Anda di halaman 1dari 10

1

Jamilah

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI


LABORATORIUM VIRTUAL

Jamilah, S.Si. M.Si


(Dosen Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar)

Abstrak

Keberadaan laboratorium dalam pembelajaran Biologi sangat penting,


hampir semua materi dalam pembelajaran biologi tersebut memanfaatkan
laboratorium untuk meningkatkan pengalaman belajar. Tetapi tidak semua
pengamatan, demonstrasi, maupun praktikum dapat dilaksanakan di
laboratorium. Materi tentang sel, virus, metabolisme, prinsip-prinsip
ekologi, imunologi, biologi molekuler dan lain-lain memerlukan
laboratorium dengan biaya, peralatan, bahan dan antisipasi resiko kerja
yang harus memenuhi standar. Keterbatasan inilah yang kadang membuat
materi-materi tersebut tidak dapat diekperimenkan lebih lanjut di
laboratorium. Untuk mengatasi masalah tersebut laboratorium virtual
sebagai media pembelajaran dapat dimanfaatkan sebagai media
pembelajaran alternatif.

Kata kunci : laboratorium Virtual, media, eksperimen

PENDAHULUAN
Laboratorium virtual menjadi lebih efektif.
merupakan laboratorium yang Laboratorium virtual diharapkan
berbentuk dalam perangkat lunak dapat menyelesaikan
(software) komputer berbasis permasalahan belajar yang
multimedia interaktif, yang dialami oleh peserta didik
dioperasikan dengan komputer terutama jika proses pebelajaran
dan dapat mensimulasikan tersebut memerlukan biaya dalam
kegiatan di laboratorium seakan- pengadaan alat dan bahan yang
akan pengguna berada pada digunakan untuk melakukan
laboratorium sebenarnya. kegiatan praktikum khususnya
Laboratorium virtual berpotensi meteri-materi tertentu antara lain :
untuk meningkatkan hasil belajar sel, virus, metabolisme, prinsip-
dan menjadikan pembelajaran prinsip ekologi, imunologi,
biologi molekuler, genetika, tujuan pembelajaran sains di
biokimia. sekolah yang digariskan dalam
Hal ini tentunya lebih kurikulum, yaitu (Puskur-
sulit lagi dilaksanakan bagi Balitbang Depdiknas, 2002 dalam
sekolah-sekolah yang kurang Bashori, 2010).: 1) Memupuk
mampu. Hal lain yang juga tidak sikap ilmiah, 2) Mengembangkan
dapat dipungkiri adalah metode kemampuan analisis induktif dan
mengajar sekolah-sekolah masih deduktif, 3) Menguasai
banyak menggunakan metode pengetahuan, konsep, dan prinsip
mengajar konvensional. Pada sains, serta keterampilan
metode ini pengajar lebih banyak mengembangkan pengetahuan,
berbicara (ceramah)sedangkan dan 4) membentuk sikap positif .
peserta didik hanya
mendengarkan atau mencatat apa METODE EKSPERIMEN
yang disampaikan. Belajar adalah Pendekatan adalah konsep
mempelajari kata-kata aktual dari dasar yang mewadahi,menginsipi
suatu kalimat atau wacana di rasi, menguatkan, dan melatari
dalam hati (menghafal), atau metode pembelajaran dengan
memperoleh pemahaman akan arti cakupan teoretis tertentu. Metode
dari kalimat atau wacana itu tanpa pembelajaran adalah prosedur,
perlu menyimpan kata-kata urutan,langkah- langkah, dan cara
asalnya (Hughes dan Hughes, yang digunakan guru dalam
2012). Belajar diartikan sebagai pencapaian tujuan pembelajaran.
proses membangun Dapat dikatakan bahwa metode
makna/pemahaman terhaap pembelajaran merupakan jabaran
informasi dan pengalaman, dan dari pendekatan. Satu pendekatan
belajar bukanlah proses menyerap dapat dijabarkan ke dalam
pengetahuan yang sudah jadi berbagai metode pembelajaran.
bentukan guru, hal ini dapat Dapat pula dikatakan bahwa
dibuktikan ketika hasil ulangan metode adalah prosedur
siswa berbeda-beda padahal pembelajaran yang difokuskan ke
mendapat pengajaran yang sama, pencapaian tujuan. Dari metode,
dan pada saat yang sama. Belajar teknik pembelajaran diturunkan
merupakan kegiatan yang secara aplikatif, nyata, dan praktis
kompleks, hasil belajar berupa di kelas saat pembelajaran
kapabilitas. Setelah belajar orang berlangsung (http://mutmainnahl
memiliki keterampilan, atief. wordpress.com/2012/01/18/)
pengetahuan, sikap dan nilai1. Pemilihan pendekatan dan
Hal ini tentunya sangat metode tentu saja disesuaikan
kontradiktif dengan fungsi dan dengan karakteristik materi,
situasi dan kondisi peserta didik
serta sarana dan prasarana
pendidikan yang ada. Perlu
diketahui tidak ada pendekatan benar dan dapat
atau metode yang cocok untuk dipertanggungjawabkan.
semua materi, dan didalam Ada beberapa kelebihan-
pembelajaran suatu materi tertentu kelebihan metode eksperimen
dapat saja mengunakan lebih dari yaitu; metode ini dapat membuat
satu pendekatan atau metode. peserta didik lebih percaya atas
Metode eksperimen kebenaran dan kesimpulan
(percobaan) adalah cara penyajian berdasarkan percobaannya sendiri
pelajaran, di mana peserta didik dari pada hanya menerima kata
melakukan percobaan dengan guru atau buku saja dan dapat
mengalami dan membuktikan mengembangkan sikap untuk
sendiri sesuatu yang dipelajari studi eksploratis tentang sains dan
(Syaiful Bahri Djamarah & teknologi, suatu sikap dari
Azwan Zain, 2002). Dalam seorang ilmuan Metode ini
kegiatan pembelajaran yang didukung oleh azas-azas didaktik
menggunakan metode modern (Syaiful Sagala, 2009 ).
eksperimen, peserta didik Adapun kelemahan-kelemahan
diiberikan kesempatan untuk metode eksperimen adalah:
mengalami sendiri atau metode ini lebih sesuai dengan
melakukan sendiri, mengikuti bidang-bidang sains dan
proses, mengamati objek, teknologi, metode ini memerlukan
menganalisis, membuktikan dan berbagai fasilitas peralatan dan
menarik kesimpulan tentang suatu bahan yang tidak selalu mudah
permasalahan terkait materi yang diperoleh dan mahal, Metode ini
diberikan. Peran guru sangat menuntut ketelitian, keuletan dan
penting pada metode eksperimen, ketabahan, Setiap percobaan
khususnya dalam ketelitian dan tidak selalu memberikan hasil
kecermatan sehingga tidak terjadi yang diharapkan karena mungkin
kekeliruan dan kesalahan ada faktor-faktor tertentu yang
memaknai kegiatan eksperimen berada di luar jangkauan
dalam kegiatan pembelajaran. kemampuan dan pengendalian
Pemahaman peserta didik akan (Syaiful Bahri Djamarah &
lebih kuat dan mendalam jika Azwan Zain, 2002).
peserta didik diberikan Melihat kelemahan-kelemahan
kesempatan untuk mengalami metode eksperimen yang biasa
secara langsung dalam suatu dilaksakan di laboratorium, dapat
proses, analisis dan pengambilan dikatakan peranan laboratorium
kesimpulan terhadap suatu virtual setidaknya mengatasi
masalah. Hal ini akan fasilitas bahan dan peralatan yang
menimbulkan kepercayaan pada tidak selalu mudah didapatkan dan
peserta didik bahwa yang membutuhkan biaya yang mahal.
dipelajari merupakan suatu yang Ketelitian, keuletan dan ketabahan
diperlukan dalam eksperimen di
laboratorium, hal ini terjadi 4. Keterampilan guru dalam
karena pengerjaan suatu menggunakannya
praktikum harus hati-hati. 5. Tersedia cukup waktu untuk
Pertimbangan hasil pengamatan menggunakannya
yang lama, resiko kerja dan 6. Sesuai taraf berfikir siswa
efisiensi bahan dan alat Menurut Thorn (1995) ada
menyebabkan peserta didik harus enam kriteria penilaian, yakni
benar-benar mengikuti prosedur kriteria penilaian yang pertama
dalam praktikum. Adanya faktor- adalah kemudahan navigasi.
faktor lingkungan yang membuat Sebuah program harus dirancang
hasil praktikum tidak selalu sama sesederhana mungkin sehingga
menyebabkan pengulangan kerja pembelajar bahasa tidak perlu
untuk benar-benar memastikan belajar komputer lebih dahulu.
bahwa prosedur kerja Kriteria yang kedua adalah
memperhatikan kontrol dan kandungan kognisi, kriteria yang
prosedur terlaksana dengan baik. lainnya adalah pengetahuan dan
presentasi informasi. Kedua
MEDIA PEMBELAJARAN kriteria ini adalah untuk menilai
Media pembelajaran isi dari program itu sendiri,
merupakan salah satu unsur apakah program telah memenuhi
penting dalam proses kebutuhan pembelajaran si
pembelajaran. Media pembelajar atau belum. Kriteria
pembelajaran dapat membuat keempat adalah integrasi media di
pembelajaran lebih efektif dan mana media harus
efisien. Media pembelajaran mengintegrasikan aspek dan
tentunya harus relevan dengan ketrampilan bahasa yang harus
tujuan pembelajaran yang akan dipelajari. Untuk menarik minat
dicapai kelak, serta diharapkan pembelajar program harus
dapat membangkitkan minat mempunyai tampilan yang artistik
peserta didik untuk mencari, maka estetika juga merupakan
mengamati dan memecahkan sebuah kriteria. Kriteria penilaian
masalah. Dalam memilih media yang terakhir adalah fungsi secara
pembelajaran tentu ada beberapa keseluruhan.Program yang
kriteria yang perlu diperhatikan dikembangkan harus memberikan
(Nana sudjana, 1991), yaitu : pembelajaran yang diinginkan
1. Ketepatan media yang oleh pembelajar. Sehingga pada
digunakan dengan tujuan waktu seorang selesai
pembelajaran menjalankan sebuah program dia
2. Dukungan terhadap isi bahan akan merasa telah belajar sesuatu.
pelajaran Arsyad (2002) membagi
3. Kemudahan memperoleh karakteristik media pembelajaran
media menjadi empat kelompok
berdasarkan teknologi, yaitu:
media hasil teknologi cetak, baik penglihatan maupun
media hasil teknologi audio- pendengaran.
visual, media hasil teknologi 4. Multimedia, yaitu media yang
berdasarkan komputer, dan media melibatkan jenis media untuk
hasil gabungan teknologi cetak merangsang semua indera
dan komputer. Masing-masing dalam satu kegiatan
kelompok media tersebut pembelajaran. Multimedia
memiliki karakteristik yang khas lebih ditekankan pada
dan berbeda satu dengan yang penggunaan berbagai media
lainnya. berbasis TIK dan komputer.
1. Media visual, yaitu jenis Dengan mengetahui
media yang digunakan hanya karakteristik media pembelajaran,
mengandalkan indera maka kita akan mengetahui
penglihatan peserta didik berbagai karakteristik media
semata-mata, sehingga sebagai bahan acuan dalam
pengalaman belajar yang menyampaikan pembelajaran
diterima peserta didik sangat kepada peserta didik secara lebih
tergantung pada kemampuan efektif, sehingga informasi materi
penglihatannya seperti buku, dapat diterima dan tersalurkan
jurnal, poster, globe bumi, peta, dengan tepat.
foto, alam sekitar dan
sebagainya. LABORATORIUM VIRTUAL
2. Media audio adalah jenis media Laboratorium adalah
yang digunakan dalam proses merupakan suatu tempat dimana
pembelajaran dengan hanya percobaan dan penyelidikan
melibatkan indera pendengaran dilakukan. Tempat yang
peserta didik. Pengalaman dimaksudkan dapat merupakan
belajar yang akan didapatkan suatu ruangan tertutup, kamar atau
adalah dengan mengandalkan ruangan terbuka, kebun misalnya.
indera kemampuan Secara terbatas, laboratorium
pendengaran. dapat dipandang sebagai suatu
3. Media audio-visual, adalah ruangan yang tertutup dimana
jenis media yang digunakan suatu percobaan dan penyelidikan
dalam kegiatan pembelajaran dilakukan (Depdikbud, 1997).
dengan melibatkan Umumnya ruangan dalam
pendengaran dan penglihatan hal ini adalah tempat
sekaligus dalam satu proses berlangsungnya kegiatan
atau kegiatan. Pesan dan pembelajaran secara praktek yang
informasi yang dapat memerlukan peralatan khusus
disalurkan melalui media ini yang tidak mudah dihadirkan di
dapat berupa pesan verbal dan ruang kelas.
nonverbal yang mengandalkan Beberapa fungsi dari laboratorium
adalah sebagai berikut :
1.Laboratorium sebagai sumber peserta didik di dalam lab
belajar hingga mereka paham,
Tujuan pembelajaran fisika 2. Mengurangi hambatan
dengan banyak variasi dapat geografis, jika terdapat siswa
digali, diungkapkan, dan atau mahasiswa yang berlokasi
dikembangkan dari laboratorium. jauh dari pusat pembelajaran
Laboratorium sebagai sumber (kampus),
untuk memecahkan masalah atau 3. Ekonomis, tidak membutuhkan
melakukan percobaan. Berbagai bangunan lab, alat-alat dan
masalah yang berkaitan dengan bahan-bahan seperti pada
tujuan pembelajaran terdiri dari 3 laboratorium konvensional,
ranah yakni: ranah pengetahuan, 4. Meningkatkan kualitas
ranah sikap, dan ranah eksperimen, karena
eterampilan/afektif. memungkinkan untuk diulang
untuk memperjelas keraguan
2. Laboratorium sebagai metode dalam pengukuran di lab,
pembelajaran 5. Meningkatkan efektivitas
pembelajaran, karena siswa
Di dalam laboratorium terdapat atau mahasiswa akan semakin
dua metode dalam pembelajaran lama menghabiskan waktunya
yakni metode percobaan dan dalam lab virtual tersebut
metode pengamatan berulang-ulang,
Laboratorium sebagai prasarana 6. Meningkatkan keamanan dan
pendidikan keselamatan, karena tidak
Laboratorium sebagai prasarana berinteraksi dengan alat dan
pendidikan atau wadah proses bahan kimia yang nyata.
pembelajaran. Laboratorium
terdiri dari ruang yang dilengkapi Kelemahan dalam pemanfaatan
dengan berbagai perlengkapan Laboratorium Virtual online :
dengan bermacam-macam kondisi 1. Peserta didik harus online
yang dapat dikendalikan, (terkoneksi internet) untuk
khususnya peralatan untuk menjalankan simulasi suatu
melakukan percobaan. praktikum.
2. Keterbatasan pengetahuan
Menurut Huang (2004) dalam mengenai tata cara pelaksanaan
Felintina dkk (2012), Beberapa praktikum online, karena
manfaat yang dapat diperoleh kebanyakan penyedia layanan
dengan menggunakan Virtual Labs menggunakan
laboratorium virtual online adalah bahasa Inggris sebagai bahasa
1. Mengurangi keterbatasan pengantar.
waktu, jika tidak ada cukup 3. Kurangnya pengalaman secara
waktu untuk mengajari seluruh riil di laboratorium nyata,
sehingga terjadi kebingungan
peserta didik dalam merangkai menjelaskan dan
alat dan mengoperasikannya. mendemonstrasikan sejumlah
4. Laboratorium Virtual tidak teknik laboratorium biologi yang
memberikan pengalaman di dapat menjadi perangkat untuk
lapangan secara nyata. pembelajaran di lab mahasiswa S1
maupun laboratorium
Berbagai cara dapat dilakukan pascasarjana dan menilai
untuk mengatasi kelemahan- bagaimana pengaruh video
kelemahan tersebut, antara lain, tersebut pada pembelajaran
dengan membuat video atau mahasiswa. Hasil penelitian
animasi sendiri, meskipun dalam menunjukkan peningkatan yang
bentuk yang sederhana. Berbagai signifikan setelah mahasiswa
penelitian menguraikan melihat video tersebut. Dengan
pembuatan video/animasi sendiri demikian, latihan laboratorium
khusus yang digunakan melalui instruksi video berpotensi
sebelumnya. Dan meskipun tidak memenuhi teknik-teknik standar
memberikan pengalamn langsung dan dapat mempercepat
kepada peserta didik, tetapi keberhasilan ekperimen.
bebrapa penelitan justru
menunjukkan keefektifan Stuckey (2007) juga menulis
penggunaan lab virtual tersebut. tentang bagaimana siswa dapat
Beberapa penelitian tersebut menemukan topic-topik penting
antara lain : Leonard, W. H. dan umpan balik secara lebih
(1992) dalam penelitiannya yang efektif. Hal ini tentu saja
membandingkan pembelajaran dipengaruhi oleh model
konsep biologi dan proses pembelajaran untuk mendapatkan
keterampilan sains dengan pengalaman, perangkat
pendekatan computer/video laboratorium virtual dan
interaktif pada dua kelas yang sinkronisasi peralatan yang
salah satunya tetap dengan digunakan. Penulis menyarankan
pendekatan pembeelajaran di penggunaan laboratorium biologi
laboratorium secara konvensional. virtual secara online.
HAsil penelitian menunjukkan
secara statistic tidak ada Dickey, dkk (2000) dalam
perbedaaan nilai hasil belajar pada penelitiannya focus pada asisten
quiz, laporan praktikum, dan ujian mahasiswa laboratorium biologi
praktikum. Artinya outcome dasar. Asisten tentu saja
kedua kelas equivalen bahkan membutuhkan keterampilan
efesiensi waktu signifikan pada mengajar dan teknik untuk
kelas dengan video interaktif. menjalan praktikum. Dan dengan
laboratorium virtual tersebut tugas
Grace, dkk (2009) yang tujuan itu dapat dijalan kan secara
penelitian membuat video yang efektif.
Beberapa penyedia layanan oleh semua orang. Alamat untuk
Laboratorium Virtual (Virtual mengakses adalah :
Labs) memberikan layanan secara http://learn.genetics.utah.edu/
gratis dan sebagiannya lagi harus
membayar. Untuk menunjang 5. PHET, Phet Interaktif Simulasi
pemahaman peserta didik kita adalah upaya berkesinambungan
dalam memahami suatu konsep untuk menyediakan sarana untuk
dapat dimanfaatkan penyedia memperbaiki pembelajaran sains.
layanan yang diakses secara gratis Dalam rangka membantu siswa
melalui internet. Beberapa memahami konsep-konsep ini
diantaranya adalah (Widodo, secara visual, simulasi Phet
2002) : menggunakan kontrol grafis dan
intuitif seperti klik-dan-tarik
1. Montain like high school, manipulasi, slider dan tombol
menyediakan berbagai sumber radio. Link untuk mengaksesnya :
virtual yang dapat diakses melalui http://phet.colorado.edu/simulatio
http://mlhsscience.com/biovlab.as ns/index.php?cat=Biology&view_
px type=thumbs
2. Gondar Design Science, 6. Bio-Alive, merupakan server
merupakan laboratorium virtual yang memuat beberapa animasi
yang dikembangkan oleh guru- danvirtual labortorium untuk
guru sekolah menengah di UK, membantu memahami beberapa
www.purchon.com/biology/ konsep dasar biologi diantaranya:
Cloning, ekstraksi DNA, enzim,
3. Lembaga non profit Virtual dan pembedahan. Alamtanya
laoboratory Colorado membuat webnya adalah : http://bio-
virtual laboratory yang sangat alive.com/laboratories/biology-
mudah di mengerti termasuk lab.htm
penjelasan-penjelasan dasar yang
sangat sesui dengan siswa sekolah 7. Sebuah lembaga riset ternama
menengah Materinya dapat di Cold spring Harbor Laboratory
akses melalui membuat pusat pendidikan yang
http://virtuallaboratory.colorado.e berbasis web (animasi dan
du/ virtual). Di web ini dapat
diperoleh beberapa animasi
4. Genetic Science Learning konsep cloning, seikuensing,
Center, merupakan program DNA eletroforesis, DNArestriksi,
pendidikan sain dan kesehatan DNA transformasil, chip DNA,
yang dikembangkan oleh organism model, PCR dan
University of Utah Amerika stemsel.
Serikat. Misi GSLC ini adalah http://www.dnalc.org/resources/an
membuat ilmu mudah dimengerti imations/
8. Howard Huges Medical DAFTAR PUSTAKA
Institute (HHMI) membuat
laboratorium virtual dan animasi Arsyad, A. 2002. Media
yang sangat menarik untuk Pembelajaran, edisi 1. Jakarta:
mempelajari konsep genetika, PT. Raja Grafindo Persada.
imunologi, jantung dan bakteri.
Alamatnya ada di Djamarah, Bahri Syaeful dan
http://www.hhmi.org/biointeractiv Aswan zain.Strategi Belajar
e/ Mengajar. Jakarta: PT. Bumi
Aksara,
9. Virtual biologi Lab. (
http://bio.rutgers.edu/) membuat Felintina Yuniarti, Pramesti Dewi,
virtual alboratorium pada bahasan R. Susanti, Pengembangan
struktur sel,, reproduksi sel, Virtual Laboratory Sebagai
taksonomi, protista, evolusi Media Pembelajaran Berbasis
tanaman , reproduksi Komputer Pada Materi
angiosperma, system transport Pembiakan Virus. Unnes
pada tanaman danstruktur journal of education, Vol 1, No 1
kromosom dan miosis. (2012)

Penyedia layanan Laboratorium Hughes dan Hughes, 2012.


Virtual (Virtual Labs) Learning & Teaching. Nuansa,
memberikan layanan secara gratis Bandung
lainnya adalah : McGraw-Hill
Biology: Virtual Laboratory http://mutmainnahlatief.wordpress
Links .com/2012/01/18/pendekatan-dan-
: metode-pembelajaran-sains/
http://www.mhhe.com/biosci/genb
io/virtual_labs/ Nana Sudjana dan Ahmad Rivai,
1991. Media Pengajaran. Sinar
Baru, Bandung
KESIMPULAN
Melalui pembelajaran multimedia Syaiful Segala, 2009. Konsep dan
dalam bentuk laboratorium Makna Pembelajaran. Alfabeta,
virtual, secara umum manfaat Bandung.
yang dapat diperoleh adalah
proses pembelajaran menjadi Widodo, 2002.Laboratorium
lebih menarik, lebih interaktif, Virtual Dan Animasi Sebagai
jumlah waktu mengajar dapat Upaya Efisiensi Pemahaman
dikurangi, kualitas belajar dapat Konsep Biologi Untuk Peserta
ditingkatkan. Didik Program Akselerasi.
jurnalakselerasi, Oktober 9, 2012.
Leonard, W. H. (1992), A
comparison of
student
performance following instruction
by interactive videodisc versus
conventional laboratory. J. Res.
Sci. Teach., 29: 93–102.

Grace A. Maldarelli,Erica M.
Hartmann, Patrick J. Cummings,
Robert D. Horner,Kristina. M.
Obom, Richard Shingles, and
Rebecca S. Pearlman (2009)
Virtual Lab Demonstrations
Improve Students’ Mastery of
Basic Biology Laboratory
Techniques. J. Microbiology &
Biology education, p.51-57

Stuckey-Mickell, T.A., and B.D.


Stuckey-Danner (2007). Virtual
labs in the online Biology Course
: student perceptions of
Effetiveness and Usability.
MERLOT J. Online learn. Teach
3:105-111.
http://jolt.merlot.org/vol3no2/stuc
key.pdf.
Dickey, J. L., J. Cummings, M.
Haag, L. McBain, and W. Glider.
2000. Effective methods of
training biology laboratory
teaching assistants II: preparing
TAs to be effective in the
laboratory. Tested Stud. for Lab.
Teach. 22:295–309.
http://www.ableweb.org/volumes/
vol-22/17-dickey.et.al.pdf.

Anda mungkin juga menyukai