PENDAHULUAN
1
2
Pembelajaran yang kurang menarik ini merupakan hal yang wajar dialami oleh
seorang guru yang kurang memahami kebutuhan siswa baik dari
pengembangan ilmu maupun karakteristik siswa.
Hasil observasi yang dilakukan peneliti pada kelas V SD Negeri
Mukiran 03 Kab. Semarang, dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan materi pokok pesawat sederhana belum
menggunaan media pembelajaran berupa video pembelajaran, proses
pemebelajarannya secara ceramah dan pencotohan alat-alat yang berhubungan
dengan materi pesawat sederhana yaitu: gunting, pinset, paku, pemotong kuku,
dan penjepit makanan. Pada saat pembelajaran berlangsung kondisi kelas
kondusif tetapi keaktifan siswa kurang karena hanya beberapa siswa yang aktif
menanggapi penjelasan guru.
Hasil wawancara dengan guru pengampu mata pelajaran IPA di kelas V
SD Negeri Mukiran 03 Kab. Semarang menunjukan bahwa guru memang
belum menggunaan media video pembelajaran, hal ini dikarenakan
keterbatasan kemampuan guru dalam penggunaan perangkat untuk
menayangkan video pembelajaran. Keterbatasan tersebut yaitu, guru belum
bisa menggunakan perangkat komputer seperti laptop dan proyektor secara
maksimal sebagai perangkat untuk menayangkan video pembelajaran karena
guru masih dalam tahap belajar menggunakan perangkat tersebut, sedangkan
di SD Negeri Mukiran 03 Kab. Semarang telah tersedia berbagai perangkat
komputer seperti laptop dan proyektor. Selain itu guru belum bisa
mengembangakan atau menciptakan media berupa video pembelajaran karena
dirasa cukup susah dalam pembuatannya. Guru juga menjelaskan bahwa
selama ini pembelajaran yang berlangsung untuk materi pesawat sederhana
hanya memanfaatkan media berupa contoh peralatan-peralatan yang
berhubungan dengan materi pesawat sederhana yaitu gunting, pinset, paku,
pemotong kuku, dan penjepit makanan. Untuk penjelasan selebihnya guru
menggunakan metode ceramah dalam menjelaskan materi. Guru juga
mengatakan bahwa dalam hasil ulangan harian pada materi pesawat sederhana
ada 9 dari 22 siswa yang belum mencapai nilai KKM sebesar 7.0, dan guru
3