Anda di halaman 1dari 3

LK. 2.

1 Eksplorasi Alternatif Solusi

Masalah terpilih yang akan


No. Akar Penyebab masalah Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
diselesaikan
1 Minat belajar siswa terhadap Media pembelajaran yang Kajian Literatur
pembelajaran IPA rendah. digunakan belum Jurnal:
mendukung timbulnya 1. Reisky Megawati Tammu (2017). Hasil kajian menunjukkan bahwa penggunaan metode
minat belajar siswa. dan media bervariasi dapat memfasilitasi tercapainya tujuan pembelajaran biologi sesuai
dengan karakteristik bidang ilmu & tahap perkembangan siswa SMP, menghasilkan
pembelajaran biologi yang menarik sebagai salah satu syarat untuk menumbuhkan minat
siswa, dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran biologi.
https://journal.unesa.ac.id/index.php/jp/article/view/1366

2. Devi Kurniasih (2018). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan


model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) juga berhasil
meningkatkan minat dan hasil belajar IPA siswa kelas VII SMP N 1
Banguntapan.
https://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/NATURAL/article/view/2539/1488

3. Titin Nasrofah, Jusniar, Rostiana Arsani (2022). Hasil kesimpulan menunjukkan bahwa
model pembelajaran dengan Problem Based Learning dengan dilengkapi media
pembelajaran alat peraga dapat meningkatkan minat belajar IPA.
https://ojs.unm.ac.id/JPK/article/viewFile/29361/13790

Buku:
1. Nurdyansyah (2019): Pemakaian media dalam proses pembelajaran akan dapat
membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan
kegiatan belajar, serta membawa pengaruh psikologis terhadap peserta didik. Media juga
dapat berguna untuk membangkitkan gairah belajar, memungkinkan peserta didik untuk
belajar mandiri sesuai dengan minat dan kemampuannya.
2. Evy Fatimatur Rusydiyah (2020): Media ternyata mempunyai fungsi untuk
meminimalisir beberapa hambatan proses pembelajaran seperti verbalisme, keterbatasan
ruang, waktu serta ukuran. Selain itu media juga dapat meningkatkan sesuatu yang
menentukan dalam capaian keberhasilan proses pembelajaran, seperti meningkatkan minat
atau motivasi peserta didik, menarik perhatian peserta didik, mendorong peserta didik untuk
aktif, serta memberikan rangsangan yang efektif kepada peserta didik untuk terus belajar.

2. Siswa kesulitan memahami Media pembelajaran tidak Kajian Literatur


konsep-konsep dalam materi digunakan dalam proses Jurnal:
pelajaran IPA. yang bersifat pembelajaran. 1. Yulisa Yulisa, Lukman Hakim, Linda Lia (2020). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa
abstrak. video pembelajaran fisika berpengaruh terhadap pemahaman konsep siswa kelas VII SMP
Negeri 43 Palembang.
https://core.ac.uk/download/pdf/228882831.pdf

2. Fransina Thresiana Nomleni, Theodora Sarlotha, Nirmala Manu (2018). Berdasarkan


hasil dari perhitungan yang dilakukan maka dapat dikatakan bahwa media audio visual dan
alat peraga dari bahan bekas dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa, dan adanya
peningkatkan keterampilan pemecahan masalah.
https://ejournal.uksw.edu/scholaria/article/view/1408/964

3. I Kadek Kurniawan Desak Parmiti, Nyoman Kusmariyatni (2020). Hasil penelitian


menunjukkan bahwa Implikasi penggunaan model Problem Based Learning (PBL)
berbantuan media audio visual, yaitu siswa menjadi aktif dalam mengikuti pembelajaran.
Pembelajaran PBL yang mengacu pada permasalahan membuat siswa menjadi terlatih
dalam memahami sebuah konsep.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JEU/article/view/28959/16479

Buku:
1. Evy Fatimatur Rusydiyah (2020): Siswa yang memiliki tipe belajar visual akan lebih
mendapat keuntungan dari penggunaan media visual, seperti gambar, diagram, video, atau
film, sedangkan siswa yang memiliki tipe belajar auditif lebih mendapat keuntungan dari
media audio seperti radio, rekaman suara, atau ceramah guru. Akan lebih tepat untuk
menguntungkan siswa dari kedua tipe belajar tersebut jika menggunakan media audio-
visual.
2. . Yuniastuti, Miftakhuddin, Muhammad Khoiron (2021): Menurut Dale, dalam kerucut
yang dirancangnya, media visual verbal adalah media yang paling rendah memberikan
pengaruh terhadap hasil belajar, yakni 10%. Sedangkan media audio mempunyai pengaruh
sebesar 20%. Sementara media visual grafis dan audio visual mempunyai pengaruh
terhadap hasil belajar sebanyak 30%.
3. Siswa kurang terampil dalam Guru tidak menyusun dan Kajian Literatur
melakukan diskusi kelompok memberikan Lembar Kerja Jurnal:
dalam pembelajaran IPA. Peserta Didik (LKPD/LKS) 1. Sefrida Nengsih, Tika Septia (2017). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Lembar Kerja
yang tepat kepada setiap Siswa (LKS) berbasis penemuan terbimbing valid, praktis, dan efektif dalam meningkatkan
kelompok. hasil belajar dan memotivasi siswa.
https://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/mosharafa/article/view/mv6n2_14

2. Cornelia Dua Kotin, Yohanes Nong Bunga, Mansur S (2020). Berdasarkan hasil validasi
ahli, perbaikan saran dan skor tanggapan subjek penelitian, maka LKS berbasis inkuiri
terbimbing pada materi tumbuhan dinyatakan layak dan dapat digunakan dalam
pembelajaran IPA di SMP Negeri Nuba Arat.
http://spizaetus.nusanipa.ac.id/index.php/spizaetus/article/view/8/8

3. Kembuan, Gissela, dkk. (2020). Hasil analisis uji lapangan menunjukkan bahwa produk
LKS berbasis pemecahan masalah, baik untuk digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran
dikelas yang dapat dilihat melalui adanya peningkatan rata-rata hasil belajar siswa sebelum
dan sesudah pelaksanaan pembelajaran.
http://repo.unima.ac.id/id/eprint/887

Buku:
1.
4. Siswa kesulitan menyelesaikan Model pembelajaran yang Kajian Literatur
soal-soal HOTS. diterapkan guru belum Jurnal:
berbasis HOTS. 1. Meike Paat, Femmy Roosje Kawuwung, Yohanes Bery Mokalu (2020). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah dapat
meningkatkan hasil belajar IPA Biologi serta kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.
http://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JISIP/article/view/1979/1645
2. Ahmad Rusyadi (2020). Pembelajaran IPA berbasis Inkuiri Terbimbing membantu
peserta didik mengembangkan pengetahuan, pemahaman ide-ide ilmiah disekitar mereka
dan kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik. Pembelajaran yang didesain untuk
melatih perserta didik dalam berpikir tingkat tinggi akan mampu memcerdaskan peserta
didik yang secara tidak langsung akan
meningkatkan kualitas pendidikan dan kualitas sumberdaya manusianya juga menjadi lebih
baik.
http://jbse.ulm.ac.id/index.php/PMPIPA/article/view/25/39

3. Ni Wayan Astikawati, I Made Tegeh, I Wayan Sukra Warpala (2020). Berdasarkan


penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi
IPA Terpadu dan kemandirian belajar siswa kelas VII di SMP Widiatmika.
https://ejournal-pasca.undiksha.ac.id/index.php/jurnal_tp/article/view/3351/1718

Buku:
1. Ridwan Abdullah Sani (2019): Untuk dapat menyelesaikan suatu permasalahan, siswa
harus mampu menganalisis permasalahan, memikirkan alternatif solusi, menerapkan
strategi penyelesaian masalah, serta mengevaluasi metode dan solusi yang diterapkan.
2. I Nengah Parta (2017): Pembelajaran dengan model ini (Inkuiri) diharapkan dapat
memberikan pengalaman kognitif maupun afektif. Pengalaman kognitif yang dimaksud
antara lain; (1) ketajaman atau kecermatan dalam berpikir, (2) kemampuan menggali
persoalan, (3) kemampuan berargumen, (4) kemampuan menyelesaikan masalah secara
mandiri, (5) kemampuan dalam melakukan transfer belajar. Sedangkan pengalaman afektif
meliputi; (1) kesungguhan dalam usaha memahami persoalan secara mendalam, (2)
kemauan bersikap terbuka dan saling berbagi (share) kepada rekan, dan (3) kemandirian
dalam menyelesaikan persoalan.

Anda mungkin juga menyukai