Anda di halaman 1dari 13

PRODUKSI ALAT PERAGA IPA PESAWAT SEDERHANA BERBASIS SCIENCE IN BOX

Rianto(1), Abdurrahman(2), Viyanti(2)


(1)
Mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP Unila, rianalhafidz@gmail.com;
(2)
Dosen Pendidikan Fisika FKIP

Abstract: The Production of Simple Plane for Science Visual Aid Istrument Based
on Science in Box. This research is development research of visual aid instrument
based Science in box. The objective of this research is 1.) producing physic visual
aid instrument on simple plane material; 2.) providing various interest learning
sources for students. The method of this research was adapted from media
development model which adopted from Suyanto and Sartinem (2009). This
research design coveraged seven steps of development procedure of product and
product test. The result of external showed that the quality of visual aid
instrument which developed is very interesting, very easy to use, and very
beneficial and efective to use as learning media, it reached 94,79 % students who
complete KKM. So, in conclusion, it was produced, learning media such visual aid
instrument simple plane which have been tested and could be used with these
quality: interesting, easy to use, beneficial, and admited effective to use as
learning media.

Abstrak: Produksi Alat Peraga IPA Pesawat Sederhana Berbasis Science in Box.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan alat peraga yang berbasis
science in box. Tujuan dari penelitian ini yaitu 1.) menghasilkan alat peraga fisika
pada materi pesawat sederhana; 2.) menyediakan variasi sumber belajar yang
menarik bagi siswa. Metode pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini
mengadaptasi model pengembangan media yang diadaptasi dari Suyanto dan
Sartinem (2009). Desain tersebut meliputi tujuh tahapan prosedur
pengembangan produk dan uji produk. Hasil uji eksternal menunjukkan bahwa
kualitas alat peraga yang dikembangkan sangat menarik, sangat mudah
digunakan, dan sangat bermanfaat. Alat peraga ini efektif digunakan sebagai
media pembelajaran yaitu mencapai 94,79 % siswa tuntas KKM. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa dihasilkan media pembelajaran berupa alat peraga pesawat
sederhana yang telah teruji dan layak digunakan dengan kualitas: menarik,
mudah digunakan, bermanfaat, dan dinyatakan efektif digunakan sebagai media
pembelajaran.

Kata kunci: alat peraga IPA, media pembelajaran, pesawat sederhana.

1
Pendahuluan menggunakan alat peraga siswa
mendapatkan pengalaman yang lebih
Proses pembelajaran seringkali
lengkap.
dihadapkan pada materi yang abstrak
Menurut Soni Sukendar (2007 :
dan di luar pengalaman siswa sehari-
26) menuturkan alat peraga IPA adalah
hari sehingga materi menjadi sulit
alat yang digunakan untuk
diajarkan oleh guru dan juga sulit
mmperagakan atau membantu
dipahami siswa. Penggunaan alat
pembelajaran sehingga lebih
peraga merupakan salah satu cara
menjelaskan konsep, fakta, prinsip dan
yang dapat dilakukan oleh guru untuk
prosedur tertentu agar tampak lebih
mengonkritkan sesuatu yang abstrak.
nyata.
Alat peraga juga dapat digu-
Menurut Dadang Mahmudin
nakan siswa untuk memperoleh data-
(2006 : 42) menyebutkan alat peraga
data pengamatan melalui demonstrasi
IPA mempunyai peran untuk
atau praktikum. Namun dalam hal ini
mengaktifkan komunikasi, interaksi,
penggunaan alat peraga di sekolah
merangsang pikiran, perasaan, dan
masih sangatlah kurang. Hasil wawan-
kemauan peserta didik agar dapat
cara yang dilakukan pada lima orang
mendorong kegiatan pembelajaran,
siswa dan satu orang guru fisika di
sehingga pengalaman belajar yang
MTsN Pringsewu menyatakan bahwa
diperoleh akan lebih bermakna.
penggunaan alat peraga di sekolah
Menurut Suyanto dan
masih sangat kurang. Kurangnya alat-
Sartinem (2009: 16) terdapat tujuh
alat praktikum atau alat peraga di
prosedur pengembangan produk dan
sekolah menjadi salah satu faktor
uji produk, yaitu: 1) Analisis
penghambat guru tidak melakukan
kebutuhan; 2) Identifikasi sumberdaya;
praktikum atau demonstrasi. Sebagai
3) spesifikasi produk yang diinginkan
contohnya pada materi pesawat
pengguna; 4) Pengembangan produk;
sederhana. Alat peraga yang berkaitan
5) Uji spesifikasi dan Uji
dengan materi pesawat sederhana
operasionalisasi produk; 6) Uji
tidak tersedia di sekolah. Oleh karena
kemanfaatan produk; 7) Produksi.
itu siswa dan guru sangat setuju jika
Sedangkan menurut Asyhar
dikembangkan alat peraga pesawat
(2011: 95) adalah: 1) Analisis
sederhana.
kebutuhan dan karakteristik siswa; 2)
Menurut KBBI (2005 : 28) alat
Merumuskan tujuan pembelajaran; 3)
peraga adalah alat bantu untuk
Merumuskan butir-butir materi; 4)
mendidik atau mengajar supaya apa
Menyusun instrumen evaluasi; 5)
yang diajarkan mudah dimengerti anak
Menyusun naskah/ draft media; 6)
didik. Fungsi dari alat peraga itu sendiri
Melakukan validasi ahli; dan 7)
yaitu membangkitkan motivasi belajar,
Melakukan uji coba/ tes dan revisi.
memberi kejelasan, dan dengan

2
Berdasarkan latar belakang ini dilakukan adalah pembuatan alat
maka peneliti telah mengembangkan peraga yang berbasis science in box.
alat peraga pesawat sederhana dengan Penelitian ini dilakukan pada semester
desain yang menarik untuk menambah genap tahun ajaran 2012/2013 di
variasi media pembelajaran yang MTsN Pringsewu. Pada penelitian
sudah ada sebelumnya. Tujuan pengembangan ini menghasilkan alat
dilaksanakan penelitian peraga pesawat sederhana. Alat
pengembangan ini adalah, 1) peraga tersebut dapat digunakan
menghasilkan suatu alat peraga fisika untuk mengamati keuntungan mekanis
pada materi pesawat sederhana; 2) dalam menggunakan pesawat
menyediakan variasi sumber belajar sederhana, dengan metode
yang menarik sebagai media pem- eksperimen atau demonstrasi. Pada
belajaran. tahapan pengembangan ini dilakukan
Penelitian pengembangan ini terlebih dahulu validasi ahli terlebih
mengikuti prosedur pengembangan dahulu sebelum diuji coba kepada
yang sudah ada, mulai dari siswa kelas VIII TsN Pringsewu. Validasi
menganalisis kebutuhan sampai kesesuaian desain dilakukan oleh satu
melakukan uji coba dan kemudian orang dosen P.MIPA dan validasi
produksi. kesesuaian materi dilakukan oleh satu
Beberapa manfaat dari orang guru fisika MTsN Pringsewu.
penggunaan media pembelajaran Setelah dilakukan validasi ahli selan-
antara lain adalah dapat memperjelas jutnya dilakukan uji coba lapangan
penyajian pesan informasi, dapat yang terdiri dari uji satu lawan satu
meningkatkan dan mengarahkan dan uji kelompok kecil yang bertujuan
perhatian siswa sehingga untuk mengetahui tingkat
menimbulkan motivasi belajar, kemenarikan, kemudahan, dan
interaksi secara langsung antara siswa kemanfaatan alat peraga yang telah
dan lingkungannya dan meningkatkan dibuat.
kemungkinan siswa untuk belajar Prosedur pengembangan ini
sendiri sesuai dengan kemampuan dan mengacu pada model pengembangan
minatnya tanpa kepasifan. media instruksional yang diadaptasi
dari Suyanto dan Sartinem (2009).
Desain tersebut meliputi tujuh
Metode Penelitian
tahapan prosedur pengembangan
Metode penelitian yang produk dan uji produk, yaitu: 1)
digunakan yaitu research and Analisis kebutuhan; 2) Identifikasi
development yang berorientasi sumberdaya; 3) Identifikasi spesifikasi
mengembangkan dan memvalidasi produk; 4) Pengembangan produk; 5)
produk. Pengembangan yang Uji kelayakan produk; 6) Uji

3
kemanfaatan produk oleh pengguna;
X O
7) Produksi.
Penelitian pengembangan ini Gambar: One-Shot Case Study
menggunakan empat macam metode Keterangan: X = Treatment,
pengumpulan data. Keempat macam penggunaan alat peraga praktikum. O
metode tersebut meliputi: 1) Metode = Hasil belajar siswa
wawancara digunakan untuk Tes khusus ini dilakukan oleh satu
mengetahui dan menganalisis kelas sampel siswa kelas VIII MTsN
kebutuhan media pembelajaran; 2) Pringsewu, pada tahap ini siswa
Metode Observasi dilakukan untuk menggunakan alat peraga praktikum
mengetahuai sarana dan prasarana di sebagai media pembelajaran,
sekolah yang menunjang proses kemudian siswa tersebut diberi soal
pembelajaran; 3) Metode Angket post-test. Hasil post-test dianalisis
digunakan untuk mengukur indikator ketercapaian tujuan pembelajaran
program yang berkenaan dengan sesuai dengan nilai KKM yang harus
kriteria pendidikan, tampilan program, terpenuhi.
dan kualitas teknis. Instrumen Setelah data diperoleh,
meliputi dua tahap, yaitu angket uji selanjutnya adalah menganalisis data
ahli dan angket respon pengguna. tersebut. Data hasil observasi dan
Instrumen angket uji ahli digunakan wawancara dijadikan sebagai latar
untuk menilai dan mengumpulkan belakang dilakukannya penelitian ini.
data tentang kelayakan produk yang. Data kesesuaian desain dan materi
Sedangkan instrumen angket respon pembelajaran pada produk diperoleh
pengguna digunakan untuk dari ahli desain dan ahli materi melalui
mengumpulkan data tingkat uji/validasi ahli. Data kesesuaian
kemenarikan, kemudahan, dan tersebut digunakan untuk mengetahui
kemanfaatan produk; 4) Metode Tes tingkat kelayakan produk yang
Khusus digunakan untuk mengetahui dihasilkan untuk digunakan sebagai
tingkat efektifitas ketergunaan produk media pembelajaran. Data
yang dihasilkan sebagai media kemenarikan, kemudahan penggunaan
pembelajaran. Pada tahap ini produk dan kemanfaatan produk diperoleh
digunakan sebagai sumber belajar, melalui hasil uji lapangan kepada
pengguna (siswa) diambil berdasarkan pengguna secara langsung. Sedangkan
teknik acak atas dasar kesetaraan data hasil belajar yang diperoleh
subjek penelitian untuk memenuhi melalui tes setelah penggunaan
kebutuhan berdasarkan analisis produk digunakan untuk menentukan
kebutuhan dan menggunakan desain tingkat efektivitas produk sebagai
penelitian One-Shot Case Study. media pembelajaran.
Gambar dari desain yang digunakan Analisis data berdasarkan
adalah sebagai berikut: instrumen uji ahli dan lapangan

4
dilakukan untuk menilai sesuai atau hasilnya dikalikan dengan banyaknya
tidaknya produk yang dihasilkan pilihan jawaban. Skor dapat dilihat
sebagai sumber belajar dan media dalam Tabel 1.
pembelajaran. Instrumen penilaian uji
Pilihan Pilihan
ahli baik uji spesifikasi maupun uji Skor
Jawaban Jawaban
kualitas produk oleh ahli desain dan
ahli isi/materi, memiliki dua pilihan Menarik Baik 4
jawaban sesuai konten pertanyaan, Cukup
Cukup Baik 3
yaitu: “Ya” dan “Tidak”. Revisi Menarik
Kurang
dilakukan pada konten pertanyaan Kurang baik 2
menarik
yang diberi pilihan jawaban “Tidak”, Tidak
atau para ahli memberikan masukan Tidak baik 1
menarik
khusus terhadap media/prototipe yang
sudah dibuat. Instrumen yang digunakan memiliki
Analisis data berdasarkan empat macam pilihan jawaban, skor
instrumen uji satu lawan satu penilaian pilihan jawaban dapat dicari
dilakukan untuk mengetahui respon dengan menggunakan rumus:
dari siswa terhadap media yang sudah Jumlah skor instrumen
dibuat. Instrumen penilaian uji satu Skor Penilaian= x4
lawan satu memiliki dua pilihan Jumlah total skor
jawaban sesuai konten pertanyaan, Hasil dari skor penilaian
yaitu: “Ya” dan “Tidak”. Revisi tersebut kemudian dicari rata-ratanya
dilakukan pada konten pertanyaan dari sejumlah sampel uji coba dan
yang diberi pilihan jawaban “Tidak”. dikonversikan ke pernyataan penilaian
Data kemudahan, kemenarikan, untuk menentukan kualitas dan tingkat
kemanfaatan dan efektifitas media kemanfaatan produk yang dihasilkan.
sebagai sumber belajar diperoleh dari Konversi skor menjadi pernyataan
uji lapangan kepada siswa sebagai penilaian dapat dilihat dalam Tabel 2.
pengguna. Angket respon terhadap Tabel 2. Konversi Skor Penilaian
penggunaan produk memiliki empat Menjadi Pernyataan Nilai Kualitas.
pilihan jawaban sesuai konten Skor Rerata
Klasifikasi
pertanyaan, misalnya: “menarik”, Penilaian Skor
“cukup menarik”, “kurang menarik” 3,26 Sangat baik
4
dan “tidak menarik” atau “baik”, “ 4,00
cukup baik”, “kurang baik” dan “tidak 2,51 Baik
3
3,25
baik”. Masing-masing pilihan jawaban
1,76 - Kurang Baik
memiliki skor berbeda. Penilaian 2
2,50
instrumen total dilakukan dari jumlah 1,01 Tidak Baik
skor yang diperoleh kemudian dibagi 1
1,75
dengan jumlah total skor kemudian

5
Sedangkan untuk data hasil post test MTsN Pringsewu serta hasil angket
digunakan untuk mengukur tingkat analisis kebutuhan menyatakan
efektifitas media, sebagai pembanding bahwa alat-alat praktikum yang ada di
digunakan nilai Kriteria Ketuntasan sekolah kurang lengkap, selain itu alat
Minimal (KKM) pada materi di sekolah. peraga pesawat sederhana juga tidak
Apabila 75% nilai siswa yang terdapat di sekolah. Sehingga perlu
diberlakukan uji coba telah mencapai dikembangkan alat peraga pesawat
KKM, dapat disimpulkan produk sederhana sebagai salah satu media
pengembangan layak dan efektif pembelajaran.
digunakan sebagai media
pembelajaran. 2. Identifikasi Sumber Daya
Setelah melakukan analisis
Hasil dan Pembahasan kebutuhan dan teridentifikasi bahwa
alat peraga pesawat sederhana
Hasil
dibutuhkan, Identifikasi sumber daya
untuk memenuhi kebutuhan dilakukan
Hasil utama penelitian
dengan menginventarisir segala
pengembangan yang telah dilakukan di
sumber daya yang dimiliki, baik
MTsN Pringsewu adalah alat peraga
sumber daya guru maupun sumber
pesawat sederhana dan LKS penuntun
daya sekolah seperti perpustakaan,
praktikum sebagai media untuk
laboratorium, ketersediaan IT yang
membelajarkan konsep pesawat
mendukung dan media pembelajaran
sederhana. Adapun secara rinci hasil
fisika
dari setiap tahapan prosedur
pengembangan yang dilakukan adalah:
3. Identifikasi Spesifikasi Produk
Berdasarkan hasil analisis
1. Analisis Kebutuhan
kebutuhan dan identifikasi sumber
Analisis kebutuhan dilakukan
daya di MTsN Pringsewu bahwa guru
untuk mengetahui kebutuhan siswa,
di sekolah masih sulit menjelaskan
guru, dan sekolah. Pada penelitian
materi pesawat sederhana secara
pengembangan ini analisis kebutuhan
konkrit dan lebih menarik kepada
dilakukan dengan mewawancarai lima
siswa, untuk mempermudah dalam
orang siswa kelas VIII dan satu orang
menjelasakan materi yang akan
guru fisika yang juga sebagai wakil
disampaikan maka penggunaan media
kepala sekolah bagian kurikulum di
sebagai sarana sangat dibutuhkan.
MTsN Pringsewu , serta memberikan
Sehingga diperoleh identifikasi bahwa
angket analisis kebutuhan kepada satu
produk yang akan dihasilkan berupa
orang guru fisika MTsN Pringsewu.
alat peraga pada materi pesawat
Hasil wawancara yang telah
sederhana. Alat peraga ini dilengkapi
dilakukan kepada siswa dan guru fisika
juga dengan LKS dan buku siswa agar

6
lebih mempermudah siswa dalam untuk mempermudah siswa dalam
memahai materi pesawat sederhana. memahami materi.

4. Hasil Pengembangan Produk 5. Hasil Uji Spesifikasi dan Uji


Pengembangan yang dilakukan Operasionalisasi Produk
adalah pengembangan media Pada tahap pengembangan ini
pembelajaran berupa alat peraga yaitu tahap uji kelayakan produk. Uji
pesawat sederhana. Spesifikasi produk internal yang dikenakan pada produk
yang akan dikembangkan adalah alat terdiri dari uji ahli desain dan ahli
peraga praktikum ini di dalamnya isi/materi pembelajaran. Produk yang
terdiri dari alat-alat praktikum dan telah dibuat kemudian dikenakan uji
modul pembelajaran. Alat peraga kelayakan produk dengan berpedoman
praktikum yang dibuat ini pada instrumen uji yang telah dibuat.
materi pesawat sederhana pada Setelah produk awal selesai dibuat
kompetensi dasar melakukan langkah selanjutnya melakukan
percobaan tentang pesawat sederhana validasi ahli. Validasi dilakukan
dan penerapannya dalam kehidupan mengenai kesesuaian desain dan
sehari-hari, materi akan dibuat dalam kesesuaian materi dari produk yang
satu wadah box yang di dalamnya telah dibuat. Hasil validasi ahli dapat
sudah terdapat modul pembelajaran dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil Validasi Ahli


Validasi Aspek yang Saran Perbaikan Perbaikan
divalidasi
Validasi Keakurasian Sebaiknya alat yang Alat yang dibuat
Kesesuaian pengukuran di buat lebih kuat sudah diperbaiki
Desain dalam pemasangan- sesuai dengan saran
nya yang diminta.

Validasi Saran Perbaikan Perbaikan

Validasi Eksperimen yang Percobaan yang ada


Kesesuaian ada di LKS di LKS sudah di buat
materi hendaknya bebeda berbeda dengan alat
dengan alat yang di yang di buat, demi
buat, agar siswa juga kekereatifitasan
bisa membuat alat siswa dalam
yang sederhana pembelajaran. Dan
dengan agar memotivasi
menggunakan siswa untuk
barang bekas yang menyukai fisika.
ada di sekitar.

7
Tabel 3 merupaka hasil uji dilakukan pada dua siswa yang dipilih
desain alat dan hasil uji kesesuaian secara acak dari masing-masing kelas.
materi. Validasi ahli mengenai Kemudian empat siswa ini diberi
kesesuaian desain dilakukan oleh satu pembelajaran materi pesawat
orang dosen P.MIPA Universitas sederhana dengan menggunakan alat
Lampung. Berdasarkan hasil validasi peraga pesawat sederhana yang telah
ahli kesesuaian desain produk yang dikembangkan secara terbimbing.
telah dihasilkan sesuai dengan desain Hasil dari uji satu lawan satu
produk yang direncanakan. Produk diperoleh bahwa dengan
yang dihasilkan mudah digunakan menggunakan alat peraga pesawat
hanya saja masih perlu perbaikan sederhana ini dapat membantu siswa
dalam pengeleman agar alat tersebut memahami materi pesawat sederhana.
lebih kuat dan tidak mudah rusak atau Para siswa sebelumnya tidak pernah
lepas ketika digunakan. melihat alat peraga yang digunakan,
Selanjutnya dilakukan validasi jadi mereka menilai alat peraga ini
ahli kesesuaian materi yang dilakukan sangat menarik dan mudah digunakan.
oleh satu orang guru fisika MTsN Uji coba yang kedua, yaitu uji
Pringsewu. Berdasarkan hasil validasi kelompok kecil. Pada uji kelompok
ahli kesesuaian materi dapat kecil ini dipilih 10 siswa secara acak
disimpulkan bahwa materi yang dari masing-masing kelas. Setelah
disajikan telah sesuai dengan SK dan terpilih 20 orang siswa, yang kemudian
KD yang telah ditentukan. LKS dibagi menjadi 5 kelompok. Mereka
penuntun praktikum juga sudah sesuai diberi pembelajaran materi pesawat
dengan indikator yang telah dibuat di sederhana dengan menggunakan alat
pemetaan SK dan KD. peraga pesawat sederhana yang
dikembangkan. Setelah pembelajaran
6. Uji Kemanfaatan Produk selesai siswa diberikan tes evaluasi.
Tahap ini dilakukan pada dua kelas Tes evaluasi ini bertujuan untuk
yaitu VIII1 dan VIII2 MTsN Pringsewu. melihat hasil belajar siswa dari aspek
Uji coba dilakukan sebanyak dua kali, kognitifnya setelah menggunakan alat
yang pertama uji satu lawan satu dan peraga tersebut.Hasil tes evaluasi
kedua uji kelompok kecil. Pada uji coba dapat dilihat pada Tabel 4.
yang pertama, yaitu uji satu lawan satu

8
Tabel 4. Hasil evaluasi siswa
Skor Soal ke-
No Nama Siswa Kelas
1 2 3 4 Total
1 Siswa 1 VIII1 20 23 15 23 81
2 Siawa 2 VIII1 15 20 20 25 80
3 Siawa 3 VIII1 25 25 20 20 90
4 Siawa 4 VIII1 25 25 15 23 88
5 Siawa 5 VIII1 25 25 5 20 75
6 Siawa 6 VIII1 20 23 25 25 93
7 Siawa 7 VIII1 20 25 20 20 85
8 Siawa 8 VIII1 25 20 20 15 80
9 Siawa 9 VIII1 25 20 23 10 78
10 Siawa 10 VIII1 15 20 25 23 83
Rata-rata Skor 21,5 22,6 18,8 20,4 83,3

Skor Soal ke-


No Nama Siswa Kelas
1 2 3 4 Total
11 Siswa 1 VIII2 25 23 20 20 88
12 Siswa 2 VIII2 25 20 20 15 80
13 Siswa 3 VIII2 25 25 20 15 85
14 Siswa 4 VIII2 20 23 25 20 88
15 Siswa 5 VIII2 25 20 20 20 85
16 Siswa 6 VIII2 25 20 25 23 93
17 Siswa 7 VIII2 25 25 20 20 90
18 Siswa 8 VIII2 25 20 20 23 88
19 Siswa 9 VIII2 25 20 23 15 73
20 Siswa 10 VIII2 20 15 25 15 75
Rata-rata Skor 22 21,1 21,8 18,6 84,5

Hasil tes evaluasi pada tabel 4 setiap skor masing-masing siswa maka
dapat dilihat bahwa 20 orang siswa akan diketahui hasil nilai rata-ratanya.
yang mengikuti tes evaluasi telah lolos Nilai dirata-ratakan dan hasilnya dapat
dari KKM yaitu 72. Setelah diperoleh dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Hasil Belajar Kognitif Siswa


No Kelas KKM Nilai Rata-Rata 10 Siswa
1 VIII1 72 83,3
2 VIII2 72 84,5
Rata-Rata 72 83,9

Berdasarkan Tabel 5 dapat kelas telah melebihi KKM yang


diketahui bahwa nilai keseluruhan ditetapkan sekolah yaitu dengan nilai

9
rata-rata 83,9. Hasil uji kelompok kecil sederhana yang telah dikembangkan.
ini menyatakan bahwa alat yang Setelah dilakukan perbaikan dari hasil
digunakan desainnya menarik, mudah uji eksternal maka dihasilkan produk III
digunakan, dan sangat membantu kemudian dilaksanakan tahap yaitu
siswa dalam memahami materi berikutnya produksi.
pesawat sederhana. Produk akhir Alat peraga pesawat
sederhana ini dapat dilihat pada
7. Produksi Gambar 1.
Berdasarkan hasil uji eksternal
maka dilakukanlah perbaikan dan
penyempurnaan alat peraga pesawat

Gambar 1. Produk Akhir

Pembahasan alat peraga pesawat sederhana


beserta dengan LKS sebagai penuntun
Pada pembahasan ini disajikan praktikum dan buku siswa sebagai
tentang produk pengembangan bahan untuk mempermuda siswa
meliputi kesesuaian produk yang dalam mempelajari meteri pesawat
dihasilkan dengan tujuan pengem- sederhana. Alat peraga yang dihasilkan
bangan dan kelebihan serta keku- dapat digunakan untuk mengetahui
rangan produk yang dikembangkan. keuntungan mekanis dari jenis-jenis
pesawat sederhana.
1. Kesesuaian Produk yang Pengembangan alat peraga ini
Dihasilkan dengan Tujuan juga dilengkapi dengan LKS sebagai
Pengembangan penuntun praktikum. Alat peraga
Pada penelitian pengembangan pesawat sederhana dan LKS sebagai
kali ini bertujuan untuk menghasilkan penuntun praktikum ini sangat

10
membantu proses pembelajaran. Penelitian tentang pengembangan
Karena siswa dapat secara langsung alat peraga yang dilakukan oleh
melihat fenomena-fenomena yang Cikanawati Mahasiswi Program Studi
terjadi berkaitan dengan materi yang Pendidikan Fisika IKIP PGRI Semarang
diajarkan. Sebelum alat peraga yang berjudul “Pengembangan Alat
pesawat sederhana dan LKS di uji coba Peraga IPA Dari Pengelilahan Limbah
dengan siswa, dilakukan validasi ahli Kertas Untuk Pembelajaran Listrik
yang berkaitan dengan validasi Statis” dari penelitian yang sudah
kesesuaian desain dan validasi dilakukannya didapatkan data bahwa
kesesuian materi. Berdasarkan hasil 78,4% siswa beranggapan bahwa alat
validasi tersebut alat peraga dan LKS peraga tersebut termasuk dalam
serta buku siswa dinyatakan layak kategori baik, dan untuk indikator
serta dapat digunakan sebagai salah penampilan didapatkan 76% termasuk
satu media pembelajaran. dalam kategori baik, sedangkan untuk
Uji coba alat peraga pesawat indiktor kriteria teknis didapatkan 73%
sederhana ini dilakukan di MTsN termasuk dalam kategori cukup baik.
Pringsewu yaitu pada kelas VIII1 dan Dari uji coba produk tersebut maka
VIII2. Uji coba yang dilakukan, yaitu uji produk alat peraga dapat disimpulkan
satu lawan satu dan uji kelompok kecil. setuju berdasaran acuan standar
Pada uji satu lawan satu siswa yang penilaian pengembangan alat peraga.
terlibat hanya berjumlah 4 orang. Dengan menggunakan kategori
Sedangkan pada uji kelompok kecil kualitatif pada analisis data tersebut
siswa yang terlibat sebanyak 20 orang, jika dibandingkan dengan data empiris
yang kemudian mereka dibagi menjadi yaitu penilaian uji ahli dengan
5 kelompok untuk selanjutnya prosentase kategori pembelajaran
diberikan pembelajaran dengan sebesar 80% yaitu termasuk dalam
menggunakan alat peraga pesawat kategori baik. Untuk tampilan sebesar
sederhana. 60% termasuk dalam kategori cukup
Hasil uji coba yang telah dilakukan baik, sedangkan untuk indikator teknis
memperlihatkan bahwa alat peraga sebesar 60% termasuk dalam kategori
yang dikembangkan ini sangat cukup baik, dan penilaian uji praktisi
menarik, mudah digunakan, serta yaitu kategori pembelajaran
sangat membantu siswa dalam didapatkan 93% termasuk dalam
memahami konsep pesawat kategori baik. Untuk indikator
sederhana. Selain dari hasil tes tampilan didapatkan hasil 90%
evaluasi yang dilakukan setelah termasuk dalam kategori baik.
pembelajaran juga memperlihatkan Sedangkan untuk indikator tampilan
hasil rata-rata siswa pada uji kelompok didapatkan 74,2% termasuk dalam
kecil yaitu 83,8 telah melebihi KKM kategori cukup baik. Adapun setelah
yang ditetapkan yaitu 72. adanya revisi yang dilakukan uji ahli

11
yaitu prosentase kategori desainnya praktis dan mudah dibuat
pembelajaran sebesar 80% yaitu serta penggunaannya. Selain memiliki
termasuk dalam kategori baik. Untuk kelebihan, alat peraga pesawat
tampilan sebesar 76% termasuk dalam sederhana ini juga memiliki
kategori baik, sedangkan untuk kelemahan, yaitu: 1) pemasangan alat
indikator teknis sebesar 70% Termasuk apabila dalam pengeleman tidak kuat,
dalam kategori cukup baik. Dengan maka akan berpengaruh terhadap
adanya data empiris tersebut maka pengukuran, 2) penataan alat dalam
dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa wadah yang didak benar, dapat
pengeangan alat peraga ini termasuk merusak alat yang sudah terangkai
dalam kategori setuju ntuk digunakan dengan baik.
dalam praktikum.
Berdasarkan hasil tersebut dapat SIMPULAN DAN SARAN
dinyatakan bahwa alat peraga
pesawat sederhana yang dihasilkan ini Simpulan
efektif digunakan sebagai salah satu
media pembelajaran. Hal ini Kesimpulan penelitian pengem-
dikarenakan dengan menggunakan bangan ini adalah: 1) Dihasilkan alat
alat peraga pesawat sederhana siswa peraga pesawat sederhana sebagai
dapat menjelaskan konsep pesawat media pembelajaran yang telah teruji
sederhana dan antusias mereka untuk dengan kualitas layak dan sesuai
mengikuti pembelajaran sangatlah dengan teori, serta dengan kualitas:
baik, maka tujuan dari pengembangan menarik, mudah digunakan, dan
ini yaitu dengan menggunakan alat bermanfaat menurut pengguna.; 2)
peraga pesawat sederhana siswa dapat Alat peraga dan LKS pesawat
menjelaskan konsep pesawat sederhana telah teruji dan dinyatakan
sederhana telah tercapai. efektif digunakan sebagai media
pembelajaran baik terhadap individu
2. Kelebihan dan Kekurangan secara mandiri maupun berkelompok
Produk Hasil Pengembangan berdasarkan perolehan hasil belajar
Produk hasil pengembangan siswa pada uji lapangan terhadap
berupa alat peraga pesawat sederhana siswa kelas VIII1 dan VIII2 MTsN
ini memiliki beberapa kelebihan, yaitu: Pringsewu Tahun 2012/2013.
1) alat peraga pesawat sederhana ini
dapat digunakan untuk menunjukan Saran
keuntungan mekanis dalam
penggunaan pesawat sederhana, 2) Saran penelitian pengem-
bangan ini adalah: 1) Guru hendaknya
alat dan bahan yang digunakan tidak
menggunakan alat peraga pesawat
sulit didapatkan serta relatif sangat sederhana yang telah penulis
murah, 3) alat peraga yang dihasilkan

12
kembangkan untuk membelajarkan Negeri 3 Bandar Lampung.
konsep pesawat sederhana kepada Prosiding Seminar Nasional
siswa; 2) Guru atau peneliti yang Pendidikan 2009.
hendak melanjutkan penelitian ini Bandarlampung: Unila.
diharapkan dapat mengembangkan
alat peraga pesawat sederhana lebih
lanjut dengan tampilan yang lebih
menarik dan efisien; 3) Pada penelitian
yang akan datang diharapkan dapat
melakukan pengujian alat peraga yang
dikembangkan dibandingkan dengan
alat peraga produksi pabrikan untuk
mengetahui kelebihan atau tingkat
efisiensi alat percobaan yang
dikembangkan.

DAFTAR PUSTAKA

Asyhar, Rayandra. 2011. Kreatif


Mengembangkan Media
Pembelajaran. Gaung Persada
(GP) Press. Jakarta.

Depdikbud. 1994. Kamus Besar


Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.

Mahmudin, Dadang. 2006. Desain


Media Pembelajaran Untuk
Sekolah Dasar. Jakarta :
Dekdikbud

Sukendar, Soni. 2007. Membuat Alat


Peraga IPA di Lingkungan
Sekolah dan Rumah. Bandung :
Media Komunikasi PMB UPI
Bandung

Suyanto, Eko dan Sartinem. 2009.


Pengembangan Contoh Lembar
Kerja Fisika Siswa dengan Latar
Penuntasan Bekal Awal Ajar
Tugas Studi Pustaka dan
Keterampilan Proses untuk SMA

13

Anda mungkin juga menyukai