TINDAK LANJUT
Oleh:
Halim iswayudi, ST
2015
SMK NEGERI 1 SEMENDE DARAT LAUT
Proses pembelajaran
1. Proses pembelajaran dilaksanakan dalam
dua pertemuan, pertemuan pertama
peserta didik melakukan observasi secara
tiori dan memperhatikan video
pembelajaran.
2. Pada pertemuan kedua peserta didik
mealukan kegiatan praktikum bagaimana
menganalisis gangguan sistem bahan
bakar injeksi sepeda motor.
3. Peserta didik menampilkan hasil kerja di
depan kelas
4. Bersama peserta didik menyimpulkan dan
mengevaluasi pembelajaran
Pihak yang terlibat dalam proses
1. Kepala sekolah
2. Teman sejawat
3. Peserta didik kelas XI T BSM
4. Toolman
Refleksi Hasil dan dampak Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang
Bagaimana dampak dari aksi dilakukan yaitu:
dari Langkah-langkah yang
dilakukan? Apakah hasilnya Penggunaan model pembelajaran PBL dengan
efektif? Atau tidak efektif? memanfaatkan kegiatan yang menampilakan video
Mengapa? Bagaimana respon dan peragaan sebagai objek observasi, mampu
orang lain terkait dengan meningkatkan hasil belajar peserta didik.
strategi yang dilakukan, Apa Hal ini dapat dilihat melalui nilai evaluasi peserta
yang menjadi faktor didik yang sudah tuntas di atas KKM. Sebelum
keberhasilan atau penggunaan model pembelajaran PBL pada materi
ketidakberhasilan dari sistem injeksi bahan bakar dari 24 peserta didik
strategi yang dilakukan? Apa kelas XI, hanya 18 orang peserta didik nilainya di
pembelajaran dari atas KKM. Setelah diterapkan model PBL pada aksi
keseluruhan proses tersebut yang dilaksanakan, terdapat 20 peserta didik yang
nilainya di atas KKM dan 4 peserta didik di batas
KKM yaitu 75.
Tantangan : Tantangan
Apa saja yang menjadi Untuk mencapai perubahan yang baik, tentu
tantangan untuk ada beberapa tantangan yang dialami penulis,
mencapai tujuan yakni sebagai berikut.
tersebut? Siapa saja yang 1. Tantangan selama proses ppl
terlibat, Selama proses PPL 1 banyak sekali tantangan
yang dihadapi penulis mulai dari kendala
teknis pelaksanaan,proses pengambilan
gambar, maupun proses pembelajaran di kelas
bersama peserta didik.
2. Tantangan pembelajaran sehari-hari.
Mengajar siswa yang beragam membuat
tantangan tersendiri bagi siswa, khususnya
di sekolah SMK yang mayoritas memiliki
siswa yang heterogen. Penerapan
pembelajaran yang berdiferensiasi tentu
sangat sulit dilakukan karena perlu
penyesuaian dengan kebiasaan siswa saat
belajar.
3. Peserta didik
Membangkitkan motivasi siswa merupakan
salah satu hal yang menjadi tantangan guru
untuk membuat guru harus lebih ekstra dalam
meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.
KELAS : XI TBSM
1 UKIN 1. Persiapan portofolio: refleksi diri, Selasa, 13 SMK 1. Peserta didik kelas XI TKJ 3
penelitian, Desember ISLAM 1 2. Bu Nining sebagai juru kamera 1
2. Persiapan RPP 2022 Blitar di 3. Dimas Ivanda operator
4. Fredly sebagai juru kamera 2
ruang
Samsung
DAFTAR RUJUKAN
Aulia, dkk. 2021. Prinsip Pengembangan Pembelajaran Berdiferensiasi (Differentiated Instruction) . Pusat Kurikulum dan
Pembelajaran, Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi,Republik Indonesia. Jakarta
Purba, M. 2020. Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia. Direktorat SMA, Direktorat Jendral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN.
Purwadhi. 2019. Pembelajaran Inovatif dalam PembentukanKarakter Peserta didik. Jurnal Indonesia untuk Kajian Pendidikan. 4 (1).
21—27
Riinawati.2021. Hubungan Konsentrasi Belajar Peserta didik terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik pada Masa Pandemi Covid-19
di Sekolah Dasar. Jurnal Ilmu Pendidikan, 3,(4)
Umar Mansyur.2019. Upaya Meningkatkan Minat Baca. Seminar Nasional Bahasa dan Sastra Indonesia II (Narasi II) Himaprodi
FBS UNM. Tanggal 16–17 November 2019, Menara Phinisi UNM Makassar
Wibowo, dkk.2020. Meningkatkan Konsentrasi Belajar Peserta Didik dengan Bimbingan Klasikal Metode Cooperative Learning Tipe
Jigsaw. Jurnal Pengabdian Masyarakat, 01,(2) 161 – 170