Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Dunia pendidikan saat ini banyak memanfaatkan perkembangan
teknologi sebagai sarana untuk membantu dalam kegiatan pembelajaran dalam
rangka meningkatkan mutu pendidikan serta menarik motivasi siswa dalam
belajar. Pemanfaatan teknologi tersebut berupa media pembelajaran yang
berbasis multimedia. Video pembelajaran merupakan media pembelajaran yang
berbasis multimedia.
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SD peran media sangat
diperlukan, karena di dalamnya banyak materi yang mempelajari tentang diri
dan alam sekitarnya. Salah seorang tokoh pendidikan adalah Piaget (dalam
Hera Lestari Mikarsa, 2007:17), menyebutkan bahwa anak dalam usia 7 sampai
12 tahun berada pada periode operasional konkret. Kemampuan kognitif yang
tampak adalah proses berpikir untuk mengoperasikan logika berpikir yang
bersifat konkret. Untuk itu diperlukan media pembelajaran yang tepat yaitu
berupa video pembelajaran, dimana dalam video pembelajaran tersebut akan
menarik siswa untuk belajar secara konkret dengan sajian audio dan visual
yang menarik. Media video pembelajaran mempunyai kelebihan antara lain; 1)
pesan pembelajaran lebih mudah dipahami serta lebih bermakna, 2) video
mampu menarik perhatian siswa lebih lama bila dibandingkan dengan
penggunaan media lainnya karena unsur gerak dan animasi yang dimiliki
video.
Lembaga pendidikan khususnya SD, permasalahan yang sering dialami
siswa adalah pemahaman materi. Dimungkinkan permasalahan tersebut karena
faktor belajar siswa yang kurang efektif, siswa tidak termotivasi dalam
pembelajaran di dalam kelas, bahkan kurang menariknya media yang
digunakan dalam proses pembelajaran. Sehingga menyebabkan kurangnya
tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru.

1
2

Pembelajaran yang kurang menarik ini merupakan hal yang wajar dialami oleh
seorang guru yang kurang memahami kebutuhan siswa baik dari
pengembangan ilmu maupun karakteristik siswa.
Hasil observasi yang dilakukan peneliti pada kelas V SD Negeri
Mukiran 03 Kab. Semarang, dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan materi pokok pesawat sederhana belum
menggunaan media pembelajaran berupa video pembelajaran, proses
pemebelajarannya secara ceramah dan pencotohan alat-alat yang berhubungan
dengan materi pesawat sederhana yaitu: gunting, pinset, paku, pemotong kuku,
dan penjepit makanan. Pada saat pembelajaran berlangsung kondisi kelas
kondusif tetapi keaktifan siswa kurang karena hanya beberapa siswa yang aktif
menanggapi penjelasan guru.
Hasil wawancara dengan guru pengampu mata pelajaran IPA di kelas V
SD Negeri Mukiran 03 Kab. Semarang menunjukan bahwa guru memang
belum menggunaan media video pembelajaran, hal ini dikarenakan
keterbatasan kemampuan guru dalam penggunaan perangkat untuk
menayangkan video pembelajaran. Keterbatasan tersebut yaitu, guru belum
bisa menggunakan perangkat komputer seperti laptop dan proyektor secara
maksimal sebagai perangkat untuk menayangkan video pembelajaran karena
guru masih dalam tahap belajar menggunakan perangkat tersebut, sedangkan
di SD Negeri Mukiran 03 Kab. Semarang telah tersedia berbagai perangkat
komputer seperti laptop dan proyektor. Selain itu guru belum bisa
mengembangakan atau menciptakan media berupa video pembelajaran karena
dirasa cukup susah dalam pembuatannya. Guru juga menjelaskan bahwa
selama ini pembelajaran yang berlangsung untuk materi pesawat sederhana
hanya memanfaatkan media berupa contoh peralatan-peralatan yang
berhubungan dengan materi pesawat sederhana yaitu gunting, pinset, paku,
pemotong kuku, dan penjepit makanan. Untuk penjelasan selebihnya guru
menggunakan metode ceramah dalam menjelaskan materi. Guru juga
mengatakan bahwa dalam hasil ulangan harian pada materi pesawat sederhana
ada 9 dari 22 siswa yang belum mencapai nilai KKM sebesar 7.0, dan guru
3

harus mengupayakan kegiatan remidial agar siswa mencapai kriteria tuntas


nilai KKM.
Peneliti mengajukan pertanyaan kepada guru kelas yang menekankan
perlu tidaknya pada pengembangan media pembelajaran yang berupa video
pembelajaran, guru menjelaskan bahwa kebutuhan untuk media video
pembelajaran tersebut dirasa sangat perlu karena di SD Negeri Mukiran 03
Kab. Semarang khususnya kelas V belum ada media yang berupa video
pembelajaran. Selain itu guru juga menambahkan jika ada video pembelajaran
siswa akan lebih memahami materi yang dijelaskan, kerena dalam video
pembelajaran itu pasti ada visualisasi yang menarik untuk memotivasi siswa
dalam belajar.
Materi pelajaran hendaknya disajikan dengan cara yang menarik
sehingga rasa ingin tahu peserta didik terhadap materi pembelajaran
meningkat. Rasa ingin tahu itu akan menumbuhkan keaktifan dalam proses
belajar di kelas maupun di rumah, maka dari itu penyajian materi pembelajaran
dalam bentuk media video pembelajaran merupakan cara yang menarik untuk
menumbuhkan rasa ingin tahu dan keaktifan belajar siswa. Melalui penilitian
pengembangan video pembelajaran ini, siswa diharapkan dapat dengan mudah
belajar secara konkret, karena dalam video pebelajaran yang dikembangkan
akan disajikan banyak sekali visualisasi, audio dan animasi yang mengajakan
siswa di kelas seolah-olah belajar secara langsung dengan lingkungan.
Hasil wawancara dan observasi yang dilakukan pada kelas V SD Negeri
Mukiran 03 Kab. Semarang menunjukan bahwa kebutuhan media video
pembelajaran itu ada, namun kertebatasan dan permalasahan yang ada dalam
mengembangkan video pembelajaran menjadikannya belum terwujud. Berlatar
belakang permasalahan yang telah dijelaskan tersebut maka peneliti tertarik
untuk membuat pengembangan media pembelajaran yang berupa video
pembelajaran dengan judul penelitian “Pengembangan Media Video
Pembelajaran dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Materi Pokok
Pesawat Sederhana untuk Kelas V di SD Negeri Mukiran 03 Kab. Semarang
Semester 2 Tahun 2015/2016”.
4

1.2 Identifikasi Masalah


Perrmasalahan yang dapat diidentifikasi dari latar belakang tersebut
yaitu :
a. Pentingnya pengembangan video pemebalajaran dalam mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) khususnya materi pokok pesawat sederhana
sebagai media pembelajaran agar siswa belajar seacara konkret.
b. Di SD Negeri Mukiran 03 Kab. Semarang belum ada pengembangan
media pembelajaran berupa media video pembelajaran untuk mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) khususnya materi pokok pesawat
sederhana.

1.3 Batasan Masalah


Batasan masalah yang diperoleh dari latar belakang masalah dan
identifikasi masalah adalah suatu konsep tentang media pembelajaran yang
disesuai dengan kebutuhan dan mudah dalam penggunaannya yaitu dengan
menggunakan media video pembelajaran. Dari penjelasan tersebut maka
permasalahan hanya dibatasi pada masalah dalam pembuatan media video
pembelajaran dan kelayakan media video pembelajaran yang dikembangkan
peneliti untuk materi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) khususnya
materi pokok pesawat sederhana kelas V di SD Negeri Mukiran 03.

1.4 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana mengembangkan media video pembelajaran umtuk
pembelajaran IPA materi pokok pesawat sederhana untuk kelas V di SD
Negeri Mukiran 03 Kab. Semarang?
b. Bagaimana kelayakan dari media video pembelajaran untuk pembelajaran
IPA materi pokok pesawat sederhana untuk kelas V SD Negeri Mukiran
03 Kab. Semarang?
5

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian pengembangan ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:

a. Mengembangkan media pembelajaran berupa video pembelajaran dengan


materi pokok pesawat sederhana untuk kelas V SD Negeri Mukiran 03
Kab. Semarang.

b. Menguji kelayakan produk pengembangan media pembelajaran berupa


video pembelajaran melalui uji ahli media, uji ahli materi serta uji produk
kepada siswa kelas V SD Negeri Mukiran 03 Kab. Semarang.

1.6 Manfaat Penelitian


1.6.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini menambah sumbangan pada khasanah ilmu
pengetehuan tentang pengembangan media video pembelajaran serta
mempermudah siswa dalam menyerap pembelajaran pada mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) khususnya materi pokok
pesawat sederhana.
1.6.2 Manfaat Praktis
a. Meningkatkan motivasi belajar siswa SD Negeri Mukiran 03 Kab.
Semarang agar lebih semangat dalam mempelajari mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) materi pokok pesawat sederhana .
b. Meningkatkan pemahaman siswa SD Negeri Mukiran 03 Kab.
Semarang terhadap mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
materi pokok pesawat sederhana.
c. Sebagai media pembelajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) materi pokok pesawat sederhana di SD Negeri
Mukiran 03 Kab. Semarang.
d. Meningkatkan kesadaran siswa dan guru akan pentingnya
teknologi.
e. Meningkatkan kesadaran guru untuk mengembangkan media
pembalajaran.
6

1.6.3 Manfaat Bagi Peneliti


a. Dapat menjadi media dalam mengajar untuk peneliti kelak menjadi
pengajar.
b. Dapat mengetahui dan memahami bagaimana prosedur dalam
mengembangkan media video pembelajaran terhadap mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) materi pokok pesawat sederhana.

1.7 Spesifikasi Produk yang Diharapkan


Produk yang dihasilkan dari penelitian pengembangan ini adalah video
pembelajaran yang berisi bahan ajar mata pelajaran IPA dengan materi pokok
pesawat sederhana. Dalam video pembelajaran tersebut memuat:
a. Pendahuluan yang memuat penejelasan singkat tentang materi
pembelajaran, penjelasan SK, KD dan indikator yang akan dicapai.
b. Kegiatan inti, memuat tentang penyampaian materi dan contoh.
c. Penutup, memuat rangkuman.

1.8 Definisi Operasional


Dalam penelitian pengembangan ini menggunakan definisi-definisi
sebagai berikut:
a. Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dan kemauan siswa untuki belajar.
b. Video pembelajaran
Video pembelajaran adalah media sebagai alat dan sarana untuk
mempermudah dalam kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan tujuan
pembelajaran yang menyajikan kombinasi antara audio, visual, animasi
secara sistematis dan menarik.

Anda mungkin juga menyukai