Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Ikatan Alumni Fisika Universitas Negeri Medan

Vol.9 No.3 Juli - September 2023


ISSN : 2461-1247
E-ISSN:2477-5142

Video Pembelajaran Fisika Dengan Model Pengembangan 4D Pada Materi Fluida Statis Di SMA

𝐘𝐮𝐰𝐢𝐭𝐚 𝐂 𝐓𝐢𝐦𝐨𝐫𝐞𝐧𝐬𝐢𝐚 𝐒𝐢𝐧𝐚𝐠𝐚𝟏 , 𝐉𝐮𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡𝐚𝐬𝐚 𝐒𝐢𝐧𝐮𝐫𝐚𝐲𝐚𝟐


Pendidikan Fisika, Fakultan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Negeri Medan
*timorensiasinaga1907@gmail.com,**jurubahasa@unimed.ac.id

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat kelayakan dan keefektifan Video pembelajaran. Untuk mengukur
kelayakan video yang dikembangkan, dinilai oleh para ahli, diantaranya: ahli media, ahli materi, ahli
Pembelajaran, guru mata pelajaran fisika, dan siswa. Sedangkan untuk melihat keefektifan video tersebut,
dinilai oleh 40 orang siswa kelas XI IPA 1 di SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan. Penelitian ini mengunakan
jenis penelitian Research and Development (R&D) yang mengacu pada model pengembangan Thiagarajan
atau model Pengembangan 4-D (define, design, development, dan disseminate). Hasil Penelitian menunjukkan
bahwa video pembelajaran yang dikembangkan memperoleh kategori layak dari ahli materi (80,53%). ahli
media (90,62%), dari guru fisika (84,7%). Sedangkan menurut ahli pembelajaran dan penilaian siswa, video
yang dikembangkan masuk kategori sangat layak, masing-masing (86,60%) dan (81,4 %). Penilaian
Keefektifan penggunaan video tersebut didapatkan dari peningkatan hasil belajar siswa dimana diperoleh N-
Gain sebesar 0,73 yang artinya video pembelajaran Fisika untuk materi Fluida Statis yang dikembangkan
sudah layak dan cukup efektif untuk dijadikan sebagai sumber belajar siswa.

Kata Kunci: Media Pembelajaran, Video Pembelajaran, Research and Development (R&D), 4-D

ABSTRACT
This study aims to see the feasibility and effectiveness of learning videos. To measure the feasibility of the
developed video, it was assessed by experts, including: media experts, material experts, learning experts,
physics subject teachers, and students. Meanwhile, to see the effectiveness of the video, it was assessed by
40 students of class XI IPA 1 at SMA Negeri 2 Percut Sei Tuan. This research uses Research and
Development (R&D) research which refers to the Thiagarajan development model or the 4-D Development
model (define, design, development, and disseminate). The results of the study showed that the developed
learning video obtained a proper category from material experts (80.53%). media experts (90.62%), from
physics teachers (84.7%). Meanwhile, according to learning and student assessment experts, the videos
developed were categorized as very feasible, respectively (86.60%) and (81.4%). Assessment of the
effectiveness of the use of the video was obtained from the increase in student learning outcomes where an
N-Gain of 0.73 was obtained, which means that the Physics learning video for Static Fluids material
developed was feasible and effective enough to be used as a source of student learning.

Keywords: Learning Media, Learning Video, Research and Development (R&D), 4-D

PENDAHULUAN dilangsungkan melalui koneksi internet dengan


Salah satau dari berbagai cara yang menggunakan aplikasi tertentu. Pembelajaran
dilakukan untuk mengatasi pandemi tersebut yaitu jarak jauh tersebut membutuhkan smartphone
dengan mengedarkan surat dari Menteri atau laptop yang dapat terkoneksi dengan internet
Pendidikan dengan Nomor 4 tahun sehingga informasi dapat diakses dengan kapan
memberhentikan wabah tersebut yaitu berbagai saja tanpa waktu dan tempat yang terbatas (Gikas
cara sudah diupayakan pemerintah dalam dan Grant, 2013). Contohnya adalah Learning
menghentikan penyebarannya. Management System (LMS).
Salah satu tindakan yang diambil ialah di Aplikasi kelas virtual berperilaku seperti
edarkannya surat dari Menteri pendidikan dan kelas biasa, memastikan bahwa siswa dapat terus
kebudayaan (Mendikbud) Nomor 4 Tahun 2020 belajar bahkan ketika siswa sedang berada dimana
terkait operasional pendidikan di masa darurat saja. Contoh-contoh dari aplikasi kelas virtual
pandemi CoronaVirus Disease-2019 (Covid-19). yang sering dipakai tersebut yaitu Google
Salah satu inti dari surat edaran tersebut ialah Classroom, WhatsApp, Schoology dan lainnya.
himbauan terhadap guru dan siswa agar Dalam penggunaannya, aplikasi kelas virtual ini
melangsungkan pembelajaran dengan sistem memiliki keunggulan dan kekurangan masing-
online atau disebut dengan pembelajaran jarak masing. Misalnya, aplikasi Google Classroom
jauh. Pembelajaran online atau jarak jauh memiliki kekurangan seperti absensi siswa dan
merupakan proses belajar mengajar yang tidak adanya grafik yang menunjukkan aktivitas

107
Jurnal Ikatan Alumni Fisika Universitas Negeri Medan
Vol.9 No.3 Juli - September 2023
ISSN : 2461-1247
E-ISSN:2477-5142

siswa. Aplikasi Schoology memiliki keunggulan perancangan(design), tahap pengembangan


tertentu dibandingkan aplikasi kelas virtual (develop) dan tahap penyebaran
lainnya karena mencakup kemampuan untuk (disseminate).Pada penelitian dan pengembangan
mendukung pembelajaran dan membuat media ini, tahap penyebaran tidak dilaksanakan karena
pembelajaran dalam format audio dan video. keterbatasan waktu dan biaya.
Aplikasi WhatsApp cocok untuk Tahap pendefinisisan bertujuan untuk
pembelajaran saat ini karena memastikan guru mengetahui permasalahan yang dihadapi siswa
berkomunikasi dengan banyak siswa selama dan guru dalam proses pembelajaran serta
aktivitas pembelajaran. Selain itu, Aplikasi mengumpulkan berbagai literatur yang berkaitan
WhatsApp dapat Anda gunakan untuk mendukung dengan produk yang akan dikembangkan. Tahap
pembelajaran online memiliki beberapa fitur pendefinisian, peneliti melakukan wawancara ke
seperti mengirim pesan, mengirimkan foto dan guru dan membagikan angket secara online ke
video, mengirim file dan melakukan panggilan siswa untuk mengetahui permasalahan yang
video ke siswa (Sahidillah & Miftahurrisqi, 2019). terjadi dalam pembelajaran. Setelah diketahui
Berdasarkan penelitian Aswara (2018), permasalahannya, peneliti menetukan materi yang
ditemukan bahwa dalam kegiatan pembelajaran di akan dibuatkan dalam bentuk video pembelajaran
kelas, contoh tindakan yang dapat dilakukan guru berdasarkan hasil wawancara dan angket.
untuk meningkatkan motivasi belajar siswa adalah Kemudian peneliti membuat indikator, peta
penggunaan sarana yang efektif.Beberapa konsep, tujuan pembelajaran dari materi yang
penelitian menyatakan bahwa media video dapat dipilih berdasarkan kompetensi dasar dalam
meningkatkan belajar siswa dapat memperbaiki. silabus. Jika sudah selesai, selanjutnya masuk ke
Motivasi karena (1) video merupakan media yang tahap perancangan.
menghibur bagi siswa sehingga dapat merangsang Tahap perancangan dilakukan bertujuan
rasa ingin tahu dan semangat belajar, (2) video untuk membuat produk awal (prototype) berupa
berisi audio berupa musik vokal, contoh video pembelajaran yang berisikan materi
pendukung dan audio dari situasi aslinya dengan pelajaran yang sesuai dengan tujuan
itu video dapat menarik perhatian siswa, (3) video pembelajaran.
menggambarkan sesuatu yang abstrak sehingga Tahap pengembangan bertujuan untuk
tampak nyata atau nyata (Febriani, 2017). Oleh menghasilkan produk akhir video pembelajaran
karena itu, video tersebut sangat cocok untuk setelah melalui revisi oleh dosen ahli, guru fisika
pelajar. Menurut penelitian Nuzuliana et al. dan data hasil uji coba ke siswa. Tahap
(2015), video pembelajaran dikatakan berhasil pengembangan, peneliti melakukan validasi video
meningkatkan hasil belajar dan minat belajar pembelajaran ke validator ahli media dan ahli
fisika siswa. Prestasi belajar siswa diperoleh dari materi. Setelah divalidasi, peneliti melakukan
perhitungan skor sebesar 0,34 dengan kategori revisi berdasarkan saran dari validator. Kemudian
sedang. Hasil minat belajar siswa diukur dengan video yang telah direvisi, ditunjukkan kembali ke
skor menang sebesar 76,67% yang menunjukkan validator.
peningkatan minat belajar siswa. Hasil belajar Tahap penyebaran dilakukan Setelah
siswa meningkat, dibuktikan dengan nilai rata- produk diperbaiki, dan didapat produk akhir.
rata pre-test sebesar 61,13, yang meningkat Maka produk yang dihasilkan dinilai layak untuk
menjadi 87,87 pada saat post-test. Hasil tes di sebarkan.
terbatas antar siswa mencapai persentase 86,1% Penelitian dan pengembangan
yang menjelaskan minat siswa dalam dilaksanakan di Universitas Negeri Medan dan uji
mendengarkan video pembelajaran fisika fluida. coba produk dilaksanakan di SMA Negeri 2
Berdasarkan hasil dua peneliti sebelumnya, Percut Sei Tuan, untuk uji lapangan terbatas
disimpulkan bahwa video pembelajaran yang berjumlah 40 Orang.
dikembangkan telah berhasil meningkatkan hasil Penelitian dan pengembangan ini
belajar dan minat siswa dalam belajar fisika menggunakan beberapa instrumen untuk
memperoleh data penelitian yang dibutuhkan.
Instrumen yang digunakan yaitu angket untuk
METODE PENELITIAN
siswa, lembar wawancara untuk guru, instrumen
Desain penelitian yang digunakan adalah validitas produk, instrumen kepraktisan produk
penelitian dan pengembangan atau Research and dan instrumen keefektifan produk. Angket dan
Development (R&D). Penelitian dan lembar wawancara digunakan untuk mengetahu
pengembangan video pembelajaran menggunakan permasalahan yang terjadi di dalam pembelajaran.
model 4D. Menurut Thiagarajan et al (1974), Instrumen validitas produk digunakan untuk
model 4D terdiri dari 4 tahap pengembangan yaitu memperoleh data tentang penilaian produk video
tahap pendefinisian (define), tahap pembelajaran dari validator ahli, ahli materi dan

108
Jurnal Ikatan Alumni Fisika Universitas Negeri Medan
Vol.9 No.3 Juli - September 2023
ISSN : 2461-1247
E-ISSN:2477-5142

ahli pembelajaran. Instrumen kepraktisan produk Keterangan:


berbentuk lembar angket respon siswa yang
% NRS = Presentase Nilai Respon Siswa
digunakan untuk mengetahui penilaian dan
tanggapan siswa terhadap penggunaan video ∑ 𝑁𝑅𝑆 = Total nilai respon
sebagai media pembelajaran. Instrumen
(NRS SS + NRS S + NRS TS + NRS STS)
keefektifan produk berbentuk kisi-kisi soal ranah
kognitif yang akan dibuat menjadi soal pretest dan NRS Maksimum = ∑ R X skor pilihan terbaik.
posttest.
Lembar validasi ahli materi dan ahli Tabel 2 Kriteria Interpretasi Kepraktisan Produk
media dibuat dalam skala likert dengan skala 1
Interval Pencapaian Kriteria Interpretasi
sampai 4. Menurut Rusli et al (2020), analisis data
untuk uji validitas dilakukan secara kuantitatif 21% - 40% Tidak Baik
deskriptif dengan langkah-langkah sebagai 41% - 60% Kurang Baik
berikut: 61% - 80% Baik
81% - 100% Sangat Baik
Tabel 1 Kriteria Jawaban Item Instrumen
Validasi Dengan Skala Likert Menurut Mulyatiningsih (2014), untuk
mengetahui keefektifan produk yang
No Skala Nilai
dieksperimenkan, peneliti dapat mengukur Ngain
1 Sangat Layak 4
score (peningkatan skor) dari karakteristik yang
2 Layak 3
diukur sesudah perlakuan (pretest) dengan
3 Cukup 2
karakteristik yang diukur sesudah perlakuan
4 Kurang 1 (posttest). Video pembelajaran dinyatakan efektif
jika didapat N-gain score minimal dalam kategori
1. Untuk menghitung nilai rata-rata adalah sedang. Menurut Hake (1999), N-gain score
sebagai berikut : ternormalisasi dapat dihitung dengan rumus
∑$
berikut :
𝑋7 = %
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keterangan:
a. Hasil
𝑋7 : Nilai rata-rata tiap butir pertanyaan Validasi video pembelajaran dari segi media
∑𝑥 : Jumlah nilai dari seluruh tiap butir dilakukan dengan validator ahli media yaitu
dosen. Aspek penilaian video pembelajaran
n : Jumlah butir pertanyaan dari segi media terdiri dari aspek
kesederhanaan, Audio, Keterpaduan,
2. Menghitung kelayakan video Penekanan, Keseimbangan, Bentuk, warna,
Efektif. Penilaian dilakukan dengan mengisi
pembelajaran dengan rumus sebagai lembar validasi segi media video
berikut : pembelajaran. Berikut ringkasan hasil
analisis validitas video pembelajaran dari

P = 𝑵 𝑿 𝟏𝟎𝟎 % segi media ditunjukkan pada Tabel 4.
Tabel 4 Daftar Hasil Penilaian Video
Pembelajaran Oleh Ahli Media
Keterangan:
Video pembelajaran
P = Presentasi kategori Presenase Kriteria
∑ = Jumlah skor jumlah kategor yang dipilih Kesederhanaan 87,5 Sangat baik
Audio 75 Baik
N = Total skor ideal Keterpaduan 100 Sangat baik
Penekanan 100 Sangat baik
Keseimbangan 100 Sangat baik
3. Penentuan kriteria presentase nilai Bentuk 87,5 Sangat baik
respon siswa dari nilai respon tiap Warna 75 Baik
Efektif 100 Sangat baik
jawaban dengan rumus : Jumlah Skor 725
∑ 𝑵𝑹𝑺 Rata-rata skor 90,62 Sangat
% NRS = 𝑵𝑹𝑺 𝑴𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎 𝑿 𝟏𝟎𝟎% Layak

109
Jurnal Ikatan Alumni Fisika Universitas Negeri Medan
Vol.9 No.3 Juli - September 2023
ISSN : 2461-1247
E-ISSN:2477-5142

Berdasarkan hasil analisis data penilaian rata-rata skor penilaian 84,7 dengan kategori
video pembelajaran yang diberikan oleh validator sangat layak. Hal ini menunjukkan bahwa video
ahli media diketahui bahwa rata-rata skor pembelajaran yang dikembangkan telah
penilaian 90,62 berada pada kategori sangat layak. memenuhi kriteria layak/valid.
Hal ini menunjukkan bahwa video pembelajaran Uji keefektifan video pembelajaran,
dari segi media yang dikembangkan telah dilakukan dengan memberikan pretest dan
memenuhi kriteria layak/valid. posttest ke siswa melalui google form dan link
Validasi video pembelajaran dari segi video pembelajaran dibagikan ke WhatsApp.
materi dilakukan oleh validator ahli materi yaitu Pretest diberikan sebelum dilakukan
dosen Unimed. Aspek penilaian video pembelajaran dengan media video pembelajaran
pembelajaran dari segi materi terdiri dari aspek dan posttest diberikan setelah dilakukan
Format, Isi, Bahasa. Penilaian dilakukan dengan pembelajaran dengan media video pembelajaran.
mengisi lembar validasi segi media video Tabel 7 Hasil Perhitungan Nilai
pembelajaran.
Tabel 5 Daftar Hasil Penilaian Oleh Ahli Materi Kelas Rata-rata nilai
XI IPA Pre- Post- N- Kriteria
Video pembelajaran 1 test test Gain
Presentase Kriteria 39,5 83,5 0,73 Tinggi
%
Format 75 Layak Berdasarkan hasil perhitungan N-Gain di
Isi 83,3 Sangat Layak atas dengan hasil tinggi 0,73 berada rentang (< g
Bahasa 83,3 Sangat Layak >) > 0,70 dengan kategori tinggi. Hal ini
menyimpulkan video pembelajaran yang
Jumlah 241,6 dikembangkan memenuhi kriteria lebih efektif.
skor
Rata-rata 80,53 Layak b. Pembahasan
skor Video pembelajaran yang dikembangkan
Berdasarkan hasil analisis data penilaian telah mengikuti model pengembangan 4D yang
video pembelajaran yang diberikan oleh validator dimulai dari pendefinisian, perancangan dan
ahli materi dan praktisi diketahui bahwa rata-rata pengembangan tetapi tahap penyebaran tidak
skor penilaian 80,53 dengan kategori layak. Hal dilakukan karena keterbatasan waktu dan biaya.
ini menunjukkan bahwa video pembelajaran yang Video pembelajaran yang dikembangkan telah
dikembangkan telah memenuhi kriteria melalui uji validitas, kepraktisan dan keefektifan.
layak/valid. Berdasarkan data hasil validasi produk
Validasi video pembelajaran dari segi video pembelajaran oleh ahli media, untuk nilai
materi dilakukan oleh validator ahli pembelajaran rata-rata mendapat skor 90,62 dengan kategori
yaitu dosen Unimed. Aspek penilaian video sangat layak. Hal tersebut dikarenakan jenis dan
pembelajaran dari segi materi terdiri dari aspek ukuran font dalam video pembelajaran sudah
Format, Isi, Bahasa. Penilaian dilakukan dengan tepat, kualitas gambar baik atau tidak pecah, letak
mengisi lembar validasi segi media video gambar setiap bagian video sudah baik, suara
pembelajaran. narator terdengar jelas dan mudah dijalankan serta
Tabel 6 Presentase Penilaian Ahli Pembelajaran sederhana pengoperasiannya.
Terhadap Video Pembelajaran Berdasarkan data hasil validasi produk
video pembelajaran oleh ahli materi, untuk nilai
Video Pembelajaran rata-rata mendapat skor 80,53 dengan kategori
Presentase Kriteria layak. Hal tersebut dikarenakan dikarenakan
Kelayakan 87,5 Sangat materi sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran,
Bahasa layak materi video pembelajaran sudah tersusun secara
Kelayakan isi 83,3 Sangat sistematis, bahasa yang digunakan dalam materi
layak sudah jelas serta mudah dipahami.
Kelayakan 83,3 Sangat Hasil validasi dari segi materi didukung
penyaji layak penelitian dari Anam et al (2020) mengenai
Jumlah skor 254,1 pengembangan video pembelajaran yang sama
Rata-rata 84,7 Sangat dengan peneliti lakukan, diperoleh persentasi
skor Layak kevalidan 81% dengan kategori sangat layak.
Berdasarkan hasil analisis data penilaian Hasil validasi dari segi materi didukung pendapat
video pembelajaran yang diberikan oleh validator Arsyad (2013) bahwa media pembelajaran yang
ahli pembelajaran dan praktisi diketahui bahwa dipilih adalah media yang sesuai dengan

110
Jurnal Ikatan Alumni Fisika Universitas Negeri Medan
Vol.9 No.3 Juli - September 2023
ISSN : 2461-1247
E-ISSN:2477-5142

kebutuhan pembelajaran dan juga didukung dilakukan pembelajaran menggunakan video


dengan pendapat Daryanto (2010) bahwa materi pembelajaran pada materi fluida statis. Hasil
pelajaran yang terdapat di dalam media keefektifan video pembelajaran didukung dengan
pembelajaran harus bermanfaat dan sesuai dengan pendapat Arsyad (2013) yang mengemukakan
kurikulum yang berlaku. Kedua pendapat ini bahwa media pembelajaran dapat memperjelas
dapat diartikan bahwa materi yang dipaparkan penyajian pesan dan informasi sehingga dapat
dalam video pembelajaran sudah sesuai dengan memperlancar serta meningkatkan proses dan
kompentensi dasar 3.3 di dalam silabus mata hasil belajar.
pelajaran fisika kelas X kurikulum 2013 revisi.
Berdasarkan data hasil validasi produk KESIMPULAN DAN SARAN
video pembelajaran oleh ahli pembelajaran, untuk Berdasarkan hasil penelitian dan
nilai rata-rata mendapat skor 84,7 dengan kategori pembahasan yang telah dipaparkan, maka
sagat layak. Hal tersebut dikarenakan diperoleh kesimpulan yaitu:
pembelajaran sudah sesuai dengan tujuan Telah dikembangkan media
pembelajaran, materi video pembelajaran sudah pembelajaran berbasis video pada materi fluida
tersusun secara sistematis, bahasa yang digunakan statis untuk digunakan sebagai media
dalam materi sudah jelas serta mudah dipahami. pembelajaran fisika. Media pembelajaran ini
Berdasarkan data yang diperoleh pada dibuat dengan menggunakan Software Microsoft
proses pembuatan video pembelajaran, dapat Power Point, dengan bantuan software lain seperti
diketahui bahwa video pembelajaran dinyatakan Sound Recorder untuk merekam suara dan
praktis digunakan di dalam proses pembelajaran aplikasi Capcut dan VN untuk mengexpor dan
fisika. Hal ini dapat dilihat dari data yang memotong suara yang berlebihan dan mengurangi
diperoleh pada saat proses uji coba video noise suara.
pembelajaran terhadap siswa. Pengujian Media pembelajaran berbasis video pada
kepraktisan video pembelajaran dilakukan materi fluida statis merupakan standar yang baik
sebanyak 1 kali yaitu pada uji lapangan terbatas untuk media yang berkualitas tinggi, yaitu sangat
untuk satu kelas berjumlah 40 orang. efektif, praktis dan efektif sehingga cocok sebagai
Berdasarkan data hasil kepraktisan media pembelajaran fisika.
produk video pembelajaran oleh siswa pada uji Berdasarkan hasil penelitian, saran dari peneliti
lapangan terbatas, didapatkan persenan materi kepada peneliti berikutnya yaitu: Untuk membuat
fluida statis dalam Fisika baik dari kelompok video pembelajaran ini, anda membutuhkan
terbatas hasil 82,4% yang menunjukkan bahwa komputer (laptop) dan smartphone yang
tanggapan siswa terhadap video pembelajaran mendukung spesifikasi hardware dan memiliki
materi fluida statis untuk mendukung ruang penyimpanan yang lebih besar.
pembelajaran daring ini termasuk dalam kategori Untuk penelitian selanjutnya dapat
sangat baik digunakan kepada siswa saat mengembangkan produk menjadi lebih baik serta
pembelajaran Fisika pada materi fluida statis. dapat menambahkan fitur-fitur yang lebih
Hasil kepraktisan video pembelajaran menarik. Penelitian dan pengembangan ini belum
sesuai dengan penelitian Priyadi et al (2018) sempurna, bagi peneliti selanjutnya supaya
bahwa video pembelajaran yang dikembangkan menyempurnakan penelitian dan pengembangan
mendapat respon baik dari siswa dan bermanfaat ini dengan baik dan lebih menarik sebagai
bagi siswa. Hal ini ditunjukkan dari perolehan penunjang pembelajaran fisika baik didalam kelas
persentase rata-rata sebesar 81% (sangat praktis). maupun diluar kelas.
Hasil kepraktisan video pembelajaran didukung
dengan pendapat Sadiman et al (2014) bahwa DAFTAR PUSTAKA
multimedia pembelajaran termasuk video
pembelajaran harus bersifat mandiri dalam Arsyad, A., (2013), Media Pembelajaran, Raja
pengertian memberi kemudahan dan kelengkapan Grafindo Persada, Jakarta.
isi sedemikian rupa sehingga pengguna dapat
menggunakan tanpa bimbingan orang lain dan Aswara, S. (2018). Pengembangan Media
juga didukung dengan pendapat Arsyad (2013) Pembelajaran Fisika Berbasis Video
bahwa media pembelajaran harus praktis, luwes Untuk Meningkatkan Minat dan
dan bertahan. Pemahaman Konsep Siswa SMA. Skripsi.
Berdasarkan data hasil keefektifan Fakultas Matematika dan Ilmu
produk video pembelajaran, didapat bahwa rata- Pengetahuan Alam Universitas Negeri
rata gain score sebesar 0,73 dengan kategori Yogyakarta: Yogyakarta.
tinggi. Hasil keefektifan membuktikan bahwa
adanya peningkatan hasil belajar siswa setelah

111
Jurnal Ikatan Alumni Fisika Universitas Negeri Medan
Vol.9 No.3 Juli - September 2023
ISSN : 2461-1247
E-ISSN:2477-5142

Asyhar, R. (2012). Kreatif Mengembangkan Thiagarajan, S.et.al,, 1974, Instructional


Media Pembelajaran. Jakarta: Badan Development for Training Teacher of
Penelitian dan Pengembangan Exceptional Children. Bloomingt on
Departemen Pendidikan Nasional. Indiana: Indiana University

Daryanto. (2010). Media Pembelajaran.


Yogyakarta: Gava Media.

Febriani, Deni. 2017. Psikologi Pembelajaran,


Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Gikas, J., & Grant, M. M. (2013). Mobile


computing devices in higher education:
Student perspectives on learning with
cellphones, smartphones & social 229
media. Internet and Higher Education,
19, 18-26.
http://dx.doi.org/10.1016/j.iheduc.2013.
06.002

Hake, R.R. (1999). Analyzing Change/ Gain


Scores. Dept. of Physics Indiana
University. Diakses 5 Oktober 2021 dari
http://www.physics.indiana.edu

Mulyatiningsih, E. (2014). Metode Penelitian


Terapan Bidang Pendidikan. Bandung:
Alfabeta.

Nuzuliana, A. H., Fauzi, B. & Esmar, B. (2015).


Pengembangan Video Pembelajaran
Fisika Pada Materi Fluida Statis Di
SMA. Seminar Nasional Fisika (E-
Journal), 4:28-32
Priyadi, R., Kusairi, S. & Indrisari, N. (2018).
Desain dan Pengembangan Video
Pembelajaran Gerak Parabola Sebagai
Fasilitas Remediasi Siswa. Jurnal
Pendidikan Matematika dan Sains. 6(1):
20-28.

Rusli., Kendek, Y. & Saehana, S. (2020).


Pengembangan Video Pembelajaran
Fisika Pada Materi Fluida Statis dengan
Model Kooperatif Tipe STAD. Jurnal
Kreatif Online. 8(2): 112-120.

Sadiman, S.A., Raharjdo, R. Haryono, A. &


Harjito. (2014). Media Pendidikan
Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers.

Sahidillah, Muhammad Wildan, and Prarasto


Miftahurrisqi. 2019. “Whatsapp sebagai
media literasi digital sisiwa.” Jurnal
VARIDIKA 1 (1): 52-57

112

Anda mungkin juga menyukai