Anda di halaman 1dari 6

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA

PEMBELAJARAN ENERGI DALAM SISTEM KEHIDUPAN PADA SISWA


SMP

Daffa Addin

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam


Universitas Trunojoyo Madura
Bangkalan, Indonesia

e-mail: brilyansyahaddin@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan medai audiovisual
terhadap minat dan hasil belajar si swa SMP kelas VIII tema energi dalam sistem
kehidupan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua kelas VIII SMP N 2
Lamongan , sampel penelitian adalah siswa kelas VIII A dan VIII C diambil dengan
teknik purposive sampling . Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperimental Design
dengan desain Nonequivalent Control Group Design . Hasil penelitian menunjukkan
bahwa rata - rata minat kelas eksperimen sebesar 83,37% sedangkan rata - rata kelas
kontrol sebesar 79,02%. Siswa yang diajar dengan menggunakan media audiovisu al
rata - rata minat belajarnya lebih tinggi dibanding dengan rata - rata minat kelas
kontrol. Dengan minat belajar yang tinggi tentu memiliki hasil belajar yang tinggi
pula. Hal ini ditunjukkan dengan rata - rata hasil belajar kelas eksperimen lebih
tinggi diba nding dengan rata - rata belajar kelas kontrol. Kelas eksperimen memiliki
rata - rata hasil belajar sebesar 83,82 sedangkan rata - rata hasil belajar kelas kontrol
sebesar 78,43. Sama halnya dengan ketuntasan klasikal kelas eksperimen lebih
tinggi dibanding kela s kontrol. Berdasarkan hasil analisis rata - rata minat belajar
siswa diperoleh t hitung sebesar 1,98 dan t tabel sebesar 1,68. Berdasarkan rata - rata
hasil belajar siswa diperoleh hasil t hitung sebesar 1,965 dan t tabel sebesar 1,68
sehingga dapat disimpul kan dari kedua analisis di atas bahwa penggunaan media
ausio visual efektif terhadap minat belajar siswa dan hasil belajar siswa .

Kata kunci: media pembelajaran Audiovisual

Abstract
This study aims to determine the effectiveness of the use o f audio - visual media
against interest and student learning outputs junior class VIII theme of energy in
living systems. Population in this research is all class VIII SMP N 2 Lamongan ,
samples we re students of class VIII A and VIII C is taken by purposive sam pling
technique. The design of this study was Quasi Experimental Design with design
Nonequivalent Control Group Design. The results showed that the average interest of
83.37% experimental class while the average grade of 79.02% control. Students are
taught using audio - visual media interest in learning on average higher than average
interest in the control class. With a high learning interest certainly has a high
learning outputs as wel l. This is indicated by the average results of experimental
class learnin g higher than the average of the control class learning. Experimental
class has an average of learning outputs of 83.82 while the average learning outputs
control class is 78.43. Similarly, the classical completeness experimental class is
higher than the c ontrol class. Based on the average results of the analysis of student
interest earned of 1.98 t and t table at 1.68. Based on the average results of student
learning results o btained t calculate equal to 1.965 and t table at 1.68 so it can be
inferred from the above analysis that the use of audio v isual media effective against
the interest of student learning and student learning outputs.

Keywords : Audiovisual learning media

PENDAHULUAN Macromedia Flash8, Adobe Reader,


Pembelajaran IPA di SMP N 2
Macromedia (Wahyuni, et al 2015).
Lamongan merupakan pembelajaran IPA
terpadu yang sesuai dengan Menurut Nurtantio dan Syarif
Permendiknas RI No.22 tahun 2006. (2013), macromedia flash 8
Kebanyakan guru dalam mengajar masih merupakan program pembuat
kurang memperhatikan kemampuan animasi yang dilengkapi bahasa
berpikir siswa, atau dengan kata lain pemrograman dengan ActionScript -
tidak melakukan pengajaran bermakna, nya. Aplikasi ini tepat digunakan
metode/model yang digunakan kurang untuk mengembangkan MPI karena
bervariasi, tidak digunakannya media mendukung animasi, gambar, teks,
pembelajaran, dan sebagai akibatnya danpemrograman . Pembuatan
motivasi belajar siswa menjadi sulit animasi yang dibuat dengan
ditumbuhkan dan pola belajar cenderung macromedia flash 8 bisa ditunjang
menghafal dan mekanistis (Kurtubi & dengan sarana dan prasarana yang
Arief, 2016). ada di sekolah. Sarana dan prasarana
Media audiovisual merupakan yang ada di sekol ah sudah bagus di
bidang IT yaitu LCD, proyektor dan
gabungan media visual (gambar) dan
komputer yang sudah terpasang flash
media audio (suara) (Puspitasari, et player. Produk yang dihasilkan dalam
penelitian ini adalah media
al, 2015). Penggunaan media
audiovisual.
audiovisual secara langsung akan Pembelajaran IPA di SMP N 2
Lamongan merupakan pembelajaran
memudahakan penerimaan informasi
IPA terpadu yang sesuai dengan
kepada komunikan karena terdapat Permendiknas RI No.22 tahun 2006.
Kebanyakan guru dalam mengajar
vidio yang mevisualisasikan sebuah
masih kurang memperhatikan
gerakan yang dapat di tangkap oleh kemampuan berpikir siswa, atau
dengan kata lain tidak melakukan
siswa, selain itu terdapat penjelasan
pengajaran bermakna, metode/model
suara didalam vidio tersebut. Salah yang digunakan kurang bervariasi,
tidak digunakannya media
satu aplikasi media pembelajaran
pembelajaran, dan sebagai akibatnya
audiovisual dapat dibuat dengan motivasi belajar siswa menjadi sulit
ditumbuhkan dan pola belajar
menggunakan program komputer,
cenderung menghafal dan mekanistis
seperti; Microsoft Office, (Kurtubi & Arief, 2016). Jika didalam
lembaga pendidikan terdapat guru
yang berkompeten dan dapat
melaksanakan proses pembelajaran HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan baik, maka siswa akan lebih Pembelajaran dengan
cepat menerima informasi yang menggunakan media audiovisual
diberikan guru kepada siswa. didapatkan nilai hasil belajar kognitif
siswa meningkat. Hasil belajar kognitif
METODE siswa didapatkan dari nilai posttest
Penelitian ini dilakukan pada kemudian dianalisis dengan
bulan Juli 2020. Penelitian ini menggunakan uji ketuntasan klasikal
yang bertujuan untuk mengetahui
melibatkan siswa kelas 8 semester ganjil
efektivitas media audiovisual dalam
di SMP Negeri 2 Lamongan Kecamatan pembelajaran. Hasil uji ketuntasan
Lamongan, Kabupaten Lamongan. Jenis klasikal disajikan dalam gambar 1.
penelitan yang digunakan termasuk jenis
penelitian eksperimental yang akan
melibatkan dua kelompok yang akan
diteliti, guru, dan peneliti yang juga
sebagai pengisi materi menggunakan
media audio visual. Instrument
penelitian yang digunakan yaitu berupa
tes yang digunakan untuk mengetahui
bagaimana pengaruh media belajar yang
biasa digunakan guru di sekolah dengan
media belajar audiovisual. Gambar 1 menunjukkan bahwa
Pengumpulan data yang paling nilai ketuntasan klasikal posttest kelas
eksperimen sebesar 86,95% diatas nilai
utama adalah hasil belajar siswa yang KKM dan pada kelas kontrol nilai
diperoleh dari tes yang dilakukan kedua ketuntasan klasikal posttest sebesar
78,26%. Hal tersebut membuktikan
kelas yang menggunakan media
bahwa media audiovisual efektif
audiovisual dan tanpa menggunakan terhadap hasil belajar kognitif siswa.
media audiovisual. Ketertarikan dan Hasil belajar kognitif siswa kelas
eksperimen lebih tinggi daripada kelas
kepuasan siswa dengan atau tanpa media
kontrol dikarenakan kelas eksperimen
audiovisual menggunakan angket atau menggunakan media audiovisual dalam
kuisioner termasuk dalam pengumpulan pembelajaran yang bisa membuat
pembelajaran siswa lebih terarah. Media
data pada penelitian kali ini, angket yang audiovisual mampu menampilkan objek
digunakan termasuk angket tertutup yang sulit dihadirkan di kelas. Media
audiovisual membuat daya ingat
terhadap pelajaran lebih lama. Hal
inijugasenadadenganpenelitian Ode
(2014) menggunakan media audiovisual karena pada kelas kontrol media yang
dalam pengajaran dan pembelajaran digunakan hanya berisi paparan materi
memiliki dampak positif yang signifikan sehingga siswa merasa bosan dan jenuh
terhadap pengajaran dan pembelajaran ketika pelajaran.
di sekolah-sekolah. Hal yang sama juga Selain mengetahui besar nilai
dilakukan oleh Alamsah et al. (2013), ketuntasan klasikal hasil belajar
setelah pembelajaran dengan kognitif siswa, nilai posttest juga
menggunakan macromedia flash dianalisis perbedaan rata-ratanya
terdapat peningkatan penguasaan antara kelas eksperimen dengan kelas
konsep siswa di SMA Negeri 1 Cisolok kontrol. Analisis yang digunakan
pada materi perkembangan atom. adalah uji t pihak kanan. Hasil analisis
Sedangkan pada kelas kontrol uji t posttest siswa dapat dilihat pada
memperoleh nilai ketuntasan klasikal Tabel 1.
lebih rendah dari kelas eksperimen
Tabel 1. Perhitungan Uji t Posttest
Siswa
Kelomp thitu tta Keputus
ok Rata- dk ng bel an
rata
Eksperi
men 83,82 44 1,6 Signifik
1,967 8 an
Kontrol 78,43 44
: Eksperimen
Taraf signifikansi α = 5% : Kontrol
Tabel 1 menunjukkan bahwa
nilai posttest thitung sebesar 1,967 Gambar 2. Persentase Minat
dengan ttabel 1,68 (dk = 44, α = 5%) Belajar Siswa Kelas
sehingga thitung≥ ttabel maka H0 ditolak Eksperimen dan
dan Ha diterima. Hal ini KelasKontrol
berartibahwa rata-rata hasil belajar
kognitif siswa kelas eksperimen Keterangan: 1: Sangat baik
lebih besar daripada rata-rata hasil 2: Baik
belajar kognitif 3: Tidak baik
4: Sangat tidak baik
Data yang didapatkan kemudian
di nilai dalam bentuk persentase Gambar 2 menunjukkan
kemudian dibandingkan dengan bahwa rata-rata minat belajar siswa
kriteria minat belajar siswa yaitu setelah dianalisis pada kelas
sangat tidak baik, tidak baik, baik dan eksperimen sebesar 83,37%,
sangat baik. Persentase nilai minat sedangkan rata-rata minat belajar
belajar siswa dapat dilihat pada siswa kelas kontrol sebesar 79,02%.
Gambar 2. Rata-rata minat belajar siswa
kelas eksperimen lebih tinggi
dibanding rata-rata minat belajar
siswa kelas kontrol. Hal ini
disebabkan karena terdapat faktor
eksternal dan faktor internal yang
mempengaruhinya. Faktor perbedaan rata-rata minat belajar
internalnya adalah faktor stimulus siswa kelas eksperimen dan kelas
yang diberikan oleh guru sehingga kontrol. Hasil perhitungan uji t
siswa mempunyai minat atau minat belajar siswa kelas
dorongan yang berasal dari dalam eksperimen dan kelas kontrol dapat
diri siswa itu sendiri terhadap dilihat pada Tabel 2.
pembelajaran. Faktor eksternalnya Tabel 2. Sisw
meliputi media, metode yang Hasil Minat Belajar a Kelas
digunakan, penghargaan oleh guru Eksperimen dan Kelas Kontrol.
terhadap usaha-usaha yang
thi
dilakukan oleh siswa. Jum tu kriteri
Kelas N lah S ng a
Karakter media audiovisual
yaitu terdapat animasi yang menarik
Eksperi
seperti energi bunyi yang dihasilkan men 23 1876 84
dari gitar ketika dipetik terdengar 8,5 1,9 signifik
suaranya dan efek kembang api. 8 an
Kontrol 23 1851 79 2
Media audiovisual juga
menampilkan objek yang sulit tarafsignifikansiα = 5%
dihadirkan di kelas seperti contoh Tabel 2 menunjukan bahwa
thitung sebesar 1,98 dengan
energi pegas seperti trampolin dan ttabel=1,68 (dk =44, α = 5%)
busur panah. Media yang dibuat sehingga thitung ≥ ttabelmaka H0 ditolak
dengan powerpoint menampilkan dan Ha diterima. Hal ini berarti
paparan materi dan animasi yang bahwa rata-rata minat belajar
ada tidak semenarik seperti di media siswa kelas eksperimen lebih
besar daripada rata-rata
audiovisual. Hal ini sesuai dengan
minat belajar siswa kelas kontrol.
pendapat Suprijanto (2009), Rata - rata minat belajar siswa
kelebihan dari media audiovisual kelas eksperimen lebih be sar daripada
dalam pembelajaran, antara lain: rata - rata minat belajar siswa kelas
membantu memberikan konsep dan kontrol karena media yang
kesan yang benar, mendorong menggunakan audiovisual terdapat
minat, meningkatkan pengertian beberapa animasi yang bisa membuat
sesuatu yang konkrit dapat terlihat
yang lebihbaik, melengkapi sumber
seperti nyata seperti contoh
belajar, menambah variasi metode fotosintesis. Fotosintesis merupakan
mengajar, perubahan energi cahaya menjadi
meningkatkan keingintahuan energi kimia. Siswa lebih mudah
intelektual, dalam memahami materi serta
cenderung mengurangi ucapan dan mengajak siswa untuk belajar dengan
pengulangan kata yang tidakperlu, suasana yang menyenangkan.
membuat ingatan terhadap Dengan demikian penggunaan
media pembelajaran audiovisual
pelajaran lebih lama, dan dapat
berupa animasi yang dibuat dengan
memberi konsep baru dari sesuatu macromedia flash dalam proses
diluar pengalaman biasa. belajar mengajar akan sangat baik
Data minat belajar siswa diuji dilakukan, khususnya pada
t, uji t bertujuan untuk mengetahui pembelajaran tema energi dalam
sistem kehidupan di SMP N 2
LAMONGAN

SIMPULAN DAN SARAN


Media audiovisual berupa
animasi yang dibuat dengan
menggunakan macromedia flash 8
efektif terhadap minat dan hasil belajar
siswa. Hal ini bisa dilihat dari
pencapaian KKM kelas eksperimen ≥
75 dengan ketuntasan klasikal kel as
eksperimen sebesar 86, 95% dan rata -
rata minat belajar siswa kelas
eksperimen lebih tinggi daripada kelas
kontrol yaitu kelas eksperimen sebesar
83,37% sedangkan kelas kontrol
sebesar 79,02%.

DAFTAR PUSTAKA
Wahyuni, T., et al. (2015) Efektivitas
Penggunaan Media Audiovisual
pada Pembelajaran Energi dalam
Sistem Kehidupan pada Siswa
SMP. Unnes Science Education
Journal, 4 (3), 998-1004.
Diakses melalui
http://journal.unnes.ac.id/sju/in
dex.php/usej.

Anda mungkin juga menyukai