogebra dan satu kelompok
lagi belajar menggunakan cara konvensional.
seteleh menerapkan video pembelajaran, penulis melakukan pengumpulan data dengan
instrumen tes berupa soal yang disajikan di awal dan di akhir pembelajaran. Data
selanjutnya di analisis menggunakan teknik deskriptif dan teknik inferensial.
Selanjutnya penulis menarik kesimpulan dari data yang di analis.
Jurnal 5
Temuan di lapangan
Kurangnya kemampuan
siswa memahami konsep
kimia
Pemberian solusi
Menerapkan video pembelajaran di kelas
menggunakan metode penelitian tindakan kelas
Siklus 1. Siklus 2
terdiri atas empat tahap, yakni perencanaan, terdiri atas empat tahap, yakni perencanaan,
tindakan, observasi dan evaluasi, dan refleksi. tindakan, observasi dan evaluasi, dan refleksi.
Setiap siklus terdiri atas tiga kali tatap muka Setiap siklus terdiri atas tiga kali tatap muka
dengan alokasi waktu setiap tatap muka dengan alokasi waktu setiap tatap muka
selama 90 menit. selama 90 menit.
Jurnal 1.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode
penelitian kuantitatif. Dalam artikel ini, penulis tidak menjelaskan atau
menyebutkan model pembelajaran yang digunakan. Penulis hanya menyebutkan
bahwa video di sampaikan kepada siswa dengan cara mempersiapkan kelas dimana
pada bagian ini guru memberikan penjelasan golobal mengenai isi video yang akan
diputar berikutnya setelah melakukan pemutaran video, guru melakukan tanya
jawab dengan siswa untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap
materi yg ada dalam video pembelajaran. Setelah kegiatan pembelajaran selesai,
guru memberikan instrumen evaluasi berupa angket soal, untuk mengetahui hasil
belajar siswa setelah menggunakan video pembelajaran.
Jurnal 2, 3, dan 4
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuasi eksperimen. Model
pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quasi eksperiment
noneqivalent control group design. Instrumen evaluasi yang digunakan yaitu
wawancara dan tes.
Jurnal 5
Jurnal ke 5 menggunakan metode penelitian tindakan kelas dan mengikuti
model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Tanggart. Instrumen evaluasi
yang digunakan yaitu, tes pemahaman konsep berbentuk soal esay.
Jurnal 2, 3, dan 4
Alat dan bahan yang digunakan yaitu, ruang kelas, video pembelajaran,
proyektor, siswa, guru, dan materi pembelajaran. Jenis data yang didapatkan yaitu data
kuantitatif. Instrumen yang digunakan yaitu instrumen tes dan wawancara.
Jurnal 5
Alat dan bahan yang digunakan yaitu, video eksperimen, animasi, siswa kelas
XI IPA guru atau peneliti. Jenis data yang di peroleh yaitu data kualitatif. Instrumen
yang digunakan yaitu instrumen tes berbentuk esay, pre test dan post test.
Jurnal 2, 3, dan 4
Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik
wawancara dan teknik tes. Teknik wawancara dilakukan untuk mengetahui potensi
yang dimiliki oleh siswa serta kecukupan sarana dan prasarana sekolah. Data berupa
kemampuan pemahaman konsep matematis siswa diperoleh melalui teknik tes.
Sebelum digunakan soal tes yang diberikan telah divalidasi oleh validator ahli dan
dinyatakan valid untuk digunakan. Validator ahli terdiri dari dua orang dosen
pendidikan matematika dan seorang guru matematika. Soal tes disajikan dalam bentuk
tes awal dan tes akhir.
Jurnal 5
Data diperoleh dari hasil belajar siswa setelah menggunakan video
pembelajaran dalam 2 siklus. Data di ambil dengan menggunakan instrumen lembar
observasi yang diberikan kepada siswa, tes yang digunakan yaitu tes hasil belajar
berupa soal esay. Selain itu, ada juga angket yang digunakan untuk mengetahui
pendapat siswa terhadap penggunaan video pembelajaran.
Jurnal 2
Hasil peneltian ini menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan pemahaman
konsep matematis siswa yang belajar menggunakan video berbasis Geogebra lebih baik
dibandingkan siswa yang belajar dengan pembelajaran konvensional. Dengan
demikian, pembelajaran matematika dengan video berbasis Geogebra memberikan
pengaruh positif terhadap peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis
siswa. Video pembelajaran berbasis Geogebra ini dapat menjadi variasi media
pembelajaran matematika yang efektif, efesien dan terbukti ampuh untuk meningkatkan
kemampuan pemahaman konsep matematis siswa.
Jurnal 3
Hasil perhitungan dan analisis data yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa
terdapat peningkatan pemahaman siswa pada materi gambar potongan yang diberikan
pada pembelajaran dengan menggunakan multimedia berbasis video. Pengaruh tersebut
ditunjukkan dari gambaran peningkatan hasil belajar kedua kelas tersebut serta
perbedaan peningkatan hasil belajar kedua kelas tersebut.
Jurnal 4
Berdasarkan hal ini dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh kepada peserta
didik yang mendapat perlakuan model pembelajaran Flipped Classroom menggunakan
video pembelajaran Hal ini disebabkan karena model Flipped Classroom menggunakan
video pembelajaran lebih banyak memberikan kesempatan peserta didik untuk belajar
dimanapun dan kapanpun. Video tersebut ddapat diulang-ulang hingga ia benar-benar
paham materi.
Jurnal 5
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa: (1)
pembelajaran menggunakan video eksperimen dan animasi dapat meningkatkan
pemahaman konsep kimia siswa pada aspek makroskopis, microskopis, dan simbolis;
dan (2) siswa memberikan pendapat positif terhadap pembelajaran menggunakan video
eksperimen dan animasi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, diharapkan guru-guru
dapat menggunakan video eksperimen dan animasi pada pembelajaran kimia dalam
upaya meningkatkan pemahaman konsep kimia siswa pada aspek makroskopis,
mikroskopis, dan simbolis.
10. Kesimpulan
Dari ke 5 artitel tersebut, dapat disimpulkan bahwasannya media video sangat
bagus digunakan untuk pembelajaran di dalam maupun di luar kelas. Selain itu, dengan
memanfaatkan video pembelajaran, secara otomatis guru juga telah memanfaatkan
perkembangan tekhnologi untuk kegiatan belajar mengajar. Dimana pemanfaatan
tekhnologi sangat dianjurkan dalam proses pembelajaran era saat ini.
Dengan menggunakan video pembelajaran, guru dapat menentukan aspek
pencapaian apa yang ingin dilihat atau di capai. Misalnya video pembelajaran untuk
meningkatkan pemahaman kosep siswa. Dengan penerapan yang bagus dan pencapaian
yang sesuai, video juga dapat digunakan untuk meningkatkan nilai hasil belajar siswa.
Hal ini didukung dengan adanya keunggulan-keunggulan video pembelajaran.
Keunggulan tersebut diantaranya yaitu, penggunaanya dapat disesuaikan dengan
kemampuan belajar siswa dengan kata lain siswa dapat mengulang-ulang pembelajaran
atau materi pelajaran yang sulit mereka pahami.
Dalam proses penerapannya, video pembelajaran dapat dipadukan dengan
model pembelajaran yang ada misalnya menerapkan video pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Problem Basic Learning. Disini video dapat
digunakan untuk menstimulus siswa menemukan serta memecahkan masalah-masalah
yang ada. video pembelajaran juga dapat digunakan untuk mendukung jenis penelitian
misalnya penggunaan video pada penelitian tindakan kelas.
11. Lampiran.