Anda di halaman 1dari 11

LK. 2.

1 Eksplorasi Alternatif Solusi

Masalah terpilih
Akar Penyebab
No. yang akan Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
masalah
diselesaikan
1 Rendahnya minat Media pembelajaran yang 1. Kajian Literatur Analaisis alternatif solusi berdasarkan hasil kajian
belajar siswa di digunakan guru tidak Berdasarkan hasil penelitian dari Supriyono literatur dan wawancara yaitu ;
menarik dan variatif
kelas V SDN 2 (2018) dalam artikel berjudul : Pentingnya
Sukamaju Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan
Minat Belajar Siswa SD Kelebihan Media Pembelajaran Audio Visual
Diambil dari:
penggunaan media audio visual yaitu penggunaan
https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpd/article/view/6262
media ini sangat menarik bagi peserta didik, tidak
menegaskan bahwa penggunaan media dalam proses membosankan, dan hasilnya lebih mudah untuk
pembelajaran dapat membangkitkan minat dan motivasi dimengerti dan dipahami oleh peserta didiik. Guru
belajar siswa, mengurangi atau menghindari terjadinya juga dapat menyelipkan permainan dalam
verbalisme, membangkitkan nalar yang teratur, sistematis,
penggunaan media ini
dan untuk menumbuhkan pengertian dan mengembangkan
nilai- nilai pada diri siswa. Sedangkan kelemahan menggunakan media audio visual
yaitu pelaksanaan menggunakan media ini memerlukan waktu
Ada beberapa pilihan penggunaan yang dapat yang cukup lama dan sifat komunikasinya hanya satu arah
diterapkan dalam pembelajaran, antara lain:
Kelebihan Media Manipulatif
a. Media Pembelajaran Audio Visual  meningkatkan hasil belajar siswa
Berdasarkan hasil penelitian dari Gabriela.,  membantu tercapainya ketuntasan kelas dalam
Ningrum, D, K., (2018) dalam artikel berjudul : belajar
Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa  membantu pemahaman siswa
Melalui Penggunaan Media Audio Visual Pada  membangkitkan minat belajar.
Siswa Kelas V di SDN Manggarai 09 Pagi
Jakarta Selatan
Diambil dari: Kelemahan Media Manipulatif
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/psdpd/article/view/  Tidak terlalu menantang.
10153/6580
 Anak fokus pada manipulatif dan bukan
Peningkatan minat belajar siswa dipengaruhi oleh instruksi.
penggunaan media audio visual. Hal ini sejalan  penggunaan waktu kurang efesien dan suasana
dengan penelitian yang dilakukan oleh Friday, K. ruang sulit dikontrol.
Olube bahwa siswa sekolah dasar yang diajarkan
menggunakan media audio visual memiliki Kelebihan Media PPT (Power Point)
tanggapan yang lebih tinggi terhadap proses  Penyajiannya menarik karena ada permainan warna, huruf
pembelajaran di dalam kelas. Selain itu, dan animasi,baik animasi teksmaupun animasi gambar
atau foto.
penggunaan media pembelajaran audio visual juga
mampu meningkatkan kemampuan sosial untuk  Lebih merangsang anak untuk mengetahui lebih
berhubungan baik dengan orang lain dan intelektual jauh informasi tentang bahan ajar yang tersaji.
siswa dalam memecahkan berbagai macam masalah  Pesan informasi secara visual mudah dipahami
belajar peserta didik.
 Tenaga pendidik tidak perlu banyak
b. Media Manipulatif menerangkan bahan ajar yang sedang disajikan.
Berdasarkan hasil penelitian dari Kurniawati,  Dapat diperbanyak sesuai kebutuhan dan dapat
Ike., (2019) dalam artikel berjudul : Pengaruh dipakai secara berulang-ulang.
Penggunaan Media terhadap Hasil Belajar  Dapat disimpan dalam bentuk data optik atau
Matematika Siswa Kelas V SDN 52 Kota magnetic (CD/Disket/Flashdisk), sehingga
Bengkulu praktis untuk dibawa kemana-mana.
Diambil dari:
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/pgsd/article/ Kelemahan Media PPT (Power Point)
view/9774/4804  Ketergantungan arus listrik sangat tinggi.
 Harga media pendukung (komputer dan LCD)
Media manipulatif dapat mengkonkretkan obyek relatif mahal.
matematika yang bersifat abstrak. Brunner  Pengguanaan media ini sangat tergantung pada
(Runtukahu: 2016: 69) menyatakan bahwa anak penyaji materi.
usia Sekolah Dasar berada pada tahap enaktif.  Perlu adanya pelatihan dalam membuat media
Artinya pada tahap ini siswa langsung terlibat ini, sehingga masih sangat terbatas guru yang
dalam memanipulasi obyek-obyek matematika, mampu membuat media power point.
sehingga media manipulatif bermanfaat dalam
proses pembelajaran jaring-jaring bangun ruang
karena dengan media manipulatif bangun ruang
siswa akan terlibat langsung dalam memanipulasi
obyek matematika yang abstrak dan dapat
menemukan konsep sendiri dalam proses
pembelajaran dan meyebabkan hasil belajar menjadi
lebih meningkat.

2. WAWANCARA
Kepala Sekolah
Nama : Dra. Rosidah, M.M
Unit Kerja : SDN 2 Sukamaju
 Guru sebaiknya menggunakan media yang
berbasis IT Ketika mengajar
 Guru sebaiknya menggunakan media audio
visual, karena audio visual terbukti bisa
membuat siswa tertarik ketika belajar di
dalam kelas

Guru kelas
Nama :
Unit kerja : SDN 2 Sukamaju
 guru sebaiknya mengunakan media yang menarik
perhatian peserta didik, seperti menonton video atau film
pendek yang berkaitan dengan materi pembelajaran
 guru sebaiknya menggunakan media yang
dapat membuat siswa menggunakan alat indra
mereka, seperti melihat, mendengar dan
meraba
 guru bisa menggunakan media pop-up,
scrapbook dan power point di dalam kelas

Pakar
Nama : Dra. Erdiana M.Pd
Jabatan : Pengawas Kec. Tanjung Senang
 Guru bisa menggunakan media yang konkret
 Guru menggunakan media PPT
 c. Guru bisa menggunakan media audio visual,
yang dibaut sendiri atau diambil youtube

2 Rendahnya Model pembelajaran 1. Kajian Literatur Analaisis alternatif solusi berdasarkan hasil kajian
motivasi belajar yang diterapkan oleh a. Problem-based learning (PBL) literatur dan wawancara yaitu ;
siswa di kelas V guru kurang inovatif Berdasarkan hasil penelitian dari Sudin, A., Maulana, M.,
Arief, H. S., (2016) dalam artikel berjudul : Meningkatkan Kelebihan Model Problem Based Learning
SDN 2 Sukamaju Motivasi Belajar Melalui Pendekatan Problem-based learning  Masalah yang disajikan dalam PBL merupakan
(PBL)
masalah dalam kehidupan sehari-hari
Diambil dari:
(kontekstual),
https://ejournal.upi.edu/index.php/penailmiah/
article/view/2945  PBL melibatkan siswa sebagai subyek
pembelajaran yang memegang peran utama
Berkaitan dengan pentingnya motivasi belajar dalam suatu proses,
pembelajaran, guru memerlukan suatu pendekatan  Guru bertindak sebagai fasilitator
pembelajaran yang mampu mengaktifkan motivasi belajar
 Model pembelajaran PBL meningkatkan
tersebut, salahsatunya dengan menggunakan pendekatan
problem-based learning (PBL). Suatu pendekatan kemampuan berpikir kritis
pembelajaran yang cocok diterapkan di kelas akan mampu
menjadi salahsatu faktor dalam keberhasilan belajar. Kelemahan Model Problem Based Learning
 jika siswa tidak mempunyai kepercayaan
bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk
b. Model Pembelajaran Blended Learning dipecahkan,maka siswa akan merasa enggan
Berdasarkan hasil penelitian Abduh, M., Arifin, M., (2021) untuk mencoba
dalam artikel berjudul : Peningkatan Motivasi Belajar Model
 perlu ditunjang oleh buku yang dapat dijadikan
Pembelajaran Blended Learning
Diambil dari: pemahaman dalam kegiatan pembelajaran
https://jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/  pembelajaran model Problem Based Learning
1201 (PBL) membutuhkan waktu yang lama
 tidak semua mata pelajaran matematika dapat
Pembelajaran ini dilaksanakan dengan memadukan diterapkan model ini.
pembelajaran secara daring dan juga tatap muka.
Bentuk pembelajaran ini memungkinkan peserta Kelebihan Penerapan Model Pembelajaran Blended
didik dapat belajar secara efektif dan efesien, lebih Learning
mudah mengakses materi ajar, dan pada akhirnya  Pembelajaran terjadi secara mandiri dan
meningkatkan motivasi dan kemandirian belajar konvensional, yang keduanya memiliki
peserta didik karena belajar dilakukan secara kelebihan yang dapat saling melengkapi.
mandiri.  Pembelajaran lebih efektif dan efisien.
 Meningkatkan aksesbiltas. Dengan adanya
blended learning maka peserta belajar semakin
2. WAWANCARA mudah dalam mengakses materi pembelajaran.
Kepala Sekolah  Mempermudah dan mempercepat proses
Nama : Dra. Rosidah, M.M komunikasi non-stop antara pengajar dan peserta
Unit Kerja : SDN 2 Sukamaju didik.
 Guru merubah model pembelajaran yang bisa menarik  Kegiatan diskusi berlangsung secara
perhatian peserta didik seperti model Problem Based online/offline dan berlangsung diluar jam
Learning (PBL) pelajaran, kegiatan diskusi berlangsung baik
 Guru menciptakan suasana belajar yang tidak antara peserta didik dengan guru maupun
menjenuhkan dalam proses pembelajarannya. antara antar peserta didik itu sendiri.
Kelemahan Penerapan Model Pembelajaran Blended
Learning
 Tidak meratanya fasilitas yang dimiliki peserta
Guru kelas
didik, seperti komputer, gadget dan akses
Nama : internet.
Unit kerja : SDN 2 Sukamaju  Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap
 Menggunakan model pembelajaran PBL, penggunaan teknologi.
PjBL, atau flip class room untuk meningkatkan  Pengajar perlu memiliki keterampilan dalam
motivasi siswa menyelenggarakan e-learning
 Memulai pembelajaran dengan memberikan  Pengajar perlu menyiapkan referensi digital
apersepsi yang menarik untuk meningkatkan sebagai acuan peserta didik dan referensi digital
motivasi siswa. yang terintegrasi dengan pembelajaran tatap
 Memanfaatkan virtual Lab dalam proses
pembelajaran untuk meningkatkan motivasi muka.
siswa
 Menggunakan aplikasi online seperti, kahoot, Kelebihan Project Based Learning /PjBL
quizizz untuk meningkatkan motivasi siswa  meningkatkan motivasi siswa di dalam kelas
 meningkatkan kemampuan pemecahan masala
Pakar  meningkatkan kolaborasi
Nama : Dra. Erdiana M.Pd
 meningkatkan keterampilan mengelola sumber.
Jabatan : Pengawas Kec. Tanjung Senang
 Guru bisa menggunakan Model Pembelajaran Kelemahan Project Based Learning /PjBL
Kontekstual, supaya siswa biasa mengaitkan
 kondisi kelas sedikit sulit dikondisikan dan menjadi tidak
materi dengan dunia nyata. Sehingga konsep kondusif saat pelaksanaan proyek karena adanya
yang diajarkan di dalam kelas tidak hanya kebebasan pada peserta didik sehingga memberikan
sebagai bayangan saja, peluang untuk ribut dan diperlukan kecakapan guru dalam
 Guru menggunakan model problem based learning. penguasaan dan pengelolaan kelas yang baik
 Guru bisa menggunakan Model Pembelajaran Project  peserta didik yang memiliki kelemahan dalam
Based Learning, yaitu model pembelajaran berbasis percobaan dan pengumpulan informasi akan
proyek yang menuntut siswa untuk menghasilkan mengalami kesulitan,
produk.  adanya kemungkinan peserta didik yang kurang
aktif dalam kerja kelompok.
3 Rendahnya Metode pembelajaran yang 1. Kajian Literatur Analaisis alternatif solusi berdasarkan hasil kajian
kemampuan digunakan guru belum a. Metode Pembelajaran PQ4R literatur dan wawancara yaitu ;
maksimal
siswa dalam Metode PQ4R digunakan untuk membantu siswa
memahami isi mengingat apa yang mereka baca. P singkatan dari Kelebihan Metode Pembelajaran PQ4R
bacaan di kelas V Preview (membaca selintas dengan cepat), Q adalah  siswa mengetahui kiat-kiat membaca cepat agar
Question (bertanya), dan 4R singkatan dari Read mudah mengingat dan memahami bacaan,
(membaca), Reflecty (refleksi), Recite (tanya –  siswa dilatih untuk lebih mudah menemukan
jawab sendiri), Review (mengulang secara gagasan utama atau ide pokok sebuah cerita,
menyeluruh).  siswa dilatih untuk membuat ringkasan cerita
dengan mudah dan tepat.
Berdasarkan hasil penelitian dari Sudin, Rikmasari, R., Kelemahannya Metode Pembelajaran PQ4R
Lestari, M., (2018) dalam artikel berjudul : Metode
Pembelajaran PQ4R Dalam Peningkatan Kemampuan  Tidak tetap diterapkan pengajaran pengetahuan
Membaca Pemahaman Siswa Kelas V Di Bekasi yang bersifat prosedural seperti pengetahuan
Diambil dari:  Sangat sulit dilaksanakan jika saran seperti buku
https://www.e-journal.adpgmiindonesia.com/ siswa (buku paket) tidak tersedia di sekolah
index.php/jmie/article/view/78  Tidak efektif dilaksanakan pada kelas dengan
jumlah siswa yang terlalu besar karena
Menurut beberapa teori metode PQ4R sangat cocok untuk
bimbingan guru tidak maksimal terutama dalam
meningkatkan kemampuan membaca pemahaman, yaitu di merumuskan pertanyaan.
setiap tahapan pembelajarannya mampu memotivasi siswa
untuk mencari, mengingat, dan memahami informasi yang
didapat dari hasil membaca cerita atau bahan bacaan lainnya. Kelebihan Metode Speed Reading,
 dapat mengaktifkan murid pada saat proses
b. Metode Speed Reading pembelejaran berlangsun
Berdasarkan hasil penelitian dari Sudin, Amanata, R., Taufik,  menarik perhatian murid dan mempermudah
T., (2020) dalam artikel berjudul : Penerapan Membaca
Pemahaman menggunakan Metode Speed Reading dalam pemahaman murid.
Pembelajaran Tematik Terpadu Di Kelas V Sekolah Dasar  meningkatkan kemampuan membaca murid,
Diambil dari:  Memudahkan kita untuk cepat menguasai
http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/pgsd/ informasi
article/view/10452/4284  Bisa diterapkan dalam bacaan apapun, seperti:
buku, surat kabar, majalah, buku pelajaran dan
Metode Speed Reading adalah salah satu cara dalam lain-lain.
membantu siswa agar siswa dapat memahami suatu teks
bacaan dengan cepat, karena metode ini merupakan metode  Sangat membantu siswa untuk mengetahui ide
yang menyenangkan bagi siswa dan tidak akan membuat pokok buku-buku pegangan mereka.
siswa merasa bosan dalam melakukan kegiatan membaca.
Kelemahan Metode Speed Reading,
adanya rasa kebingungan atau kehilangan pemahaman dari
2. WAWANCARA apa yang telah dibaca karena mereka belum atau kurang
Kepala Sekolah begitu menguasai keterampilan membaca dengan
Nama : Dra. Rosidah, M.M menggunakan teknik speed reading, maka dari itu diadakan
latihan agar mereka menguasai keterampilan membaca secara
Unit Kerja : SDN 2 Sukamaju cepat.
 Menerapkan Teknik scanning dengan
5w+1h, siswa dapat memahami dan
mengetahui isi bacaan.
 Menggunakan metode mind mapping, dengan
mencat gagasan/ ide pokok dari setiap isi
bacaan
 siswa menulis resume dengan bahasa sendiri
sehingga mereka dapat mudah memahami
dan mengingatnya

Guru kelas
Nama :
Unit kerja : SDN 2 Sukamaju
 Guru sebaiknya menyuruh siswa membaca
cerita atau isi bacaan dengan cermat dan
teliti
 siswa bisa menggunakan stabilo atau
menggaris bawahi bagian tulisan yang
merupakan inti dari permasalahan
 Guru bisa menyuruh siswa membuat
pertanyaan dan mencari jawaban sendiri
yang sesuai dengan isi bacaan.

Wawancara Pakar
Nama : Bapak Bambang Riyadi, M.Pd
Jabatan : Dosen Program Studi Bahasa dan sastra
Indonesia dan Daerah FKIP UNILA
 guru dapat menggunakan metode S3QR atau
P4QR
 Menggunakan metode skimming, untuk
mengetahui gagasan utama dari sebuah teks.
 Mengguanakan metode scanning digunakan
untuk mendapatkan informasi spesifik dari
sebuah teks

4. Siswa belum Guru belum 1. Kajian Literatur Analaisis alternatif solusi berdasarkan hasil kajian
terampil dalam menerapkan model a. Model Pembelajaran PBL literatur dan wawancara yaitu ;
menyelesaikan pembelajaran yang Berdasarkan Komariah, N., Mujasam, M., Yusuf, I., &
soal tipe HOTS di tepat dalam Widyaningsih, S. W., (2019) dalam artikel berjudul : kelebihan model Problem Based Learning
Penerapan Model PBL untuk meningkatkan keterampilan
kelas V SDN 2 menyampaikan materi HOTs peserta didik
(PBL)
Sukamaju Diambil dari:  Dapat membuat pendidikan di sekolah lebih relevan
https://ojs.unm.ac.id/pjp/article/view/30531 dengan kehidupan, khususnya denga dengan dunia
kerja.
PBL merupakan suatu model pembelajaran yang  Dapat membiasakan para siswa menghadapi dan
dapat melibatkan peserta didik untuk mengatasi memecahkan masalah secara terampil, yang
masalah yang nyata melalui tahap-tahap metode selanjutnya dapat mereka gunakan pada saat
ilmiah sehingga peserta didik dapat mempelajari menghadapi masalah yang sesungguhnya di
pengetahuan yang berhubungan dengan masalah masyarakat kelak.
tersebut dan memiliki keterampilan untuk  Dapat merangsang pengembangan kemampuan
mengatasi masalah yang nyata tersebut. Hasil berpikir secara kreatif dan menyeluruh, karena dalam
penelitian yang dilakukan oleh Hodiyanto (2018) proses pembelajarannya, para siswa banyak
menyatakan bahwa model PBL memiliki pengaruh melakukan proses mental dengan menyoroti
terhadap HOTS. permasalahan dari berbagai aspek.

kelemahan model Problem Based Learning


b. Model Pembelajaran RADEC (PBL)
( Read, Answer, Discuss, explain, Create) adalah salah satu
model pembelajaran yang menuntut sumber daya manusia  memerlukan waktu yang cukup lama dalam
memiliki keterampilan tinggi. Sebagai model pembelajaran, pelaksanaannya memerlukan lebih banyak.
RADEC memiliki langkah-langkah (sintaks) dalam proses
pelaksanaanya.
Kelebihan Model Pembelajaran RADEC
Berdasarkan Amini, R., Tulljanah, R., (2021) dalam artikel
berjudul : Model Pembelajaran RADEC sebagai Alternatif  Memberikan kesempatan kepada guru untuk
dalam Meningkatkan Higher Order Thinking Skill pada mendesain model pembelajaran yang menarik.
Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Diambil dari:  Meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
https://www.jbasic.org/index.php/basicedu/article/  Meningkatkan kemampuan menganalisis dan membaca
view/1680 siswa.

 Meningkatkan kerjasama dalam kelompok.


Penelitian yang dilakukan oleh Pratama et al. yang
dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
RADEC dapat meningkatkan kemampuan berpikir Kekurangan Model Pembelajaran RADEC
tingkat tinggi siswa di sekolah dasar yang dilihat  Penggunaan RADEC umumnya hanya untuk
berdasarkan skor rata-rata post-test kelas RADEC
bidang tertentu.
sebesar 70,08 yang dibandingkan dari skor rata-rata
pretest sebesar 40,44 yang artinya terdapat  Lebih spesifik ke dalam soal cerita.
peningkatan sebesar 29,54 (Pratama et al., 2020).
Hal ini juga didukung oleh penelitian Handayani et Kelebihan Model Discovery Learning
al. yang menyebutkan bahwa model RADEC  Membantu siswa untuk memperbaiki dan
sebagai alternatif model pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan- keterampilan dan
meningkatkan HOTS. proses-proses kognitif..
 Menimbulkan rasa senang pada siswa, karena
2. WAWANCARA tumbuhnya rasa menyelidiki dan berhasil.
Kepala Sekolah  Metode ini memungkinkan siswa berkembang
Nama : Dra. Rosidah, M.M dengan cepat dan sesuai dengan kecepatannya
Unit Kerja : SDN 2 Sukamaju sendiri.
 Guru membuat RPP yang berbasis  Metode ini dapat membantu siswa
pembelajaran HOTS, dengan mencantumkan memperkuat konsep dirinya, karena
soal yang menghasilkan kompetensi siswa memperoleh kepercayaan bekerja sama dengan
pada ranah C-4, C5, atau C-6. yang lainnya.
 Guru bisa menggunakan model -model
 Berpusat pada siswa dan guru berperan sama-
pembelajaran yang berbasis masalah, sehingga
sama aktif mengeluarkan gagasan- gagasan.
dapat mengasah berpikir tingkat tinggi siswa
Bahkan gurupun dapat bertindak sebagai
siswa, dan sebagai peneliti di dalam situasi
Guru kelas
diskusi.
Nama :
Unit kerja : SDN 2 Sukamaju Kelebihan Model Discovery Learning
 Guru bisa menggunakan model pembelajaran  Model ini menimbulkan asumsi bahwa ada
problem based learning atau project kesiapan pikiran untuk belajar bagi siswa
basedlearning. yang mempunyai hambatan akademik akan
 Guru memberikan soal yang berbasis mengalami kesulitan abstrak atau berpikir,
permasalahan kontekstual dan menggunakan mengungkapkan hubungan antara konsep-
bentuk soal beragam. konsep yang tertulis atau lisan, sehingga pada
gilirannya akan menimbulkan frustasi.
Pakar  Model ini tidak efisien untuk mengajar
Nama : Dra. Erdiana M.Pd jumlah siswa yang banyak, karena
Jabatan : Pengawas Kec. Tanjung Senang membutuhkan waktu yang lama untuk
 menggunakan medel yang dapat meningkatkan
membantu mereka menemukan teori atau
rasa keingintahuan siswa seperti model
pemecahan masalah lainnya.
Pembelajaran melalui Penyingkapan/Penemuan
(Discovery/Inquiry Learning).  Harapan-harapan yang terkandung dalam
 model yang berbasis masalah atau Problem- model ini akan kacau jika berhadapan dengan
based Learning/PBL siswa dan guru yang telah terbiasa dengan cara-
 Guru bisa menggunakan model yang mengajak cara belajar yang lama.
siswa menghasilkan suatu produk yaitu model  Lebih cocok untuk mengembangkan
Pembelajaran Berbasis Projek (Project- based pemahaman, sedangkan mengembangkan
Learning/PJBL). aspek konsep, keterampilan dan emosi secara
keseluruhan kurang mendapat perhatian.

Anda mungkin juga menyukai