Anda di halaman 1dari 20

LK 3.

BEST PRACTICES

Disusun untuk Memenuhi Tugas PPG Daljab Tahun 2023

Kategori I

OLEH :

NAMA : ARY EMAWATI BAYU PRASTIWI, S.Pd

NIM : 2398010366

KELAS : 010 PPG DALJAB UNNES

KELOMPOK :1

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2023
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI VOLUME KUBUS DAN BALOK
MELALUI PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING BERBANTUAN
VIDEO PEMBELAJARAN VOLUME KUBUS DAN BALOK PADA SISWA KELAS IV
SD NEGERI TERBAN KECAMATAN PABELAN

Lokasi SD Negeri Terban

Dusun Sawur RT 004 RW 005, Desa Terban, Kecamatan


Pabelan Kabupaten Semarang Jawa Tengah Kode Pos 50771

Lingkup Pendidikan Sekolah Dasar

Tujuan yang ingin 1. Mendiskripsikan peningkatan hasil belajar peserta didik


dicapai dengan Menggunakan model pembelajaran Project Based
Learning (PjBL) berbantuan media video pembelajaran pada
peserta didik kelas IV materi Volume Kubus dan Balok SD
Negeri Terban.
2. Mendiskripsikan peningkatan keterampilan melalui Model
Project Based Learning (PjBL) berbantuan media video
pembelajaran pada peserta didik kelas IV materi Volume
Kubus dan Balok SD Negeri Terban.

Penulis Ary Emawati Bayu Prastiwi, S.Pd

Tanggal PPL Aksi 2 pertemuan 1 : Selasa, 18 Juli 2023

PPL Aksi 2 pertemuan 2 : Rabu, 20 Juli 2023

SITUASI: Latar belakang masalah dari praktik pembelajaran ini di

Kondisi yang menjadi antaranya hasil belajar siswa yang masih rendah dan kurang aktif
latar belakang masalah, dalam proses pembelajaran sehingga proses belajar mengajar
mengapa praktik ini yang seharusnya berpusat pada siswa didominasi oleh guru yang
penting untuk dibagikan, berperan sebagai penyalur ilmu pengetahuan. Belum adanya
apa yang menjadi peran pembelajaran penugasan proyek yang menekankan pada
dan tanggung jawab anda suatu kegiatan penelitian berdasarkan tema atau topik yang
sudah ditentukan dalam pembelajaran. Sehingga situasi siswa
dalam praktik ini.
disana masih banyak siswa yang kurang antusias dalam
menerima pembelajaran karena guru juga masih kurang
menerapkan model-model pembelajaran yang menekankan
keaktifan siswa yang sekaligus membuat anak kurang kritis dalam
menerima dan menalar materi yang diberikan yang dimana itu
berdampak pada rendahnya perolehan nilai siswa dalam
pelajaran. Tidak sedikit siswa memperoleh nilai yang dibawah
KKM yaitu 65. N i l a i r a t a - r a t a y a n g d i p e r o l e h s i s w a
kelas IV SD Negeri Terban adalah 67, 55 yang
masih di bawah KKM (70). Enam dari sembilan
s i s w a m a s i h d i b a w a h K K M . Selain rendahnya hasil belajar
siswa, penggunaan metode dan model pembelajaran yang belum
inovatif menyebabkan siswa merasa bosan saat mengikuti
pembelajaran dan tidak ada motivasi untuk mengikuti pelajaran.

Berdasarkan permasalahan di atas, praktik baik (Best


Practice) perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan
pembelajaran dengan menggunakan model dan media yang
tepat sehingga pembelajaran inovatif dapat tercapai dengan
baik. Oleh karena itu, penulis yang berperan sebagai guru
mendesain pembelajaran inovatif untuk meningkatkan
pemahaman siswa dimana model pembelajaran menekankan
pada perkembangan berpikir tingkat tinggi atau berpikir kritis
dalam pembelajaran materi volume kubus dan balok. Dengan
demikian perlu menggunakan model pembelajaran yang dapat
menyelesaikan masalah tersebut . Salah satu model
pembelajaran yang lebih memperdayakan kepada keaktifan,
kreatifitas dan inovatif serta pola pikir kritis yakni dengan
model belajar Project Based Learning (PJBL).

Istarani (2021: 156) mengemukakan pendapatnya


bahwa Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based
Learning) yaitu sebuah model atau pendekatan pembelajaran
yang inovatif dan menekankan untuk belajar secara kontekstual
melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks. .

Project Based Learning memperlihatkan adanya bukti


bahwa keefekifan dalam peningkatan pada hasil belajar siswa
juga menambah kemampuan pemecahan siswa, adanya
peningkatan siswa dalam memahami pelajaran dan
peningkatan sikap yang baik pada matematika serta
peningkatan dalam bekerjasama. Dengan begitu dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran siswa dapat mengasah serta
mengeksplor setiap materi yang diterima dengan kognitifnya
yang sebelumnya terlatih berpikir kritis dengan model
pembelajaran ini Project Based Learning (PJBL) dan
memungkinkan setiap siswa terlibat aktif dan kritis dalam
proses belajarnya.

Menurut Nurul Nafisah (2021) dalam jurnalnya yang


berjudul Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil
Belajar Matematika dengan Model Project Based Learning
(PJBL). Penerapan model pembelajaran Project Based
Learning (PJBL) tidak hanya meningkatkan hasil belajar
saja tetapi juga meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa
pada mata pelajaran matematika. Pembelajaran akan lebih
efektif dalam peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa
dengan menggunakan model Project Based Learning (PJBL)
sehingga membantu mengurangi masalah dalam kelas.

Selain model pembelajaran yang inovatif, pembelajaran


yang menarik dapat dengan menggunakan media video
pembelajaran. Menurut (Daryanto, 2021) media pembelajaran
yang dapat digunakan sangatlah bervariasi, salah
satunya adalah media audio visual atau yang biasa disebut
media video yang memiliki daya tarik yang besar terhadap
responsif yang dimiliki oleh peserta didik, karena dalam media
video memiliki banyak keuntungan yang dapat membantu guru
dalam menjelaskan atau menyampaikan informasi dari materi
yang diajarkan dan membuat siswa mudah menerima materi
yang diajarkan.

Video pembelajaran juga mempunyai karakteristik hal ini


disampaikan oleh Khairani et al (2019) dalam penelitiannya
yaitu untuk menghasilkan video pembembelajaran yang
berkualitas, yang dapatmeningkatkan motivasi belajar peserta
didik.

Menurut (Febriani, 2017), media video memiliki


potensi untuk lebih disukai peserta didik, hal ini dikarenakan
melalui media video peserta didik dapat menyaksikan dan
membayangkan apa yang disajikan pada saat pemutaran
video berlangsung.

Selain menggunakan media video, pada aksi


pembelajaran yang kedua ini saya menggunakan benda konkrit
kubus dan balok untuk mentransfer pengetahuan siswa secara
langsung. Disini saya menggunakan video pemebalajaran yang
saya ambil dari youtube

TANTANGAN : Pelaksanaan pembelajaran model Project Based Learning

Apa saja yang menjadi dan media video pembelajaran volume bangun kubus dan
balok ini tentu saja memiliki tantangan, diantaranya:
tantangan untuk
1) Membutuhkan persiapan lebih untuk menyiapkan alat,
mencapai tujuan
konsep, media, dan persiapan lainnya.
tersebut? Siapa saja yang
terlibat? 2) Memerlukan waktu yang cukup panjang dalam
pelaksanaannya.

3) Masih ada peserta didik tampak kurang aktif dalam


pembelajaran.

4) Masih ada peserta didik yang belum bisa bekerjasama


dalam kelompok untuk mengerjakan tugasnya

5) Masih ada peserta didik belum bisa menunjukkan


keterampilan dalam mendesain bangun kubus dan balok.

Pihak-pihak yang terlibat :

1) Ibu Atik Mutianah, S.Pd.SD selaku Kepala SD Negeri


Terban yang ikut memberikan pendampingan dari awal
hingga terlaksananya kegiatan PPL ini dan bersedia
menjadi narasumber.

2) Bapak Bakat Handiwan, S.Pd selaku Guru V SD Negeri


Terban yang bersedia menjadi narasumber.

3) Bapak Nurkholis, S.Pd selaku Guru Kelas VI SD Negeri


Terban yang bersedia menjadi narasumber.

4) Siswa kelas IV yang berjumlah 9 ( 3 laki-laki dan 6


perempuan ) sebagai peserta di dalam kelas pada praktik
proses pembelajaran.
5) Bapak Nasocha, S.Pd.SD selaku guru kelas II SD Negeri
Terban untuk membantu memberikan penilaian sikap dan
kinerja guru dalam melakukan pembelajaran sekaligus
dalam pengambilan video Pembelajaran.

6) Dosen dan guru pamong sebagai pembimbing dalam


proses pelaksanakan praktik pembelajaran

AKSI : Langkah dalam aksi praktik baik ini menggunakan model

Langkah-langkah apa pembelajaran Project Based Learning dengan langkah


yang dilakukan untuk kegiatan sebagai berikut :
menghadapi tantangan 1. Tahap merencanakan tindakan
tersebut/ strategi apa a. Melakukan refleksi permasalahan materi volume kubus dan
yang digunakan/ balok
bagaimana prosesnya, b. Melakukan telaaah kurikulum, menelaah Kompetensi Dasar
siapa saja yang terlibat / dan Indikator pencapaian yang akan dilaksanakan.
Apa saja sumber daya c. Menyusun RPP, menyiapkan media yang digunakan,
LKPD, bahan ajar dan instrumen penilaian
2. Tahap Pelaksanaan
a. Melakukan kegiatan yang telah direncanakan dalam
kegiatan perencanaan tindakan
b. Melakukan pembelajaran dengan model project based
learning (PjBL) bebantuan media berbasis teknologi seperti
(HP, Laptop, LCD). Langkah-langkah dalam penerapan
model PjBL antara lain:
Menentukan pertanyaan dasar
1. Peserta didik menyimak tayangan video pembelajaran
tentang volume kubus dan balok

2. Guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik


terhadap video masalah yang ditayangkan.

3. Guru memberikan penguatan terhadap jawaban peserta


didik.

Menyusun perencanaan proyek

1. Peserta didik membentuk kelompok (3 kelompok).

2. Setelah kelompok terbentuk, peserta didik mengamati


LKPD yang dibagikan guru.
3. Guru menjelaskan tata cara atau tahap-tahap pengerjaan
LKPD.
atau materi yang Menyusun jadwal kegiatan
diperlukan untuk 1. Peserta didik bersama guru membuat kesepakatan
melaksanakan tentang waktu penyelesaian proyek
strategi ini
2. Setiap individu dalam kelompok dipastikan untuk
memahami tugas yang terdapat dalam LKPD,
membaca dengan teliti perintah yang terdapat pada
LKPD dan tentunya memperhatikan batas waktu yang
telah ditentukan untuk pengerjaan LKPD.

Memantau peserta didik dan kemajuan proyek

1. Peserta didik mengerjakan proyek sesuai


dengan arahan guru dan petunjuk yang ada di
LKPD

2. Guru mengarahkan peserta didik dan memonitor


pelaksanaan pembuatan kubus dan balok dan
bagaimana mencari volumenya

3. Peserta didik menyimak arahan guru agar selalu


bekerjasama dan berdiskusi dengan kelompok,
serta ikut aktif dalam memberikan jawaban

Menguji hasil

1. Peserta didik maju di depan kelas untuk


mempresentasikan hasil proyeknya pada masing-
masing kelompok dibantu guru.

2. Kelompok yang lain mendengarkan dan


menanggapi hasil kelompok yang presentasi.

3. Peserta didik dan guru memberikan reward


kepada kelompok yang sudah presentasi.

Evaluasi hasil belajar

1. Peserta didik didampingi guru membahas dan


mengevaluasi jawaban setiap kelompok.
2. Peserta didik menarik kesimpulan dari hasil diskusi
bersama dengan guru.

3. Pemberian reward kepada kelompok dengan hasil


kerja terbaik.

4. Peserta didik diberi kesempatan untuk mengajukan


pertanyaan sebagai bentuk penguatan terhadap
materi yang telah dipelajari.

5. Peserta didik menyelesaikan soal evaluasi secara


mandiri

3.Tahap Evaluasi
1. Melakukan evaluasi hasil belajar siswa
2. Mengolah hasil belajar siswa (nilai sikap,
pengetahuan dan keterampilan siswa)

4.Tahap Refleksi
1. Melakukan refleksi terhadap keseluruhan proses
pembelajaran.
2. Menguraikan kelebihan dan kekurangan dalam
pembelajaran.
3. Mencari alternatif solusi terhadap kelemahan dalam
pembelajaran.

Strategi apa yang digunakan

Pelaksanakan proses pembelajaran didahului dengan


melakukan koordinasi kepada semua warga sekolah yang ikut
terlibat dalam pelaksanakan kegiatan pembelajaran sehingga
dapat berjalan dengan baik dan lancar. Selain itu mengaitkan
model pembelajaran yang akan digunakan yaitu project
based learning (PjBL) sehingga diharapkan mampu
membantu siswa dalam membangun keaktifan siswa dari
setiap sintaks kegiatan pembelajaran tersebut. Beberapa
kelebihan model pembelajaran PjBL berdasarkan
pengalaman sebagai berikut:

1. Memotivasi peserta didik dengan melibatkannya di


dalam pembelajaran.
2. Menyediakan kesempatan pembelajaran berbagai
disiplin ilmu
3. Membantu keterkaitan hidup di luar sekolah
4. Menyediakan peluang unik karena pendidik
membangun hubungan dengan peserta didik
sebagai fasilitator
5. Menyediakan kesempatan untuk membangun
hubungan dengan komunitas yang besar
6. Membuat peserta didik lebih aktif dan berhasil
memecahkan problem-problem yang ada

Siapa saja yang terlibat

Pada proses pembelajaran aksi 2 melibatkan beberapa


warga sekolah diantaranya saya sebagai guru, 9 peserta didik
kelas IV, Kepala Sekolah dan 1 teman sejawat.

Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk

melaksanakan strategi ini

1. SDM : kemampuan guru dan teman sejawat dalam


mengatasi masalah sudah cukup baik sehingga
kegiatan pembelajaran dapat terlaksanakan dengan
lancar.

2. Perangkat ajar sebagai pedoman guru dalam


melaksanakan kegiatan pembelajaran.

3. LKPD sebagai lembar kegiatan siswa selama proses


pembelajaran.
4. Buku penunjang seperti buku siswa kelas IV.

5. Sarana Prasarana

Sarana dan prasarana di sekolah seperti aliran listrik,


LCD, dan proyektor, laptop sudah tersedia di sekolah
sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan
baik.

REFLEKSI Dampak dari aksi yang dilakukan


HASIL DAN Dampak dari penggunaan model pembelajaran
DAMPAK Project Based Learning ini adalah dapat mengatasi masalah
Bagaimana dampak yang ditemukan di kelas yakni rendahnya hasil belajar siswa
dari aksi dari muatan pelajaran Matematika materi volume kubus dan
Langkah- langkah balok.
yang dilakukan? Model ini dapat menumbuhkan sikap berpikir kritis
Apakah hasilnya dan kolaboratif. Dari setiap sintak yang dilakukan, langkah
efektif? Atau tidak yang paling menonjol menurut saya adalah Memantau
efektif? Mengapa? peserta didik dan kemajuan proyek dimana siswa sangat
Bagaimana respon antusias dan bisa bekerjasama dengan baik dalam
orang lain terkait mengerjakan proyek berkelompok sehingga tujuan
dengan strategi pembelajaran bisa tercapai. Penggunaan media
yang dilakukan, Apa pembelajaran yang menarik juga menjadi salah satu faktor
yang menjadi faktor yang membuat siswa tertarik, antusias, dan bersemangat
keberhasilan atau untuk bekerjasama secara maksimal sehingga mendapat
ketidakberhasilan hasil terbaik.
dari strategi yang
Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa?
dilakukan? Apa
pembelajaran dari Hasil dari praktik baik yang dilakukan baik dalam aksi 2
dirasa sangat efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
keseluruhan
Hal tersebut terbukti dari ketercapaian KKM siswa kelas 4.
proses
Pada aksi 2, semua peserta didik dapat mencapai nilai KKM
tersebut?
sehingga tingkat ketercapaian 100%.
Hasil pembelajaran sebelum menggunakan model
pembelajaran PjBL adalah di tunjukkan dengan tabel sebagai
berikut :

NO Rentang Predikat Jumlah Rata-rata


Nilai siswa

1. 90 – 100 Sangat baik 1 67 ,43

2. 80 - 89 Baik 2

3. 70- 79 Cukup 5

4. Kurang Perlu Bimbingan 1


70

Hasil penelitian proses pembelajaran yang berlangsung


selama 70 menit sebagai berikut :

- Penilaian sikap dalam bekerja sama dan bernalar kritis


saat kerja kelompok dan berdiskusi dalam pembuatan
proyek terdapat 6 siswa mendapatkan predikat A 6 siswa
predikat B 3 siswa, 2 sisa berpredikat C 0 dan 1 siswa
yang masih membutuhkan bimbingan 0

Gambar. 1 Sikap Kerja sama


SIKAP KERJA SAMA

93 - 100
70-0 84 - 92
12% 75 - 83
75 - 83 70-0
20% 93 - 100
49%
84 - 92
20%

Dari data grafik grafik di atas, dapat disimpulkan bahwa


sikap Kerjasama siswa masuk dalam kategori baik.
Berdasarkan instrumen penilaian dan kriteria indikator yang
dicapai siswa sebagai berikut:

Sikap Kerjasama dengan Kriteria: berpartisipasi aktif dalam


kelompok, menghargai pendapat teman dan bersedia
membantu teman dalam kelompok yang

Kerja Sama skor

a. Kriteria: berpartisipasi aktif dalam kelompok, 3


menghargai pendapat teman dan bersedia membantu
teman dalam kelompok yang kesulitan

b. Memenuhi dua kriteria 2

c. Memenuhi satu atau nol kriteria 1

Skor Maksimal 6

1) Penilaian nilai pengetahuan


Berdasarkan tabel diatas, dapat diperoleh nilai
pengetahuan siswa kelas 4 SD Negeri 2 Terban
adalah

Nilai Tertinggi : 100

Nilai Terendah : 75

Rata – rata : 91, 66

Tuntas : 9 Siswa

Tidak tuntas : 0 Siswa

NILAI PENGETAHUAN
SISWA

93 - 100
70-0 84 - 92
12% 75 - 83
75 - 83 70-0
20% 93 - 100
49%
84 - 92
20%

Berdasarkan diagram diatas, dapat diperoleh nilai


pengetahuan siswa kelas IV SD Negeri Terban adalah 49 %
nilai 93 – 100, 20 % nilai 75 – 83. Jadi dapat disimpulkan
pengetahuan peserta didik kelas IV masuk dalam kategori
Amat Baik.

2) Penilaian aspek keterampilan

indikator penilaian sikap ketrampilan pembuatan kubus dan


balok

tabel : Indikator penilaian keterampilan


Berdasarkan indikator tersebut hasil dari nilai keterampilan
siswa dapat dilihat dari gafik berikut.

Nilai Ketrampilan Siswa

amat baik
25% baik
cukup
perlu bimbingan

75%

Berdasarkan diagram diatas, dapat diperoleh nilai


keterampilan siswa kelas IV SD Negeri Terban adalah 6
siswa memenuhi 4 kriteria yang ditetapkan, dan 3 siswa
memenuhi 3 kriteria. Berdasarkan grafik tersebut, dapat
disimpulkan keterampilan peserta didik kelas IV masuk
dalam kategori Amat Baik.

Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi


yang dilakukan?

Proses pembelajaran dengan menggunakan model


Project Based Learning mendapat respon positif dari
lingkungan sekolah. Karena pembelajaran dengan
menggunakan model ini meningkatkan keterampilan
peserta didik dan meningkatkan hasil belajar peserta didik
dalam pembelajaran.
Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau
ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan?

Faktor keberhasilan dari pembelajaran ini adalah adanya


kolaborasi yang baik antara guru, peserta didik, teman
sejawat, dan kepala sekolah serta lingkungan sekolah yang
mendukung.

Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Penutup
A. Simpulan
Dampak hasil belajar siswa kelas IV SDN Terban
setelah menggunakan model pembelajaran Project Based
Learning (PjBL).Penerapan pembelajaran PjBL Berbantuan
video pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan
menelaah dan menyimpulkan materi volume kibus dan balok
serta memudahkan guru dalam menyampaikan materi
pelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang sudah
dirancang dengan baik. Praktik pembelajaran pada PPL ini
diperoleh simpulan sebagai berikut.
1) Terjadi peningkatan nilai keterampilan dengan
menggunakan model pembelajaran Project Based
Learning (PjBL) berbantuan video volume kubus dan
balok di kelas 4 SDN Terban dengan kategori Amat
baik. Berdasarkan penilaian terdapat 6 dari 9 siswa
mendapatkan predikat A atau mendapat poin 4.
2) Hasil belajar siswa kelas 4 SDN Terban materi
volume kubus dan balok melaluimodel pembelajaran
Project Based Learning (PjBL) meningkat rata rata
nilai 67, 43 menjadi 84.35.
3) Dampak hasil belajar siswa kelas 4 SDN Terban
setelah menggunakan model pembelajaran Project
Based Learning (PjBL) mupel Matematika materi
volume kubus dan balok sebagai berikut.
a) Hasil belajar siswa meningkat dan memuaskan
serta mencapai KKM yang ditetapkan oleh
sekolah.
b) Pemahaman belajar siswa dengan materi yang
diajarkan meningkat dapat dilihat dari cara mereka
menggunakan media video pembelajaran yang
sangat antusias
c) Menumbuhkan minat bagi teman sejawat guru
yang ada disekolah untuk menerapkan proses
pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran PjBL dan media pembelajaran.
d) Menambah wawasan pengetahuan serta
mengembangkan bagi diri guru dalam proses
pembelajaran untuk menggunakan model dan
media pembelajaran serta melakukan pendekatan
TPACK.

B. Saran
Penggunaan model Project Based Learning (PjBL) pada
praktik proses pembelajaran serta media pembelajaran
merupakan wawasan pengetahuan baru bagi saya, dan
secara bertahap untuk dikembangkan agar pembelajaran
kedepannya menjadi lebih baik. Kritik, saran, dan
masukan dari teman sejawat, guru senior, dan kepala
sekolah, serta dosen pembimbing dan guru pamong
sangat diperlukan demi terciptanya pembelajaran yang
lebih inovatif dan menarik kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Daryanto. (2012). Penelitian Pendidikan. UPI

Febriani, C. (2017). Pengaruh Media Video terhadap Motivasi Belajar dan Hasil
Belajar Kognitif Pembelajaran IPA Kelas V Sekolah Dasar The Effect of Video
Media on Learning Motivation and Cognitif Learning Outcomes in Natural
Science Subject of the Fifth Grade Students of Elem. Jurnal Prima Edukasia,
5(1), 11–21.

Yetkiner,Z.E., Anderoglu, H., & Capraro, R. M. (2008). Research Summary:


Project-based learning in midlle grades mathematics.

Nurul Nafisah, Dkk. (2021). Keefektifan Model Project Based


Learning Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Matemtatika Di Sekolah Dasar.
Jurnal Penelitian Pendidikan, 8(2), 124

Anda mungkin juga menyukai