Anda di halaman 1dari 10

PENERAPAN MEDIA BERBASIS VIDEO DALAM PEMBELAJARAN TEKS

BERITA KELAS VIII SMP ISLAM TERPADU MO’OSALAMATI KOTA


GORONTALO

Laura Cecilia Lois Limuel

Abstrak
Penelitian ini memiliki dua tujuan utama, yaitu (1) mendekripsikan penggunaan media video
dalam proses pembelajaran teks berita di kelas VIII SMP Islam Terpadu Mo’osalamati Kota
Gorontalo dan (2) mendeskripsikan hasil belajar peserta didik yang menggunakan media video dalam
pembelajaran teks berita kelas VIII SMP Islam Terpadu Mo’osalamati Kota Gorontalo. Metode
penelitian yang diterapkan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data penelitian
mencakup proses pembelajaran menggunakan media video dan hasil belajar peserta didik, baik dalam
bentuk tugas atau pekerjaan tertulis. Selain itu, wawancara dengan guru mata pelajaran bahasa
Indonesia juga menjadi sumber data untuk memahami perspektif guru terkait pemanfaatan media
video. Sumber data diperoleh dari peserta didik kelas VIII dan guru mata pelajaran bahasa Indonesia
kelas VIII SMP IT Mo’osalamati Gorontalo. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media berbasis video
dalam proses pembelajaran teks berita di kelas VIII SMP Islam Terpadu Mo’osalamati Gorontalo
membantu peserta didik menjadi lebih fokus dan aktif mengikuti pembelajaran. Hal ini tercermin dari
peningkatan hasil belajar peserta didik setelah guru mengajar dengan memanfaatkan media
pembelajaran berbasis video. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan media video
dalam pembelajaran teks berita memberikan dampak positif, membantu meningkatkan fokus peserta
didik dalam pembelajaran, dan berkontribusi pada peningkatan hasil belajar peserta didik kelas VIII
SMP IT Mo’osalamati.

Kata Kunci:
Penerapan Media Berbasis Video, Hasil Belajar Peserta Didik, Pembelajaran Teks Berita.

Abstract
This research aims to (1) describe the use of video media in the process of teaching
news text in the eighth grade of Mo'osalamati Integrated Islamic Junior High School in
Gorontalo City and (2) depict the learning outcomes of students using video media in
teaching news text in the eighth grade of Mo'osalamati Integrated Islamic Junior High School
in Gorontalo City. The research method employed is descriptive with a qualitative approach.
The research data include the process of learning using video media and the learning
outcomes of students, both in the form of written assignments or tasks. Additionally,
interviews with the Indonesian language subject teacher serve as a source of data to
understand the teacher's perspective regarding the utilization of video media. The data
sources are eighth-grade students and the Indonesian language subject teacher at SMP IT
Mo'osalamati Gorontalo. Data collection is conducted through observation, interviews, and
documentation. The results of the research indicate that the use of video-based media in the
process of teaching news text in the eighth grade of Mo'osalamati Integrated Islamic Junior
High School in Gorontalo helps students become more focused and actively engaged in the
learning process. This is reflected in the improvement of students' learning outcomes after
teachers use video-based learning media. Thus, it can be concluded that the implementation
of video media in teaching news text has a positive impact, assisting in enhancing the focus
of students in learning and contributing to the improvement of learning outcomes for eighth-
grade students at SMP IT Mo'osalamati.
Keywords:
Implementation of Video-Based Media, Learning Outcomes of Students, News Text
Teaching.
Pendahuluan
Perkembangan teknologi di era digital saat ini memberikan dampak positif bagi bidang
pendidikan, khususnya dalam konteks pembelajaran di sekolah. Adanya akses mudah melalui koneksi
internet memungkinkan guru dan peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran dengan lebih
efisien. Pemanfaatan teknologi, khususnya media pembelajaran, menjadi suatu keharusan dalam
meningkatkan efektivitas proses pembelajaran.
Guru dan peserta didik dapat dengan mudah mengakses materi pembelajaran melalui internet,
yang merupakan bagian integral dari perkembangan teknologi. Pemanfaatan koneksi internet ini
memungkinkan guru untuk menggunakan berbagai media pembelajaran guna memudahkan
penyampaian materi. Dalam hal ini, media pembelajaran tidak hanya menjadi alat bantu, tetapi juga
mampu merangsang dan membangkitkan motivasi belajar peserta didik, serta mengatasi keterbatasan
yang mungkin muncul selama proses pembelajaran.
Contohnya, jika seorang guru mengajar tentang meledaknya gunung Merapi, tidak perlu
membawa peserta didik secara fisik ke lokasi tersebut. Sebaliknya, guru dapat menayangkan foto atau
video peristiwa tersebut kepada peserta didik menggunakan media. Pendekatan ini sesuai dengan
definisi media, yang berasal dari bahasa Latin "medium" yang artinya perantara, atau dalam bahasa
Arab "wasaaila" yang artinya pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan (Sumiharsono
dan Hasanah, 2017:9).
Media pembelajaran, menurut Gagne dan Briggs (dalam Hamid, dkk. 2020:4), diartikan
sebagai alat yang digunakan untuk menyampaikan isi materi pembelajaran agar dapat merangsang
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Daryanto (Hamid, et al. 2020:4) juga mendefinisikan
media pembelajaran sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan atau
menyalurkan pesan dalam pembelajaran, sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan
perasaan siswa pada kegiatan belajar untuk mencapai tujuan.
Perlu dilakukan inovasi dalam proses pembelajaran untuk membuatnya lebih menyenangkan
dan meningkatkan partisipasi aktif peserta didik. Media pembelajaran memiliki berbagai jenis, seperti
media audio, visual, audiovisual, dan banyak lagi. Penelitian ini memfokuskan pada penggunaan
media audiovisual dalam pembelajaran materi teks berita. Menurut Wingkel (dalam Joni Purwono,
dkk. 2014:130), media audiovisual adalah kombinasi antara audio dan visual, seperti slide yang
dikombinasikan dengan kaset audio. Wina (dalam Joni Purwono, dkk. 2014:130) menyebutkan bahwa
media audiovisual memadukan unsur suara dan gambar yang dapat dilihat, seperti rekaman video,
slide, dan suara. Dalam penelitian ini, media audiovisual yang digunakan adalah video pembelajaran
berupa penayangan berita oleh guru kepada peserta didik.
Penerapan media video pembelajaran diharapkan dapat mendukung proses pembelajaran
menjadi lebih menarik dan mudah dipahami (Mulyani, 2023:194). Video, sebagai media elektronik,
menggabungkan teknologi audio dan visual sehingga menghasilkan tayangan dinamis dan menarik.
Video dapat dibuat dalam berbagai format seperti VCD, DVD, dan diunggah di media internet seperti
YouTube, sehingga dapat digunakan dengan mudah di berbagai tempat dan diakses secara luas.
Media video memiliki beberapa fungsi dalam pembelajaran, yaitu fungsi atensi, afektif,
kognitif, dan kompensatoris. Fungsi atensi mencakup kemampuan video untuk menarik perhatian dan
mengarahkan konsentrasi audiens pada materi. Fungsi afektif mencakup kemampuan video untuk
menggugah emosi dan sikap audiens. Fungsi kognitif mencakup kemampuan video untuk
mempercepat pencapaian tujuan pembelajaran dan memahami pesan atau informasi yang terkandung
dalam gambar atau lambang. Fungsi kompensatoris mencakup kemampuan video untuk memberikan
konteks kepada audiens dengan kemampuan keterbatasan dalam mengorganisasikan dan mengingat
informasi.
Melibatkan media dalam proses pembelajaran diharapkan dapat memotivasi dan merangsang
peserta didik dalam belajar sehingga proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Motivasi
belajar memiliki peran penting dalam pembelajaran, mendorong siswa untuk lebih semangat dan
berpengaruh pada hasil belajar. Motivasi belajar dapat diciptakan dengan berbagai cara, termasuk
penggunaan media pembelajaran, terutama yang berbasis teknologi seperti video.
Penelitian ini terfokus pada materi teks berita dalam silabus Bahasa Indonesia untuk kelas
VIII SMP Islam Terpadu Mo'osalamati Kota Gorontalo. Dengan memanfaatkan media video,
diharapkan peserta didik dapat lebih tertarik dan termotivasi dalam memahami materi. Penggunaan
media video juga sejalan dengan tuntutan era industri 4.0, di mana guru diharapkan mampu
menguasai teknologi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Meskipun penggunaan media video diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran,
masih ditemui kendala seperti keterbatasan akses internet, kurangnya pengenalan dan pemahaman
guru terhadap teknologi, serta beberapa kebijakan sekolah yang mungkin membatasi penggunaan
media dalam pembelajaran. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana media
video dapat memotivasi peserta didik selama pembelajaran materi teks berita dan memberikan
kontribusi terhadap kualitas pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah.
Metode
Metode penelitian yang diterapkan dalam studi ini adalah metode deskriptif. Pemilihan
metode ini didasarkan pada kebutuhan untuk mendeskripsikan dengan lebih rinci dan mendalam
mengenai pemanfaatan media video dalam pembelajaran teks berita di kelas VIII SMP IT
Mo’osalamati. Metode deskriptif memungkinkan peneliti untuk menggambarkan keadaan yang terjadi
di lapangan secara lebih detail. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini mencakup proses
pembelajaran dengan menggunakan media video dan hasil belajar peserta didik dalam bentuk tugas
atau pekerjaan tertulis. Selain itu, data awal diperoleh melalui wawancara dengan guru Bahasa
Indonesia kelas VIII SMP IT Mo’osalamati terkait pemanfaatan media video. Sumber data utama
adalah peserta didik kelas VIII SMP Islam Terpadu Mo’osalamati Kota Gorontalo, dan informasi
tambahan diperoleh dari pernyataan guru Bahasa Indonesia selama wawancara. Teknik pengumpulan
data melibatkan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Observasi digunakan untuk mengamati
langsung proses pembelajaran dengan media video. Wawancara dilakukan dengan guru Bahasa
Indonesia untuk mendapatkan perspektif dan pemahaman lebih lanjut mengenai penggunaan media
video. Dokumentasi mencakup pengumpulan tugas atau pekerjaan tertulis peserta didik sebagai hasil
belajar. Teknik analisis data dilakukan dengan langkah-langkah berikut Membaca keseluruhan data
yang dikumpulkan terkait dengan proses dan hasil pembelajaran teks berita dengan menggunakan
media video pada peserta didik kelas VIII SMP IT Mo’osalamati. Mengklasifikasikan data penelitian
menjadi dua kategori utama, yaitu proses dan hasil pembelajaran teks berita kelas VIII SMP IT
Mo’osalamati. Menganalisis data pemanfaatan media video dalam proses pembelajaran teks berita
kelas VIII SMP IT Mo’osalamati. Mendeskripsikan data dalam bentuk hasil penelitian, termasuk
temuan-temuan yang relevan dengan pemanfaatan media video dalam pembelajaran teks berita.
Dengan menggunakan metode deskriptif dan teknik analisis yang sistematis, penelitian ini bertujuan
untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang efektivitas pemanfaatan media video dalam
pembelajaran teks berita di kelas VIII SMP IT Mo’osalamati.
Hasil dan Pembahasan
Hasil
Hasil peneitian ini menguraikan tentang bagaimana penggunaan media video dalam
pembelajaran teks berita di kelas VIII SMP Islam Terpadu Mo”osalamati Kota Gorontalo, Bagaimana
hasil belajar peserta didik pada penggunaan media video dalam pembelajaran teks berita teks VIII
SMP Islam Terpadu Mo’osalamati Kota Gorontalo, dengan menggunakan metode observasi,
wawancara dan dokkumentasi yang hasilnya dapat di paparkan sebagai berikut.
Penggunaan Media Video dalam Pembelajaran Teks Berita Kelas VIII SMP Islam Terpadu
Mo”osalamati Kota Gorontalo

Proses pelaksanaan pembelajaran merupakan realisasi dari rencana pelaksanaan


pembelajaran (RPP) yang telah disusun oleh guru mata pelajaran sebelum mengajar. Adapun
tahapan-tahapan yang termuat dalam RPP, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan
kegiatan penutup. Tahap observasi dalam kelas berlangsung sebanyak 6 kali pertemuan.
Pada pertemuan pertama peneliti mengamati guru bahasa Indonesia mengajar, sehingga
didapatkan data-data awal berupa banyaknya jumlah peserta didik dalam satu kelas, metode
pembelajaran yang diterapkan oleh guru pada saat mengajar, media pembelajaran yang
membantu guru dalam pembelajaran, serta umpan balik yang diberikan oleh peserta didik
ketika guru mengajar. Kemudian, pada pertemuan kedua hingga pertemuan keenam peneliti
bertindak sebagai guru di dalam kelas untuk memperoleh data-data penelitian lebih lengkap.
Berikut diuraikan proses pembelajaran teks berita di kelas VIII SMP IT Mo’osalamati sesuai
dengan sintak yang tertera dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah
disusun.
Kegiatan pendahuluan merupakan kegiatan pembuka yang dilakukan guru sebelum
masuk pada kegiatan inti proses pembelajaran yang disebut juga dengan pra-instruksional.
Kegiatan pendahuluan juga tidak kalah pentingnya dengan kegiatan inti, karena kegiatan
pendahuluan merupakan langkah awal guru untuk mempersiapkan fisik dan psikis peserta
didik agar terciptanya awal pembelajaran yang efektif, sehingga memungkinkan peserta didik
mengikuti serangkaian proses pembelajaran dengan baik hingga akhir.
Berdasarkan hasil observasi pembelajaran teks berita kelas VIII SMP IT
Mo’osalamati, peserta didik menunjukkan tanggapan yang cenderung dinamis pada saat guru
mulai membuka pembelajaran pada pertemuan kedua hingga pertemuan keenam dengan
peneliti bertindak sebagai guru mata pelajaran. Sebagaimana sintak pada kegiatan
pendahuluan yang telah tercantum dalam RPP, maka kegiatan pendahuluan diawali dengan:
1) Guru mengucapkan salam serta menyapa peserta didik, 2) Guru mengajak dan
membimbing peserta didik berdoa sebelum memulai kegiatan belajar, 3) Guru mengingatkan
kesepakatan kelas dan memotivasi peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran dengan
baik, 4) Guru melakukan apersepsi dengan menanyakan pembelajaran pertemuan sebelumnya
kepada peserta didik, lalu mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari.
Pada pertemuan kedua hingga pada pertemuan keempat pembelajaran teks berita
dengan peneliti bertindak sebagai guru, peserta didik menunjukkan sikap kurang antusias
dalam menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada kegiatan pembuka
pembelajaran. Hanya terdapat beberapa peserta didik yang antusias dalam menjawab dan
menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru. Pertanyaan singkat yang
bertujuan untuk merangsang stimulus peserta didik seperti; (“Siapa yang masih ingat materi
yang dipelajari sebelumnya?”) tidak memperoleh umpan balik dari seluruh peserta didik
yang berjumlah 15 orang.
Selanjutnya, pada pertemuan kelima dan pertemuan keenam setelah guru
memanfaatkan media audiovisual pada pertemuan ketiga, peserta didik mulai menunjukkan
adanya ketertarikan untuk mengikuti serangkaian proses pembelajaran yang ditandai dengan
keaktifan peserta didik pada kegiatan pendahuluan atau kegiatan pembuka pembelajaran.
Dengan adanya pemanfaatan media video dalam proses pembelajaran di kelas lebih
membantu guru untuk memusatkan perhatian peserta didik ke depan kelas. Seluruh perhatian
tertuju di depan kelas mengamati guru yang sedang mengajar serta menanggapi atau
merespon stimulus yang diterima dari guru dengan antusias.
Kegiatan inti yang dilakukan dalam pembelajaran sesuai dengan sintak yang ada
pada model pembelajaran discovery learning antara lain; identifikasi masalah, pengumpulan
data, pengolahan data, pembuktian, dan yang terakhir adalah menarik kesimpulan. Guru
melaksanakan pembelajaran berdasarkan dengan sintak yang tertera di dalam RPP.
Pada pertemuan kedua dan pertemuan ketiga guru mengajar dengan metode
pembelajaran yang umum digunakan yaitu dengan teknik ceramah dan peserta didik
mendengarkan. Metode seperti ini menjadikan guru satu-satunya yang menjadi aktif selama
proses pembelajaran, sehingga peserta didik menjadi pasif dan hanya terjadi pembelajaran
satu arah, karena pembelajaran hanya berpusat pada guru. Pada pertemuan ini peserta didik
tidak fokus dan cepat mengalami rasa bosan pada saat pembelajaran berlangsung, selain itu
masih terdapat beberapa peserta didik yang kedapatan mengobrol saat peserta didik yang lain
mencatat materi yang diberikan guru.
Berbeda dengan pertemuan kedua dan ketiga, pada pertemuan keempat hingga
pertemuan keenam peserta didik menunjukkan adanya perubahan yang lebih baik pada saat
belajar terutama dalam kegiatan inti pembelajaran. Jika sebelumnya peserta didik
menunjukkan ketidaktertarikan dengan pembelajaran teks berita, setelah peneliti
menggunakan media video pembelajaran seluruh peserta didik mulai tertarik dan bersungguh-
sungguh mengerjakan tugas tertulis yang diberikan. Semakin menarik yang ditampilkan
melalui media, maka akan semakin besar potensi untuk menarik perhatian peserta didik. Oleh
karena itu, guru diharapkan mampu untuk menggunakan media audiovisual dengan baik.
Kegiatan inti dari proses pembelajaran dimulai dengan meminta peserta didik untuk
mengamati video berita yang ditayangkan, lalu menanggapi isi dari berita tersebut secara
lisan. Tampak seluruh peserta didik terpusatkan perhatiannya pada tayangan video berita
yang ditampilkan melalui lcd yang berjudul “Prestasi Membanggakan Anak Pemulung di
Tengah Keterbatasan”. Video yang guru tayangkan merupakan stimulus untuk merangsang
peserta didik, yang diharapkan dapat memusatkan perhatian peserta didik dalam proses
pembelajaran teks berita. Dengan adanya penayangan video dalam pembelajaran, mampu
memudahkan peserta didik dan guru ketika ada yang perlu dijelaskan atau diperhatikan
kembali karena guru dapat memberhentikan atau memutar ulang bagian dalam video.
Gambar di atas merupakan tangkapan layar dari video berita yang ditayangkan
kepada peserta didik. Dari tayangan video tersebut, kemudian peserta didik diminta untuk
menanggapi berita tersebut secara lisan. Peserta didik kemudian dibagi menjadi 3 kelompok,
setiap kelompok beranggotakan 5 orang peserta didik. Setiap kelompok diberikan tugas yang
sama mengenai teks berita yang sudah ditayangkan, kemudian dari tes tersebut dijadikan data
untuk penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Hal ini membuktikan bahwa dengan adanya
pemanfaatan media audiovisual pada proses pembelajaran teks berita di dalam kelas
cukupefektif dalam meningkatkan kemampuan dan hasil belajar peserta didik.
Sintak terakhir yang menjadi pelengkap keseluruhan rangkaian pembelajaran yaitu
kegiatan penutup yang berisi kegiatan merangkum isi dari pembelajaran yang dilakukan oleh
peserta didik dengan dibantu oleh guru, serta memberikan ataupun mengingatkan tugas yang
harus dikerjakan oleh peserta didik. Pada kegiatan pentupan pembelajaran ini peserta didik
diminta untuk menyimpulkan proses pembelajaran teks berita yang bertujuan untuk memberi
penegasan mengenai materi yang telah dipelajari pada hari itu.
Pada pertemuan kedua dan ketiga ketika guru hendak meminta peserta didik untuk
bersama-sama menyimpulkan pembelajaran, akan tetapi peserta didik kurang mampu untuk
menyimpulkan pembelajaran pada hari itu. Dari jumlah 15 orang peserta didik, hanya 1 orang
peserta didik yang berani untuk unjuk diri menyimpulkan pembelaajran. Berbeda dengan
pertemuan keempat, kelima dan keenam, jumlah peserta didik yang mau dan berani untuk
menyimpulkan pembelajaran terus bertambah.
Sesuai hasil pengamatan observasi langsung yang telah dilakukan oleh peneliti,
didapatkan hasil yang berbeda yaitu pada saat peneliti sebelum memanfaatkan media video
dan sesudah memanfaatkan media video. Pada pertemuan sebelum memanfaatkan media
video pada pembelajaran teks berita, tampak secara visual bahwa peserta didik kurang
bergairah atau bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran, karena segala sesuatu
yang tampak secara visual tidak cukup untuk dijadikan data maka dilaksanakan tes tertulis
untuk memperoleh hasil belajar dari peserta didik dan dari data hasil belajar dapat digunakan
untuk menarik kesimpulan apakah dengan guru memanfaatkan media video pada
pembelajaran teks berita peserta didik dapat memperoleh hasil belajar yang maksimal, atau
justru tidak mengalami perubahan pada hasil belajarnya.
Pertemuan
Pertemuan 3
(a)
No. Nama Peserta Didik
D C B A

0-50 51-70 71-89 90-100


1. Asriyani Musa 75
2. Farida Haleda 75
3. Halmiya Lakadjo 70
4. Imelda Putri Dama 70
5. Intan Sahira 85
6. Isna Umar 80
7. Jihan Djuma 88
8. Kartika Blongkod 70
9. Muslima A. Ahmad 70
10. Novita M.H. Abas 80
11. Nur C. Abdullah 80
12. Putri A. Musa 70
13. Putri Aulia Bahuwa 75
14. Shafa R.K. Pangulu 70
15. Sri N.A. Labago 75
Dari tabel hasil belajar di atas dapat diketahui dari sejumlah 15 orang peserta didik
di dalam kelas, hanya terdapat 5 orang peserta didik yang memperoleh nilai dengan predikat
baik dan 10 orang peserta didik lainnya memperoleh nilai dengan predikat cukup. Nilai ini
diperoleh dari tugas tertulis yang diberikan guru dengan membentuk peserta didik ke dalam
kelompok yang masing-masing kelompok beranggotakan 5 orang. Tujuan dari dileburnya
peserta didik ke dalam kelompok yaitu agar peserta didik mampu saling membantu dan
memberikan motivasi dalam belajar.
Hasil Belajar Peserta Didik Pada Pembelajaran Teks Berita Setelah Memanfaatkan Media
Video
Sebelumnya peneliti sudah membahas mengenai hasil belajar yang diperoleh
sebelum memanfaatkan media video yang menunjukkan bahwa pada pertemuan sebelum
menggunakan media audiovisual semangat belajar peserta didik kurang dan pembelajaran
terlihat kurang diminati. Setelah mendapatkan hasil tersebut, pada pertemuan berikutnya
peneliti mencoba untuk menggunakan metode yang sama dengan sebelumnya dan dilengkapi
dengan media video dengan harapan agar pembelajaran akan lebih menarik dan diminati oleh
peserta didik.
Pada pertemuan kedua dengan peneliti sebagai guru di dalam kelas, peneliti mulai
memanfaatkan media audiovisual dalam menunjang pembelajaran teks berita yang akan
dilakukan. Pada pertemuan ini, peneliti sebagai guru berusaha untuk menjadikan
pembelajaran lebih menarik dari pertemuan sebelumnya, sehingga dapat memberikan
motivasi kepada peserta didik dalam belajar terlebih lagi sudah dibantu dengan media
pembelajaran yang berbasis video.
Metode diskusi kelompok kecil tampak cukup ampuh dalam mengurangi sedikit
kejenuhan peserta didik selama proses pembelajaran sebagaimana yang telah peneliti
terapkan, namun untuk memaksimalkan tugas dan tanggung jawab sebagai guru di dalam
kelas maka media video dijadikan pelengkap dalam upaya menjadikan pembelajaran teks
berita menjadi lebih menarik dan menyenangkan, karena ketika pembelajaran sudah
disenangi oleh peserta didik maka akan timbul motivasi belajarnya sehingga peserta didik
akan dengan senang hati mengikuti proses pembelajaran yang nantinya akan berdampak baik
bagi prestasi ataupun hasil belajar dari peserta didik tersebut.
Pertemuan
Pertemuan 4 Pertemuan 5
(b) (c)
Nama Peserta Didik
No.

D C B A D C B A

0-50 51-70 71-89 90-100 0-50 51-70 71-89 90-100


1. Asriyani Musa 83 98
2. Farida Haleda 83 100
3. Halmiya Lakadjo 80 98
4. Imelda Putri Dama 80 100
5. Intan Sahira 100 98
6. Isna Umar 100 100
7. Jihan Djuma 100 100
8. Kartika Blongkod 80 100
9. Muslima A. Ahmad 80 98
10. Novita M.H. Abas 100 98
11. Nur C. Abdullah 83 98
12. Putri A. Musa 80 100
13. Putri Aulia Bahuwa 100 98
14. Shafa R.K. Pangulu 83 100
15. Sri N.A. Labago 100 100
Hasil belajar peserta didik pada saat peneliti memanfaatkan media video
menunjukkan adanya peningkatan terutama pada peserta didik yang sebelumnya
menunjukkan ketidaktertarikan terhadap pembelajaran bahasa Indonesia karena dianggap
sebagai pembelajaran yang sangat membosankan. Selama proses pembelajaran berlangsung,
peserta didik semuanya tampak antusias dengan adanya penayangan video berita melalui lcd
dan juga penayangan materi melalaui power point, terlebih lagi berita yang ditayangkan
merupakan berita yang menarik dan cocok untuk ditonton anak-anak agar dapat memotivasi
para peserta didik dalam menuntut ilmu.
Pembahasan
Pemanfaatan Media Video Dalam Pembelajaran Teks Berita Kelas VIII SMP Islam
Terpadu Mo’osolamati Kota Gorontalo
Penelitian ini difokuskan pada materi teks berita, yang merupakan materi pertama
pada awal semester ganjil. Dilaksanakan dalam enam pertemuan, pada pertemuan pertama,
guru menggunakan metode ceramah tanpa melibatkan media selain buku teks, membuat
pembelajaran monoton dan peserta didik pasif. Pada observasi hari kedua dan hari ketiga,
peneliti berperan sebagai guru, tetapi peserta didik masih kurang antusias. Wawancara
dengan peserta didik mengungkap bahwa metode ceramah membuat mereka bosan, terutama
jika hanya menggunakan buku paket sebagai sumber belajar.
Pada pertemuan keempat hingga keenam, peneliti memaksimalkan pemanfaatan
media video dengan metode diskusi kelompok. Peserta didik menjadi lebih fokus, aktif, dan
hasil belajar meningkat. Pemanfaatan media video pada pembelajaran teks berita mampu
memaksimalkan proses pembelajaran, seiring dengan konsep bahwa media video, sebagai
media audiovisual, memiliki kemampuan yang lebih baik karena melibatkan kedua jenis
media, yaitu auditif dan visual. Proses pembelajaran mengalami perubahan signifikan,
ditandai dengan peningkatan fokus dan hasil belajar peserta didik. Sebelum memanfaatkan
media video, hanya satu peserta didik yang menonjol. Namun, setelah memanfaatkan media
audiovisual, antusiasme peserta didik meningkat, membuat pembelajaran lebih
menyenangkan. Pemanfaatan media, seperti powerpoint dan video pembelajaran, membantu
menciptakan suasana belajar yang kondusif dan meningkatkan minat peserta didik. Dengan
demikian, penggunaan media dalam pembelajaran menjadi kunci keberhasilan proses
pembelajaran..
Hasil Belajar Peserta Didik pada Penggunaan Media Video dalam Pembelajaran Teks
Berita Kelas VIII SMP IT Mo`osalamati
Berdasarkan hasil pengumpulan data, pemanfaatan media video berita dalam
pembelajaran teks berita mampu memberikan motivasi belajar kepada peserta didik. Ini
terlihat dari peningkatan hasil belajar peserta didik melalui tes tertulis dan pernyataan lisan
mereka yang menyatakan kegembiraan dengan pembelajaran yang melibatkan media video,
terutama dengan metode diskusi kelompok. Pembelajaran teks berita dengan media video
menciptakan suasana belajar yang kondusif, memungkinkan peserta didik untuk fokus dan
belajar dengan baik. Interaksi tanya jawab antara guru dan peserta didik, serta antar sesama
peserta didik, menunjukkan minat dalam pembelajaran teks berita, sesuai dengan indikator
motivasi belajar seperti yang dijelaskan oleh Sardiman (2018).
Berdasarkan data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa peserta didik terstimulasi
oleh pemanfaatan media video dalam pembelajaran teks berita. Suasana belajar menjadi lebih
menyenangkan dan tidak membosankan dibandingkan sebelum menggunakan media video.
Metode pembelajaran yang diterapkan juga berpengaruh terhadap motivasi peserta didik.
Semakin tinggi motivasi belajar, semakin baik hasil belajar yang dapat dicapai peserta didik.
Data hasil menunjukkan pada pertemuan ketiga masih terdapat peserta didik dengan nilai
cukup, namun pada pertemuan keempat, semua peserta didik berhasil memperoleh nilai baik
dan sangat baik. Pada pertemuan terakhir, antusiasme peserta didik semakin meningkat, dan
mereka memperoleh nilai sangat baik. Peningkatan hasil belajar ini merupakan hasil dari
upaya peserta didik yang dibimbing oleh guru dengan memilih media yang menarik dan
sesuai dengan kebutuhan mereka. Terutama bagi peserta didik yang belum berpengalaman
menggunakan media selain buku siswa, penggunaan media audiovisual berbasis video
membantu mereka untuk lebih fokus dalam pembelajaran.
Simpulan
Pemanfaatan media video dalam pembelajaran teks berita di kelas VIII SMP Islam
Terpadu Mo’osalamati Kota Gorontalo terbatas karena kendala seperti keterbatasan laptop,
waktu pelajaran yang singkat, dan kurangnya kesadaran guru terhadap pentingnya media
pembelajaran yang menarik. Meskipun menghadapi hambatan tersebut, terlihat peningkatan
hasil belajar peserta setelah implementasi media video. Sebelumnya, nilai rata-rata peserta
didik adalah 75,53, namun setelah menggunakan media video, terjadi peningkatan menjadi
88,8 pada pertemuan ketiga. Walaupun masih terdapat keterbatasan, hasil belajar yang
meningkat memberikan dorongan positif untuk lebih intensif menggunakan media video
dalam proses pembelajaran di SMP Islam Terpadu Mo’osalamati Kota Gorontalo. Dengan
upaya lebih lanjut, diharapkan penggunaan media video dapat dioptimalkan untuk
mendukung pembelajaran yang lebih interaktif dan efektif.

DAFTAR PUSTAKA

Anna, Haerun. 2016. Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Konteks Multibudaya. Jurnal Al-
Ta’dib. Volume 9, Nomor 12.
Cahyadi, Ani. 2018. Pengembangan Media dan Sumber Belajar. Jawa Barat: Penerbit
Laksita Indonesia.
Emda, Amna. 2017. Kedudukan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran. Lantanida
Journal. Volume 5, Nomor 2.
Fadhallah, R.A. 2020. Wawancara. Jakarta Timur: UNJ Press.
Hamid, Mustofa Abi, dkk. 2020. Media Pembelajaran. Yayasan Kita Menulis.
Hanna. 2014. Pembelajaran Bahasa Indonesia Mau Dibawa ke Mana?. Jurnal Pendidikan
Bahasa dan Sastra. Nomor 1.
Lefudin. 2017. Belajar dan Pembelajaran Dilengkapi dengan Model Pembelajaran, Strategi
Pembelajaran, Pendekatan Pembelajaran dan Metode Pembelajaran. Yogyakarta:
Deepublish.
Makiki, M. Ismail dan Aflahah. 2019. Konsep Belajar dan Pembelajaran. Jawa Timur: Duta
Media Publishing.
Mama, Nuryana. 2020. Strategi Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di MTs
Putri Ma’arif Ponorogo Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Skripsi.
Tidak Diterbitkan. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam
Negeri Ponorogo.
Mardawani. 2020. Praktis Penelitian Kualitatif: Teori Dasar dan Analisis Data Dalam
Perspektif Kualitatif. Yogyakarta: Deepublish.
Masie, Sitti Rachmi. 2011. Penerapan Konsep Belajar Active Learning Silberman Sebagai
Inovasi Pembelajaran Keterampilan Berbicara Dalam Menanggapi Pembacaan
Cerpen. Jurnal Bahasa, Sastra dan Budaya. Volume 1, Nomor 2.
Mooduto, Eko Purwanto. 2021. Penggunaan Media Power Point Dalam Pembelajaran
Menyusun Resensi Pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Suwawa Tahun Pelajaran
2020/2021. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Fakultas Sastra dan Budaya. Universitas
Negeri Gorontalo.
Muhammad, Maryam. 2016. Pengaruh Motivasi Dalam Pembelajaran. Lantanida Journal.
Volume 4, Nomor 2.
Mulyani, Nurul Fahira. 2023. Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Video Untuk
Meningkatkan Kemampuan Menyimak Bahasa Indonesia Siswa Kelas V Sekolah
Dasar. Journal of Health, Education, Economics, Science, and Technology. Volume 5,
Nomor 2.
Nugraheni, Nursiwi. 2017. Pendampingan Pembuatan Media Audiovisual Dalam
Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jurnal Kreatif. Volume 8, Nomor 1.
Nurfadhillah, Septy dan 4A Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muammadiyah
Tangerang Tahun 2021. 2021. Media Pembelajaran. Tangerang: CV Jejak.
Nurwahidah, Cut Dhien, dkk. 2021. Media Video Pembelajaran Dalam Meningkatkan
Motivasi dan Prestasi Mahasiswa. Rausyan Fikr. Volume 17, Nomor 1.
Pakpahan, Andrew Fernando, dkk. 2020. Pengembangan Media Pembelajaran. Medan:
Yayasan Kita Menulis.
Raco, J.R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya.
Jakarta: PT Grasindo.
Ristawati. 2017. Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas X
Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 1 Sinjai. Skripsi. Tidak
Diterbitkan. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Makassar.
Rusman. 2017. Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
Kencana.
Sardiman, A.M. 2018. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Depok: Rajawali Pers.
Sartika, Eka. 2021. Pemanfaatan Media Digital Pada Pembelajaran Di Masa Pandemi. Jurnal
Bahasa, Sastra, Dan Budaya. Volume 11, Nomor 2.
Satrianawati. 2018. Media dan Sumber Belajar. Yogyakarta: Deepublish.
Suardi, Moh. 2018. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suharni dan Purwanti. 2018. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. Jurnal
Bimbingan dan Konseling. Volume 3, Nomor 1.
Sumiharsono, M. Rudy dan Hisbiyatul Hasanah. 2017. Media Pembelajaran. Jawa Timur:
CV. Pustaka Abadi.
Tohari, Hamim, dkk. 2019. Pengaruh Penggunaan Youtube Terhadap Motivasi Belajar dan
Hasil Belaajar Mahasiswa. Jurnal Teknologi Pendidikan. Volume 07, Nomor 01.
Tukiran, Martinus. 2020. Filsafat Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.
Umar, Fatmah AR. 2016. Memperkukuh Peran APROBSI dalam Mewujudkan Kemitraan dan
Pemberdayaan Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesa yang Mandiri. Bekasi:
Asosiasi Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia.
Zahrina, Nissa Estika. 2016. Penggunaan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Motivasi
Belajar Mata Pelajaran IPS Pada Siswa Kelas V di MI Al Falah Pagu Wates
Kabupaten Kediri. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Zulmi, Agung Pratama. 2018. Hubungan Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar Pada Kelas
XI IPS 1 SMA Negeri 14 Palembang. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sriwijaya.

Anda mungkin juga menyukai