Anda di halaman 1dari 9

Pengembangan Video Pembelajaran….

(Utami Prabandari) 1

PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN PEMBUATAN SAKU


DALAM MATA PELAJARAN DASAR TEKNOLOGI MENJAHIT DI
SMK NEGERI 1 SEWON

Penulis 1: Utami Prabandari


Penulis 2: Dr. Emy Budiastuti
Universitas Negeri Yogyakarta
E-mail: uprabandari59@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk : 1) mengembangkan video pembelajaran pembuatan saku dalam
mata pelajaran Dasar Teknologi Menjahit, 2) mengetahui kelayakan media pembelajaran video
pembuatan saku dalam mata pelajaran Dasar Teknologi Menjahit. Penelitian ini merupakan penelitian
pengembangan (R&D) yang mengacu pada model pengembangan Borg and Gall yang dibatasi hingga
penerapan media pembelajaran. Pengumpulan data dengan observasi dan angket. Uji coba validasi
instrumen menggunakan skala Guttman 0-1. Uji coba skala kecil dilakukan pada 10 siswa dan uji skala
besar dilakukan pada 27 siswa . Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil
penelitian ini adalah : 1) video pembelajaran pembuatan saku dalam pada mata pelajaran Dasar
Teknologi Menjahit, 2) kelayakan video berdasarkan penilaian dari para ahli termasuk dengan kategori
layak. Hasil uji coba skala kecil menunjukkan 30% kurang layak, 30% layak , dan 40% sangat layak.
Sedangkan hasil uji skala besar menunjukkan 48% sangat layak dan 52% layak.

Kata kunci: pengembangan video, pembuatan saku dalam, pembelajaran dasar teknologi menjahit

DEVELOPING A VIDEO FOR THE LEARNING OF JETTED POCKET


MAKING IN THE BASIC SEWING TECHNOLOGY SUBJECT AT SMK 1
NEGERI 1 SEWON

Abstract

This study aimed to: 1) develop a video for the learning of jetted pocket making in the Basic
Sewing Technology subject, and 2) assess the appropriateness of the video for the learning of jetted
pocket making in the Basic Sewing Technology subject. This was a research and development (R&D)
study using developing by Borg and Gall reetricted to the application of intructtional media. The data
were collected through observations and questionnaires. The instrument validation tryout using the
Guttman scale 0-1. Meanwhile, the small-scale tryout was conducted by involving 10 students and the
large-scale tryout was conducted by involving 27 students. The data analysis technique was the
descriptive analysis. The results of the study were as follows. 1) The video for the learning of jetter
pocket making in the Basic Sewing Technology, 2) The video based on the assessment by experts was
appropriate. The results of the small-scale tryout showed that 30% of the students stated that it was not
appropriate enough, 30% stated that it was appropriate, and 40% stated that it was very appropriate.
Meanwhile, the results of the large-scale tryout showed that 48% of the students stated that it was very
appropriate and 52% stated that it was appropriate.

Keywords: video development, jetter pocket making, basic sewing technology learning
Pengembangan Video Pembelajaran….(Utami Prabandari) 2

PENDAHULUAN Saat ini guru kurang


Sekolah Menengah Kejuruan yang mengoptimalkan fasilitas yang disediakan
biasa dikenal dengan SMK merupakan salah oleh pihak sekolah berupa LCD. Pemanfaat
satu bentuk satuan pendidikan formal yang LCD ini masih dirasa kurang sebagai alat
menyelenggarakan pendidikan menengah bantu guru dalam menyampaikan materi.
sabagai lanjutan dari SMP/MTs. Pendidikan Pada akhirnya LCD hanya dibiarkan
formal ini diarahkan pada suatu keahlian terpajang sebagai hiasan dan untuk
khusus yang nantinya akan siap pakai atau melengkapi inventaris kelas.
siap memasuki dunia kerja yang Penggunaan media pembelajaran
sesungguhnya sesuai dengan bidang dan yang terkesan monoton menyebabkan peserta
keahlian masing-masing. didik menjadi bosan dan kurangnya motivasi
SMK 1 Sewon merupakan salah satu dalam pelajaran praktik. Kurangnya motivasi
satuan pendidikan formal yang memiliki yang dimiliki peserta didik ini akan
beberapa prodi dan diantaranya adalah berpengaruh terhadap ketercapaian
busana butik. Busana butik atau dengan lebih pemahaman materi yang dimiliki peserta
dikenal dengan tata busana adalah salah satu didik. Kurangnya pemahaman peserta didik
program studi yang mengajarkan tentang dalam penerimaan materi ini menyebabkan
busana. Pembelajaran dilakukan mulai dari hasil yang diperoleh peserta didik tidak
tingkat dasar, dimana para peserta didik tidak maksimal.
paham sama sekali tentang pembelajaran ini Media video sebelumnya pernah
sebelumnya dan menjadi paham pada dikembangkan. Namun, media ini tidak
akhirnya. membahas tentang proses pembuatan saku
Dasar teknologi menjahit merupakan dalam. Berdasarkan masalah yang ada dan
salah satu mata pelajaran dimana peserta telah dijabarkan oleh peneliti, maka peneliti
didik dibimbing dan diajarkan mengenal membuat suatu media pembuatan saku
pembuatan awal busana hingga akhir. dalam. Pengembangan media pembelajaran
Mengenal tentang aturan apa saja, dan video ini berisikan tentang jenis-jenis saku
bagaimana perlakuan dari setiap busana yang dalam, alat dan bahan yang digunakan untuk
mereka ciptakan, mengenal istilah-istilah pembuatan saku dalam, proses pembuatan
yang digunakan dalam pembuatan busana. saku dalam, dan contoh-contoh busana yang
Tentunya hal ini berkaitan dengan menggunakan berbagai jenis saku dalam.
pembelajaran. Menurut Sugiyono (2014:407)
Penelitian dan pengembangan atau Research
Pengembangan Video Pembelajaran….(Utami Prabandari) 3

and Development adalah metode penelitian Model pengembangan yang digunakan


yang digunakan untuk menghasilkan produk yaitu model pengembangan Borg & Gall
tertentu, dan menguji keefektifan produk yang dibatasi hingga uji pelaksanaan
tersebut. Menurut Daryanto (2013:7) media lapangan dengan kata lain uji skala besar.
pembelajaran adalah komponen integral dari Prosedur penelitian ini melalui tahapan : 1)
sistem pembelajaran. Selain itu Daryanto pengumpulan informasi, 2) perencanaan, 3)
(2013:86) menjelaskan bahwa video pengembangan produk awal, 4) validasi
merupakan suatu medium yang sangat efektif para ahli, 5) revisi, 6) uji skala kecil, 7)
untuk membantu proses pembelajran, baik revisi, 8) uji skala besar dan dianalisis
untuk pembelajaran massal, individual dengan analisis statististik deskriptif.
maupun kelompok. Pada pembelajaran yang
bersifat massal (mass instruction) manfaat Waktu dan Tempat Penelitian
kaset video sangat nyata. Penelitian ini dilakukan pada bulan
Tujuan penelitian ini adalah: 1) Desember 2014 hingga Agustus 2015.
Menghasilkan video pembuatan saku dalam Tempat penelitian dilakukan di SMK Negeri
mata pelajaran dasar teknologi menjahit di 1 Sewon yang beralamat Dukuh Pulutan,
SMK Negeri 1 Sewon, 2) Mengetahui Kelurahan Pendowoharjo, Kecamatan
kelayakan video pembelajaran pembuatan Sewon, Daerah Istimewa Yogyakarta.
saku dalam mata pelajaran dasar teknologi
menjahit di SMK Negeri 1 Sewon. Subyek Penelitian
Kegunaan penelitian ini adalah untuk Subyek dalam penelitian ini adalah
meningkakan kemampuan siswa dan menjadi siswa kelas XI Busana Butik di SMK Negeri
salah satu media yang memudahkan siswa 1 Sewon dengan alasan karena materi
dalam menerima pelajaran yang diberikan pembuatan saku dalam pada mata pelajaran
oleh guru. dasar teknologi menjahit belum diajarkan
pada kelas X. Subyek penelitian ini terdiri

METODE PENELITIAN dari 10 orang siswa pada uji skala kecil dan

Jenis Penelitian 27 orang siswa pada uji skala besar.

Jenis penelitian ini adalah


Reasearch and development (R&D) yaitu
metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan suatu produk tertentu, dan
untuk menguji keefektifan produk tertentu.
Pengembangan Video Pembelajaran….(Utami Prabandari) 4

Prosedur diperoleh dari angket yang diberikan kepada


Prosedur penelitian ini adalah tahap- peserta didik yang menilai dari aspek materi
tahap yang dilakukan peneliti untuk yang relevansi dengan silabus, keruntutan,
mengembangkan dan menguji kelayakan kejelasan, kelengkapan, sistematika materi,
media yang dikembangkan. Tahap-tahap unsur suara, unsur visual, dan format naskah.
yang akan dilakukan dapat dilihat pada Instrumen penelitian yang digunakan
gambar 1 sebagi berikut : berupa : 1) instrumen studi pendahuluan/
studi lapangan, 2) instrumen validasi ahli
(ahli materi dan ahli media), 3) instrumen
penilaian responden/ pengguna.
Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan
kuisioner tertutup yang diberikan kepada
para ahli materi dan peserta didik.

Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan
pada penelitian ini adalah statistik deskriptif.
Angket yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan 2 skala pengukuran yaitu skala
Guttman digunakan untuk para ahli dengan
dua pilihan jawaban ya untuk jawaban layak
dan tidak untuk jawaban tidak layak.
Gambar 1. Bagan prosedur pengembangan
Sedangkan skala yang kedua yaitu skala
video pembelajaran pembuatan saku dalam.
Likert digunakan pada lembar angket siswa
dengan 4 pilihan jawaban yaitu sangat setuju,
Data, Instrumen, dan Teknik setuju, kurang setuju dan tidak setuju.
Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan untuk mengetahui
Data pada penelitian ini adalah data kriteria penilaian dalam bentuk non-test
validasi para ahli dan uji coba skala kecil dan menggunakan kriteria yang ditetapkan
uji coba skala besar. Data validasi diperoleh berdasarkan jumlah butir valid dan nilai yang
dengan meminta pendapat para ahli dan data dicapai dari skala penilaian. Berikut ini
uji coba skala kecil dan uji coba skala besar adalah kriteria penilaian yang digunakan :
Pengembangan Video Pembelajaran….(Utami Prabandari) 5

Tabel 1. Kriteria Penilaian oleh Para Ahli dalam. Pengembangan video pembelajaran
pembuatan saku dalam mata pelajaran dasar
teknologi menjahit ini melalui beberapa
tahapan yaitu : pengumpulan informasi,
perencanaan, pengembangan produk awal,
Keterangan: validasi para ahli, revisi para ahli, uji skala
S = Skor responden
kecil, revisi uji skala kecil, uji skala besar.
Smin = Skor terendah
P = panjang kelas interval
Smax = Skor tertinggi
2. Kelayakan video pembelajaran
Tabel 2. Kriteria Kelayakan Video pembuatan saku dalam
Pembelajaran untuk peserta didik.
Kelayakan video pembelajaran
pembuatan saku dalam mata pelajaran
dasar teknologi menjahit ini diukur
melalui hasil pengukuran 2 ahli materi dan
3 ahli media. Setelah dilakukan penilaian
oleh validator maka video pembelajaran
Keterangan:
pembuatan saku dalam diuji pada uji coba
S = Skor responden
Smin = Skor terendah skala kecil yaitu dengan jumlah 10 siswa
P = Panjang kelas interval
dan uji coba skala besar dengan jumlah 27
Smax = Skor tertinggi
siswa.

HASIL PENELITIAN DAN


PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
1. Pengembangan video pembelajaran
pembuatan saku dalam
Hasil pengembangan dalam penelitian ini
adalah video pembelajaran pembuatan saku
dalam mata pelajaran dasar teknologi
Gambar 2. Hasil uji coba skala kecil
menjahit yang dikemas dalam bentuk Digital
Versatile Disc (DVD) dengan kapasitas 3,39
GB yang dibuat menggunakan software
Adobe Premiere dan Adobe After Effect yang
berisi materi tentang proses pembuatan saku
Pengembangan Video Pembelajaran….(Utami Prabandari) 6

kurikulum berdasarkan dengan silabus


dan hasil pengumpulan informasi.
Berdasarkan standar kompetensi yaitu
pembuatan saku dalam, sedangkan
kompetensi dasarnya yaitu menjelaskan
pengertian, tujuan, jenis saku dan
membuatn macam-macam saku dalam.
Berdasarkan hasil pengumpulan
Gambar 3. Hasil uji coba skala besar informasi dan mengkaji kurikulum,
dilakukan perencanaan dengan
Pembahasan mengidentifikasi dan mengumpulkan
1. Pengembangan video pembelajaran materi dari berbagai buku berdasarkan
pembuatan saku dalam silabus.
Berdasarkan hasil pengumpulan Pengembangan produk awal video
informasi, pembuatan saku dalam pembelajaran pembuatan saku dalam
merupakan pembelajaran yang diawali dengan pra produksi yaitu
membutuhkan suatu media pembelajaran membuat sinopsis, membuatn perlakuan,
berupa video dalam mata pelajaran Dasar membuat skrip/naskah. Proses produksi
Teknologi Menjahit di SMK Negeri 1 meliputi penentuan tim produksi, rapat tim
Sewon. Proses pegembangan video produksi, penyususnan anggaran,
dilakukan sesuai dengan kriteria pemilihan pemain, pencarian lokasi,
pengembangan video pembelajaran. pengambilan gambar. Sedangkan untuk
Berdasarkan model pengembangan Borg& proses pasca produksi meliputi proses
Gall, ada beberapa tahapan yaitu editing dan mixing. Adapun materi yang
pengumpulan informasi, perencanaan, dikembangkan terdiri dari pengertian saku
pengembangan produk awal, dan uji dalam, pengenalan alat dan bahan yang
lapangan dan revisi produk yang terdiri digunakan untuk pembuatan saku dalam,
dari validasi para ahli, revisi, uji coba skala proses pembuatan berbagai macam saku
kecil, revisi, dan uji coba skala besar. dalam, dan contoh-contoh penerapan
Setelah melakukan proses busana yang menggunakan saku dalam.
pengumpulan informasi selanjutnya Materi-materi tersebut dikembangkan dan
pengembangan video pembelajaran dibuat dalam storyboard yang disertai
pembuatan saku dalam ini mengkaji contoh-contoh gambar, pengisi suara, serta
Pengembangan Video Pembelajaran….(Utami Prabandari) 7

musik yang digunakan untuk mengiringi ditinjau oleh 3 validator media diperoleh
media pembelajaran. Pembuatan video ini 99 skor valid, untuk aspek kesesuaian
menggunakan software Adobe Premiere materi dan silabus, keakuratan materi,
dan Adobe After Effect. urutan materi dan penggunaan bahasa
menunjukkan bahwa video pembelajaran
2. Kelayakan video pembelajaran pembuatan saku dalam termasuk dalam
pembuatan saku dalam kategori layak digunakan sebagai media
Kelayakan video pembelajaran pembelajaran.
pembuatan saku dalam ini diperoleh Prosentase hasil penilaian
berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh kelayakan materi oleh tiga orang ahli
ahli materi, ahli media, uji coba skala kecil media yaitu 100%. Dengan demikian
dan uji coba skala besar dapat dijelaskan dapat disimpulkan bahwa video
sebagai berikut: pembelajaran pembuatan saku dalam layak
a. Ahli materi digunakan sebagai media pembelajaran.
Berdasarkan kriteria kelayakan c. Uji coba lapangan skala kecil
video pembelajaran pembuatan saku dalam Berdasarkan hasil uji coba lapangan
ditinjau oleh 2 validator materi diperoleh skala kecil yang dilakukan oleh 10 siswa
26 skor valid, untuk aspek kesesuaian dengan jumlah 38 butir skor valid. Hasil uji
materi dan silabus, keakuratan materi, coba kelompok kecil menyatakan 30%
urutan materi dan penggunaan bahasa menyatakan tidak layak 30% menyatakan
menunjukkan bahwa video pembelajaran layak dan 40% menyatakan sangat layak.
pembuatan saku dalam termasuk pada Hal ini menunjukkan bahwa video
kategori layak digunakan sebagai media pembelajaran pembuatan saku dalam
pembelajaran. termasuk dalam kategori sangat layak
Prosentase hasil penilaian digunakan dalam proses pembelajaran.
kelayakan materi oleh dua ahli materi yaitu d. Uji coba lapangan skala besar
100%. Dengan demikian dapat Berdasarkan hasil uji coba lapangan
disimpulkan bahwa video pembelajaran skala besar yang dilakukan oleh 27 siswa
pembuatan saku dalam layak digunakan dengan jumlah 38 butir skor valid. Hasil
sebagai media pembelajaran. dari uji coba kelompok besar dari pengamatan
b. Ahli media media pembelajaran video pembuatan saku

Berdasarkan kriteria kelayakan dalam berdasarkan tabel di atas adalah 52%

video pembelajaran pembuatan saku dalam menyatakan layak dan 48% menyatakan layak.
Hal ini menujukkan bahwa video
Pengembangan Video Pembelajaran….(Utami Prabandari) 8

pembelajaran pembuatan saku dalam dinyatakan layak sebagai salah satu


termasuk dalam kategori layak digunakan media pembelajaran. Kelayakan media
dalam proses pembelajaran. video ini menunjukkan bahwa peserta
Berdasarkan hasil validasi ahli didik dapat memahami isi materi yang
materi, ahli media, uji coba lapangan skala terdapat di dalam video pembelajaran
kecil, uji coba lapangan skala besar pembuatan saku dalam, peserta didik
menyatakan bahwa video pembelajaran memahami bagaimana cara penggunaan
pembuatan saku dalam mata pelajaran video pembelajaran pembuatan saku
dasar teknologi menjahit sudah sesuai dalam, dan peserta didik mendapatkan
dengan kriteria penyusunan media manfaat dari video pembelajaran
pembelajaran dari segi pembelajaran, isi, tersebut sehingga meningkatkan
tampilan dan pemprograman media pemahaman peserta didik pada materi
termasuk dalam kategori layak. pembuatan saku dalam mata pelajaran
dasar teknologi menjahit.

SIMPULAN DAN SARAN


Saran
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian,
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan dan kesimpulan di atas, maka
pembahasan yang telah diuraikan, maka
saran yang dapat diberikan pada penelitian
dapat ditarik kesimpulan:
ini adalah :
1. Tahapan penelitian yang dilakukan
1. Pengembangan media pembelajaran
antara lain :a) pengumpulan informasi,
video pembuatan saku dalam mata
b) perencanaan, c) pengembangan
pelajaran dasar teknologi menjahit ini
produk awal d) validasi ahli media, e)
diharapkan dapat digunakan secara terus
Revisi ahli media, f) uji skala kecil, g)
menerus, sehingga dapat meningkatkan
revisi uji skala kecil, dan h) uji skala
prestasi belajar peserta didik terutama
besar, i) produk yang merupakan hasil
siswa kelas X Busana Butik di SMK
akhir dari media pembelajaran video
Negeri 1 Sewon.
pembuatan saku dalam yang telah layak
2. Pengembangan media pembelajaran
dan valid digunakan sebagai media
video ini merupakan salah satu media
pembelajaran.
pembelajaran yang efektif untuk
2. Berdasarkan hasil pengujian dari para peserta didik dan diharapkan sekolah
ahli materi dan ahli media, video memiliki berbagai macam media video
pembelajaran pembuatan saku dalam ini
Pengembangan Video Pembelajaran….(Utami Prabandari) 9

untuk materi lain. Agar pembelajaran


Sugiyono.(2014). Metode Penelitoan
terasa lebih menyenangkan dan materi
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
dapat diterima dengan baik oleh peserta Kualitatif, dan R&D. Bandung.
Alfabeta.
didik.
3. Penggunaan media pembelajaran video Sukadi.(2013). Metodologi Penelitian
Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.
ini hendaknya ditampilkan dengan
Yogyakarta. PT Bumi Aksara
kondisi ruangan kelas yang memadai
seperti ruangan kelas diberi gorden
untuk menghalangi cahaya yang masuk
agar penayangan video terlihat lebih
jelas oleh seluruh peserta didik.
4. Pihak sekolah sebaiknya menyimpan
file media pembelajaran video pada
personal computer (PC) di
laboratorium komputer sekolah yang
bisa digunakan oleh peserta didik
secara bebas, sehingga peserta didik
dapat megakses media pembelajaran
tersebut dan akan menambah
pengetahuan umum mereka tentang
pembelajaran yang akan mereka
pelajari.
5. Pengembangan media ini sebaiknya
lebih ditingkatkan kualitasnya dengan
cara menambahkan sebagai salah satu
media pembelajaran yang dapat diakses
dari smartphone.

DAFTAR PUSTAKA
Daryanto.(2013). Media Pembelajaran.
Jakarta. PT RajaGrafindo Media.

Munir.(2013). Multimedia Konsep &


Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung.
Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai