Anda di halaman 1dari 13

CERITA PRAKTIK BAIK (BEST PRACTICE)

MENGGUANAKAN METODE STAR


(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Masalah Siswa dalam Pembelajaran
DAN RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)

Disusun Oleh :

Nama Mahasiswa : Oftayani Andi, S.Pd


No UKG : 201699467045
Program Studi : Fisika

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN


UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
TAHUN 2023
LK 3.1 Menyusun Best Practice

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode STAR


(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta Didik dalam Pembelajaran

A. JUDUL
Mengoptimalkan penggunaan model dan media pembelajaran agar dapat memfasilitasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran pada Mata Pelajaran Fisika
dengan menerapkan model Inkuiri dan PBL dipadukan dengan media powerpoint dan
googleform berbasis simulasi PhET.

B. PENDAHULUAN
Pelajaran Fisika merupakan pelajaran yang dianggap peserta didik sulit. Biasanya
ketika mereka belajar Fisika peserta didik merasa bosan, tidak semangat dan bawaannya
ngantuk karena tidak mengerti. Dengan adanya tuntutan Kurikulum Merdeka 2022
dalam proses pembelajaran, yang jika kita terapkan sebenarnya akan mempermudah kita
dalam menyampaikan materi pembelajaran, sehingga peserta didik merasa nyaman dan
senang mengikuti proses pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Dapat merubah
persepsi siswa bahwa Fisika itu mudah, menyenangkan dan cepat dimengerti.
Rendahnya minat dan motivasi siswa dalam belajar berdampak pada keaktifan peserta
didik, hal ini disebabkan karena beberapa hal diantaranya adalah pembelajaran berpusat
hanya pada guru dalam penyampaian materi dengan metode konvensioal (Teacher
Center). Siswa yang kurang aktif dalam dalam proses pembelajaran dikarenakan bukan
hanya dari factor kemampuan siswa saja tetapi dapat terjadi karena factor lain yaitu
model pembelajaran yang tidak disesuaikan dengan karakteristik materi dan karakter
peserta didik.

Berdasarkan permasalahan di atas, guru melakukan kajian literatur dan wawancara


teman sejawat untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka diperoleh hasil bahwa
guru perlu mendesain pembelajaran inovatif untuk meningkatkan keaktifan peserta didik
melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang dipadukan dengan
mengunakan Media powerpoint dan googleforms berbasis simulasi PhET.

C. PEMBAHASAN

Lokasi SMK Negeri 1 Tering

Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan

Tujuan yang ingin dicapai PPL Aksi 1


Dengan mengguanakan Model Pembelajaran Inkuiri
berbasis simulasi PhET dengan bantuan media
pembelajaran powerpoint serta LKPD untuk
memfaslitasi peserta didik menjadi aktif dalam
memahami mata pelajaran Fisika materi Energi
Potensial, Energi Kinetik, dan Energi Mekanik.
PPL Aksi 2
Dengan menggunakan Model Pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) berbasis simulasi PhET dengan
bantuan powerpoint dan Googleform untuk untuk
mengoptimalkan kemampuan guru dalam
pengguanaan model pembelajaran inovatif
menjadikan pembelajaran yang menarik dan
meyenangkan bagi peserta didik dalam memahami
pelajaran fisika materi Perubahan Bentuk Energi.

Penulis Oftayani Andi, S.Pd


Pembimbing :
1) Dr. Zeni Haryanto, M.Pd (Dosen Pembimbing)
2) Darmadianingsih, S.Pd (Guru Pamong)

Tanggal PPL Aksi 1 : Jumat, 15 Desember 2023


PPL Aksi 2 : Sabtu, 20 Januari 2024

Situasi : Kondisi yang menjadi latar belakang masalah :


Kondisi yang menjadi 1. Kurangnya partisipasi aktif peserta didik dalam
latar belakang masalah, pembelajaran sehingga pembelajaran hanya berpusat
mengapa praktik ini pada guru (Teacher Centar) sebagai pemberi informasi
penting untuk dibagikan, atau peyampai materi.
apa yang menjadi peran 2. Guru cendrung terbiasa menggunakan model
dan tanggung jawab anda pembelajaran konvensional (Ceramah) yang tidak
dalam praktik ini. disesuaikan dengan karakteristik materi dan karakter
peserta didik sehingga penggunaan model
pembelajaran inovatif belum terbiasa untuk
dilaksanakan.
3. Guru belum mengoptimalkan pemanfaatan media
pembelajaran berbasis TIK.
Alasan praktik Inkuiri dan PBL ini penting untuk
dibagikan antara lain adalah :
1. Banyak guru termasuk rekan kerja dilingkungan
tempat saya mengajar mengalami permasalahn seperti
saya.
2. Praktik pemmbelajaran ini dapat memotivasi dan
menjadi referensi serta inspirasi nagi saya dan rekan
pendidik yang lain untuk mendesain pembelajaran
yang kreatif dan inovatif.
3. Penerapan model Inkuiri dan Problem Based Learning
(PBL) berbasis simulasi PhET dengan menggunakan
bantuan media powerpoint dan googleforms, pendidik
lebih ditekankan sebagai fasilitator dan peserta didik
lebih proaktif dalam menemukan apa yang harus
mereka pelajari sehingga pengelolaan kelas lebih
optimal.
4. Dengan pengguanaan model pembelajaran Inkuiri dan
PBL Peserta didik belajar untuk berpartisipasi aktif,
belajar kerjasama dengan orang lain, serta berani
mengemukakan pendapatnya dalam diskusi kepompok
dan persentasi.
Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini
adalah :
Peran dan tanggung jawab saya bukan hanya
melaksanakan pembelajaran inovatif melainkan juga
belajar menerapkan pembelajaran inovatif dengan baik
di kelas. Belajar menyesuaikan model pembelajaran
sesuai dengan kebutuhan karekteristik peserta didik,
belajar untuk tidak membandingan pengetahuan antar
peserta didik karena setiap peserta didik memiliki
pengetahuan yang berbeda-beda. Dalam praktik
pembelajaran saya berupaya menciptakan suasana
belajar yang berbeda dengan penggunaan model,
metode, dan media pembelajaran yang inovatif serta
menggunakan konsep pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai
sesuai denga yang diharapkan.

Tantangan : Tantangan untuk mencapai tujuan dalam kegiatan ini


adalah :
Apa saja yang menjadi
tantangan untuk mencapai 1. Manajemen waktu yang kurang baik sehingga
tujuan tersebut? Siapa persiapan terlalu mepet ketika terjadi kendala teknis
saja yang terlibat? yang tidak diingankan.
2. Peserta didik belum terbiasa dengan pengguanaan
aplikasi simulasi PhET saat melakukan percobaan
virtual sederhana.
3. Peserta didik masih belum terbiasa melakukan
persentasi dihadapan teman-teman kelompok lain
sehngga beberapa peserta didik yang persentasi
suaranya tidak terdengan karena ada rasa malu.
4. Keaktifan peserta didik baik secara individu maupun
kelompok dan dinamika saat berkelompok yang masih
terlihat canggung/kaku sehingga tidak berbaur dalam
kelompok untuk memecahkan masalah terkait materi.

Pihak yang terlibat dalam kegiatan ini adalah :


Dari pemaparan tantangan tersebut maka saya
melibatkan diri sebagai fasilitator dalam pelaksanaan
pembelajaran, peserta didik kelas X TKJ B sebagai
sentral dalam proses pembelajaran, dosen pembimbing
dan guru pamong sebagai pembimbing virtual dalam
proses melaksanakan pembelajaran PPL Aksi 1 dan PPL
Aksi 2, kepala sekolah dalam memberikan perizinan
ruang kelas beserta fasilitas yang mendukung
pelaksanaan pembelajaran serta teman sejawat yang
membatu dalam proses perekaman kegiatan ini.

Aksi : Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi


tantangan :
Langkah-langkah apa
yang dilakukan untuk 1. Menyusun dan mempersiapkan perangkat
menghadapi tantangan pembelajaran yang terdiri dari modul ajar, LKPD,
tersebut / strategi apa Media, Asesmen dan bahan ajar untuk 2 kali
yang digunakan / pertemuan tentang materi energi potenisal, energi
bagaimana prosesnya, kinetik, energi mekaik mengunakan model inkuiri dan
siapa saja yang terlibat / perubahan bentuk energi dengan model problem based
Apa saja sumber daya learning (PBL).
atau materi yang 2. Menentukan pendekatan scientifik dan model inkuri
diperlukan untuk pada PPL 1 serta problem based Learning pada PPL 2
melaksanakan strategi ini dengan metode pengamatan, diskusi, dan presentasi
terkait permasalan pada materi.
3. Pemilihan model pembelajaran yang disesuaikan
dengan materi pembelajaran dan karakteristik peserta
didik.
a. Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan
model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan
materi dan karakteristik peserta didik adalah
model Inkuiri dan PBL.
b. Proses penggunaan model ini dengan
mempelajarai model Inkuiri dan PBL, memahami
keuntungan model pembelajaran inkuiri dan PBL
dan mnyesuaikan dngan karakteristik siswa dan
kemampuan dasar serta kebiasaan siswa.
c. Sumber Daya atau materi yang diperlukan dalam
menggunakan model pembelajaran ini adalah
kemampuan atau kompetensi guru pada model
pembelajaran inkuiri dan PBL juga kemampuan
guru dalam menguasai materi pembelajaran yang
akan diajarkan.
4. Pemilihan media berbasis teknologi untuk 2 kali
pertamuan disesuaikan sehingga dapat memfasilitasi
peserta didik untuk aktif baik secara individu ataupun
kelompok membangun keterampilan peserta didik
melakuan diskusi dan persentasi serta dapat
mengguakan simulasi PhET dengan baik sesuai
langkah kerja.
5. Strategi yang dilakukan guru dapat memfasilitasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam
pembelajaran yaitu dengan merancang pembelajaran
yang berpusat pada peserta didik (student center)
dengan mengembangan modul ajar dan LKPD.
6. Adapun yang terlibat dalam proses praktik ini adalah
teman sejawat yang membantu proses perekaman di
dalam kelas dan semua siswa yang terlibat untuk
mencapai tujuan pembelajaran.

Refleksi Hasil dan Dampak aksi dari langkah-langkah yang dilakukan :


Dampak : Proses pembelajaran fisika yang dilakukan pada PPL 1
Bagaimana dampak aksi dengan materi energi potensial, energi kinetik dan energi
dari Langkah-langkah mekanik berbantuan media interaktif dan LKPD berbasis
yang dilakukan? simulasi PhET yang dilakukan oleh guru dan peserta didik
berjalan dengan baik. Kemudian pada PPL 2 dengan materi
Apakah hasilnya efektif? perubahan bentuk energi dengan model PBL dan
atau tidak efektif? bebantuan media interaktif dan LKPD serta kegiatan
Mengapa? penyelidikan dengan simulasi PhET yang dilakukan oleh
Bagaimana respon orang guru dan peserta didik berjalan dengan baik. Berdasarkan
lain terkait dengan observasi selama proses pembelajaran, pada saat Kegiatan
strategi yang dilakukan? Pendahuluan peserta didik terlihat aktif merespon
pertanyaan dari guru. Peserta didik terlihat siap dalam
Apa yang menjadi faktor menima pembelajaran. Pada Kegiatan Inti peserta didik
keberhasilan atau terlihat lebih aktif dalam proses diskusi dalam
ketidakberhasilan dari menyelesaikan LKPD, dalam menggali informasi ada yang
strategi yang dilakukan? memuka bahan ajar dan mencari informasi diinternet. Pada
Apa pembelajaran dari saat mempresentasikan hasil diskusi semua kelompok
keseluruhan proses terlihat antusias ingin memaparkan hasil pekerjaan di
tersebut. depan kelas. Hal ini bisa dikatakan peserta didik
terfasilitasi untuk berpartisipasi aktif karena adanya
perubahan perilaku dari peserta didik dalam pembelajaran.

Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa?


Setelah dilaksanakannya pembelajaran Fisika dengan
model Inkuiri dan PBL, saya menemukan bahwa proses
dan hasil belajar siswa meningkat. Lebih baiik dibandinkan
dengan pembelajaran sebelumnya.
Setelah diterapkan model pembelajaran inkuiri dan PBL
dengan bantuan media interaktif PP, LKPD dan diskusi
dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran
juga berpengaruh terhadap pemahaman peserta didik
selama proses pembelajaran sehingga hasil belajar peserta
didik meningkat dilihat dari hasil evaluasi pembelajaran.
Respon orang lain terkait dengan strategi yang
dilakukan :
Berdasarkan hasil refleksi diakhir pembelajaran respon
siswa terhadap kegiatan pembelajaran ini sangat antusias
karena pengalaman baru dalam belajar. Peserta didik
senang belajar dalam kelompok dan melakukan
penyelidikan dengan aplikasi PhET merupakan sesuatu
yang baru baru mereka. Media yang digunakan pun sangat
menarik dan memudahkan peserta didik memahami materi
yang disajikan dengan inovasi.

Faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari


strategi yang dilakukan :
Faktor keberhasilan dalam pembelajaran ini sangan
ditentukan oleh kemampuan dan keterampilan guru dalam
menerapkan model dan metode pembelajaran yang
bervariasi yang dapat membuat peserta didik berperan
aktif.
Faktor keberhasilan pembelajaran juga ditunjukkan
oleh :
1. Penerapan pembelajaran yang menarik, yang tidak
berpusat pada guru dan melibatkan keaktifan peserta
didik.
2. Peserta didik mampu mnelesaikan penyelidikan,
menganalisis masalah, menyimpulkan dan presentasi
hasil diskusi LKPD.
3. Peserta didik mengerjakan evaluasi dengan hasil
penilaian baik sebagai bukti peserta didik paham akan
materi yang di sampaikan.
Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut :
Pembelajaran yang bisa diambil dari proses kegiatan yang
sudah dilakukan guru adalah sebagai seorang guru sangat
penting untuk meningkatkan kualitas diri, mengembangkan
kemampuan yang dimilikinya, serta sadar dan tanggap
akan perubahan teknologi di era sekarang ini. Guru harus
terus belajar, kreatif dan inovatif dalam setiap hal yang
berguna dan mendukng untuk meningkatkan kemampuan
keterampilan diri pribadi sehingga bermanfaat bagi peserta
didik dan guru.
D. KESIMPULAN (RENCANA TINDAK LANJUT)
Rencana tindak lanjut yang akan penulis lakukan sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas pembelajaran inovatif dengan memperhatikan model dan
media pembelajaran yang tepat serta sesuai dengan karakteristik materi dan
peserta didik.
2. Meningkatkan pengetahuan dan berinovasi terkait pemanfaatan teknologi dalam
pembelajaran dengan memperbanyak wawasan melalui kegiatan workshop atau
webinar.
3. Memperbaiki rangkaian proses pembelajaran mulai dari perencanaan,
pelaksanaan sampai penilaian yang disesuaikan dengan pengalaman yang sudah
diperoeh sewaktu melaksanakan PPG Daljab ini.
4. Mengaplikasikan model – model pembelajaran inovatif seperti model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam proses pembelajaran di
kelas.
5. Menginformasikan best practice ini kepada rekan guru sejawat dan rekan guru
mapel lainnya untuk diterapkan, serta menginformasikan best practice ini
padaguru berbagi atau media sosial lainnya.

E. DAFTAR PUSTAKA

Adetya, Oklin dan Desyandri. 2019. Peningkatan Hasil Belajar Tematik Terpadu
Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) Di sekolah. Inovasi
Pembelajaran SD, 7 (12) ; Halaman 1-13.

Amir, Nur Fadilla. 2020. Pengguanaan Model Problem Based Learning (PBL) pada
pembelajaran Tematik Siswa Sekolah Dasar. Uniqba Journal Of Social Sciences.
1(2); Halaman 22-34.

F. LAMPIRAN DOKUMENTASI

1. Foto kegiatan Praktik Pembelajaran Lapangan dengan model Inkuiri


(PPL 1), Jumat, 15 desember 2023
a) Kegiatan Pendahuluan
b) Kegiatan Inti

c) Kegiatan Penutup
2. Foto Kegiatan Praktik Pembelajaran Lapangan dengan model Problem Based
Learning (PBL) ; (PPL 2) Sabtu, 20 Januari 2024
a) Kegiatan Pendahuluan
b) Kegiatan Inti
c) Kegiatan Penutup

Anda mungkin juga menyukai