Pi
NPM : 229036495034
Kelas : 01 Perikanan
Kelompok :A
Dosen : Amirah Mustari, M.Si
Guru Pamong : Ir. Susi Ardiana
Masalah terpilih
Akar Penyebab
No. yang akan Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
masalah
diselesaikan
1 Peserta didik sulit Media Kajian Literatur Berdasarkan kajjian literasi, hasil
memahami materi pembelajaran 1. Isniatun Munawaroh (2019:63) menyebutkan diskusi, serta wawancara dapat
pelajaran kurang bahwa Peserta didik bergaya belajar visual ditentukan bahwa alternatif solusi
meningkatkan memiliki kekuatan visual, sehingga seorang yang relevan dengan akar penyebab
pemahaman pendidik ketika melakukan proses pembelajaran masalah adalah :
peserta didik perlu menggunakan strategi pembelajaran dan
media yang dapat mempermudah proses belajar 1. Media Pembelajaran Visual
mereka. Misalnya guru ketika melakukan proses Analisa : Dengan media visual seperti
pembelajaran dapat menggunakan media visual gambar, poster, diagram, handout,
seperti: gambar, poster, diagram, handout, peta, miniatur, manaqin, dan lain
powerpoint, peta konsep, bagan, peta, film, video, sebagainya, peserta didik dengan
multimedia, dan televisi. Dengan media kemampuan visual dapat mengingat
pembelajaran Visual ini, peserta didik dengan gaya pelajaran dengan mudah.
belajar visual akan mudah memahami materi Kekuatan :
pelajaran. 1. Konsep yang dijelaskan dapat
2. Suryani (2018:66) Peserta didik yang bergaya terlihat dengan nyata melalui
belajar auditori akan menyukai dan mudah gambar yang ditampilkan
memahami penyajian materi pembelajarannya 2. Menguatkan kemampuan
melalui ceramah dan diskusi. Oleh karena itu pengamatan visual peserta didik
pendidik dalam melakukan proses pembelajaran 3. Memecahkan masalah
selain melakukan presentasi/ceramah juga dapat keterbatasan pengalaman yang
menggunakan media rekaman seperti kaset dimiliki oleh siswa.
audio/CD audio pembelajaran dan dapat 4. Pembelajaran lebih menarik dan
menggunakan musik untuk mengajarkan suatu menumbuhkan minat peserta didik
topik/materi pelajaran tertentu. Kelemahan :
3. Pujiriyanto (2019:43) Guru superior suka 1. Media visual terbatas pada
memanfaatkan media pembelajaran sehingga gambar, tulisan, dan alat peraga.
materi pembelajaran mudah diingat dan dipahami 2. Hanya melibatkan indra
oleh peserta didik. Guru superior sudah mampu penglihatan
menciptakan pembelajaran yang berbasis peserta 3. Media visual harus mirip dengan
didik namun dirinya tetap aktif. yang sebenarnya
4. Media Audio-Visual meningkatkan pemahaman
peserta didik melalui 2 tahapan yaitu 2. Media Pembelajaran Audio
mendengarkan dan melihat. Hal ini dapat Analisa : Peserta didik dengan gaya
menimbulkan pengalaman belajar yang lebih nyata belajar mendengarkan dapat dengan
bagi peserta didik sehingga materi pelajaran dapat mudah mengikuti pelajaran dan
dipahami dengan baik. (Emy, 2021). memahami pelajaran.
https://e-proceedings.iain-palangkaraya.ac.id/index Kekuatan :
.php/PPGAI/article/download/427/633 1. Dapat merangsang partisipasi aktif
5. Menurut Rini dan Syaiful (2020) Media pendengaran siswa
Pembelajaran Interaktif dapat megurangi suasana 2. Dapat mengembangkan daya
yang statis dan dapat menciptakan proses imajinasi seperti menulis,
pembelajaran yang efektif, menarik, interaktif dan menggambar dan sebagainya.
menyenangkan. Pelajaran dapat dipahami siswa 3. Dapat diakses dengan perangkat
dengan mudah ketika peserta didik tertarik dan sederhana
senang mengikuti proses pembelajaran. Media 4. Meningkatkan rasa ingin tahu
Pembelajaran Interaktif berupa Power Point siswa
Interaktif. Kelemahan :
https://jurnal.ulb.ac.id/index.php/informatika/articl 1. Media audio yang menampilkan
e/view/1532/1506 simbol digit dan analog dalam
bentuk auditif adalah abstrak,
6. Umury, Baedhowi, dan Kristiani (2018) Proses sehingga pada hal-hal tertentu
pembelajaran dengan menggunakan video tutorial memerlukan bantuan pengalaman
layak dijadikan sebagai suplemen pendukung. visual.
Oleh karena itu, kedepannya perlu dilakukan 2. Terjadi komunikasi satu arah
pembelajaran maupun pembaharuan media 3. Perlu konsentrasi yang tinggi
pembelajaran video tutorial khususnya di SMK. untuk memahami media audio
http://jurnal.umpwr.ac.id/index.php/suryaedunomi 4. Perlu perangkat tambahan untuk
cs/article/view/1062 membuat dan memutarnya
3 Interaksi antar Pendekatan Kajian Literatur Berdasarkan hasil kajian literasi, hasil
peserta didik pada pembelajaran yang 1. Menurut Nurdiansyah (2016 : 64) Pendekatan diskusi, dan wawancara yang
saat kegiatan diterapkan belum pembelajaran kontekstual (contekstual teaching dilakukan terhadap akar penyebab
menumbuhkan and learning) merupakan proses pembelajaran
diskusi kurang keaktifan interaksi yang holistik dan bertujuan membantu siswa untuk masalah dapat ditemukan alternatif
aktif antar peserta didik memahami makna materi ajar dan mengaitkannya solusi adalah sebagai berikut :
dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari.
Pembelajaran kontekstual adalah sebuah sistem 1. Pendekatan Saintifik
yang merangsang otak untuk menyusun pola-pola Analisis : Pendekatan Saintifik
yang mewujudkan makna dan menghubungkan (Pendekatan Ilmiah) merupakan
muatan akademis dengan konteks kehidupan pendekatan yang umumnya
sehari-hari siswa. Jadi, pembelajaran kontekstual digunakan pada kurikulum 2013.
adalah usaha untuk membuat siswa aktif dalam Pendekatan ini dapat meningkatkan
memompa kemampuan diri tanpa merugi interaksi siswa melalui kegiatan
menetapkan dan mengaitkan dengan dunia nyata. mengkomunikasikan.
http://eprints.umsida.ac.id/296/1/Buku%20Model Kelebihan :
%20Pembelajaran%20Inovatif.pdf 1. Membina kemampuan siswa
2. Musfiqon (2015:50) Pendekatan ilmiah berarti dalam berargumentasi dan
konsep dasar yang menginspirasi atau komunikasi.
melatarbelakangi perumusan metode mengajar 2. Melatih kemampuan analisis
dengan menerapkan karakteristik yang ilmiah. ilmiah peserta didik
Pendekatan pembelajaran ilmiah (scientific 3. Dapat menumbuhkan kebiasaan
teaching) merupakan bagian dari pendekatan ilmiah peserta didik
pedagogis pada pelaksanaan pembelajaran dalam 4. Banyak materi yang tersampaikan
kelas yang melandasi penerapan metode ilmiah. kepada siswa karena tidak terlalu
Pengertian penerapan pendekatan ilmiah dalam banyak memakan waktu.
pembelajaran tidak hanya fokus pada bagaimana Kekurangan :
mengembangkan kompetensi peserta didik dalam 1. Apabila terdapat siswa yang
melakukan observasi atau eksperimen, namun kurang berminat terhadap materi
bagaimana mengembangkan pengetahuan dan yang dipelajari, dapat
keterampilan berpikir sehingga dapat mendukung menyebabkan pembelajaran
aktivitas kreatif dalam berinovasi atau berkarya. menjadi tidak efektif.
Pendekatan ilmiah dapat mengarahkan siswa untuk 2. Kegagalan dan kesalahan dalam
saling bertukar informasi atas suatu masalah melakukan eksperimen akan
ilmiah pembelajaran. berakibat pada kesalahan
penyimpulan
http://eprints.umsida.ac.id/306/1/BUku%20Saintifi 3. Memerlukan waktu yang relatif
k.pdf lama juga persiapan yang matang
3. Haerullah (2017:33)Menurut pendekatan agar tujuan pembelajaran dapat
humanistik, tujuan belajar adalah untuk tercapai.
memanusiakan manusia. proses belajar dianggap
berhasil jika peserta didik (siswa) memahami 2. Pendekatan humanistik
lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam Analisis : Pendekatan ini
proses belajarnya harus berusaha agar lambat laun menawarkan kesetaran antar setiap
ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan individu peserta didik. Setiap peserta
sebaikbaiknya. Pendekatan belajar ini berusaha didik memulai mengikuti pelajaran
memahami perilaku belajar dari sudut pandang dimulai dari saling menghargai
pelakunya (peserta didik,siswa) bukan dari sudut karena mendapat kesempatan
pandang orang lainnya (pengamatnya). Pendekatan berpendapat dan menanggapi
ini lebih fokus kepada komunikasi dan interaksi pendapat.
antar sesama siswa dan interaksi siswa kepada Kelebihan :
guru. 1. Tingkat kepercayaan diri peserta
http://repository.unkhair.ac.id/99/1/BUKU%20MO didik meningkat
DEL%20%26%20PENDEKATAN%20PEMBELA 2. Dapat menumbuhkan jiwa sosial
JARAN%20INOVATIF.pdf antar peserta didik
4. Yenti (2016) Pendekatan kontekstual yang lebih 3. Meningkatkan kepedulian peserta
dikenal dengan CTL (Contextual Teaching didik terhadap lingkungan
Learning) adalah konsep belajar yang mengaitkan Kekurangan :
antara materi pelajaran dengan aplikasinya dalam 1. Peserta didik dapat berinteraksi
kehidupan sehari-hari. Siswa dituntut menemukan tidak tentang materi pelajaran
dan mengembangkan pengetahuan dan 2. Tidak semua materi ajar dapat
keterampilan baru sesuai dengan pengetahuan diterapkan dengan pendekatan
yang mereka miliki. Dengan demikian, siswa akan humanistik
lebih aktif bertukar pendapat dan lebih memaknai 3. Literasi tentang pendekatan
pengetahuannya itu. humanistik belum banyak tersedia
https://ojs.iainbatusangkar.ac.id/ojs/index.php/takd
ib/article/download/161/160 3. Pendekatan Kontekstual
(CTL)
5. Abdullah (2017) menyebutkan bahwa Pendekatan Analisis : Pendekatan Kontekstual
pembelajaran berorientasi pada siswa (Student membawa dunia peserta didik ke
Oriented) adalah pendekatan pembelajaran yang dalam materi pelajaran, dengan
menempatkan siswa sebagai objek belajar dan pendekatan ini peserta didik akan
kegiatan belajar bersifat modern. Pendekatan bersemangat bertukar informasi
pembelajaran berorientasi pada siswa, manajemen, tentang kaitan materi pelajaran
dan pengelolaannya ditentukan oleh siswa. Pada dengan kehidupannya.
pendektan ini siswa memiliki kesempatan yang Kelebihan :
terbuka untuk melakukan kreativitas dan 1. Materi diskusi sesuai dengan
mengembangkan potensinya melalui aktivitas kehidupan nyata peserta didik
secara langsung sesuai dengan minat dan 2. Meningkatkan motivasi belajar
keinginannya. dengan menurunkan strategi peserta didik
pembelajaran discovery dan inkuiry serta strategi 3. Relevan dengan permasalahan
pembelajaran induktif . sehari-hari peserta didik
https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/edureligia/ar Kekurangan :
ticle/download/45/41 1. Membutuhkan waktu yang lebih
6. Pendekatan saintifik merupakan bagian dari banyak untuk mengetahui kondisi
pendekatan pedagogis yang menerapkan metode kehidupan setiap siswa
ilmiah dalam pembelajaran di kelas. Pengertian 2. Hasil pembelajaran kadang tidak
penerapan pendekatan saintifik tidak hanya fokus sesuai dengan yang diharapkan
pada bagaimana mengembangkan kompetensi peserta didik
siswa dalam melakukan observasi atau
eksperimen, namun bagaimana mengembangkan 4. Pendekatan Stundent Oriented
pengetahuan dan keterampilan berpikir siswa Analisis : Pendekatan Student
sehingga dapat mendukung aktivitas kreatif dalam Oriented memberikan kesan bahwa
berinovasi atau berkarya. Melalui kegiatan informasi bersumber dari peserta
Mengkomunikasikan peserta didik dapat didik, sehingga peserta didik harus
melakukan interaksi antar sesama peserta didik lebih aktif dalam berinteraksi dan
dan guru pada saat pembelajaran. berkomunikasi antar sesama peserta
https://cdn.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/sites didik dan guru.
/12/2021/03/19224132/Pendekatan-Saintifik-dala Kelebihan :
m-Pembelajaran.pdf
1. Setiap peserta didik memiliki
Hasil Wawancara kesempatan untuk menyampaikan
1. Menurut Ulfa Fairus, S.Pi Pendekatan yang tepat pendapat dan bertukar informasi
digunakan untuk meningkatkan interaksi antar 2. Peserta didik lebih aktif
peserta didik dalam diskusi adalah pendekatan 3. Pembelajaran lebih dinamis dan
kontekstual karena dengan pendekatan kontekstual terbuka
melibatkan kehidupan nyata ke dalam kegiatan Kekurangan :
pembelajaran sehingga peserta didik akan saling 1. Guru kesulitan membatasi topik
berinteraksi tentang keterkaitan materi pelajaran diskusi
dengan kegiatannya sehari-hari. 2. Hasil diskusi dan pembelajaran
2. Menurut Sri Murni, S.Pd Pendekatan pembelajaran perlu diperiksa dan diluruskan
yang digunakan untuk meningkatkan interaksi
antar peserta didik pada saat diskusi yaitu
pendekatan humanistik karena pendekatan
humanistik menekankan pada konsep menghargai
antar sesama manusia. Setiap siswa memiliki
kesempatan yang sama untuk saling bertukar
informasi tentang suatu pelajaran(Teman Sejawat).
3. Rahmad Syahputra, S.Pd menyebutkan bahwa
Pendekatan Pembelajaran yang digunakan harus
sejalan dengan metode diskusi agar kegiatan
diskusi dapat berjalan aktif. Pendekatan Student
Oriented merupakan salah satu alternatif solusi
yang dapat digunakan oleh guru pada kegiatan
diskusi. Seorang guru bertindak sebagai fasilitator
dalam sebuah diskusi (Kepala Sekolah).
4. Luqman Hakim, M.Pd (Pakar/Praktisi)
mengatakan bahwa interaksi peserta didik pada
saat diskusi sangat dipengaruhi oleh heterogenitas
suatu kelompok yang dibentuk. Berdasarkan hasil
PTK diketahui bahwa kelompok diskusi yang
heterogen lebih aktif dibandingkan kelompok
diskusi yang homogen. Pendekatan yang
digunakan hendaklah pendekatan yang dapat
menumbuhkan rasa saling menghargai antar
sesama manusia khususnya siswa seperti
pendekatan Student oriented, Kontekstual, dan
humanistik.
5. Diana, M.Pd (Pengawas Pembina) Pendekatan
Saintifik sebenarnya sudah mengkover semua
kebutuhan interaksi antar peserta didik.
Pendekatan saintifik diharapkan dapat
memunculkan pertukaran pikiran antar sesama
peserta didik dan peserta didik dengan guru.
Tinggal bagaimana cara guru memahami
pendekatan saintifik secara utuh.
4 Peserta didik Model 1. Musfiqon (2015:133) Pembelajaran Berbasis Setalah melakukan kajian literatur,
belum terbiasa pembelajaran tidak Proyek (Project Based Learning=PjBL) adalah diskusi, dan wawancara terhadap akar
menggunakan mendukung model pembelajaran yang menggunakan proyek penyebab masalah Model
internet untuk peserta didik untuk atau kegiatan sebagai media pembelajaran. Peserta pembelajaran tidak mendukung
menambah mencari informasi didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, peserta didik untuk mencari informasi
sumber belajar di internet sintesis, dan mencari informasi untuk di internet, dapat diketahui bahwa
menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Dalam alternatif solusi penyelesaiannya
pembelajaran berbasis proyek keberadaan masalah adalah sebagai berikut :
menjadi langkah awal untuk mengumpulkan dan
mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan 1. Projek Based Learning
pengalaman dalam beraktifitas secara nyata, yaitu Analisis : PjBL merupakan model
dalam proses pembelajaran. Pembelajaran pembelajaran yang efektif untuk
Berbasis Proyek dirancang untuk digunakan pada melaksanakan Kompetensi dasar
permasalahan komplek yang diperlukan peserta keterampilan. Projek yang harus
didik dalam melakukan insvestigasi dan dilakukan dengan cara yang baik dan
memahaminya. benar. Untuk itu peserta didik perlu
http://eprints.umsida.ac.id/306/1/BUku%20Saintifi mempelajari prosedur projek dengan
k.pdf baik bukan hanya berdasarkan modul
2. Haerullah (2017:229) PBL merupakan model yang telah disediakan, peserta didik
pembelajaran yang menggunakan pendekatan juga harus mencari informasi
Problem Based Learning yaitu suatu model tambahan melalui media internet.
pembelajaran yang menghadapkan siswa pada Kelebihan :
masalah dalam kehidupan sehari-hari untuk 1. Melatih kecakapan peserta didik
belajar, yang memulai proses pembelajaran dengan menyelesaikan suatu projek
mengemukakan masalah. PBL dapat juga diartikan pekerjaan
sebagai model pembelajaran berdasarkan masalah. 2. Efektif dalam melaksanakan
http://repository.unkhair.ac.id/99/1/BUKU%20MO kompetensi dasar keterampilan
DEL%20%26%20PENDEKATAN%20PEMBELA 3. Pembelajaran lebih aktif dan tidak
JARAN%20INOVATIF.pdf membosankan
3. Nurdiyansyah (2016) Pembelajaran kooperatif 4. Peserta didik menyukai tantangan
(cooperative learning) merupakan model Kekurangan :
pembelajaran dengan cara siswa belajar dan 1. Banyak orang tua peserta didik
bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara yang merasa dirugikan karena
kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat menambah biaya untuk memasuki
hingga lima orang siswa dengan struktur kelompok sistem baru
bersifat heterogen. Konsep heterogen di sini 2. Membutuhkan waktu yang lebih
adalah struktur kelompok yang memiliki untuk menyusun modul projek
perbedaan latar belakang kemampuan akademik, yang baik dan sistematis
perbedaan jenis kelamin, perbedaan ras dan 3. Peserta didik dituntut untuk
bahkan mungkin etnisitas. Hal ini diterapkan untuk melakukan projek dengan runtut
melatih siswa menerima perbedaan dan bekerja
dengan teman yang berbeda latar belakangnya. 2. Problem Based Learning
http://eprints.umsida.ac.id/296/1/Buku%20Model Analisis : Problem Based Learning
%20Pembelajaran%20Inovatif.pdf merupakan model pembelajaran
4. Devi, Hudiyono, dan Mulawarman (2018) penyelesaian masalah, peserta didik
menyebutkan bahwa Model pembelajaran diharapkan dapat menyelesaikan
penemuan (discovery learning) merupakan suatu permasalahan dengan cara ilmiah
model pembelajaran yang mengaitkan yang tepat melalui pencarian literatur
permasalahan yang terjadi di dunia nyata. Masalah dan referensi dari sumber internet.
tersebut digunakan sebagai suatu konsep bagi Kelebihan :
siswa untuk menghasilkan cara berpikir kritis dan 1. Pembelajaran lebih kaya materi
terampil dalam pemecahan masalah, serta untuk karena sumber informasi bukan
memperoleh pengetahuan. Pada prinsipnya siswa hanya dari guru
tidak diberi pengetahuan akan tetapi siswa harus 2. Menantang kemampuan siswa
menemukan sendiri hal yang baru. serta memberikan kepuasan untuk
https://diglosiaunmul.com/index.php/diglosia/articl menemukan pengetahuan baru
e/download/13/10/ bagi siswa.
5. Sutarningsih (2022) Model Inquiry merupakan 3. Membantu siswa untuk
strategi pembelajaran yang merangsang, mengembangkan pengetahuan
mengajarkan, dan mengajak siswa untuk berpikir barunya
kritis, analitis, dan sistematis dalam rangka 4. peserta didik melakukan
menemukan jawaban secara mandiri dari berbagai penyesuaian dengan pengetahuan
permasalahan yang diutarakan Model baru
pembelajaran Inquiry bertujuan untuk membantu Kekurangan :
siswa mengembangkan keterampilan intelektual 1. Tidak semua materi pelajaran bisa
dan keterampilan lainnya seperti mengajukan dimulai dari permasalahan dan
pertanyaan dan mencari jawaban untuk menyelesaikan masalah
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JEAR/art 2. Peserta didik tidak menyelesaikan
icle/download/44929/21318 masalah jika tidak sesuai dengan
6. Ali (2021) Pembelajaran kooperatif merupakan kebutuhannya
metode belajar yang dilaksanakan dengan bekerja 3. Problem solving tidak tercapai
sama antar siswa, sehingga nantinya siswa tidak pada permasalahan yang diluar
semata mencapai kesuksesan secara individual tingkatan berpikir siswa
atau saling mngalahakan antar siswa. Namun
mereka juga bisa membantu teman belajarnya 3. Pembelajaran Kooperatif
yang berkemampuan di bawah standart minimum. Analisis : Peserta didik mengalami
Dengan demikian tumbuhlah jiwa sosial dalam diri kegiatan secara berkelompok untuk
siswa. bertukar pendapat
https://journal.an-nur.ac.id/index.php/mubtadiin/art Kelebihan :
icle/download/82/64 1. Dapat melibatkan siswa secara
aktif dalam mengembangkan
Hasil Wawancara pengetahuan, sikap, dan
1. Ulfa Fairus, S.Pd (Guru Perikanan) keterampilannya dalam suasana
mengungkapkan bahwa model pembelajaran belajar mengajar yang bersifat
Discovery mengharuskan siswa untuk menggali terbuka dan demokratis.
informasi lebih dalam mengenai suatu pelajaran. 2. Melatih peserta didik untuk
Guru perlu mengarahkan siswa untuk menambah berkompetisi dalam meningkatkan
literatur bacaan melalui media internet. pengetahuan
2. Menurut Sri Murni, S.Pd (Teman Sejawat) model 3. Melatih peserta didik
pembelajaran yang tepat adalah Pembelajaran bertanggungjawab atas gagasan
berbasis masalah karena dengan Pembelajaran yang disampaikan
berbasis masalah, peserta didik diminta untuk 4. Peserta didik dapat bekerjasama
menyelesaikan suatu permasalahan berdasarkan dalam kegiatan pembelajaran
hasil kajiannya masing-masing. Dengan begitu, Kekurangan :
peserta didik tentu harus mencari informasi lebih 1. Sering terjadi debat sepele di
terutama menggunakan internet. dalam kelompok, bisa terjadi
3. Rahmad Syahputra, S.Pd mengatakan bahwa kesalahan kelompok.
Problem based learning bisa dijadikan salah satu 2. Tidak merangkul peserta didik
alternatif untuk meningkatkan keinginan siswa dengan kemampuan komunikasi
menemukan informasi pelajaran dari internet. yang kurang
Problem Based Learning dapat mengarahkan siswa
untuk menemukan informasi dalam penyelesaian 4. Discovery Learning
masalah di internet berdasarkan literatur terbaru Analisa : Karakteristik utama model
dan ter-Update (Kepala Sekolah). discovery learning yaitu penemuan
4. Luqman Hakim, M.Pd (Pakar/Praktisi) Model materi pelajaran secara mandiri.
pembelajaran yang tepat digunakan untuk Setiap peserta didik perlu berpikir
mengarahkan siswa menggali informasi di Internet kritis dan mampu memperoleh
adalah Model Pembelajaran Literasi Digital. pengetahuan melalui inisiatif sendiri.
Model ini dikembangkan untuk menguatkan Kelebihan :
kemampuan literasi peserta didik dengan media 1. Menemukan hal-hal baru yang
digital. Dengan model pembelajaran ini siswa menarik yang belum terbayang
diharapkan mampu menjadi subyek pembelajaran sebelumnya setelah pengumpulan
bukan hanya sebagai obyek. informasi dan proses belajar yang
dilakukan
5. Diana, M.Pd (Pengawas Pembina) Model 2. Menumbuhkan ingatan yang lebih
pembelajaran harus disesuaikan dengan baik terhadap suatu pelajaran
kemampuan awal peserta didik. Pada kurikulum 3. Melatih kemampuan pengamatan
merdeka, guru diharuskan melaksanakan asesmen dan percobaan peserta didik
diagnostik untuk menentukan model pembelajaran 4. Membantu siswa menghilangkan
apa yang tepat digunakan dalam pembelajaran. skeptisme (keragu-raguan) karena
Beberapa model yang dapat dipilih yaitu PjBL, mengarah pada kebenaran yang
PBL, Discovery Learning, dan lain sebagainya. final dan tertentu atau pasti.
Kekurangan :
1. Kadangkala terjadi kebingungan
pada para pembelajar ketika tidak
disediakan semacam kerangka
kerja, dan semacamnya.
2. Tidak efisien untuk mengajar
jumlah siswa yang banyak
3. Tidak mengembangkan aspek
konsep, keterampilan, dan
emosional peserta didik
5. Inquiry Learning
Analisis : Model inquiry learning
mengarahkan peserta didik untuk
menghayati dan mendalami suatu
materi pelajaran melalui kegiatan
penelusuran yang kritis, analitis,
sistematis.
Kelebihan :
1. Pembelajaran ini dapat
memberikan ruang kepada siswa
untuk belajar sesuai dengan gaya
belajar mereka.
2. Mendorong peserta didik berpikir
dan bekerja atas inisiatifnya
sendiri, bersikap obyektif, jujur,
dan terbuka
3. Memberi kepuasan yang bersifat
intrinsik
4. Dapat memberikan waktu pada
peserta didik secukupnya sehingga
mereka dapat mengasimilasi dan
mengakomodasi informasi
Kekurangan :
1. Bila siswa kurang cerdas hasil
pembelajarannya kurang efektif.
2. membutuhkan kesiapan mental
3. Sulit dalam merencanakan
pembelajaran oleh karena
terbentur dengan kebiasaan siswa
dalam belajar
4. Sulit mengukur keberhasilan siswa
Dokumentasi Wawancara
1. Guru Perikanan (Ulfa Fairus, S.Pi) 2. Teman Sejawat (Sri Murni, S.Pd)
3. Kepala Sekolah (Rahmad Syahputra, M.Pd)
6.