Anda di halaman 1dari 4

REVIEW ARTIKEL

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliahs


Media Pembelajaran MI/SD

Dosen Pengampu:
Dr. Umi Farihah, MM., M.Pd.

Oleh:
ROFIATUL HASANAH
NIM. 212101040041

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UIN KH ACHMAD SIDDIQ JEMBER
2022
VIDEO SEBAGAI ALTERNATIF MEDIA PEMBELAJARAN
DALAM RANGKA MENDUKUNG KEBERHASILAN
PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR

Rofiatul Hasanah Program Studi PGMI Universitas Kiai Achmad Siddiq Jember
Jl. Mataram No. Mangli Jember, Jawa Timur, Indonesia
e-mail: rofiatul16hasanah@gmail.com

A. LATAR BELAKANG
Kurikulum 2013 (K-13) merupakan kurikulum berbasis karakter. Melalui
kurikulum ini, pemerintah bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil
pendidikan, serta mewujudkan pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik
secara utuh, terpadu, seimbang sesuai standar kompetensi dan memberikan kebebasan
kepada siswa untuk memahami masalah, mengembangkan strategi dan solusi
masalah, serta mengungkapkan pendapat dan ide secara bebas. Dalam kurikulum
2013 guru berperan sebagai fasilitator untuk anak didiknya. Selain itu, pendidik juga
melatih dan membimbing anak didiknya untuk berpikir kritis dan kreatif dalam
menyelesaikan suatu masalah.
Tujuan kurikulum 2013 akan bisa terwujud jika didukung menggunakan
beberapa faktor (kunci kesuksesan) yang salah satunya merupakan kreativitas
pengajar. Kreativitas pengajar adalah salah satu faktor yang memilih keberhasilan
tujuan kurikulum 2013, lantaran pengajar adalah faktor krusial yg akbar
pengaruhnya, bahkan sangat memilih berhasil-tidaknya siswa pada belajar. Salah satu
hal yg wajib dimiliki sang pengajar buat mendukung keberhasilan implementasi
kurikulum 2013 merupakan memakai metode, media, & asal belajar yg bervariasi
pada proses pembelajaran buat menciptakan kompetensi siswa.
Video pembelajaran yang di gunakan untuk membantu siswa memahami suatu
subjek mungkin tidak selalu memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Dalam
beberapa sistem, video instruksional hanya digunakan sebagai bahan tambahan untuk
handout dan tidak diedit secara profesional untuk menyajikan materi.
Media video berfungsi sebagai media pembelajaran yaitu untuk menarik
perhatian dan mengarahkan konsentrasi audiens pada materi video, media video
mampu menggugah emosi dan sikap audiens. Dan untuk memahami dan mengingat
pesan atau informasi yang terkandung dalam gambar atau lambang.
Alasan ke dipilihnya media video hal ini sinkron menggunakan pendekatan yg dipakai
dalam kurikulum 2013 yaitu pendekatan saintifik. Langkah umum pendekatan
sauntifik yang paling penting dalam proses ilmiah adalah kegiatan observasional.
Kegiatan pembelajaran dalam kegiatan observasional meliputi membaca,
mendengarkan dan menonton. Media video disini bersifat aural dan visual, sehingga
media ini sangat baik dan cocok digunakan pada kurikulum 2013.

B. MASALAH
Masalah yang diangkat dalam artikel ini berdasarkan hasil wawancara yang
dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 bertepatan di SDN Ajung 03
Jember. SDN ajung 03 jember sudah menerapkan Dalam menggunakan kurikulum
2013, tetapi guru pada SDN ajung 03 jember belum pernah menggunakan media
video dalam pembelajaran sehingga beberapa siswa tidak mengamati video
pembelajaran yang di putar. Guru mengatasi hal tersebut hal tersebut dengan
menunjuk salah satu siswa secara acak. Tetapi siswa yang di tunjuk tidak semuanya
bisa menjawab, Kebanyakan siswa diam ketika dikasih pertanyaan. Keterbatasan yang
dimiliki bahan ajar belajar video diantaranya yaitu memerlukan dana yang relatif
banyak, memerlukan keahlian khusus, dan memerlukan alus listrik yang maksimal.

C. METODE
Penelitian di SDN Ajung 03 siswa kelas IV Pararel menggunakan penelitian
populasi. Sebelum populasi ditetapkan sebagai responden, dilakukan uji homogenitas
dengan analisis varians terhadap sampel. Uji homogenitas terhadap populasi bertujuan
untuk menentukan tingkat kemampuan awal yang dimiliki. Jika kemampuannya tidak
homogen maka dilakukan pendekatan silang (Arikunto, 2006:325).
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang mengkaji perbandingan
hasil belajar siswa yang diajar menggunakan video dengan siswa yang diajar dengan
cara yang biasa digunakan oleh guru. Penilaian dilakukan pada dua kelas yaitu kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Dalam pembelajarannya, kelas ekperimen akan
menggunakan video sedangkan kelas kontrol tidak menggunakan media video. Untuk
mengetahui kondisi awal masingmasing kelas, maka diberikan pre-test sebagai data
awal untuk pengujian homogenitas agar diketahui kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Diberikan perilaku kepada kelas eksperimen dengan menggunakan video dalam
pembelajaran, sedangkan untuk kelas kontrol menggunakan pembelajaran
konvensional. Setelah itu kedua kelas diberikan post-test untuk mengetahui hasil dari
diberikannya perlakuan. Hasil pre-test dan post-test dikelola untuk mengetahui adanya
pengaruh penggunaan video atau tidak.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut:
a. Persiapan, yaitu mencari tempat penelitian yang sesuai dengan judul
penelitian.
b. Menentukan populasi penelitian.
c. Memberikan pre-test sebelum pembelajaran berlangsung untuk
mengetahui kemampuan siswa awal.
d. Menentukan populasi penelitian dengan menggunakan uji homogenitas.
e. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan perlakuan yang berbeda
yaitu kelas eksperimen dengan menggunakan media video dan kelas
kontrol dengan tanpa menggunakan media video.
f. Mengadakan post-test untuk mengetahui hasil belajar siswa.
g. Menganalisis data (pre-test dan posttest).
h. Mengkaji hasil.
i. Membuat kesimpulan.
D. LANDASAN TEORI
Menurut Daryanto (2012 : 86) video adalah suatu medium yang sangat efektif
buat membantu proses pembelajaran, baik buat pembelajaran masal, individual, juga
berkelompok. Video juga adalah materi ajar non cetak yang kaya warta & tuntas
lantaran bisa hingga ke hadapan anak didik secara langsung. Di samping itu, video
menambah suatu dimensi baru terhadap pembelajaran. Diketahui bahwa taraf retensi
(daya serap & daya ingat) anak didik terhadap bahan ajar bisa semakin tinggi secara
signifikan bila proses pemerolehan warta awalnya lebih akbar melalui indera
pendengaran & penglihatan.
Menurut Rusman (2012) video merupakan rangkaian gambar elektronis yang
disertai unsur audio yang dituangkan pada pita video, dan dapat dilihat melalui alat
pemutar video player dan jika dalam bentuk VCD maka menggunakan VCD player
yang dihubungkan ke monitor televisi. Jadi yang dimaksud bahan belajar video yaitu
bahan pelajaran yang dikemas melalui pita video dan dapat lihat melalui video/VCD
player yang dihubungkan ke monitor televisi.

E. HASIL PENELITIAN
Diperoleh hasil 𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dan menunjukkan bahwa ada pengaruh yang
signifikan antara hasil belajar siswa kelas yang memperoleh pembelajaran dengan
menggunakan video dengan tidak menggunakan video. Adanya perbedaan rata-rata
hasil belajar pada kedua kelas yaitu kelas eksperimen sebesar 51,8182 dan kelas
kontrol sebesar 29,4118 Hasil tersebut menunjukkan menggunakan vireio lebih baik
dari pada tidak menggunakan video.
Perbedaan media tersebut juga dapat mempengaruhi proses belajar dan hasil
belajar pada eksperimen berbasis video siswa lebih cenderung lebih cenderung
bertanya dan menjawab pertanyaan setelah menonton vidio, siswa senang saat belajar
dan siswa lebih bersemsngat saat pengajaran menggunakan media.

F. KESIMPULAN
Video sangat efektif menunjang pembelajaran hal ini ditunjukkan berdasarkan
hasil uji efektifitas relatif pada analisis data diperoleh ER = 48,14%. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa penggunaan video lebih efektif sekitar 48,14% dibandingkan
dengan tidak mengunakan video animasi.
Ada pengaruh yang signifikan penggunaan video terhadap hasil belajar siswa kelas IV
yang dapat dilihat pada hasil penghitungan selisih nilai pre-test dan post-test kelas
eksperimen dan kontrol yang menunjukkan bahwa tℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar 7,8 dan t𝑡𝑎𝑏𝑒 𝑙
Sebesar 1,998, maka tℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > t𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 7,8 > 1,998 dari db = 65 pada taraf
signifikansi 5% sehingga dapat dinyatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan
media video lebih baik dibandingkan dengan tidak menggunakan media video atau
dengan kata lain 𝐻𝑜 ditolak dan 𝐻𝑎 diterima.

G. KOMENTAR
Sangat cocok VIDEO SEBAGAI ALTERNATIF MEDIA PEMBELAJARAN
DALAM RANGKA MENDUKUNG KEBERHASILAN DI SEKOLAH DASAR
yang sesuai dengan Kurikulum 2013, guru untuk menggunakan media tersebut supaya
pembelajaran menjadi tepat dan untuk meningkatkan kualitas siswa dalam
pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai